• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN 2012

SKRIPSI

Oleh:

Riana Isti Muslikhah NIM K 7408022

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Riana Isti Muslikhah

NIM : K7408022

Jurusan/Prog.Studi : P.IPS / Pendidikan Ekonomi BKK PAP

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 “ ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Mei 2012

Yang membuat pernyataan,

(3)

commit to user

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN 2012

Oleh:

Riana Isti Muslikhah NIM K 7408022

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

(4)

commit to user

iv

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh para pembimbing untuk dipertahankan di

hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Mei 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr.Djoko Santoso Th,M.Pd Tutik Susilowati,S.Sos,M.Si

(5)

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 16 Mei 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Susantiningrum,S.Pd.,SE.,MAB ...

Sekretaris : Dra.Patni Ninghardjanti,M.Pd ...

Anggota I : Dr.Djoko Santoso Th,M.Pd ...

Anggota II : Tutik Susilowati,S.Sos.,M.Si ...

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof.Dr.H.M.Furqon Hidayatullah,M.Pd

NIP 196007271987021001

(6)

commit to user

vi

vi

ABSTRAK

Riana Isti Muslikhah. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012. Skripsi.Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Mei 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo, (2) Mengetahui dukungan informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalam pengambilan keputusan bidang

kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo, (3) Mengetahui kendala dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi kasus. Sumber data yang didapatkan dalam penelitian ini berasal dari informan, tempat dan peristiwa/lokasi penelitian serta dokumen. Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif dimana reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan saling berkaitan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dalam proses implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo terdapat sub sistem pengumpulan data, sub sistem input data, sub sistem pengolahan data dan sub sistem output informasi, serta didukung oleh komponen-komponen pendukung yang terdiri dari hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), database, sumber daya jaringan dan brainware (SDM). (2) Informasi yang dihasilkan oleh SIMPEG di BKD saat ini sudah mampu mendukung dalam pengambilan keputusan penempatan, mutasi dan pensiun pegawai, namun belum sepenuhnya mendukung dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian di BKD Kabupaten Sukoharjo. (3) Kendala yang dihadapi dalam implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo yaitu: keterbatasan anggaran, instalasi jaringan yang menghubungkan seluruh ruangan belum terealisasi, terbatasnya sumber daya manusia dan keterlambatan dalam input data.

(7)

commit to user

ABSTRACT

Riana Isti Muslikhah. IMPLEMENTATION PERSONNEL MANAGEMENT

INFORMATION SYSTEMS IN HUMAN RESOURCE DEPARTMENT O F SUKOHARJO REGENCY IN THE YEAR 2012. Thesis. Surakarta. Faculty of Teacher Training and Education of Sebelas Maret University of Surakarta. May 2012

The purposes of this study were (1) to know the Implementation Personnel Management Information Systems in Human Resource Department of Sukoharjo Regency, (2) know the support information generated by Implementation Personnel Management Information Systems in Human Resource Department of Sukoharjo Regency in the field of staffing decisions. (3) know the obstacles in the Implementation Personnel Management Information Systems in Human Resource Department of Sukoharjo Regency

This study used qualitative research methods. Types of research was the case study. The source of data used in this study were informants, places and events / research sites and documents. Data collection techniques were by interview, observation and documentation. The validity of data used triangulation of data sources and methods. The analysis of the data used the interactive analysis technique in which data reduction, data presentation, and drawing conclusions related to each other.

The results showed that (1) In the Implementation Personnel Management Information Systems in Human Resource Department of Sukoharjo Regency there are sub data collection systems, sub system of data input, data processing sub-systems and sub systems output information, and supported by supporting parts consisting of hardware, software, databases, netware and brainware (2) The information generated by Personnel Management Information Systems at Human Resource Department of Sukoharjo Regency are now able to support decision making in placement, transfer and retirement of employees, but not fully support in the implementation of management staffing in the Human Resource Department of Sukoharjo Regency. (3) The obstacle that is encountered in implementation of the Personnel Management Information Systems in Human Resource Departement of Sukoharjo Regency are : limited budget, the instalation of the network which connected all the rooms has not been realized, limited human resources and delays in the input data.

Keyword: implementation, personnel management information system, decison making

(8)

commit to user

viii

viii

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari

urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain

(QS. Al Insyirah 6-7)

Jadilah engkau orang yang kakinya berada di tanah, namun ilmunya berada di langit

(La Tahzan)

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat

pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju

pengetahuan (Mario Teguh)

Kesuksesan bukan berasal dari orang-orang yang luar biasa, tetapi dari orang yang mampu

melakukan hal yang luar biasa (SHS)

Man Jadda Wajada (Siapa yang bersunguh-sungguh dia akan berhasil)

(Pepatah Arab)

Innal Hayata ‘Aqidatun wa Jihadun (Sesungguhnya hidup adalah keyakinan dan

perjuangan)

(9)

commit to user

PERSEMBAHAN

Teriring sujud syukurku pada Allah SWT, kupersembahkan karyaku untuk:

Bapak dan Ibu

Doamu yang tiada terputus dan pengorbananmu tak bisa terbalaskan Pak, Bu...Terimakasih atas dukungan dan doanya selama ini, inilah

persembahan pertamaku untuk Ibu dan Bapak...I Love U

Adikku Noviana Kusuma Asharriyah

Terimakasih semangatnya dek, terimakasih atas canda dan tawanya.

Om ku Ahmad Fajar Romdhoni,S.Sos.,MH

Terimakasih atas bantuannya selama penelitian, maaf sudah banyak merepotkan

Mas Sunu Hasto Setiawan

Terimakasih ya mas atas semangatnya dan kesabarannya, terimakasih udah membantu dalam penulisan skripsi ini...perjalanan masih

panjang..SEMANGAT...Kita harus bisa wujudkan mimpi-mimpi kita

Semua Guru dan Dosenku

Terimakasih Pak, Bu..atas ilmu yang diberikan selama ini...

Genk Geje

Genk Geje (Nur Aini, Aish, Prita, Febri, Ani), terimakasih teman-teman atas kebersamaannya, sukses untuk semuanya..aamiin.

Teman-teman PAP A 2008

Terimakasih teman-teman, kalian salah satu semangat buat aku...terimakasih atas kebaikan dan kebersamaannya selama ini...tetap

semangatt!!! Semua terasa ISTIMEWA saat aku bersama kalian.

(10)

commit to user

x

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Stusi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu,

peneliti menyampaikan terimakasih kepada:

1. Dekan beserta Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin dalam penulisan

skripsi ini

2. Ketua Jurusan beserta Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial FKIP UNS yang telah memberikan ijin dalam penulisan skripsi ini.

