• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH (BKD) KARANGANYAR

SKRIPSI

Oleh:

BRAMANTYA MAHARDIKA ANGGA ARISTA

K 7405034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH (BKD) KARANGANYAR

Oleh:

BRAMANTYA MAHARDIKA ANGGA ARISTA

K 7405034

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(4)

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Jumat

Tanggal : 17 Desember 2010

Tim Penguji Skripsi :

Nama terang Tanda tangan

Ketua : Dra. C. Dyah S. I, M. Pd. ……….. Sekretaris : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd ……….. Anggota I : Dr. Wiedy Murtini, M.Pd ……….. Anggota II : Anton Subarno, S.Pd., M.Pd. ...………..……….

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan,

(5)

commit to user

v ABSTRAK

BM Angga A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar, (2) usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar, (3) keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.

(6)

commit to user

vi

(7)

commit to user

vii ABSTRACT

BM Angga A.ANALISIS OF OFFICER INFORMATION MANAGEMENT SYSTEM IN BKD KARANGANYAR 2010. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, December 2010

This research is aimed to : (1) the implementation of officer management information system in BKD karanganyar (2) the effort which is done to optimalized the implementation of officer management information system in BKD karanganyar, (3) The Information security in the officer management information system in BKD karanganyar.

The research uses qualitatif and descriptive with single straight strategy. The data sources are informant, place and event, and document. Technique of data sampling is purposive sampling and snowball sampling. Technique of data collection are interview, direct observation and document. To measure the validity of data, the research uses triangulasi data and method. The data analysis uses interactive analysis model.

(8)

commit to user

viii

(9)

commit to user

ix MOTTO

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua

(Aristoteles)

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin

Dan hari esok adalah harapan

(Peneliti)

Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya

(10)

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:

(11)

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Melalui penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti, sehingga dapat menjadi bekal di kemudian hari. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, namun berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi.

5. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya skripsi ini. 6. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini. 8. Kepala Badan KESBANG POL dan LINMAS Karanganyar dan Kepala

BAPPEDA Karanganyar yang telah memberikan ijin penelitian.

(12)

commit to user

xii

10. Dra. Herningsih Pramanawati, Drs. Agam Bintoro, Drs. M Darin, MM, Bapak Isnan Nur Aziz dan segenap pegawai BKD Karanganyar yang telah membantu memberikan berbagai informasi kepada peneliti.

11. Ibu dan ayah serta adik tersayang, terima kasih atas dorongan, doa, semangat dan motivasinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan PAP ’05: Lupin, Lian, Ika, Apris, Basuki, Deffi, Husna, Lala, Septi, Arum, Iyut, Husna, Lilis, Lis, Fanny, Ima, Dwina, Linda, Nurul, Vina, Mita, Arif, Bayu, Prima, Rangga, Mahmud, Adit, Wuri, Panji, Fajar, Efi terima kasih atas semuanya, banyak hal yang telah kita lalui bersama dan semuanya akan menjadi kenangan yang indah.

13. Semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti, sendiri, pembaca pada umumnya, dan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Desember 2010

(13)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….…

...

i

HALAMAN PENGAJUAN ...

ii

HALAMAN PERSETUJUAN...

iii

HALAMAN

PENGESAHAN……….…..

...

iv

HALAMAN ABSTRAK...

v

HALAMAN MOTTO ...

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...

viii

KATA PENGANTAR ...

ix

DAFTAR ISI………..……

...

xi

DAFTAR TABEL………

...

xiii

DAFTAR GAMBAR ...

xiv

DAFTAR LAMPIRAN...

xv

BAB

I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah………...

1

B. Per

umusan Masalah……….………..

6

C. Tujuan

Penelitian……….……..…

6

D. Man

faat Penelitian……….………

6

BAB

II

LANDASAN TEORI

A. Tin

jauan Pustaka………...

8

1. Tinjauan tentang

Sistem Informasi Manajemen.…

8

2. Tinjauan ten

tang Kepegawaian …………...….….

24

3. Tinjauan tentang Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian ……….

25

B. Tinjauan Penel

itian yang Relevan ……….

31

(14)

commit to user

xii

BAB

III

METODOLOGI

A. Tempat dan

Waktu Penelitian………...

36

B. Bentuk dan S

trategi Penelitian………..…

36

C.

Sumber Data………..……

38

D. Tekn

ik Sampling………..………..

39

E. Teknik Pe

ngumpulan Data………..………..

40

F. Vali

ditas Data………..……..

41

G. Anali

sis Data………...

43

H. Prosedu

r Penelitian………...….

44

BAB IV HASIL PENELITIAN

A.

Deskripsi Lokasi Penelitian ………

46

B.

Deskripsi Permasalahan Penelitian ……….

..

55

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan

Kajian Teori

……….

77

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.

Simpulan ………

87

B.

Implikasi ……….

89

C.

Saran ………..

90

DAFTAR PUSTAKA

(15)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis

(16)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagian-Bagian Komponen dari Suatu Sistem yang Dapat

Mengendalikan Operasinya Sendiri. ...

9

Gambar 2. Keterkaitan antara Kompoen dan Karakteristik Suatu Sistem. ...

12

Gambar 3. Model Umum Suatu Sistem ...

12

Gambar 4. Transformasi Data Menjadi Informasi. ...

14

Gambar 5. Skema Kerangka Pemikiran. ...

35

Gambar 6. Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif. ...

44

Gambar 7. Skema Prosedur Penelitian...

45

Gambar 8. Proses Pengelolaan SIMPEG. ...

59

Gambar 9. Halaman Login SIMPEG. ...

63

Gambar 10.Halaman Utama SIMPEG. ...

