• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

MOBILE TEKNOLOGI SISTEM RESERVASI MESS KANTOR PEMKAB MUBA DI PALEMBANG

AGUS SETIAWAN 14.142.023P

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA

2016

(2)

ii

AGUS SETIAWAN 14142023P

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BINA DARMA

2016

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

” Saat doaku di kabulkan, aku bersyukur karena itulah keinginanku. Saat doaku tidak dikabulkan, aku lebih bersyukur karena itulah keinginan Allah”

” Balaslah orang yang berbuat baik kepadamu. Jika tidak mampu, maka doakanlah”

” Orang-orang yang baik adalah siapa yang tidak meninggalkan dunianya karena akhirat, dan tidak pula meninggalkan akhiratnya karena dunianya, sehingga ia dapat kedua-duanya semua. Karena di dunia itu tempat pencapaian

jalan menuju akhirat.”

“Saya bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk diriku sendiri yang kuhadiahkan kepada kepada orang tuaku dan orang - orang

yang saya sayangi.”

Kupersembahkan Kepada :

1. Keluarga Khususnya kedua orang tua saya, yang telah membesarkan, mendoakan, dan memberikan dukungan yang luar biasa kepada saya. Suport yang besar kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini, bahkan kerelaannya yang hampir setiap malam menemani saya. Terima kasih abi wa ummi. Hanya Allah yang bisa membalas dengan Jannah-Nya. Tanpa Ayahanda dan Ibunda, saya bukan siapa-siapa dan tidak akan menjadi apa-apa.

2. Semua dosen Program Studi Teknik Informatika, khususnya Bapak Muhammad Sobri, M.Kom dan SUYANTO, MM., M.Kom yang telah memberikan bimbingan yang luar biasa kepada saya dengan sabar.

3. Orang-orang terdekat, sahabat dan teman seperjuangan. Khusunya orang-orang super yang memberi pengaruh positif dalam kehidupan saya, Terima kasih atas limpahan semangat dan tak henti-hentinya mengingatkan saya.

4. Almamaterku.

(7)

vii

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia- Nya jualah, proposal penelitian ini dapat diselesaikan guna memenuhi salah satu syarat untuk diteruskan menjadi skripsi sebagai proses akhir dalam menyelesaikan pendidikan dibangku kuliah.

Dalam penulisan proposal ini, tentunya masih jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasnya pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu dalam rangka melengkapi kesempurnaan dari penulisan proposal ini diharapkan adanya saran dan kritik yang diberikan bersifat membangun.

Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, nasehat dan pemikiran dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada :

Prof. Ir. H. Bochari Rahman, M.Sc. selaku Rektor Universitas Bina Darma Palembang.

1. M. Izman Hardiansyah, S.T., MM, Ph.D . selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer

2. Haidar Mirza, ST., M.Kom., selaku Ketua Program Studi T e k n i k Informatika.

3. Muhammad Sobri, M.Kom., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan penulisan skripsi ini.

4. Suyanto, M.M., M.Kom selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan penulisan skripsi ini.

5. Orang Tua, saudara-saudaraku, seluruh teman dan sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan dan masukan serta bantuan baik moril maupun materil yang tak ternilai harganya.

Palembang, Agustus 2016

Penulis

(8)

viii

membuat banyak perusahaan dibidang penginapan mulai mengembangkan sistem reservasi dengan menggunakan teknologi informasi mobile. Salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi yang berbasis web mobile. Sistem informasi reservasi berbasis web mobile dibuat di Mess Kantor Perwakilan Pemkab Muba di Palembang, sistem tersebut mengolah data pemesanan kamar baik proses pemesanan kamar dan laporan per bulan. Sistem informasi reservasi dikembangkan dengan Prototyping model, dan dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML5 dan PhpMyAdmin sebagai sebuah tools untuk membantu mengelola basis data MySql. Sistem informasi reservasi dapat memberikan kemudahan bagi resepsionis dan tamu yang melakukan pemesanan kamar. Selain itu Kepala Kantor juga dapat memperoleh informasi tamu yang menginap di Mess Kantor Perwakilan Pemkab Muba di Palembang.

Keyword : mobile, teknologi, sistem, reservasi

(9)

ix

Currently the mobile information technology is growing rapidly at this time, This makes a lot of companies in the field of specialty began to develop a reservation system using mobile information technology. One of which is to use a web-based mobile applications. Web-based information system mobile reservation made at the Mess Office Muba regency in Palembang, the system is processing data either reservation booking process and reports per month. Reservation information system developed with Prototyping models, and built with PHP and HTML5 and PhpMyAdmin as a tool to help manage the database MySql. Reservation information system can provide facilities for the receptionist and guests who book rooms. In addition, Head Office can also obtain information Guests staying at Muba regency Mess Representative Office in Palembang.

Keyword : mobile, teknologi, sistem, reservasi

(10)

x

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

HALAMAN Motto... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.6 Metodelogi Penelitian ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 8

2.2 Penelitian Sebelumnya... 23

2.3 Kerangka Berpikir... 25

III. ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Mengidentifikasi Kebutuhan ... 26

3.2 Membangun Prototyping ... 29

3.3 Evaluasi Prototyping... 50

3.4 Mengkodekan Sistem... 51

3.5 Menguji Sistem ... 52

3.6 Evaluasi Sistem... 54

3.7 Menggunakan Sistem... 54

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 55

4.2 Pembahasan... 55

(11)

xi LAMPIRAN

Surat Balasan dari Tempat Penelitian Penelitian Terdahulu

Data Awal Lampiran Lainya

(12)

xii

Gambar 2.1 Paradigma Metode Pengembangan Sistem Prototyping... 20

Gambar 2.2 Flowchart Prototyping Model Pada Sistem... 22

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 25

Gambar 3.1 Use Case Sistem Reservasi berbasis Mobile ... 22

Gambar 3.2 Diagram Pemesanan Kamar oleh tamu... 37

Gambar 3.3 Diagram Pengolahan Data Pemesanan ... 38

Gambar 3.4 Diagram Kepala Kantor Melihat Laporan ... 39

Gambar 3.5 Rancangan Halaman Menu Utama ... 44

Gambar 3.6 Rancangan Halaman Ketersedian Kamar ... 44

Gambar 3.7 Rancangan Halaman Rincian... 45

Gambar 3.8 Rancangan Halaman Konfirmasi ... 46

Gambar 3.9 Rancangan Halaman Login... 46

Gambar 3.10 Rancangan Halaman Home Admin ... 47

Gambar 3.11 Rancangan Halaman Detail Hotel ... 47

Gambar 3.12 Rancangan Halaman Pengaturan Kamar ... 48

Gambar 3.13 Rancangan Halaman Pengaturan Harga Kamar ... 48

Gambar 3.14 Rancangan halaman Tipe Kamar... 49

Gambar 3.15 Rancangan Halaman Data Pelanggan ... 50

Gambar 3.16 Rancangan Halaman Laporan... 50

Gambar 4.1 Halaman Form Pencarian Ketersedian Kamar ... 57

Gambar 4.2 Halaman Form Hasil Pencarian Ketersedian Kamar... 57

Gambar 4.3 Halaman Proses Rincian Pemesanan Kamar ... 58

Gambar 4.4 Halaman Konfirmasi Peringatan sistem ... 59

Gambar 4.5 Halaman Form Login... 60

Gambar 4.6 Halaman Utama Admin ... 60

Gambar 4.7 Halaman Detai Hotel ... 61

Gambar 4.8 Halaman Pengaturan Kamar ... 62

Gambar 4.9 Halaman Tipe Kamar... 63

Gambar 4.10 Halaman Pengaturan Harga ... 64

Gambar 4.11 Halaman Daftar Pemesanan... 65

Gambar 4.12 Halaman Form Hasil Pencarian Daftar Pemesanan... 65

Gambar 4.13 Halaman Data Pelanggan ... 66

Gambar 4.14 Halaman Pengaturan Menu Admin ... 57

(13)

xiii

Tabel 2.1 Simbol Class Diagram ... 10

Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram... 11

Tabel 2.3 Simbol Squence Diagram... 12

Tabel 2.4 Simbol Activity Diagram... 13

Tabel 3.1 Skenario Menampilkan Informasi Sistem ... 30

Tabel 3.2 Skenario Mencari Ketersedian Kamar ... 31

Tabel 3.3 Skenario Memesan Kamar ... 32

Tabel 3.4 Skenario Naratif Memvalidasi sistem ... 33

Tabel 3.5 Skenario Naratif Use Case Melihat Laporan... 34

Tabel 3.6 Skenario Naratif Melihat Laporan... 35

Tabel 3.7 Tabel Tamu... 40

Tabel 3.8 Tabel Reservasi ... 40

Tabel 3.9 Tabel Booking ... 41

Tabel 3.10 Tabel Kapasitas Kamar ... 41

Tabel 3.11 Tabel client ... 42

Tabel 3.12 Tabel Pemesanan ... 42

Tabel 3.13 Tabel Kamar ... 43

Tabel 3.14 Tabel Tipe Kamar... 43

Tabel 3.15 Tabel Status ... 43

Tabel 3.8 Tabel Reservasi ... 40

Tabel 3.7 Tabel Tamu... 40

Tabel 3.8 Tabel Reservasi ... 40

(14)

1

1.1 Latar Belakang

Di era kecanggihan teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat, khususnya dunia komputer dan mobile. Komputer dan mobile merupakan kebutuhan manusia di dalam melakukan berbagai kegiatan, ditambah dengan adanya teknologi informasi yang semakin berperan di dalam dunia pekerjaan.

Penggunaan piranti teknologi informasi yang efektif, maka akan menghasilkan informasi yang tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan, sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat.

Mess Kantor Pemkab Muba di Palembang mempunyai tugas yang berperan penting dalam membantu Bupati, dalam menyelenggarakan hubungan antar lembaga. Selain itu menyediakan penginapan bagi Aparatur Pegawai Pemkab Muba yang tengah melaksanakan kegiatan kedinasan di Palembang. Mess Pemkab Muba juga menyediakan ruang rapat bagi Bupati yang ingin mengadakan rapat antar instansi / lembaga di palembang.

Selama ini tertib administrasi khususnya pemesanan kamar bagi aparatur Pemkab Muba yang tengah melaksanakan kegiatan kedinasan di Palembang masih dilakukan secara manual, yang dinilai kurang efisien dan rawan terjadi kesalahan data. Petugas resepsionis harus menulis kemudian memindahkan data tersebut ke komputer untuk membuat laporan. Kesulitan juga dirasakan ketika mencari

(15)

informasi ketersediaan kamar Mess yang tidak bisa diketahui dengan cepat ke pengunjung karena harus melihat buku catatan.

Pada proses pemesanan kamar, staf yang melayani reservasi harus memeriksa buku pemesanan secara manual. Hal tersebut memakan waktu, sehingga rentan terjadi kesalahan (human error) dalam pemeriksaan dan pencatatan, apalagi jika ada pembatalan pemesanan. Selama ini pemesanan dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan via telepon atau datang langsung ke Mess. Masalah yang terjadi jika ingin memesan kamar via telpon adalah, terkadang petugas reservasi tidak berada di tempat sering terjadi gangguan pada jaringan telepon. Sedangkan Jika datang langsung membutuhkan waktu, tenaga dan biaya.

Melihat kondisi tersebut, maka permasalahan dapat diatasi dengan kecanggihan teknologi informasi saat ini, dengan menyediakan media Informasi berbasis web, yang dapat digunakan untuk petugas resepsionis untuk mengelola data pemesanan tamu. Pembuatan sistem menggunakan pendekatan terstruktur, sedangkan metode pengembangan menggunakan Prototyping Model. Aplikasi mobile ini dapat digunakan para tamu untuk mengecek ketersedian kamar tanpa harus datang langsung, sehingga lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul "Mobile Teknologi Sistem Reservasi Mess Kantor Pemkab Muba di Palembang". Dengan adanya adanya perangkat lunak tersebut diharapkan dapat membantu para staf untuk dapat mengelola sistem pemesan kamar dan mengelola laporan lebih efektif dan efisien, serta dapat

(16)

membantu para tamu yang ingin memesan kamar yang ada di Mess Kantor Pemkab Muba di Palembang.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun Mobile Teknologi Sistem Reservasi Mess Kantor Pemkab Muba di Palembang ?

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka ruang lingkup dari permasalahan yang akan dibahas yaitu :

1) Perangkat lunak mobile yang dibangun agar dapat difungsikan untuk proses pemesanan kamar oleh tamu atau petugas resepsionis.

2) Kepala Kantor Pemkab Muba di Palembang dapat melihat laporan tamu yang menginap di Mess Pemkab Muba.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun mobile teknologi sistem reservasi Mess Kantor Pemkab Muba di Palembang.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memudahkan staf Mess Kantor Pemkab Muba di Palembang dalam mengelola laporan tamu yang menginap.

(17)

2. Memudahkan Kepala Mess Kantor Pemkab Muba di Palembang dalam melihat tamu yang menginap.

Memudahkan tamu yang ingin menginap untuk melihat kamar yang masih tersedia tanpa harus datang langsung.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Waktu dan Tempat

Tempat penelitian berada di Mess Kantor Perwakilan Pemkab Muba di Palembang. Penelitian untuk penulisan skripsi ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2016, yaitu antara Maret sampai dengan Juli 2016.

1.6.2 Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.

Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung (Wanda 2015). Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut.