3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah

memberikan ijin dalam penulisan skripsi ini.

4. Drs.Ign.Wagimin,M.Si selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

5. Susantiningrum,S.Pd.,SE.,MAB selaku sekretaris BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran atas kemudahannya dalam pengajuan judul skripsi

ini.

6. Dr.Djoko Santoso Th,M.Pd selaku Pembimbing I yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan selama penulisan skripsi.

7. Tutik Susilowati,S.Sos.,M.Si selaku Pembimbing II yang selalu

(11)

commit to user

8. Drs. Djoko Sutarto selaku Kepala BAPPEDA Kabupaten Sukoharjo yang

telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

9. Drs.Sardiyono,M.M selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Sukoharjo yang telah memberikan ijin penelitian.

10. Seluruh Kabid dan Kasubid di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Sukoharjo (Pak Wisnu, Pak Tony, Pak Roso, Bu Dyah, Pak Widodo, Bu

Dwi, Bu Sri Wahyuni, Pak Fajar, Bu Mardiyah) dan Pak Rudy selaku staff

Informasi Data Pegawai yang telah memberikan banyak bantuan kepada

penulis selama penelitian.

11. Bapak Drs.Sudarno dan Ibu Siti Rahayuningsih,S.Pd (Bapak dan Ibuku),

atas dukungan dan doanya selama ini.

12. Keluarga Besar Broto Tenoyo dan Darmo Wijoyo, aku bahagia punya

keluarga besar yang sangat harmonis dan selalu membuatku nyaman,

terimakasih atas doanya.

13. Seluruh dosen Pendidikan Ekonomi, atas ilmu yang telah diberikan selama

ini.

14. Teman-teman A1 dan PAP 2008, terimakasih teman atas kebersamaannya,

pasti akan sangat merindukan saat-saat bersama kalian..semuanya terasa

sangat ISTIMEWA...

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti. Meskipun demikian, semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Mei 2012

Peneliti

(12)

commit to user

xii

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN... ii

HALAMAN PENGAJUAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN ABSTRAK ... vi

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ... 7

B. Kerangka Berpikir ... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 34

C. Data dan Sumber Data ... 37

D. Teknik Sampling (Cuplikan) ... 39

(13)

commit to user

F. Uji Validitas Data ... 41

G. Analisis Data ... 42

H. Prosedur Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi / Objek Penelitian ... 46

B. Deskripsi Temuan Penelitian ... 55

C. Pembahasan ... 90

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 100

B. Implikasi... 104

C. Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 107

LAMPIRAN ... 110

(14)

commit to user

xiv

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 ... 27

(15)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagian-bagian Komponen dari Sistem ... 8

Gambar 2.2 Komponen-komponen Sistem Informasi SDM ... 24

Gambar 2.3 Perspektif SISDM dengan Aktivitas Kepegawaian ... 26

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 33

Gambar 3.1 Model Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Interaktif 44 Gambar 3.2 Prosedur Penelitian ... 45

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BKD Kabupaten Sukoharjo ... 52

Gambar 4.2 Proses Pelaksanaan SIMPEG ... 58

Gambar 4.3 Menu Login ... 68

Gambar 4.4 Data Pegawai ... 69

Gambar 4.5 Data Golongan ... 70

Gambar 4.6 Unit Kerja ... 70

Gambar 4.7 Data Jabatan ... 71

Gambar 4.8 Data Riwayat Diklat... 71

Gambar 4.9 Data Riwayat Pendidikan ... 72

Gambar 4.10 Data Riwayat Istri/Suami ... 73

Gambar 4.11 Data Riwayat Anak ... 74

(16)

commit to user

xvi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Jadwal Penelitian ... 110

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara... 111

Lampiran 3. Field Note ... 120

Lampiran 4. Foto ... 135

Lampiran 5. Jumlah PNSD/CPNSD Kabupaten Sukoharjo ... 141

Lampiran 6. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi BKD Kab.Sukoharjo ... 165

Lampiran 8. Formulir Isian Pegawai ... 187

Lampiran 9. Surat Ijin Penulisan Skripsi ... 191

Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian ... 192

Lampiran 11. Surat Rekomendasi dari BAPPEDA ... 193

(17)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam melaksanakan pembangunan nasional dibutuhkan sumber daya

manusia bagi usaha-usaha pembangunan di segala bidang, salah satunya adalah

bidang pemerintahan. Pemerintahan adalah suatu bentuk organisasi, dan

organisasi hanya berfungsi apabila manusia yang terlibat dalam organisasi

tersebut saling berinteraksi untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur terpenting bagi

organisasi, tidak terkecuali untuk organisasi pemerintahan. Tanpa adanya unsur

manusia sebagai pelaksana, maka tujuan organisasi tidak akan tercapai seperti apa

yang diharapkan. Berhasilnya suatu proses pencapaian tujuan organisasi yang

telah ditetapkan sangat tergantung pada unsur manusia yang memimpin dan

melaksanakan tugas-tugas serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai

tujuan. Di dalam konteks pemerintahan, sumber daya manusia yang bertindak

sebagai pelaksana disebut Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pegawai Negeri Sipil

(PNS) merupakan alat penggerak segala pekerjaan atau kegiatan-kegiatan

penyelenggaraan negara, pemerintahan dan pembangunan. Kedudukan dan

peranan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat penting dan menentukan bagi negara,

karena pegawai negeri sipil adalah unsur aparatur negara, abdi negara sekaligus

abdi masyarakat untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam

rangka mencapai tujuan nasional.

Pentingnya peran pegawai dan pengelolaannya membuat pengelolaan

SDM/aparatur menjadi salah satu isu strategik dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Apabila dulu Bagian Kepegawaian baik di Propinsi ataupun Kabupaten/Kota

hanyalah sekedar berfungsi administratif, tanpa memiliki kewenangan penentuan

dan perencanaan pegawai di daerah. Saat ini sebagai konsekuensi pelaksanaan UU

No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, Bagian Kepegawaian di

Kabupaten/Kota bertambah fungsi dan kewenangannya dalam mengelola urusan

kepegawaian di daerahnya. Kemudian Undang-undang No. 43 Tahun 1999

(18)

commit to user

xviii

xviii

tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang

Pokok-pokok Kepegawaian pasal 34A menegaskan: “Untuk kelancaran pelaksanaan

manajemen Pegawai Negeri Sipil di bentuk Badan Kepegawaian Daerah” (Pasal

34 A ayat (1) UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU No. 8 Tahun

1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian).

Guna menjamin efisiensi dan efektivitas organisasi Badan Kepegawaian

Daerah (BKD), telah ditetapkan pedoman pembentukan BKD yaitu dalam

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 159 Tahun 2000. Pada pasal 3

disebutkan bahwa BKD mempunyai tugas pokok membantu Pejabat Pembina

kepegawaian daerah dalam melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil

(PNS).

Di era otonomi daerah sekarang ini peran BKD sudah berkembang

menjadi ikut merencanakan dan melaksanakan manajemen kepegawaian di

daerah. Tugas di bidang kepegawaian harus dimulai dari perencanaan, recruitment

dan seleksi, pendidikan dan latihan, penempatan, mutasi dan promosi, serta gaji

dan kesejahteraan sampai jaminan sosial hari tua, yang membutuhkan banyak

kebutuhan pengolahan data. Demikian pula yang terjadi pada Badan Kepegawaian

Daerah Kabupaten Sukoharjo

Pelimpahan wewenang pegawai dari instansi pusat vertikal ke

Pemerintahan Daerah setelah berlakunya otonomi daerah mengakibatkan jumlah

PNS di lingkungan Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan yang sangat

signifikan. Sebagai Badan yang mengelola administrasi kepegawaian yang

bersifat makro, mengingat jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten

Sukoharjo berjumlah 10.382 orang dan 186 CPNSD yang tersebar di berbagai unit

kerja, maka dibutuhkan administrasi, manajemen, data dan informasi

kepegawaian yang benar-benar baik.

Cakupan pelayanan BKD Kabupaten Sukoharjo tersebar di berbagai

SKPD dengan total jumlah pegawai yang sangat besar bagi sebuah organisasi.

Proses administrasi bagi seluruh pegawai negeri sipil daerah yang berjumlah besar

(19)

commit to user

sistem recruitment yang baik, jalur karier yang jelas, penilaian kinerja

(performance appraisal), dan pengembangan pegawai yang sesuai dengan

kebutuhan organisasi.

Manajemen pegawai itu hakikatnya adalah administrasi kepegawaian,

sehingga dapat dikatakan bahwa dengan melakukan kegiatan administrasi

kepegawaian yang baik, berarti memudahkan jalannya manajemen pegawai. BKD

sebagai Badan yang melaksanakan fungsi manajemen kepegawaian dituntut untuk

dapat memanfaatkan informasi dan membuat keputusan secara tepat berdasarkan

informasi-informasi tersebut. Administrasi kepegawaian yang baik akan

menghasilkan informasi yang tepat dan akurat sehingga sangat mempengaruhi

jalannya pengambilan keputusan.

Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi semakin cepat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

memberikan konsekuensi bagi para pimpinan organisasi dalam pengambilan

keputusan (decision making). Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

dalam manajemen organisasi publik merupakan salah satu jawaban dari tantangan

yang dihadapi oleh penyelenggaraan administrasi publik. Pemanfaatan teknologi

informasi dalam berbagai aspek pengelolaan informasi dalam setiap instansi akan

menghasilkan efisiensi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu

pemrosesan serta ketelitian dan kebenaran informasi (validitas) yang dihasilkan.

Hal ini berkaitan dengan penggunaan perangkat keras (hardware) , program

aplikasi pendukung (software), perangkat komunikasi dan internet sebagai sarana

pengelolaan informasi.

Penerapan teknologi informasi dalam pengelolaan data pegawai saat ini

mutlak diupayakan karena akan mendukung terciptanya good governance.

Penggunaan teknologi informasi akan berdampak pada tersedianya informasi yang

aktual serta akurat dalam pengambilan keputusan serta dapat membuat perubahan

mengenai kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dampak lain yang dapat

dirasakan pemerintah adalah terjadinya perbaikan tugas-tugas yang dibebankan

kepada aparatur negara, seperti tugas untuk mengolah, mengelola, menyalurkan,

(20)

commit to user

xx

xx

Semua proses pengambilan keputusan di bidang pemerintahan

memerlukan keterpaduan informasi yang akurat dan terpercaya agar keputusan

yang dihasilkan dapat berdaya guna, misalnya pengambilan keputusan dalam

bidang kepegawaian. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk

menciptakan sistem administrasi kepegawaian yang baik serta dalam rangka

menanggapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin

pesat yaitu dengan mengembangkan sistem informasi manajemen kepegawaian.

Pokok pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) telah

tercantum dalam Keputusan Mendagri Nomor 17 Tahun 2000 tentang Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah

Daerah.

Sistem informasi manajemen kepegawaian dirancang sesuai dengan

perkembangan dan kesiapan aplikasi sistem informasi kepegawaian yang

memerlukan pengembangan melalui alih teknologi. Hal tersebut dapat

dilaksanakan dengan beberapa alasan, diantaranya yaitu untuk menjamin

kelancaran proses administrasi, untuk menyusun data induk yang up to date, serta

memudahkan pegawai dalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat, akurat

demi tercapainya tujuan organisasi.

SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo telah

dikelola oleh Bidang Pembinaan dan Informasi Data Pegawai. SIMPEG ini

dimaksudkan untuk membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan tentang

kepegawaian. Dalam pelaksanaannya perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi yang semakin pesat akan selalu mempengaruhi sebuah sistem

informasi dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, BKD Kabupaten Sukoharjo

melakukan modernisasi administrasi dengan menerapkan SIMPEG berbasis web.

Dengan adanya SIMPEG berbasis web diharapkan manajemen Pegawai Negeri

Sipil (PNS) yang meliputi kegiatan perencanaan kepegawaian, rekrutmen, mutasi

pegawai, kenaikan jabatan, penilaian kinerja pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan

gaji berkala, pelatihan, dan pensiun di lingkungan Pemerintah Kabupaten

(21)

commit to user

saat ini SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo belum sepenuhnya mendukung

pengambilan keputusan dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

peneliti akan mengkaji lebih dalam mengenai “ IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012”

dalam penelitian ini.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

(SIMPEG) di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo?

2. Bagaimana dukungan informasi yang dihasilkan Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam pengambilan keputusan bidang

kepegawaian di Badan Kepegawaian Kabupaten Sukoharjo?

3. Apa saja kendala dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Sukoharjo?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah

dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut di atas. Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Sukoharjo.

2. Untuk mengetahui dukungan informasi yang dihasilkan Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam pengambilan keputusan bidang

(22)

commit to user

xxii

xxii

3. Untuk mengetahui kendala dalam implementasi Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Sukoharjo.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting karena menghasilkan uraian yang aktual dan akurat

yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan yang ada dalam

penelitian ini, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis dan secara

praktis penelitan ini memberi manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang kepegawaian dan sistem informasi

manajemen kepegawaian sehingga dapat menambah khasanah pustaka.

b. Untuk mendukung teori-teori yang sudah ada sehubungan dengan

masalah yang dibahas yatu mengenai implementasi sistem informasi

manajemen kepegawaian.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Badan Kepegawaian

Daerah Kabupaten Sukoharjo dapat digunakan sebagai bahan masukan

untuk menentukan kebijakan tentang manajemen kepegawaian yang

didukung oleh teknologi informasi.

b. Sebagai bahan acuan bagi penelti lain yang meneliti tentang masalah

(23)

commit to user

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen

a. Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2002) “Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling

berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas”(hlm.849). Menurut Kadir

(2003),”sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau

terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”(hlm.54).

Pengertian sistem menurut Davis yang diterjemahkan oleh

Andreas S.Adiwardana (2002) dijabarkan sebagai berikut:

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran(hlm.68).

Sementara itu, Effendy menyimpulkan bahwa sistem adalah

Suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu di dalam suatu lingkungan. Bagian-bagian atau sub-sistem sub-sistem tersebut merupakan suatu kompleksitas tersendiri, tetapi dalam kebersamaan mencapai suatu tujuan itu, berlangsung secara harmonis dalam keteraturan yang pasti.”(Harsono,2011:2)

Menurut McLeod,Jr. yang diterjemahkan oleh Agus Widyantara

(2001), sistem adalah: “A system is a group of elements that are

integrated with the common purpose achieving an objective.” (Sebuah

sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan).(hlm.9)

Dalam buku Mc.Leod,Jr. yang diterjemahkan oleh Agus

Widyantara menjelaskan bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi

(24)

commit to user

xxiv

xxiv

elemen-elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar dapat diperlihatkan

dalam gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagian-bagian Komponen Dari Suatu Sistem yang Dapat Mengendalikan Operasinya Sendiri

(Sumber:Raymond McLeod, Jr.2001:10)

Sumber daya masukan (input) diubah menjadi sumber daya

keluaran (output). Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui

elemen transformasi, ke elemen output. Suatu mekanisme pengendalian

memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut

memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada

arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik

(feedback look) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan

menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme

pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan,

dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika operasi memang

diperlukan.

Dari pengertian sistem menurut para ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan prosedur atau

komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya bekerja

bersama sama sesuai dengan aturan yang diterapkan sehingga Tujuan

Mekanisme Pengendalian

Masukan Transformasi Keluaran

(25)

commit to user

membentuk suatu tujuan yang sama apabila ada bagian dari sistem

mengalami gangguan maka sistem tidak akan dapat berjalan dengan baik.

b. Pengertian Informasi

Informasi tidak akan lepas dengan istilah data. Hendaknya perlu

dibedakan pengertian antara data dan informasi. Komorotomo&Margono

(2001) menyatakan,”data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa

angka-angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara, yang mewakili deskripsi

verbal atau kode tertentu dan semacamnya”(hlm.10). Menurut

Mc.Leod,Jr. & Schell yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia

R.F.(2008),”data terdiri atas fakta dan angka yang biasanya tidak

bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya yang belum

diolah”.(hlm.10).

Pengertian lain menyebutkan,”data dapat didefinisikan sebagai

fakta tercatat tentang suatu objek”( Nugroho,2008:13). Data dapat berupa

catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam

basis data. Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data.

Oleh karenanya, suatu sata belum dapat berbicara banyak sebelum diolah

lebih lanjut. Contoh data adalah catatan identitas pegawai, catatan

identitas pasien rumah sakit, catatan transaksi pembelian,dll.

Data yang telah disaring dan diolah melalui suatu sistem

pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang berubah

fungsi menjadi informasi. Dengan demikian yang dipakai orang di dalam

membuat keputusan adalah informasi, bukan data.

Informasi menurut Winarno (2009) “informasi adalah data yang

sudah diolah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan. Istilah data

dan informasi bagi kajian ilmiah mengandung perbedaan pengertian yang

mendasar. Informasi harus dibedakan dengan data”(hlm.1).

Pengertian informasi menurut Davis (2002), “Informasi adalah

data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau

(26)

commit to user

xxvi

xxvi

suatu pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan”

(hlm.15). Jadi segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar

pengambilan keputusan pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai

informasi.

Sistem pengolahan informasi mengolah data dari bentuk yang

tidak berguna menjadi informasi yang dibutuhkan bagi penerimanya.

Tidak semua data merupakan informasi. Ada data atau catatan-catatan

yang sebenarnya tidak berguna, sebaliknya informasi ada yang perlu

dilengkapi dengan data.

Menurut Davis (1999), informasi dalam lingkup sistem

informasi memiliki beberapa ciri:

1) Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.

2) Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.

3) Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.

4) Korektif. Informasi yang digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar. 5) Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.(Kadir, 2003:34)

Nugroho (2008) dalam bukunya menyebutkan Informasi yang

baik harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:

1) Akurat

Maksud akurat ialah informasi tersebut bebas dari kesalahan dan bebas dari bias. Bebas dari kesalahan berarti bahwa informasi tersebut benar-benar menyatakan apa yang harus dinyatakan. Bebas dari bias berarti bahwa informasi tersebut diteliti.

2) Tepat waktu

Jelas informasi harus diberikan pada waktu yang tepat. Informasi yang sudah kadaluarsa hanya bernilai sampah, sekalipun informasinya sama dan tidak berubah.

3) Relevan

Artinya bahwa informasi tersebut benar-benar sesuai kebutuhan pihak yang membutuhkan informasi.(hlm.16)

(27)

commit to user

Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan

dari sesuatu ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian,

sehingga manusia dapat membuat suatu keputusan dengan kepastian

yang lebih baik dan menguntungkan. Semakin besar bantuan informasi

dalam mengurangi ketidakpastian maka semakin tinggi pula nilai

informasi tersebut.

Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara

kebijakan optimal tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal

menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Berdasarkan informasi-informasi itu, maka seseorang manajer/pimpinan

dapat mengambil keputusan secara lebih baik. (Davis,2002:155)

Parker (1989) menguraikan syarat-syarat informasi yang baik

dan lengkap sebagai berikut:

1) Ketersediaan (availability)

Sudah barang tentu syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang-orang yang hendak memanfaatkannya.

2) Mudah dipahami (comprehensibility)

Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.

3) Relevan

Dalam konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.

4) Bermanfaat

Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, informasi juga harus bermanfaat bagi organisasi. Karena itu informasi juga harus dapat tersaji ke dalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan.

5) Tepat Waktu

(28)

commit to user

xxviii

xxviii 6) Keandalan (reliability)

Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikannya.

7) Akurat

Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.

8) Konsisten

Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.(Komorotomo&Margono, 2001:11)

Sementara itu, Nuraida (2008) menyebutkan karakteristik

informasi yang baik dan siap pakai, yaitu:

1) Relevan

Informasi dianggap relevan jika informasi itu berkaitan dengan keperluan pembuatan keputusan. Artinya, informasi yang diterima harus relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Misalnya, hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyeleksi calon pegawai adalah latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, sertifikat-sertifikat pelatihan atau kursus berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan teknis, usia, gender, dan status calon pegawai.Contoh lainnya jika akan menyusun target penjualan untuk tahun depan, maka perlu data target penjualan tahun sebelumnya, sehingga informasi mengenai kerusakan gedung atau kantor tidak relevan.

2) Akurat

Informasi yang diterima harus benar, merefleksikan realita/objektif, tepat, tidak bias, dan sebaiknya ada derajat kebenaran sebagai hasil analisis statistik.

3) Tepat waktu

Informasi harus tersedia pada saat dibutuhkan. Misalnya, bagian pemasaran dan bagian pemesanan barang harus mengetahui berapa jenis dan jumlah barang persediaan di gudang dari bagian pemasaran. Jangan sampai terjadi bagian pemasaran menjanjikan akan mengirimkan sejumlah barang pesanan kepada konsumen secepatnya sementara barang persediaan yang dipesan sudah habis di gudang. Bagian pemasaran perlu mengetahui berapa jumlah barang yang

(29)

commit to user

sedang dipesan dari estimasi pengiriman barang tersebut. Bagian pemesanan barang berkooordinasi dengan bagian gudang mengenai jenis dan jumlah barang yang dipesan, berapa persediaan minimum yang diharuskan, kapan harus memesan kembali, dan lain sebagainya.

4) Lengkap dan memadai

Informasi yang diterima harus lengkap danmemadai dalam kuantitas dan kualitas sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, pemegang saham ingin meninjau secara keseluruhan laporan keuangan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan harus menyediakan informasi neraca keuangan, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan lain sebagainya.

5) Up to date

Lingkungan eksternal selalu berunah-ubah dan berbeda-beda setiap saat. Perubahan dapat mendatangkan threats dan opportunities. Perubahan tersebut tidak dapat dikendalikan melainkan harus diantisipasi secara proaktif. Dengan demikian, informasi yang diperoleh harus informasi terbaru yang mencakup dan mengakomodir perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dapat memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat.

6) Dapat diandalkan

Informasi harus handal, dapat dipercaya, atau dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi yang diperoleh dari gosip atau isu yang tidak jelas asal-usulnya atau tidak handal dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan demikian, sumber informasi harus dapat dipercaya/diperoleh dengan cara yang tepat, kemudian diproses dengan cara yang benar dan pendistribusian informasi tersebut dapat dipercaya.

7) Dapat dimengerti

Informasi harus dapat dibaca dan dipahami dengan baik (misalnya dalam bentuk angka, tabel, grafik dan sebagainya) agar informasi tersebut berguna bagi para pembuat keputusan, meskipun pengguna informasi dianggap mempunyai pengetahuna yang cukup untuk memahami informasi tersebut. Jika informasi mudah dimengerti oleh pengguna informasi maka proses pembuatan keputusan dapat dipercepat.

8) Dapat dibandingkan

(30)

commit to user

xxx

xxx

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

informasi merupakan data yang telah diproses menjadi sebuah bentuk

yang bermakna dan akan berguna bagi para pengambil keputusan.

Informasi yang baik harus memiliki karakteristik akurat, relevan, tepat

waktu, lengkap, dapat dibandingkan dan dapat dimengerti.

c. Pengertian Manajemen

Dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) pengolahan data

menjadi informasi sesuai dengan keperluan manajemen merupakan suatu

proses kegiatan manajer baik manajer publik ataupun privat yang dimulai

dari manajer lini atas, tengah, dan bawah..

Follet mendefinisikan, “Manajemen sebagai seni dalam

penyelesaian pekerjaan melalui orang lain.” Definisi ini mengandung arti

bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui

pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin

dilakukan (Handoko,2003:8). Sementara itu menurut Stoner (1982)

mengemukakan suatu definisi yang lebih kompleks yaitu “Manajemen

adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan

sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan” (Handoko,2003:8).

Dari definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan

kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajemen sebagai “seni”

mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau keterampilan

pribadi, sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk

melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena

semua manajer tanpa harus memperhatikan kecakapan atau keterampilan

khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan

dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.

Handoko (2003) menyimpulkan bahwa pada dasarnya

manajemen dapat didefinikan sebagai

(31)

commit to user

Bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, mengintepretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian(organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling) (hlm.10).

Sementara itu Samsudin (2006) berpendapat bahwa “manajemen

pada dasarnya adalah upaya mengatur segala sesuatu (sumber daya)

untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kegiatan mengatur ini

kemudian timbul beberapa masalah. Siapa yang mengatur, mengapa

harus diatur, dan apa tujuan dari pengaturan tersebut”(hlm.16)

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa pada dasarnya

manajemen manajemen merupakan proses mengelola dan

mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien

sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan

fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).

d. Sistem Informasi Manajemen

Banyak pendapat para ahli mengenai definisi sistem informasi

manajemen, di bawah ini akan disajikan beberapa pendapat mengenai

definisi tersebut.

Menurut Davis (2002)

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah ‘data base’(hlm.3).

Menurut Raymond McLeod,Jr. & Schell yang diterjemahkan

oleh Ali Akbar Y dan Afia R.F (2008), Sistem informasi manajemen

didefinisikan sebagai “Suatu sistem berbasis komputer yang membuat

informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan

(32)

commit to user

xxxii

xxxii

Moekijat (1991) mengemukakan definisi sistem informasi

manajemen sebagai berikut:

Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang diperkembangkan dalam suatub organisasi dan disatukan apabila dipandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.(hlm.16)

Sedangkan Winarno (2002) menyimpulkan pengertian Sistem

Informasi Manajemen sebagai berikut :

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang banyak menghasilkan berbagai informasi atau laporan, untuk keperluan pengambilan keputusan oleh manajer, terutama manajer madya dan manajer puncak. Informasi yang dihasilkan dapat bersifat hardcopy (tercetak) maupun softcopy (tidak tercetak, cukup ditampilkan di layar, atau disuarakan melalui speaker). Laporan softcopy tidak perlu dicetak, karena informasinya bersifat sementara. (hlm.2.8)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang

berguna untuk semua tingkatan manajemen untuk pengambilan

keputusan.

2. Tinjauan Tentang Manajemen Kepegawaian

Manajemen kepegawaian atau manajemen personalia adalah alih

bahasa dari kata personnal management. Seperti ilmu lain yang menyangkut

manusia, tidak ada definisi manajemen kepegawaian atau personalia yang

biasa disebut juga dengan manajemen sumber daya manusia. Masing-masing

ahli mempunyai pendapat yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Menurut Flippo (1980)

Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,

(33)

commit to user

pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat (Handoko, 2001:3)

Sedangkan French (1974) mendefinisikan “manajemen personalia

sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan

sumber daya manusia oleh organisasi” (Handoko,2001:3). Handoko (2001)

dalam bukunya menyimpulkan bahwa,”manajemen sumber daya manusia

adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan

sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan individu atau

organisasi”(hlm.4)

Sementara itu, Sedarmayanti (2010) menyatakan bahwa

manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktik menentukan

aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk

merekrut, menyaring, memberi penghargaan dan penilaian” (hlm.13).

Manajemen kepegawaian PNS di Indonesia diatur oleh UU Nomor

43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok kepegawaian. Menurut UU Nomor 43

Tahun 1999,

Manajemen pegawai negeri sipil adalah keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian, yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan dan pemberhentian.

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

manajemen kepegawaian adalah segala aktivitas yang berkenaan dengan

pemberdayaan sumber daya pegawai dalam suatu kerjasama untuk mencapai

tujuan tertentu. Aktivitas yang berkenaan dengan pemberdayaan sumber daya

pegawai tersebut yaitu:

a. Perencanaan

b. Pengadaan

c. Pengembangan

d. Penempatan

(34)

commit to user

xxxiv

xxxiv f. Penggajian

g. Kesejahteraan

h. Pemberhentian

3. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dirancang untuk

mendukung efisiensi dan efektifitas kinerja kepegawaian pemerintah daerah

dengan mengacu pada Undang-Undang No.43 Tahun 1999 tentang

Pokok-Pokok Kepegawaian. SIMPEG merupakan sistem informasi yang dibangun

untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan kepegawaian di Pemerintah Daerah

yang efektif dan efisien. SIMPEG dapat menghasilkan suatu data dan

informasi yang memungkinkan dihasilkannya output laporan yang berguna

untuk kepentingan manajerial. Dengan demikian, Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dapat mengolah informasi tersebut

menjadi bahan untuk pengambilan keputusan yang valid dan akurat.

a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Salah satu unsur pendukung pelaksanaan fungsi manajemen

adalah sebuah organisasi, keberadaan dan kelancaran aktifitas pegawai

dalam kegiatan organisasi tersebut. Sistem Kepegawaian di pemerintahan

atau perusahaan bertujuan untuk kelancaran tugas organisasi dan menjadi

unsur pendukung untuk kelancaran aktifitas administrasi. Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) atau yang dikenal secara

umum dengan nama Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM)

sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada seluruh personalia

yang ada karena pegawai merupakan aset penting dalam

penyelenggaraan organisasi yang perlu dikelola dengan baik serta dapat

pula digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan. Pengambilan

keputusan yang baik dalam lingkup kecil akan meningkatkan kinerja

pegawai dan dalam lingkup yang lebih besar akan membawa perbaikan

kinerja perusahaan atau pemerintah secara keseluruhan.

(35)

commit to user

Keputusan Menteri Dalam Negeri Indonesia menyatakan:

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang selanjutnya disingkat SIMPEG adalah suatu totalitas yang terpadu terdiri atas perangkat pengolah meliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak; perangkat penyimpan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, berketergantungan dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian (Kep Mendagri No 17 Tahun 2000).

Menurut buku aplikasi SIMPEG (2009) yang dikeluarkan Biro

Kepegawaian Depdagri, yang dimaksud Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian adalah”suatu sistem informasi kepegawaian berbasis web

guna mendukung pendataan kepegawaian”(hlm.1). Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian dilaksanakan dalam praktek menggunakan

program komputer yang terpadu membentuk jaringan prosedur

pengolahan data guna mendukung manajemen kepegawaian dalam

pembinaan pegawai.

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan Sistem

Aplikasi multiuser, artinya aplikasi ini dapat digunakan secara bersamaan

dengan banyak pengguna (user). Untuk itu diperlukan jaringan komputer

yang didukung oleh peragkat lunak (software) dan perangkat keras

(hardware) agar sistem dapat berjalan sempurna. Penerapan sistem

informasi manajemen kepegawaian menurut Setiawanthea (2006)

dimaksudkan:

1) Untuk mendukung kelancaran TUPOKSI Biro Kepegawaian Propinsi dan Bagian Kepegawaian Kab/Kota dengan baik dan mantap sehingga menghasilkan data dan informasi yang diperlukan. 2) Terciptanya sistem informasi yang terpadu, berdayaguna dan

berhasilguna di Propinsi dan Kab/Kota.

3) Menentukan arah kebijaksanaan tentang mekanisme koordinasi, komunikasi aliran data dan informasi melalui TI.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia menurut Rivai (2009)

adalah “Prosedur sistematik untuk pengumpulan, menyimpan,

(36)

commit to user

xxxvi

xxxvi

sebuah perusahaan untuk meningkatkan keputusan SDM”.(Suwatno dan

Priansa,2011:332)

Sistem Informasi SDM memberikan sarana pengumpulan,

peringkasan, dan penganalisisan data yang berhubungan erat dengan

manajemen SDM dan perencanaan pegawai. Kebutuhan informasi yang

berhubungan dengan fungsi-fungsi SDM sangatlah banyak. Sebagai

contoh, penilaian suplai pegawai melibatkan penyimpanan

catatan-catatan tentang para pegawai yang ada. (Suwatno dan Priansa,2011:333)

Dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian (SIMPEG) merupakan suatu sistem yang mempunyai

kemampuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan yang

berhubungan dengan aktivitas mengatur, mengelola, dan

mengorganisasikan data-data guna mengoptimalisasikan administrasi

(manajemen) kepegawaian yang meliputi fungsi-fungsi perencanaan,

penempatan, pengembangan, mutasi hingga pemensiunan pegawai secara

tertib, teratur, dan berdaya guna.

b. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Menurut Samsudin (2006) pada sistem kepegawaian terdapat

suatu bentuk model data, yang pada dasarnya mencakup proses-proses

yang berhubungan dengan hal berikut:

1) Perencanaan Sumber Daya Manusia

Adapun yang dimaksud perencanaan Sumber Daya Manusia adalah

suatu proses analisis dan simulasi kebutuhan SDM sesuai dengan data

rekapitulasi kekuatan SDM yang dimiliki oleh organisasi, dikaitkan

dengan rencana pengembangan aktivitas departemen masa mendatang.

