• Tidak ada hasil yang ditemukan

S E K R E T A R I A T K A B I N E T R E P U B L I K I N D O N E S I A S E M E S T E R I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S E K R E T A R I A T K A B I N E T R E P U B L I K I N D O N E S I A S E M E S T E R I"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PELAKSANAAN

REFORMASI

BIROKRASI

LAPORAN

LAPORAN

LAPORAN

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

REFORMASI

REFORMASI

REFORMASI

BIROKRASI

BIROKRASI

BIROKRASI

2

0

2

0

2

0

2

0

2

0

2

0

S

E

M

E

S

T

E

R

I

S

E

M

E

S

T

E

R

I

S

E

M

E

S

T

E

R

I

S E K R E T A R I A T K A B I N E T S E K R E T A R I A T K A B I N E T R E P U B L I K I N D O N E S I A R E P U B L I K I N D O N E S I A

(2)

KATA PENGANTAR

"Sometimes life doesn't give you what you want, not because you don't deserve it, but because you deserve so much more."

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan "Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) Sekretariat Kabinet Semester I Tahun 2020" dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun sebagai kelengkapan Laporan Tahun 2020, dan dimaksudkan untuk memberikan gambaran kemajuan dari hasil pelaksanaan RB Semester I tahun 2020.

Laporan ini berisi mengenai capaian program dan kegiatan RB Sekretariat Kabinet sepanjang Semester I tahun 2020 maupun permasalahan yang dihadapi. Laporan ini disusun sebagai bahan acuan dan feed back guna mendukung pelaksanaan evaluasi internal lain (PMPRB) dan evaluasi eksternal.

Pelaksanaan RB di Sekretariat Kabinet masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar kami dapat memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan RB di Sekretariat Kabinet pada tahun-tahun mendatang. Akhir kata, kiranya kami berharap Laporan ini dapat memenuhi harapan setiap pemangku kepentingan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Juli 2020 Deputi Bidang Administrasi,

4

(3)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii Daftar Gambar ... v

Daftar Tabel ... vii

BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 6

C. Tujuan dan Sasaran ... 7

D. Sistematika Laporan ... 8

BAB II Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet 10 A. Sekretariat Kabinet ... 10

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi Sekretariat Kabinet ... 11

BAB III Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet Tahun 2020 16 I. Highlight Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi ... 16

II. Pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Sekretariat Kabinet Tahun 2019 ... 19

III. Capaian Pelaksanaan RB Seluruh Kedeputian di Sekretariat Kabinet ... 22

A.Manajemen Perubahan ... 22

1. Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kedeputian Polhukam) ... 22

2. Kedeputian Bidang Perekonomian (Kedeputian Ekon) ... 23

3. Kedeputian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kedeputian PMK) ... 24

4. Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kedeputian Kemaritiman dan Investasi) ... 25

5. Kedeputian Bidang Dukungan Kerja Kabinet (Kedeputian DKK) ... 26

6. Kedeputian Bidang Administrasi (Kedeputian Administrasi) ... 27

(4)

B.Deregulasi Kebijakan ... 28

1.Kedeputian Polhukam ... 28

2.Kedeputian Ekon ... 29

3.Kedeputian PMK ... 29

4.Kedeputian Kemaritiman dan Investasi ... 30

5.Kedeputian DKK ... 30

6.Kedeputian Administrasi ... 31

C.Penataan dan Penguatan Organisasi ... 32

1.Kedeputian Polhukam ... 32

2.Kedeputian Ekon ... 32

3.Kedeputian PMK ... 33

4.Kedeputian Kemaritiman dan Investasi ... 33

5.Kedeputian DKK ... 33 6.Kedeputian Administrasi ... 34 D.Penataan Ketatalaksanaan ... 34 1.Kedeputian Polhukam ... 34 2.Kedeputian Ekon ... 35 3.Kedeputian PMK ... 36

4.Kedeputian Kemaritiman dan Investasi ... 37

5.Kedeputian DKK ... 38

6.Kedeputian Administrasi ... 40

E.Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur ... 42

1.Kedeputian Polhukam ... 42

2.Kedeputian Ekon ... 44

3.Kedeputian PMK ... 45

4.Kedeputian Kemaritiman dan Investasi ... 46

5.Kedeputian DKK ... 48 6.Kedeputian Administrasi ... 49 F.Penguatan Pengawasan ... 51 1.Kedeputian Polhukam ... 51 2.Kedeputian Ekon ... 51 3.Kedeputian PMK ... 52

4.Kedeputian Kemaritiman dan Investasi ... 52

5.Kedeputian DKK ... 52

6.Kedeputian Administrasi ... 53

G.Penguatan Akuntabilitas Kinerja ... 54

1.Kedeputian Polhukam ... 54

2.Kedeputian Ekon ... 55

3.Kedeputian PMK ... 56

4.Kedeputian Kemaritiman dan Investasi ... 57

(5)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

iv

1.Kedeputian Polhukam ... 59

2.Kedeputian Ekon ... 59

3.Kedeputian PMK ... 60

4.Kedeputian Kemaritiman dan Investasi ... 60

5.Kedeputian DKK ... 61

6.Kedeputian Administrasi ... 63

BAB IV Penutup 66 A. Kesimpulan ... 66

B. Rekomendasi ... 66

B. Capaian Pelaksanaan RB Sekretariat Kabinet Semester II... BAB IV Penutup

A. Kesimpulan ... B. Rekomendasi ...

(6)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Paradigma Good Governance ... 3

1.2 8 (Delapan) Area Perubahan ... 4

1.3 Metodologi Criteria Referenced Test ... 5

2.1 Sekretariat Kabinet ... 10

2.2 Struktur Organisasi Sekretariat Kabinet ... 12

3.1 Grafik Penilaian Evaluasi RB Periode 2017-2019... ... 16

3.2 Diagram Modus AOI Periode 2015-2019 ... ... 18

3.3 Keterlibatan Kedeputian Polhukam dalam Rancangan RoadMap 2020-2024 ... 23

3.4 Buku Panduan Video Conference ... 38

3.5 Kamus Kompetensi Sekretariat Kabinet ... 42

3.6 Tampilan Aplikasi SKP Online ... 42

3.7 Tampilan Aplikasi Penilaian SKP Online Kedeputian bidang Polhukam dan contoh SKP & PPK ... 43

3.8 Contoh Usulan Pejabat Penerima Penghargaan ... 43

3.5 Kamus Kompetensi Sekretariat Kabinet ... 44

3.6 Tampilan Aplikasi SKP Online... ... 44

3.7 Tampilan Aplikasi Penilaian SKP Online Kedeputian bidang Perekonomian dan contoh SKP & PPK ... 44

3.5 Kamus Kompetensi Sekretariat Kabinet ... 45

3.6 Tampilan Aplikasi SKP Online ... 45

3.8 Contoh Usulan Pejabat Penerima Penghargaan ... 46

3.6 Tampilan Aplikasi SKP Online ... 47

3.7 Tampilan Aplikasi penilaian SKP Online Kedeputian Kemaritiman dan investasi dan contoh SKP & PPK ... 47

3.6 Tampilan Aplikasi SKP Online ... 48

3.7 Tampilan Aplikasi penilaian SKP Online Kedeputian DKK dan contoh SKP & PPK ... 48

3.8 Contoh Usulan Pejabat Penerima Penghargaan ... 49

3.9 Kegiatan Bimtek Pengisian, Pemantauan dan Reviu Rencana Penanganan Risiko ... 51

3.10 LHKASN ... 51

3.11 Laporan Hasil Penilaian Tingkat Penyelenggara SPIP ... 53

3.12 Bimtek Pengisisan LHKPN Menggunakan Aplikasi E-LHKPN ... 54

(7)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

vi

3.15 SIKT ... 59

3.16 Penerimaan Penghargaan Evaluasi Pelayanan Publik ... 61

3.17 Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat ... 62

3.18 Maklumat Pelayanan Kedeputian DKK ... 62

3.19 Tata Cara Pemakaian Masker Yang Benar ... 63

(8)

DAFTAR TABEL

3.1 Penilaian Evaluasi RB Periode 2017-2019 ... 16 3.2 Modus AOI Periode 2015-2019 ... 18 3.3 Hasil PMPRB 2019 Yang Ditetapak Oleh Inspektorat ... 21

(9)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

1

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Lambatnya perkembangan reformasi birokrasi (RB) di Indonesia sangatlah dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain seperti minimnya pemahaman aparatur negara mengenai RB dan kesadaran aparatur Negara untuk melakukan pembenahan pada sistem birokrasi itu sendiri. Kualitas aparatur negara yang dinilai kurang cakap dalam hal

pemanfaatan teknologi informasi dapat menghambat

perkembangan RB itu sendiri, dimana perkembangan teknologi informasi, jika dimanfaatkan secara optimal dapat memotong alur birokrasi yang dinilai terlalu berbelit-belit, serta mampu untuk mempersingkat proses kerja.

