• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitan 1. Tempat

Untuk memperoleh berbagai keterangan yang dibutuhkan dan sesuai dengan judul penelitian ini, maka penelitian akan dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.

2. Waktu

Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan September – November 2015 dimulai dari pengurusan ijin penelitian sampai dengan pengumpulan data serta pengolahan data.

Tabel 3.1. Matriks Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

N

o Kegiatan

Tahun 2015

Keterangan September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan izin

penelitian

Pengajuan ijin ini dimulai dari Kampus sampai dengan memasukkan ke instansi-instansi yang terkait dalam

penelitian ini di Lotim 2 Persiapan

penelitian

-

3 Pengambilan data

a. Wawancara b. Observasi

Dalam proses ini peneliti di bantu oleh sodari Nikmah, S.pd.

M.Pd. (Adek kandung peneliti sendiri) 4 Analisis Data

- 5 Menyusun

laporan

penelitian -

83

(2)

Adapun rincian yang dilakukan dalam penelitian ini bisa dilihat dalam bentuk table di bawah ini:

Table 3.2. Rincian Kegiatan dan Waktu Penelitian di Lapangan.

No Jenin Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat 1 Proses pengurusan ijin penelitian ke

Bankesbangpoldagri

Rabu, 9-14 September 2015

Kantor

Bankebangpoldagri di Selong

2 Memasukkan surat ke Dinas Dikpora

Kamis, 15 September 2015

Kantor Dinas Dikpora di Selong 3 Memasukkan surat ke Komisi II

DPRD Lombok Timur

Kamis, 15 September 2015

Kantor DPRD Lotim di Selong 4 Memasukkan surat ke Bupati Kamis, 15 September

2015

Kantor Bupati di Selong

5 Memasukkan surat ke KONI Kamis, 15 September 2015

Kantor KONI di Selong

6 Wawancara dengan Bpk.

Hasanudin, S.Pd. Selaku Kabid Pemuda dan Olahrga Lotim.

Rabu, 30 September 2015.

Ruangan Kantor Kabid Pemuda dan Olahraga di Selong 7 Wawancara dengan Bpk. H. L.

Hasan Rahman, S.Pt., M.Si. selaku Ketua Komisi II DPRD Lotim.

Senin, 5 Oktober 2015

Ruangan rapat Komisi II DPRD di Selong

8 Wawancara dengan Ibu Wiwin Ayu Iswardianingrum, SH. M.Ec.Dev.

selaku Kasubag peruundang- undangan yang mewakili Kabag Hukum.

Kamis, 8 Oktober 2015

Ruangan Kantor Kabag Hukum di Selong

9 Wawancara dengan Bpk. Drs.

Syafruddin, M.Pd. selaku Ketua Harian KONI Lotim.

Jum’at, 9 Oktober 2015

Kantor KONI di Selong

10 Observasi sarana dan prasarana olahraga

Senin, 12 Oktober 2015

Sport Hall Selaparang Lombok Timur 11 Observasi sarana dan prasarana

olahraga

Selasa, 13 Oktober 2015

Stadiun Sepak bola di Selong

12 Observasi sarana dan Prasarana olahraga

Sabtu, 17 Oktober 2015

Lapangan Tenis PELTI di Selong 13 Observasi sarana dan prasarana

olahraga

Minggu, 18 Oktober 2015

Kolam Renang Tirta Rinjani di Selong

14 Observasi sarana dan prasarana olahraga serta antusias masyarakat dalam berolahraga

Minggu, 25 Oktober 2015

Tugu/Alun-alun Kota di Selong 15 Observasi sarana dan prasarana

olahraga dan oktivitas masyarakat yang berolahraga

Minggu,1 November 2015

Kawasan Taman Rinjani di pusat Kota Selong

(3)

16 Observasi sarana dan Prasarana olahraga dan melihat lebih dekat kegiatan masyarakat dalam

memanfaatkan ruang terbuka untuk berolahraga.

Minggu,8 November 2015

Kawasan

Pelabuhan Labuhan Haji di Lotim

B. Jenis Penelitian

Menurut Nasir (1983) bahwa “penelitian deskriptif adalah mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap- sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena”. Untuk kelancaran penelitian serta memberikan arti terhadap data dalam penelitian secara sistematis, efisien, dan efektif, peneliti melakukan proses penelitian pendahuluan yang meliputi penelusuran literatur, dokumentasi, dan analisis situasi tempat penelitian yang akan dilaksanakan.

Dari hasil proses penelitian pendahuluan tersebut, kemudian ditemukan sejumlah informasi awal yang menyangkut objek penelitian sehingga dapat dikatagorikan pada kelompok penelitian kualitatif.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini subjek yang akan diteliti adalah ketersediaan sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten Lombok Timur. Peneliti dalam hal ini akan menganalisis kebijakan pemerintah yang berupa Peraturan Daerah (PERDA) yang sudah diterbitkan maupun kebijakan-kebijakan praktis yang dijalankan terkait dengan perencanaan, realisasi, pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.

D. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto S, 2006 : 129). Dimana penelitian ini akan menganalisis bentuk kebijakan yang dikeluarkan atau dibuat oleh pemerintah Kabupaten Lombok Timur tentang penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Lombok Timur. Dengan demikian sumber data dalam penelitian ini adalah berupa dokumen Peraturan

(4)

Daerah dan Informan. Adapun informan yang akan dipilih dalam penelitian ini adalah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat II, Bupati, DIKPORA, Pengurus KONI Kabupaten Lombok Timur dan pihak-pihak terkait yang dapat sekiranya memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan nantinya oleh peneliti itu sendiri.

Demi menunjang keberhasilan penelitian ini maka pendekatan yang digunakan adalah snowball sampling yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar (Sugiyono, 2012;85). Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak mengetahu tentang populasi penelitiannya. Mulanya peneliti hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel.

Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu peneliti minta kepada sampel pertama untuk bersedia menunjukkan orang lain lagi yang kira-kira bisa dijadikan sebagai sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan teknik non-tes (survey). Teknik ini digunakan untuk mengungkapkan data tingkat ketersediaan saran dan prasarana olahraga, dengan cara peneliti langsung turun ke lapangan atau daerah penelitian untuk mengamati dan mewawancarai orang-orang yang berkepentingan di daerah tersebut.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi (observation)

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar (Sutopo HB, 2006; 75). Teknik ini diperlukan guna memperoleh informasi terkait ketersediaan dan intensitas pemanfaatan sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten Lombok Timur.

2. Wawancara (interviu)

Esterberg dalam Sugiyono (2012; 231) mendefinisikan interviu sebagai berikut. ”a meeting of two persons to exchange information and idea trhaugh question and response, resulting in communication and join contruction of

(5)

meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan idea melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk bisa menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan dan sebagainya untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau dan memproyeksikan hal-hal itu yang dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi dimasa yang akan datang (Sutopo HB, 2006; 68).

3. Mengkaji Dokumen dan Arsip (content analysis)

Dokumen tertulis dan arsip merupakan data yang sering memiliki posisi penting dalam sebuah penelitian kualitatif. Terutama apabila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi dimasa lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti ( Sutopo HB, 2006; 80). Teknik ini berfungsi untuk menggali dan menganalisis data yang berupa dokumen misalnya Peraturan Daerah (PERDA), serta data-data penting lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah di dalam menjalankan pemerintahannya. Dokumen juga bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokument yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life stories), cerita, biografi, peraturan dan kebijakan. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kulitatif (Sugiyono, 2012; 240).

4. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono, 2012; 241). Untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian ini, maka

(6)

peneliti menggunakan Triangulasi Data. Menurut Patton dalam. Sutopo, HB (2006; 93) cara ini mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yang tersedia.

Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012; 102) yang mengatakan, bahwa instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Menurut Arikunto, S (2005:101), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Jadi Intrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan wawancara mendalam (indepth- interview), sedangkan untuk mendukung wawancara di lapangan peneliti menyiapkan lembar observasi, camera, tape recorder dan alat tulis menulis serta panduan pertanyaan tentang hal-hal pokok yang ingin diketahui. Panduan ini juga bisa mempermudah dan mengarahkan pembicaraan atau wawancara sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan. Adapun lembar observasi dan kisi-kisi pertanyaan wawancara terlampir.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dapat diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam.

Menurut Sugiyono (2012: 244) analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

(7)

kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Sementara itu Bogdan & Biklen dalam Moleong, L.J (2012 ; 248) berpendapat, bahwa analisia data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam proses analisis penelitian kualitatif ini terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Tiga komponen utama analisis tersebut adalah reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasinya, Miles

& Huberman dalam Sutopo, HB (2006; 113).

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari fielnote. Sajian data merupakan rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Kesimpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Peneliti mengadakan penelusuran data kembali secara tepat dan mengulangi membaca catatan-catatan dilapangan secara teliti.

Gambar

Tabel 3.1. Matriks Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan adanya perkembangan status negara asal dan situasi penyakit hewan menular, perlu meninjau kembali Peraturan Menteri Pertanian Nomor 84/ Permentan/PD.410/8/2013

Pada mulanya pembuatan mekanisme kerja pendataan yang dilakukan pada Direktorat Tenaga Kependidikan pada khususnya dan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan

Tanpa investasi pada unsur-unsur tersebut dengan urutan yang tepat, yaitu memastikan pengawasan dan pemantauan sesuai dengan kapasitas klien, pengungkapan, dan penempatan

bahwa berdasarkan Pasal 57 dan Pasal 58 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Untuk mendapatkan data yang akan diolah, digunakan kamera untuk merekam video lalu lintas, kemudian diterapkan teknik pengolahan citra digital pada video tersebut

2014, ‘Pengaruh Salep Ekstra Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Pembentukan JaringanGranulasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague

mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2014, seperti tersebut dibawah

THE INFLUENCE OF FINANCIAL LEVERAGE MULTIPLIER, TOTAL ASSET TURNOVER, OPERATING PROFIT MARGIN, INTEREST BURDEN, AND TAX BURDEN TOWARD RETURN ON EQUITY (Case