Hal ini pada dasarnya berdampak pada pengadaan SDM atau

penempatan SDM pada suatu lokasi atau unit yang membutuhkan.

2) Administrasi Personalia

Pada dasarnya proses ini adalah proses yang paling dasar dalam

(37)

commit to user

kepegawaian. Dalam proses ini dilakukan pengumpulan informasi

yang berhubungan dengan kelengkapan atau pelengkap dari proses

administrasi umum yang berhubungan dengan seorang personel.

Adapun proses yang termasuk di dalamnya adalah proses perekaman

data umum kepegawaian seperti: Biodata pegawai, Sejarah

kepangkatan, Sejarah jabatan, Sejarah pendidikan formal, Sejarah

pendidikan penjenjangan, Sejarah pendidikan substansial, Keahlian

berbahasa asing, Penggunaan fasilitas perusahaan, Sejarah kunjungan

ke luar kota atau luar negeri, Daftar keluarga, Sejarah hukuman dan

penghargaan yang diperoleh, Memo khusus. Pada sistem ini telah

dibentuk suatu standarisasi tabel-tabel pendukung yang mengacu pada

standar pengkodean yang ditetapkan untuk sistem kepegawaian di

Indonesia.

3) Kompensasi dan Benefit

Ruang lingkup proses yang termasuk dalam kompensasi dan benefit

adalah sebagai berikut:

a) Proses penentuan gaji dan transaksinya

b) Proses pemberian fasilitas yang berhubungan dengan kebutuhan

diluar ruang lingkup kerja dan bertujuan untuk memberikan

jaminan rasa aman selama bekerja di perusahaan, seperti fasilitas

medikal dan tabungan pensiun.

4) Evaluasi Kinerja Personel

Sistem penilaian yang baik dalam menilai kinerja personel adalah

pengkajian dan umpan balik. Dalam melakukan pengkajian,

digunakan kriteria-kriteria dasar yang telah ditentukan sebelumnya

oleh manajemen. Diharapkan dengan adanya sistem kepegawaian,

dapat diperoleh suatu sistem evaluasi yang lebih objektif, yang

mengacu pada fakta-fakta yang telah ditentukan sebelumnya.

5) Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan adalah salah satu rangka keberhasilan personel dalam

(38)

commit to user

xxxviii

xxxviii

6) Pemutusan Hubungan Kerja atau Pensiun

Diperlukan sebuah proses yang bertujuan untuk menangani hal-hal

yang berhubungan dengan selesainya masa kerja personel, baik secara

normal ataupun karena hal lainnya. (hlm.49)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa, ruang lingkup proses SIMPEG

itu terdiri dari, (1) Perencanaan Sumber Daya Manusia, (2) Administrasi

Personalia, (3) Kompensasi dan benefit, (4) Evaluasi kinerja personel, (5)

Pendidikan dan pelatihan, dan (6) Pemutusan Hubungan Kerja atau

pensiun.

c. Komponen Dasar Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Sistem Informasi Manjemen Kepegawaian (SIMPEG) terbentuk

dari berbagai elemen. Setiap elemen harus berfungsi dengan baik agar

dapat memberikan manfaat bagi perusahaan atau organisasi. Pada

intinya, sistem merupakan suatu perangkat kegiatan yang mengambil

masukan-masukan, mengubahnya ke dalam item-item yang berguna,

kemudian mengeluarkan item-item tersebut ke tempat-tempat yang

dimanfaatkan.

Menurut Kadir (2003), komponen-komponen sistem informasi

manajemen kepegawaian adalah sebagai berikut :

1) Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

2) Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data.

3) Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4) Orang, semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5) Basis data (database), sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6) Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resourches) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai (hlm:70).

(39)

commit to user

Rivai (2009) menyebutkan bahwa ada tiga komponen fungsional

utama dalam setiap Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

(SIMPEG). Komponen-komponen tersebut adalah:

1) Fungsi masukan, yaitu memasukan informasi pegawai ke dalam SIMPEG. Masukan-masukan dari SIMPEG serupa dengan sistem manual. Informasi pegawai, kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur SDM, dan informasi yang berkaitan dengan kepegawaian lainnya harus dimasukkan ke dalam sistem agar dapat digunakan. Informasi ini biasanya dimasukkan dari dokumen-dokumen, ke dalam komputer pribadi yang dapat dihubungkan dengan komputer besar (mainframe computer). Informasi dapat diketik, dibaca secara digital atau dipindah (scanned) dari dokumen-dokumen, dimasukkan ke dalam sistem dari komputer-komputer lainnya, atau diambil dai mesin-mesin lainnya.

2) Fungsi pemeliharaan data. Setelah data dimasukkan ke dalam sistem informasi, fungsi pemeliharaan data (data

maintenance function) akan memperbaharui dan

menambahkan data baru ke dalam basis data yang ada. 3) Fungsi keluaran. Fungsi yang paling terlihat jelas dari sebuah

SIMPEG adalah keluaran yang dihasilkan. Untuk menghasilkan keluaran yang bernilai bagi pemakai-pemakai komputer, SIMPEG harus memproses keluaran tersebut, membuat kalkulasi-kalkulasi yang diperlukan, setelah itu memformat presentasinya dalam dalam cara yang dapat dimengerti oleh para pemakai.(Suwatno&Priansa,2011:335)

Sementara itu Komorotomo&Margono (2001) mengemukakan

komponen sistem informasi kepegawaian sebagai berikut:

1) Manusia

2) Perangkat keras (hardware) 3) Perangkat lunak (software) 4) Data

5) Prosedur (hlm.18)

Adapun komponen-komponen SIMPEG atau Sistem Informasi

Sumber Daya Manusia menurut Jogiyanto dapat digambarkan sebagai

(40)

commit to user

xl

xl

Gambar 2.2. Komponen-komponen Sistem Informasi SDM (Sumber:Suwatno&Priansa,2011:337)

INPUT SDM

MODEL SDM

OUTPUT SDM

Data Eksternal

SDM

Sistem Informasi Akuntansi

Data Internal

SDM

Informasi Lingkungan

Kerja Informasi

Benefit Informasi Kompensasi

Informasi Rekrutmen

Informasi Pengolahan Tenaga Kerja

Informasi Perencanaan Tenaga Kerja

BASIS DATA SDM

(41)

commit to user

Jadi, dapat disimpulkan bahwa komponen Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian atau SIMPEG itu terdiri dari:

1) Fungsi masukan atau input, yaitu memasukkan informasi mengenai

pegawai ke dalam SIMPEG

2) Fungsi pengolahan atau proses, yaitu memperbaharui dan

menambahkan data ke dalam basis data yang ada.

3) Fungsi keluaran atau output.

4) Perangkat keras atau hardware

5) Perangkat lunak atau software

e. Peranan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalam Pengambilan Keputusan Kepegawaian

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian atau yang memiliki

nama lain Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang memiliki semua

karakteristik yang dikehandaki pada umunya seperti tepat waktu, akurat,

ringkas, relevan, dan lengkap maka akan memudahkan dan terjamin

akurasinya bagi perusahaan atau organisasi dalam segala aktivitas

kepegawaian, termasuk di dalamnya adalah dalam melakukan penilaian

kinerja pegawai. Veithzal Rivai (2005) menggambarkan perspektif

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan segala aktivitas

kepegawaian sebagai berikut:

1) Didapatnya melalui perekrutan; seleksi; penempatan; paramalan, perencanaan SDM; perencanaan karir; dan lain-lain.

2) Pemeliharaan melalui pemberian Kompensasi; Ganti Rugi; Keuntungan; Pelatihan; Keselamatan dan Kesehatan; dan Hubungan pekerja.

3) Pemanfaatan melalui Penempatan; Pembinaan Manajemen; Keterampilan Menginventarisasi; Penilaian Kinerja; dan Standar Prestasi.

(42)
(43)

commit to user

Adapun bentuk dukungan lain yang diberikan dari sistem

informasi SDM yang memiliki karakteristik secara akurat, ringkas,

relevan, tepat waktu, dan lengkap yang akan memudahkan perusahaan

atau organisasi dalam melakukan segala aktivitas kepegawaian, seperti

yang dikemukakan oleh Azhar Susanto (2004) sebagai berikut:

Tabel 2.1 Dukungan yang Diberikan oleh Sistem Informasi SDM

Penempatan

Jadi, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian memiliki

hubungan atau keterkaitan dengan berbagai pengambilan keputusan di

bidang kepegawaian, diantaranya yaitu dapat digunakan sebagai

informasi untuk perencanaan pegawai, pengembangan pegawai,

pemberian kompensasi, penilaian kinerja, pembinaan berupa pendidikan

dan pelatihan pegawai, dan sebagainya.

f. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)

memberikan sarana pengumpulan, peringkasan, dan penganalisisan data

yang berhubungan erat dengan manajemen kepegawaian dan

(44)

commit to user

xliv

xliv

fungsi-fungsi kepegawaian sangatlah banyak. Sebagai contoh, penilaian

suplai pegawai melibatkan penyimpanan catatan-catatan tentang para

pegawai yang ada di seluruh perusahaan. Aktivitas-aktivitas rekruitmen,

seleksi, pelatihan dan pengembangan, manajemen karir, kompensasi, dan

hubungan pegawai juga menuntut informasi yang tepat waktu dan akurat

untuk pengambilan keputusan. Jika informasi tidak relevan dengan

rencana-rencana strategis bisnis perusahaan, maka informasi tersebut

tidak dimasukkan dalam SIMPEG.

Manfaat khusus SIMPEG menurut Rivai (2005) meliputi:

1) Memeriksa kapabilitas-kapabilitas karyawan saat ini guna mengisi kekosongan-kekosongan yang diproyeksikan di dalam perusahaan.

2) Menyoroti posisi-posisi yang para pemegang jabatannya diperkirakan akan dipromosikan, akan pensiun atau akan diberhentikan.

3) Menggambarkan pekerjaan-pekerjaan yang spesifik atau kelas-kelas pekerjaan yang mempunyai tingkat perputaran, pemecatan, ketidakhadiran, kinerja, dan masalah yang tinggi melebihi kadar normal.

4) Mempelajari komposisi usia, suku, jenis kelamin dari berbagai pekerjaan dan kelas pekerjaan guna memastikan apakah semua itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5) Mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan rekrutmen, seleksi,

pelatihan, dan pengembangan dalam rangka memastikan penempatan yang tepat waktu karyawan-karyawan bermutu ke dalam lowongan-lowongan pekerjaan.

6) Perencanaan SDM untuk mengantisipasi pergantian-pergantian dan promosi.

7) Laporan-laporan kompensasi untuk memperoleh informasi menyangkut seberapa besar setiap karyawan dibayar, biaya-biaya kompensasi, keseluruhan, dan biaya-biaya-biaya-biaya finansial dari setiap kenaikan-kenaikan gaji dan perubahan-perubahan kompensasi.

8) Riset SDM untuk melaksanakan penelitian dalam permasalahan seperti perputaran karyawan dan ketidakhadiran atau menemukan tempat yangb paling produktif guna mencapai calon-calon baru.

9) Penilaian kebutuhan pelatihan untuk menganalisis kinerja individu dan menentukan karyawan-karyawan mana yang memerlukan pelatihan lebih lanjut. (Suwatno & Donni, 2011:341)

Gambar

Tabel  4.1 ...................................................................................................
Gambar 2.1 Bagian-bagian Komponen Dari Suatu Sistem yang Dapat
Gambar 2.2. Komponen-komponen Sistem Informasi SDM (Sumber:Suwatno&Priansa,2011:337)
Tabel 2.1 Dukungan yang Diberikan oleh Sistem Informasi SDM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi pengertian yang sebenarnya dari hospital by laws adalah seperangkat peraturan yang dibuat oleh rumah sakit (secara sepihak) dan hanya berlaku di rumah sakit

[r]

Tangerang Selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Nomor : Ma.28.16/OT.01.1/259/2012 tanggal 20 Juni 2012, bahwa untuk pelaksanaan Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi

Aplikasi Pengaduan Tenaga Kerja Indonesia Menggunakan PHP dan MySQL pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon. Dita Rizki

BADAN AKREDITASI PROPINSI SEKOLAH/MADRASAH PROPINSI KALIMANTAN SELATAN. Jl

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA, MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI STMIK IKMI CIREBON. TAHUN

Aceh Utara yang telah memasuki tahap Pembuktian Kualifikasi untuk itu kami Pokja Pengadaan Konstruksi ULP Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara sesuai Surat

salah satu bentuk Penyediaan energi bersih kepada masyarakat dunia tersebut antara lain melalui penyediaan biodiesel. sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia,