• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kehadiran orang lain terhadap timbulnya rasa malu individu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kehadiran orang lain terhadap timbulnya rasa malu individu."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN

HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA

JUDUL PENELITIAN

PENGARUH KEHADIRAN ORANG LAIN TERHADAP TIMBULNYA RASA MALU

TIM PENGUSUL:

YOHANES KARTIKA HERDIYANTO, M.A. 198105072010121002

SUPRIYADI, MS 195506231985031002

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

JANUARI 2015

(2)
(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1

RINGKASAN ... 3

JUDUL PENELITIAN... 4

BAB I. PENDAHULUAN ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

BAB III. METODE PENELITIAN ... 9

BAB IV. BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN ... 11

A. Biaya ... 11

B. Jadual Kegiatan ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 12

LAMPIRAN ... 14

Lampiran 1. Format justifikasi anggaran penelitian ... 14

Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian ... 15

Lampiran 3. Susunan organisasi tim penelitian dan pembagian tugas ... 15

Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim penelitian serta mahasiswa yang terlibat ... 16

Lampiran 5. Surat pernyataan personalian penelitian ... 17

RINGKASAN

Emosi manusia menurut Ekman (Matsumoto & Juang, 2008) bersifat universal. Emosi yang bersifat universal tersebut antara lain adalah marah, jijik, takut, gembira, sedih, terkejut, dan memandang rendah. Namun, sering kali ekspresi emosi berbeda antara budaya satu dengan yang lain, hal ini disebabkan adanya cultural display rules. Selain mempengaruhi emosi dasar, cultural display rules juga mempengaruhi pengalaman subjektif terhadap emosi individu, salah satunya adalah emosi moral, yaitu rasa malu. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh budaya Bali pada timbulnya rasa malu, dalam hal ini kehadiran orang lain terhadap timbulnya rasa malu bagi mahasiswa Bali.

(4)

Random akan dilakukan untuk memasukkan mahasiswa di dalam kelompok dan membagi kelompok untuk mendapatkan perlakuan tertentu. Pada setiap sesi, terdiri dari 15 orang mahasiswa dan 4 orang asisten penelitian. Perlakukan yang dilakukan adalah memberikan masing-masing partisipan materi sepanjang 2 halaman dan memberikan waktu 2 menit untuk mempelajarinya. Selanjutnya partisipan diberikan 15 menit untuk mengerjakan soal secara mandiri. Perbedaan antara kelompok A dan B adalah pada kelompok A, asisten secara demonstratif mencotek satu dengan yang lain, sedangkan pada kelompok B asisten penelitian tidak mencontek sama sekali.

Pada studi pertama, pengukuran diberikan dengan apakah ada perilaku mencontek dari partisipan, sedangkan pada studi kedua, pengukuran diberikan dengan meminta partisipan mengisi skala tingkat rasa malu. Analisis yang dilakukan dengan melakukan uji-t yang dibantu dengan program SPSS untuk mengetahui perbedaan antara kelompok A dan B pada munculnya perilaku mencontek dan perbedaan tingkat rasa malu. Perbedaan akan menunjukkan adanya pengaruh dari kehadiran orang lain terhadap rasa malu untuk mencontek.

Kata Kunci: Rasa malu, Kehadiran orang lain, budaya Bali

JUDUL PENELITIAN

Pengaruh Kehadiran Orang Lain Terhadap Timbulnya Rasa Malu

BAB I. PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang memiliki 6 agama resmi yang dianut oleh penduduknya. Komposisi masing-masing pemeluk agama di Indonesia adalah: Islam 87,18%; Kristen Protestan 6,96%; Kristen Katolik 2,9%; Hindu 1,69%; Budha 0,72%; dan Konghuchu 0,13% (BPS, 2010). Bahkan, Indonesia adalah negara dengan penduduk yang memeluk agama Islam terbesar di dunia. Dengan tata kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai agama yang dianutnya, penduduk Indonesia berusaha untuk mengimplementasikan nilai-nilai agama di dalam kehidupannya sehari-hari.

Sering kali nilai-nilai tersebut sangat sulit untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa mengurangi berbagai karakter positif yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, namun beberapa perilaku muncul dan menjadi indikator bahwa nilai-nilai agama tidak dijalankan dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

(5)

ternyata melakukan korupsi, terbukti di pengadilan. Saat dalam tahanan, membaca kitab suci dan mendaraskan doa-doa, namun terbukti melakukan korupsi yang tentu saja berlawanan dengan nilai-nilai agama.

Walaupun tidak ada pengukuran yang tepat jumlah perilaku korupsi yang terjadi di Indonesia karena memang perilaku korupsi adalah jenis kejahatan yang tersembunyi dan terorganisasi dengan baik agar tidak terlihat oleh umum. Namun perilaku korupsi di suatu negara dapat dibandingkan antar negara lain dengan menilai persepsi masyarkat terhadap perilaku korupsi yang terjadi di lingkungan. Salah satu penilaian persepsi korupsi yang paling luas digunakan adalah index persepsi korupsi (world corruption perception index). Indonesia menduduki peringkat bawah dalam index persepsi korupsi dari tahun ke tahun. Data tahun 2013, Indonesia menduduki peringkat ke-114 dari 177 negara yang disurvey dengan nilai yang dicapai sebesar 32.

Perilaku-perilaku lain yang dapat menjadi indikator bahwa nilai-nilai moral tidak menjadi hal yang paling utama untuk diperjuangkan oleh masyarakat Indonesia adalah terjadinya banyak perilaku negatif yang melibatkan para remaja, yang merupakan generasi penerus bangsa. Maraknya tawuran pelajar di berbagai pelosok negeri ini, terutama yang terjadi di Jakarta telah memakan banyak korban jiwa. Terjadinya berbagai kasus perundungan (bullying) yang dilakukan oleh anak dan remaja, bahkan bahkan banyak korban sampai menemui ajalnya. Maraknya perilaku seksual berisiko yang dilakukan oleh para remaja juga meningkat sehingga meningkat pula perilaku aborsi yang dilakukan oleh remaja.

Perilaku-perilaku tersebut di atas merupakan contoh-contoh perilaku yang sumber utama terjadinya adalah kurangnya penerapan nilai-nilai moral di dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bangsa yang religius, terjadi ketidaksesuaian penerapan moral di dalam kehidupan sehari-hari.

(6)

rasa malu, dan rasa jijik merupakan salah satu kajian yang melibatkan emosi individual dalam penilain moral.

Kajian terhadap moral, yang merupakan sumber permasalahan utama kerusakan di negeri ini, sangat sulit dilakukan karena Indonesia memiliki pranata moral yang beraneka ragam (cultural specific). Kajian moral yang dapat dilakukan di tengah masyarakat yang majemuk adalah kajian terhadap berbagai aspek yang dapat dinilai secara universal dan dapat pula dibandingkan satu dengan yang lainnya di saat muncul perbedaan-perbedaan penerapan pada budaya yang berbeda-beda. Kajian yang bersifat universal salah satunya adalah kajian tentang emosi moral yang meliputi rasa malu, rasa bersalah, dan juga rasa jijik. Ketiganya merupakan pengalaman emosi individual terhadap penilaian moral yang dilakukan diri sendiri maupun orang lain.

Rasa malu sering kali disamakan dengan rasa bersalah, namun penelitian-pelitian yang dilakukan terkait dengan emosi moral menunjukkan bahwa rasa malu mempunyai perbedaan konsep dengan rasa bersalah. Rasa malu mempunyai dampak yang lebih mendalam dan lebih menyakitkan dibanding dengan rasa bersalah. Rasa malu muncul setelah adanya pelanggaran moral atau setelah adanya paparan suatu ketidakmampuan. Ketika rasa malu terjadi, fokus utama adalah pada dirinya sendiri dan kecenderungan umum yang terjadi dalam jangka pendek adalah usaha untuk menyembunyikan diri atau menarik diri dari situasi tersebut. Rasa malu diasosiasikan dengan keberadaan dan juga pendapat dari orang lain. Kehadiran orang lain akan mempengaruhi rasa malu individu.

Rasa bersalah dikaitkan dengan tema-tema ketakutan, kecemasan, kekerasan, dan rasa sedih pada orang dewasa dan anak-anak. Keduanya juga dikaitkan dengan perilaku pro-sosial atau perilaku kooperatif. Perilaku kooperatif didasarkan pada keinginan individu untuk dapat membaur dengan lingkungan sosialnya, atau disebut juga dengan konformitas. Perilaku konformitas merupakan perilaku individu yang merasa nyaman apabila sama dengan lingkungan sosial di sekitarnya.

(7)

memperbaiki pelaksanaan nilai-nilai moral untuk mencapai Indonesia yang maju, berdaulat, dan makmur.

Berdasarkan paparan di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah kehadiran orang lain yang mencontek dapat mempengaruhi individu dalam melakukan perilaku mencontek juga? 2) Apakah kehadiran orang lain yang mencontek dapat mempengaruhi tingkat rasa malu individu dalam mencontek? Kedua pertanyaan tersebut ditransformasikan menjadi hipotesis penelitian: 1) Kehadiran orang lain yang mencontek akan mempengaruhi individu dalam melakukan perilaku mencontek; 2) Kehadiran orang lain yang mencontek akan mempengaruhi tingkat rasa malu individu.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Emosi merupakan sebuah proses penilaian otomatis yang lebih bersifat partikular yang dipengaruhi oleh masa lalu dan keadaan pribadi seseorang. Pada saat proses ini terjadi, kita merasakan sesuatu yang penting bagi kesejahteraan individu yang sedang terjadi dengan disertai perubahan fisiologis dan perilaku emosional yang berhadapan dengan situasi tersebut. Manusia memiliki tujuh emosi dasar, yakni „fear‟ (takut), „anger‟ (marah), „sadness‟ (sedih), „happines‟ (bahagia), „disgust` (jijik) dan „surprise‟ (terkejut), „contempt` (merendahkan), (Ekman, 2003).

Moral emosi adalah suatu bentuk emosi yang dapat mendorong seseorang untk berperilaku yang sesuai dengan moral (Davidson, Scherer dan Goldsmith, 2003). Moral emosi juga didefenisikan sebagai emosi-emosi yang terkait dengan kepentingan atau kesejahteraan baik dari masyarakat secara keseluruhan atau setidaknya orang lain (Davidson, Scherer dan Goldsmith, 2003). Moral emosi dibagi menjadi 3 komponen yang dinamakan perasaan bersalah (guilt), keadaan yang memalukan (embarrassment) dan perasaan malu (shame) (dalam Liang-Chih Chang 2010).

(8)

pendek adalah usaha untuk menyembunyikan diri atau menarik diri dari situasi tersebut. Rasa malu diasosiasikan dengan keberadaan dan juga pendapat dari orang lain. Rasa malu bisa saja muncul dari isu-isu yang bukan merupakan isu moral. Orang yang merasa malu relatif mempunyai kesulitan untuk memperbaiki dirinya.

Perasaan bersalah (guilt) dipahami sebagai pengalaman pribadi yang melibatkan rasa sakit pada hati nurani seseorang (Tangney, dalam Chih Chang, 2010). Keadaan yang memalukan (embarrassment) dirasakan ketika individu tersebut mempersepsikan perilakunya sebagai sebuah perilaku yang kaku, aneh, dan menarik pernyataan orang lain (Parrot & Smith, dalam Chih Chang, 2010). Malu (shame) dapat ditimbulkan oleh berbagai situasi yang lebih luas termasuk moral dan kegagalan moral. Malu (shame) biasanya lebih menyakitkan, karena ketika seseorang itu merasa malu, mereka merasa lebih kecil, tidak berharga dan tidak berdaya (dalam Tangney, Stuewig dan Hafez, 2011). Malu (shame) adalah emosi moral lainnya yang berkaitan cukup erat dengan perasaan bersalah (guilt). Emosi ini tumbuh setelah seseorang melakukan kesalahan atau setelah memaparkan ketidakmampuannya (Keltner & Buswell, dalam de Hooge, Zeelenberg, Breugelmans, 2007).

Lewis dan Gilbert (dalam Cunha, 2012) men-definisikan malu sebagai fokus emosi secara sosial yang terkait dengan pengalaman-pengalaman negatif seperti merasa diri negatif dan dinilai negatif oleh orang lain. Ferguson dan Tangney (dalam Eisenberg, 2000) berpendapat bahwa malu dapat timbul dari situasi non-moral dan permasalahan seperti kegagalan atau perilaku sosial yang tidak pantas. Selain itu, rasa malu melibatkan kekhawatiran tentang penilaian orang lain. Fokus rasa malu pada diri menghasilkan perasaan-perasaan tidak berdaya dan sakit secara psikologis. Malu dikaitkan dengan kurangnya kemampuan untuk berempati dan untuk menghambat agresi interpersonal. Kurangnya kemampuan tersebut umumnya menghasilkan respon seperti menghindar, melarikan diri, menyembunyikan, hingga menyerang (Lotze, Ravindran, & Myers, 2010).

(9)

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Penelitian ini memilik dua variabel, yaitu: Variabel bebas: kehadiran orang lain

Kehadiran orang lain pada penelitian ini diartikan sebagai kehadiran orang lain yang melakukan perilaku mencontek atau saling bekerjasama oleh asisten penelitian pada saat tes berlangsung. Ketidakhadiran orang lain diartikan sebagai ketidakmunculan perilaku mencontek ataupun saling bekerjasama yang ditunjukkan oleh asisten penelitian.

Variabel tergantung: timbulnya rasa malu

Timbulnya rasa malu diartikan sebagai tidak munculnya perilaku mencontek ataupun saling bekerjasama yang ditunjukkan oleh partisipan. Tingkat rasa malu individu juga akan diukur dengan menggunakan skala yang diberikan pada akhir sesi eksperimen.

B. Model Penelitian

Model yang digunakan untuk penelitian ini adalah eksperimen C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain: X O

O

Partisipan penelitian akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen (A) dan kelompok kontrol (B). Kelompok A akan mendapatkan perlakuan eksperimen, sedangkan kelompok B tidak mendapatkan perlakuan eksperimen. Walaupun pemilihan kelompok dalam penelitian ini dilakukan secara random, namun pemilihan partisipan tidak dilakukan dengan cara random, namun secara purposive yaitu mahasiswa PS Psikologi semester 2.

(10)

koreksi soal-soal yang telah ada sebelumnya dan tidak memperhatikan kelas selama tes berlangsung dan hanya sesekali melihat jam untuk memastikan waktu. Pada saat tes berlangsung 10 menit, tester mengingatkan bahwa waktu tinggal 5 menit lagi.

Setelah mendapatkan briefing dan memperkenalkan eksperimenter, para partispan akan mendapatkan inform consent yang menyatakan kesediaan secara sukarela terlibat di dalam penelitian ini.

Setelah partisipan menyatakan kesediaannya dengan menandatangani inform consent, selanjutnya partisipan menerima materi yang telah dipersiapkan untuk mereka pelajari selama kurang lebih 2 menit.

Selanjutnya, materi dikumpulkan oleh asisten penelitian, dan partisipan dibagikan lembar soal yang terkait dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Soal berupa pilihan ganda dan uraian yang harus diselesaikan dalam waktu 15 menit.

Pada kelompok A, setelah mengerjakan 5 menit, asisten penelitian yang berada di antara partisipan melakukan perlakukan eksperimen yaitu berusaha untuk melihat hasil pekerjaan dari partisipan di sebelahnya. Mulai menit ke 10, asisten menunjukkan perilaku panik secara demonstratif meminta jawaban dari sesama asisten penelitian.

Sedangkan pada kelompok B, asisten penelitian sama sekali tidak menunjukkan perilaku berusaha melihat hasil jawaban dari partisipan yang lain.

Setelah 15 menit, semua jawaban dikumpulkan kepada tester di depan kelas. Partisipan selanjutnya diminta untuk mengisi skala tingkat rasa malu yang telah dipersiapkan sebelumnya. Selanjutnya setelah skala tersebut diisi, partisipan secara bersama-sama diperkenankan untuk meninggalkan ruang eksperimen. Sebelum meninggalkan kelas, partisipan diharap tidak berbicara kepada calon partisipan yang berada di depan kelas.

Eksperimenter meletakkan alat perekam video di depan kelas untuk mengobservasi perilaku mencontek yang ditunjukkan oleh para partisipan. Alat perekam tersebut dibuat tersembunyi dan tidak disadari oleh partisipan.

(11)

D. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dengan melakukan observasi selama partisipan mengerjakan tes. Observasi dibantu dengan 2 buah alat perekam video yang diletakkan di depan dan di belakang kelas secara tersembunyi atau tidak diketahui oleh partisipan.

Observasi cek list akan menghitung berapa kali masing-masing partisipan melakukan perilaku tidak jujur selama mengerjakan tes, seperti menoleh atau melihat jawaban partisipan lain dan saling bertanya atau saling memberikan jawaban dengan partisipan lainnya.

Skala tingkat rasa malu juga diberikan kepada masing-masing partisipan di tiap kelompok eksperimen untuk mengetahui tingkat rasa malu yang dimiliki oleh partisipan.

E. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji-t yang dibantu oleh program SPSS for windows. Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan antara kedua kelompok, apakah ada perbedaan antara kelompok A dan B terhadap munculnya perilaku mencontek dan tingkat rasa malu.

F . Penafsiran dan Penyimpulan Data Penelitian

Perbedaan antar kelompok menunjukkan bahwa perlakukan membawa perbedaan antara kedua kelompok. Adanya orang lain yang mencontek akan mempengaruhi individu dalam berperilaku selama mengerjakan tes.

BAB IV. BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN A. Biaya

Biaya yang diusulkan untuk penelitian adalah sebagai berikut ini.

Tabel 1. Biaya yang Diusulkan

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)

1 Honor peneliti 3.000.000,-

2 Bahan habis pakai dan peralatan 5.480.000,-

3 Laporan 545.000,-

3 Seminar & deseminasi 975.000,-

(12)

B. Jadual Kegiatan

Berikut ini adalah jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan selama penelitian ini berlangsung.

Tabel 2. Jadwal Kegiatan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6

Konsolidasi tim penelitian x

Penyusunan proposal x

Pembuatan alat ukur x x

Surat penyurat izin try-out alat ukur x x

Try-out alat ukur x

Analisis aitem alat ukur x

Finalisasi alat ukur x

Penyusunan modul eksperimen x

Perekrutan asisten eksperimen x x Perekrutan partisipan eksperimen x x

Pelaksanaan eksperimen x

Analisis hasil eksperimen x x

Konsolidasi temuan penelitian x

Penulisan laporan temuan x x

Terlibat sebagai peserta konferensi ilmiah x x

Penulisan final report x

Penulisan manuskrip untuk jurnal x

Memasukkan artikel dalam jurnal x

DAFTAR PUSTAKA

Chang, L.C. (2010). The effects of moral emotions and justifications on visitors‟ intention.

Journal of Sustainable Tourism , 137–150.

Cunha, M., Matos, M., Faria, D., Zagalo, S. (2012). Shame Memories

and Pschopathology in Adolescence : The Medator Effect of Shame. International

Journal of Psychology & Psychological Therapy. 206 (12).

Coleman (1985). Moral Psychology. New York: McGraw Hill

(13)

Lotze, G.M., Ravindran, N., & Myers, B.J. (2010). Moral Emotions, Emotion

Self-Regulation, Callous-Unemotional Traits, and Problem Behavior in Children of Incarcerated Mothers. Journal Psychology. 709 (2)

Malinen, B. (2010). The Nature, Origins, and Consequences of Finnish Shame-Proneness: A Grounded Theory Study. Helsinki: Helsinki University.

Ekman, P. (2011). Membaca Emosi Orang. Yogyakarta: Think.

Ilona E. de Hooge, M. Z. (2007). Moral sentiments and cooperation: Differential. Cognition and Emotion .

Moleong, L.J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA

June P.T.J.S. (2011). Shame, guilt, and remorse: implications for offender

(14)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Format justifikasi anggaran penelitian (lampiran 2) HONOR PENELITI

No Jenis Pengeluaran Satuan Honor/Jam (Rp) Waktu/jam Minggu Honor (Rp)

1 Ketua penelitian Orang 35,000 4 12 1,680,000 2 Anggota Penelitian Orang 35,000 2 12 840,000 3 Asisten penelitian Orang 20,000 2 12 480,000

Sub Total Honor Peneliti 3,000,000 BAHAN HABIS PAKAI DAN PERALATAN

No Jenis Pengeluaran Satuan Justifikasi Harga (Rp) Kuantitas Biaya (Rp)

Try out alat ukur

No Jenis Pengeluaran Satuan Justifikasi Harga (Rp) Kuantitas Biaya (Rp)

Penulisan proposal penelitian

No Jenis Pengeluaran Satuan Justifikasi Harga (Rp) Kuantitas Biaya (Rp)

32 Konsumsi peserta (snack & minum) Kegiatan Deseminasi 5,000 65 325,000 33 Konsumsi peserta (makan siang) Kegiatan Deseminasi 10,000 65 650,000

(15)

Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian

Sarana dan prasarana pendukunga dalam melaksanakan penelitian ini adalah adanya kelas untuk melaksanakan eksperimen. Kelas yang dibutuhkan untuk eksperimen ini adalah kelas yang minimal memiliki kapasitas 35 orang dengan kelengkapan seperti whiteboard, meja dan bangku untuk pengajar/eksperimenter, 35 kursi dan meja untuk asisten dan partisipan

penelitian. Penelitian ini juga memerlukan adanya penyejuk ruangan dan pencahayaan yang cukup.

(16)

Lampiran 3. Susunan organisasi tim penelitian dan pembagian tugas (lampiran 4)

No Nama/NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas 1 Yohanes Kartika

Herdiyanto

PS Psikologi FK UNUD

Psikologi Sosial 3 Ketua

Penelitian 2 Supriyadi PS Psikologi FK

UNUD

Psikologi Sosial dan Psikometri (pengukuran psikologi)

2 Anggota

(17)

Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim penelitian serta mahasiswa yang terlibat

Biodata Ketua Penelitian

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Yohanes Kartika Herdiyanto, M.A. L

2. Jabatan Fungsional : Lektor 3. Jabatan Struktural : -

4. NIP : 198105072010121002

5. NIDN : 0007058109

6. Tempat Tanggal Lahir : Kediri, 7 Mei 1981

7. Alamat Rumah : Jl. Sakura IV/16A, Denpasar

8. Nomor HP : 085228531005

9. Alamat Kantor : Jl. P.B. Sudirman, Denpasar 10. Nomor Telp/Fax : 0361-262275

11. Alamat e-mail : [email protected] 12. Lulusan yg telah dihasilkan : S1= 8 orang

13. Mata Kuliah yg diampu : 1. Psikologi Sosial 1 : 2. Psikologi Sosial 2 : 3. Penelitian Kualitatif : 4. Psikometri

: 5. Psikologi Lintas Budaya : 6. Psikologi Komunitas : 7. Psikologi Forensik : 8. Kriminologi

: 9. Perilaku Wisatawan

: 10. Penyusunan dan Seminar Proposal Skripsi

B. Riwayat Pendidikan

Program S1 S2

Nama Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada

Bidang Ilmu Psikologi Psikologi

Tahun Masuk 2000 2008

Tahun Lulus 2005 2010

Judul Skripsi/Tesis Eksistensi diri penghayat kejawen

Konflik & keadilan penyitas gempa

(18)

C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (juta Rp)

1 2014 Adaptasi pada andikpas DIPA 10

2 2014 Rasa malu pada orang Bali Prodi 20

3 2014 Konflik & resolusi pada pendatang & penduduk lokal Bali

CHIP 5

4 2013 Bias optimis pada remaja pengguna gadget

DIPA 5

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terkahir No. Tahun Judul Pengabdian kpd Masyarakat Pendanaan

Sumber Jumlah (juta Rp)

1 2014 Adaptasi pada andikpas BOPTN 5

2 2013 Pemaknaan diri pada andikpas PNBP 5

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terkahir No. Judul Artikel Ilmiah Volume Nama Jurnal 1 Konflik & resolusi pada penyitas

gempa

Nov, 2011 Jurnal Humanitas

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terkahir

No. Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu & Tempat

1 AAICP Moral study in Bali Solo, 10-11 Jan 2014

2 AAICP Trust in juvenile Solo, 10-11 Jan 2014

3 ICICP Balinese marriage Bali, 22-23 Des 2011

4 AICCP Conflict resolution for

earthquake survivor community

Melbourne (AUS), 20-22 Juli 2010

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit 1 n/a

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Terakhir

(19)
(20)

Biodata Anggota Penelitian

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Supriyadi, MS L

2. Jabatan Fungsional : Penata Tingkat I 3. Jabatan Struktural : -

4. NIP : 195506231985031002

5. NIDN : -

6. Tempat Tanggal Lahir : Sragen, 23 Juni 1955

7. Alamat Rumah : Jln. Patih Nambi VII/ No.9 Ubung Kaja - Denpasar

8. Nomor HP : 08123606296

9. Alamat Kantor : Jl. P.B. Sudirman, Denpasar 10. Nomor Telp/Fax : 0361-262275

11. Alamat e-mail : [email protected] 12. Lulusan yg telah dihasilkan : S1= 10 orang

13. Mata Kuliah yg diampu : 1. Psikologi Sosial 1 : 2. Psikometri

: 3. Statistika II

: 4. Metodologi Penelitian Kuantitatif

B. Riwayat Pendidikan

Program S1 S2

Nama Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada

Bidang Ilmu Psikologi Psikologi

Tahun Masuk 1974 1986

Tahun Lulus 1984 1992

Judul Skripsi/Tesis “Intensitas kecemasan sebelum dan sesudah gerhana matahari total masyarakat Indrakila – Kab. Boyololali”

“Studi komparasi teknik skala equal appearing interval, summative rating scale, dan skala likert”

Nama Pembimbing Prof. Dr. Bimo Walgito Prof. Dr. Masrun, M.A. dan Prof. Dr. Jamaludin Ancok

C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (juta Rp)

(21)

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terkahir No. Tahun Judul Pengabdian kpd Masyarakat Pendanaan

Sumber Jumlah (juta Rp) 1 n/a

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terkahir No. Judul Artikel Ilmiah Volume Nama Jurnal

1 n/a

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terkahir

No. Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu & Tempat

1 ICICP Balinese marriage Bali, 22-23 Des 2011

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit 1 n/a

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis No. P/ID 1 n/a

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terkahir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial lainnya yg telah diterapkan

Tahun Tempat Respon Masyarakat 1 n/a

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun terakhir No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

(22)
(23)
(24)

Lampiran 6. Surat pernyataan pembimbingan penelitian

BIODATA PEMBIMBING PENELITIAN A. IDENTITAS DIRI

Nama lengkap Dr. Ni Made Swasti Wulanyani, S.Psi, M.Erg, Psi P Jenis kelamin Perempuan

Jabatan fungsional Lektor

NIP 1973 0101 1999 03 2 002

NIDN 0001017311

Tempat tanggal lahir Cimahi, 1 Januari 1973

Email [email protected]

No telp/HP 0812376 4595

Alamat kantor PS Psikologi Unud, Jl PB Sudirman Denpasar No telp/faks 0361-262275

(25)

C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No Tahun Judul

Pendanaan

Sumber Jumlah (juta) 1 2014 Perkembangan kognitif anak tuna

rungu ditinjau dari lingkungan pendidikan

3 2013 Simulasi untuk mengukur kemampuan tugas berganda

PS Psikologi Unud

10 4 2013 Faktor-faktor yang mempengaruhi

kemampuan tugas berganda pada tugas manajerial

PS Psikologi Unud

10

5 2012 Permainan ular tangga meningkatkan pengetahuan kesehatan siswa SD

DIPA 7,5

6 2011 Analisis profil kepribadian mahasiswa yang mampu melakukan tugas berganda

DIPA 7,5

7 2010 Pengaruh inteligensi terhadap kemampuan multitasking

PS Psikologi Unud

10

D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No Tahun Judul

Pendanaan

Sumber Jumlah (juta Rp) 1 2014 Pelatihan kecerdasan emosi pada

staf lapas Singaraja dan Denpasar

PS Psikologi 20 2 2014 Pendidikan kesehatan melalui

permainan ular tangga pada siswa 4 2007 Manajemen stress menghadapi ujian

pada siswa SMA Blahbatuh, Gianyar

(26)

E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

Jurnal Psikologi UGM, ISSN 0215-8884. 66b/DIKTI/Kep/2011

F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH 5 TAHUN TERAKHIR

No Nama seminar Judul artikel Waktu dan tempat 1 Joint International

Conference

APCHI-ERGOFUTURE-PEI-IAIFI

Simulation method for measuring multitasking proficiency

Denpasar, 22 Oktober 2014

2 Cognitive Behavior Psychology conference

What factors influence multitasking in managerial task?

24 Pebruari 2014, Singapura

3 International Council of Psychologist conference,

4 Sandwich program seminar Multitasking 3/12/2012, Flinders University, Australia 5 International conference of

indigenous, Bali, Indonesia

Individual differences on mental workload in multitasking

(27)

Gambar

Tabel 1. Biaya yang Diusulkan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Jawaban responden mengenai kemudahan mendapatkan bahan mentah ini adalah sebanyak 100% atau seluruh responden menyatakan bahwa bahan mentah yang diperlukan dalam

Keadaan ini akibat dari pembesaran kelenjar prostat yang menyebabkan terjadinya obstruksi pada leher buli-buli dan uretra atau dikenal sebagai bladder outlet obstruction

Berdasarkan temuan penelitian yang telah disimpulkan, dikemukakan saran sebagai berikut: (1) Penderita (odha), untuk terus meningkatkan pemahamannya dalam menerima kondisi

The International Association for the Evaluation of Educational Achievement menerbitkan 12 jilid perbandingan hasil test kemajuan belajar antara tahun 1967 sampai

Admin Login Melakukan verifikasi login Sistem 6 Berhasil Data Kriteria Memasukkan data kriteria yang akan digunakan pada sistem dan menampilkan data kriteria Sistem

[r]

menambahkan dopan dengan dua atau lebih kation heterovalen (aliovalen) menunjukan hasil peningkatan konduktivitas ionik, memiliki kestabilan termal pada suhu sedang dan densitas

Melalui garapan tari kreasi baru yang berjudul Agirang dikemas dengan pada awal tarian dimulai ( papeson ) menampilkan 3 orang penari putri yang gerak-gerak tarinya