64

Gambar 11.Halaman Pencarian Data SIMPEG. ...

65

Gambar 12.Halaman Biodata Pegawai. ...

65

Gambar 13.Halaman Ijin Belajar. ...

66

Gambar 14. Halaman DUK...

66

(17)

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

Lampiran 3.

Fieldnote

(18)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam melaksanakan pembangunan nasional, dibutuhkan sumber daya manusia bagi usaha-usaha pembangunan di segala bidang salah satunya adalah bidang pemerintahan. Pemerintahan merupakan suatu bentuk organisasi dan organisasi hanya berfungsi jika manusia yang menghimpun dirinya saling berinteraksi dalam mewujudkan volume dan beban kerjanya. Demikian pula dengan organisasi pemerintahan hanya dapat mewujudkan visinya apabila didukung oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional. Kedudukan dan peranan pegawai negeri sipil sangat penting dan menentukan bagi negara karena pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara sekaligus abdi masyarakat untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional. Organisasi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu organisasi harus selalu disesuaikan dengan perkembangan tugas pokok yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu. Karena tugas pokok dapat berkembang dari waktu ke waktu, maka jumlah dan mutu PNS yang diperlukan harus disesuaikan. Perkembangan tugas pokok dapat mengakibatkan makin besarnya jumlah PNS yang diperlukan. Dengan makin besarnya jumlah PNS, diperlukan manajemen kepegawaian yang teratur dan terencana karena kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional terutama tergantung dari kesempurnaan aparatur negara yang pada intinya adalah kesempurnaan pegawai negeri.

(19)

commit to user

data pada setiap instansi pemerintah daerah menggunakan sistem manual sehingga hal ini berdampak pada kurang efektifnya kinerja atau kegiatan pada instansi tersebut. Pemanfaatan komputerisasi dan teknologi informasi dalam berbagai aspek pengelolaan informasi dalam setiap instansi akan menghasilkan efisiensi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan serta ketelitian dan kebenaran informasi (validitas) yang dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan penggunaan perangkat keras komputer (hardware), program aplikasi pendukung (software), perangkat komunikasi dan internet sebagai sarana pengelolaan informasi.

Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi. Oleh karena itu dalam era otonomi daerah ini untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance salah satu upayanya adalah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau yang populer disebutelectronic Government (e-Government).

Penerapan teknologi informasi dalam pengolahan data pegawai saat ini mutlak diupayakan semenjak keterdesakan akan kebutuhan informasi yang aktual serta akurat dalam pengambilan keputusan. Mengingat pentingnya pengelolaan data pegawai tersebut, maka peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian melalui implementasi sistem informasi manajemen kepegawaian merupakan salah satu prioritas dalam tahapan pengembangane-government.

(20)

commit to user

pengolahan data yang diterapkan. Kemampuan komputer dalam pengambilan keputusan terprogram tak diragukan lagi, oleh sebab itu pengolahan data komputer merupakan perkakas penunjang yang andal. Selain itu dengan aplikasi yang tepat, dapat memudahkan pegawai dalam mendapatkan informasi mengenai kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan di bidang kepegawaian sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Bertitik tolak pada hal di atas, Pegawai Negeri Sipil (PNS) perlu diatur secara menyeluruh dengan menerapkan pengatuiran sistem informasi kepegawaian yang standard dan seragam. Hal tersebut memerlukan dukungan aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian yang memadai. Dengan adanya aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian mampu menyediakan data dan informasi yang mudah dan cepat yang berhubungan dengan kepegawaian serta tercipta kesesuaian antara arus informasi dengan sistem pengolahan data yang diterapkan.

Sehubungan dengan bergeraknya sebuah organisasi menuju ke arah pelaksanaan suatu sistem informasi lengkap dan maju, maka diperlukan suatu aplikasi yang dapat diterapkan pada sistem informasi manajemen kepegawaian. Sistem informasi manajemen kepegawaian dirancang sesuai dengan perkembangan dan kesiapan aplikasi sistem informasi kepegawaian yang memerlukan pengembangan melalui alih teknologi. Hal tersebut perlu dilaksanakan dengan alasan :

1. Untuk menjamin kelancaran proses administrasi diperlukan keseragaman aplikasi data yang memungkinkan pengendalian optimal atas aktivitas-aktivitas administrasi pemerintah daerah.

2. Pengolahan data yang jumlahnya besar secara manual tidak efisien lagi sehingga perlu dimanfaatkan perkakas komputer yang akurasinya dapat diandalkan dengan aplikasi yang sesuai.

3. Frekuensi perubahan data ketatausahaan semakin banyak. Untuk menyusun berkas induk yang bersih, lengkap dan up-to-date, aplikasi SIMPEG akan sangat membantu.

4. Terbentuknya database (himpunan data) kepegawaian yang dapat menampung, mengolah, menyimpan, menemukan kembali dan mendistribusikan data pegawai. Sehingga akan memudahkan pegawai dalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat demi tercapainya tujuan organisasi.

(21)

commit to user

Sistem informasi manajemen kepegawaian sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada seluruh personalia yang ada karena pegawai merupakan aset penting dalam penyelenggaraan organisasi yang perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan pegawai yang baik dalam lingkup kecil akan meningkatkan kinerja pegawai dalam lingkup yang lebih besar dan akan membawa perbaikan kinerja pemerintah secara keseluruhan.

Secara spesifik tujuan dari pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian adalah untuk mendukung integritas data, kemudahan pengaksesan, dan kemudahan pengelolaan sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan dan fungsi dalam bidang administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien.

