BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Daerah Khusus lbukota Jakarta (DKl Jakarta) adalah lbu Kota Negara Republik lndonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di lndonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 knrz (lautan: 6.972,5 krnz), dengan penduduk berjumlah 10, 2 juta jiwa (2015). Wilayah metropol¡tan Jakarta (Jabocletabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia. Sebagai pusat bisnis, polltik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota inijuga nenjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pernerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni Bandara Soekarno- Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta satu pelabuhan laut di Tanjung Priok.
Pada tahun 1950an dibentuk organisasi Dinas Kesehatan dengan nama Djawatan Kesehatan berlokasi di jalan Kesehatan Raya Jakarta Pusat. Pada tahun 1960an Djawatan Kesehatan Kota menjadi Inspektur Kesehatan Provinsi (IKES). Pada tahun 1970an DKK menjadi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Pada tahun 1977 di Jakarta dibentuk juga Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang menjadi perwakilan Departemen Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta. Pada tahun 2001 sejalan dengan otonomi daerah maka Kanwil Departemen Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta diintegrasikan menjadi satu Satuan Kerja Perangkat Daerah yaitu Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan merupakan salah satu susunan perangkat daerah Tipe A yang mewadahi pelaksanaan fungsi dengan beban kerja yang besar. Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 159 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah dan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah.
1.2 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun
1.3.2 Tujuan
Laporan tahunan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020, disusun dengan tujuan :
1. Terwujudnya kinerja organisasiyang efektif, efisien dan transparan a. Meningkatnya kinerja organisasi kesehatan yang efektif, efisien dan
transparan.
b. Meningkatnya kinerja organisasi kesehatan yang efektif, efisien dan transparan.
c. Meningkatnya sistem informasi Kesehatan
2. Terwujudnya kualitas pelayanan kesehatan perorangan, masyarakat dan kegawatdaruratan sesuai prinsip - prinsip pelayanan prima:
a. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat masalah kesehatan.
b. Tertanggulangi masalah kegawatdaruratan dan bencana.
3. Berfungsinya Bidang Kesehatan Masyarakat secara optimal sampai dengan tingkat Kelurahan
a. pengendalian masalah kesehatan masyarakat ditingkat Kelurahan.
b. Terjaminnya pembiayaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat c. Semakin membaiknya kemitraan antara Pemerintah Daerah' dan
semua pemangku kepentingan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Kedudukan, Tugas, Fungsi Organiasi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 159 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah dan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mampu menjawab setiap tantangan dan mengadaptasikan peluang yang ada untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubemur Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022.
Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta:
Visi : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.
Misi :
1. Menjadikan Jakarta Kota yang aman, cerdas, berlcudaya, dengan memperkuat nilai- nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, mengerakan dan memanusiakan.
2. Menjadikan Jakarta kotayang memajukan kesejahteraan umum melalui terciptanya lapangan keria, kestabilan dan keterjangkuan kebutuhan pokok, meningkatkan keadilan sosial, percepatan pembangunan infrasturktur, kemudahan investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang
3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga secara efektif, meritrokratis dan berintegrasi.
4. Menjadikan Jakarta kotayang lestari, dengan pembangunan dan tata kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial.
5. Menjadikan Jakarta lbukota yang dinamis sebagai simpul kemajuan lndonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan Kebhinekaan.
Selanjutnya Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta akan mendukung pelaksanaan misi ke 5 (lima), dengan ditetapkannya :
Visi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Jakarta Sehat Untuk Semua Misi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta :
1. Menyelenggarakan pembangunan kesehatan melalui manajemen kesehatan dan penenapan kaidah "Gaod Governance"
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, kesehatan perorangan dan kegawatdaruratan kesehatan dengan prinsip pelayanan kesehatan Prima
3. Penguatan bidang kesehatan masyarakat melalui upaya promotive dan preventif sampai dengan tingkat kelurahan
4. Mengembangkan pembiayaan kesehatan menuju sistem jaminan pembiayaan semesta
5. Meningkatkan kemitraan lintas sektor dalam penyelenggaraan pembangunan Kesehatan
6. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan' 2.1.1 Tugas Dinas Kesehatan
1. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana yang menyelenggarak an urusan pemerintahan bidang Kesehatan.
2. Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubemur melalui sekretaris Daerah.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh seorang wakil Kepala Dinas Kesehatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas'
4. Dinas Kesehat¡an dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dikoordinasikan dengan Asisten Kesejahteraan Rakyat sekretaris Daerah
5. Dinas Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
2.1.2 Fungsi Dinas Kesehatan
Sesuai Peraturan Gubernur Proinsi DKI Jakarta No. 159 Tahun 2019, Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas menyelenggarak an urusan pemerintahan bidang kesehatan, Dinas Kesehatan menyelanggarakan fungsi:
a. penyusunan Rencana Strategis, Rencana Keria dan Rencana Kerja dan Anggaran Dinas;
b. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas;
c. perumusan kebijakan, proses bisnis, standar dan prosedur Dinas;
d. pelaksanaan kebijakan, proses bisnis, standar dan prosedur Dinas;
e. perumusan kebijakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan;
f. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan;
g. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kesehatan;
h. pelaksanaan kerja sama dan koordinasi dengan PD/UKPD dan/atau instansi pemerintah/swasta/organisasi dalam
i. pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kesehatan;
j. pengelolaan data dan informasi di bidang kesehatan;
k. pengoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pembinaan Rumah Sakit Umum Daerah/Rumah Sakit Khusus Daerah;
l. pengoordinasian penilaian teknis bersama dan pemberian bahan rekomendasi kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam rangka penerbitan perizinan dan non perizinan di bidang kesehatan;
1. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan di bidang kesehatan;
m. pengawasan dan penindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan;
n. pelaksanaan kesekretariatan Dinas;
o. pelaksanaan pengelolaan prasarana dan sarana di Bidang Kesehatan;
p. pengawasan dan penindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kesehataan;
q. pelaksanaan pereneanaan, pembangunan baru/rehab total/rehab berat/rehab sedang/rehab ringan sarana dan prasarana kerja kesehatan
r. pelaksanaan koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan Dinas;
s. pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas; dan t. pelaksanaan tugas dan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh
Gubernur dan/atau Sekretaris Daerah.
2.1.3 Struktur Dinas Kesehatan
Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta memiliki struktur organisasi yang terdiri atas:
1. Kepala Dinas 2. Wakil Kepala Dinas
3. Sekretariat Dinas, terdiri atas:
1. Subbagian Umum;
2. Subbagian Kepegawaian;
3. Subbagian Sarana dan Prasarana; dan.
4. Subbagian Keuangan.
4. Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Informasi, terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan Anggaran dan Pembiayaan;
2. Seksi Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan
3. Seksi Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat.
5. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri atas:
1. Seksi Kesehatan Keluarga;
2. Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat; dan
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga.
6. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri atas:
1. Seksi Surveilans Epidemilogi dan Imunisasi;
2. Seksi Penyakit Menular, Tular Vektor dan Zoonotik; dan
3. Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya.
7. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri atas:
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Krisis Kesehatan;
3. Seksi Standarisasi Mutu Pelayanan Kesehatan.
8. Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri atas:
1. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;
2. Seksi Kefarmasian; dan 3. Seksi Alat Kesehatan.
9. Suku Dinas Kota, terdiri atas:
1. Subbagian Tata Usaha;
2. Seksi Perencanaan, Pengendalian dan Informasi;
3. Seksi Kesehatan Masyarakat;
4. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
5. Seksi Pelayanan Kesehatan; dan 6. Seksi Sumber Daya Kesehatan.
10. Suku Dinas Kabupaten, terdiri atas:
1. Subbagian Tata Usaha;
2. Seksi Kesehatan Masyarakat;
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan 4. Seksi Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan.
Gambar 2.1.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
2.2 Sumber Daya Manusia/Ketenagaan 1. Seksi Kesehatan Keluarga
Tabel 2.2.7 Jenis dan jumlah dukungan SDM Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan
2
Adminstrasi Kesehatan (Adminkes)
3
1. dr. Zeba Evolusi S, MM 2. Ns. Syaiful Anwar, S.Kep 3. Arie Meutia Nada, SKM, MPH
3 Pengelola 3
1. dr. M. Fahrisal Arief 2. Uttami Amalliyah, SST 3. Putri Wardani, SKM, M.Psi.T
4 Pengolah 3
1. Palawa Pangerah Hidayat Putra, SKM
2. Agustina R, AMd. Keb 3. Ujang Sony, Amd, Kep 5 Administrasi 1 Gunawan Achir D
11 orang
2. Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat
Seksi Gizi, Promkes dan PPSM saat ini beranggotakan 13 (sepuluh) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Eselon IV sekaligus menjabat sebagai Kepala Seksi, 10 (sepuluh) orang Pengelola dan 2 (dua) orang Pengolah.
Tabel 2.2.8. Jenis dan jumlah dukungan SDM Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat
No Jenis Jabatan Jumlah
1 Kepala Seksi 1
2 Pengelola 10
3 Pengolah 2
4 Admin -
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga tahun 2020 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi dengan latar belakang pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat dan dibantu oleh staf SDM yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu antara lain : Dokter Umum, Ahli K3, Sarjana Kesehatan Masyarakat, Sarjana Keperawatan, dan Ahli Madya Kesehatan Lingkungan dengan jumlah 13 orang.
Gambaran SDM Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.2.9 berikut ini :
Tabel 2.2.9 Jumlah PNS/Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan
Status
SD SMP SMA D.III S1 S1 Profesi
S2 S3 Jumlah
Jumlah - - - 2 8 1 2 - 13
Berdasarkan data tersebut diatas, kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang saat ini masih belum ideal, sehingga perlu ada penambahan kompetensi yang dibutuhkan khususnya dengan SMA, dengan demikian diharapan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga dapat berjalan dengan baik tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Daftar pegawai seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan olahraga secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel dibawah
Tabel 2.2.10 Daftar Pegawai Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
No. Nama NIP Pangkat/ Gol. Jabatan
1 Rismanaadji, SKM
197410131998031 004
Penata / III C Kepala Seksi Kesling
Kesjaor Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
2 Erdi Komara, SKM
197411211998031 002
Penata / III C Staf Seksi Kesling
Kesjaor Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
3 Desy Mery D., SKM
197312121994032 003
Penata Muda Tingkat I/ III B
Staf Seksi Kesling
Kesjaor Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
4 Debbie Valonda, SKM
197412071997032 001
Penata/ III C Staf Seksi Kesling
Kesjaor Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
5 Waryanto, Bsc
196309141986031 007
Penata/ III C Staf Seksi Kesling
Kesjaor Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
7 Ns Asmida Mariani, SKep
197204091992032 008
Penata/ III C Staf Seksi Kesling
Kesjaor Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
8 dr. Bonnie Medana P
198511102011011 012
Penata
Tingkat I / III D
Staf Seksi Kesling
Kesjaor Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
9 dr. Listiani 198105252011012 015
Penata
Tingkat I / III D
Staf Seksi Kesling
Kesjaor Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
10 Neni Herlina, SKM
197302282006042 030 (2 Mei 2019 pindah dari bidang Yankes)
Penata Muda/
III A
Staf Seksi Kesling Kesjaor Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
11 Rasyid Putra, SKM
199609122019031 005 (2 Mei 2019 masuk Dinkes)
Penata Muda/
III A
Staf Seksi Kesling
Kesjaor Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
12 Choirul Rozi, SKM
197609162000121 003 ( 15
November masuk Dinkes)
Penata Muda/
III A
Staf Seksi Kesling Kesjaor Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 13 Mimin
Minarsih
197310232014082 001
Pengatur Tingkat I/ II D
Staf Seksi Kesling
Kesjaor Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Tabel 2.2.11 Jumlah PNS/ Tenaga Berdasarkan Jenis Jabatan No Jenis Jabatan Jumlah
1 Kepala Seksi 1
2 Jabatan Fungsional 8
2 Pengelola 2
3 Pengolah 1
4 Admin 1
Total 13
Berdasarkan Analisa Beban Kerja (ABK), jumlah pegawai di Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga adalah 13 orang dengan rincian 1 orang sebagai Kepala Seksi,8 orang sebagai pejabat fungsional, 2 orang sebagai pengelola, sebagai pengolah data 1 orang dan 1 orang sebagai pengadministrasi.
No. Sumber Anggaran
Nilai dan Presentase Anggaran Tahun 2019
Nilai Rasionalisasi anggaran
(Rp) (%)
1. APBD Murni Rp 188.390.000 5,31 Rp. 42.610.000 2. DAK
• DAK Nonfisik
Rp 2.005.300.000 56,51 Rp 2.005.300.000
• DAK Fisik -
3. APBN (Dana Dekonsentrasi)
Rp 1.354.606.000 38,18 Rp 613,425,000 Total Rp 3.548.296.000 100 Rp 2,661,335,000
2. Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat Total anggaran yang direncanakan untuk kegiatan Seksi Gizi, Promkes dan PPSM pada awal tahun Tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 2.570.512.151. Adapun anggaran kegiatan ini bersumber dari 11,52% APBD Murni (Rp. 296.209.151), 17,22% DAK Nonfisik (Rp. 442.548.000) dan 71,26%
APBN/Dana Dekonsentrasi (Rp 1.831.755.000).
Pada tahun 2020 dilakukan refocusing dan efisiensi anggaran untuk dialokasikan dalam upaya penanggulangan COVID-19. Adapun anggaran Seksi Gizi, Promkes dan PPSM pada Tahun 2020 menjadi sebesar Rp. 1.537.978.844.
Anggaran tersebut terdiri dari 0,78% APBD Murni (Rp. 12.053.844), 28,77% DAK Nonfisik (Rp. 442.548.000) dan 70,44% APBN/Dana Dekonsentrasi (Rp.
1.083.377.000).
Tabel 2.3.8 Sumber Daya Anggaran Seksi Gizi, Promkes dan PPSM Tahun 2020
No. Sumber Anggaran Nilai Anggaran Tahun 2020 (Rp)
Rasio Anggaran (%)
1. APBD Murni Rp 12.053.844 0,78%
2. DAK
DAK Nonfisik Rp 442.548.000 28,77%
DAK Fisik Rp - 0%
3. APBN (Dana Dekonsentrasi)
Rp 1.083.377.000 70,44%
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga melakukan beberapa kegiatan di tahun 2020 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga sesuai UU No 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2020.
Tabel 2.3.9 Sumber Daya Anggaran Seksi Kesling Kesjaor Tahun 2020
No. Sumber Anggaran
Nilai Anggaran Tahun 2020 (Pagu Awal)
(Rp)
Nilai Anggaran Tahun 2020 (Refocussing)
(Rp)
Realisasi Anggaran Tahun 2020
(Rp)
Rasio Anggaran
(%)
1. APBD Murni Rp
196.961.505
Rp 13.680.000 Rp
13.680.000
100 2. DAK
• DAK Nonfisik
Rp
563.547.000
Rp
563.547.000
Rp 0 0
• DAK Fisik
Rp 0 Rp 0 Rp 0 0
3. APBN (Dana Dekonsentrasi)
Rp
1.495.821.000 Rp
798.093.000
Rp
401.785.000
50
BAB III
REALISASI KINERJA PELAKSANA PROGRAM KEGIATAN
3.1. KINERJA KEUANGAN
1. Seksi Kesehatan Keluarga
A. Kinerja Keuangan Bersumber APBD
Tabel 3.2.1.15 Kinerja Keuangan Bersumber APBD Seksi Kesga No Rincian Kegiatan Kode
Rekening Total Penyerapan
Rasionalisasi Efisiensi Jumlah
1 3 18 = 16
+ 17
1
Pengembangan Tatalaksana Penyeleggaraan dalam Tatalaksana Pelayanan kesehatan pada Usia
Sekolah
5.2.2.11.0
4 2,820,00
0 2,820,000 - 2,820,00
0 5.2.2.27.0
1 1,800,00
0 1,800,000 - 1,800,00
0 Pertemuan Penguatan
dukungan manajemen kesehatan keluarga dalam sinkronisasi data
program kesehatan anak usia sekolah
5.2.2.11.0
4 - - -
2,520,00
0 1,260,000 1,260,00 0
2,520,00 0 Pengembangan
Tatalaksana Penyeleggaraan kordinasi LP/LS dalam
Pencapaian SPM
5.2.2.11.0
4 - - -
2,160,00 0
2,160,00 0
2,160,00 0 5.2.2.27.0
1 3,600,00 0
3,600,00 0
3,600,00 0 12,900,0
00 5,880,000 7,020,00 0
12,900,0 00 Pelaksanaan
Pelayanan Kesehatan PKPR
5.2.2.11.0
4 - 0 - -
2,160,00 0
0 2,160,00
0
2,160,00 0 5.2.2.27.0
1 3,600,00 0
0 3,600,00
0
3,600,00 0 5,760,00
0 - 5,760,00
0
5,760,00 0 Pengembangan
Tatalaksana 5.2.2.11.0
2,820,00 2,820,00 2,820,00
No Rincian Kegiatan Kode
Rekening Total Penyerapan
Rasionalisasi Efisiensi Jumlah 5.2.2.27.0
1 1,800,00
0 1,800,000 - 1,800,00
0 Pengembangan
Tatalaksana Penyeleggaraan Dalam
Sinkronisasi Data Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Calon Pengantin
5.2.2.11.0
4 - - - -
5.2.2.11.0
4 1,080,00
0 - 1,080,00
0
1,080,00 0
6780000 1,800,000 4,980,00 0
6,780,00 0
3
Pengembangan Tatalaksana Penyelenggaraan
Kelas Ibu
5.2.2.11.0
4 - - - -
4,500,00
0 - 4,500,00
0
4,500,00 0
Pengembangan Tatalaksana Penyelenggaraan Supervisi Fasilitatif
5.2.2.11.0
4 9,400,00 0
0 9,400,00
0
9,400,00 0 3,600,00
0
0 3,600,00
0
3,600,00 0 5.2.2.27.0
1 9,000,00 0
0 9,000,00
0
9,000,00 0 Pengembangan
Tatalaksana sinkronisasi data Pelayanan kesehatan
Ibu
5.2.2.11.0
4 - 0
- -
2,160,00
0 1,080,000 1,080,00 0
2,160,00 0 28,660,0
00 1,080,000 27,580,0 00
28,660,0 00
4
Pengembangan Tatalaksana Penyelenggaraan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
5.2.2.11.0
4 23,500,0 00
11,750,000 11,750,0 00
23,500,0 00 9,000,00
0 4,500,000 4,500,00 0
9,000,00 0 5.2.2.27.0
1 28,000,0 00
14,000,000 14,000,0 00
28,000,0 00 60,500,0
00
30,250,000 30,250,0 00
60,500,0 00
No Rincian Kegiatan Kode
Rekening Total Penyerapan
Rasionalisasi Efisiensi Jumlah
5
Pengembangan Tatalaksana Penyelenggaraan pembentukan PPT di
RS
5.2.2.11.0
4 - - - -
2,700,00 0
0 2,700,00
0
2,700,00 0 5.2.2.27.0
1 9,000,00 0
0 9,000,00
0
9,000,00 0 11,700,0
00 - 11,700,0
00
11,700,0 00
6
Pengembangan Tata Laksana
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Ibu Pasca Persalinan
5.2.2.11.0
4 - - - -
1,080,00
0 - 1,080,00
0
1,080,00 0 5.2.2.27.0
1 1,800,00 0
0 1,800,00
0
1,800,00 0 Pengembangan
Tatalaksana Penyelenggaraan dalam
Pelayanan Kesehatan KB Pasca Persalinan
5.2.2.11.0
4 - 0
- -
3,600,00 0
0 3,600,00
0
3,600,00 0 5.2.2.27.0
1 7,200,00
0 3,600,000 3,600,00 0
7,200,00 0 13,680,0
00 3,600,000 10,080,0 00
13,680,0 00
7
Pengembangan tatalaksana dalam Pelayanan Kesehatan
BBL
5.2.2.11.0
4 2,820,00
0 - 2,820,00
0
2,820,00 0 5.2.2.11.0
4 1,080,00
0 - 1,080,00
0
1,080,00 0 5.2.2.27.0
1 5,600,00 0
0 5,600,00 0
5,600,00 0 Pengembangan
tatalaksana dalam Sinkronisasi Data Pelayanan bayi baru
Lahir
5.2.2.11.0
4 - 0 - -
2,160,00 0
0 2,160,00 0
2,160,00 0 11,660,0
00 - 11,660,0
00
11,660,0 00
No Rincian Kegiatan Kode
Rekening Total Penyerapan
Rasionalisasi Efisiensi Jumlah
9
Pengembangan TatalaksanaPenyelegga
raan kesehatan anak dengan disabilitas
5.2.2.11.0
4 8,460,00
0 - 8,460,00
0
8,460,00 0 3,240,00
0 - 3,240,00
0
3,240,00 0 5.2.2.27.0
1 5,400,00 0
0 5,400,00
0
5,400,00 0 17,100,0
00 - 17,100,0
00
17,100,0 00
10
Pengembangan TatalaksanaPenyelegga
raan Pikumbang
5.2.2.11.0
4 4,700,00
0 - 4,700,00
0
4,700,00 0 1,800,00
0 - 1,800,00
0
1,800,00 0 5.2.2.27.0
1 3,600,00 0
0 3,600,00
0
3,600,00 0 Pengembangan
TatalaksanaPenyelegga raan Pelaksanaan
MTBS
5.2.2.11.0
4 - 0 - -
1,800,00 0
0 1,800,00
0
1,800,00 0 11,900,0
00 - 11,900,0
00
11,900,0 00
11
Pengembangan TatalaksanaPenyelegga
raan Layanan Lansia dan Geriatri di Puskesmas dan RS
5.2.2.11.0
4 2,350,00
0 - 2,350,00
0
2,350,00 0 900,000 0
900,000 900,000 5.2.2.27.0
1 3,600,00 0
0 3,600,00
0
3,600,00 0 Pengembangan
Tatalaksana dalam sinkronisasi data informasi kesehatan
lansia
5.2.2.11.0
4 - 0 - -
900,000 0
900,000 900,000 7,750,00
0 - 7,750,00
0
7,750,00 0
No Rincian Kegiatan Kode
Rekening Total Penyerapan
Rasionalisasi Efisiensi Jumlah
JUMLAH TOTAL 188,390,
000
42,610,000 145,780, 000
188,390, 000 22.618 77.38 100.00 B. Kinerja Keuangan Bersumber DAK
Tabel 3.2.1.16 Kinerja Keuangan Bersumber DAK Seksi Kesga No Rincian
Kegiatan
Nama
Komponen Jumlah Total
Anggaran Penyerapan % Nara
sumber 5,400,000
1
Orientasi Maternal Death
Notofication (MDN)
Uang transport kegiatan dalam kota
9,750,000
44,594,000 5,400,000 12.11 Paket
meeting 29,444,000 fullday
Nara Orientasi
Kohort (Ibu, bayi, balita terintegrasi dengan triple
eliminasi)
sumber 10,800,000
83,358,000 10,800,000 12.96 Uang
transport kegiatan dalam kota
18,000,000 Paket
meeting
fullday 54,558,000 Nara
sumber 21,600,000 Orientasi Uang
Pengembangan transport
Kelas Ibu di RS kegiatan 36,000,000 166,716,000 21,600,000 12.96 dan Tempat dalam kota
kerja Paket meeting
fullday 109,116,000
294,668,000 37,800,000 12.83
2
Orientasi Pelayanan Kesehatan Neonatal essensial
Nara
sumber 7,200,000
78,892,000 7,200,000 9.13 Uang
transport kegiatan dalam kota
18,000,000
No Rincian Kegiatan
Nama
Komponen Jumlah Total
Anggaran Penyerapan % Paket
meeting
fullday 53,692,000
78,892,000 7,200,000 9.13
3
Orientasi Pemanfaatan
buku KIA
Nara
sumber 7,200,000
78,892,000 7,200,000 9.13 Uang
transport kegiatan dalam kota
18,000,000 Paket
meeting
fullday 53,692,000
Orientasi pembina kader
di kab/kota untuk kesehatan balita dan anak
usia pra sekolah
Nara
sumber 21,600,000
236,779,000 21,600,000 9.12 Uang
transport kegiatan dalam kota
54,000,000 Paket
meeting
fullday 161,076,000 guide arsip 4,000 fotocopy
folio/A4 99,000
Orientasi Anak dengan disabilitas
Nara
sumber 10,800,000
89,188,000 10,800,000 12.11 Uang
transport kegiatan dalam kota
19,500,000 Paket
meeting
fullday 58,888,000 Penguatan
pembina kader kesehatan, guru
PAUD/TK/RA tentang buku
KIA dan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Nara
sumber 7,200,000
78,892,000 - 0.00
Uang transport kegiatan dalam kota
18,000,000
Paket meeting
fullday 53,692,000
No Rincian Kegiatan
Nama
Komponen Jumlah Total
Anggaran Penyerapan % 483,751,000 39,600,000 8.18603
4
orientasi Pelayanan Kesehatan Peduli remaja
(PKPR) dan manajemen
Terpadu Pelayanan Kesehatan Remaja (MTPKR)
Nara
sumber 10,800,000
89,188,000 10,800,000 12.11 Uang
transport kegiatan dalam kota
19,500,000 Paket
meeting
fullday 58,888,000
Penguatan Kab/Kota dalam
membina Posyandu
Remaja
Nara
sumber 10,800,000
83,358,000 10,800,000 12.96 Uang
transport kegiatan dalam kota
18,000,000 Paket
meeting
fullday 54,558,000 Penguatan
Panti/Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak
(LKSA), Lembaga Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial (LPKS) Lapas/Lembaga
pembinaan Khusus Anak
(LPKA)
Nara
sumber 5,400,000
41,679,000 5,400,000 12.96 Uang
transport kegiatan dalam kota
9,000,000 Paket
meeting
fullday 27,279,000
Penguatan model madrasah sehat
Nara
sumber 5,400,000
47,509,000 5,400,000 11.37 Uang
transport kegiatan dalam kota
10,500,000 Paket
meeting
fullday 31,609,000 Orientasi kohort
anak usia sekolah dan
remaja
Nara
sumber 10,800,000
83,358,000 9,000,000 10.80 Uang
transport 18,000,000
No Rincian Kegiatan
Nama
Komponen Jumlah Total
Anggaran Penyerapan % kegiatan
dalam kota Paket meeting
fullday 54,558,000
Koordinasi LP/LS organisai
profesi terkait kesehatan anak
usia sekolah dan remaja
Nara
sumber 5,400,000
47,509,000 3,600,000 7.58 Uang
transport kegiatan dalam kota
10,500,000 Paket
meeting
fullday 31,609,000
392,601,000 45,000,000 11.46
5
Penguatan Kesehatan Reproduksi
Situasi Bencana
Nara
sumber 5,400,000
41,679,000 5,400,000 12.96 Uang
transport kegiatan dalam kota
9,000,000 Paket
meeting
fullday 27,279,000
Orientasi kohort usia reproduksi
Nara
sumber 10,800,000
83,358,000 10,800,000 12.96 Uang
transport kegiatan dalam kota
18,000,000 Paket
meeting
fullday 54,558,000
Penguatan jejaring LP/LS
dalam tatalaksana
KtP/A (Polri/polsek)
Nara
sumber 5,400,000
41,679,000 5,400,000 12.96 Uang
transport kegiatan dalam kota
9,000,000 Paket
meeting
fullday 27,279,000
166,716,000 21,600,000 12.96 6 Orientasi
Penggunaan
Nara
sumber 7,200,000 67,232,000 7,200,000 10.71
No Rincian Kegiatan Panduan Praktis untuk caregiver pada
Perawatan Jangka Panjang
(PJP) bagi lansia
Nama
Komponen Jumlah Total
Anggaran Penyerapan % Uang
transport kegiatan dalam kota
15,000,000 Paket
meeting
fullday 45,032,000
Orientasi Pedoman kader
seri kesehatan lansia
Nara
sumber 7,200,000
78,892,000 7,200,000 9.13 Uang
transport kegiatan dalam kota
18,000,000 Paket
meeting
fullday 53,692,000
146,124,000 14,400,000 9.85 1,562,752,000 1,562,752,000 165,600,000 10.60
C. Kinerja Keuangan Bersumber APBN
Tabel 3.2.1.17 Kinerja Keuangan Bersumber APBN Seksi Kesga
Kegiatan / output Pagu Awal 2020 Revisi Pagu Serapan % Orientasi SDM Dalam
Pelayanan Keehatan maternal Neonatal
Rp 41,810,000 Rp 25,550,000 Rp 21,600,000 Orientasi Surveilans
Kematian Maternal Perinatal
(MPDSR)/Pemantapan AMP
Rp 187,306,000 Rp 23,817,000 Rp 21,600,000
Penguatan Sistem Rujukan di Provinsi
Lokus
Rp 140,942,000 Rp 141,242,000 Rp 141,242,000 Rp 370,058,000 Rp 190,609,000 Rp
184,442,000 97%
Pertemuan penguatan implementasi pelayanan
masa sebelum hamil (termasuk orientasi kohort usia reproduksi)
bagi 34 provinsi .A Tanpa Sub Komponen
Rp 21,830,000 Rp 17,990,000 Rp 11,970,000
Orientasi PPAM Kespro Rp 187,306,000 Rp 23,750,000 Rp 21,600,000
Kegiatan / outpuxt Pagu Awal 2020 Revisi Pagu Serapan % ToT Pelayanan
Kesehatan bagi Korban KtP/A dan Pelatihan
KtP/A, A. Orientasi Pelayanan Kesehatan
Pada Kekerasan Terhadap Perempuan
dan Anak
Rp 41,810,000 Rp 31,650,000 Rp 23,940,000
B.Penguatan Peran Guru Dalam Pendidikan
Kesehatan Reproduksi remaja di Sekolah/
Madrasah
Rp 93,412,000 Rp 12,950,000 Rp 9,000,000
Rp 344,358,000 Rp 86,340,000 Rp 66,510,000 77%
Orientasi Tim Pembina UKS/M Tingkat Provinsi
(Lintas Sektor Terkait Peraturan Bersama 4 Menteri Tentang UKS)
Rp 140,942,000 Rp 114,842,000 Rp -
Implementasi Sekolah /
Madrasah Sehat Rp 40,900,000 Rp 20,989,000 Rp 11,970,000 Penguatan Tim
pembinan UKS/M pada satuan Pendidikan di Provinsi DKI Jakarta
Rp 26,100,000 Rp 17,505,000
Rp 181,842,000 Rp
161,931,000 Rp 29,475,000 18%
Orientasi Pelayanan Kesehatan Balita dan Anak Pra sekolah bagi Pengampu PAUD HI
Rp 41,810,000 Rp 6,900,000 Rp 5,400,000 Orientasi SDIDTK Bagi
Petugas Kesehatan , A Tanpa sub Komponen
Rp 79,402,000 Rp 47,278,000 Rp 38,610,000 Seminar kesehatan
anak dalam rangka Hari Anak Nasional
Rp 10,320,000 Rp 5,400,000
Rp 121,212,000 Rp 64,498,000 Rp 49,410,000 77%
Sosialisasi Koordinasi Program Dalam Rangka
HLUN
Rp 28,840,000 Rp - Workshop Lansia dalam
Rangka HLUN di Provinsi DKI Jakarta
Rp 34,968,000 Rp 47,850,000 Rp 25,110,000 Orientasi Penggunaan
Panduan Praktis Untuk Caregiver pada PJP
Rp 136,664,000 Rp 31,727,000 Rp 18,225,000
Kegiatan / output Pagu Awal 2020 Revisi Pagu Serapan % Orientasi Pelaksanaan
Perawatan Jangka Panjang bagi Petugas
Rp 136,664,000 Rp 30,470,000 Rp 17,955,000
Rp 337,136,000 Rp 110,047,000 Rp 61,290,000 56%
Rp 1,354,606,000 Rp 613,425,000 Rp 391,127,000 64%
2. Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat
A. Kinerja Keuangan Bersumber APBD
Seluruh kegiatan bersumber anggaran APBD yang dianggark an pada awal tahun seluruhnya dihapuskan. Pada kegiatan Penatalaksanaan Promosi Kesehatan terdapat satu anggaran yang ditambahkan yang termasuk ke dalam Belanja Tidak Terduga Tahap 1 yang dikhususkan untuk Penanggulangan COVID-19.
Tabel 3.2.1.18 Kinerja Keuangan Bersumber APBD Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat
No. Program Kegiatan
Keuangan Fisik Kegiatan Anggaran Realisasi Target Realisasi (Rp) Target
(%)
(Rp) (%) (%) (%)
1 Program
Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan
Penatalaksan aan Upaya Peningkatan Cakupan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Eksklusif
0 100% 0 100% N/A N/A
2 Program
Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan
Penatalaksan aan
Pengendalian Anak Balita (Bawah Lima Tahun) Kurus
0 100% 0 100% N/A N/A
3 Program
Pengembangan Upaya
Kesehatan
Penatalaksan aan
Peningkatan Kualitas
0 100% 0 100% N/A N/A
Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan
Kesehatan Remaja Putri
4 Program
Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan
Penatalaksan aan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH)
0 100% 0 100% N/A N/A
5 Program
Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan
Penatalaksan aan Keluarga Sehat
0 100% 0 100% N/A N/A
6 Program
Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan
Penatalaksan aan Promosi Kesehatan
12.053.
844
100% 12.04 2.800
99,91% 100% 100%
7 Program
Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan
Penatalaksan aan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
0 100% 0 100% N/A N/A
B. Kinerja Keuangan Bersumber DAK
Terdapat 2 (dua) kegiatan bersumber anggaran DAK Non Fisik dengan penyerapan di bawah 90%. Tidak terdapat kegiatan yang dihilangkan dan ditambahkan pada saat APBD Perubahan.
Tabel 3.2.1.19 Kinerja Keuangan Bersumber DAK Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat
N
o. Program Kegiatan
Keuangan Fisik Kegiatan
Anggaran Realisasi Target Realisasi
(Rp) Target (Rp) Target (Rp) (%) (%) (%) (%)
1. Program Pengembang an Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan
Pembinaan Gizi Masyarakat (DAK Non Fisik)
150.72 0.000
100% 150.
720.
000
100% 5.40 0.00 0
3,58
%
100% 100%
Program Pengembang an Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (DAK Nonfisik)
291.82 8.000
100% 291.
828.
000
100% 16.8 00.0 00
5,76
%
100% 100%
C. Kinerja Keuangan Bersumber APBN
Dari total 2 (dua) kegiatan bersumber anggaran APBN, terdapat 1 (satu) kegiatan dengan penyerapan di bawah 90% yaitu kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan penyerapan sebesar 68,1%.
Tabel 3.2.1.20 Kinerja Keuangan Bersumber APBN Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat
N
o. Program Kegiatan
Keuangan Fisik Kegiatan
Anggaran Realisasi Target Realisasi
(Rp)
Target (Rp) Target (Rp) (%)
(%)
(%) (%)
1 Program Pembina an Kesehat an
Pembinaan Gizi
Masyarakat 480.500
.000 100%
480.
500.
000
100%
467.
870.
000
97,37
% 100% 100%
N
o. Program Kegiatan
Keuangan Fisik Kegiatan
Anggaran Realisasi Target Realisasi
(Rp)
Target (Rp) Target (Rp) (%)
(%)
(%) (%)
Masyara kat 2 Program
Pembina an Kesehat an Masyara kat
Promosi Kesehatan dan
Pemberday aan
Masyarakat
602.877
.000 100%
602.
877.
000
100%
410.
773.
500
68,1
% 100% 100%
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga A. Kinerja Keuangan Bersumber APBD
Tabel 3.2.1.21 Kinerja Keuangan Bersumber APBD Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga N
o .
Program Kegiatan Keuangan Fisik Kegiatan
Anggaran Realisasi Target Realisasi Pagu
Awal (Rp)
Pagu Refocus sing (Rp)
Target (%)
(Rp) (%) (%) (%)
1 Program Pengemba ngan Upaya Kesehatan Masyaraka t dan Upaya Kesehatan Peroranga n
Penatalaksa naan
Kesehatan Olahraga
12.960.000 900.000 100 900.0 00
100 100 100
Penatalaksa naan
Kesehatan Lingkungan Terstandar pada Tempat Pengolahan
129.101.50 5
0 - 0 - Refocussing Total
Anggaran
Makanan (TPM) Penatalaksa naan
Kesehatan Lingkungan Terstandar pada Tempat- tempat Umum (TTU)
21.600.000 0 - 0 - Refocussing Total
Anggaran
Penatalaksa naan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
5.760.000 0 - 0 - Refocussing Total
Anggaran
2 Program Peningkata n
Prasarana dan
Sarana Bidang Kesehatan
Penatalaksa naan
Keselamata n dan Kesehatan Kerja (K3)
18.360.000 9.180.00 0
100 9.180 .000
100 100 100
Penatalaksa naan
Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik
Pemerintah Daerah
9.180.000 3.600.00 0
100 3.600 .000
100 100 100
Total 196.961.50
5
13.680.0 00
13.68 0.000
Untuk kinerja keuangan bersumberkan APBD ada di 2 program yaitu Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan perorangan ( ada 4 kegiatan) serta Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Bidang Kesehatan (ada 2
kegiatan). Anggaran pagu awal adalah Rp. 196.961.505 kemudian anggaran di refocusing karena terkait pandemi Covid 19, sehingga anggaran lebih di fokuskan untuk kegiatan untuk penanganan Covid 19 di DKI Jakarta, sehingga anggaran dirubah/ refocusing menjadi 13.680.000, total realisasi penyerapan adalah 13.680.000 yaitu 100%
dari anggaran recoffusing. Ada 3 kegiatan yang tidak dilakukan karena mengalami refocussing total yaitu kegiatan Penatalaksanaan Kesehatan Lingkungan Terstandar pada Tempat Pengolahan Makanan (TPM), Penatalaksanaan Kesehatan Lingkungan Terstandar pada Tempat-tempat Umum (TTU), Penatalaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
B. Kinerja Keuangan Bersumber DAK
Tabel 3.2.1.22 Kinerja Keuangan Bersumber DAK Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
N
o. Program Kegiatan
Keuangan Fisik Kegiatan
Anggaran Realisasi Target Realisasi (Rp) Target (Rp) Target (Rp) (%)
(%) (%) (%)
1
Program Pengembanga n Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan
Penyehatan Lingkungan (DAK NON
FISIK) 280.
953.
000
100
280.9 53.00
0
100 0 0 - -
Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga (DAK NON FISIK)
282.
594.
000
100
282.5 94.00
0
100 0 0 - -
Total
563.
547.
000
Untuk kinerja keuangan bersumberkan DAK ada di Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan perorangan dengan 2 kegiatan yaitu Penyehatan Lingkungan (DAK Nonfisik) dan kegiatan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga (DAK Nonfisik). Anggaran pagu awal adalah Rp. 563.547.000 kemudian
anggaran di refocusing karena terkait pandemi Covid 19, sehingga anggaran lebih di fokuskan untuk kegiatan untuk penanganan Covid 19 di Indonesia, sehingga anggaran dirubah/ refocusing total dan tidak dilaksanakan.
C. Kinerja Keuangan Bersumber APBN
Tabel 3.2.1.23 Kinerja Keuangan Bersumber APBN Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
N
o. Program Kegiatan
Keuangan Fisik Kegiatan
Anggaran Realisasi Targ
et Realisasi
Pagu Awal (Rp)
Pagu Refocu
ssing (Rp)
Targ
et (Rp) Targ
et (Rp) (%) 100
(%) (%) 798.09
3.000 (%) 401.78
5.000 50 100 1 Penyeha
tan Lingkung an
Pengawasan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang memenuhi Syarat
25.52 0.000
11.223.
000 100 11.223.
000 100 5.900.0
00 53 100 100
Pengawasan Tempat Fasilitas Umum (TFU) yang
Memenuhi Syarat Kesehatan
38.83 6.000
151.59
0.000 100 151.59
0.000 100 50.400.
000 33 100 100
Pengawasan Terhadap Sarana Air Minum (termasuk Pengawasan Kualitas Air Minum) oleh Provinsi
10.26
4.000 0 0 0 0
Refocussi ng total anggaran
Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
415.0 08.00
0
66.030.
000 100 66.030.
000 100 49.360.
000 75 100 100
(STBM) termasuk pembinaan kab/kota STOP BABS Pengawasan Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes
86.55 8.000
59.250.
000 100 59.250.
000 100 33.750.
000 57 100 100
2 Pembina an Upaya Kesehat an Kerja dan Olahraga
Pembinaan Pemeriksaan Kebugaran Jasmani bagi Jemaah Haji
61.59 0.000
61.590.
000 100 61.590.
000 100 46.700.
000 76 100 100
Pelaksanaan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja
397.1 44.00
0
397.14
4.000 100 397.14
4.000 100 191.91
5.000 48 100 100 Instansi
Pemerintah yang
Melaksanaka n Pengukuran Kebugaran Jasmani
51.26 6.000
51.266.
000 100 51.266.
000 100 23.760.
000 46 100 100
Total 1.495.
821.0 00
798.09 3.000
798.09 3.000
401.78
5.000 50%
Untuk kinerja keuangan bersumberkan APBN ada di 2 program yaitu Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan perorangan ( ada 5 kegiatan) serta Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Bidang Kesehatan (ada 3 kegiatan). Anggaran pagu awal adalah Rp. 1.495.821.000 kemudian anggaran di refocusing karena terkait pandemi Covid 19, sehingga anggaran lebih di fokuskan untuk kegiatan untuk penanganan Covid 19 di Indonesia, sehingga anggaran dirubah/ refocusing menjadi 798.093.000, total realisasi penyerapan adalah 401.785.000 yaitu 50%
dari anggaran recoffusing. Ada 1 kegiatan yang tidak dilakukan karena mengalami refocussing total yaitu kegiatan Pengawasan Terhadap Sarana Air Minum (termasuk Pengawasan Kualitas Air Minum) oleh Provinsi.
3.2. KINERJA CAPAIAN PROGRAM
1. Seksi Kesehatan Keluarga
Tabel 3.2.2.9 Kinerja Kegiatan (Output) Renstra Seksi Kesga
No Indikator Renstra Capaian Tahun
2019
Capaian Tahun 2020 1 Persentase Kasus Kematian Maternal yang
Dilakukan Audit 67.37 19,66
2 Persentase Kasus Kematian Perinatal yang
Dilakukan Audit 19.14 65,45
3
Persentase Anak Usia Sekolah yang Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar
64.20 85.82
4 Persentase Calon Pengantin (Catin) yang
Melakukan Skrining Kesehatan 108.50 98.90
5 Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan
Pelayanan Sesuai Standar 99.30 96.62
6 Persentase Ibu Bersalin yang Mendapatkan
Pelayanan Persalinan Sesuai Standar 99.49 97.32 7 Persentase Ibu Nifas yang Mendapatkan
Pelayanan Nifas Sesuai Standar 97.94 96.38
8
Presentase Bayi Baru Lahir yang
Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar
99.49 98.19
9
Persentase Anak Usia 0-59 Bulan yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar
96.39 88.22
10
Persentase Warga Negara Indoensia Usia 60 Tahun Ke Atas yang Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar
79.58 63.47
11
Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Mampu Tata Laksana Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan/atau Anak (KtP/A)
94.57 100
12
Persentase Puskesmas yang
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
76.00 94.55
13
Persentase Puskesmas yang
Menyelenggarakan Pembinaan Kesehatan Anak dengan Disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Masyarakat
100.00 100
2. Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat
Terdapat 5 (lima) poin Rencana Strategi (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang terdapat di Seksi Gizi, Promkes dan PPSM. Dari ketukelimajuh poin tersebut, satu diantaranya belum mencapai target Renstra tahun 2020 yaitu persentase bayi usia 0-6 bulan mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif.
Tabel 3.2.2.10 Kinerja Kegiatan (Output) Renstra Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat
No Indikator Renstra Target
Tahun 2020
Capaian Tahun 2020 1. Persentase Bayi Usia 0-6 Bulan
Mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif
80% 65,41%
2. Persentase Anak Balita (Bawah Lima Tahun) Kurus yang mendapatkan Makanan Tambahan
95% 97,48%
3. Persentase Remaja Putri yang Mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)
35% 37,71%
4. Persentase SKPD/UKPD Urusan Kesehatan yang Mengkampanyekan dan Melaksanakan Minimal 3 Indikator GERMAS
40% 70,40%
5. Proporsi Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
43% 43,66%
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
Tabel 3.2.2.11 Kinerja Kegiatan (Output) Renstra Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
No Indikator Renstra
Target Tahun 2020
Capaian Tahun 2020 1 Persentase SDM Kesehatan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang Dilakukan
Peningkatan Wawasan Penilaian Kebugaran
31% 49%
2 Persentase Tempat-tempat Umum (TTU) yang Memenuhi Syarat
Kesehatan Lingkungan 70% 63%
3 Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang Memenuhi Syarat Kesehatan Lingkungan
45% 54%
4 Jumlah kelurahan yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
202 kel 266 5 Persentase Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Milik Pemerintah Daerah yang Memiliki Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar
50% 94%
6 Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang
Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai Standar
85% 88%
Dari 6 ( enam) kegiatan indikator Rentra Seksi Kesling Kesjaor pada tahun 2020 ada 5 indikator Renstra yang mencapai target, dan 1 indikator yang tidak mencapai target yaitu Persentase Tempat-tempat Umum (TTU) yang Memenuhi Syarat Kesehatan Lingkungan. Hal ini dikarenakan tahun 2020 sedang terjadi Pandemi Covid 19, sehingga tenaga kesehatan lingkungan tidak dapat secara optimal melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di Tempat dan Fasilitas Umum dikarenakan tempat dan fasilitas umum banyak yang ditutup dan dilakukan pembatasan untuk kegiatan berkerumun seperti sekolah, pasar, restoran/ rumah makan dan lain-lain.
BAB IV
ANALISA KINERJA SEKSI
4.1. ANALISA KINERJA KEUANGAN 1. Seksi Kesehatan Keluarga
Sebelum masa pendemi Covid kegiatan dilakukan dengan pertemuan tatap muka, baik di dalam gedung Dinas Kesehatan ataupun di luar gedung Dinas Kesehatan dengan anggaran APBN. Pada masa Pandemi COVID-19 dilakukan rasionalisasi anggaran, sehingga kegiatan dilakukan secara virtual dan anggaran kegiatan hanya untuk narsumber kegiatan. Kegiatan sinkronisasi data dan evaluasi capaian dilakukan secara virtual meeting tanpa anggaran dan tanpa narasumber. Angaran APBD setelah dilakukan rasionalisasi sebesar Rp 42.610.000 dan diserap Rp 32.860.000 (77,12%).
Kegiatan bersumber dana DAK dilakukan secara virtual dengan anggaran sebesar Rp 1.562.752.000 diserap Rp 165.600.000 ( 10,60%). Kegiatan dengan anggaran APBD dilakukan revisi DIPA dengan menyesuaikan jenis kegiatan yaitu pertemuan secara virtual meeting. Anggaran APBN sebesar Rp 1.354.606.000, dilakukan revisi DIPA sehingga jumlah anggaran Rp 613.425.000 diserap Rp 391.127.000 (64%).
2. Seksi Gizi, Promosi Kesehatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat Seluruh kegiatan bersumper anggaran APBD yang direncanakan pada awal tahun dihapuskan pada saat APBD Perubahan. Hal ini dikarenakan kebutuhan alokasi anggaran untuk Penanggulangan Pandemi COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta.
Tabel 4.1.14 Kegiatan yang Dihapuskan pada saat APBD Perubahan
No. Program Kegiatan Anggaran
(Rp) 1 Program Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan
Penatalaksanaan Upaya Peningkatan Cakupan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Eksklusif
55.120.000
2 Program Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan
Penatalaksanaan Pengendalian Anak Balita (Bawah Lima Tahun) Kurus
11.900.000
3 Program Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Upaya
Penatalaksanaan
Peningkatan Kualitas 9.360.000
4 Program
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan
Penatalaksanaan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH)
9.360.000
5 Program
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan
Penatalaksanaan
Keluarga Sehat 9.360.000
6 Program
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan
Penatalaksanaan
Promosi Kesehatan 156.869.151
7 Program
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan
Penatalaksanaan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
44.240.000
Terdapat 1 (satu) anggaran yang ditambahkan dalam kegiatan Penatalaksanaan Promosi kesehatan pada saat APB Perubahan, tepatnya pada saat Belanja Tidak Terduga Tahap 1.
Tabel 4.1.15 Kegiatan yang baru dimunculkan pada saat APBD Perubahan
No. Program Kegiatan Anggaran
(Rp) 1 Program
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan
Penatalaksanaan Promosi Kesehatan
12.053.844
Tidak terdapat kegiatan Seksi Gizi, Promkes dan PPSM yang tidak dilaksanakan sama sama sekali di Tahun 2020.
Tabel 4.1.16 Kegiatan yang Tidak Dilaksanakan Sama Sekali (Realisasi Keuangan 0%)
No. Program Kegiatan
Keuangan Fisik Kegiatan
Anggaran Realisasi Target Realisasi
(Rp) Target
(%) (Rp) (%) (%) (%)
Dari total 11 (sebelas) kegiatan yang direncanakan pada awal Tahun 2020, Seksi Gizi, Promkes dan PPSM memiliki sisa 5 (lima) kegiatan yang memiliki anggaran. Diantara 5 (lima) kegiatan ini,
kegiatan pertemuan dengan Paket Meeting Full Day sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan sehubungan dengan regulasi yang ada dikarenakan Pandemi COVID-19.
2. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (DAK Non Fisik)
Kegiatan bersumber anggaran DAK Non Fisik ini memiliki penyerapan sebesar 5,76%. Sama halnya dengan kegiatan DAK Non Fisik Pembinaan Gizi Masyarakat, Kegiatan DAK Non Fisik Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat juga mengalokasikan Sebagian besar anggaran pada kegiatan pertemuan dengan Paket Meeting Full Day sehingga tidak dapat terlaksana secara maksimal.
3. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat (APBN) Kegiatan bersumber anggaran APBN ini memiliki penyerapan sebesar 68,1%. Hal ini dikarenakan kondisi pandemi yang membuat kegiatan tatap muka tidak memungkinkan untuk dilakukan. Selain itu, tantangan yang dihadapi pada kegiatan ini yaitu terdpaat beberapa
paket pengadaan yang tidak dapat terlaksana dikarenakan tidak cocoknya pagu anggaran
dengan harga penawaran dari penyedia.
Tabel 4.1.17 Kegiatan yang Tidak Dilaksanakan Dengan Efektif (Realisasi Keuangan <90%)
No. Program Kegiatan
Keuangan Fisik Kegiatan
Anggaran Realisasi Target Realisasi (Rp) Target
(%) (Rp) (%) (%) (%) Program Pembinaa 150.72 100% 5.40 3,58% 100% 100%
1 Pengemban gan Upaya
n Gizi Masyarak at
0.000 0.00
0 Kesehatan
Masyarakat (DAK dan Upaya
Kesehatan Non Fisik) Perorangan
(APBD)
Program Promosi 291.82 100% 16.8 5,76% 100% 100%
Pengemban Kesehatan 8.000 00.0
gan Upaya dan 00
Kesehatan Pemberda 2 Masyarakat
dan Upaya yaan Masyarakat Kesehatan (DAK
Perorangan Non Fisik) (APBD)
Promosi 410.77 100% 410. 68,1% 100% 100%
Program Kesehatan 3.500 773.