A. Latar Belakang Penelitian
Kualit as pendidikan dit entukan oleh kualit as gurunya, bukan hanya
besarnya dana pendidikan dan hebatnya fasilit as. Jika guru berkualit as baik,
baik pula kualit as pendidikannya. Contohnya adalah Finlandia, negara dengan
kualit as pendidikan t erbaik di dunia ini serius m enjaga kualit as gurunya.
Guru-guru di Finlandia merupakan guru-guru yang kualit as t erbaik dengan
pelat ihan t erbaik pula.
Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, m eski gaji
m ereka t idaklah fant ast is (Rizali, 2009: 66). Dalam pembelajaran t ersebut ,
guru dan pesert a didik menjadi fakt or ut am a yang t erlibat secara akt if dan
bersamaan. Guru sebagai penanggung jaw ab pem belajaran m em persiapkan
dan melaksanakan pem belajaran hingga melakukan evaluasi untuk
m enent ukan ket unt asan. Sedangkan pesert a didik adalah subjek yang t erlibat
dalam pem belajaran t ersebut .
Sekolah bukan sem at a-m at a sebagai konsumen, t etapi sekolah juga
produsen dan pem beri jasa yang sangat erat hubungannya dengan
pem bangunan. Pem bangunan tidak mungkin berhasil dengan baik tanpa
didukung oleh t ersedianya t enaga kerja yang m emadai sebagai produk
pendidikan. Oleh karena it u, sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan
baik (Ihsan, 2010: 20). Dalam m elaksanakan kegiat an pendidikan, m aka
sekolah perlu memperhat ikan kualit as pem belajaran dan hasil belajarnya.
Inilah yang kemudian menjadi tuntut an bagi sekolah untuk dapat
m em berikan pelayanan kepada konsum ennya, yaitu masyarakat yang
m em percayakan jasa pendidikan.
Sejalan dengan fungsi pendidikan yang m elekat pada sekolah sebagai
lem baga pendidikan formal t ersebut , SM P Negeri 1 Jepon, Kabupat en Blora
sangat m em perhat ikan pem belajaran t ersebut . Termasuk di era globalisasi
ini, kem am puan berbahasa asing m enjadi kom unikasi yang m ut lak
diperlukan. Di SM P Negeri 1 Jepon, Kabupat en Blora, pem belajaran Bahasa
Inggris menjadi salah satu m at a pelajaran yang diharapkan dapat
m em berikan cit ra positif kepada masyarakat luas. Dari pelajaran Bahasa
Inggris ini diharapkan dapat menjadikan pesert a didik t eram pil dalam
berkom unikasi dalam bahasa asing t ersebut .
SM P Negeri 1 Jepon, Kabupat en Blora m erupakan salah satu sekolah
unggulan di Kabupat en Blora ini dit unjang dengan sejum lah t enaga pendidik
yang berpengalaman. Dalam akt ivit as pem belajaran, peranan guru sem akin
t erlihat penting dengan menerapkan pem belajaran secara kreat if. M isalnya
dalam pem belajaran Bahasa Inggris, penyam paian mat eri tidak saja secara
konvensional dari guru kepada pesert a didik. Nam un mereka juga didorong
unt uk mencari dan mengum pulkan t ema yang berkait an dengan mat eri,
pem belajaran secara variat if. Di samping itu, pendidikan berbasis karakt er
juga sudah dit erapkan. M isalnya, kereligiusan, kedisiplinan, dan kejujuran.
Dalam akt ivit as pembelajaran, perlu adanya kem ampuan yang dimiliki
guru guna m em berikan sisw a pem ahaman akan mat eri yang diajarkan.
Berkait an dengan pem belajaran Bahasa Inggris berbasis karakt er, guru
m em adukan mat eri akadem ik dengan pendidikan karakt er. M isalnya: pada
w akt u guru mengajarkan m at eri reading di kelas, t opik yang digunakan
adalah m engenai hidup rukun beragam a. Secara t idak langsung sisw a akan
m em baca bacaan t ersebut dan m enget ahui isinya. Dengan dem ikian, sisw a
m endapat kan input baru t ent ang kereligiusan yang merupakan bagian dari
pendidikan karakt er.
Seiring berjalannya w akt u, maka guru pun semakin t erampil dalam
m elaksanakan pembelajaran t ersebut . M enurut Aqib dan Rohm anto (2008:
47), “ kem am puan dikdakt ik t ersebut mem ang harus t erus m eningkat
sehingga mampu m em bangun suasana pem belajaran yang produkt if, kreat if,
dan inovatif” . Peningkat an kem am puan dikdakt ik ini secara sederhana dapat
dilihat dari penguasaan m at eri, penyampaian mat eri dan kepribadian.
Dengan int ensit as yang rut in dan pengalam an kerja bert am bah yang t erus
t ersebut , guru dapat m enjadikan pembelajaran sebagai akt ivit as yang
produkt if, kreat if, dan inovatif sehingga pesert a didik pun dapat m encapai
Dalam m elaksanakan akt ivit as pembelajaran t ersebut, m aka kelas
m enjadi sarana yang harus dipenuhi dan difungsikan dengan opt im al. Dalam
beberapa kesem pat an guru pun dapat m elaksanakan pembelajaran di luar
kelas, misalnya di laboratorium m aupun di luar kelas. Dalam banyak akt ivit as
pem belajaran, pem belajaran di dalam kelas m em ang m asih dominan.
Dengan demikian, guru harus mampu m elaksanakan pem belajaran di dalam
kelas secara kreat if. Art inya int eraksi berjalan dua arah ant ara guru dengan
pesert a didik. Aqib dan Rohmanto (2008: 59) menjelaskan bahwa int eraksi
dalam akt ivit as pembelajaran ini melibat kan tiga unsur, yaitu guru, sisw a dan
m at eri pelajaran. Dari pemahaman ini, guru memang harus m enguasai
m at eri agar dapat melaksanakan akt ivit as pem belajaran. Inilah yang
kem udian m enjadi syarat utam anya, guru harus menguasai m at eri kemudian
m elaksanakan akt ivit as pembelajaran secara int erakt if yang m elibat kan
peran sert a dari pesert a didik.
Praktik pembelajaran t ersebut m em ang t idak dapat dicapai secara
ideal. Fakt anya adalah m asih banyak pem belajaran yang bersifat t erorit is
dan pesert a didik hanya m enjadi objek yang hanya m enerima m at eri. Inilah
yang disebut dengan lem ahnya proses pembelajaran karena anak hanya
m enghafal inform asi namun pem aham an t erhadap m at eri t ersebut masih
lem ah. M enurut Sanjaya (2008: 1), hal ini akan berakibat pada
ket idakm am puan anak set elah lulus, mereka pint ar secara t eorit is t et api
At as dasar hal t ersebut , m aka sekolah mem ang harus melaksanakan
kegiat an pendidikan secara t erst rukt ur dan t erencana, t erlebih untuk
akt ivit as pem belajaran yang m erupakan kegiat an ut ama. Sem ua akt ifit as di
sekolah harus dijadw alkan secara baik agar kegiat an proses belajar m engajar
t idak t erganggu. sem ua kegiat an, baik kegiat an kurikuler, kokurikuler,
m aupun ekst rakurikuler hendaknya diatur sedem ikian rupa sehingga tidak
saling tumpang t indih. Ini yang kemudian m enjadi daya t arik bagi sekolah
t ersebut unt uk berkompet isi dalam m em berikan pelayanan pendidikan
kepada m asyarakat . Ini m enjadi t ant angan serius bagi lembaga pendidikan
t ersebut . Kalau t idak mampu m enjaw abnya, maka lem baga pendidikan tidak
akan berw ibaw a di hadapan roda dinamika zam an yang berjalan dengan
cepat . Bahkan lem baga pendidikan akan dianggap tidak mam pu
m engant isipasi realitas kekinian yang t erjadi (Asmani, 2009: 15).
Sekolah bukan sem at a-mat a sebagai konsumen, t et api juga produsen
dan pem beri jasa yang sangat erat hubungannya dengan pembangunan.
Pem bangunan t idak m ungkin berhasil dengan baik t anpa didukung oleh
t ersedianya t enaga kerja yang m em adai sebagai produk pendidikan. Oleh
karena it u, sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik (Ihsan, 2010:
20). Dalam melaksanakan kegiat an pendidikan, maka sekolah perlu
m em perhat ikan kualit as pembelajaran dan hasil belajarnya. Inilah yang
pelayanan kepada konsum ennya, yaitu masyarakat yang mem percayakan
jasa pendidikan.
Sejalan dengan fungsi pendidikan yang m elekat pada sekolah sebagai
lem baga pendidikan formal t ersebut , SM P 1 Jepon, Kabupat en Blora sangat
m em perhat ikan pembelajaran t ersebut . Term asuk di era globalisasi ini,
kem ampuan berbahasa asing menjadi kom unikasi yang mutlak diperlukan. Di
SM P 1 Jepon, Kabupat en Blora, pembelajaran Bahasa Inggris menjadi salah
sat u m at a pelajaran yang diharapkan dapat m emberikan cit ra posit if kepada
m asyarakat luas. Dari pelajaran Bahasa Inggris ini diharapkan dapat
m enjadikan pesert a didik t erampil dalam berkom unikasi dalam bahasa asing
t ersebut .
Bahasa Inggris yang m erupakan salah sat u dari beberapa bahasa yang
digunakan sebagai bahasa int ernasional t elah banyak digunakan dalam
banyak bidang, baik kesehat an, perdagangan, dan t ent u saja di bidang
pendidikan. Situasi yang menunjang kem ampuan perkem bangan bahasa juga
perlu dicipt akan dan dikem bangkan oleh para guru di sekolah. Di sisi lain,
m asyarakat perlu m em berikan dukungan yang bersifat kondisi psikologis dan
sosiokultural bagi perkem bangan bahasa rem aja. Lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat sangat perlu m enciptakan suasana yang dapat
m em besarkan hat i at au mendorong anak at au rem aja unt uk berani
Penguasaan Bahasa Inggris merupakan salah sat u upaya untuk m utu
m eningkat kan sum ber daya manusia. Namun upaya t idaklah mudah karena
Bahasa Inggris bukan merupakan bahasa ibu di Indonesia, dem ikian pula
dengan kemampuan berbahasa yang dimiliki guru. Dalam pem belajaran
Bahasa Inggris diperlukan pengelolaan yang t epat agar pesert a didik dapat
m engert i dan m em ahami m at eri yang disam paikan, t erut ama kurikulum yang
digunakan dalam sist em pendidikan yang berlaku. M engingat pent ingnya
m enguasai Bahasa Inggris, m aka pem belajaran Bahasa Inggris sudah
selayaknya diajarkan secara serius kepada pesert a didik. Dengan mengenal
Bahasa Inggris, pesert a didik akan lebih mudah untuk menguasai Bahasa
Inggris. Upaya untuk menguasai Bahasa Inggris dapat dilakukan m elalui
pendidikan formal di sekolah m aupun m elalui pendidikan nonformal,
m isalnya dari lembaga-lem baga pendidikan atau t empat -t empat kursus
Bahasa Inggris.
SM P Negeri 1 Jepon, Kabupat en Blora m erupakan salah sat u sekolah
unggulan di Kabupat en Blora ini dit unjang dengan sejum lah t enaga pendidik
yang berpengalaman. Dalam akt ivit as pem belajaran, peranan dari guru
semakin t erlihat pent ing dengan menerapkan pem belajaran secara kreat if.
M isalnya dalam pem belajaran Bahasa Inggris, penyampaian m at eri t idak saja
secara konvensional dari guru kepada pesert a didik. Nam un m ereka juga
didorong untuk mencari dan m engumpulkan t ema yang berkait an dengan
pem belajaran secara variat if. Disamping itu pendidikan karakt er juga sudah
dit erapkan. M isalnya kereligiusan, kedisiplinan dan kejujuran.
Pendidikan karakt er yang dim asukkan dalam pembelajaran, mem iliki
t ingkat efekt ifit as m anakala guru mampu m engkombinasikan ant ara m at eri
pokok dengan aspek pendidikan karakt er it u sendiri. Ket ika guru m em berikan
t ugas kelom pok, guru memberi kan bat as w akt u kepada sisw a untuk
m enyelesaikannya. Bat asan w akt u it u, mem iliki fungsi ganda yaitu guru bisa
m engelola w akt u dalam kegiat an pembelajaran, di sisi lain guru juga bisa
m em berikan pem belajaran akan pentingnya suatu kedisiplinan.
Pada saat ini, tingkat korupsi yang ada di negara ini sem akin m erajalela.
Hal ini dipengaruhi oleh kesem pat an dan tingkat kejujuran yang rendah.
Sem ent ara it u, guna m encipt akan generasi penerus bangsa yang m em iliki
kem ampuan dan kepribadian yang baik, hendaknya dimulai sedini mungkin.
Salah sat u caranya adalah dengan mem berikan pembelajaran kejujuran
dalam bentuk pengalaman yang nyat a. Ket ika ulangan harian dilakukan, guru
Bahasa Inggris harus t egas untuk m enginst ruksikan agar soal yang diberikan
dikerjakan sendiri oleh masing-m aisng siswa. Jika ada yang m enyont ek maka,
guru harus mem berikan hukum an yang m em bangun. Sehingga dengan cara
it u, guru telah m engajarkan nilai dari pendidikan karakt er berupa kejujuran
kepada siswa.
Berdasarkan fenomena t ersebut , maka peneliti berm inat unt uk
SM P Negeri 1 Jepon, Kabupat en Blora dengan judul Pengelolaan
Pem belajaran Bahasa Inggris Berbasis Pem bent ukan Karakt er (St udi Sit us di
SM P Negeri 1 Jepon, Kabupat en Blora). Dari penelitian ini diharapkan akan
diperoleh gambaran ciri-ciri pengelolaan pembelajaran yang efekt if dan
efisien sert a menarik sehingga dapat diadapt asi di lem baga pendidikan
lainnya.
B. Fokus Penelitian
Sesuai dengan lat ar belakang masalah, fokus penelit ian ini adalah Apa
ciri-ciri pengelolaan pem belajaran Bahasa Inggris di SM P Negeri 1 Jepon,
Kabupat en Blora?. Fokus t ersebut diuraikan m enjadi tiga subfokus.
1. Apa t ujuan pem belajaran Bahasa Inggris berbasis karakt er di SM P Negeri
1 Jepon, Kabupat en Blora?
2. Bagaim ana m at eri pelajaran Bahasa Inggris berbasis pembent ukan
karakt er di SM P Negeri 1 Jepon, Kabupat en Blora?
3. Bagaim ana akt ivit as pem belajaran Bahasa Inggris berbasis pembent ukan
karakt er di SM P Negeri 1 Jepon, Kabupat en Blora?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelit ian ini, ada tiga tujuan ingin dicapai.
1. M endeskripsikan tujuan pem belajaran Bahasa Inggris berbasis karakt er di
2. M endeskripsikan mat eri pelajaran Bahasa Inggris berbasis pem bentukan
karakt er di SM P Negeri 1 Jepon, Kabupat en Blora.
3. M endeskripsikan akt ivit as pembelajaran Bahasa Inggris berbasis
pembentukan karakt er di SM P Negeri 1 Jepon, Kabupat en Blora.
D. M anfaat Penelitian
Hasil dari penelit ian ini diharapkan dapat mem berikan m anfaat secara
t eorit is dan prakt is.
1. Teorit is
Hasil dari penelit ian ini akan mampu menam bah kajian t eoritis
dan referensi yang lengkap t ent ang pengelolaan pem belajaran Bahasa
Inggris secara kreat if.
2. Prakt is
a. Bagi Tenaga Pendidik
Dapat berperan secara optimal sebagai penyelenggara
pem belajaran sehingga kegiat an pem belajaran berlangsung secara
akt if, m enarik, dan efekt if.
b. Bagi Pesert a Didik
Dapat m engikut i kegiat an pem belajaran berlangsung secara
akt if sehingga kegiat an pembelajaran m enjadi berm akna.
Dapat melakukan supervisi pem belajaran sehingga m utu
pendidikan dan kegiat an pembelajaran dapat berkem bang.
d. Bagi Pengaw as Sekolah
Dapat m elakukan evaluasi t erhadap kegiat an pem belajaran
sehingga t enaga pendidik m enget ahui kekurangan dan kelebihan
dalam m enyelenggarakan kegiat an pembelajaran sert a
m engem bangkan kom pet ensinya.
E. Daftar Istilah 1. Pengelolaan
Pengelolaan adalah sejumlah kegiat an untuk m erencanakan,
melaksanakan dan m engevaluasi kegiat an yang dilaksanakan.
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiat an menyam paikan m at eri pelajaran
t ert ent u yang dilakukan oleh oleh guru dan pesert a didik.
3. Bahasa Inggris
Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang menjadi bahasa
internasional dan disam paikan sebagai salah sat u m at eri pelajaran
w ajib di Sekolah M enengah Pertam a (SM P) dan sederajat .
4. Karakt er