• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA BERBASIS POWERPOINT TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn SISWA KELAS X DI SMA DEWANTORO TANGERANG. Fifi Alimah Mahasiswa STKIP Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MEDIA BERBASIS POWERPOINT TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn SISWA KELAS X DI SMA DEWANTORO TANGERANG. Fifi Alimah Mahasiswa STKIP Banten"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA BERBASIS POWERPOINT TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn SISWA KELAS X DI SMA DEWANTORO TANGERANG

Fifi Alimah

Mahasiswa STKIP Banten Pontjo Rubiarko Dosen STKIP Banten

ABSTRACT : . Research was done in class X SMA Dewantoro Tangerang . This study was conducted from July to September 2013 . Study includes quantitative research . In this study the authors only take a sample or part of the population , ie 30 students were taken by means of sample random sampling is random sampling in each class by way shaken . The results of the study of media influence powerpoint based on learning achievement in PKn class X SMA Dewantoro Tangerang , namely : Obtaining value recurring ( mode ) for powerpoint for 111.92 -based media and for student achievement at 23.86 , the value of the mode two variables that based media powerpoint greater than the value of student achievement mode . Obtaining the value of the validity of the relationship between two variables that affect and are affected by r = 0.89 indicates a very strong relationship . With the results of the calculations , α = 0.05 and n = 30 , test the two parties df = n - 2 or 30-2 = 28 , so the price obtained table = 1,650 . Poorer tcount ttable or greater than 10.308 > 1.650 , indicating Ho is rejected , meaning a significant difference between Powerpoint Against Media -Based Learning Achievement PKn Class X Students In High School Dewantoro Tangerang . Obtained coefficient of determination ( KD ) of 79.21 % as contribution -based media powerpoint while the remaining 20.79 % is influenced by other supporters , such as study habits , school infrastructures facilities , teaching methods delivered by teachers and others . Keywords : Learning Achievement

ABSTRAK :.Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Dewantoro Tangerang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai bulan September 2013. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis hanya mengambil sampel atau bagian dari populasi, yaitu 30 orang siswa yang diambil dengan cara sample random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak pada setiap kelas dengan cara dikocok. Hasil penelitian pengaruh media berbasis powerpoint terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas X di SMA Dewantoro Tangerang, yaitu:

Diperolehnya nilai yang sering muncul (modus) untuk media berbasis powerpoint sebesar 111,92 dan untuk prestasi belajar siswa sebesar 23,86, dari nilai modus antara dua variabel bahwa media berbasis powerpoint lebih besar jika dibandingkan dengan nilai modus prestasi belajar siswa.

Diperolehnya nilai validitas hubungan antara dua variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi sebesar r = 0,89 menunjukkan hubungan yang sangat kuat. Dengan hasil perhitungan, α = 0,05 dan n = 30, uji dua pihak dk = n – 2 atau 30 – 2 = 28, sehingga diperoleh harga ttabel = 1,650. Tenyata thitung lebih besar dari ttabel atau 10,308 > 1,650, ini menunjukkan Ho ditolak, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara Media Berbasis Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas X Di SMA Dewantoro Tangerang. Diperoleh Koefisien Determinasi (KD) sebesar 79,21 % sebagai kontribusi media berbasis powerpoint sedangkan sisanya 20,79 % dipengaruhi faktor pendukung lain, misalnya kebiasaan belajar, sarana prasana sekolah, metode pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan lain-lain.

Kata Kunci : Prestasi Belajar

(2)

1. PENDAHULUAN

Pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dikalangan pendidikan media powerpoint sering digunakan terutama dalam proses belajar mengajar karena dianggap mudah dan sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar kepada siswa agar mudah dimengerti terutama pada mata pelajaran PKn yang sering dianggap membosankan, padahal Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bertujuan untuk membentuk watak warga negara yang baik, yaitu warga negara yang sadar akan hak serta kewajibannya, namun sering disalah artikan oleh siswa mereka menganggap mata pelajaran PKn itu sulit dimengerti sehingga banyak siswa yang malas untuk mempelajari mata pelajaran PKn yang isinya hanya bacaan yang sulit untuk dipahami.

Di salah satu sekolah di Tangerang yang bernama SMA Dewantoro mempunyai kelengkapan media belajar untuk memudahkan guru dalam mengajar salah satunya adalah infokus dengan cara menggunakan powerpoint tetapi tidak pernah di gunakan oleh para guru, mereka hanya memberikan materi dengan cara menjelaskan, membaca, dan mencatat sehingga terlihat banyak siswa di kelas X sering tidak mendengarkan ketika guru sedang memberikan penjelasan pada mata pelajaran PKn, mereka terlihat sibuk sendiri dengan kegiatan masing-masing ada yang bercanda, ngobrol, dan bahkan ada yang mengantuk mereka terlihat sangat bosan dan malas dengan cara mengajar guru pada mata pelajaran PKn yang hanya memberikan penjelasan saja yang membuat siswa tidak tertarik untuk menerima materi dari guru mata pelajaran PKn di SMA Dewantoro, padahal kalau mereka pahami mata pelajaran PKn ini sangat berkaitan dengan kehidupan sehari- hari yang dapat membawa mereka untuk mengetahui mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.

Berdasarkan deskripsi tersebut, rancangan sengaja ingin mengungkapkan fakta yang sebenarnya mengenai media berbasis powerpoint khususnya bagi prestasi kalangan siswa pendidikan formal yang tertuang dalam judul “Pengaruh Media Berbasis Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas X Di SMA Dewantoro Tangerang“. Penyusun merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan “Adakah Pengaruh Media Berbasis Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas X Di SMA Dewantoro Tangerang“.

2. LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Media Berbasis PowerPoint

Pengertian media menurut Purnamawati dan Eldarni (2013) , media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Berbasis berasal dari kata “basic” yang menurut kamus Besar Bahasa Indonesia berarti dasar atau asas yang kemudian diberi imbuhan ber menjadi berbasis. PowerPoint (Andi, 2007) atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya. Dari uraian teori diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Media Berbasis Powerpoint adalah alat bantu berupa perantara atau pengantar informasi berdasarkan data yang digunakan untuk mempermudah seseorang dalam berpresentasi.

2.2. Langkah untuk menjalankan program powerpoint 1. Klik tombol Start yang terletak pada bagian Taskbar.

2. Pilih menu All Programs > Microsoft Office PowerPoint.

3. Sesaat kemudian akan muncul tampilan lembar kerja powerpoint.

(3)

2.3. Prestasi Belajar

Menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (2012), bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dari pengertian yang dikemukakan tersebut diatas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Sedangkan menurut Muhibbin Syah M.Ed (2005) dalam bukunya Psikologi Belajar, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Sehubungan dengan pengertian ini perlu diutarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dipandang sebagai proses belajar. Dari uraian teori diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan akan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal (faktor yang berasal dari dalam), yang terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar), yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

2.4. Hal-hal yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 1. Faktor Internal

Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis.

a. Faktor Biologis (Jasmaniah)

Faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik jasmani individu yang bersangkutan. Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan sehubungan dengan faktor biologis diantaranya sebagai berikut:

1) Kondisi Fisik yang Normal

Kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan atau sesudah lahir, merupakan hal yang sangat menentukan keberhasilan belajar seseorang.

Kondisi fisik yang normal itu terutama meliputi keadaan otak, panca indera, anggota tubuh seperti tangan dan kaki, dan organ-organ tubuh bagian dalam yang akan menentukan kondisi kesehatan seseorang.

2) Kondisi Kesehatan Fisik

Kondisi kesehatan yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang.

b. Faktor Psikologis (Rohaniah)

Muhibbin Syah (2005) mengemukakan, banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Kondisi ini tampak dalam bentuk sikap mental yang positif dalam menghadapi segala hal, terutama hal-hal yang berkaitan dalam proses belajar.

(4)

Namun, diantara faktor-faktor psikologis siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: Tingkat kecerdasan/intelegensi, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.

2. Faktor Eksternal

H. Gunawan Ary (2000) menyatakan dalam bukunya Sosiologi Pendidikan bahwa, faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu sendiri. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan masyarakat, dan faktor waktu.

a. Faktor Lingkungan Keluarga

Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor utama dalam menentukan perkembangan pendidikan seseorang dan merupakan faktor utama dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang.

b. Faktor Lingkungan Sekolah

Suatu hal yang menunjang keberhasilan belajar di sekolah adalah adanya tata tertib dan disiplin yang ditegakkan secara konsekuen. Disiplin tersebut menyeluruh dari pimpinan sekolah, guru, siswa, sampai karyawan sekolah.

c. Faktor Lingkungan Masyarakat

Didalam rumah anak mendapat pengawasan dan pembinaan dari orang tuanya, di sekolah ia dibina dibawah pengawasan guru, sedang di masyarakat pengawasan ini tampak longgar, sehingga memungkinkan terjadinya hal-hal diluar pengawasan (out of control). Maka bila anak kurang baik dalam memilih lingkungan pergaulan, kemungkinan anak tergelincir dalam pergaulan yang menyesatkan/merugikan dirinya sendiri. Lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan nonformal yang melaksanakan kursus-kursus tertentu, seperti kursus bahasa asing, BIMBEL (Bimbingan Belajar), dan lain sebagainya yang dapat menunjang keberhasilan belajar disekolah.

2.5. Kerangka Berpikir

X : Media Berbasis PowerPoint Y : Prestasi Belajar

Penyampaian materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan cara komunikasi masih dirasakan adanya penyimpangan pemahan oleh siswa kelas X di SMA Dewantoro Tangerang.

Masalahnya adalah bahwa siswa terlalu banyak menerima sesuatu dengan materi, apalagi dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan media dimana kondisi siswa tidak siap, akan memperbesar peluang terjadinya ketidak pahaman.

Oleh karena itu, media yang difungsikan sebagai sumber belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas X SMA Dewantoro Tangerang adalah dengan menggunakan presentasi powerpoint dimana siswa akan mempunyai keinginan untuk maju, dan juga mempunyai kreatifitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan mereka. Sasaran penggunaan media berbasis powerpoint pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas X di SMA Dewantoro Tangerang adalah agar siswa mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran PKn. Oleh karena itu diberikan indikator tentang Pengaruh Media Berbasis Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas X Di SMA Dewantoro Tangerang, yaitu sebagai berikut:

Indikator Variabel X Indikator Variabel Y

X Y

(5)

No ( Media Berbasis Powerpoint) ( Prestasi Belajar ) 1. Menganalis tentang media

berbasis powerpoint

Mendeskripsikan fungsi hukum 2. Menganalisis tentang mata

pelajaran PKn

Menganalisis hakikat norma hukum 3. Menganalisis dalam memahami

mata pelajaran PKn menggunakan media berbasis powerpoint

Mendeskripsikan macam-macam hokum

4. Menganalisis kemampuan membuat media berbasis powerpoint pada mata pelajaran PKn

Menentukan kasus pelanggaran HAM

5. Menganalisis soal-soal dalam mata pelajaran PKn

Menganalisis faktor pendorong terjadinya pelanggaran HAM 2.6. Hipotesis Penelitian

Penulis mengemukakan secara statistik dari dua variabel tersebut antara media berbasis powerpoint dengan prestasi belajar siswa. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 : Ditolak H1 : Diterima

Artinya, terdapat pengaruh yang positif antara media berbasis powerpoint terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas X di SMA Dewantoro Tangerang.

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data tujuan dan kegunaan tertentu, sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu peneliti ingin berusaha mendapatkan keterangan seberapa besar pengaruh media berbasis powerpoint terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas X di SMA Dewantoro Tangerang, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey, yang mengacu pada context of justification (uji hipotesis), yaitu menguji teori konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui kerangka berpikir yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis penelitian.

3.2. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dapat di bagi menjadi dua:

a. Populasi target adalah sekelompok atau subyek atau data dengan karakteristik klinis dan demografi. Pada penelitian ini populasi targetnya adalah seluruh siswa-siswi kelas X di SMA Dewantoro Tangerang.

b. Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dibatasi oleh waktu dan tempat.

Populasi terjangkau yang dimaksud adalah siswa-siswi kelas X di SMA Dewantoro Tangerang yang jumlahnya 120 siswa.

Tabel 3. 1

Data Jumlah Siswa Kelas X SMA Dewantoro Tangerang

No Kelas Jumlah

1 X. 1 40

2 X. 2 40

(6)

3 X. 3 40

JUMLAH 120

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili seluruh populasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti dengan menggunakan cara-cara tertentu. Apabila populasi lebih dari 100, maka sampelnya dapat diambil 10% - 15% dan 20% - 25% atau lebih.

Pengambilan sampel ditentukan dari murid kelas X dengan cara Simple Random Sampling yaitu 25 % dari jumlah populasi dengan proses pengambilan sampel secara acak dengan cara dikocok disetiap kelas masing-masing kelas diambil 10 orang jadi jumlahnya 30 orang siswa.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai yang merupakan faktor yang akan diteliti.

Setelah itu ditentukan apa dan bagaimana pengukuran variabel tersebut termasuk skala variabelnya yaitu: skala normal, skala ordinal, atau rasi. Variabel penelitian dibuat berdasarkan rumusan kerangka pemikiran, variabel tersebut antara lain variabel bebas dan variabel terikat. Dalam skripsi ini variabel bebasnya adalah media berbasis powerpoint sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar.

3.4. Teknik Pengumpulan Data 1. Definisi Konseptual

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya adalah:

a. Observasi

Observasi merupakan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi yang penulis lakukan adalah dengan mengadakan kunjungan langsung ketempat penelitian yaitu SMA Dewantoro Tangerang.

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara, wawancara dilakukan penulis dengan melakukan tanya jawab antar penulis dengan siswa dan pihak sekolah guna mendapatkan data serta keterangan tentang pengaruh media berbasis powerpoint terhadap prestasi belajar siswa di SMA Dewantoro Tangerang.

c. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan-pertanyaan yang penulis buat berdasarkan permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh media berbasis powerpoint terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X di SMA Dewantoro Tangerang.

2. Definisi Operasional

Adapun instrumen yang dilakukan dalam sebuah proses penelitian ini penulis menggunakan cara yang biasa yang dilaksanakan pada setiap peneliti yakni dengan sistem angket atau quisioner yang berisikan tiga puluh pernyataan dan tiga puluh soal pilihan ganda.

Adapun skala yang digunakan dalam variabel media berbasis powerpoint pada mata pelajaran PKn adalah skala likert. Tiga puluh butir pernyataan yang diuji cobakan dengan bobot skor sebagai berikut:

a. Bagi responden yang menjawab ( Sangat Setuju ) diberi skor 5 b. Bagi responden yang menjawab ( Setuju ) diberi skor 4

c. Bagi responden yang menjawab ( Kurang Setuju ) diberi skor 3 d. Bagi responden yang menjawab ( Tidak Setuju ) diberi skor 2

(7)

e. Bagi responden yang menjawab ( Sangat Tidak Setuju ) diberi skor 1

Sedangkan untuk instrumen Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan tes pilihan ganda dengan skor bernilai 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah.

3. Teknik Analisis Data a. Uji Validitas

Validitas adalah ketetapan atau kecermatan suatu instrumen dalam pengukuran. Dalam pengujian instrument pengumpulan data validitas dibedakan menjadi validitas faktor dan validitas item.

Validitas faktor di ukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antar faktor yang satu dengan yang lain ada kesamaan) pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antar skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor). Sedangkan pengukuran validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total).

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Pada validitas ini yang ditekankan bukan pada tesnya sendiri tetapi pada hasil pengetesan atau skor.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut:

Keterangan:

R = Koefisien Korelasi N = Jumlah Responden X = Jumlah Skor X Y = Jumlah Skor Y

XY = Jumlah Hasil Perkalian X dan Y X2 = Jumlah Kuadrat Seluruh Skor X Y2 = Jumlah Kuadrat Seluruh Skor Y b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas diantaranya metode tes ulang, formula cronbach’s, alpha, dan metode anova hoyt. Metode yang sering digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-5) atau rentang (misal 0-50).

Terdapat beberapa rumus untuk mengukur reliabilitas, yaitu rumus yang dikemukakan oleh Kuder dan Richarson, yaitu rumus K-R:

Keterangan:

ri : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan vt : varians total

p : proporsi subjek yang menjawab benar pada suatu butir q : proporsi subjek yang menjawab salah pada suatu butir c. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini adalah uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors (Sudjana). Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi distribusi normal atau berdasarkan data sampel yang yang diperoleh pada taraf signifikan α~ 0,05.