Pada awal tahun 2020 dunia sedang dihebohkan dengan

munculnya Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), yang

membawa dampak signifikan ke perubahan dunia. Mulai dari aspek ekonomi, sosial, hingga kehidupan sehari-hari, hampir tak ada yang bisa berkelit dari kemunculan virus Covid-19 ini, tidak terkecuali terhadap lambatnya pelaksanaan RB.

Berdasar pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan

Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (Keppres)

sebagaimana telah diubah dengan Keppres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Keppres Nomor 7 Tahun 2020

tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus

Disease 2019 (Covid-19) dan dengan ditetapkannya Keppres Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam

(10)

Bencana Nasional (Keppres), Covid-19 dinyatakan sebagai bencana nasional.

Menindaklanjuti hal tersebut Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) mengeluarkan Surat Edaran KemenPANRB Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 Di Lingkungan Instansi Pemerintah (SE MenPANRB), yang kemudian diubah menjadi SE MenPANRB Nomor 34 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Dalam rangka memastikan Aparatur Sipil Negara (ASN) mencapai sasaran kerja dan memenuhi target kinerja, memastikan pelaksanaan pelayanan publik tetap berjalan efektif, dan melindungi ASN dari resiko penularan Covid-19, KemanPANRB mengeluarkan SE MenPARB Nomor 33 Tahun 2020 tentang Protokol Pelaksanaan Tugas Kedinasan di

Rumah/Tempat Tinggal (Work From Home) Bagi Aparatur Sipil

Negara Terkait Pencegahan Penyebaran Covid-19 di

Lingkungan Instansi Pemerintah dan SE MenPANRB Nomor 45 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Bagi Aparatur Sipil Negara Pada Instansi Pemerintah Yang Berada di wilayah dengan Penetapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar.

RB merupakan pembenahan sistem birokrasi pemerintahan secara mendasar, total, dan tidak berbelit–belit yang tidak hanya sebagai wujud pelaksanaan amanat dari perundang-undangan, namun juga bentuk kesadaran penuh dari aparatur

(11)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

3

negara dalam mewujudkan perubahan birokrasi yang transparan dan akuntabel di bidang penyelenggaraan negara.

Seluruh kementerian/lembaga serta pemerintah daerah berkewajiban untuk melaksanakan RB secara konsisten agar dampak positif dari perubahan penyelenggaraan negara dalam hal pelayanan itu sendiri dapat dirasakan oleh masyarakat

luas. “Menurut Presiden Joko Widodo dalam Media

Indonesia (2019), bahwa berkemauan kuat, sangat kuat, untuk memangkas birokrasi yang dikemas sebagai reformasi birokrasi, birokrasi yang dikehendaki ialah melayani, bukan dilayani”.

Pelaksanaan RB sebagaimana diamanatkan dalam

Peraturan Perpres Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, menegaskan akan

pentingnya penerapan clean government dan good governance

secara universal yang menjadi prinsip untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, dengan program utama yang dilakukan pemerintah adalah membangun aparatur

negara melalui penerapan 8 area perubahan dan 1 program Quick Wins RB (Area Manajemen Perubahan

(Bidang Pola Pikir

dan Budaya Kerja), Area

Penataan Peraturan

Perundang-Undangan, Area Penataan dan Penguatan Organisasi, Area Penataan Ketatalaksanaan, Area Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur, Area Penguatan

Gambar 1.1

(12)

Gambar 1.2 8 (delapan) Area Perubahan

Pengawasan, Area Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Area

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dan Program Quick

Wins).

Dasar dan pedoman dalam penyusunan RB dituangkan di

dalam rencana kerja dengan memperhatikan dan

mengintegrasikan program kerja dan kegiatan dengan visi-misi

Sekretariat Kabinet, Area of Improvement (AoI) yang merupakan

hasil evaluasi Tim Evaluator Kementerian PANRB, dan

kegiatan yang belum terselesaikan (carried over).

Dalam mewujudkan birokrasi yang berbasis kinerja, RB harus dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan dengan pelaksanaan RB pada periode sebelumnya. Guna mewujudkan birokrasi yang berbasis pada kinerja, maka perlu

dilakukan upaya

peningkatan kualitas

pelaksanaan RB,

diantaranya dengan

proses monitoring

dan evaluasi (monev) secara internal dan eksternal.

Monev secara

internal dilakukan

melalui pemantauan

terhadap rencana

kerja (working plan) yang ditindaklanjuti melalui

kegiatan-kegiatan perbaikan RB disetiap area perubahan dan program

quick wins serta penilaian pelaksanaan RB secara mandiri (PMPRB) yang didasarkan pada PermenPANRB Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi

(13)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

5

Monev yang dilakukan secara internal diawasi oleh KemenPANRB sebagai evaluator eksternal. Pelaksanaan

monitoring dan evaluasi dimaksud, digunakan sebagai instrumen untuk mengukur tingkat kemajuan pelaksanaan RB instansi. Tujuan dari pelaksanaan evaluasi RB, yaitu:

1. Guna memperoleh informasi tentang pelaksanaan dan pencapaian RB di instansi pemerintah;

2. Guna memonitor rencana aksi tindak lanjut hasil penilaian mandiri di instansi pemerintah;

3. Guna memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan pencapaian RB instansi pemerintah; dan

4. Guna menyusun profil nasional pelaksanaan RB yang akan disusun oleh KemenPANRB.

Pelaksanaan PMPRB dilakukan oleh Tim Asesor dengan mengoordinasikan penilaian di masing-masing unit kerja melalui pembahasan dan penilaian atas kegiatan atau

dokumen (evidence). Rincian penilaian tersebut terdiri dari

komponen pengungkit dan komponen hasil. Komponen pengungkit terbagi menjadi tiga (3) yaitu:

1. Aspek pemenuhan yang terdiri dari 8 area perubahan dan 1

program Quick Wins RB;

2. Aspek hasil antara yang terdiri dari: a) Kualitas Pengelolaan Arsip (1%);

b) Kualitas Pengelolaan Pengadaan Barang (1%); c) Kualitas Pengelolaan Keuangan (1%);

Gambar 1.3

(14)

d) Kualitas Pengelolaan Aset (1%); e) Merit Sistem (1%);

f) ASN Profesional (1%);

g) Kualitas Perencanaan (1%); h) Maturitas SPIP (1%);

i) Kapabilitas APIP (1%); dan

j) Tingkat Kepatuhan Standar Pelayanan (1%). 3. Aspek Reform yang terdiri dari:

a) Manajemen Perubahan (3%); b) Deregulasi Kebijakan (3%); c) Penataan Organisasi (4,5%); d) Penataan Tatalaksana (3,75%); e) Penataan Manajemen SDM (4,5%); f) Penguatan Akuntabilitas (3,75%); g) Penguatan Pengawasan (3,75%); dan

h) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (3,75%).

Sedangkan komponen hasil, antara lain menggunakan nilai Akuntabilitas Kinerja (opini BPK 3% dan nilai Akuntabilitas Kinerja 7%), nilai kualitas pelayanan publik (Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan 10%), nilai kapasitas kinerja organisasi (survei internal), dan nilai persepsi korupsi (survei eksternal). Kriteria evaluasi yang tertuang dalam Lembar Kerja Evaluasi

(LKE) RB. Nilai hasil PMPRB tersebut dijadikan baseline serta

nilai akhir, kesimpulan, dan rencana aksi tindak lanjut yang diperoleh berdasarkan konsensus tim evaluator.

B. Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan RB Sekretariat Kabinet tahun 2020:

1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand

(15)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

7

2. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2020 tentang

Sekretariat Kabinet;

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kriteria dan Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi;

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road

Map Reformasi Birokrasi 2020-2024;

6. Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1/RB Tahun 2015

tentang Road Map Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet

Republik Indonesia Tahun 2015-2019;

7. Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 2 Tahun 2019 tentang

Rencana Kerja (Work Plan) Reformasi Birokrasi Sekretariat

Kabinet Republik Indonesia Tahun 2018; dan

8. Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet.

C. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari penyusunan Laporan Pelaksanaan RB Sekretariat Kabinet semester I Tahun 2020 adalah sebagai media komunikasi dan gambaran pelaksanaan RB di Sekretariat Kabinet secara komprehensif, diantaranya capaian program dan kegiatan RB di sepanjang tahun 2020, serta

menjadi bahan acuan dan feed back guna mendukung

pelaksanaan evaluasi internal lain (PMPRB) dan evaluasi eksternal. Sasaran dalam penyusunan Laporan ini, sebagai berikut :

1. Teridentifikasinya capaian sasaran dan program

(16)

I pada 2020 (berdasar usulan/rancangan Road Map

Pelaksanaan RB Tahun 2020-2024 dan Rencana Kerja (Work

Plan) RB Sekretariat Kabinet Tahun 2020); dan

2. Teridentifikasinya permasalahan yang dihadapi dan upaya perbaikan pelaksanaan RB di lingkungan Sekretariat Kabinet tahap berikutnya.

D. Sistematika Laporan

Sistematika Laporan Pelaksanaan RB Sekretariat Kabinet Tahun 2020, sebagai berikut:

1. Kata Pengantar; 2. Daftar Isi;

3. Bab I Pendahuluan;

Bab ini menguraikan secara ringkas latar belakang penyusunan Laporan Pelaksanaan RB Semester 1 Tahun 2020; dasar hukum; tujuan dan sasaran monev atas pelaksanaan RB Tahun 2020; dan sistematika penulisan Laporan Pelaksanaan RB Semester 1 Tahun 2020.

4. Bab II Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet;

Bab ini menguraikan kedudukan, tugas dan fungsi, struktur organisasi dan perencanaan RB Sekretariat Kabinet semester I Tahun 2020, dalam bab ini juga diuraikan secara singkat rencana kerja RB Sekretariat Kabinet atas 8 area

perubahan dan 1 program Quick Wins RB sebagaimana

ditetapkan dalam Manajemen Perubahan; Penataan Peraturan Perundang-undangan; Penataan dan Penguatan Organisasi; Penataan Ketatalaksanaan; Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur; Penguatan Pengawasan; Penguatan Akuntabilitas Kinerja;

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; dan Quick Wins

(17)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

9

5. Bab III Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan RB

Sekretariat Kabinet semester I Tahun 2020;

Bab ini menguraikan capaian pelaksanaan RB di Sekretariat Kabinet Tahun 2020 semester I dan semester II yang memberikan gambaran hasil yang dicapai Sekretariat Kabinet dalam melaksanakan RB sepanjang Tahun 2020 pada semester I dan semester II terkait 8 area perubahan

dan 1 program Quick Wins RB; hasil pelaksanaan evaluasi

eksternal yang dilakukan oleh Kementerian PANRB; hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) 2020; dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan RB Sekretariat Kabinet Tahun 2020. 6. Bab IV Penutup;

Dalam Bab Penutup ini memuat kesimpulan dan rekomendasi, yang menguraikan secara singkat hasil Monev yang dilakukan secara berkala terhadap pelaksanaan program dan kegiatan RB di Sekretariat Kabinet semester I Tahun 2020 dan rekomendasi yang akan dilaksanakan oleh

Sekretariat Kabinet dalam rangka meningkatkan

(18)

BAB II

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET

A. Sekretariat Kabinet

Sekretariat Kabinet (Setkab) Lembaga pemerintahan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas dalam memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabinet kepada Presiden

dan Wakil Presiden, Dalam rangka upaya pelaksanaan tersebut, Setkab berkewajiban melaksanakan program RB seperti instansi pemerintah lainnya.

Berdasar pada Perseskab Nomor 1 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, Setkab telah membentuk dan menetapkan Biro Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi (Biro AKRB), yang memiliki tugas fungsi untuk melaksanakan pengelolaan kinerja organisasi dan individu, pengelolaan RB, pengendalian persuratan, dan ketatausahaan pimpinan.

Gambar 2.1

(19)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

11

Hal tersebut dimaksudkan untuk mendukung birokrasi yang bersih, akuntabel, efektif, efisien, dan memiliki pelayanan publik yang berkualitas guna terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government).

Pelaksanaan hal tersebut didasarkan pada PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024 dan PermenPANRB Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi RB Instansi Pemerintahan.

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi Sekretariat Kabinet

Setkab sebagai lembaga pemerintah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden, berdasar Perpres Nomor 55 Tahun 2020 tentang Sekretariat Kabinet dan Perseskab Nomor 1 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet. Berdasar hal tersebut Setkab menjalankan peran untuk mengelola manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Dalam rangka pelaksanaan manajemen kabinet, Setkab menetapkan visi sebagai berikut:

Dalam menjalankan visi tersebut, Setkab menyelenggarakan fungsi, yang dalam pelaksanaannya didukung oleh unit kerja di bawahnya sesuai dengan pembagian tugas berdasar pada sektor/bidang layanan yang

“Menjadi Sekretariat Kabinet yang profesional dan andal dalam mendukung Presiden dan Wakil Presiden

(20)

diberikan Setkab kepada stakeholders, sebagaimana uraian berikut:

1. Kedudukan

Setkab adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Sekretaris Kabinet (Seskab).

2. Tugas dan Fungsi

Pengkajian dan pemberian rekomendasi atas rencana kebijakan dan program pemerintah

Penyelesaian masalah atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah yang mengalami hambatan

Pengkajian dan pemberian rekomendasi atas rencana kebijakan kementerian/lembaga dalam bentuk peraturan menteri/kepala lembaga yang perlu mendapatkan persetujuan Presiden

Penyampaian rekomendasi atas hasil pengamatan dan penyerapan pandangan terhadap perkembangan umum

Pemantauan, evaluasi, dan pengendalian atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah;

Fungsi Sekretariat Kabinet adalah:

Tugas Sekretariat Kabinet yaitu memberikan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam penyelenggaraan pemerintahan.

(21)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

13

3. Struktur Organisasi

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai pengelola manajemen kabinet, satuan organisasi/unit kerja di Setkab dibagi menjadi beberapa bidang melalui pendekatan sektoral, yaitu bidang politik, hukum dan keamanan, bidang perekonomian, bidang pembangunan manusia dan

Penyelenggaraan dukungan teknis dan administrasi dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, dan Pejabat lainnya melalui Tim Penilaian Ahkir

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden Pengumpulan, pengolahan, dan pemberian dukungan data dan informasi serta penyediaan sarana dan prasarana pengembangan teknologi informasi di lingkungan Sekretariat Kabinet

Penyiapan, pengadministrasian, penyelenggaraan, dan pengelolaan sidang kabinet, rapat, atau pertemuan yang dipimpin dan/atau dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, penyiapan naskah bagi Presiden dan/atau Wakil Presiden, pelaksanaan penerjemahan, serta penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan keprotokolan

Pemberian pelayanan dan dukungan administrasi perencanaan, keuangan, penyediaan sarana dan prasarana, pengelolaan barang milik negara, serta pelayanan dan dukungan administrasi lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet

Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Sekretariat Kabinet

Penyelenggaraan pembinaan Jabatan Fungsional Penerjemah

(22)

kebudayaan, dan bidang kemaritiman dan investasi, bidang dukungan kerja kabinet dan bidang administrasi yang mana secara struktur organisasi Sekretariat Kabinet terdiri dari:

a) Sekretaris Kabinet;

b) Wakil Sekretaris Kabinet;

c) Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; d) Deputi Bidang Perekonomian;

e) Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;

f) Deputi Bidang Kemaritiman dan investasi; g) Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet; h) Deputi Bidang Administrasi;

i) Staf Ahli Sekretaris Kabinet, terdiri dari:

(1) Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat;

(2) Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum; (3) Staf Ahli Bidang Komunikasi;

(4) Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi; dan

(5) Staf Ahli Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Hubungan Internasional.

j) Inspektorat;

k) Pusat Data dan Teknologi Informasi; dan l) Pusat Pembinaan Penerjemah.

Gambaran singkat struktur organisasi Sekretariat Kabinet, sebagaimana diuraikan di muka, dapat dilihat pada Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekretariat Kabinet berikut.

(23)

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

15

Gambar 2.2

(24)

BAB III

CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET

TAHUN 2020

I. Highlight Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi

angka % angka % angka %

1 Manajemen Perubahan 5,00 4,30 86% 4,14 83% 4,15 83%

2

Penataan Peraturan

Perundang- undangan 5,00 3,75 75% 3,96 79% 4,12 82%

3

Penataan dan Penguatan

Organisasi 6,00 5,17 86% 5,08 85% 5,29 88% 4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,76 75% 3,75 75% 3,88 78% 5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 13,47 90% 13,44 90% 13,45 90% 6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 4,35 73% 4,48 75% 4,51 75% 7 Penguatan Pengawasan 12,00 7,89 66% 7,63 64% 7,97 66% 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 4,98 83% 4,98 83% 4,98 83% 2019 Nilai progres Periode Nilai 2017 No. Komponen Penilaian Nilai

Standar

2018 Nilai

progres

Gambar 3.1

(25)

17

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

Data tersebut merupakan data yang diperoleh dari Hasil Evaluasi Pelaksanaan RB yang dilaksanakan di Setkab dan ditetapkan oleh KemenPANRB Tahun 2017, 2018, dan 2019 melalui nomor surat B/43/M.RB.05/2018,B/203/M.RB.06/2018,danB/262/M.RB.06/2019 . Data tersebut diolah menjadi grafik yang merupakan data 3 periode yang dimulai dari periode 2017 sampai dengan periode 2019 dan merupakan data yang berkategori “A”.

Metode yang digunakan dalam memaparkan data dan grafik tersebut menggunakan metode analisa deskriptif. Dari data tersebut skor RB Setkab untuk komponen pengungkit meningkat sebesar 0,89 poin di tahun 2019 bila dibandingkan dengan skor yang diperoleh pada tahun 2018, hal ini dikarenakan 7 dari 8 area perubahan mengalami peningkatan skor pada penilaian di tahun 2019.

Peningkatan skor selama 3 periode sejak tahun 2017-2019 dengan kategori “A” tersebut menunjukkan semakin matangnya RB di Setkab. Peningkatan skor RB diharapkan tidak hanya sekedar matang dalam hal perolehan skor yang meningkat dari waktu ke waktu dengan kategori “A” yang mungkin selangkah lagi dapat memperoleh kategori “AA”. Nilai diharapkan dapat menunjukkan kepada publik mengenai proses pembenahan yang terjadi selama ini yang menjadikan 8 area perubahan tersebut menjadi lebih efektif dan efisien pada saat proses implementasi sampai dengan stabilnya pembenahan area-area perubahan tersebut.

Peningkatan skor selama 3 periode berturut-turut tersebut juga diharapkan tidak hanya dapat mengoptimalkan nilai-nilai perubahan birokrasi yang ada di Setkab, namun juga tata kelola pemerintahan yang baik yang sudah berjalan. Tingkat pengembangan RB di Setkab yang selama ini telah berjalan diharapkan dapat dijadikan contoh kepada Kementerian dan Lembaga serta pemerintah daerah yang masih berproses untuk menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik (good government governance) melalui perbaikan RB pada institusi masing-masing. Hal yang demikian dapat menjadi torehan prestasi selanjutnya untuk Setkab dimasa mendatang.

(26)

Disamping kenaikan skor RB yang terus meningkat, Setkab masih memiliki pekerjaan rumah yakni beberapa area of improvement yang merupakan rekomendasi dari KemenPANRB yang selama ini belum ditindak lanjuti. Berikut data area of improvement yang belum di tindak lanjuti selama periode 2015-2019.

Gambar 3.2

Diagram Modus AOI Periode 2015-2019

Tabel 3.2

Tabel Modus AOI Periode 2015-2019

Komponen Penilaian Area Of Improvement Periode Ʃn(AOI) Manajemen Perubahan Agen Perubahan 2015-2019 5

Penataan Tatalaksana

Monitoring dan evaluasi atas peta proses bisnis dan sop belum dilaksanakan untuk menjaga perbaikan yang

berkesinambungan.

2017-2019 5

Penataan Sistem Manajemen SDM Melakukan asessment pada seluruh pegawai sehingga

mengurangi kesenjangan kompetensi. 2017-2019 5 Melakukan evaluasi atas kebijakan penanganan gratifikasi,

pengembangan manajemen resiko, whistle blowing system, penanganan benturan kepentingan.

2015-2019 5

mengoptimalisasi pembangunan Zona Integritas secara intensif untuk menghasilkan unit kerja berpredikat wilayah

bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani.

2015-2019 5

Meningkatkan Kapabilitas APIP (IACM) Sekretariat Kabinet. 2017-2019 5

Melakukan evaluasi terkait hasil survei persespsi pelayanan dan survei persepsi korupsi sebagai dasar untuk melakukan

pembenahan atau peningkatan di tahun berikutnya.

2018-2019 2

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Reviu atas proses bisnis dan SOP pelayanan dalam rangka

mendorong inovasi pada setiap unit kerja. 2017-2019 3

(27)

19

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

2019. Data tersebut disusun berdasarkan area perubahan dan rekomendasi yang selalu muncul pada masing-masing area selama 5 tahun secara berturut-turut serta belum adanya tindak lanjut terhadap rekomendasi tersebut.

Angka pada tabel dan diagram tersebut menunjukkan tingkat intensitas munculnya data AoI yang sama setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 tahun, namun untuk area penguatan pengawasan sendiri dilakukan penyederhanaan data dengan cara melakukan pemerataan data dari data modus AoI dikarenakan dalam area penguatan pengawasan itu sendiri banyak bagian yang mendapat sorotan dari KemenPANRB (evaluator eksternal) untuk segera ditindaklanjuti dan beberapa bagian yang menjadi rekomendasi tersebut muncul dalam waktu yang tidak sama.

Dari data dan grafik diagram tersebut sudah sepatutnya Setkab menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan oleh KemenPANRB. Hal ini dikarena setiap area yang mendapat sorotan dari evaluator eksternal dinilai belum optimal dalam pelaksanaannya setiap tahun dalam kurun waktu 5 tahun yakni hingga tahun 2019.

Selain itu pembenahan terhadap area yang direkomendasikan juga akan berdampak kepada kualitas dan perkembangan RB yang telah dilaksanakan di Setkab selama ini. Dari setiap area yang direkomendasikan tersebut, Setkab sepatutnya mulai untuk menindak lanjuti bagian dari area tersebut agar tidak lagi menjadi isu di masa mendatang.

II. Pelaksanan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Sekretariat Kabinet Tahun 2019

Menindaklanjuti PermenPANRB Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Berdasar hal tersebut, Setkab telah melaksanakan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi tahun 2019. Hasil pelaksanaan dimaksud sebagai berikut:

(28)

No. Penilaian Bobot Nilai Indeks RB Pusat Unit A. Pengungkit 60,00 53,29 33,47 52,41 I. Pemenuhan (20) 20,00 19,40 13,89 19,11 1. Manajemen Perubahan 2,00 2,00 1,82 1,91 2. Deregulasi Kebijakan 20,00 2,00 0,86 1,93 3. Penataan dan Penguatan Organisasi 30,00 2,90 2,00 2,90 4. Penataan Tatalaksana 2,50 2,13 0,95 2,10 5. Penataan Sistem Manajemen SDM 3,00 2,97 1,37 2,97 6. Penguatan Akuntabilitas 2,50 2,50 2,46 2,48 7. Penguatan Pengawasan 2,50 2,40 2,06 2,38 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 2,50 2,50 2,37 2,43

II. Hasil Antara (10) 10,00 6,00 0,00 6,00

1. Kualitas Pengelolaan Arsip 2,50 1,16 1,16 2. Kualitas Pengelolaan Pengadaan

Barang dan Jasa

- - -

3. Kualitas Pengelolaan Keuangan 2,50 2,50 2,50 4. Kualitas Pengelolaan Aset - - -

5. Merit System - - -

6. ASN Profesional - - -

7. Kualitas Perencanaan - - -

8. Maturitas SPIP 2,50 1,59 1,59

9. Kapabilitas APIP 2,50 1,00 1,00 10.Tingkat Kepatuhan Terhadap Standar

Pelayanan Publik Sesuai

- - -

(29)

21

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

3. Penataan dan Penguatan Organisasi 4,50 4,13 1,39 4,07 4. Penataan Tatalaksana 3,75 3,75 3,13 3,44 5. Penataan Sistem Manajemen SDM 4,50 3,88 1,79 4,08 6. Penguatan Akuntabilitas 3,75 3,63 2,81 3,22 7. Penguatan Pengawasan 3,75 3,19 1,93 3,28 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 3,75 3,75 3,57 3,66

B. Hasil (40)

1. Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan (10)

10,00 7,98 7,98 2. Kualitas Pelayanan Publik (10) 10,00 8,60 8,60 3. Pemerintah yang Bersih dan Bebas

KKN (10)

10,00 8,83 8,83 4. Kinerja Organisasi (10) 10,00 7,84 7,84

Total Hasil 40,00 33,24 33,24

Nilai Evaluasi Reformasi Birokrasi 100,00 86.53 33,47 85,65

Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa skor total pada bagian pengungkit dan reform yang ditetapkan oleh inspektorat sebagai nilai PMPRB 2019 Sekretariat Kabinet merupakan skor yang hampir mendekati dengan bobot skor yang telah ditetapkan oleh Kementerian PANRB. Penetapan skor tersebut memiliki gap yang cukup besar jika dibandingkan dengan skor hasil evaluasi pelaksanaan rb di Sekretariat Kabinet tahun 2019 yakni sebesar 4,94 poin atau dengan kata lain bahwa skor tersebut meningkat sangat signifikan. Hal ini merupakan suatu pencapaian dari Sekretariat Kabinet yang cukup besar dalam hal peningkatkan kualitas pelaksanaan rb di Setkab pada tahun 2019 dan gambaran dari peningkatan kualitas rb itu sendiri serta dapat dikatakan juga peningkatan skor tersebut sebagai apresiasi yang diberikan oleh inspektorat selaku auditor internal dan pengawas proses

Tabel 3.3

(30)

pelaksanaan rb atas kualitas rb dalam hal pembenahan area-area yang dinilai belum optimal dalam pelaksanaannya di Sekretariat Kabinet. Peningkatan skor yang signifikan tersebut diharapkan juga telah mengakomodir rekomendasi-rekomendasi (AOI) yang dikeluarkan oleh Kementerian PANRB untuk ditindaklanjuti oleh Sekretariat Kabniet terutama rekomendasi-rekomendasi terkait beberapa area yang selama 5 tahun selalu di sorot yang telah dijelaskan sebelumnya.

III. Capaian Pelaksanaan RB Seluruh Kedeputian di Sekretariat Kabinet

Pelaksanaan RB pada tahun 2020 semester I mengalami sedikit hambatan dan adanya perubahan dalam hal berkomunikasi serta pelaksanaan RB itu sendiri yang dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil Monev Pelaksanaan RB semester I Tahun 2020, diperoleh gambaran capaian pelaksanaan program dan kegiatan RB Tahun 2020, sebagai berikut:

1. Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kedeputian Polhukam)

a) Keterlibatan Kedeputian Polhukam dalam penyusunan Road Map dan Work Plan dengan memberikan masukan dan pertimbangan atas Rancangan Road Map Sekretariat Kabinet Tahun 2020-2024 dan Rancangan Work Plan Tahun 2020;

b) Keterlibatan Kedeputian Polhukam dalam persiapan pelaksanaan Evaluasi RB dan SAKIP tahun 2020 melalui pengisian LKE Manual (format excel) yang telah dilengkapi dengan Penilaian Mandiri serta link hyperlink bukti dukung dan penyusunan paparan RB dan SAKIP di level satuan organisasi eselon I;

(31)

23

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

c) Pada Kedeputian Polhukam Pelaksanaan Mandiri Penilaian Reformasi Birokrasi (PMPRB) telah direncanakan dan

diorganisasikan dengan berdasar pada Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor KEP.9/ADM/IV/2020 tentang Tim Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun 2020 dan adanya keterlibatan dari Kedeputian Polhukam secara langsung pada kegiatan PMPRB melalui pembentukan tim asesor PMPRB;

d) Adanya pandemi Covid 19 mengubah kebijakan budaya kerja melalui pembagian tugas yang WFH (Work From Home) dan WFO (Work From Office) terhadap pejabat dan pegawai di Kedeputian Bidang Polhukam sesuai Kebijakan di Lingkungan Sekretariat Kabinet.

2. Kedeputian Bidang Perekonomian (Kedeputian Ekon)

a. Keterlibatan Kedeputian Ekon dalam penyusunan Road Map dan Work Plan dengan memberikan masukan dan pertimbangan atas Rancangan Road Map Sekretariat Kabinet Tahun 2020-2024 dan Rancangan Work Plan Tahun 2020;

b. Keterlibatan Kedeputian Ekon dalam persiapan pelaksanaan Evaluasi RB dan SAKIP tahun 2020 melalui pengisian LKE Manual (format excel) yang telah dilengkapi dengan Penilaian

Gambar 3.3

(32)

Mandiri serta link hyperlink bukti dukung dan penyusunan paparan RB dan SAKIP di level satuan organisasi eselon I;

c. Pada Kedeputian Polhukam Pelaksanaan Mandiri Penilaian Reformasi Birokrasi (PMPRB) telah direncanakan dan diorganisasikan dengan berdasar pada Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor KEP.9/ADM/IV/2020 tentang Tim Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun 2020 dan adanya keterlibatan dari Kedeputian Polhukam secara langsung pada kegiatan PMPRB melalui pembentukan tim asesor PMPRB;

d. Keikutsertaan Tim Asesor PMPRB Ekon dalam pelatihan teknis pengisian penilaian mandiri pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara on line yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN RB; e. Keterlibatan Kedeputian Ekon dalam pembuatan video Jajaran

Pejabat Eselon I Sekretariat Kabinet mengenai tugas dan fungsi Dalam Rangka membangun persepsi yang baik dan penguatan citra (branding) Sekretariat Kabinet;

f. Adanya pandemi Covid 19 mengubah kebijakan budaya kerja melalui pembagian tugas yang WFH (Work From Home) dan WFO (Work From Office) terhadap pejabat dan pegawai di Kedeputian Ekon dengan mengeluarkan surat edaran Deputi Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2020.

3. Kedeputian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kedeputian PMK)

a. Keterlibatan Kedeputian PMK dalam penyusunan Road Map dan Work Plan dengan memberikan masukan dan pertimbangan atas Rancangan Road Map Sekretariat Kabinet Tahun 2020-2024 dan Rancangan Work Plan Tahun 2020;

b. Keterlibatan Kedeputian PMK dalam persiapan pelaksanaan Evaluasi RB dan SAKIP tahun 2020 melalui pengisian LKE

(33)

25

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

Mandiri serta link hyperlink bukti dukung dan penyusunan paparan RB dan SAKIP di level satuan organisasi eselon I;

c. Pada Kedeputian PMK Pelaksanaan Mandiri Penilaian Reformasi Birokrasi (PMPRB) telah direncanakan dan diorganisasikan dengan berdasar pada Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor KEP.9/ADM/IV/2020 tentang Tim Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun 2020 dan adanya keterlibatan dari Kedeputian PMK secara langsung pada kegiatan PMPRB melalui pembentukan tim asesor PMPRB;

d. Keikutsertaan Tim Asesor PMPRB PMK dalam pelatihan teknis pengisian penilaian mandiri pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara on line yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN RB; e. Adanya pandemi Covid 19 mengubah kebijakan budaya kerja

melalui pembagian tugas yang WFH (Work From Home) dan WFO (Work From Office) terhadap pejabat dan pegawai di Kedeputian PMK.

4. Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kedeputian Kemaritiman dan Investasi)

a. Keterlibatan Kedeputian Kemaritiman dan Investasi dalam penyusunan Road Map dan Work Plan dengan memberikan masukan dan pertimbangan atas Rancangan Road Map Sekretariat Kabinet Tahun 2020-2024 dan Rancangan Work Plan Tahun 2020;

b. Keterlibatan Kedeputian Kemaritiman dan Investasi dalam persiapan pelaksanaan Evaluasi RB dan SAKIP tahun 2020 melalui pengisian LKE Manual (format excel) yang telah dilengkapi dengan Penilaian Mandiri serta link hyperlink bukti dukung dan penyusunan paparan RB dan SAKIP di level satuan organisasi eselon I;

c. Pada Kedeputian Kemaritiman dan Investasi Pelaksanaan Mandiri Penilaian Reformasi Birokrasi (PMPRB) telah

(34)

direncanakan dan diorganisasikan dengan berdasar pada Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor KEP.9/ADM/IV/2020 tentang Tim Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun 2020 dan adanya keterlibatan dari Kedeputian Kemaritiman dan Investasi secara langsung pada kegiatan PMPRB melalui pembentukan tim asesor PMPRB;

d. Keikutsertaan Tim Asesor PMPRB Kemaritiman dan Investasi dalam pelatihan teknis pengisian penilaian mandiri pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara on line yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN RB;

e. Adanya pandemi Covid 19 mengubah kebijakan budaya kerja melalui pembagian tugas yang WFH (Work From Home) dan WFO (Work From Office) terhadap pejabat dan pegawai di Kedeputian Kemaritiman dan Investasi.

5. Kedeputian Bidang Dukungan Kerja Kabinet (Kedeputian DKK)

a. Keterlibatan Kedeputian DKK dalam penyusunan Road Map dan Work Plan dengan memberikan masukan dan pertimbangan atas Rancangan Road Map Sekretariat Kabinet Tahun 2020-2024 dan Rancangan Work Plan Tahun 2020;

b. Keterlibatan Kedeputian DKK dalam persiapan pelaksanaan Evaluasi RB dan SAKIP tahun 2020 melalui pengisian LKE Manual (format excel) yang telah dilengkapi dengan Penilaian Mandiri serta link hyperlink bukti dukung dan penyusunan paparan RB dan SAKIP di level satuan organisasi eselon I;

c. Pada Kedeputian DKK Pelaksanaan Mandiri Penilaian Reformasi Birokrasi (PMPRB) telah direncanakan dan diorganisasikan dengan berdasar pada Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor KEP.9/ADM/IV/2020 tentang Tim Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun

(35)

27

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

langsung pada kegiatan PMPRB melalui pembentukan tim asesor PMPRB;

d. Keikutsertaan Tim Asesor PMPRB DKK dalam pelatihan teknis pengisian penilaian mandiri pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara on line yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN RB; e. Adanya pandemi Covid 19 mengubah kebijakan budaya kerja

melalui pembagian tugas yang WFH (Work From Home) dan WFO (Work From Office) terhadap pejabat dan pegawai di Kedeputian DKK.

6. Kedeputian Bidang Administrasi (Kedeputian Administrasi)

a. Keterlibatan Kedeputian Administrasi dalam mengoordinasikan penyusunan Road Map dan Work Plan serta memberikan masukan dan pertimbangan atas Rancangan Road Map Sekretariat Kabinet Tahun 2020-2024 dan Rancangan Work Plan Tahun 2020;

b. Keterlibatan Kedeputian Administrasi dalam persiapan pelaksanaan Evaluasi RB dan SAKIP tahun 2020 melalui pengisian LKE Manual (format excel) yang telah dilengkapi dengan Penilaian Mandiri serta link hyperlink bukti dukung dan penyusunan paparan RB dan SAKIP di level satuan organisasi eselon I serta mengoordinasikan persiapan pelaksanaan evaluasi RB dan SAKIP;

c. Pada Kedeputian Administrasi Pelaksanaan Mandiri Penilaian Reformasi Birokrasi (PMPRB) telah direncanakan dan diorganisasikan dengan berdasar pada Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor KEP.9/ADM/IV/2020 tentang Tim Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun 2020 dan adanya keterlibatan dari Kedeputian Administrasi secara langsung pada kegiatan PMPRB melalui pembentukan tim asesor PMPRB;

d. Mengoordinasikan Tim Asesor PMPRB Sekretariat Kabinet dalam pelatihan teknis pengisian penilaian mandiri pelaksanaan

(36)

Reformasi Birokrasi secara on line yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN RB;

e. Menyusun kebijakan pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet terkait adanya pandemi COVID 19 dengan mengeluarkan berbagai kebijakan:

1) Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi Nomor 2 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Kabinet Dalam Rangka upaya Pencegahan Penyebaran COVID 19;

2) Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perpanjangan Sistem Kerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Kabinet Dalam Rangka upaya Pencegahan Penyebaran COVID 19;

3) Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi Nomor 4 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Kabinet Dalam Rangka upaya Pencegahan Penyebaran COVID 19;

4) Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi Nomor 6 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Kabinet Dalam Tatanan Normal Baru.

1. Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kedeputian Polhukam)

Pada area ini, Kedeputian Polhukam telah melakukan:

a) Keterlibatan Kedeputian Polhukam dalam penyusunan berbagai peraturan internal Sekretariat Kabinet antara lain Perseskab tentang Struktur organisasi, Perseskab tentang Rencana Strategis Sekretariat Kabinet dan Perseskab Road Map Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet;

(37)

29

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

laksana di lingkungan Sekretariat Kabinet. Kegiatan ini dengan mengusulkan perubahan peraturan internal tahun 2020 dan mengusulkan peraturan internal lainnya sesuai kebutuhan Kedeputian Polhukam.

2. Kedeputian Bidang Perekonomian (Kedeputian Ekon)

Pada area ini, Kedeputian Ekon telah melakukan:

a) Keterlibatan Kedeputian Ekon dalam penyusunan berbagai peraturan internal Sekretariat Kabinet antara lain Perseskab tentang Struktur organisasi, Perseskab tentang Rencana Strategis Sekretariat Kabinet dan Perseskab Road Map Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet;

b) Melakukan inventarisasi dan identifikasi peraturan internal dalam rangka meningkatkan efektifitas organisasi dan tata laksana di lingkungan Sekretariat Kabinet. Kegiatan ini dengan mengusulkan perubahan peraturan internal tahun 2020 dan mengusulkan peraturan internal lainnya sesuai kebutuhan Kedeputian Ekon.

3. Kedeputian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kedeputian PMK)

Pada area ini, Kedeputian PMK telah melakukan:

a) Keterlibatan Kedeputian PMK dalam penyusunan berbagai peraturan internal Sekretariat Kabinet antara lain Perseskab tentang Struktur organisasi, Perseskab tentang Rencana Strategis Sekretariat Kabinet dan Perseskab Road Map Reformasi Birokrasi Setkretariat Kabinet;

b) Kegiatan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/ sinkron dengan melaksanakan kegiatan talk show yang berdasar pada Inpres Nomor 8 Tahun 2017 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional;

(38)

c) Menyusun laporan kegiatan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron rencana aksi nasional percepatan pembangunan daerah tertinggal tahun 2019 dengan berdasar pada Pasal 7 Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Rencana Aksi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.

4. Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kedeputian Kemaritiman dan Investasi)

Pada area ini Kedeputian Kemaritiman dan Investasi melakukan: a) Keterlibatan Kedeputian Kemaritiman dan Investasi dalam

penyusunan berbagai peraturan internal Sekretariat Kabinet antara lain Perseskab tentang Struktur organisasi Sekretariat Kabinet, Perseskab tentang Rencana Strategis Sekretariat Kabinet dan Perseskab Road Map Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet;

b) Melakukan inventarisasi dan indentifikasi peraturan internal dalam rangka meningkatkan efektifitas organisasi dan tata laksana di lingkungan Sekretariat Kabinet, kegiatan ini dengan mengusulkan perubahan peraturan internal tahun 2020 dan mengusulkan peraturan internal lainnya sesuai dengan kebutuhan Kedeputian Kemaritiman.

5. Kedeputian Bidang Dukungan Kerja Kabinet (Kedeputian DKK)

Pada area ini Kedeputian DKK melakukan:

a) Keterlibatan Kedeputian DKK dalam penyusunan berbagai peraturan internal Sekretariat Kabinet antara lain Perseskab tentang Struktur organisasi Sekretariat Kabinet, Perseskab tentang Rencana Strategis Sekretariat Kabinet dan Perseskab Road Map Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet;

(39)

31

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

laksana di lingkungan Sekretariat Kabinet, kegiatan ini dengan mengusulkan perubahan peraturan internal tahun 2020 dan mengusulkan peraturan internal lainnya sesuai dengan kebutuhan Kedeputian DKK.

6. Kedeputian Bidang Administrasi (Kedeputian Administrasi)

Pada area ini, Kedeputian Administrasi telah melakukan:

a) Malaksanakan penelaahan atas usulan penyusunan rancangan peraturan internal melalui sinkronisasi dan pengharmonisasian, berdasar Perseskab Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Internal di lingkungan Sekretariat Kabinet; dan

b) Identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron serta menyusun laporan tersebut dengan berdasar pada Perseskab Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Internal di Lingkungan Sekretariat Kabinet;

c) Mengoordinasikan pengidentifikasian dan penginventarisasian peraturan internal di lingkungan Sekretariat Kabinet dalam rangka meningkatkan efektifitas organisasi dan tata laksana di lingkungan Sekretariat Kabinet;

d) Menginventarisasi Perseskab dan Kepseskab yang telah ditetapkan dan diotentikasi serta menyebarluaskan lewat forum maupun website JDIH guna Informasi yang terdapat dalam Perseskab atau Kepseskab dapat tersampaikan;

e) Pendokumentasian berkas hasil analisis/kajian penyusunan/pembentukan peraturan internal yang telah diterbitkan untuk menjadi tertib dan terarsip dengan baik.

(40)

1. Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kedeputian Polhukam)

Pada area ini, Kedeputian Polhukam telah melakukan:

a) Memberikan saran dan masukan terkait dengan evaluasi kelembagaan di Sekretariat Kabinet;

b) Keterlibatan dalam Penyusunan Perseskab Nomor 1 tahun 2020 tentang Organisasi dan tata kerja Setkab berdasarkan Perpres Nomor 55 tahun 2020;

c) Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Tindak Lanjut Arahan Presiden (SITAP), dalam rangka menunjang kebijakan Inpres Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengambilan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah.

2. Kedeputian Bidang Perekonomian (Kedeputian Ekon)

Pada area ini, Kedeputian Ekon telah melakukan:

a) Memberikan saran dan masukan terkait dengan evaluasi kelembagaan di Sekretariat Kabinet;

b) Keterlibatan dalam Penyusunan Perseskab Nomor 1 tahun 2020 tentang Organisasi dan tata kerja Setkab berdasarkan Perpres Nomor 55 tahun 2020;

c) Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Tindak Lanjut Arahan Presiden (SITAP), dalam rangka menunjang kebijakan Inpres Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengambilan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah;

d) Menyusun Pohon Kinerja Asdep Ekonomi Makro, Penanaman Modal, dan Badan Usaha, Asdep Perniagaan, Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan, Asdep Percepatan Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, dan Industri, dan Asdep Ketahanan Pangan, Pertanian,

(41)

33

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

3. Kedeputian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kedeputian PMK)

Pada area ini, Kedeputian PMK telah melakukan:

a) Memberikan saran dan masukan terkait dengan evaluasi kelembagaan di Sekretariat Kabinet;

b) Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Tindak Lanjut Arahan Presiden (SITAP), dalam rangka menunjang kebijakan Inpres Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengambilan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah.

4. Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kedeputian Kemaritiman dan Investasi)

Pada area ini, Kedeputian Kemaritiman dan Investasi telah melakukan:

a) Memberikan saran dan masukan terkait dengan evaluasi kelembagaan di Sekretariat Kabinet;

b) Keterlibatan dalam Penyusunan Perseskab Nomor 1 tahun 2020 tentang Organisasi dan tata kerja Setkab berdasarkan Perpres Nomor 55 tahun 2020;

c) Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Tindaklanjut Arahan Presiden (SITAP), dalam rangka menunjang kebijakan Inpres Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengambilan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah.

5. Kedeputian Bidang Dukungan Kerja Kabinet (Kedeputian DKK)

Pada area ini, Kedeputian DKK telah melakukan:

a) Memberikan saran dan masukan terkait dengan evaluasi kelembagaan di Sekretariat Kabinet;

b) Keterlibatan dalam Penyusunan Perseskab Nomor 1 tahun 2020 tentang Organisasi dan tata kerja Setkab berdasarkan Perpres Nomor 55 tahun 2020;

(42)

c) Melakukan Kajian Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional;

d) Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Tindaklanjut Arahan Presiden (SITAP), dalam rangka menunjang kebijakan Inpres Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengambilan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah.

6. Kedeputian Bidang Administrasi (Kedeputian Administrasi)

Pada area ini, Kedeputian Administrasi telah melakukan:

a) Melakukan dan mengoordinasikan kegiatan evaluasi kelembagaan di lingkungan Sekretariat Kabinet berdasarkan PermenPANRB Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Kelembagaan Instansi Pemerintah;

b) Mengoordinasikan penyusunan Perseskab Nomor 1 Tahun 2020 tentang Organisasi dan tata kerja Setkab berdasarkan Perpres Nomor 55 tahun 2020 serta menyusun Laporan hasil penyusunan Perseskab tentang organisasi dan tata kerja Setkab; c) Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Tindaklanjut Arahan

Presiden (SITAP), dalam rangka menunjang kebijakan Inpres Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengambilan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah.

1. Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kedeputian Polhukam)

a) Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Dalam rangka beradaptasi dalam tatanan normal baru, Kedeputian Polhukam melakukan penyesuaian sistem kerja melalui fleksibilitas pengaturan lokasi bekerja bagi Pegawai dilingkungan Kedeputian Polhukam dengan tetap menjalankan

(43)

35

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

dan pelaksanaan tugas kedinasan di rumah/tempat tinggal (Work From Home/WFH).

b)E-Government

 Kedeputian Polhukam telah melaksanakan perencanaan dan pengembangan E-Government guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat bahkan dalam tingkatan transaksional, hal ini terlihat pada pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Tindaklanjut Arahan Presiden (SITAP) sebagai tindak lanjut dari Inpres 7 Tahun 2017;

 Dimasa pandemi Kedeputian Polhukam mengubah cara kerja agar lebih fleksibel melalui:

1) Pelaksanaan rapat/pertemuan melalui Video conference; 2) Penyimpanan dokumen peraturan internal dilakukan

secara online melalui cloud internal Sekretariat Kabinet; 3) Penggunaan Sistem Informasi Kehadiran Online yang dapat

diakses melalui handphone atau laptop; dan 4) Surat menyurat melalui SIPT dan email.

c) Keterbukaan Informasi Publik

Keterilibatan Kedeputian Polhukam dalam penentuan pengecualian terhadap informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet dengan menghasilkan Klasifikasi informasi yang dikecualikan di lingkungan Sekretariat Kabinet dan Daftar Informasi Publik di lingkungan Sekretariat Kabinet.

2. Kedeputian Bidang Perekonomian (Kedeputian Ekon) a) Proses Bisnis dan Prosedur Operasional tetap (SOP)

 Dalam rangka pengawasan terhadap pelaksanaan arahan Presiden dalam rapat terbatas/sidang kabinet paripurna, Kedeputian Ekon menyusun Surat Edaran Nomor 1 tahun 2020 Tentang Pengawasan Tindak Lanjut Arahan Presiden dan Pengisian Tindak Lanjut Arahan Presiden Pada Sistem Informasi Tindak Lanjut;

(44)

 Dalam rangka tetap mengoptimalkan pelaksanaan tugas di tengah pandemi covid-19, Kedeputian Ekon menyusun Surat Edaran Deputi Ekonomi Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Sistem Kerja Pegawai Dalam Tatanan Normal Baru Di Lingkungan Kedeputian Bidang Perekonomian.

b)E-Government

 Penetapan inovasi dalam penyediaan informasi tentang pelayanan yang mudah diakses melalui media sosial yaitu penyusunan sistem penyiapan materi rekomendasi dan pemantauan hasil rapat kabinet mengenai Perencanaan dan Penganggaran, Pembangunan Data Base Makro Ekonomi

Artifical Intelegency dan Cloud Computing serta Sistem Pengintegrasian Data Ekonomi Makro dan APBN.

 Dimasa pandemi Kedeputian Perekonomian mengubah cara kerja agar lebih fleksibel melalui:

1) Pelaksanaan rapat/pertemuan melalui Video conference; 2) Penyimpanan dokumen peraturan internal dilakukan secara

online melalui cloud internal Sekretariat Kabinet;

3) Penggunaan Sistem Informasi Kehadiran Online yang dapat diakses melalui handphone atau laptop; dan

4) Surat menyurat melalui SIPT dan email.

c) Keterbukaan Informasi Publik

Keterilibatan Kedeputian Perekonomian dalam penentuan pengecualian terhadap informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet dengan menghasilkan Klasifikasi informasi yang dikecualikan di lingkungan Sekretariat Kabinet dan Daftar Informasi Publik di lingkungan Sekretariat Kabinet.

3. Kedeputian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kedeputian PMK)

(45)

37

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

fleksibilitas pengaturan lokasi bekerja bagi Pegawai dilingkungan Kedeputian PMK dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian, dengan pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (Work From Office/WFO); dan pelaksanaan tugas kedinasan di rumah/tempat tinggal (Work From Home/WFH).

b)E-Government

Dimasa pandemi Kedeputian PMK mengubah cara kerja agar lebih fleksibel melalui:

1) Pelaksanaan rapat/pertemuan melalui Video conference;

2) Penyimpanan dokumen peraturan internal dilakukan secara online melalui cloud internal Sekretariat Kabinet;

3) Penggunaan Sistem Informasi Kehadiran Online yang dapat diakses melalui handphone atau laptop; dan

4) Surat menyurat melalui SIPT dan email.

c) Keterbukaan Informasi Publik

Keterlibatan Kedeputian PMK dalam penentuan pengecualian terhadap informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet dengan menghasilkan Klasifikasi informasi yang dikecualikan di lingkungan Sekretariat Kabinet dan Daftar Informasi Publik di lingkungan Sekretariat Kabinet.

4. Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kedeputian Kemaritiman dan Investasi)

a) Proses Bisnis dan Prosedur Operasional tetap (SOP)

 Telah menyusun pedoman/petunjuk pelaksanaan pekerjaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari SOP;

 Telah menyusun pedoman/petunjuk pelaksanaan pekerjaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) pengadaan paket meeting, penyusunan kegiatan untuk tindak lanjut arahan Presiden, pengumpulan data kinerja;

 Dalam rangka beradaptasi dalam tatanan normal baru, Kedeputian Kemaritiman dan Investasi melakukan penyesuaian sistem kerja melalui fleksibilitas pengaturan

(46)

lokasi bekerja bagi Pegawai dilingkungan Kedeputian Kemaritiman dan Investasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian, dengan pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (Work From Office/WFO); dan pelaksanaan tugas kedinasan di rumah/tempat tinggal (Work From Home/WFH).

b)E-Government

Dimasa pandemi Kedeputian Kemaritiman dan Investasi mengubah cara kerja agar lebih fleksibel melalui:

1) Pelaksanaan rapat/pertemuan melalui Video conference;

2) Penyimpanan dokumen peraturan internal dilakukan secara online melalui cloud internal Sekretariat Kabinet;

3) Penggunaan Sistem Informasi Kehadiran Online yang dapat diakses melalui handphone atau laptop; dan

4) Surat menyurat melalui SIPT dan email.

c) Keterbukaan Informasi Publik

Keterlibatan Kedeputian Kemaritiman dan Investasi dalam penentuan pengecualian terhadap informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet dengan menghasilkan Klasifikasi informasi yang dikecualikan di lingkngan Sekretariat Kabinet dan Daftar Informasi Publik di lingkungan Sekretariat Kabinet.

5. Kedeputian Bidang Dukungan Kerja Kabinet (Kedeputian DKK) a) Proses Bisnis dan Prosedur Operasional tetap (SOP)

 Penyempurnaan kebijakan Standar Pelayanan dan Standar Operasional Prosedur dalam pemberian

pelayanan hasil rekomendasi evaluasi pelayanan publik;

 Menyusun Buku Panduan Penyelenggaraan Sidang Kabinet melalui

(47)

39

LAPORAN PELAKSANAAN RB SEMESTER I TAHUN 2020

penyesuaian sistem kerja melalui fleksibilitas pengaturan lokasi bekerja bagi Pegawai dilingkungan Kedeputian DKK dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian, dengan pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (Work From Office/WFO); dan pelaksanaan tugas kedinasan di rumah/tempat tinggal (Work From Home/WFH).

b) E-Government

 Kedeputian DKK melakukan pengembangan Aplikasi Elektronik dan Situs Web e-JFP menjadi bagian penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi bidang penataaan ketatalaksanaan, yakni terkait peningkatan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis penyelenggaraan manajemen pemerintahan (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik/SPBE);

 Dimasa pandemi Kedeputian DKK mengubah cara kerja agar lebih fleksibel melalui:

1) Pelaksanaan rapat/pertemuan melalui Video conference; 2) Penyimpanan dokumen peraturan internal dilakukan secara

online melalui cloud internal Sekretariat Kabinet; dan

3) Penggunaan Sistem Informasi Kehadiran Online yang dapat diakses melalui handphone atau laptop;

4) Surat menyurat melalui SIPT dan email.

c) Keterbukaan Informasi Publik

 Keterilibatan Kedeputian DKK dalam penentuan pengecualian terhadap informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet dengan menghasilkan Klasiifkasi informasi yang dikecualikan di lingkngan Sekretariat Kabinet dan Daftar Informasi Publik di lingkungan Sekretariat Kabinet; dan

 Kedeputian DKK menyempurnakan Sistem Pengaduan Pelayanan berbasis teknologi informasi melalui pneyedian saran pengaduan pelayanan dalam website Setkab dengan mengintgrasikan pengaduan pelayanan kepada laman PPID dan SP4N LAPOR;

(48)

6. Kedeputian Bidang Administrasi (Kedeputian Administrasi) a) Proses Bisnis dan Prosedur Operasional tetap (SOP)

 Menyusun kebijakan pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet terkait adanya pandemi COVID 19 dengan mengeluarkan berbagai kebijakan:

1) Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi Nomor 2 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Kabinet Dalam Rangka upaya Pencegahan Penyebaran COVID 19;

2) Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perpanjangan Sistem Kerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Kabinet Dalam Rangka upaya Pencegahan Penyebaran COVID 19;

3) Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi Nomor 4 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Kabinet Dalam Rangka upaya Pencegahan Penyebaran COVID 19;

4) Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi Nomor 5 Tahun 2020 tentang Biaya/Belanja Yang Dpat Dibebankan Pada DIPA SATKER Sekretariat Kabinet Dalam Masa Darurat COVID 19

5) Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi Nomor 6 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Kabinet Dalam Tatanan Normal Baru.

 Evaluasi peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang menjadi dasar dalam penyusunan tata laksana di lingkungan Sekretariat Kabinet, memberikan dasar yang kuat dalam pembentukan SOP yang lebih sederhana, efisien, dan akuntabel; dan

Gambar

Gambar 1.2 8 (delapan) Area Perubahan
Grafik Penilaian Evaluasi RB Periode 2017-2019
Gambar 3.8  Contoh Usulan
Gambar 3.8  Contoh Usulan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Piezoelektrik pada penelitian ini memparalelkan 30 buah piezoelektrik diatas sebuah papan alas , setelah itu dilakukan perakitan lapisan sentuhan piezoelektrik yang tebuat

Hal ini berarti delapan alternatif kebijakan tersebut akan memberikan dampak kenaikan terhadap seluruh variabel endogen, yaitu: pengambilan kredit, modal usaha, penggunaan bahan

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Menimbang bahwa Unsur Setiap orang dalam perkara ini adalah setiap subjek hukum yang dalam hal ini bersifat perorangan, bahwa berdasarkan fakta- fakta yang terungkap di

diberikan terapi musik dengan rata – rata intensitas nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I pada kelompok intervensi (kelompok yang diberi perlakuan) berada pada skala

3 Siswa dengan bimbingan guru baik dalam membuat kesimpulan tentang gabungan bangun datar yang membentuk balok.. 4 Siswa dengan bimbingan guru membuat sangat baik