• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mandala Faldini¹, Majidah². ¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mandala Faldini¹, Majidah². ¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA YANG MENGALAMI

KERUGIAN SELAMA DUA TAHUN PADA PERIODE 2008-2010 )

Mandala Faldini¹, Majidah²

¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

Abstrak

Perusahaan manufaktur merupakan salah satu penopang utama perkembangan industri di sebuah Negara, sehingga perkembangan industri manufaktur memang sangat diandalkan.

Penurunan pertumbuhan industri ini dapat menimbulkan efek yang sangat meresahkan, seperti penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) dan penurunan penyerapan tenaga kerja. Dengan melihat kondisi tersebut, maka perusahaan-perusahaan manufaktur diharapkan secara cepat dan tepat untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan untuk melakukan kinerjanya. Altman Z-score merupakan salah satu alat untuk mengetahui tingkat kesehatan finansial perusahaan.

Sesuai dengan pendekatan analisis fundamental, jika diketahui tingkat kesehatan dan peluang kebangkrutan suatu perusahaan, seharusnya akan memberikan pengaruh pada harga saham di pasar modal. Maka semakin tinggi nilai pasar saham, akan semakin sehat suatu perusahaan.

Semakin sehat suatu perusahaan, nilai pasar saham perusahaan akan semakin tinggi di pasar.

Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis, menggunakan metode kausal. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu Prediksi Kebangkrutan Altman Z-Score. Sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah Perubahan Harga Saham. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa terdapat

pengaruh signifikan antara kebangkrutan perusahaan metode Altman Z-Score terhadap

perubahan harga saham pada Industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mengalami kerugian dua tahun dalam periode 2008-2010. Berdasarkan nilai koefisien

determinasi, diketahui pula bahwa kebangkrutan perusahaan metode Altman Z-Score mempengaruhi perubahan harga saham sebesar 76,9%. Sisanya, 23,1% dipengaruhi variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Mengingat besarnya pengaruh kebangkrutan perusahaan metode Altman Z-Score terhadap perubahan harga saham, perusahan-perusahaan yang terdaftar di Industri Manufaktur Bursa Efek Indonesia diupayakan untuk meningkatkan nilai Z atau dengan kata lain menjaga perusahaan berada pada kondisi nonbangkrut.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(2)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses pembuatan produk. Sebuah perusahaan bisa dikatakan perusahaan manufaktur apabila ada tahapan input-proses-output yang akhirnya menghasilkan suatu produk. Aktivitas perusahaan yang tergolong dalam kelompok industri manufaktur mempunyai tiga kegiatan utama yaitu (Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik,2002):

1. Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku.

2. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku menjadi bahan jadi.

3. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi.

Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercermin dalam laporan keuangan perusahaan pada perusahaan industri manufaktur. Dari segi produk yang dihasilkan, aktivitas industri manufaktur mencakup berbagai jenis usaha antara lain:

1. Aneka industri yang terdiri dari: mesin dan alat berat, otomotif dan komponennya, perakitan (assembling), tekstil dan garmen, sepatu dan alas kaki lain, kabel dan barang elektronika.

2. Industri barang konsumsi yang terdiri dari: rokok, farmasi dan kosmetika

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(3)

2

3. Industri dasar dan kimia yang terdiri dari: semen, keramik, porselen, kaca, logam, kimia, plastik dan kemasan dan pulp dan kertas

Industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia dikategorikan menjadi 19 (sembilan belas) kelas industri. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdiri dari 129 perusahaan.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Perusahaan manufaktur merupakan salah satu penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat perkembangan industri secara nasional di negara itu. Perkembangan ini dapat dilihat baik dari aspek kualitas produk yang dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan .

Sebagai salah satu sektor industri yang penting, perkembangan industri manufaktur memang sangat diandalkan. Penurunan pertumbuhan industri ini dapat menimbulkan efek yang sangat meresahkan, seperti penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) dan penurunan penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan definisi deindustrialisasi yang dikemukakan oleh Cairncross dan Lever, penurunan pertumbuhan industri manufaktur merupakan gejala awal suatu negara akan mengalami krisis ekonomi. Dengan melihat kondisi tersebut, maka perusahaan-perusahaan manufaktur diharapkan secara cepat dan tepat untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan untuk melakukan kinerjanya. Altman Z-score merupakan salah satu alat untuk mengetahui tingkat kesehatan finansial perusahaan yang dapat digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen perusahaan

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(4)

3

memperoleh, menggunakan dan mengelola dan yang ada dalam perusahaan (Haryadi dan Djong,2009:2)

Tahun 60-an Altman menggunakan Multiple Discriminant Analysis (MDA) untuk mengkombinasikan 5 rasio keuangan yang terintegrasi menjadi Altman’s Z-Score menggunakan teknik-teknik statistik untuk memprediksi kemungkinan kegagalan suatu perusahaan.

Ia menggunakan 33 perusahaan manufaktur yang bangkrut antara tahun 1946-1965. Hasil dari penelitian Altman menunjukkan bahwa rasio keuangan dapat bermanfaat untuk memprediksi kegagalan atau kebangkrutan suatu perusahaan dengan tingkat ketepatan prediksi kebangkrutan sebesar 94 persen benar atau enam puluh dua benar dari total sampel enam puluh enam (untuk model MDA dengan tahun penelitian 1968), dan 95 persen benar dan enam puluh tiga benar dari enam puluh enam total sampel (untuk model MDA dengan tahun penelitian 1984) (Mutmainah, 2008;4).

Sesuai dengan pendekatan analisis fundamental, jika diketahui tingkat kesehatan dan peluang kebangkrutan suatu perusahaan, seharusnya akan memberikan pengaruh pada harga saham di pasar modal. Peningkatan harga saham senantiasa menjadi perhatian utama setiap investor jika dibandingkan dengan pembayaran dividen yang dilakukan oleh emiten, karena tingkat return yang diperoleh dari perubahan harga saham, mampu memberikan hasil yang sangat tinggi, dan dapat berlangsung setiap saat. Meskipun secara nyata memungkinkan pula investor dapat mengalami risiko kerugian (capital loss) pada saat melakukan transaksi di pasar modal. Jika diperhatikan naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental perusahaan dan fundamental ekonomi, serta secara langsung akan mempengaruhi naik turunnya nilai perusahaan, maka semakin tinggi

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(5)

4

nilai pasar saham, akan semakin sehat suatu perusahaan. Semakin sehat suatu perusahaan, nilai pasar saham perusahaan akan semakin tinggi di pasar.

Dari uraian beberapa paragraf sebelumnya, menunjukkan bahwa penelitian dengan topik kebangkrutan masih relevan dilakukan, oleh sebab itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Dengan Metode Altman Z-Score Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang Mengalami Kerugian selama Dua Tahun pada Periode 2008-2010)”.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pada subbab sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prediksi kebangkrutan menggunakan metode Altman Z-score dan perubahan harga saham perusahaan- perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) yang mengalami kerugian selama dua tahun pada periode 2008-2010?

2. Bagaimana pengaruh prediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan metode Altman Z-Score terhadap perubahan harga saham pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) yang mengalami kerugian selama dua tahun pada periode 2008- 2010?

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(6)

5 1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah pada subbab sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memprediksi kebangkrutan menggunakan metode Altman Z-score dan perubahan harga saham perusahaan- perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) yang mengalami kerugian selama dua tahun pada periode 2008-2010.

2. Untuk menganalisis pengaruh prediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan metode Altman Z-Score terhadap perubahan harga saham pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) yang mengalami kerugian selama dua tahun pada periode 2008- 2010.

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian Basic Research (Penelitian Dasar), yakni penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat terselesaikan (Sekaran, 2006:9). Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Akademis

a. Menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman mengenai prediksi kebangkrutan perusahaan menggunakan metode Altman Z-score serta pengaruhnya terhadap perubahan harga saham suatu industri.

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(7)

6

b. Menjadi sumber informasi dan referensi bagi pihak lain untuk penelitian lanjutan maupun untuk bahan penulisan ilmiah lainnya.

2. Kegunaan Praktis

a. Diharapkan dapat menjadi pertimbangan khususnya bagi para investor dalam hal memutuskan untuk melakukan investasi dan memantau kinerja perusahaan.

b. Bagi para manajer perusahaan dapat dijadikan proyeksi kinerja dan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan strategis masa depan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang profil industri, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian serta sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini kajian pustaka dan uraian umum tentang teori-teori yang digunakan serta literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian yang mendukung permasalahan. Serta kerangka pemikiran.

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(8)

7 BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian yang digunakan, operasionalisasi variabel dan skala pengukuran, data dan teknik pengumpulan, analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan prediksi kebangkrutan peusahaan, perubahan harga saham, serta pengaruh nilai Z-Score terhadap perubahan harga saham pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) yang mengalami kerugian selama dua tahun pada periode 2008-2010.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan akhir dari analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan berkaitan dengan prediksi kebangkrutan perusahaan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) yang mengalami kerugian selama dua tahun pada periode 2008-2010.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(9)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia yang mengalami kerugian selama dua tahun pada Periode 2008-2010 mengenai pengaruh kebangkrutan perusahaan metode Altman Z-Score terhadap perubahan harga saham, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Prediksi kebangkrutan metode Altman Z-Score

.a) Rata-rata rasio WC/TA, yaitu sebesar -0,1683 dan nilai standar deviasi rasio WC/TA, yaitu sebesar 0,4713. Dapat disimpulkan bahwa industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia yang mengalami kerugian selama dua tahun pada Periode 2008- 2010, sedang mengalami kesulitan dalam menyediakan modal kerja dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki.

b) Rata-rata data rasio RE/TA tahun 2008 hingga tahun 2010, yaitu sebesar -0,6805 dan nilai standar deviasi rasio RE/TA, yaitu sebesar 1,1246. Dapat disimpulkan bahwa Industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia yang mengalami kerugian selama dua tahun pada periode 2008-2010, mengalami kesulitan mendapatkan laba. Perusahaan tidak mampu mengumpulkan laba kumulatif selama periode tahun 2008 hingga 2010.

c) Rata-rata data rasio EBIT/TA tahun 2008 hingga tahun 2010, yaitu sebesar -0.0046 dan nilai standar deviasi rasio EBIT/TA, yaitu sebesar 0,0869. Dapat disimpulkan bahwa Industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia yang mengalami kerugian

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(10)

67

selama dua tahun pada Periode tahun 2008-2010, tidak dapat menghasilkan pendapatan sebelum bunga dan pajak yang positif.

d) Rata-rata data rasio MVE/TL tahun 2008 hingga tahun 2010, yaitu sebesar 1,1103 dan nilai standar deviasi rasio MVE/TL, yaitu sebesar 1,7715. Dapat disimpulkan bahwa industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia yang mengalami kerugian selama dua tahun pada periode 2008-2010, meskipun dalam keadaan rugi, perusahaan masih mampu menampilkan citra perusahaan yang positif kepada pasar.

e) Rata-rata data rasio S/TA tahun 2008 hingga tahun 2010, yaitu sebesar 0,6948 dan nilai standar deviasi rasio S/TA, yaitu sebesar 0,6521. Dapat disimpulkan bahwa secara umum industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2008-2010 mengalami perputaran modal yang lambat. Hal ini menunjukan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan perusahaan untuk menjual dan juga ketidakefektifan industri manufaktur menggunakan harta perusahaan.

f) Rata-rata Z-Score tahun tahun 2008 hingga tahun 2010, yaitu sebesar 0,1912 dan nilai standar deviasi Z-Score industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008-2010, yaitu sebesar 2,4095. Dapat disimpulkan bahwa industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia yang mengalami kerugian selama dua tahun pada Periode 2008-2010, mengalami kebangkrutan.

Rendahnya nilai Z-Score terjadi dikarenakan nilai rasio yang negatif untuk WC/TA, RE/TA dan EBIT/TA dan rasio yang rendah untuk S/TA. Keempat rasio tersebut erat kaitanya dengan total aktiva perusahaan, dimana aktiva perusahaan yang meningkat dikarenakan pembiayaan melalui hutang, bukan melalui laba yang

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(11)

68

diperoleh perusahaan. Nilai Z-Score industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia, 6 data berada di area nonbankruptcy, 7 data berada di gray area dan sisanya atau 47 data berada di area bankruptcy.

2. Pengaruh Altman Z-Score terhadap perubahan harga saham Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana didapatkan nilai koefisien determinasi (R

2

) sebesar 0.769 dan nilai signifikansi sebesar 0.000. Nilai tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara analisis kebangkrutan perusahaan metode Altman Z-Score dengan perubahan harga saham dan perubahan harga saham dipengaruhi oleh analisis kebangkrutan perusahaan metode Altman Z- Score sebesar 76.9%. Sedangkan 23.1% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diutarakan sebelumnya maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut ini :

a. Saran untuk perusahaan

Bagi perusahaan yang masuk dalam kategori nonbankruptcy, sebisa mungkin dipertahankan atau ditingkatkan, karena kondisi keuangan menunjukkan indikasi sehat dan tidak berpotensi bangkrut. Sedangkan bagi perusahaan yang masuk dalam kategori gray area dan bankruptcy, pihak manajemen harus bekerja keras untuk mempertahankan keberadaan perusahaan dengan meningkatkan kinerja di sektor keuangan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(12)

69

1) Menekan nilai hutang lancar (current liabilities) sehingga nilai modal kerja (working capital) dapat bernilai positif dan nilai rasio WC/TA pun meningkat.

2) Perusahaan juga diusahakan untuk menekan biaya dan beban, sehingga nilai EBIT dapat bertambah, dan bila kekuatan perusahaan dalam menghasilkan laba terus membaik maka perusahaan dapat meningkatkan nilai laba ditahan (retained earnings).

Sehingga nilai Z akan positif atau perusahaan berada di kondisi nonbangkrut. Dengan demikian persepsi investor pun akan membaik dan harga saham pun akan meningkat.

b. Saran untuk Investor

Bagi para investor, sebelum memutuskan untuk berinvestasi seharusnya dapat memperhatikan kondisi kesehatan keuangan perusahaan yaitu dengan dengan memperhatikan analisis Z-Score dan perubahan harga saham.

c. Saran untuk penelitian selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya, disarankan menggunakan jumlah sampel (data observasi) yang lebih banyak lagi dengan cara menambah rentang periode dan emiten yang diteliti, menambah variabel yang mempengaruhi harga saham (yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini) dan tidak ada faktor yang mengintervensi corporate action seperti stock split.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(13)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN... i

HALAMAN PERNYATAAN...ii

HALAMAN ABSTRAK...iii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR GAMBAR... .x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian... 1

1.2. Latar Belakang Masalah... 2

1.3. Perumusan Masalah... 4

1.4. Tujuan Penelitian... 5

1.5. Kegunaan Penelitian... 5

1.6. Sistematika Penulisan... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian 2.1.1. Rangkuman Teori...8

a. Laporan Keuangan...8

b. Prediksi Kebangkrutan Perusahaan...9

c. Saham Perusahaan...22

d. Pengaruh Analisis Kebangkrutan terhadap Harga Saham...29

2.1.2. Penelitian Terdahulu... 32

a. Jurnal I...32

b. Jurnal II...32

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(14)

vii

c.. Literatur 1... 32

d. Literatur II... 33

2.2. Kerangka Pemikiran... 34

2.3. Hipotesis Penelitian...38

2.4. Ruang Lingkup Penelitian...38

BAB III METODE PENELITIAN... 39

3.1. Jenis Penelitian... 40

3.2. Variabel Operasional... 40

3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling... 42

a. Populasi... 42

b. Sampel... 42

c. Teknik Sampling... 42

3.4. Pengumpulan Data... 43

3.5. Teknik Analisis Data... 43

3.6. Metode Analitis dan Pengujian Analisis...45

a. Uji Normalitas Data...45

b. Pengaruh Altman Z-Score terhadap Perubahan Harga Saham...46

BAB IV HASIL PENELITIAN...49

4.1. Deskripsi Variabel Penelitian...49

4.1.1. Deskripsi Komponen Altman Z-Score dan Prediksi Kebangkrutan Altman Z-Score...50

4.1.2. Deskripsi Perubahan Harga Saham...57

4.2. Pengaruh Altman Z-Score terhadap Perubahan Harga Saham...59

4.2.1. Uji Normalitas Data...59

4.2.2. Analisis Regresi Sederhana...62

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian...64

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(15)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...66

5.1. Kesimpulan...66

5.2. Saran...69

DAFTAR PUSTAKA... 71

DAFTAR LAMPIRAN...73

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(16)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Indikator Z-Score untuk Public Manufacture... ...18

Tabel 2.2. Indikator Z-Score untuk Private Manufacture...19

Tabel 2.3. Indikator Z-Score untuk Nonmanufacture... ...20

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel...42

Tabel 3.2. Indikator Z-Score untuk Nonmanufacture...46

Tabel 3.3. Bentuk Transformasi Data...47

Tabel 4.1. Deskriptive Altman Z-Score...51

Tabel 4.2. Kategori Perusahaan Berdasarkan Altman Z-Score...58

Tabel 4.3. Descriptive Perubahan Harga Saham...59

Tabel 4.4. Uji Kolmogorov-Smirnov Tahap I...61

Tabel 4.5. Uji Kolmogorov-Smirnov Tahap II...63

Tabel 4.6. Koefisien Determinasi...64

Tabel 4.7. Annova...64

Tabel 4.8. Koefisien Regresi...65

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(17)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran...37 Gambar 4.1. Histogram Perubahan Harga Saham...62

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

(18)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Working Capital...73

Lampiran Retained Earning...76

Lampiran Earning Before Interest and Tax...79

Lampiran Market Value of Equity...82

Lampiran Sales...85

Lampiran Total Assets...88

Lapiran Total Liabilities...91

Lampiran Working Capital to Total Assets...94

Lampiran Retained Earning to Total Assets...96

Lampiran Earning Before Interest and Tax to Total Assets..98

Lampiran Market Value of Equity to Total Liabilities...100

Lampiran Sales to Total Assets...102

Lampiran Z-Score...104

Lampiran Perubahan Harga Saham...106

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

Gambar

Gambar 2.1.  Kerangka Pemikiran.............................................37  Gambar 4.1

Referensi

Dokumen terkait

Teori kabut ini telah dipercaya orang selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah benyak ditinggalkan karena: (1) tidak mampu memberikan jawaban-jawaban

SD NEGERI KOWEL 3 KURIKULUM 2013 REVISI TAHUN 2017.

Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan pengembangan Budaya Kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, maka perlu dibentuk Kelompok Budaya Kerja (KBK) pada setiap

berbeda-beda sesuai dengan jiwa zamannya, sebagaimana ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia setelah merdeka sampai sekarang ketika menafsir dan memaknai dua peristiwa yang

Perlindungan hukum dan kepastian hukum terhadap anak menjadi tanggung jawab bersama antara orangtua dan Pemerintah karena anak yang bekerja pada prinsipnya tidak boleh

Gambat elevasi tanah asli dan elevasi

Januari 2018, di Ruang Dekan FTK UIN Ar-Raniry.. Membahas tentang pelaksanaan Pasal 23 terhadap pegaulan mahasiswa di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan hasil wawancara dengan

Penelitian ini berjudul “Peranan Waduk Sempor Dalam Bidang Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Tahun 1978-2013”.. Tujuan