• Tidak ada hasil yang ditemukan

B A B I V. F E N E l S f T U A l S r I > A Y A D O K O N G T I A N G B E R I > / V S / V R K A l S r L O A D I N G T E S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B A B I V. F E N E l S f T U A l S r I > A Y A D O K O N G T I A N G B E R I > / V S / V R K A l S r L O A D I N G T E S"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I V

F E N E l S f T U A l S r I > A Y A D O K O N G T I A N G B E R I > / V S / V R K A l S r L O A D I N G T E S

IV. 1. Pendahuliian

Hasil dari tes pembebanan tiang paling tepat digunalcan untuk menentukan daya dukung tiang, karena secara fisik apa yang dialami tiang pada waktu test pembebanan mirip dengan apa yang akan dialami tiang pada konstruksi yang sebenarnya.

Tujuan dari tes pembebanan tiang yaitu :

1. Menentukan daya dukung dari tiang pancang dan menge- valuasi apakah daya dukung yang telah ditentukan berdasarkan formula statis atau dinamis memenuhi syarat keamanan dan cukup ekonomis.

2. Menentukan hubungan antara beban-deflection pada be- ban kerja.

3. Untuk mengecek apakah ada kecenderungan struktur

tiang patah.

(2)

berupa blok-blok beton, besi baja, pasir, air atau tiang pancang yang disusun diatas suatu platform baja.

JJX

Bab IV Penentuin Oiyi Duhung Tiing berdasartan Loading Tes 20

Bok«d to rMCtioo b««mt

^ ior i t l b i l U y '

m m

T«moo»'ify supports

S p h e ric a l f f i t i n g J T Lo«d c o l u m n ___ « H y d rs u lic i<ick

Dial M.iye* --..JZrL

c a n til# v e ie d - n U n I

' • j dfl<um tw am t

*

H o le

Connection

y to hydfauUc pumo 'mm

PH# c U m p I

v^Uh gsug« pl«t« t

St««l pUt<i o n pKo lop

Gambar 4.1. Skema Anchorage system

____ X £ 1 ! X \

T l M V C f f C « t t

I S m

»

TC9T tCAMt STCCL ^ATC-

TC9T fVATC*

C J 4ACK

mrtnttK€

•CAM

-3^2, Tl»T fltt'

r

• A«CS

m%nmnf>^0aBc

m m

Gambar 4.2. Skema. Kent;ledge sy81:60

Prosedur pembebanan yang \imum digianakan untuk axial compression test adalah ASTM D 1143-81 "STAMDARD METHOD OF TESTING PILES UNDER STATIC AXIAL CX)MPRESSION'‘ terdiri dari :

I V . 1 . 1 . STA N D A R D LQ ADIM G . T E S T

- Maksimtun beban test adalah 200% design load untuk

(3)

Bab IV Penentuan flaya Mung Ti'ang berdasarkan Loading Tes 21

single pile dan 150% design load untuk group pile.

Penambahan beban setiap 25 % design load dan pada se- tiap pembebanan, beban ditahan sampai rata-rata penu- runan 0,25 mm/jam atau 2 jam.

Pada beban maksimum, bebn dipertahankan sampai 24 jam atau penurunan 0,25 mm/jam.

Kemudian beban dikurangi sebanyak 25% design load dan ditahan selama 1 jam.

Pada beban sama dengan 0 ton, penurunan dibaca dengan interval waktu minimum 2 jam atau sampai penurunan 0,25 mm/jam dengan waktu maksimum 12 jam. tabel 4.1)

No Penaabahan pengurangan beban

Beban kerja Laiianya peibebanan (•enit ke)

Pecbacaan lateral defomasi

(I)

1 0 0

2 25 25 10 0-5-10

3 25 50 10 0-5-10

4 25 75 15 0-5-10-15

5 25 100 20 0-5-10-15-20

6 25 125 20 0-5-10-15-20

7 25 150 20 0-5-10-15-20

8 20 170 20 0-5-10-15-20

9 10 180 20 0-5-10-15-20

10 10 190 20 0-5-10-15-20

11 10 200 &0 0-10-20-30-40-50-60

12 -50 150 10 0-5-10

13 -50 100 10 0-5-10

14 -50 50 10 0-5-10

15 -50 0 30 0-5-10-20-30

Tabel 4.1. Prosedur pembebanan standard loading test ( ASHM

D 1143 section 5. )

(4)

Bat IV Penentuan Daya Mung Tiang berdasarkan Loading Tes 22

IV.1.2. CYCLiaiflADHilG TEST

- Beban maksijnuun unttilc single pile yang sering digunakan sebesar 200% design load dan untuk group pile 150%

design load.

- Pembebanan dilakukan secara bertahap. (Tabel 4.2.)

- Pada saat mencapai beban maksimum,beban ditahan selama

12 jam jika penurunan 0,25 mm/Jam atau maksimum 24 jam.

Keuntungan dari cyclic loading yaitu dapat diketahui besarnya permanen/plastic/residual settlement waktu be ban maksimum tercapai pada tiap-tiap cycle.

C y c l e N o 8 e b a n

C o

U a k t u P e m b a c a a n i n i e r v a l

K e t e r a f i q a n

1 I 0 0 0

2 25 1 jam p e r 10 n e n i t J i k a t e r j a d i p e n u r u n a n > 0 . 2 5 « B / j a » m ax 2 jam

3 50 1 jam p e r 10 m e n it

4 25 2 0 m e n u p e r 10 la e n it

I I I Q I j a « p e r 10 m e n u

2 50 2 0 n e n i t p e r 10 » e n i t

3 7 5 1 jam p e r 10 n e n i t J i t a t e r j a d i p e n u r u n a n > 0 .2 5 (n m / ja i»

m ax 2 jam

10 0 1 jam p e r 10 u e n i t

7 5 2 0 » ie n it p e r 10 n e n i i

6 50 2 0 w n i t p e r 10 » e n i t

I I I 1 0 1 , a « p e r 10 n e n i t

2 50 2 0 menit p e r 10 m e n it

3 100 20 m e n it pe>' 10 m e n it

125 I jam p e r t o men I t J t k a t e r j a d i p e n u r u n a n > 0 .2 5 fflm / ja m m ax 2 jam

150 1 jam p e r 10 m e n u

6 125 2 0 * e n i t p e r 10 a e n i t

7 100 2 0 n e n i ! p e r 10 m e n u

50 2 0 m e n u p e r 10 m e n it

l u I Q 1 jam p e r 10 a e n i t

2 50 2 0 a te n it p e r 10 a e n i t

3 IC O 2 0 n e m t p e r 10 m e n it

4 15 0 2 0 n e n i t p e r 10 n e n i t

5 1 75 I j a « p e r 10 m e n it J i k a t e r j a d i p e n u r u n a n > 0 . 2 5 a a / j a a m ax 2 j a a

6 20 0 12 j a n 0 , 6 0 , 1 2 0 , 180 J i k a l e r j a d i p e n u r u n a n > 0 . 2 5 m / j a a 2 4 0 ,3 0 0 ,3 6 0 ■ a x 2 4 j a a

4 2 0 ,4 8 0 ,5 4 0 6 0 0 ,6 6 0 ,7 2 0

8 150 1 jam p e r 10 m e n u

10 10 0 1 j a « p e r 10 m e n it

12 50 1 j a n p e r 10 m e n u

H 0 1 la n p e r 10 m e n u

Tabel 4.2. Prosedur pembebanan cyclic loading test ( ASTM

D 1143 section 5. )

(5)

IV.1.3. LQADUag IN.. EXCESS. OF. JSTAMDABD.,TEST...LOAD

- Penambahan dengan pengurangan beban sama dengan stan - dard loading test. Dengan beban maksimum 250% - 300%

atau sampai hancur.

Pertambahan beban 50% design load dengan interval waktu 20 menit sampai mencapai beban test total yang

telah direncanakan.

- Penambahan dilakukan secara bertahap dengan pertam­

bahan beban 10% design load dan interval waktu 20 menit sampai beban maksimum yang dibutuhkan atau sampai beban hancur.

- Jika tiang belum rxintuh, beban dipertahankan sampai 2 jam kemudian dilakukan pengurangan beban masing-masing 25% beban test total dengan interval waktu 20 menit.

IV.1.4. QUICK...,.LQA1L.TEST.. METHOD

- Waktu prosedur ini 1 - 4 jam sampai 200 % design load atau sampai runtuh.

- Pertambahan 10 - 15% design load dengan interval waktu 2,5 menit kemudian baca waktu, beban dan penurunn.

- Penambahan beban terus sampai pertambahan penurunan meningkat tanpa ada pertambahan beban. Kemudian baca beban, waktu dan penurunan pada saat itu. Ulangi pem- caan setelah 2,5 menit dan setelah itu 5 menit.

- Beban dihilangkan setelah pertambahan beban dihentikan 5 menit.

Pembacaan setelah semua beban hilang, 2,5 menit dan 5 menit kemudian.

Bib IV Pemtuan Day» Mung Tiing berdmrtin Loiding Tes 23

(6)

Bib IV Penentttin Ifi/a M u n g Ti»i)g berdasirkan Loading Tes

24

1V.2. AMMiISA DATA

Hasil percobaan kemudlan digambarkan dalam bentuk graflk yang menyatakan hubungan antara : beban-penurunan, beban-waktu dan waktu-penurunan.

Berdasarkan grafik hubxingan antara beban dengan penuru- nan dapat ditentukan daya dukung ultimate tiang. Ada bebera- pa roacam kriteria untuk menentukan daya dukung ultimate tiang tergantung dari siapa penganalisa data tersebut.

IV.3. Eenentuan .Paya Dutaing .Ultimate IV.3.1. Metode Chin Fung Kee (1970)

Menurut metode ini daya dukung ultimate diperoleh dari invers slope persamaan garis linier yang diplot dari hubungan antara S - S/P,

Gambar 4.3. Menentukan Pult berdasarkan metode Chin

IV.3.2. Berdasarkan Brinch Hansen (1963)

Beban ultimate adalah beban yang memberikan penuru- nan sebesar 2 kali penurunan yang disebabkan oleh 90% beban ultimate. (Swedish Pile Commision atau 90%

criterion).

(7)

Sai> IV Pemtuin Diya Duiung Timg btrdiSirkm Loading Tes 25

Gambar 4.4. Ifenentukan Palt berdasarkan Brinch HaxiBen

IV.3.3. Berdasarkan Van de Beer (1968)

Beban ultimate adalah beban yang merupakan perpoto- ngan 2 garis lurus yang dibentuk oleh hubungan beban-penurunan yang digambarkan dalam skala double logaritmis.

Gambar 4.5. Menentukan Pult berdasarkan de Beer

(8)

Bib IV PenentuM li/» Mung U»ng beriiSirkM Loiding Tes 26

IV.3.4. Berdasarkan Hazurkievwicz (1972)

Pada metode ini garis-garis yang berjarak sama dalam arah tegak lurus sumbu penurunan memotong kurva beban-penux*unan. Kemudian dari perpotongan gar is seja;}ar stimbu penurunan dengan gar is beban digam- bar garis bersudut 45* hingga memotong garis beban berikutnya. Qntuk mendapatkan beban ultimate, titik potong-titik potong ini kemudian dihubungkan hingga membentuk suatu garis yang akan memotong sumbu beban. Angka kemanan untuk beban kerja yang diijin- kan adalah 2

Gambar 4.6. Menentukan Pult berdasarkan Mazurkievwicz

IV-3.5. Metode Asaoka

Metode Asaoka ini dipakai untuk merencanakan total

settlement curve dan plastis settlement curve untuk

beban selanjutnya.

(9)

Bab IV Penentuan Bay» Mung Tiang berdasarkan Loading Tes 27

(00<t

Gajobar 4.7. Hemgpredilcsi kurva beban-penu3runan dezigan metode Asaoka

Pgflaedur,peneeunaan metode Aaaoka :

a. Mula-mula gambar kurva beban-penuriman lalu total pe nurunan yang terjadi dibagl secara konstan (iiAat gambar 4,8.) sehingga diperoleh nllai-nilai penuru-

nari (SI — Sn).

b. Kemudian dari titik-titik penurunan tersebut ditarik garis yang tegak lurus terhadap kurva beban-penuru- nan sehingga didapat nilai beban (Pl..Pn).

c. Nilai-nilai beban yang diperoleh diplot terhadap Pi_l dalam suatu grafik {lihat gambar 4.8).

d. Untuk mendapatkan beban ultimate, tarik garis lurus

yang melewati titik-titik beban tersebut dan dipo-

tongkan dengan garis 45* hingga didapat titik perte-

muan dari kedua garis tersebut.

(10)

Bab IV Penentuan Daya Mung Tiang berdasarkan Loading Tes 28

. A S

A S A S ^

Si Sj S3

Pi

'*3 Pn

bctinn

Sn seMlemen*

bebon

Gambar 4.8. Prosedur pemakaian metode Asaoka

IV.3.6. Berdasarkan California, Chicago

Beban ultimate tercapai bila perbandingan penurunan

total dengan beban total sebesar 0,01 inch/ton. Angka

keamanan untuk metode ini adalah 2.

(11)

IV.3.7. Berdasarkan Boston Code

Beban ultimate tercapai bila beban memberikan total plastik settlement sebesar 0.50 inch> metode ini juga memperhitungkan angka keamanan sebesar 2.

IV.3.8. Berdasarkan Magnel (1948)

Beban ultimate tercapai bila beban memberikan total plastik settlement sebesar 0.33 inch. Angka keamanan adalah 2.

IV.3.9. Berdasarkan Holland dan New York Code

Beban ultimate dinyatakan sebagai beban yang menye- babkan penurunan total sebesar 1 inch.

IV.3.10. Berdasarkan AASHO

Beban ultimate dinyatakan sebagai beban yang memberi kan total plastik settlement sebesar 0.25 inch dengan memperhitungkan angka keamanan sebesar 2.

IV.3.11. Berdasarkan Ohio

Beban ultimate tercapai saat perbandingan antara pertambahan settlement dengan pertambahan beban melebihi 0.03 inch\ton. Angka keamanan untuk beban

tetap sebesar 2 dan 3 untuk beban bergerak.

IV.3.12. Berdasarkan Raymond

Menurut Raymond, beban ultimate tercapai pada saat perbandingan antara pertaunbahan settlement dengan pertambahan beban melebihi 0.05 inch/ton. Dan per-

Bib IV PenentuM Diyt Dukung Tiiog berdisirlun Loiding Tes 29

(12)

bandingan antara plastik settlement dengan pertamba- han beban, melebihi 0.03 inch\ton. Angka keamanan untuk beban tetap sebesar 2 dan beban bergerak sebesar 3.

IV.3.13. Beirdasarkan New York Code

Beban ultimate tercapai bila perbandingan antara plastik settlement dengan beban total tidak melebihi 0.01 inch\ton-

Bab IV Penentuitt Di/i Mung Titng berdiSirtm Loiding Tes 30

Gambar

Gambar 4.1.  Skema Anchorage system
Tabel 4.1.  Prosedur pembebanan standard loading test  (  ASHM  D 1143 section 5.  )
Tabel 4.2. Prosedur pembebanan cyclic loading test ( ASTM  D  1143  section  5.  )
Gambar 4.3. Menentukan Pult berdasarkan metode Chin
+4

Referensi

Dokumen terkait

Konversi ransum yang hampir sama diduga disebabkan penambahan enzim fitase pada berbagai level dalam penelitian ini juga memberikan pengaruh yang tidak nyata

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pengkajian Aspek Pelabelan dan Praktek Sanitasi pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah

Pengaturan tersebut menggunakan konverter arus searah pensaklaran yang terhubung dengan kumparan medan dan kumparan jangkar yang dalam aplikasinya menggunakan MOSFET

Menurut Darminto (2010) kinerja keuangan juga merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki yang dapat.. Kinerja

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Didik Isnadi (2005) dengan judul Analisis Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap

Starbucks Coffee merupakan sebuah perusahaan retail kopi yang menjual produk minuman espresso ala Italia, dimana mereka melakukan pembelian dan pemrosesan pada biji kopi secara

Instrumen Pemetaan MUTU PAUDNI Lembaga dan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dilaksanakan SKB. SKB menyerahkan data dan laporan pelaksanaan kepada BP-PAUDNI Regional IV

Sebagai salah satu satu komponen SPF yang berperan dalam menentukan efektivitas dari SPF, personel harus memiliki pengetahuan, keterampilan, serta perilaku yang baik dan memadai