Dengan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) diharapkan kecepatan dan ketepatan pelayanan dapat ditingkatkan. Kebanyakan sistem pengolahan komputer pada mulanya mengikuti rancangan sistem pengolahan manual dimana setiap penerapan diolah secara terpisah dengan memakai file terpisah pula. Metode ini mempunyai efisiensi pengolahan dan pengendalian, tetapi hal ini menjurus kepada duplikasi file dan mencerai beraikannya, sebagian mempunyai data field yang sama tetapi dengan data yang sering tidak serasi, juga dalam rancangan ini setiap penerapan terbatas oleh data yang direncanakan. Untuk hal tersebut saja sebuah penerapan analitis yang memakai data dari banyak penerapan memaksa dibuatnya sebuah filebaru yang berasal dari bagian-bagianfileterpisah yang ada.

(22)

commit to user

peremajaan tunggal dari sebuah item data membuatnya sesuai untuk semua pemakaian.

Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan sistem secara menyeluruh. Biasanya sistem dirancang sebagai suatu gabungan beberapa subsistem dan bukan sebagai sebuah sistem tunggal. Perancangan sistem ini dapat berupa sebuah komputer pusat besar, atau dapat pula merupakan sebuah jaringan kerja beberapa komputer kecil. Gagasan pokoknya adalah paduan terencana dari berbagai penerapan yang layak dan efektif. Rancangan pada SIMPEG adalah berupa sistem pengolahan data dengan sebuah komputer pusat besar yang disebut “server” dan menggunakan jaringan lokal LAN (Local Area Network) yang dihubungkan dengan beberapa komputer.

(23)

commit to user

Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai "ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN

KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR"

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka perumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar?

2. Usaha apa saja yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar?

3. Bagaimana keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disini adalah untuk menjawab semua permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut diatas. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui optimalisasi penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar .

2. Untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan untuk lebih mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar. 3. Untuk mengetahui keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian di BKD Karanganyar

D. Manfaat Penelitian

(24)

commit to user 1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kepegawaian dan sistem informasi manajemen sehingga dapat menambah khasanah pustaka.

b. Untuk mendukung teori-teori yang sudah ada sehubungan dengan masalah yang dibahas yaitu mengenai penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di BKD Karanganyar dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan tentang manajemen kepegawaian yang didukung oleh teknologi informasi.

(25)

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1.

Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen

a.

Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Konsep Sistem Informasi Manajemen saat ini berkembang seiring

perkembangan fokus penggunaan teknologi komputer. Perkembangan teknologi

komputer saat ini telah memberikan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer

harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi untuk pengambilan

keputusan manajemen.

Dalam hal ini, pemahaman tentang istilah Sistem Informasi Manajemen

akan diperoleh dengan cukup baik apabila seseorang mampu memahami tentang

sistem, informasi, dan manajemen.

1)

Sistem

Pengertian sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999 : 950),

Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga

membentuk suatu totalitas”. Lucas dalam bukunya Wahyudi Komorotomo dan

Subando Agus M (2004: 8) mengatakan, “secara sederhana suatu sistem dapat

diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau

variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu

sama lain dan terpadu”.

Pengertian sistem menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan Andreas S.

Adiwardana dijabarkan sebagai berikut:

(26)

commit to user

B. Davis, 1997 : 68).

Sementara itu dalam bukunya, Edhy Sutanta ( 2003 : 4) mengatakan, “Secara

umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen

atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara

tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna

mencapai suatu tujuan”.

Menurut Raymond McLeod, Jr. yang diterjemahkan oleh Agus Widyantara,

sistem adalah :

“A system is a group of elements that are integrated with the

common purpose achieving an objective.”

(Sebuah sistem adalah sekelompok

elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

suatu tujuan), (Raymond McLeod, Jr., 2001 : 9 )

Dalam buku Raymond Mc. Leod Jr. yang diterjemahkan oleh Agus

Widyantara menjelaskan bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi

elemen-elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar dapat diperlihatkan dalam gambar 1

sebagai berikut :

Gambar 1.

Bagian-bagian Komponen Dari Suatu Sistem yang Dapat Mengendalikan

Operasinya Sendiri.(Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10)

Sumber daya masukan (input)

diubah menjadi sumber daya keluaran

(output). Sumber daya mengalir dari elemen

input, melalui elemen transformasi, ke

Tujuan

Mekanisme

pengendalian

transformasi

(27)

commit to user

elemen

output. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk

meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian

ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan

balik

(feedback look)

yang mendapatkan informasi dari

output

sistem dan

menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian

membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan, dan mengarahkan

sinyal pada elemen

input

jika sistem operasi memang diperlukan.

Dalam bukunya Edhy Sutanto (2003 : 4

6) menyatakan :

Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut.

a)

Mempunyai komponen (components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian

penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun

abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa

orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem.

b)

Mempunyai batas (boundary)

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem

yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk

menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan

scope

tinjauan terhadap sistem.

c)

Mempunyai lingkungan (environment)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.

Limgkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan.

Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan

untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem

yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal

mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

d)

Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen.

Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala

sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam

sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkan

setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka

menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer,

penghubung antar muka berupa berbagai macam tampilan dialog layar

monitor

yang

memungkinkan

seseorang

dapat

dengan

mudah

mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

e)

Mempunyai masukan (input).

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu

dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut

untuk menhasilkan keluaran yang berguna. Dalam Sistem Informasi

Manajemen, masukan disebut sebagai data.

(28)

commit to user

Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama

mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para

pemakainya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, pengolah adalah berupa

program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus.

Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan,

dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai.

g)

Mempunyai keluaran (output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam

bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam

Sistem Informasi Manajemen, keluaran adalah informasi yang dihasilkan

oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai

bahan pengambilan keputusan.

h)

Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama

dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran

berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh

sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan

merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka

waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap

tahapan tertentu.

i)

Mempunyai kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai

dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bias dilakukan jika

ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagian

kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat

berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, kendali dapat berupa

validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat

dirancang dan dikembangkan secara terprogram.

j)

Mempunyai umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk

mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan

mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

(29)

commit to user

Gambar 2.

Keterkaitan Antara Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem. (Sumber:

Edhy Sutanto, 2003 : 7)

Dalam gambar tersebut, suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya

dihubungkan oleh

interface,

membentuk satu kesatuan guna mencapai

objectives,

dan pada akhirnya diharapkan akan mencapai

goal. Suatu subsistem bisa jadi

memuat komponen

input, process, dan

output

yang dikendalikan oleh bagian

control

yang melakukan kendali berdasarkan

feedback. Dalam suatu sistem, subsistem satu

bisa juga berperan sebagai

input

bagi subsistem kedua yang berperan sebagai

process.

Model umum suatu sistem adalah terdiri atas masukan (input), pengolah

(process), dan keluaran (output), sebagaimana ditunjukkan oleh gambar dibawah

ini.

Gambar 3.

Model Umum Suatu Sistem. (Sumber : Edhy Sutanto, 2003 : 7)

Berdasarkan pada berbagai teori yang dijelaskan diatas bahwasanya

Input Process Output

Subsistem 1 Subsistem 2

Subsistem n Subsistem 3

interface

Output Input

Control

Feedback Process Objectives

(30)

commit to user

sistem adalah kumpulan dari berbagai elemen yang saling terintegrasi dan merupakan

satu kesatuan di dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2)

Informasi

Berbicara tentang informasi tidak akan lepas dengan istilah data.

Hendaknya perlu dibedakan pengertian antara data dan informasi. Edhy Sutanta

(2003: 9) menyatakan, “

Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan

tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam

sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah,

tindakan, atau hal

. Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang

diterjemahkan oleh Ali Akbar Y da

n Afia R. F., “data terdiri atas fakta dan angka

yang biasanya tidak bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya yang

masih belum diolah” (Raymond McLeod, Jr.&

George P. Schell, 2008 : 10).

Pengertian lain menyebutkan, “data dapat didefinisikan sebagai fakta tercatat

tentang sesuatu obyek” (Eko Nugroho, 2008: 13).

Data dapat berupa catatan-catatan

dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Data akan

menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karenanya, suatu data

belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Contoh data adalah

catatan identitas pegawai, catatan identitas pasien rumah sakit, catatan transaksi

pembelian, catatan transaksi penjualan, dan lain-lain.

Perbedaan data dan informasi

menurut Wahyudi Komorotomo dan

Subando Agus M, adalah :

Data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen,

gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode tertentu dan

semacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah melalui suatu sistem

pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data itu

berubah fungsi menjadi informasi. (W. Komorotomo dan S.A. Margono,

2001 : 11)

Pengertian informasi menurut Gordon B Davis, ”Informasi adalah data

yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan

(31)

commit to user

1997 : 28) . Sedangkan Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus Margono

menyatakan, ”Informasi adalah data yang

telah disusun sedemikian rupa sehingga

bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang

akan menggunakannya untuk membuat keputusan.” (W. Komorotomo dan S.A.

Margono, 2001:11)

Eko Nugroho (2008: 15) me

nyebutkan, “

Informasi adalah suatu

pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan”.

Jadi segala sesuatu yang

dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada dasarnya dapat

dikelompokkan sebagai informasi.

Hubungan antara data dan informasi dapat digambarkan seperti bagan berikut:

Gambar 4.

Transformasi Data Menjadi Informasi. (Sumber : Gordon B. Davis, 1997

: 28)

Sistem pengolahan informasi mengolah data dari bentuk yang tidak berguna menjadi

informasi yang dibutuhkan bagi penerimanya. Tidak semua data merupakan

informasi. Ada data atau catatan-catatan yang sebenarnya tidak berguna, sebaliknya

informasi ada yang perlu dilengkapi dengan data.

Eko Nugroho (2008: 16) dalam bukunya menyebutkan :

Informasi yang baik harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:

a)

Akurat

Maksud akurat ialah informasi tersebut bebas dari kesalahan dan bebas dari

bias. Bebas dari kesalahan berarti bahwa informasi tersebut benar-benar

menyatakan apa yang harus dinyatakan. Bebas dari bias berarti bahwa

informasi tersebut teliti.

b)

Tepat waktu

Jelas informasi harus diberikan pada waktu yang tepat. Informasi yang

Data

Pengolah

Penyimpan

data

(32)

commit to user

sudah kadaluwarsa hanya bernilai sampah, sekalipun informasinya sama

dan tidak berubah.

c)

Relevan

Artinya bahwa informasi tersebut benar-benar sesuai kebutuhan pihak yang

membutuhkan informasi.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi

antara lain adalah :

a)

Kelengkapan (completeness) informasi.

Are necessary message items present

?” Informasi yang komplet, berarti

informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan

yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian

tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau

menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh

terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu

masalah dengan baik.

b)

Kebenaran (correctness) informasi.

Are message items correct

?” Informasi yang dihasilkan oleh proses

pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan

yang ada dalam proses tersebut. Sebgai contoh, jika sebuah informasi

menunjukkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seorang pegawai,

maka informasi tersebut haruslah sudah benar dan memuat

perhitungan-perhitungan matematis yang ada di dalam prosesnya seperti perhitungan-perhitungan

tunjangan, perhitungan potongan dan sebagainya.

c)

Keamanan (security) informasi.

Keamanan sebuah informasi, tergambar dari jawaban atas pertanyaan “

Did

the message reach all or only the intended systems users

?”

. (Teguh

Wahyono, 2004, II, 2)

Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari sesuatu

ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian, sehingga manusia dapat

membuat suatu keputusan dengan kepastian yang lebih baik dan menguntungkan.

Semakin besar bantuan informasi dalam mengurangi ketidakpastian maka semakin

tinggi pula nilai informasi tersebut.

Menurut Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto :

(33)

commit to user

dapat mengambil keputusan secara lebih baik.(Edhy Sutanto, 2003 : 13)

Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto (2003 : 13-16) mengemukakan bahwa

nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.

10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

a)

Kemudahan dalam memperoleh

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat

diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan

menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Informasi dapat diperoleh

dengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis data dan bagian

pengolah yang mampu mengolah data dengan baik untuk memenuhi

segala kebutuhan informasi secara mudah.

b)

Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai

lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak

lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara

baik. Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan dukungan basis data yang

cukup lengkap dan terstruktur dengan baik.

c)

Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai

ketelitian yang tinggi/akhurat. Informasi menjadi tak bernilai jika tidak

akhurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

Informasi yang akurat dapat diperoleh jika basis data yang valid, baik

tipe, bentuk, maupun format datanya. Hal ini memerlukan adanya

proses validasi setiap data yang diinputkan kedalam basis data. Proses

validasi perlu dilakukan sejak pertama kali data di-input-kan, sehingga

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan

kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak

bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak

dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

e)

Ketepatan waktu

(34)

commit to user

dalam sistem informasi akan memberikan dukungan yang sangat

berarti untuk memperoleh data tepat waktu, karena komputer mampu

mengolah data dengan kecepatan yang sangat tinggi.

f)

Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

Dibandingkan dengan bentuk teks atau deskriptif, informasi dalam bentuk

tabel atau grafik banyak menjadi pilihan, karena dapat dibaca dan

dipahami dengan lebih mudah. Hal ini memerlukan analisis kebutuhan

bentuk dan format informasi yang diperlukan, sehingga dapat

digunakan sebagai dasar perancangan

output

yang tepat. Penggunaan

sistem komputer akan membantu memenuhi kebutuhan tersebut, karena

kemampuan teknologi komputer yang berkembang saat ini telah

memungkinkan untuk menampilkan informasi dalam berbagai macam

bentuk dan format secara mudah, termasuk tabel dan grafis.

g)

Fleksibilitas/keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat

pengambilan keputusan. Fleksibilitas informasi berhubungan dengan

bentuk dan format tampilan informasi. Perubahan bentuk dan format

tampilan informasi dapat dilakukan dengan mudah dengan memanfaatkan

komputer.

Kesalahan tersebut dapat terjadi akibat kesalahan data atau prosedur

pengolahan. Informasi dapat menimbulkan keraguan jika tidak wajar.

j)

Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar

dapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran informasi umumnya

dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas data

sumber yang diragukan.

Sementara itu, Zulkifli Amsyah (2001: 316) dalam bukunya menyebutkan :

Nilai informasi ditentukan oleh lima karakteristik, yaitu:

a) Ketelitian (accuracy)

(35)

commit to user

pada satu proses pengolahan data tertentu.

b) Ketepatan waktu (timelines)

Informasi diharapkan dapat disediakan secepat waktu yang diperlukan.

Kendatipun informasinya akurat tetapi bila informasi tersebut terlambat

akan menyebabkan informasi menjadi tidak berguna.

c) Kelengkapan (complete)

Agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat,

disamping informasi dibuat dengan teliti dan tepat waktu, informasi juga

harus lengkap. Sering kali kegiatan bisnis yang memerlukan pengambilan

keputusan secara cepat menjadi tertunda hanya karena kurang lengkapnya

informasi yang ada.

d) Keringkasan (conciseness)

Informasi yang bernilai lebih cenderung bersifat seperti suatu kesimpulan,

ringkas dan langsung mengenai sasaran yang diperlukan.

e) Kesesuaian (relevancy)

Informasi hendaknya sesuai dengan keperluan pekerjaan atau keperluan

manajemen.

Berdasarkan paparan di atas, maka disimpulkan bahwa informasi

merupakan pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau

instruksi.

semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah

pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang

akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

3)

Manajemen

Dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) pengolahan data menjadi

informasi sesuai dengan keperluan manajemen merupakan suatu proses kegiatan

manajer baik manajer publik ataupun privat yang dimulai dari manajer lini atas,

tengah, dan bawah.

Pengertian manajemen menurut Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus

Margono yaitu

“Proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau

manajer di dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.” (W

. Komorotomo

dan S.A. Margono, 2001 : 13). Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi

bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya

tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang.

(36)

commit to user

mendefinisikan,

“M

anajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui

orang lain

. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai

tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai

tugas yang mungkin dilakukan. Masih dalam artikel Ritha F. Dalimunthe (2003),

Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu "Manajemen adalah

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan,

usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya

organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan". Dari

definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata "proses", bukan

"seni". Mengartikan manajemen sebagai "seni" mengandung arti bahwa hal itu

adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu "proses" adalah cara

sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses

karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau keterampilan

khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam

pencapaian tujuan yang diinginkan.

Dalam bukunya, Edhy Sutanta (2003:

17) memaparkan, “Manajemen dapat

diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk

mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat dimaksudkan sebagai suatu sistem

kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang-orang menjalankan peke

rjaan”.

Eko Nugroho (2008: 57) dalam bukunya

menyebutkan, “

Manajemen adalah

suatu tim yang disusun dalam organisasi untuk menjadi pengendali organisasi untuk

mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-

sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi”.