(8)

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam hal ini digunakan rumus:

Keterangan:

Z : Nilai normal baku Xi : Data

X : Rata-rata variabel Sb : Simpangan baku

Dalam penelitian ini, untuk menguji nilai normalitas digunakan pada taraf signifikan 0,5 dengan derajat kebebasan (dk) = n-2, kriteria pengujiannya adalah:

Jika Lh ≤ Lt, maka data berdistribusi normal Jika Lh ≥ Lt, maka data tidak berdistribusi normal Keterangan:

Lh : Liliefors hitung Lt : Liliefors tabel d. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti pada data yang sama (homogen) atau tidak, dengan menggunakan rumus uji Bartlett sebagai berikut:

= =

B = Keterangan:

S2 : Varian pada variabel bebas dk : derajat kebebasan

Dalam penelitian ini, untuk menguji nilai Bartlett digunakan taraf signifikan 0,5 dengan derajat kebebasan (dk) = n-2, kriteria pengujiannya adalah:

Jika Lh ≤ Lt, maka data adalah homogen Jika Lh ≥ Lt, maka data adalah tidak homogen Keterangan:

Lh : Liliefors hitung Lt : Liliefors tabel

Adapun penafsiran dari tingkat hubungan antara variabel X dan variabel Y yang ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Nilai Koefisien Korelasi

Rentang Nilai Koefisien Interprestasi

0,800 – 1 Terdapat pengaruh yang positif dan sangat kuat antara variabel X dan variabel Y

0,700 – 0,799 Terdapat pengaruh yang positif dan kuat antara variabel X dan variabel Y

0,600 – 0,699 Terdapat pengaruh yang positif dan cukup antara variabel X dan variabel Y

0,500 – 0,599 Terdapat pengaruh yang positif dan lemah antara variabel X dan variabel Y

(9)

0,400 – 0,499 Terdapat pengaruh yang positif dan sangat lemah antara variabel X dan variabel Y

< 0,399 Tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Penelitian

Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah merupakan data yang diperoleh dari pengisian tes dari instrument-instrument yang telah dikembangkan yaitu Pengaruh Media Berbasis Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas X Di SMA Dewantoro Tangerang.

1. Media Berbasis Powerpoint (Variabel X) a. Distribusi Frekuensi Variabel X

1) Mengurutkan jumlah data (populasi/sampel) dari kecil ke besar 91 97 100 100 100 104 105 105 106 107 107 109 110 110 111 112 113 113 113 114 114 115 115 118 118 118 119 120 122 125

n = 30 Responden

2) Menghitung Range atau Rentang

r (range) = data tertinggi – data terendah 125 – 91 = 34

3) Menentukan Jumlah Kelas

k (jumlah kelas) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 . log 30

= 1 + (3.3 . 1, 47)

= 1 + 4, 851

= 5, 851 dibulatkan menjadi 6 4) Menentukan Interval atau Panjang Kelas

i (panjang kelas) = = = 5,667 dibulatkan menjadi 6 5) Membuat Tabel

Tabel 4.1 Frekuensi Variabel X

Interval Nilai Frekuensi Nilai Tengah Nilai Nyata

91 – 96 1 93,5 90,5 – 96,5

97 – 102 4 99,5 96,5 – 102,5

103 – 108 6 105,5 102,5 – 108,5

109 – 114 10 111,5 108,5 – 114,5

115 – 120 7 117,5 114,5 – 120,5

121 – 126 2 123,5 120,5 – 126,5

Jumlah 30

b. Polygon dan Histogram Variabel X

Polygon adalah grafik garis berbentuk lengkung, sedangkan Histogram adalah grafik ruang berbentuk batang.

(10)

Grafik Polygon Variabel X Grafik Histogram Variabel

c. Nilai Pusat Variabel X

Tabel 4.2

Tabel Distribusi Observasi Data Variabel X

Interval Nilai Frekuensi (f) Nilai Tengah (x) f.x

91 – 96 1 93,5 93,5

97 – 102 4 99,5 398

103 – 108 6 105,5 633

109 – 114 10 111,5 1115

115 – 120 7 117,5 822,5

121 – 126 2 123,5 247

Jumlah 30 3309

1) Mean (nilai rata – rata) x =

=

= 110, 3 Dimana :

x : mean yang di cari

fx : jumlah perkalian (nilai tengah dan frekuensi) n : jumlah frekuensi

2) Median (Me) nilai tengah

Diketahui : b : 108,5 didapat dari pengurangan antara batas bawah kelas median dengan 0,5 (109 – 0,5 = 108,5) p : 6

n : 30

F : 11 didapat dari penjumlahan tanda kelas median Sebelumnya (1+4+6 = 11)

f : Median dari nilai responden 30 dapat dihitung dengan rumus: setengah dari seluruh data (1/2n) = ½ x 30 = 15. Jadi median akan terletak pada interval ke empat.

Me = b + p 0

2 4 6 8 10 12

93,5 99,5 105,5 111,5 117,5 123,5

0 2 4 6 8 10 12

90,5 96,5 102,5 108,5 114,5 120,5

(11)

= 108,5 + 6

=108,5 + 6

= 108,5 + 6

= 108,5 +

= 108,5 + 2,4

= 110,9

Dimana : b : batas bawah kelas median p : panjang kelas

n : banyak data

F : jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f : frekuensi kelas median

3) Modus (Mo), nilai yang sering muncul Diketahui : kelas Mo : 10 p : 6

b1 : 10 – 6 = 4 b2 : 10 – 7 = 3

b : 108,5 didapat dari pengurangan antara batas bawah kelas modus dengan 0,5 (109 – 0,5 = 108,5) Mo = b + p

= 108,5 + 6

= 108,5 + 6

= 108,5 +

= 108,5 + 3,42

= 111,92 Dimana : Mo : modus

b : batas bawah kelas modus

: Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya : Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya 2. Prestasi Belajar PKn (Variabel Y)

a. Distribusi Frekuensi Variabel Y

1) Mengurutkan jumlah data (populasi/sampel) dari kecil ke besar

14 15 15 15 15 16 16 18 19 21

21 21 22 23 23 24 24 24 24 24

24 24 25 25 25 25 25 26 26 30

n = 30 Responden

2) Menghitung Range atau Rentang

(12)

r (range) = data tertinggi – data terendah 30 – 14 = 16

3) Menentukan Jumlah Kelas

k (jumlah kelas) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 . log 30

= 1 + (3.3 . 1, 47)

= 1 + 4, 851

= 5, 851 dibulatkan menjadi 6 4) Menentukan Interval atau Panjang Kelas

i (panjang kelas) = = = 2,66 dibulatkan menjadi 3 5) Membuat Tabel

Tabel 4.3 Frekuensi Variabel Y

Interval Nilai Frekuensi Nilai Tengah Nilai Nyata

14 – 16 7 15 13,5 – 16,5

17 – 19 2 18 16,5 – 19,5

20 – 22 4 21 19,5 – 22,5

23 – 25 14 24 22,5 – 25,5

26 – 28 2 27 25,5 – 28,5

29 – 31 1 30 28,5 – 31,5

Jumlah 30

b. Polygon dan Histogram Variabel Y

Polygon adalah grafik garis berbentuk lengkung, sedangkan Histogram adalah grafik ruang berbentuk batang.

Grafik Polygon Variabel Y Grafik Histogram Variabel Y

c. Nilai Pusat Variabel Y

Tabel 4.4

Tabel Distribusi Observasi Data Variabel Y Interval Nilai Frekuensi (f) Nilai Tengah (x) f.x

14 – 16 7 15 105

17 – 19 2 18 36

0 2 4 6 8 10 12 14 16

15 18 21 24 27 30

0 2 4 6 8 10 12 14 16

13,5 16,5 19,5 22,5 25,5 28,5

(13)

20 – 22 4 21 84

23 – 25 14 24 336

26 – 28 2 27 54

29 – 31 1 30 30

Jumlah 30 645

1) Mean (nilai rata – rata) x =

=

= 21,5

2) Median (Me) nilai tengah

Diketahui : b : 22,5 didapat dari pengurangan antara batas bawah kelas median dengan 0,5 (23 – 0,5 = 22,5) p : 3

n : 30

F : 13 didapat dari penjumlahan tanda kelas median Sebelumnya (7+2+4 = 13)

f : Median dari nilai responden 30 dapat dihitung dengan rumus: setengah dari seluruh data (1/2n) = ½ x 30 = 15. Jadi median akan terletak pada interval ke empat.

Me = b + p

= 22,5 + 3

=22,5 + 3

= 22,5 + 3

= 22,5 +

= 22,5 + 0,428

= 22,928

3) Modus (Mo), nilai yang sering muncul Diketahui : kelas Mo : 14 p : 3

b1 : 14 – 4 = 10 b2 : 14 – 2 = 12

b : 22,5 didapat dari pengurangan antara batas bawah kelas modus dengan 0,5 (23 – 0,5 = 22,5)

Mo = b + p

= 22,5 + 3

= 22,5 + 3

(14)

= 22,5 +

= 22,5 + 1,36

= 23,86 4.2. Hasil Penelitain

Hasil penelitian Pengaruh Media Berbasis Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas X Di SMA Dewantoro Tangerang, bisa diketahui hasil perhitungan tingkat pengaruh yang saling berhubungan antara dua variabel x dan variabel y. Adapun untuk mengetahui tingkat pengaruhnya melalui beberapa proses perhitungan, yaitu:

1. Validitas data

Setiap data-data yang diperoleh baik data dari tingkat pengaruh media berbasis powerpoint maupun tingkat yang dipengaruhi yaitu pretasi belajar siswa harus dibuat tabel validitas. Untuk menghitung validitas dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.5

Validitas variabel X dan variabel Y

X Y x.y x2 y2

105 21 2205 11025 441

104 16 1664 10816 256

100 14 1400 10000 196

97 16 1552 9409 256

100 15 1500 10000 225

91 15 1365 8281 225

105 15 1575 11025 225

115 23 2645 13225 529

113 23 2599 12769 529

107 22 2354 11449 484

100 18 1800 10000 324

110 24 2640 12100 576

107 19 2033 11449 361

106 15 1590 11236 225

115 25 2875 13225 625

110 24 2640 12100 576

112 24 2688 12544 576

118 25 2950 13924 625

109 21 2289 11881 441

118 25 2950 13924 625

118 24 2832 13924 576

113 24 2712 12769 576

125 30 3750 15625 900

119 25 2975 14161 625

120 26 3120 14400 676

113 24 2712 12769 576

111 21 2331 12321 441

114 25 2850 12996 625

114 24 2736 12996 576

122 26 3172 14884 676

3311 649 72504 367227 14567

(15)

Rumus :

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden x = Jumlah Skor x y = Jumlah Skor y

xy= Jumlah Hasil Perkalian x dan y x2= Jumlah Kuadrat Seluruh Skor x y2= Jumlah Kuadrat Seluruh Skor y

r = 0,89

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan dari tingkat pengaruh yang positif sebesar 0,89 antara dua variabel media berbasis powerpoint dengan prestasi belajar, maka koefisien korelasi yang ditentukan termasuk pada katagori yang sangat kuat antara pengaruh media berbasis powerpoint dan prestasi belajar.

Selanjutnya dilakukan analisis korelasi (signifikansi) dengan rumus thitung sebagai berikut :

th =

th =

th =

= 10,308

Berdasarkan perhitungan di atas , α = 0,05 dan n = 30, uji dua pihak dk = n – 2 atau 30 – 2 = 28, sehingga diperoleh harga ttabel = 1,650.

Tenyata thitung lebih besar dari ttabel atau 10,308 > 1,650, ini menunjukkan Ho ditolak, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara Media Berbasis Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas X Di SMA Dewantoro Tangerang.

2. Menentukan Koefisien Determinasi (KD)

Koefisien Determinasi (KD) bertujuan untuk menentukan besarnya kontribusi (sumbangan) variabel x terhadap variabel y dengan rumus:

(16)

KD = r2 x 100%

= (0,89)2 x 100%

= 0,7921 x 100%

= 79,21%

Dengan hasil perhitungan melalui determinasi media berbasis powerpoint memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar 79,21 % dan sisanya 20,79 % dipengaruhi oleh pendukung lainnya.

4.3. Hipotesis Statistik

Berdasarkan perhitungan uji analisis diatas maka:

1. H0 : bi = 0 (Media powerpoint tidak berpengaruh signifikan dan positif secara parsial terhadap Prestasi Belajar PKn)

2. H1 : bi ≠ 0 (Media powerpoint berpengaruh signifikan dan positif secara parsial terhadap Prestasi Belajar PKn)

3. α = 0.05

4. Daerah kritis, H0 di tolak jika p value > 0.05 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, sehingga kesimpulan dari penelitian Pengaruh Media Berbasis Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas X Di SMA Dewantoro Tangerang, yaitu:

1. Diperolehnya nilai yang sering muncul (modus) untuk media berbasis powerpoint sebesar 111,92 dan untuk prestasi belajar siswa sebesar 23,86, dari nilai modus antara dua variabel bahwa media berbasis powerpoint lebih besar jika dibandingkan dengan nilai modus prestasi belajar siswa.

2. Diperolehnya nilai validitas hubungan antara dua variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi sebesar r = 0,89 menunjukkan hubungan yang sangat kuat.

3. Dengan hasil perhitungan, α = 0,05 dan n = 30, uji dua pihak dk = n – 2 atau 30 – 2 = 28, sehingga diperoleh harga ttabel = 1,650. Tenyata thitung lebih besar dari ttabel atau 10,308 > 1,650, ini menunjukkan Ho ditolak, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara Media Berbasis Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas X Di SMA Dewantoro Tangerang.

4. Diperoleh Koefisien Determinasi (KD) sebesar 79,21 % sebagai kontribusi media berbasis powerpoint sedangkan sisanya 20,79 % dipengaruhi faktor pendukung lain, misalnya kebiasaan belajar, sarana prasana sekolah, metode pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan lain-lain.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran hasil penelitian Pengaruh Media Berbasis Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas X Di SMA Dewantoro Tangerang, antara lain:

1. Guru seharusnya selalu berupaya meningkatkan profesionalismenya sebagai pendidik agar kualitas yang dihasilkan dari proses pembelajaran semakin lebih baik.

2. Guru harus selalu mencoba berbagai metode pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas, agar tidak terjadi pembelajaran yang monoton yang bisa berakibat jenuhnya siswa dalam menghadapi belajar karena suasana belajar yang tidak menarik untuk diperhatikan.

3. Guru harus selalu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menggunakan media yang bervariasi seperti media berbasis powerpoint.

4. Guru harus bisa mengoptimalkan penggunaan alat bantu (media pembelajaran).

DAFTAR PUSTAKA

Andi, Microsoft Powerpoint 2007 Untuk Pemula, (Penerbit Andi Jl Beo 38-40) H, Ary Gunawan, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000)

(17)

Mas’ud Hasan Abdul Dahar, Djamarah, 27 Mei 2012, http://wikipedia.org

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005)

Purnamawati dan Eldarni, 10 Februari 2013, http://wikipedia.org

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) Supardi dan Darwyan Syah, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Diadit Media, 2009)

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995)

Gambar

Grafik Polygon Variabel X    Grafik Histogram Variabel
Tabel 4.3  Frekuensi Variabel Y

Referensi

Dokumen terkait

Dari kegiatan yang teridentifikasi pada persiapan penelitian di kelas X SMA Pasundan 1 Bandung, peneliti dan guru merencanakan langkah-langkah penerapan metode mind map

Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai daftar nama siswa kelas VIII yang mengalami kecemasan berbicara di depan kelas SMP Wijaya

Dalam memilih lapangan penelitian, peneliti mendatangi langsung acara dakwah Jam’iyah Sholawat Seribu Rebana yang pada saat itu dilaksanakan di desa Ketanon kecematan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan rumusan masalah deskriptif dan assosiatif, karena adanya variabel-variabel

Dikatakan baik apabila hitungan kesatu kaki kanan melangkah ke depan, hitungan ke dua kaki kiri melangkah ke depan, hitungan ke tiga kaki kanan melangkah ke depan kaki

Terdapat tujuh teknik yang di sediakan, namun pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi data atau sumber, yaitu menggali informasi atau data

Skala nominal adalah suatu skala yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori

Setelah lafaz niat ihram umrah dilafazkan maka jemaah terikat dan perlu menjaga 13 jenis larangan semasa dalam ihram sehingga jemaah telah tahallul umrah iaitu