1.6.3 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pungumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut.

(18)

a. Pengamatan (Observasi)

Yaitu dengan cara mengambil data secara langsung di lokasi penelitian yang dalam hal ini berarti Kantor Perwakilan Pemkab Muba di Palembang.

b. Wawancara (Interview)

Yaitu dengan cara bertanya langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam memberikan informasi mengenai pengolahan data yang dilakukan pada Kantor Perwakilan Pemkab Muba di Palembang. Pada penelitian ini, penulis telah melakukan tanya jawab langsung dengan pimpinan.

c. Literatur

Yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari dan mempelajari data-data dari buku-buku ataupun dari referensi lain, yang berhubungan dengan penulisan laporan penelitian skripsi. Buku yang digunakan penulis sebagai referensi dapat dilihat pada daftar pustaka.

1.6.4 Metode Pengembangan

Metode Pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Prototyping Model. Menurut Pressman (2010) Prototyping perangkat lunak (software prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model). Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Secara ideal prototype berfungsi sebagai subuah mekanisme untuk mengidentivikasi kebutuhan software, bila

(19)

prototype yang sedang bekerja dibangun pengembangannya harus menggunakan fragmen-fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan dan kejelasan mengenai penulisan hasil penelitian. Oleh sebab itu sistematika penulisan yang akan digunakan adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi bagian yang mengemukakan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi pembahasan mengenai landasan teori, berisi teori-teori yang terkait dengan masalah yang dibahas yaitu keterkaitan dengan Android yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Berisi analisis kebutuhan untuk sistem yang akan dibuat sesuai dengan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan.Selain itu bab ini juga berisi perancangan struktur antar muka untuk perangkat lunak yang akan dibuat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi hasil implementasi analisis dan perancangan sistem yang dilakukan, serta hasil pengujian sistem untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sudah memenuhi kebutuhan.

(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan sistem informasi serta saran-saran guna pengembangan aplikasi ini di masa yang akan datang.

(21)

8

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Mobile

Mobile adalah kata sifat yang berarti dapat bergerak atau dapat digerakkan dengan bebas dan mudah. Namun mobile dapat pula diartikan sebuah benda yang berteknologi tinggi dan dapat bergerak tanpa menggunakan kabel. Contohnya seperti smartphone, PDA, dan tablet. mobile juga bisa diartikan kendaraan bermotor yang dapat bergerak. Kategori mobile yang digunakan untuk penelitian ini yaitu mobile teknologi. Menurut Whitten, Bentley & Dittman (2004) Teknologi mobile dianggap secara signifikan genersasi sistem selanjutnya, Komputer genggam atau personal phone yang lebih sering didengar Hand Phone telah menjadi hal yang sangat penting bagi pekerja informasi. Alat ini telah memanfaatkan kemampuan nirkabel yang menyediakan aplikasi, akses Web dan email. Sekarang, banyak teknologi mobile seperti Smartphone bermunculan . Dimana alat ini memungkinkan untuk berantaroprasi sebagai satu alat yang logis dengan memiliki factor dan kelebihan masing – masing (Dzulfikar, 2015).

2.1.2 Sistem

Menurut Pressman (2010) Sistem adalah sebuah aturan atau penyusunan dari hal – hal yang saling berkaitan yang membentuk satu kesatuan, atau Sebuah

(22)

aturan fakta, prinsip, aturan dll, yang di klasifikasikan dan disusun secara teratur.

Sistem juga diartikan sebagai metode atau rencana klasifikasi prosedur untuk melakukan susuatu. Tujuannya mungkin untuk mendukung beberapa fungsi bisnis atau mengembangkan produk yang dapat dijual untuk menghasilkan pendapatan bisnis. Untuk mencapai tujuan, sistem berbasis computer memanfaatkan berbagai elemen sistem.

2.1.3 Reservasi

Reservasi adalah sebuah proses perjanjian berupa pemesanansebuah produk baik barang maupun jasa dimana pada saat itu telah terdapatkesepahaman antara konsumen dengan produsen mengenai produk tersebutnamun belum ditutup oleh sebuah transaksi jual – beli (Sulistyadi, 2012). Pada saat reservasi berlangsung biasanya ditandai dengan adanya proses tukar menukarinformasi antara konsumen dan produsen agar kesepahaman mengenaiproduk dapat terwujud.Beberapa contoh dari reservasi adalah sebagai berikut :

1. Reservasi tiket penerbangan / pesawat.

2. Reservasi kamar hotel 3. Reservasi tiket kereta api

2.1.4 Unified Modelling Language (UML)

Menurut Fowler (2005 : 1) UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa bahasa pemodelan grafis yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan,

(23)

menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.

Unified Modelling Language adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi obyek (Hermawan, 2004). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) merupakan suatu bahasa untuk membuat desain pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung, ada sembilan jenis diagram dalam UML :

a. Diagram Kelas. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas- kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

Diagram ini umumnya dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

Tabel 2.1. Simbol Class Diagram

No Simbol Keterangan Fungsi

1 Generalization Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

2 Nary Association Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.

3

Class

Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

4

Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor

5

Realization Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

6 Dependency Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan

(24)

No Simbol Keterangan Fungsi

mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri

7 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya

b. Diagram Objek. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan obje-objek serta relasi-relasi antarobjek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

c. Use-Case Diagram. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisai dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

Tabel 2.2. Simbol Use Case Diagram

No Simbol Keterangan Fungsi

1

Actor

Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

2

Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

3

Generalization

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

4

Include

Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

5

Extend

Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

(25)

No Simbol Keterangan Fungsi

6 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

7

System

Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

8

Use Case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor

9

Collaboration

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).

10

Note Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi

d. Sequence Diagram. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

Tabel 2.3. Simbol Sequence Diagram

No Simbol Keterangan Fungsi

1

LifeLine

Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.

2 Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

3 Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

(26)

clas...

class Class Model

Activ ity1

class Cla...

e. Collaboration Diagram. Bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

f. Staterchart Diagram. Bersifat dinamis. Diagram state ini memperlihatkan state-state sistem pada sistem; memuat state, transis, event, serta aktifitas.

Diagram ini terutama penting untuk meperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

g. Activity Diagram. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Tabel2.4. Simbol Activity Diagram

No Simbol Keterangan Fungsi

1 Start

Mendefinisikan suatu tindakan sebelum aktivitas dimasukkan.

2 Activity

Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

3 Control Flow

Mendeskripsikan kemana aliran kegiatan berlangsung.

4 Fork/Join

Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal.

(27)

class ...

analysis Business Process Model

T he Workflows package documents business processes, drawing on stakeholders, structures and objects defined in the Context and Object packages showing how these work together to provide fundamental business activities.

class...

Final

No Simbol Keterangan Fungsi

5 Decision

Untuk menggambarkan behaviour pada kondisi Tertentu.

6 Annotation Things

Annotation Things merupakan bagian yang memperjelas model UML. Ia dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri tiap elemen dalam model UML.

7 Final

Menandakan bahwa suatu tindakan atau aktivitas telah selesai

h. Component Diagram. Bersifat statis. Diagram komponen ini memprlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka–antarmuka (interfaces), serta kolaborasi- kolaborasi.

i. Deployment Diagram. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Develoyment diagram berhubungan erat dengan diagram komponen dimana develoyment diagram memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai kegiatan aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

(28)

2.1.5 HTML

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sekumpulan simbol-simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk menampilkan halaman pada web browser. Tag-tag tadi memberitahu browser bagaimana menampilkan halaman web dengan lengkap kepada pengguna.

HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet.

HTML5 adalah revisi kelima dari HTML dan hingga bulan Juni 2011 masih dalam pengembangan. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.

Dari penjelasan di atas HTML5 merupakan tag-tag yang ditulis dalam sebuah file yang menampilkan halaman browser sehingga nantinya bisa dibaca sistem operasi android dan pengguna akan melihat tampilan halaman di mobile android. Penelitian ini akan menggunakan HTML5.

2.1.7 JQuery Mobile

JQuery Mobile adalah web framework yang telah dioptimalkan untuk sentuhan (yang juga dikenal sebagai JavaScript library atau mobile framework) yang saat ini dikembangkan oleh JQuery Mobile team. Pengembangan berfokus pada penciptaan kerangka yang kompatibel dengan berbagai macam smartphone dan tablet PC. JQuery Mobile framework juga kompatibel dengan framework aplikasi mobile dan platform lainnya seperti PhoneGap, Worklight dan banyak lagi .

(29)

Dari penjelasan tersebut JQuery Mobile adalah JavaScript Library Pada penelitian ini JQuery Mobile yang dipakai adalah JQuery Mobile versi 1.2.1

2.1.8 PHP

PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat suatu website dinamis. Jadi PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat suatu sistem berbasis WEB. Menurut Kadir (2011), PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Dengan menggunakan program PHP, anda dapat mengakses database MySQL. Dari penjelasan di atas, PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan sebagai bahasa script server-side (Saputra, 2011). Pada penelitian ini, PHP digunakan sebagai penghubung HTML5 dengan MySQL.

2.1.9 MySQL

MySQL merupakan database multiuser yang menggunakan bahasa Strukture Query Language (SQL). MySQL dalam operasi Client-Server, melibatkan server-dimon MySQL disisi server dan berbagai macam program, serta library yang berjalan disisi client. MySQL cocok dipadukan dengan bahasa pemrrograman PHP. SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses server database. Dalam konteks bahasa SQL, informasi umumnya tersimpan dalam table-tabel yang secara logis merupakan struktur 2 dimensi yang terdiri atas baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Baris pada tabel sering disebut atribut atau field. Keseluruhan table itu dihimpun dalam suatu kesatuan yang disebut database (Saputra, 2012).

(30)

2.1.9 Metode Penelitian Deskriptif

Dalam penulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variable (Wanda, 2015).

Penelitian deskriptif sesuai karakteristiknya memiliki langkah-langkah tertentu dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perumusan masalah. Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari menggunakan data dari lapangan. Pertanyaan masalah mengandung variabel-variabel yang menjadi kajian dalam studi ini. Dalam penelitian deskriptif peneliti dapat menentukan status variabel atau mempelajari hubungan antara variabel.

2. Menentukan jenis informasi yang diperlukan. Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan. Apakah informasi kuantitatif ataukah kualitatif. Informasi kuantitatif berkenaan dengan data atau informasi dalam bentuk bilangan/angka seperti.

3. Menentukan prosedur pengumpulan data. Ada dua unsur penelitian yang diperlukan, yakni instrumen atau alat pengumpul data dan sumber data

(31)

atau sampel yakni dari mana informasi itu sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ada sejumlah alat pengumpul data antara lain tes, wawancara, observasi, kuesioner, sosiometri. Alat-alat tersebut lazim digunakan dalam penelitian deskriptif. Misalnya untuk memperoleh informasi mengenai langkah-langkah guru mengajar, alat atau instrumen yang tepat digunakan adalah observasi atau pengamatan. Cara lain yang mungkin dipakai adalah wawancara dengan guru mengenai langkah-langkah mengajar. Agar diperoleh sampel yang jelas, permasalahan penelitian harus dirumuskan sekhusus mungkin sehingga memberikan arah yang pasti terhadap instrumen dan sumber data.

4. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data. Data dan informasi yang telah diperoleh dengan instrumen yang dipilih dan sumber data atau sampel tertentu masih merupakan informasi atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

5. Menarik kesimpulan penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, peneliti menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian secara keseluruhan.

(32)

2.1.10 Metode Prototyping Model

Menurut Wanda (2015) Sebuah prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan.

Konsumen potensial menggunakan prototipe dan menyediakan masukan untuk tim pengembang sebelum pengembangan skal besar dimulai. Melihat dan mempercayai menjadi hal yang diharapkan untuk dicapai dalam prototipe. Dengan menggunakan pendekatan ini, konsumen dan tim pengembang dapat mengklarifikasi kebutuhan dan interpretasi mereka.

Menurut Pressman (2010) Prototyping perangkat lunak (software prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model). Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Secara ideal prototype berfungsi sebagai subuah mekanisme untuk mengidentivikasi kebutuhan software, bila prototype yang sedang bekerja dibangun pengembangannya harus menggunakan fragmen- fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu (contohnya : report generator, window manager dll) dimana memungkinkan program yang bekerja untuk dimunculkan secara cepat. Ciri khas dari metodologi ini adalah pengembang sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan.

Paradigma Prototyping dimulai dengan komunikasi, untuk menentukan tujuan keseluruhan untuk perangkat lunak, Prototyping adalah suatu proses yang memungkinkan developer membuat sebuah model software,metode ini baik

(33)

digunakan apabila client tidak bisa memberikan informasi yang maksimal mengenai kebutuhan yang diinginkannya. Dalam hal seperti ini, pendekatan prototyping untuk software engineering merupakan langkah yang terbaik. Sebuah desain cepat berfokus pada representasi dari aspek-aspek perangkat lunak yang akan dilihat oleh semua pengguna (misalnya, tata letak antarmuka manusia atau tampilan output format).

Sumber : http://whatsupnew.com/prototyping-model/

Gambar 2.1 Paradigma Metode Pengembangan Sistem Prototyping.

Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model).

Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi mobile teknologi sistem reservasi yang akan dibuat final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat dari pada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi ini adalah pengembang sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan.

(34)

Dengan prototype yang terbuka, model mobile teknologi sistem reservasi yang akan dibuat dikembangkan secara cepat dalam diskusi yang berkali-kali dengan klien. Model tersebut menunjukkan kepada klien apa yang akan dilakukan oleh sistem, namun tidak didukung oleh rancangan desain struktur yang mendetil.

Pada saat perancang dan klien melakukan percobaan dengan berbagai ide pada suatu model dan setuju dengan desain final, rancangan yang sesungguhnya dibuat tepat seperti model dengan kualitas yang lebih bagus.

Protoyping membantu dalam menemukan kebutuhan di tahap awal pengembangan,terutama jika klien tidak yakin dimana masalah berasal. Selain itu protoyping juga berguna sebagai alat untuk mendesain dan memperbaiki user interface – bagaimana sistem akan terlihat oleh orang-orang yang menggunakan mobile teknologi sistem reservasi yang akan dibuat.

Berikut adalah Tahapan-Tahapan Prototyping dan Kelebihannya yaitu :

Gambar 2.2 Flowchart Prototyping Model pada sistem

(35)

1. Mengidentifikasi kebutuhan

Pelanggan dan developer bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi prototyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2, dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan, jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

(36)

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

2.2. Penelitian Sebelumnya

Dalam melakukan penelitian ini penulis mereferensi penelitian yang sejenis sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian. Ada 2 penelitian sebelumnya yang dijadikan refernsi yaitu :

1. Penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Reservasi Kamar Hotel Sandro Tangerang” Perancangan Sistem Informasi Reservasi Hotel Sandro dapat memudahkan Receptionist untuk melakukan proses-proses data reservasi hotel dan data pengolahan reservasi hotel. Dan keuntungan yang di dapat bagi pelanggan lebih efisien dan tidak memakan waktu karena dapat dilihat dari proses informasi yang didapat mengenai data hotel pada Hotel Sandro, pelanggan tidak perlu datang ke Hotel Sandro secara langsung (Nurmala, 2015).

2. Penelitian yang berjudul “Evaluasi Implementasi Sistem Informasi Reservasi Online (Studi Pada Vip Enterprise Malang)” Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi sistem reservasi online di VIP Enterprise sudah berjalan cukup baik tetapi masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki lagi Hasil penelitian menunjukan bahwa dari evaluasi sistem masih terdapat kendala dalam penggunaan sistem reservasi online terutama dari segi waktu, output sistem serta input sistem. (Wijaya, Kertahadi dan Riyadi, 2015).

(37)

2.3.

Kerangka Berpikir

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Dalam kerangka pemikiran ini, peneliti akan berusaha membahas permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Pembahasan tersebut akan dijelaskan menggunakan konsep dan teori yang ada hubungannya untuk membantu menjawab masalah penelitian. Adapaun permasalahan yang dalam penelitian ini adalah mengenai sistem pemesan kamar dan pengelolaan data pemesanan pada Mess Kantor Perwakilan Pemkab Muba di Palembang.

(38)

25 3.1 Mengidentifikasi Kebutuhan

3.1.1 Analisa Sistem yang Berjalan

Jika Seorang tamu datang atau menelepon, seorang resepsionis dengan cepat mencatat nama, alamat, nomor telepon dan beberapa informasi lainnya.

Setelah itu, resepsionis menenyakan kebutuhan dan keinginan tamu, serta hal-hal yang berhubungan dengan penginapan, seperti lama tinggal, tipe tempat tidur, jumlah orang dewasa dan anak yang menginap.

Setelah Informasi terkumpul, resepsionis kemudian mengecek kamar yang tersedia pada tanggal tersebut dan memberikan saran kamar yang sesuai dengan keinginan tamu. Setiap resepsionis dituntut untuk dapat memberikan informasi Yang relative lengkap tentang kamar dan fasilitas mess sehingga tamu dapat terlayani denga baik.

Ketika sang tamu telah membuat keputusan kamar apa yang akan diambil, resepsionis membuat tanda konfirmasi yang akan dikirimkan kepada sang tamu pada hari yang sama. Konfirmasi ini menandakan sang tamu telah memesan kamar sekaligus berhak menggunakan fasilitas-fasilitas lain yang ada di mess tersebut. Adapaun masalah yang dihadipi pada alur yang berjalan adalah :

a) Resepsionis sering kali kewalahan untuk menentukan secara cepat dan tepat kamar yang tersedia dan sesuai denga keinginan tamu.

(39)

b) Resepsionis kewalahan untuk membuat laporan bulanan yang harus memindahkan kedalam bentuk document secara manual.

c) Kepala Kantor harus menunggu laporan dari petugas resepsionis untuk melihat informasi tamu yang menginap.

Gambar 3.1 Use Case Sistem Reservasi Berbasis Mobile dibuat menggunakan Microsoft Visio

Berdasarkan gambar diatas terdapat 5 Use Case, dengan Keterangan sebagai berikut :

1. Use Case : Mencari Ketersedian Kamar

Pelaku : Tamu dan Resepsionis

Keterangan : Tamu datang langsung atau menelpon untuk menayakan informasi tentang ketersedian kamar.

2. Use Case : Memilih Kamar

Pelaku : Tamu dan Resepsionis

Keterangan : Tamu memilih kamar yang yang disediakan petugas resepsionis.

3. Use Case : Memesan Kamar

Pelaku : Tamu

(40)

Keterangan : Tamu memesan kamar yang sudah dipilih berdasarkan ketersedian kamar.

4. Use Case : Memvalidasi

Pelaku : Resepsionis

Keterangan : Petugas memvalidasi pemesanan dan memberikan tanda bukti pemesan kepada tamu yang memesan kamar.

5. Use Case : Mencetak Laporan

Pelaku : Resepsionis

Keterangan : Petugas resepsionis mencetak laporan untuk diserahkan kepada Kepala Kantor sebagai laporan bulanan.

6. Use Case : Melihat Laporan

Pelaku : Kepala Kantor dan Resepsionis

Keterangan : Kepala Kantor dan Resepsionis melihat laporan yang sudah dicetak oleh petugas resepsionis.

3.1.2 Analisa Sistem Usulan

3.1.3.1 Informasi Pemesanan Kamar

Sistem Pemesanan yang menggunakan web mobile secara online otomatis mempermudah tamu untuk memesan kamar yang mereka inginkan, dan juga memperluas jaringan dan informasi perubahan jenis kamar yang tersedia.

Pemesanan Kamar bisa dilakukan secara online atau dengan datang langsung ke tempat. Sebelum memesan kamar tamu mengisi form data tamu terlebih dahulu.

(41)

Kemudia mengisi form pemesanan kamar yang telah di sediakan. Setelah itu calon tamu wajib mengkonfirmasi kepada receptionis Mess via email ataupun telepon, dan calon tamu wajib mencetak tanda bukti pemesanan kamar buat menjadi tanda bukti bahwa calon tamu benar telah memesan kamar tersebut.

3.1.3.1 Laporan Hunian

Dalam hal ini untuk laporan hunian adalah laporan yang diberikan oleh resepsionis kepada Kepala Kantor pada setiap awal bulan. Laporan ini digunakan oleh Kepala Kantor sebagai salah satu laporan kinerja yang akan diberikan kepada Bupati. Data laporan yang akan diberikan diperoleh dari sistem yang akan dibangun. Pada sistem ini akan dibuat sebuah menu untuk mencetak laporan yang sesuai dengan kebutuhan.

3.1.3 Menentukan Kebutuhan Data

Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada sistem baru. Pelanggan dalam hal ini instansi Mess Muba dan pengembang yaitu penulisi bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar mobile teknologi sistem reservasi yang akan dibuat. Data yang dibutuhkan dalam pengembangan Sistem Informasi ini adalah :

1. Data Tamu yaitu data apa saja yang digunakan tamu untuk memesan kamar yang akan di masukkan kedalam sistem.

2. Data Instansi yaitu nama Instansi, alamat, jenis, tanggal berdiri dan Surat keputusan Instansi dari Pemda.

3. Data Kamar yaitu jumlah dan nama – nama kamar yang tesedia.

(42)

4. Data Admin/Petugas: nama petugas, alamat, jenis kelamin, tanggal lahir.

5. Data Kepala Kantor yaitu nama Kepa Kantor, alamat, jenis kelamin, tanggal lahir.

3.1.4 Menentukan Kebutuhan Fungsional

Menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem baru.

Menunjukkan fasilitas apa yang dibutuhkan serta aktivitas apa saja yang terjadi dalam sistem baru. Fungsi dari sistem ini adalah :

1. proses login untuk Kepala Kantor dan petugas

2. proses pengelolaan data kamar, data tamu, meliputi input, update dan delete

3. proses pengelolaan data Kepala Kantor, meliputi input, update dan delete 4. proses pengelolaan data petugas, meliputi input, update dan delete

5. proses pemesanan kamar pasien, baik pemesanan yang dilakukan secara langsung atau melalui aplikasi.

6. proses searching/pencarian data tamu 7. proses pembuatan laporan melalui sistem.

3.2 Membangun Prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output) pada mobile teknologi sistem reservasi yang akan dibuat.

(43)

3.2.1 Perancangan Use Case Diagram

Diagram Use Case dibuat untuk menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”, sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Pengguna akhir (end user) merupakan aktor yang menggunakan sistem ini, yang mana kegiatan yang bisa dilakukan antara lain reservasi mess secara online menggunakan mobile dan membuat laporan otomatis untuk memudahkan aktor.

Adapaun use case diagram dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berkut.

Gambar 3.2 Use Case Sistem Reservasi Berbasis Mobile dibuat menggunakan Microsoft Visio

(44)

Untuk menjelaskan kegiatan secara detail dari masing-masing use case, maka berikut ini akan dijelaskan dengan menggunakan use case naratif sebagaimana berikut ini :

a) Use Case Naratif Mencari Ketersedian Kamar

Use Case ini menampilkan form pencarian mengenai informasi ketersedian kamar.

Adapun naratif dalam use case ini menampilkan informasi sistem dapat dijelaskan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Skenario Mencari Ketersedian Kamar

Use Case Name Mencari Ketersedian Kamar

Use Case Type Bussiness Requirements:

Use Case ID UC001

Priority Source

Primary Bussiness Actor Tamu dan Recepsionis Others Participant Actors -

Other Interested Sakeholders - Description

Use Case ini akan menampilkan form untuk mencari informasi mencari ketersedian kamar, berdasarkan informasi yang di input oleh tamu ataupun petugas resepsionis.

Precondition

Memilih menu Booking dan memasukan tanggal pemesaan sesuai dengan kebutuhan, maka akan tampil informasi kamar yang tersedia.

Trigger -

Typical Course of Events

Actor Action System Response

Step 1 : Aktor memilih Booking .

Step 2 : sistem meresponse dengan menampilkan menu pencarian kamar.

Step 3 : actor memasukan tanggal sesuai dengan kebutuhandan menekan tombol “Cari”.

Step 4 : sistem meresponse dengan menampilkan menu kamar yang tersedia.

Step 5 : Selesai

Alternate Courses

Alt-Step 1 : Jika kamar yang dicari tidak tersedia maka sistem akan menampilkan peringatan “Kamar tidak Trsedia”.

Alt-Step 2 : Jika kamar yang dicari tidak tersedia maka sistem akan menampilkan peringatan “Kamar tidak Trsedia”.

Alt-Step 3 : Jika tidak memasukan tanggal pada form pecarian maka sistem akan menampilkan peringatan “Anda Belum Memasukkan Tanggal”.

Conclusion Use case ini digunakan untuk actor ingin melihat informasi ketersediaan kamar.

Postcondition Data mengenai informasi ketersedian kamar akan di tampilkan.

(45)

Bussines Rule Akan dapat melihat informasi ketersedian kamar jika sudah mencari informasi kamar pada sistem tersebut.

Implementation Constraints and

Specifications Sistem akan ditampilkan dalam bentuk tabel.

b) Use Case Naratif Memilih Kamar

Dalam Use Case adalah proses yang dilakaukan oleh tamu adalah memilih kamar berdasarkan pencarian yang telah dilakukan pada proses sebelumnya. Adapun naratif dalam use case ini menampilkan informasi sistem dapat dijelaskan sebagai pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Skenario Memilih Kamar

Use Case Name Memilih Kamar

Use Case Type Bussiness Requirements:

Use Case ID UC002

Priority HIGHT

Source

Primary Bussiness Actor Tamu dan Recepsionis Others Participant Actors -

Other Interested

Sakeholders -

Description Use Case ini adalah sebuah proses dimana memilih kamar berdasarkan pencarian.

Precondition Setelah melakukan memilih kamar, dilakukan proses mengisi data.

Trigger -

Typical Course of Events

Actor Action System Response

Step 1 : Tamu memilih kamar

Step 3: Sistem meresponse dengan menyimpan data pembayaran atau check out kedalam database dan menampilkan menu data tamu.

Step 2 : resepsionis mengisi

data tamu. Step 4: Selesai

Alternate Courses

Conclusion Use case ini digunakan untuk memilih kamar sesuai

(46)

ketersedian berdasarkan pencarian.

Postcondition Tamu mendapatkan kamar berdasarkan pencarian.

Bussines Rule Dapat menyimpan peelunasan biaya kamar kedalam database sistem.

Implementation Constraints

and Specifications Sistem akan ditampilkan dalam bentuk tablel.

c) Use Case Naratif Memesan Kamar

Dalam Use Case ini menampilkan proses pemesanan kamar yang dilakaukan oleh tamu. dalam proses yang dilakaukan oleh tamu adalah mengisi data tamu tau jika sudah terdaftar maka tamu cukup login dan dapat langsung memesan kamar Adapun naratif dalam use case ini menampilkan informasi sistem dapat dijelaskan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Skenario Memesan Kamar

Use Case Name Memesan Kamar

Use Case Type Bussiness Requirements:

Use Case ID UC003

Priority Source

Primary Bussiness Actor Tamu dan Recepsionis Others Participant Actors -

Other Interested Sakeholders - Description

Use Case ini akan menampilkan form untuk input informasi mengenai data diri pada sistem, dalam proses ini dapat dilakukan menggunakan 2 cara yaitu, melalui sistem atau langsung datang langsung menemui resepsionis .

Precondition Setelah memilih kamar yang tersedia, kemudian masukkan identitas tamu sebagai bagian proses memesan kamar.

Trigger -

Typical Course of Events

Actor Action System Response

Step 1 : setelah ditampilkan kamar yang tersedia Aktor memilih Booking .

Step 2 : sistem meresponse dengan menampilkan menu input identitas tamu.

Step 3 : actor menginput identitas tamu dan menekan tombol submit.

Step 4 : sistem meresponse dengan menyimpan data identitas tamu.

Step 5 : Selesai

Alternate Courses Alt-Step 1 : Jika dalam prosen pengisian form input tidak lengkap maka akan tampil pemberitahuan “anda belum mengisi seluruh form”.

Conclusion Use case ini digunakan untuk actor ingin menginput informasi data

(47)

pemesanan kamar.

Postcondition Data informasi pemesanan kamar akan tersimpan.

Bussines Rule Dapat menyimpan Data informasi pemesanan kamar dalam database sistem.

Implementation Constraints and

Specifications Sistem akan ditampilkan dalam bentuk table.

d) Use Case Naratif Memvalidasi Pemesanan

Use Case ini merupakan proses validasi pemesanan transaksi pemesanan kamar, oleh resepsionis pada sistem. Dimana proses ini berlangsung setelah tamu membayar memesan kamar. Adapun naratif dalam use case ini menampilkan informasi sistem dapat dijelaskan pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Skenario Naratif Memvalidasi

Use Case Name Memvalidasi

Use Case Type Bussiness Requirements:

Use Case ID UC004

Priority LOW

Source

Primary Bussiness Actor Tamu dan Recepsionis Others Participant Actors -

Other Interested

Sakeholders -

Description

Use Case ini adalh sebuah proses dimana tamu konfirmasi pemesanan kamar atau memberikan informasi kapan biaya itu akan dibayar. Pembayaran boleh dilakukan sebelom check in atau pada waktu check out.

Precondition

Setelah mengetahui jumlah biaya yang harus dibayar, tamu memberikan konfirmasi kepada resepsionis kapan

pembayaran akan dilakukan.

Trigger -

Typical Course of Events

Actor Action System Response

Step 1 : tamu mengkonfirmasi biaya pemesanan kamar, kapan akan membayar kepada resepsionis .

Step 3: sistem meresponse dengan menyimpan konfirmasi biaya pemesan yang di update oleh reseppsionis.

Step 2 : resepsionis menerima

konfirmasi pembayaran dari Step 4 : Selesai

(48)

tamu.

Alternate Courses

Conclusion Use case ini digunakan untuk proses konfirmasi pranbayaran biaya transaksi hunian.

Postcondition resepsionis mendapatkan informasi mengenai konfirmasi pembayaran biaya hunian oleh tamu.

Bussines Rule Dapat menyimpan konfirmasi pembayaran biaya pemesanan kamar dari database sistem.

Implementation Constraints

and Specifications Sistem akan ditampilkan dalam bentuk text.

e) Use Case Melihat Laporan Hunian

Dalam Use Case adalah proses yang dilakaukan oleh resepsionis untuk membuat laporan untuk diserahkan kepada Kepala Kantor, atau Kepala kantor bisa langsung mngecek laporan menggunakan mobile . Adapun naratif dalam use case ini menampilkan informasi sistem dapat dijelaskan pada tabel 3.5.

Tabel 3.5. Skenario Melihat Laporan

Use Case Name Melihat Laporan

Use Case Type Bussiness Requirements:

Use Case ID UC005

Priority HIGHT

Source

Primary Bussiness Actor Tamu dan Recepsionis Others Participant Actors -

Other Interested

Sakeholders -

Description

Use Case ini adalah sebuah proses menampilkan laporan oleh sisttem yang dapat di akses oleh kepala kantor atau resepsionis.

Precondition

Setiap akhir bulan, resepsionis membuat laporan hunian kamar untuk dilaporkan kepada kepala kantor yang akan diserahkan pada awal bulan berikutnya.

Trigger -

Typical Course of Events

Actor Action System Response

Step 1 : resepsinis dan kepala kantor Login berdasarkan ID

Step2: Sistem meresponse dengan

(49)

ke sistem dan mengklik menu laporan.

menampilan laporan sesuai dengan kebutuhan.

Step 2 : resepsionis mencetak laporan, dengan menekan tombol cetak.

Step 4: Sistem mencetak laporan.

Step 5 : Selesai Alternate Courses

Conclusion Use case ini melihat dan mencetak laporan yang harus di berikan ke kepala kantos oleh respsionis.

Postcondition Tamu mendapatkan bukti pembayaran biaya hunian oleh resepsionis.

Bussines Rule Dapat mencetak laporan dan menyimpan laporan kedalam database sistem.

Implementation Constraints

and Specifications Sistem akan ditampilkan dalam bentuk tablel.

f) Use Case Melihat Laporan Hunian

Dalam Use Case adalah proses yang dilakaukan oleh resepsionis untuk membuat laporan untuk diserahkan kepada Kepala Kantor, atau Kepala kantor bisa langsung mngecek laporan menggunakan mobile . Adapun naratif dalam use case ini menampilkan informasi sistem dapat dijelaskan pada tabel 3.6.

Tabel 3.6. Skenario Melihat Laporan

Use Case Name Mencetak Laporan

Use Case Type Bussiness Requirements:

Use Case ID UC005

Priority HIGHT

Source

Primary Bussiness Actor Recepsionis Others Participant Actors -

Other Interested

Sakeholders -

Description Use Case ini adalah sebuah proses mencetak laporan oleh sistem yang dapat di akses oleh resepsionis.

Precondition

Setiap akhir bulan, resepsionis membuat laporan hunian kamar untuk dilaporkan kepada kepala kantor yang akan diserahkan pada awal bulan berikutnya.

(50)

Trigger -

Typical Course of Events

Actor Action System Response

Step 1 : resepsinis dan kepala kantor Login berdasarkan ID ke sistem dan mengklik menu laporan.

Step2: Sistem meresponse dengan menampilan laporan sesuai dengan kebutuhan.

Step 2 : resepsionis mencetak laporan, dengan menekan tombol cetak.

Step 4: Sistem mencetak laporan.

Step 5 : Selesai Alternate Courses

Conclusion Use case ini melihat dan mencetak laporan yang harus di berikan ke kepala kantos oleh respsionis.

Postcondition Tamu mendapatkan bukti pembayaran biaya hunian oleh resepsionis.

Bussines Rule Dapat mencetak laporan dan menyimpan laporan kedalam database sistem.

Implementation Constraints

and Specifications Sistem akan ditampilkan dalam bentuk tablel.

3.2.2 Diagram Aktivitas

Diagram Aktivitas menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Diagram activitas lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Aktivitas yang tejadi pada sistem ini digambarkan pada gambar 3.2.

(51)

Gambar 3.3 Diagram Aktivitas Pemesanan Kamar oleh Tamu

Gambar 3.3 diatas adalah proses pemesanan kamar secara online oleh tamu. dalam proses pemesanan tamu harus membuka apliksi sistem resevasi tersebut, setelah itu barulah tamu dapat chek in dan check out.

(52)

Gambar 3.4 Diagram Aktivitas Pemesanan Kamar oleh Resepsionis

Gambar 3.4 adalah sebuah proses dimana petugas resepsionis menjalankan sistem dalam pemesanan kamar, memvalidasi pemesanan dan membuat laporan.

(53)

Gambar 3.5 Diagram Aktivitas Kepala Kantor Melihat Laporan

Pada gambar 3.5 ini menunjukan proses aktivitas kepala kantor dalam mengecek informasi tamu yang menginap.

3.2.3 Perancangan Basis Data

Disini penulis mengusulkan pembuatan web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML 5, dengan editor Macromedia Dreamwaver CS6, dan database MySQL. Berikut Adalah detail tabel dan field di dalam database.

1. Tabel admin

Nama File : bsi_admin Kunci File : id

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data user admin.

(54)

Tabel 3.7 Tabel Tamu

2. Tabel adminmenu

Nama File : bsi_adminmenu Kunci File : id

Keterangan : Digunakan untuk mengolah data pemesanan Tabel 3.8 Tabel Reservasi

3. Tabel Booking

Nama File : bsi_bookings Kunci File : no_kamar

Keterangan : Digunakan untuk data pemesanan kamar.

(55)

Tabel 3.9 Tabel Booking

4. Tabel kapasitas kamar Nama File : bsi_capacity Kunci File : id

Keterangan : Digunakan admin untuk mengatur kapasitas kamar.

Tabel 3.10 Tabel Kapasitas Kamar

5. Tabel client

Nama File : bsi_clients Kunci File : client_id

Keterangan : Digunakan admin untuk menyimpan user tamu yang sudah mendaftar.

(56)

Tabel 3.11 Tabel client

6. Tabel Pemesanan

Nama File : bsi_reservation Kunci File : id

Keterangan : Digunakan sistem untuk menyimpan data dari pemesanan oleh tamu dan digunakan oleh petugas untuk diolah menjadi sebuah laporan.

Tabel 3.12 Tabel Pemesanan

7. Tabel kamar

Nama File : bsi_room Kunci File : room_ID

Keterangan : Digunakan oleh petugas untuk menyimpan data kamar.

(57)

Tabel 3.13 Tabel Pemesanan

8. Tabel Tipe Kamar

Nama File : bsi_roomtype Kunci File : roomtype_ID

Keterangan : Digunakan oleh petugas untuk menyimpan data tipe kamar.

Tabel 3.14 Tabel Tipe Kamar

9. Tabel Status Nama File : status Kunci File : id_status

Keterangan : Digunakan oleh petugas untuk menyimpan data status kamar apakah booking, check in dan check out.

Tabel 3.15 Tabel status

(58)

3.2.4 Perancangan Antar Muka Mobile

1. Halaman Utama

Halaman utama berisi tentang menu tanggal yang digunakan untuk pencarian ketersedian kamar.

Gambar 3.5 Halaman Menu utama 2. Halaman Ketersedian Kamar

Halaman ini adalah halam yang menampilkan ketersedian kamar berdasarkan pencarian.

Gambar 3.6 Halaman Ketersedian Kamar

(59)

3. Halaman Rincian

Halaman ini menampilkan rincian kamar yang dipilih, di halaman ini jika tamu belum memiliki akun maka di haruskan untuk mendaftar terlebih dahulu jika sudah ada cukup login, maka akan tampil semua biodata tamu tersebut.

Gambar 3.7 Halaman Rincian 4. Halaman Konfirmasi

setelah melakukan pemesan dengan cara mendaftar atau login dengan akun yang sudah ada maka tamu akan mendapatkan konfirmasi dari sistem.

(60)

Gambar 3.8 Halaman Konfirmasi

3.2.5 Perancangan Antar Muka Mobile

5. Halaman Login

Halaman Login yaitu hak akses yang diberikan kepada petugas resepsionis yang digunkan untuk mengelola informasi. hak akses diberikan juga kepa kepala kantor untuk dapat melihat informasi tamu yang menginap.

Gambar 3.9 Halaman Login

6. Halaman Home

Halaman admin ini berisi menu - menu yang di gunakan petugas resepsionis ketika selesai login. halaman ini sebagai halaman awal yang digunakan mengelola sistem reservasi tersebut.

Gambar

Tabel 2.3. Simbol Sequence Diagram
Diagram  ini  terutama  penting  untuk  meperlihatkan  sifat  dinamis  dari antarmuka  (interface),  kelas,  kolaborasi,  dan  terutama  penting  pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Gambar 3.1 Use Case Sistem Reservasi Berbasis Mobile dibuat menggunakan Microsoft Visio
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

mineral tidak dapat mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk dalam.. mineral, dimana derajat kejernihan ialah kemampuan mineral

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden secara umum melakukan pembelian sabun mandi dengan melihat atribut produk, yaitu yang berkaitan dengan

Dari kesalahan-kesalahan sistem yang telah diuraikan diatas dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan dan redudansi data pada pengolahan data untuk laporan

Pada periode 1.4 detik run-up yang terjadi mem- punyai kecenderungan naik dengan bertambah besarnya sudut gelombang dan akan menghasilkan nilai yang sama pada sudut 15 o dan 30

Secara umum strategi daya saing yang dibutuhkan industri galangan kapal adalah strategi korporasi dan bisnis seperti yang dilakukan negara lain yang berhasil dalam

¾ IAS 1 requires an entity to disclose the amount of dividends that were proposed or declared after the end of the reporting period but before the financial statements were

Selama proses pembinaan mulai dari siklus I sampai siklus II, peneliti berusaha melaksanakan bimbingan serta arahan secara adil, dan menyeluruh pada setiap guru,

[r]