Sementara itu, Zulkifli Amsyah mendefinisikan,

(37)

commit to user

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen

merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan

dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan

pengawasan (controlling).

4)

Sistem Informasi Manajemen

Banyak pendapat para ahli mengenai definisi sistem informasi

manajemen, di bawah ini akan disajikan beberapa pendapat mengenai definisi

tersebut.

Menurut Lucas dalam Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M.,

mengatakan bahwa

“Si

stem informasi manajemen adalah sekumpulan prosedur

organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi

keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi,

” (W

. Komorotomo dan S.A.

Margono, 2001 : 14)

Edhy Sutanta (2003: 19) dalam bukunya menjelaskan,

Sistem Informasi Manajemen sebagai sekumpulan subsistem yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling

berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan

cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan

(input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan

menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai

dasar

bagi

pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat

dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang,

mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan

memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut

guna mencapai tujuan.

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh

Ali Akbar Y dan Afia R. F, Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai

“Suatu sistem berbasis komputer yang

membuat informasi tersedia bagi para

pengguna

yang memiliki kebutuhan serupa”,

(Raymond McLeod, Jr.& George P.

Schell, 2008 : 12).

(38)

commit to user

manajemen;

Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data

yang diperkembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan apabila

dipandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemen

setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun bersifat

ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan

organisasi. (Moekijat, 1991 : 16).

Sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan dari berbagai sistem

yang mampu menyelenggarakan suatu kebutuhan informasi yang handal kepada

pihak organisasi dalam rangka untuk pengambilan keputusan ataupun sebagai

landasan mencapai tujuan dari organisasi tersebut.

b.

Keamanan Informasi Dalam Sistem Informasi Manajemen

Semua organisasi memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya

informasi mereka aman. Keamanan informasi ditujukan untuk mendapatkan

kerahasiaan, ketersediaan serta integritas pada semua sumber daya informasi

organisasi.

1)

Pengertian Keamanan Informasi

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008: 270) yang

diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F

, “

Istilah keamanan informasi

(information security) digunakan untuk mendeskripsikan perlindungan baik peralatan

komputer dan nonkomputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan

pihak-pihak yang tidak berwenang

. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

keamanan informasi bukan hanya merujuk kepada keamanan data dan informasi

semata melainkan juga keamanan komponen fisik yang mendukung pengelolaan

informasi.

2)

Tujuan Keamanan Informasi

Dari buku Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008: 270) yang

diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F disebutkan:

(39)

commit to user

a)

Kerahasiaan

Perusahaan berusaha untuk melindungi data dan informasinya dari

pengungkapan kepada orang-orang yang tidak berwenang.

b)

Ketersediaan

Tujuan dari infrastruktur informasi perusahaan adalah menyediakan data

dan informasi sedia bagi pihak-pihak yang memiliki wewenang untuk

menggunakannya.

c)

Integritas

Semua sistem informasi harus memberikan representasi akurat atas sistem

fisik yang direpresentasikannya.

3)

Manajemen Keamanan Informasi

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh

Ali Akbar Y dan Afia R. F, Manajemen Keamanan Informasi (information security

management) adalah aktivitas untuk menjaga agar sumber daya informasi tetap aman

(Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 271).

Dalam buku Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan

oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F menjelaskan:

Pada bentuk yang paling dasar, manajemen keamanan informasi terdiri atas

empat tahap:

- Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi

perusahaan;

- Mengidentifikasi risiko yang dapat disebabkan oleh ancaman-ancaman

tersebut;

- Menentukan kebijakan keamanan informasi;

- Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.

(Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 271).

4)

Ancaman/Gangguan Terhadap Sistem Informasi

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh

Ali Akbar Y dan Afia R. F,

“Ancaman keamanan informasi adalah orang, organisasi,

mekanisme, atau peristiwa yang memiliki potensi untuk membahayakan sumber daya

informasi perusahaan” (Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 272).

(40)

commit to user

Masalah perangkat keras (hardware problems), kesalahan penulisan sintak

(syntax error), kesalahan logika (logical error) perangkat lunaknya.

b)

gangguan lingkungan

Gangguan lingkungan da[pat berupa gempa bumi, kegagalan arus listrik

karena petir, api, temperature tinggi, debu dan air, banjir, dan lain-lain.

c)

kesalahan manusia (human errors)

Menggunakan data yang salah, mengoperasikan program dan basis data

yang salah, serta menghapus data tanpa sengaja.

Gangguan yang sengaja dilakukan oleh manusia terkadang didapati untuk suatu

tujuan tertentu seperti mencuri data, merusak data, dan lain-lain.(Eko Nugroho,

2008: 209-210).

5)

Metode Gangguan Sistem Informasi

Ada tiga cara untuk melakukan gangguan terhadap sistem informasi, yaitu:

a)

Pengubahan data

Cara ini dilakukan dengan mengubah data sebelum atau selama proses dan

sesudah proses dari sistem infomasi.

b)

Penyelewengan program

Dengan cara ini program komputer dimodifikasi untuk maksud kejahatan

tertentu yang memiliki beberapa teknik, antara lain virus dan

malware.

c)

Penetrasi (Hacking

atau

Cracking)

Termasuk dalam cara ini adalah

piggybacking, yaitu menyadap jalur

telekomunikasi dan ikut masuk ke dalam sistem komputer bersama-sama

dengan pemakai sistem komputer yang resmi;

masquerading

adalah

penetrasi ke sistem komputer dengan memakai identitas dan password dari

orang lain yang sah; dan

eavesdropping

adalah penyadapan informasi di

jalur transmisi privat (Eko Nugroho, 2008: 210-211).

6)

Menanggulangi ancaman/gangguan pada sistem informasi

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menanggulangi

ancaman/gangguan pada sistem informasi diantaranya:

a)

Membina internal user

b)

Memasang pengendalian-pengendalian di sistem informasi

c)

Memeriksa efektivitas pengendalian-pengendalianm di sistem informasi

d)

Merencanakan akibat gangguan (disaster recovery planning) (Eko

Nugroho, 2008: 211)

(41)

commit to user

aturan dengan menerapkan kegiatan

backup

secara berkala atau menggunakan sistem

cadangan, membuat membuat aturan baku tentang akses computer dan jaringan

secara langsung misalnya kabel,

server

yang diletakkan di ruangan khusus, hub,

router, dan lain-lain. membuat aturan tentang akses kontrol ke ruang

server, akses

masuk dengan menggunakan id otentikasi (misalnya

barcode

atau sidik jari) agar

tidak semua

user

dapat masuk ke parameter keamanan.

2.

Tinjauan Tentang Kepegawaian

Istilah kepegawaian berasal dari kata pegawai yang artinya secara singkat

adalah orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji

dan tunjangan dari Pemerintah atau badan usaha swasta. Tanpa unsur manusia

sebagai pegawai maka tujuan organisasi / wadah yang telah ditentukan tidak akan

tercapai sebagaimana yang diharapkan. Dalam suatu organisasi, pegawai adalah alat

yang menggerakkan dan menggiatkan agar segala kegiatan organisasi dapat berjalan

menuju pada tujuannya. Manajemen kepegawaian atau manajemen personal

sebenarnya adalah merupakan alih bahasa dari kata “

Personnal Management”

.

Manajemen kpegawaian adalah manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang

kepegawaian.

Paul Pigors dan Charles A. Myers dalam buku Musanef menyatakan bahwa:

Personnel Administration is the art of equiring, developing, and maintaining a

compotent work force in such a manner as to accomplish with maximum efficiency

and economy the function and objectives of the organization”

(Administrasi personal

adalah suatu kecakapan atau suatu seni dari pada perolehan, pengembangan dan

pemeliharaan angkatan kerja yang kompeten sedemikian rupa untuk melaksanakan

fungsi-fungsi

serta

tujuan

organisasi

dengan

seefisien

dan

seekonomis

mungkin).(Musanef, 1996: 5).

Masih dalam buku Musanef,

The Liang Gie mengatakan bahwa: “Administrasi

(42)

commit to user

terutama berkisar pada penerimaan, pengembangan, pemberian balas jasa dan

pemberhentian”.(Musanef, 1996: 5)

Manajemen kepegawaian lazim disebut Personnel Management atau tata

personel. Walaupun istilah-istilah tersebut nampaknya berbeda-beda namun

pengertiannya sama. Manajemen Kepegawaian bertugas untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang secara garis besarnya telah ditentukan oleh administrator

dengan menitikberatkan pada usaha :

1)

Mendapatkan tenaga kerja yang cakap dan mampu bekerja menurut kebutuhan

organisasi

2)

Menggerakkan mereka untuk tercapainya tujuan organisasi

3)

Memelihara dan mengembangkan kecakapan serta kemampuan

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan dan pengontrolan “

human and natural resources

untuk

mencapai yang telah ditentukan lebih dahulu. Personnel (kepegawaian) adalah

orang-orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu baik lembaga-lembaga pemerintah

maupun dalam badan-badan usaha. Manajemen personalia adalah manajemen yang

menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal kepegawaian atau personalia dalam

suatu badan tertentu. Menurut A. W. Widjaja (1990: 13) “

Personnel management

(manajemen personalia) adalah suatu cabang ilmu di manajemen yang khusus

menitikberatkan pada soal-

soal kepegawaian”.

Sementara itu menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (2002: 5) dalam

bukunya

mendefinisikan

“Manajemen

personalia

adalah

perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan,

pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan

maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat”.

(43)

commit to user

3.

Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Sistem informasi manajemen kepegawaian dirancang untuk mendukung

efisiensi dan efektifitas kinerja kepegawaian pemerintah daerah dengan mengacu

kepada Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

SIMPEG merupakan sistem informasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan

pengelolaan kepegawaian di Pemerintah Daerah yang efektif dan efisien. SIMPEG

dapat menghasilkan suatu platform data dan informasi yang memungkinkan

dihasilkannya

output

laporan yang berguna untuk kepentingan manajerial. Dengan

demikian, pengambil keputusan dapat mengolah informasi tersebut menjadi bahan

untuk pengambilan keputusan yang valid dan akurat.

a.

Pengertian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia menyatakan :

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang selanjutnya disingkat

SIMPEG adalah suatu totalitas yang terpadu terdiri atas perangkat pengolah

meliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak; perangkat

penyimpan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi

yang saling berkaitan, berketergantungan dan saling menentukan dalam

rangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian. (Keputusan Mendagri No.

17/2000 Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian DEPDAGRI dan

Pemda).

Menurut buku panduan aplikasi simpeg (2009: 1) yang dikeluarkan Biro

Kepegawaian Depdagri, yang dimaksud Sistem informasi manajemen kepegawaian

adalah “suatu sistem informasi kepegawaian berbasis web guna mendukung

pendataan kepegawaian”. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaia

n dilaksanakan

dalam praktek menggunakan program dari komputer yang terpadu membentuk

jaringan prosedur pengolahan data guna mendukung manajemen kepegawaian dalam

pembinaan pegawai. Eko Nugroho (2008: 170) mengatakan bahwa :

(44)

commit to user

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan Sistem Aplikasi

multiuser, artinya aplikasi ini dapat digunakan secara bersamaan dengan banyak

pengguna (user). Untuk itu diperlukan jaringan komputer yang didukung oleh

perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware) agar sistem dapat

berjalan sempurna.

Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

dimaksudkan :

1) Untuk mendukung kelancaran TUPOKSI Biro Kepegawaian Propinsi dan

Bagian Keepgawaian Kab/Kota dengan baik dan mantap sehingga

menghasilkan data dan informasi yang diperlukan.

2) Terciptanya sistem informasi yang terpadu, berdayaguna dan berhasilguna di

Propinsi dan Kab/Kota.

3) Menentukan arah kebijaksanaan tentang mekanisme koordinasi, komunikasi

aliran data dan informasi melalui TI

(http://www.simpeg.blogspot.com)

b.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Tujuan SIMPEG di Lingkup Pemerintahan adalah :

1) Sistem informasi manajemen kepegawaian yang handal dan terintegrasi secara

nasional dapat menjawab berbagai informasi tentang PNS yang dibutuhkan oleh

para pengambil kebijakan untuk perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan

PNS.

2) Sistem informasi manajemen kepegawaian dapat menjamin penyelenggaraan

kebijakan di bidang manajemen kepegawaian baik secara organisasional, wilayah

maupun nasional dan pada gilirannya menjadi perekat bangsa dalam NKRI.

3) Mewujudkan data PNS yang akurat disetiap instansi baik di pusat maupun daerah

yang terintegrasi secara nasional dan untuk bahan dalam penyusunan standar

kompetensi dan klasifikasi jabatan.

(45)

commit to user

5) Mewujudkan identitas tunggal (multi guna), kartu pegawai elektronik dalam

bentuk

smart card

yang mendukung peningkatan mutu, pelayanan kepegawaian

dan kesejahteraan PNS secara nasional.

c.

Manfaat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Manfaat SIMPEG antara lain:

Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai kepegawaian.

Membantu menganalisis personal yang pantas untuk duduk pada suatu posisi

tertentu di organisasi.

Pengelolaan data yang lebih mudah

Memberikan sistem kesejahteraan yang optimal sesuai prestasi yang dicapai

Keuntungan SIMPEG Online (Berbasis Intranet/ Internet):

Dapat memelihara satu data besar secara bersama-sama

Kesalahan / data yang kurang valid dapat dimonitor dan dikoreksi bersama

Dapat melakukan pertukaran data dan

file

Berbagi sumber daya misalnya pemakaian satu

printer

untuk beberapa komputer

yang terhubung dalam jaringan computer

Mempermudah komunikasi dalam suatu lingkungan kerja, misalnya dengan

adanya program

E-mail

atau

Chatting

Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem atau

LAN, maka semua atau sebagian unit komputer dalam jaringan dapat mengakses

dengan metode

sharing connection.

d.

Komponen Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Komponen-komponen SIMPEG menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri

No 17 Tahun 2000 meliputi:

(46)

commit to user

5. Jaringan komputer

Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras (hardware) dalam sistem informasi manajemen kepegawaian

meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan

keluaran (input/output device),

memory, modem,

pengolah (processing), dan

peripheral lain.

Perangkat lunak

Perangkat lunak (software) berupa program-program komputer yang meliputi

sistem operasi, bahasa pemrograman, dan program-program aplikasi.

Sumber daya manusia

SDM yang terlibat dalam suatu sistem informasi manajemen kepegawaian

meliputi

operator, programmer, system analyst, serta individu lain yang terlibat

di dalamnya.

Basis data

Basis data (database) adalah sekumpulan

file

yang saling terkait dan membentuk

suatu bangun data. Database minimal terdiri dari satu

file

yang cukup untuk

dimanipulasi oleh komputer sedemikian rupa pada sebuah sistem pengolahan

informasi. Dalam Keputusan Mendagri No. 17/2000 Tentang Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian DEPDAGRI dan Pemda,

Database

adalah himpunan

data seluruh Pegawai Negeri yang bermanfaat bagi perencanaan dan pelaksanaan

pendayagunaan aparatur negara di Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah

Daerah

.

Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah suatu jaringan yang menghubungkan antar komputer

agar dapat saling berkomunikasi/bertukar informasi.

e.

Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Gambar

Tabel 1. Daftar Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Gambar 1. Bagian-bagian Komponen Dari Suatu Sistem yang Dapat Mengendalikan
Gambar 3. Model Umum Suatu Sistem. (Sumber : Edhy Sutanto, 2003 : 7)
Gambar 4. Transformasi Data Menjadi Informasi. (Sumber : Gordon B. Davis, 1997
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan arsip inaktif pada Subbidang Dokumentasi Bidang Tata Usaha Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Daerah Istimewa

ANALISIS MANAJEMEN KAS PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA..

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Provsu 2015 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA BIDANG PENGADAAN DAN PEMBINAAN BIDANG MUTASI BIDANG INFORMASI

skripsi dengan judul “E-Government Dalam Penerapan Sistem Kepegawaian Melalui Sistem Informasi Mobile Kepegawaian Terintegritas (SIMOKER) Berbasis Android di

Kemudian dalam manajemen sistem penerapan kebijakan e-Government melalui SIMPEG ini juga telah terlihat sangat baik dimana proses pendistribusian data dalam perubahan database

Sistem Informasi ini dibuat dalam laporan sripsi ini merupakan suatu analisis dan perancangan Sistem informasi Kepegawaian pada Badan Kepegawaian Daerah

Skripsi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian ..... ADLN - Perpustakaan

Dalam penulisan skripsi ini penulis merancang dan membangun sebuah aplikasi sistem informasi pelayanan kenaikan pangkat pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten