• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) merupakan salah satu tonggak perekonomian Indonesia. Saat Indonesia mengalami krisis ekonomi, banyak perusahaan besar berjatuhan dan gulung tikar, akan tetapi koperasi dan UMKM justru mampu menjadi penyelamat ekonomi Indonesia, sehingga bisa bangkit kembali (beritabatavia.com, 16 Juli 2010). Peran UMKM dan koperasi juga terlihat dalam aspek penanganan masalah pengangguran di Indonesia, dimana data menunjukkan bahwa UMKM mampu menyerap lebih dari 90 persen dari total tenaga kerja yang ada di Indonesia (Vivanews.com, 12 Agustus 2010).

Kondisi inilah yang menjadikan pemerintah dan pengusaha mengandalkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah guna mengurangi kemiskinan, pengangguran, meningkatkan perekonomian, serta pemerataan pembangunan nasional.

Untuk skala nasional, jumlah UMKM pada tahun 2010 mencapai 52 juta unit yang tersebar di seluruh Indonesia (depkop.go.id, 16 September 2010) dan terus mengalami perkembangan seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk berwirausaha serta dukungan yang diberikan oleh pemerintah. Pertumbuhan UMKM, terutama dalam kontribusi PDB terjadi di semua sektor ekonomi.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor bangunan sebesar 9,3 persen, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran 8,5 persen, dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 7,8 persen (majalahwk.com, Februari 2010).

Keberadaan 52 juta UMKM tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya adalah di Surabaya. Perhatian pemerintah Surabaya sendiri terhadap perkembangan UMKM cukup besar, yang terlihat dari adanya Program Pengembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Investasi. Dari Informasi Laporan Penyelengaraan Pemerintahan Daerah , dapat diketahui kondisi UKM di Kota Surabaya sebagai berikut (Hartono, 2009):

1. Usaha Mikro Binaan

Usaha mikro merupakan usaha yang memiliki modal di bawah Rp. 25 juta dan belum memiliki ijin usaha. Jumlah usaha mikro binaan sampai dengan tahun 2009 sebanyak 8,619 unit atau mengalami peningkatan sebanyak 2,528 unit

(2)

dari 6,091 unit pada tahun 2008. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 5,965 unit, maka capaian kinerjanya mencapai 144.49%.

2. Jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) Tangguh

UKM tangguh didefinisikan sebagai usaha kecil menengah dengan kriteria memiliki modal antara Rp. 25 – 200 juta, tenaga kerja sebanyak 3-5 orang, memiliki legalitas usaha berupa SIUP, TDI dan TDP serta mempunyai jangkauan pemasaran di tingkat lokal.

Pada tahun 2009, jumlah UKM di Kota Surabaya tercatat sebanyak 7,277 UKM yang terdiri dari 6.861 UKM perdagangan dan 416 UKM industri.

Dari jumlah UKM tersebut, terbentuk 6,559 UKM tangguh. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebanyak 3,210 UKM tangguh, maka capaian kinerjanya mencapai 204.33%.

3. Jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) Mandiri

Jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) Mandiri UKM mandiri didefinisikan sebagai usaha kecil menengah dengan kriteria memiliki modal lebih dari 200 juta, tenaga kerja lebih dari 5 orang, memiliki legalitas usaha berupa SIUP, TDI, TDP dan sertifikat merk/SP serta mempunyai jangkauan pemasaran sampai di tingkat regional/internasional.

Dari jumlah UKM yang ada pada tahun 2009 sebanyak 7,277 UKM, terbentuk 1,124 UKM mandiri. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebanyak 1,218 UKM mandiri, maka capaian kinerjanya mencapai 92.28%.

Dari ketiga indikator pembangunan yang terkait dengan aspek UMKM di atas dapat dilihat bahwa perkembangan UMKM di Surabaya cukup menggembirakan karena dari tiga target yang telah dicanangkan, dua target perkembangan UMKM dapat tercapai.

Untuk dapat terus meningkatkan perkembangan UMKM, faktor kinerja bisnis UMKM juga menjadi faktor yang harus terus diperhatikan. Armstrong dan

(3)

Surabaya, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada membaiknya ekonomi Indonesia.

Banyak aspek yang memberikan peranan pada terciptanya kinerja bisnis yang baik, salah satunya adalah profil pengusaha itu sendiri, baik dilihat dari aspek demografi (tempat tinggal, status perkawinan, usia, pendidikan), latar belakang keluarga dan pengalaman pekerjaan. Aspek profil pengusaha tersebut seringkali mempunyai hubungan yang erat dengan keberhasilan menjalankan sebuah bisnis. Misalnya untuk pendidikan, dengan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang kemampuan berpikir dan melakukan analisa juga akan semakin meningkat, termasuk dalam melakukan analisa terhadap bisnis yang dijalankan ataupun analisa terhadap pasar yang ada. Faktor pengalaman pekerjaan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap bisnis yang dijalankan. Apabila pengalaman kerja yang pernah dilakukan masih berkaitan dengan bisnis yang dijalankan ataupun mampu memberikan dukungan terhadap bisnis yang dijalankan, akan memperbesar peluang penguasaha tersebut untuk bisa lebih sukses dalam menjalankan usahanya.

Berdasarkan fenomena diatas, maka penelitian ini akan membahas tentang

“Profil Pengusaha Terhadap Kinerja Bisnis UMKM Di Kecamatan Rungkut”.

Dalam penelitian ini UMKM yang akan dipilih adalah UMKM di kecamatan Rungkut. Peneliti merasa permasalahan ini menjadi penting untuk diteliti karena kinerja bisnis UMKM merupakan aspek yang sangat penting dalam mendukung perekonomian Indonesia. Semakin baik kinerja UMKM, akan semakin baik juga tingkat perekonomian Indonesia. Kinerja UMKM sendiri terkait dengan banyak aspek, salah satunya adalah profil dari pengusaha itu sendiri.

Kecamatan Rungkut dipilih menjadi lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa kecamatan Rungkut adalah salah satu sentra industri, baik itu industri besar maupun UMKM. Gambaran umum tentang UMKM yang ada di Kecamatan Rungkut dapat dilihat dalam Gambar 1.1.

(4)

Gambar 1.1. Gambaran umum jenis usaha UMKM kecamatan Rungkut Sumber: Profil UMKM kecamatan Rungkut 2010

Gambar 1.1 menunjukkan komposisi jenis usaha UMKM yang ada di Kecamatan Rungkut. Jenis usaha yang dilakukan oleh UMKM di Kecamatan Rungkut cukup beragam, mulai dari bisnis makanan dan minuman, tekstil sampai dengan kerajinan. Usaha yang mendomininasi adalah usaha makanan dan minuman sebesar 59 %, kemudian usaha kerajinan sebesar 20 %, usaha dalam bidang tekstil sebesar 9 %, usaha dalam printing sebesar 7 % dan usaha lain-lain sebesar 5 %.

Secara umum, kinerja UMKM baik di tingkat Nasional ataupun di tingkat daerah seperti Kecamatan Rungkut masih rendah. Sesuai dengan pernyataan Baswir yang dikutip oleh Subaedi dan Ardina (2010, p.7) yang menyatakan bahwa ”secara umum kinerja UMKM masih rendah”. Untuk itulah peneliti tertarik untuk meneliti keterkaitan antara profil pengusaha dengan kinerja bisnis yang dijalankan pada UMKM yang ada di Kecamatan Rungkut.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana keterkaitan antara profil pengusaha dengan kinerja bisnis pada UMKM di Kecamatan Rungkut?”

(5)

3. Mengetahui bagaimana keterkaitan antara profil pengusaha dengan kinerja UMKM di Kecamatan Rungkut.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para pelaku usaha, khususnya dalam bisnis UMKM dalam upaya meningkatkan kinerja usaha, khususnya yang terkait dengan profil pengusaha. Hasil penelitian diharapkan juga menjadi masukkan bagi intansi yang terkait, yaitu instansi pemerintah yang bertugas untuk menangani permasalahan UMKM yang ada di Surabaya, khususnya di Kecamatan Rungkut.

2. Manfaat akademis a. Bagi penulis

Diharapkan penelitian akan menjadi sarana untuk menerapkan ilmu yang selama ini didapatkan di tempat kuliah pada dunia usaha yang sesungguhnya, yaitu UMKM. Penelitian diharapkan dapat menjadi media untuk membandingkan teori-teori yang ada dengan praktek di lapangan.

b. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan akan mampu memperkaya hasil penelitian dalam bidang manajemen bisnis, khususnya terkait dengan kinerja bisnis.

Selain itu hasil penelitian diharapkan juga dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang terkait dengan kinerja bisnis.

Gambar

Gambar 1.1.  Gambaran umum jenis usaha UMKM kecamatan Rungkut  Sumber: Profil UMKM kecamatan Rungkut 2010

Referensi

Dokumen terkait

“UJI TOKSISITAS EKSTRAK BIJI PAPAYA (C arica papaya. L) PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR DAN DIKEMBANGKAN MENJADI.. POSTER

Selanjutnya, berdasarkan wawancara dengan keluarga pasien gagal ginjal kronik. Ketika pasien berada di rumah, menjadi lebih sensitif terhadap hal-hal kecil yang

Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dimana koefisien regresi bertanda positif maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan

Komputer mainframe mempunyai CPU yang berada pada satu mesin sendiri, mempunyai perangkat penyimpanan, komunikasi di satu mesin sendiri dan dihubungkan dengan banyak terminal

Sebuah analisis bibliometri dilakukan terhadap Jurnal Ekonomi dan Pembangunan periode 2016 – 2020. Digynakan data Jurnal Ekonomi dan Pembangunan yang diakses dari

Jika Anda ingin mengirim pesan pada 2 orang, pada kolom To dan pada kolom Bcc, keduanya akan menerima Email tetapi penerima yang ada di kolom To tidak akan

Sesuai dengan nilai acuan kapal ikan dengan menggunakan alat tangkap pasif menurut Iskandar dan Pujiati (1995), seluruh perahu motor ketinting di PPI Pasauran memiliki stabilitas

Understanding the Turbulence of Business Environment in Telecom Industry: Empirical Evidence from Indonesia Memahami Turbulensi Lingkungan Bisnis pada