• Tidak ada hasil yang ditemukan

10. Hj. Evita Asma.Ida RISALAH RAP AT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETENAGALISTRIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "10. Hj. Evita Asma.Ida RISALAH RAP AT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETENAGALISTRIKAN"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

RISALAH RAP AT PEMBAHASAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

KETENAGALISTRIKAN

Tahun Sidang Masa: Persidangan Jenis Rapat Rapat ke Hari,tanggal Pukul . Tempat Acara Ketuarapat Sekretaris Rapat Hadir Anggota Pemerintah

ANGGGOTA KOMISI VIII : .1. ' Dr. Irwat1 :Prayitno, MSc

2. Ir. Emir moeis, MSc 3. Ir. Agusman Effendi 4. Drs. Anthonius Rahail 5. Firman Jaya baely, SH 6. Joseph Umar Hadi 7. Royani Haminullah 8. Muhammad Yamin, SH

9. Ir. Zaenal Arifin 10. Hj. Evita Asma.Ida ·

..

2001-2002 III

Rapat Panit.ia Kerja 3

Senin, 25 Februari 2002 13. 30 - 16.30 WIB

Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI

Pembahasan DIM Sandingan RT.JU tentang Ketenagalistrikan yang diserahkan ke Panja.

Ir. Agusman Effendi

Drs. Muhono Basuki I

22 dari 33 Anggota Panja Komisi VIII

Direktur Jenderal Listrik dan Pemaufaatan Energi beserta jajarannya

11. Drs. Comelis Ta.pa.tab

12. Prof. Or. H. Rustam E Tamburaka, 13. MA Syamsul Bachri, M.Sc

14. Ors. Priyo Budi Santoso 15. Drs. Rusli Ibrahim 16. Agus Suflihat Mahmud 17. · H. Noor Adenan Razak, SE 18. Ors. Zulkifli Halim, MSc 19. Bambang AS

20. Haritnulyo

21. Ir: Dannansyah Husein

22. Prof: I)R. Ing. K. Tunggul Sirait

(2)

PEMERINTAH :

1. • Dr. Ir. Luluk Swniarso, MSc 2. Dr. Ir. Yogo Pratorno, MSc, Ph.D 3. Ir. J. Poerwono, M.S.E.E

4. Ir. Ronggo Kuncahyo, MM 5. Dr. Ir. Hardi Prasetyo 6. Drs. TA. Nunvinakum,. SH 7. Sri Maharani, SH

8. Ir. Soernarjanto, MM 9. Ir. Ratna Ariati, M.Sc 10. Drs. Barnbang Suponyono 11. Ir. Handani Risrnasini 12. Ir. Aman Subagio

13 .. Dt. Ir. Barnbartg Adi Winarso 14. · Ir. Harndani Risrnasini

15. Ir. Subyantoro

16. Sriyanto

17. Pramono

(3)

Panja RUU Tentang Listrik 25-2-2002

KETUA RAPAT (Ir. AGUSMAN EFFENDI) :

Saya buka Rapat Panja ini, karena kemarir'l Panja yang terakhir adalah ditutup, . tetapi setelah itu saya akan skors kembali karena jumlah yang tandatangan baru 14 orang. Saya skors 5 menit.

(RAPAT DISKORS) : Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanhirahirn,

Dengan ucapan bismillah saya buka Ra pat Panja RUU Ketenagalistrikan.

Bapak Ibu sekalian kita pada saat pertama Rapat Panja, satu DIM yang telah kita selesaikan dan pada saat itu kita rnerencanakan untuk rapat, dan rapat i

1

tu adalah hari ini sampai dengan kalau disetujui bersama apakah sampai pukul 16.30 WIB untuk sementara, setuju ?

(RAPAT SETUJU) : Terima kasih

Dan kita masuk saja langsung ke DtM No. 5, DIM N0.5 ada kaitan dengan tambahan DIM dari Fraksi Partai Golkar dan juga tambahan DIM dari Fraksi PDKB, F.PBB, F.PDU menjadi 3 Dim, apakah kita satu persatu atau keseluruhan, karena sebenarnya kalau dari Fraksi Partai Golkar kalau tidak salah hanya memecah dari d menjadi 3 Dim. Kita langsung saja ketiga dim itu langsung dibahas, bisa disetujui ?

(RAPAT SETUJU) : Terima kasih

Kami persilakan, sebelumnya ijinkan saya untuk membacakan lebih awal DIM di dalam draft RUU adalah bahwa DIM No. 5.

d. bahwa penyediaan tenaga listrik perlu senantic:sa memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup, konservasi energi dan diversifikasi energi sebagaimana digariskan dalam kebijakan energi nasional serta mt:manfaatkan sebesar-besatnya barang dan jasa. produksi da/am negeri yang kompetitif dan menghasilkan nilai tambah.

Saya persilakan, diawali dari Frak~i Partai Golkar.

ANGGOTA F.PG (Hj. EVITA ASMALDA) : Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bapak, Ibu yang saya hormati.

Sesuai dengan apa- yang telah kami sampaikan di dalcim Raker yang lalu pada tanggal 23 Jat'luari 2002, kami dalam DIM ini khususnya konsiderans Menimbang huruf d itu sampai kata kebijakan hasional titik, pol<ok kalimat tetap, tetapi yang anak kalimat selanjutnya itu kami memuat dalarn usulan baru yaitu konsideran huruf e, apakah kami baca yang huruf e nya Pak Ketua ?

Konsiderans huruf e usulan kami, bahwa dalam pengembangan indust·~i usaha penyediaan tenaga listrik perlu diprioritaskan pemanfaatan sebesar- besarnya barang dan jasa produksl dalam negeri yang kornpetitif yang dapat menghasilkan nilai tambat1 untuk pengembangan industri ketenagalistrikan nasiqnal.

Kemudian kami pun mengusulkan DIM tambahan usulan baru DIM ke 2

yaitu untuk butir f, bahwa ada wilayah tertentu yang berada pada tahap

pembangunan yang berbeda dan bahwa sebagian anggota masyarakat berada

(4)

pada tingkat perekonomian yang belum mapan sehingga perlu peraturan

perundang-undang~n yang melindungi kepentingan masyarakat tersebut.

Jadi dalam hal ini Ketua, Pimpinan.

Kami mencoba memformulasikan secara filosofi maupun sOsiologis yang memang kita alamai saat ini kemudian kami melihat bahwa dalam konsideran ini belum ada. perumusan penuangan bahwa disatu sisi kita ingin bahwa barang

· dan jasa produksi dalam negeri ini memang begitu kompetititnya itu dapat juga menjadi satu nilai tambah untuk pengembangan industri ketenagr:ilistrikan sehingga diharapkan ditentunya komponen-komponen itu.

Harapan kita ke depan yang memang ada di produk di dalam negeri mengapa tidak kita manfaatkan itu, selama ini karena sistem sedemikian rupa kontrak dan sebagainya, sehingga dan memang kita tahu juga biasanya karena pinjaman luar Bapak, Ibu sekalian itu memang ada satu, satu klausul tertentu dalam perjanjian itu sehingga baik bukan hanya ekspomya saja yang didatangkan tetapi kadang barang itu pun harus disana begitu dari negara aslinya, kalau kita lihat perkembangan ke depan ternyata memang kita sudah bisa memproduksi kornponen tersebut misalnya, undang-undang ini memberi peluang itu, jadi tidak menghambat proses pemberdayaan juga produksi dalam negeri kita.

Sekian Pak Ketua, terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih F. Partai Golkar.

Selanjutnya juga hal yang sama karena memecah beberapa DIM yaitu dari Fraksi PBB, mungkin tidak perlu saya bacakan tapi hampir samalah, lalu Fraksi PDKB.

ANGGOTA F.DKB (Prof. Dr. Ing. K. TUNGGUL SIRAIT) : DIM No. 5 tetap Pak, hanya ada tambahah.

Apakah No. 5 dulu atau ada ayat tambahan.

KETUA RAPAT :

Oya betul tidak seperti yang lain, terima kasih Pak.

, Sama juga seperti F.PDKB hanya tambahan point e dan yang sama adalah F.PBB dan Fraksi Partai Golkar.

·Kita serahkan dulu pemerintah, kami persilakan.

PEMERINTAH :

Terima kasih Bapak Pimpinan.

' Pada dasarnya kami menyambut baik semua masukan karena ini lebih memperkaya filosofis daripada undang-undang ini khususnya dalam rangka perwujudan pengembangan indutri ketenagalistrikan nasional, sehingga kami dapat menerima usulan item-item yang diusulkan, hanya masalahnya disini kami usulkan semua itu kami coba, kami rumuskan dalam suatu ayat saja untuk mencakup semua masukan. Kalau nanti dirasa teman-teman misalnya Anggota Dewan menganggap itu perlu dipisah dalam pasal tersendiri, kami tidak keberatan karena materinya kami setujui dan telah kami rumuskan di dalam rumusan terlampir, semua karni masukan.

Terima kasih.

(5)

KETUA RAPAT:

Kalau begitu dirumuskan saja di naskah ditambah d 1 usulan Golkar supaya nanti bisa dibaca, di sebelah kiri saja Pak atau di sebelah kanan, sama saja d 1 sanipai dengan energi nasional warna diubah saja, sertanya nggak sampai' itu.

ANGGOTA F:PG (Hj. EVITA ASMALDA) :

Interupsi, ini kalau melihat tayangan tadi yang sarnpaikan pemerintah memang ini sudah memformulasikan usulan Partai Golkar sendiri menjadi satu konsep, jadi gabungan dari naskah RUU yang awal yang kiri jadi yang tengar1 ini sudah penggabungan dari usulan-usulan yang dimasuk diformulakan itu. Usulan saya Pak Ketua, untuk mempersingkat petnbahasan kita, kita lihat konsep yang sudah ditawarkan pemerintah ini dan tayangannya disebelah kanan ini yang d, jadi yang d 1 saya rasa nggak perlu lagi karena masing-masing kita di DIM juga

memang sudah ada.

Jadi sekarang sudah kita masuk kepada formula baru yang hasil rumusan pemerintah itli berdasarkan usuian 'dari fraksi-fraksi termasuk dari Partai Golkar tentunya. Ini tolong tinggal kita cermati"'betul-betul kemudian ditanyakan lagi terutama kepada kami pihak pengusul Pak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih

Kami tanyakaf'I kernbali kepada Fraksi Partai Golkar Karena Fraksi Partai Golkar DIM no. 5 point d itu menjadi 3 item, 3 ayat d, e, f.

· Apakah cukup dengan d 1, silakan

ANGGOTA F.PG (Hj. EVITA ASMALDA) : Mungkin begini Pak Ketua.

Karena kebetutan disini saya yakin ada ahli bahasa ju~a kita melihat ini memangkan kalau kami melhat ada dua substansi besar disini. Apakah penulisan ini istilahnya dengan pengkayaan pengkalimatan itu ya memadai dalam artian struktur bahasa juga begitu. Tapi yang jelas substansi yang kita kami maukan itu memang sudah termuat disitu. Jadi sudah termasuk di dalamnya.

' KeTUA RAPAT :

1

Yang f ya ? ·

: ANGGOTA F.PG (Hj. EVITA ASMALDA) :

Tidak di tuar itu belum-belum, baru yang maksudnya butir d itu sendiri dan tambahannya yang e.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Sebelum ke ahli bahasa kami persilakan fraksi-fraksi ingin mengomentari

ini, kami persilakan, dari awal F.PDIP.

(6)

ANGGOTA F.PDIP {ZAINAL ARIFIN) : Terima kasih.

Perubahan ini kami setuju Pak, tidak keberatan.

Terima kasih. ·

KETUA RAPAT : Terima kasih.

Dari F.PPP absen, F.PKB.

ANGGOTA F.PKB (H. AGUS SUFLIHAT MAHMUD) :

Setelah perumusan yang baru ini sudah mengakomodit paling sedikit usulan-usulan yang disampaikan fraksi-fraksi sebelumnya.

Terima kasih.

KETUA RAPAT : F. Reformasi silakan.

ANGGOTA F. REFORMASI (H. NOOR ADENAN RAZAK, SI:) :

Pada dasarnya kami mendukung apa yang dikemukan Fraksi Pa.rtai Golkar.

KETUA RAPAT:

F.TNI/Polri, Pak Bambang.

ANGGOTA F.TNI/POLRI (BAMBANG AS) : Pada prinsipnya mendukung perubahan itu KE'TUA RAPAT :

F.PBB, F.KKl, F.PDU.

F.PDKB Pak silakan.

• Mendukung, hanya soal bahasanya saja.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Tedma kasih.

Kembali kepada Golkar jadi dijadikn satu ? 'bisa setuju ya. Sebelum kita setujui tolong Pen'lerintah beserta Ahli Bahasanyn.

ANGGOTA F.PG (Hj. EVITA ASMALDA) :

Sebentar Pak Ketua, ada tambahan dari Pak Cornelis.

(7)

ANGGOTA F.PG (Ors. CORNELIS TAPATAB} : Pimpinan yang kami hormati,

Jadi tadi itu menurut Fraksi Partai Golkar, fraksi kami d itu dipecah jadi tadi dipecah tiga yang f itu belum kita bicarakan karena akan kita masukan pada bagian lain, yang dibicarakan disini adalah d 1, d 2 atau e, ya e.

Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih

Kami persilakan, jadi yang berarti yang belum adalah yang f.

Kami persilakan Pemerintah melalui Ahli Bahsanya atau langsung.

PEMERINTAH (AHLI BAHASA):

Terima kasih Pak.

Pada hemat saya tidak ada persoalan dari segi bahasa kecuali ada pertanyaan yang barangkali perlu penjelasan dari bahasa tap; sejauh ini menurut saya tidak ada persoalan.

KETUA RAPAT : Terima kasih.

Jadi saya tanya lagi Pemerintah, setuju ? PEMERINTAH :

Setuju.

KETUA RAPAT : Terima kasih.

Kami bacakan.

d. bahwa penyediaan tenaga listrik per/u senantiasa memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup, konservasi energi dan difersivikasi energi sebagaimana digariskan dalam kebijakan energi nasiona/, keselamatan umum dan tata ruang wi/ayah serta pemanfaatan sebesar-besarnya barang dan jasa

· produksi da/am negeri yang kompetitif dan menghasilkan- nilai tambah agar dapat menghasilkan pengembangan industri ketenagalistrikan nasional.

Setuju ?

ANGGOTA F.PG (Hj. EVITA ASMALDA) : Disini pemarlfaatan bukan memanfaatkan.

KETUA RAPAT :

Memanfaatkan dihapus ya ? Setuju ya ? Pemerintah, setuju ? (RAPAT SETUJU) :

Terima kasih.

Selanjutnya kembali kepada usulan · Fraksi PBS, F.PDU dan F.PDKB ada

point e ataukah kita langsung dulu kepada Fraksi Partai Golkar point f atau

paint d, point e karena point e hampir sama ketiga-tiganya, saya bacakan saja

dari F.PBB, F.PDU dan F.PDKB.

(8)

Bahwa hak kewajiban dan tanggung jawab dalatn p1enyediaan maupun pemanfaatan tenaga listrik perlu dilaksanakan dengan baik.

Sebelum ke Fraksi-fraksi kami persilakan pemedntah.

Pl:MERINTAH :

Kami usulkan tadi sudah diakomodasikan dalam pasal yang tersebut tetapi kalau nanti akan diajukan sebagai pasal baru, sebagai butir baru kita oke.

KETUA RAPAT :

Sebelum, jadi pada pnnsrpnya pemerintah ini setuju, tolong dibaca dulu Pak Di DIM F.PBB, F.PDU dan F.PDKB sama itu Pak, di halaman 7 di buku besar.

PEMERINTAH:

Bahwa hak kewajiban dan tanggung jawab da/am penyediaan maupun pemanfaatan tenaga /istrik perlu dilaksanakan dengan baik.

Saya kira ini apa, saya mohon pertimbangan justry ini apakah seperti ini bisa dimasukan atau tidak karena mungkin tidak apa, inikan implikasi nanti ke kewajiban dari perusahaan listrik kan jabarannya di dalam batang tubuh.

!Kf:TUA RAPAT :

Sebelum, ini ada ketikannya disini ya, nggak ada ya, kalau tidak, kami persilakan fraksi-fraksi untuk mengomentari usulan dari F.PBl'3, F.PDU dan F.PDKB di halaman 7 buku besar, buku besar point e, yang F.PG sudah selesai yang e.

Kami persilakan F.PDIP. Oke, F. Reformasi pas dulu, F.Reformasi pas.

kami persilakan F.TNI/Polri.

ANGGOTA F.TNI/POLRI (BAMBANG AS) :

Saya, kita dari Fraksi TNI/Polri mendukung itu Pak.

KETUA RAPAT :

Jadi Fraksi TNI/Polri mendukung · untuk tidak masuk ? ANGGOTA F.TNI/POLRI (BAMBANG AS) :

Mendukung masuk.

KEiUA RAPAT:

Kami persilakan KKI, Belum ?

Kami persilakan Pemerintah lagi Pak, tolong diberikan alasan jangan ragu-ragu Pak, kalau tidak, tidak, iya, iya.

r

ANGGOTA F.PG (Hj. EVITA ASMALDA) :

Interupsi, usulan kami kalau bisa pemerintah coba membuat yaitu suatu formula baru yaitu rumusan usulan e dari Rekan-rekan FPBB, FPDU maupun FPDKB dengan usula,n kami yang butir f. Jadi usulan kami yang. butir f itu rtlengetlai bahwa ada wilayah tertentu yang berada pada tahap pembang~nan

dan seterusnya itu, kemudian ini dirangkai menjadikan satu l1ak dan kewaJ1ban

6

(9)

dan juga tanggung jawab itu, dalam bentuk formulasi bul<an dalam batang tubuh tetapi tetap dalam konsideran menimbang ini.

Terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Kita lihat point e dan point f Sebenarnya saya juga sependapat dengan Fraksi Partai Go/kar, bukan karena saya Fraksi Partai Golkar, kalau kita lihat point e dan point f, sebenarnya agak sedikit . kemiripan. Jadi kalau lihat rangkoman dari point f bisa masuklah semua yang dipoint e itu, kami persilakan pemerintah.

PEMERINTAH :

. Kalau melihat substansinya saya kira nanti ini kalau metnang diperlukan , ditambahkan bisa ditambahkan di Penjelasan Umum tapi kalau ditambahkan disini kami berpendapat mungkin untuk yang dari butir dari Fraksi POU dan PBB substansinya mungkin kurang tepat kalau ditarnbahkan disini tapi kalau tambahan usulan yang dari Fraksi Partai . Golkar memang itu yang kami

·akom6dasikan di dalam rumusan tadi tapi mengenai yang. mengenai hak ini tadi kalau toh memang diperlukan kami usulkan untuk ditambahkan di Penjelasan Umum pak. Jadi tidak merupakan butir tersendiri di dalam menimbang.

KETUA RAPAT : Terima kasih

Kami kembali kepada putaran terakhir di fraksi-fraksi: kami mohon untuk Rekan-rekan sekalian untuk membaca halarnan 9 buku besar dari usulan Fraksi '. Partai Golkar point f sampai dengan halaman 10 nya sedikit dan juga usulan dari PBB, POU dan PDKB llalarnan 7 point e bahwa hak kewajiban, sama ketiga-tiganya persis sama lalu silakan memberikan kornentar sebelum kita mengambil suatu kemufakatan tetapi pemerintah tadi mengatakan bahwa ini akan dimasukan di dalam Penjelasan Umum.

Kami awali dari Fraksi Partai Golkar

ANGGOTA F.PG (HJ. EVITA AS~ALDA) : Terima kasih Ketua.

Tadl yang disampaikan oleh pemerintah saya pikir agak berbeda saya perlu klarifikasi karena usulan DIM baru kami. tambahan konsideran tambahan ..

baru itu memang sudah khusus yang satu yang e tadi yang pecahan konsep RUU kOnsideran menimbang d itu memang sudah terakomodir disana, tetapi usulan kami tambahan yang f nya itu tidak termuat dalam rumusan baru yang tadi kita sudah sepakati rumusan formula baru dari yang sudah diputuskan.

Jadi usulan kami yang f ini belum termuat dalam rumusan d yang baru sehingga kami juga mohon ada tanggapan dari pemerintah mengenai usulan baru kami, yang tadi kami katakan kalau dimungl<inkan digabungkan rumusannya kalaupun itu substansinya tidak memungkinkan untuk yang f in1

kaml mohon usulan kami dipertimbangkan karena kalau dia masuk hanya dalam penjelan umum itu ndak ada, jadi nggak bisa penjelasan itu ujuk-ujuk kalau tanpa ada cantolannya jadi segala sesuatu yang merupakan baik itu penjelasan umum maupun pasal-pasal itu harus di batang tubuh maupun konsideran maupun dalam uraian pasal·pasalnya menyebutkan itu dan tidak jelas sehingga kita perlu jelaskan secara lebih jelas lebih luas, lugas begitu dan tegas dalam baik dalam Penjelasan Ur'num maupun Penjelasan Pasal demi pasal.

7

(10)

Yang kami mau disini yang f, dia masuk dalam konsideran tetapi kalau dalarn

1

berbagai f.?ertimbangan nanti misalnya sulit untuk dituangkan di konsideran ini maka dia karni .usulkan masuk dalam pasal demi pasal terutama dalam Bab Ketentuan Peralihan nanti.

Jadi ~da penegasan disitu untuk keberadaan khusus sebagian masyarakat kita yang dalam tingkat perekonomiannya yang belum mema::Jai belum mapan.

Jadi ada klausula tersebut yang mengikat juga undang-undang ini.

'Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih

Saya juga hanya ingin mengingatkan kita terlupakan usualn dari Fraksi PBB pada halaman 11 juga point f, kalau dibaca juga hampir substansinya hampir. sama juga dengan substansi yang F. Partai Golkar.

'Jadi tolong f yang dari F.PBB halaman 11, f dari F. Patai Golkar ha la man 9 dan 10, dan e di buku tebal ya, buku besar. ·

Saya kembali kepada F.PDIP, F. RefOrmasi silakan.

'ANGGOTA F. REFORMASI {Ors. ZULKIFLI HALIM, M.Sc) : Terima kasih.

Jadi usulannya Ibu Evita ini tadi sudah lurus sekali karena itu perlu didukung saya kira, saya membuka memori saya tentang listrik masih segar dalam ingatan kita Pak Luluk memaparkan bahwa kompetisi itu nanti hanya di Jawa · kebetulan rtlinggu lalu saya ada acara lain . menjenguk sekalian saya mampir ke PLN · Cabang Palangkaraya problemnya sangat nampak disitu, Pangkalanbun banyak pabrik disitu tapi dia masih isolated begitu juga Muara Teweh.

Point ini menjadi sangat penting saya kira untuk memjadi perhatian kita baik yang diusulkan F.PGr maupun F.PPP, semangatnya kalau saya kira sen'lat"lgatnya memperhatikan pemerataan mungkin, jadi alternatifnya apakah ini kita tambahkan lagi pada point yang sudah disetujui tadi pojnt konsideran d karena ini kan tadi memperhatikan tadikan, memperhatikan kelestarian lingkungan dan seterusnya dan seterusnya barangkali masih bisa ditambah komanya dimasukan ini, ini suatu alternatif.

Alternatif kedua ini memang ya dimantapkan saja menjadi satu point. ·.

konsideran karena in memang materinya sangat penting saya kira seperti yang pernah saya singgung dulu listrik iini sangat strategis kalau itu dipenuhi itu maka itu akan menarik konsentrasi penduduk urbanisasi dan sebagainya, kalau ke daerah-daerah yang istilahnya tadi kurang merata tidak juga perhatikan, maka akan terjadi ketimpangan. Jadi kesimpulan saya ini usul yang sudah sangat lurus sekali.

Terfma kasih.

KETUA RAPAT:

Terirna kasih.

Sebelum kefraksi-fraksi yang lain saya mencoba membacakan sekali lagi berikut juga dengan usulan F.PBB point F dan usulan F.PBB, F.PDU, F.PDKB untuk nomor e dan F.PG nomor f . .Jadi f nya F.PG, f nya f=.PBB, dar'1 f nya F.PDU, F.KKI, F.PDKB. cukup skrin. Bahwa hak, kewajiban dan tanggung jawab dalam penyediaan maupun pemanfaatan tenaga listrik perlu dilaksanakan dengan baik.

Itu f.PDU, F.PBB dan F.PDKB. Laiu yang F.PG bahwa wilayah tertentu yang

8

(11)

berada, dalam tahap pembangunan yang berbeda membawa sebagian anggota rnasyarakat berat pada. tingkat perekonomian yang belum mapan sehingga perlu peraturan perundang-undangan yang memiliki kepentingan masyarakat tersebut.

Lalu dari yang F.PBB bahwa penyediaatl tenaga listril< diselenggarakan secara merata tanpa membedakan kelompok pelanggan yang kurang mampu daerah yang belu!TI berkembang, daerah terpet1cil atau pedesaan untuk mencapai masyarakat sejahtera dan mencerdaskan bangsa sebagaimana disebutkan huruf a di atas. Bisa dimuat dalam satu skrin, satu layar bisa.

Silakan.

PEMERINTAH :

Kalau diijinkan, setelah kami kaji kembali memang kami setuju saja tidak keberatan, oleh karena setelah kami kaji lebih mendalam ini menjadi butir yang sangat bagus untuk ditambahkan, katau diijinkan rumusannya akan kami rumuskan, kami bisa menerima rumusan dari F.PG dari butir f dari fraksi lain.

Karena memang ini yar'lg menjiwai pasal-pasal yang ada. Jadi kami dengan sepenuhnya bisa menerima.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Kami tanyakan kepada f=.PBB, F.PDU dan F.PDKB, termas1.1k kepada F.PBB karena poin e dan f nya F.PBB. dan F.PDU dan F.PDKB poin e, dan dogabung menjadi satu poin dan rumusannya masuk didatam rumusan F.PG. Dapat disetujui. Kalau begitu dilihatkan yang f nya · F.PG dulu supaya bisa dibaca.

Kami persilakan untuk mengomentari point f ini kami persilakan F.PDIP.

ANGGOTA F.PDIP ( JOSEPH UMAR HADI ) : Terima kasih pak ketua.

Setelah kami mempelajari apa yang disampaikari oleh F.PG dan F.PBB dan F.PDU tadi, kami menangkap substansi yang sangat baik, jadi kami sependapat kalau memang perlu diangkat dalam konsiderant tertentu, tambahan konsiderant baru, hanya kon~ekwensinya nanti didalam pasal batang tubuh saya kita perlu ada rumusan baru juga . yang mengoperasionalkan mengenai masalah konsiderans tadi.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih F.PDIP.

F.PG tidak perlu lagi kan.

F.PDU kami persilakan.

ANGGOTA F.PDU ( DRS. H. ASNAWI LATIEF } :

Jadi menganggap bahwa usulan f ini beda dalam usulan e, baik yang diusulkan oleh F.PDIP, F.PDU maupun F.PDKB, disini menyangkut salah satu tanggung jawab, disana itu. kan wilayah tertentu yang berada pada taha~

pembangunan yang berbeda itu yarlg membicarakan tentang wilay~h sepert1 dikemukakan oleh Pak Zul tadi, jadi bahwa kompetisi itu sejak awal d1iuar Jawa dan disini sifatnya kan umum tanggut'lg jawab disini,jadi tanggung jawab dala.m penyediaan maupun pemanfaatan tenaga listrik perlu d!laksan~l<~n dengan ba1V..

Jadi kalau disatukan bagaimana caranya mengatur w1layah, 1~1 mengatur hak dan 'kewajiban.

Terima kasih.

(12)

KETUA RAPAT :

Sebelum ke fraksi yang lain kami ingin tanyakan F.PBB usulan F.PBB dihalaman 11 buku besar dengan usulan ditayangk.an sekarang apakah dapat disetujui berubah seperti ir'li.

ANGGOTA F.PBB ( IR. DARMANSYAH HUSEIN ) : Saya kira begini pak.

Jadi memang betul bahwa usula·n F.PBB ini ada dua sebetulnya. Yang pertama butir e itu mengenai msalah tanggung jawab pemanfaatan dan penyediaan, sedangkan f nya ini dikaitkan dengan masalah pemerataan antar wilayah. Jadi ada sed.ikit perbedaan nuansa pak. Memang sebaiknya kalau mau dimasukan kami lngin dua-duanya masuk e masuk f juga masuk. Jadi tidak jadi satu dia, karena memang seperti saya katakan tadi ini nya berbeda, yang diatur itu berbeda. Jadi kami setuju kalau itu dimasukan dua-duanya.

Terima kasih . . KETUA RAPAT:

:Terima kasih F.PBB.

Jadi yang poin f dulu kita lihat pain f nya F.PBB sudah bisa diakomodir oleh f nya F.PG. Sekarang poin f nya dulu disetujui, dapat disetujui pain f kami bacakan bahwa ada wilayah tertentu yang berada, pada tahap pembangunannya yang berbeda dan bahwa sebagian anggota masyarakat berada pada tingkat perekonomian yang belum mapan sehingga perlu peraturan perundang- undangan yang melindungi kepentingan masyarakat tersebut. Poinnya menjadi e. Setuju, pemerintah.

PEMERINTAH:

Setuju, rumusannya mungkin kalimatnya perlu · disesuaikan oleh ahli bahasa, tapi substansinya kami setuju.

KETUA RAPAT :

Karena ini panja, silakan selesaikan sekarang juga tidak ada Iagi timus, timsin.

PEMERINTAH :

· Sehingga kepentingan masyarakat tersebut perlu dilinclungi. Peraturan perundang-undangan itu kan inplementasi dari pada butir inif tanpa kita harus menyebutkan peraturan perundang-undangan yang melir1dungi masyarakat, karena ini konsiderant, sehingga bunyinya adalah sehingga kepentingan masyarakat tersebut perlu dilindungi. Kata-kata perlu peraturan perundang- undangan yang melindungi ini dicros.

KETUA RAPAT:

Saya kembali kepada rekan-rekan fraksi dengan adanya perubahan redaksi tapi tidak merubah substansi. Dapat disetujui F.PG dan fraksi yang lain.

Saya bacakan kembali. bahwa ada wilayah tertentu yang berada pad a ta hap pembangunan yang berbeda dan bahwa sebagian anggota rnasyarakat berada pada tingkat perekonomian yang belum mapan sehingga kepentingan masyarakat tersebut dilindungi. Setuju.

(RAPAT SETUJU):

(13)

Terima kasih. ··

Sekarang masih ada satu lagi konsiderans yang diusulkan oleh tiga fraksi dan disini adalah konsideransnya usulannya masih e tapi bukan e usulan dari F.PDU dan F.PDKB, . tadi sudah karni bacakan qan kami bacakan kembali bahwa hak kewajiban dan tanggung jawab dalam p~nyediaan rnaupun pemanfaatan.

tenaga listrik perlu dilaksanakan dengan baik.

Kami persilakan pemerintah.

PEMERINTAH :

Kami bisa mengerti apa yang disarnpaikan, rnenurut hemat kami memang sudah seharusnya demikian apakah uraian seperti ini perlu ditambahkan dalam satu konsiderans atau tidak , tapi memang inilah yang seharusnya dilaksanakan oleh perusahaan listrik maaupun pemanfaatan listrik oleh masyarakat.

KETUA RAPAT :

Jadi konk;itnya pemerintah mengusulkan bahwa ini yang sudah jadi tanggung jawab dan tidak perlu dimasukan dalam konsiderans. Kami per:silakan dari r=.PDIP untuk komentar masalah sa.tu ko'nsiderans lagir l<ami persilakan. ·

....

ANGGOTA F.PDIP ( JOSEPH UMAR HADI ) :

Kami menangkap substansi yang diusulkan oleh F.PBB sebenarnya itu sudah termasuk dalam butir yang tadi kosiderant f=.PG tadi, sebenarnya tanggung jawab pemerintah, tanggung jawab dalam hal ini baik kewajiban untuk penyediaan dan seterusnya tadi, itu pelaksana dengan baik itu maksudnya itu tadi, konsiderant tadi sebenarnya, pendapat kami demikian, jadikan satu dengan seperti tadi pak F.PDU.

KETUA RAPAT : Terima kasih.

Kami persilakan F.PG.

ANGGOTA F.PG (DRS. CORNELIS TAPATAB) :

Terima kasih pimpinan. l

Kalau kami melihatbpendapat dari fiaksi PBB yang butir e yang mengenai kewajiban dan tanggung jawab penyediaan tenaga listrik, k mi melihat disini.

bahwa sebenarnya tadi di d seharusnya bisa digabungkah, sehingga kitc,1.

menyangkut penyediaan tanggung jawab kewajiban dan tanggung jawab, maka pada e yang baru ini, seperti konsepnya dari F.PG itu menyangkut pemerataan dan keadilan. saya kira itu harus digabungkan antara d yang tadi degan pendapat dari F.PBB dan kawan-kawan lainnya.

Terima kasih pitnpinan. · KETUA RA.PAT :

Teri ma kasih.

F.PPP pas, F.PKB.

ANGGOTA F.PKB (AGUS SUFLIHAT MAHMUD) :

Saya dukung usul pemerintah saja pak.

(14)

KETUA RAPAT:

Usul dukung pemerintah berarti dua sudah didukung F.PDIP dan F.PKB, bahwa ini tidak perlu .

. F.TNI/POLRI.

ANGGOTA F.TNI/POLTI (HARIMULYO) : Terirna kasih pimpinan.

Jadi dengan rumusan pemerintah yang baru dibutir e tadi, saya kira untuk usulan F.PBB ini sudah bisa terangkum disitu kalau tau maknanya pak.

Terima kasih.

'KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Saya tidak perlu tanya F.PBB.

F.KKI.

ANGGOTA F.KKI {DRS. ANTONIUS RAHAIL) :

· Substansi sebenarnya sudah termasuk didalarn karni setujui.

KETUA RAPAT :

Setuju untuk tidka masuk. Jadi F.PBB, F.PDU dan F.PDKB, apakah masih . ada komentar, karena ada komentar pemerintah. Silakan Pak Tunggul.

ANGGOTA F.PDKB (PROF. DR. ING. K. TUNGGUL SIRAIT) :

Setuju untuk tidak masuk. Jadi F.PBB, F.PDU dan F.PDKB, apakah masih ada komentar, karena ada komentar pemerintah. Silakan Pak Tunggul.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Saya pikir kernbali lagi kepada pemerintah, tolong dijelaskan kalau kita membaca konsiderant ini memang hak kewajiban dantanggung jawab maupun pemanfaatan tenaga Jistrik perlu data yang bail<. Memang ada jabaran dalam pasal-pasal. Oleh sebab itu kami persilakan pemerintah.

PEMERINTAH :

Kami berpendapat bahwa sebetulnya pengertian yang baik itu sudah ada nanti distandar penyediaan didalam, jadi ini tergantung pada kita saya kira,

· menurut kami sudah seharusnya demikian, kalau mem.ang itu ser:nua hal itu kita masukan. Saya kira konsiderant itu akan panjang sekali, semua hal masuk disitu kalau memang sanyat subtansif sekali, kami juga keberatan, kalau memang nanti ini sebenaarnya sudah diatur, dan memang seharusnya dilaksanakan oleh para pelaku usaha, kami tetap berpendapat bahwa seyogyanya ini ditnasukan.

KETUA RAF'AT : Terima kasih.

Kami lihat ma$ih ada dua pendapat yang sangat berbeda dari pengusul

maupun dari fraksi-fra.ksi yang ada dan dari pemerintah untuk ticlak masuk lagi,

tetapi tadi ada tawaran yang cukup menarik, apakah memungkinkan dimasukan

dalam poin d yang sudah kita setujui tadi, tapi karena sudah diputuskan tapi

(15)

..

alangkah lebih baiknya, kita perlihatkan apakah betul-betul sudah masuk apa belum tolong diperlihatkan lagi yang sudah disetujui. Ini yang sudah disetujui bahwa penyediaan tenaga listrik perlu senantiasa memperhatikan kelestarian fungsi. ling·kungan hidup, konsevasi energi dan diverifikasi energi sebagaimana digariskan dalam kebijakan energi keselamatan umum dan tata ruang wilayah serta memanfaatan sebesar-besarnya barang da6 jasa produksi dalam negeri yang kompetitif dan menghasilkan nilai tambah agar dapat menghasilkan perkel'nbangan industri ketenagalistrikan nasional .

. Dikaitkan dengan usulan tifa fraks.i hak .kewajiban .dan tanggung jawab dalam penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik perlu dlaksanakan dengan baik, bisa dikomentari kami persilakan F.PDKB, F.KKI dan F.PDU, apakah memungkinkan ini atau memang belum .

. ANGGOTA F.PDKB (PROF. DR. ING. K. TUNGGUL SIRAIT) : Menurut kami belum karena berbeda dia.

Terima kasih .

1

KETUA RAPAT : F.PDU.

ANGGOTA F.PDU (DRS. H. ASNAWI LAtIEF):

: Kami begitu juga pandangannya belum begitu, sebab disitu mengatur hak dan kewajiban dan selutuhnya diatur dengan baik, tetapi substansinya itu bukan Cuma baiknya ini ada unsur baik juga, Cuma UU ini mengatur supaya hasil baik.

KETUA RAPAT : F.PBB sama persis.

Jadi ternyata yang sudah kita putuskan belum dc:1pat disetujui untuk masuk dalam rumusan d ini dan sekarang masih ada perbedaan yang mendassar bahwa konsiderant e yang diajukan oleh F.PBB, F.PDU. F.PDKB tetap diinginkan oleh ketiga fraksi tersebut merupakan bagian tersendiri didalam satu konsiderant. Kami yakin bahwa ini sudah sekali putaran. Tapi kembali kepada pemerintah.

PEMERINTAH :

Begini, jadi sudah kami baca kembali tetap itu bahwa, sebetulnya kata yang baik disini kan sangat umum sekali, kalau kaitan ·yang tadi substansinya kita menimbang juga disebutkan bahwa tenaga listrik perlu disel~nggarakan

secara efisien saja sudah mengandung pengertian yang terkait, mulai dari kebangkitannya baik, efisiensinya baik. Jadi saya takut kalau nanti ada duplikasi dengan pasal yang pernah kita setujui.

KETUA RAPAT:

B61eh bacakan DIM Nomor 3 pain b.

b. bahwa penyediaan tenaga listrik perlu diselenggarakan secara efisien melalui kompetisi dan transparansi dalam iklim usaha yang sehat rnelalui pengaturan yang memberikan perlakuan yang adil kepada semua pelaku usaha dan memberikan manfaat kepada konsumen.

Kalau poin c nya yang juga sudah disetujui bukan di dalam panja tapi di dalam tim perumus kalau tidak salah, bahwa dalam rangka pemenuhan

13

(16)

kebutuhan tenaga listrik nasional dan penciptaan persaingan usaha yang sehat perlu diberi kesempatan kepada BUMN, kalau tidak salah i.ni sudah dirubah. Kami kembali kepada tiga· pengusul masih perlu dipertimbangkan.

Silakan Pak Tunggul.

ANGGOTA F.PDKB {PR.OF. DR. ING. K. TUNGGUL SIRAIT) :

:Karena nanti disitu diatur Iagi dipasal-pasal, oleh karena itu mulai dicanangkan didalam konsiderant ini, jadi masih berbeda dia dari DIM Nomor 3 ini mengenai efisiensi kompetisi dan transparansi, tetapi hak dan kewajiban dan tanggung jawab dari pada penyediaan maupun dari pemanfaatan yang harus dilaksanakan dengan baik, yaitu diatur lagi dengan pasal-pasal.

'KETUA RAPAi:

I

Terima kasih .

. ~ Saya pikir karena perbedaan in.i masih tidak dapat titik temu, jadi mungkin perlu diloby, saya pikir tidak masalah diloby.

: PEMERINTAH:

Kami usulkan .

. Di DIM Nomor 3 itu kan tingkatannya untuk timus, usulan yang disampaikan oleh F.PDKB tadi kalau tidak dengan timus, kalau spiritnya yang saya katakan · tadi bisa dipakai untuk memperkaya usulan cidalam timus itu mungkin bisa menyelesaikan masalah, oleh karena sebetulnya prinsip-prinsifnya sudah ada didalam DIM Nomor 3 ini, yang baik ya efisien, ini kan ada memberikan manfaat pada konsumen, berarti hak-hak konsumen kan bisa terjamin, jadi kalau butir-butir yang sifatnya melengkapi tadi bisa dipakai untuk memperkaya oleh timus. Saya kira ini usul kami .

. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terirna kasih.

Memang betul bahwa DIM Nornor 3 itu masuk pada timus, lalu diinginkan oleh pemerintah usulan dari F.PBB, F.PDU dan F.PDKB substansi dari pada poin ini dimasukan rumusannya untuk tidak merubah substansi secara keseluruhan di poin d, tetapi substansinya memungkinkan untuk dimasukan d;dalam poin b.

Kami persilakan untuk mengomentarinya, karena ini n'lasuk pada tim , perumus DIM Nomor 3. Silakan F.PDIP.

ANGGOTA F.PDIP (JOSEPH UMAR HADI):

Pertama-tama kami ingin menyarnbut baik usulan dari kedua fraksi tadi.

Saya kira rnemang cukup baiklah, hanya memang seharusnya dilakukan demikian meskipun tidak perlu diatur sebenarnya, tapi toh ka!au menghendaki, kalau tnemang kedua fraksi tadi usulan itu dibawa ke timus untuk dimasukan kedalam DIM Nomor 3 tadi, saya kira kita bawa ketimus, tapi kalau tidak, sebenarnya apa yang didalam benak saya tadi pak, ketika kita ingin merumuskan konsiderant yang dari F.PG tadi konsiderant e, disana itu sebenarnya digabung, karena itu substansinya hampir sama, bahwa dalam hak, kewajiban dan tanggung jawab dalam penyediaan maupun pernanfaatan tenaga listrik perlu dilaksanakan dengan baik.

Kemudian digabung dengan · F.PG yang tadi itu pas sebenarnya menurut saya Tapi taadi sudah disepakati rumusannya begitu, makanya tadi sebenarnya

14

(17)

maka ini saya setuju disatukan antara ketiga fraksi dan F.PG untuk masuk kekonsiderant e. Jadi diatasnya itu dari tiga fraksi, bahwa dengan mernperhatikan usulan F.PG dengan memperhatiakan bahwa ada wilayah yang tertentu yang berada dalam tahap pembagunan dan seterusnya jtu. Itu saya kira sama kalau mau digabung disini, tapi kalau setuju diitimus ya DIM Nomor 3 tadi.

KETUA RAPAT : Terima kasih.

Ada ustilan yang menarik. Tolong para pengusul karena OIM Nomor 3 itu masuk dalam timus, jadi perumusan e ini kita nanti dalam timus tolong memp'erhatikan betul usulan F.PBB, F.PDU dan F.PDKB poin e,. lalu tadi ada juga usulan kalaupun sudah diputuskan masuk didalam rumusan yang sudah kita setujui poin e, mana yang lebih baik tetapi kita kembalikan · kepada masing- rnasing.

Jadi ada usulan yang menarik pertama ini adalah masuk pada timus dalam kaitan timus adalah berkaitan dengan DIM Nomor 3 konsiderant b, dan alternatif yang lain adalah bagian dari pada konsiderant .~ yang juga memperhatikan konsiderant usulan ti!;)a fraksi tadi yaitu .f.PBB, r:t.PDU, F.PDKB. Saya pikir ini putarannya kembali pada tiga lagi pak.

Silakan F.PDKB.

ANGGOTA F.PDKB (PROF. DR. ING. K. TUNGGUL SIRAIT) : Terima kasih.

Kalau dia di DIM Nom·or 3 mungkin bisa ditampung nanti, hanya forrnulasinya saja.

KETUA RAPAT:

Begitu F.PBB, dan F.PDU.

ANGGOTA F.PDU (DRS. H. ASNAWI LATIEF):

F.PDIP juga begitu lebih dekat dengan DIM Nomor 3 ir.i.

KETUA RAPAT :

F.PBB.

ANGGOTA F.PBB (IR. DARMANSYAH HUSEIN) :

Artinya substansi dan rumusannya nanti dikawirtkan, walaupun tidak dengan kata-kata baik itu tidak apa-apa asal hak dan kewajibannya masuk.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Asnawi, Pak Darmansyah.

Setuju, dua temannya.

ANGGOTA F.PDU (DRS. H. ASNAWI LATIEF) :

Ya saya kira substansi tanggung jawab penyediaan ini perlu dimasukan

kea9ilan, kewajiban dan hak.

(18)

KETUA RAPAT :

Lebih dekat memang ke DIM Nomor 3, jadi ditimuskan. Jadi pain e usulan dari F.PBB, F.PDU, dan F.PDKB bagian dari pada rumusan yang akan dimasukan pada bagian tim perumus untuk DIM nomor 3 dapat disetujui.

(RAPAT SETUJU):

Terima kasih.

Dengan selesainya ketiga kosidrans tersebut kita sudah menyelesaikan seluruh kosidrans berkaitan dengan yang terakhir ini yang e l<cmi akan bacakan kosidran (e) DIM nomor 8, "bahwa undang-undang nomor 15 tahun 1985 sudah tidak ,sesuai dengan perkembangan ketenaga listrikan sehingga dipandang perlu untuk mencabut undang-undang tersebut".

Kami persilakan frraksi F.PDIP. Maaf ini timus jadi DIM nornor 10 timsin, DIM nomor 23 ponit 10 pasal 1 angka nomor 10 DIM nom.or 23 dipanja buku panja kita yang kecil ini dihalaman 4 dibuku ra~er dihala_rnan 20 saya akan bacakan draf RUUnya, "Bursa tenaga listrik adalah kegiatan usaha untuk mempertemukan penawaran dan permintaan tet1aga lisril< dengan cara yang mendorong efisiensi keekonomian serta iklim kotnpetisi yan£1 sehat".

Sedangkan dua fraksi, F.PG, F.PDKB berkeinginan untuk dihapus dan F.PDIP menambah beberapa kalimat, kami persilakan pemerintah.

PEMERINTAH :

Karena bursa ini merupakan kelengkapan dari suatu sistem kompetisi jadi kami berpendapat bursa ini tetap diperlukan keberadaannya.

rerima kasih.

KETUA RAPAT :

Kami persilakan dari beberapa fraksi kami ulangi dari F.PDIP pas dulu, dari yang dihapus dibelakangan F.PPP pas F.PKB pas dulu, F. Reformasi kami persJlakan yang notak dulu F.PDKB.

ANGGOTA F.PDKB (PR.OF. DR. ING. K. TUNGGUL SIRAIT) : Terima kasih saudara pimpinan, bapak ibu yang saya hormati.

Jadi kalu kita berbicara mengenai bursa sudah mengarah .kepada hulicom.' competision ingin saya laporkan juga apa yang saya dapatkan dari pemerintah · yaitu ada dua studi ini, satu studi mengenai single bayer market yang diterbitl:an atau dilaporkan Januari 2001, dan disini dilaporkan bc:ihwa exsecutif samri bahwa dari hasil studi ini mengatakan inplementasi dari pada huli competision itu adalah sangat riski jadi rsikonya sangat besar pada waktu ini dan jangan itu pemerintah janganlah mempergunakar'l sebaiknyalah mempergunakan single bayer ir'li.

Disini ada laporannya ini tebal sebetulnya tapi saya minta samri, dan

kemudian ada f3gi satu laporari ini, saya juga heran ini kok bisa yang diterbitkan

april 30, 2001 disini yaitu mengenai multi bayer market didalam multi bayer

market ini ya saya tid.ak baca semua tapi dari apa samarinya yang saya baca

jadi banyak batasan-batasan sebelum dilakukan fuly compektif jadi malah

disebut ini, contohnya bahwa pada keadaan sekarnng itu hanya bisa

mengumpulkan 50% dari biaya-biaya energi, dan masih banyak lagi yang harus

dilakul<an, dan disini akhirnya ini saya juga heran ini akhirnya kok disarankan

ada dua cara yaitu flast terek inplametison dengan secara cepat ada harus ada

(19)

dilakukan dulu macam-macam ada juga namanya delet inplmnentation market, jadi dari sini saya baca mungkin apa saya kira supaya ini jangan merupakan monopoli, saya nanti saya kira ini bisa dibaca oleh kita sernua dan oleh karena . itu jadi' pertanyaan bagi saya bahwa kita belum siap untuk multi bayer market,

artinya,di dalam pola empat atau pola tiga.

Latu kalau pola dua seibar market · ini memang rekomondasi ada dua rekomodasi yang berbeda. Kemudian setelah saya baca lagi yaitu disini ada yang tersebl!lt didalam penjelasan umum ada disini mengenai distnbusi cout ya ini saya melihatnya ada diambil mungkin ditejemahkan yang terdiri dari pada purse perenc,ana sistem penyaluran dan lake cometion cout comperestion cout mentenen cout setelemen cout distribusi metemen cout data comprestion cout.

I I

Latu ada disini juga yang saya baca ini sengaja apa saya baca ini juga itu mengenai tarif yaitu mengenai tarif colut yaitu disini ada dan terdiri dari pendapatan yang ijinkan mekanisme transe pendapatan perurnusan tarif curah disini yang kebanyakan merupakan satu apa ya apakah sebagaian terjemahan dan, kemudian ada juga saya dapat disini gread management clout conection clout opertaing clout induling a speak clout statement clout metering clout dan lain sebagainya yang di dalam ini sendiri ·masih ada yang tidak cakup semua di dalam perkembangan industri tenaga listrik, dan masih ada salah··salah. · Saya kira salah tik juga ada disini plaining tander clout ada disini, saya enggak tahu yang saya baca disini ten diringkup ini sendiri adalah untuk pembeli tunggal untuk single bayer saya baca-baca begitu saya r.iungkin saya sampai jam 2 malam saya coba baca kemarin, kemarin malah saya sampai pada panas hangat sekarang ini agak meriang saya sedikit terlalu malam bekerjanya.

Jadi dari kesimpulan ini saya melihat ya marilah kita lihat dulu dari keseluruhan dari pada persoalan dari pada kelistrikan indonesia, jangan hanya melihat pulau jawa, jangan nanti sampai menyebabkan ya ini kan yang disebut multi bayer market ini hanya yang bisa di aplikasiRan pada sistem jawa bali, itu juga banyak persyaratan-persyaratannya. ·

Jadi ada dua disini dan selain dari pada itu saya juga ada sebetulnya syarat saya bagaimana melihat seluruh persoalan, kalau itu single bayer jadi kita harus lihat dulu sebetulnya bagaimana keseluruhan pemasalahan implementasi dari pada multi bayer market atau fuly com fetetif di Indonesia ini, makanya saya ,lihat di Indonesia ini.

Jadi kalau diperbolehkan saya bisa berikan ini bagaimana saya melihat · pers<;>alan ketenagalistrikan di indonesia ini. Jadi oleh karena !tu maka ta pi kalau · · boleM saya tunjukan ini bisa ini jadi proyektor kita, oleh karena itu dengan apa kehati-hatian saya karena rnasih banyak yang harus dilakukan walaupun nanti sistem jawa ini dibuat sistem multi bayer maka atau fuly com cornpetitif market, jadi betul-betul kita harus hati-hati, jadi lebih .baik kita sampai terminet sampai disini dulu betul-betul kita buat setudi-studi kasus dan betul-betul sudah disosialisir kepada masyarakat yakni kan apa hanya beberapa orang yang mengetahui belum disosialisasikan. Saya enggak tahu bagaimana pendapat dari masyarakat mengenai ini, oleh karena itu marilah kita buat undang-undang yang betul-betul tidak menjebak kita di dalam suatLi kondisi yang kita sendiri tidak menguasainya. Jadi itu yang selalu hati-hati kalau sudah disebut bursa kan itu sudah apa suatu fulycom competision.

Di dalam hat ini kita · iihat juga contoh kalau kita lihat di california, pengalaman buruk saya enggak tahu bagaimana di Australic1 disiktoria tap! yang . saya tahu di siktoria itu memang karena suplay itu sudah melebihi dari pad a

diman sehingga dia bisa melakukan ini demikian juga di inggris, di Inggris juga

(20)

apa bertahap mereka melakukan jadi harus kita bedakan juga bahwa bentuk dari pada industri ketenagalistrikan itu dengan out desitnya masih berbeda itu, jadi mau kemana kita bawa itu sekarang harus jelas dulu, jangan kita terus kita lihat pasal perpasal harus ini dulu.

Sebetulnya kita diskusikan secara mendalam mau sampai dimana kita, apakah kita mau langsung kepada yang pola empat ini walaupun itu dikat<:ikan sarnpai jawa bali, saya belum dapat studi kasus bagaimana nanti pelaksanaannya di jawa bali itu sendiri, itu masih, banyak sekali masalah, aua lagi persyaratan bahwa transmisi harus demikian dibanf)un supaya bisa seluruh energi itu bisa dari utara bisa dari selatan dan lain sebagainya. ·

Secara teknis juga ini masih banyak masalah ini selain dari pada masalah- r'nasalah dilihat dari pada bisnis, jadi sebetulnya kita membuat undang-undang untuk mengatur dengan baik karena itu tadi dan juga supaya investor datang yang :menarik investor sebetulnya harus ada jaminan-jaminan keamanan, lalu jaminan read operation itu harus ditentukan, jadi bahwa nanti kami mengusulkan apa single bayer sudah ada kompetisi disana ada disitu dulu kita kembangkan baru mungkin setelah berkembang -sesudah lima belas tahun akan datang sepuluh tahun akan datang baru kita meningkat kepada yar.g lain, dan mungkin kita rubah lagi undang-undang kalau sudah semua p_ersyaratan sudah kita kembangkan, jadi jangan sampai terjadi suatu geb lebih besar antara jawa dan

luar j~wa. ·

Iven di jawa sendiri masih banyak yang harus di relifikasi di daerah- daerah tertentu ini yang membuat saya jadi maaf apa sauclara-saudara dari pemerintah ini kehati-hatian dari kehati-hatian say~ karena jangal"I sampai nanti membawa kita pada suatu kondisi yang menyulitkan kita sendiri, karena tidak tahu semua pemasalahannya, masih banyak memerlukan SOM tentang ini tidak hanya lima orang sepuluh orang dua puluh orang ini banyak ini harus di sosialisasikan dulu kepada masyarakat.

Oleh karena ini saya mengusulkan bagaimana kalau kita membuat suatu konsultasi publik ini mengenai ini, jadi memang kita sudah dapat informasi- informasi tapi kalau untuk mengimplementasikan ini, saya betul-betul apa agak hati-hatilah itu dari saya. Oleh karena itu saya tidak setuju dimasukan bursa di dalamnya, karena bursa itu sudah di dalam fuly competision apa yang di pola empat ini, itu yang menjadi kewatiran saya.

I

' Terima kasih saudara ketua, kalau dibolehkan saya melihat bagaimana persoalan kelistrikan di indonesia dan bagaimana mengatasi;1ya dengan single · bayer market.

KETUA RAPAT:

Terima kasih bapak ibu sekalian.

Sebenarnya kita sudah memasuki hal-hal yang sangat· subtansi dan kaitannya kalau kita baca secara keseluruhan kita sedang membahas di bagian bab satu, bab satu itu dengan ketentuan umum pasal satu yaitu yang di dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan itu ada sarnpai tiga puluh lima, yang terakhir adalah kompensasi artinya yang masuk ketentuan umum, ini jika nanti dalam pasal-pasal ada kalimat ada kata bursa tenaga listrik ini artinya tetapi kalau ini tidak dimasukan artinya tidak ada pengertian di dalam secara keseluruhan.

: Saya pikir ini satu kali puteran dulu setelah itu kita mungkin kalau dipe

1

rlukan lobi, karena pemasalal1annya sangat subtansi untuk itu puteran yang pertama kami persilakan dari F.PDIP. -

18

(21)

ANGGOTA F.PDIP (ZAINAL ARIFIN):

Terima kasih pada.

Beberapa perternuan terakhir kelihatan sudah banyak argumen sudah dibicarakan, saya ngajak untuk bagaimana kita melal<ukan kesepakatan sebenarnya kalau kita lihat tahapan ini kita sepakat sampai tahap mana undang- undang ini. Sebenarnya usulan dari pemerintah adalah langsung kepada undang- undang ini mencakup tahap yang terakhir adalah tanpa yang pasar bebas murni itu.

Sementara yang lainnya itu adalah peralihan ini yang menjadi pertanyaan apakah memang sedemikian rnudah kita membuat atau mengsosialisaikan satu undang-undang yang masih begitu banyak, pertanyaan kemudian kita melakukan pentahapannya inikan soal undang-undang bukan soal satu tambah satu dua, kemudian kita urut dengan gampang begitu semua kemungkinan bisa terjadi pada tap-tap awalnya ini.

Oleh karena saya usulkan bagaimana kita membuat suatu undang-undang pada satu tahap saja yang menurut kita itu bisa di implementer dengan benar.

Jadi rhisalnya tadi usulnya kalau usulnya pak dari F.POl<B misalnya hanya sampai tahap tiga, berarti dimana bursa itu berlaku pada tahap ernpat itu tidak kita bahas lagi gitu, jadi kita hanya bicara sampai satu tah·ap.

Jadi usul kami konkritnya itu kita sepakati dulu kita rnau undang-undang itli sarnpai tahap mana waktu itu golkar mengusulkan sampai tahap tiga setengah atau lima atau ada usulan itu sumber .aja, bahwa saya penting kita bicarakan dulu supaya undang-undangnya nan~i pasal-pasalnya itu menjadi faelit menjadi kuat gitu, kalau sekarang it.u semuanya .menjadi tidak kuat menurut saya jadinya pasal-pasal itu menjadi lemah, karena semuanya dikaitkan pada suatu yang masih bergerak begitu, jadi ser'nua pasal-pasal ini akibatnya juga masih penuh pertanyaan semuanya begitu.

Terima kasih pimpinan .

• KETUA RAPAT :

• Kami persilakan tambahan dari F.PDIP.

1

ANGGOTA F.PDIP (IR. EMIR MOIES, M.Sc) : Terima kasih pimpinan.

Jadi melanjuti dari pak Zenai tadi juga saya bisa menerima pemikiran- · pemikiran dari pak Tunggul, karena itu di fraksi kami juga mengatakan kalau toh· · kita sampai pola tiga pola empat itu banyak sekali prekluisit atau prasyarat yang harus dipenuhi sehingga mungkin kita bikin undang·undang ini bisa saja berlakunya dua puluh tahun kemudian bisa ekstrimnya bisa sampai begitu, jadi saya kira ada langkah baiknya kalau kita punya satu kesepakatan dulu semua disini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih F.PDIP untuk masuk kepada lobi langsung, ini fraksi partai

golk~r.

ANGGOTA F.PG (DRS. CORNELIS TAPATAB) :

Kat'ni dari fraksi partai golkar sejak semula memang kami ingin untuk sepe.rti di kernukakan oleh rekan yang terhormat dari Frciksi PDKB Prof. Sirait

19

(22)

tadi bahwa bursa ini dihapuskan, pandangan dari fraksi partai golkar ialah kalau ada kesepakatan kita hanya sampai pada tahap tiga, jadi karena melihat kondisi masyarakat kita sekarang ini dalam tingkat sosial ekonorninya yang begitu rendah, maka bursa ini belum bisa kita lakukan karena bursa itu adalah . pertemuan antara penyediaan dan permintaaf'l.

Saya kira begitu pimpinan terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih.

F.PPP.

ANGGOTA F.PPP {ORS. RUSLI IBRAHIM) :

Oari F.PPP sebenarnya dari semula tidak ada masalah, tapi setelah kita melihat ada usulan dari F.PDIP, kemudian dari golkar mohon dihapus, kemudian dari F.PQKB dalam hal ini sebenarnya begitu juga tidak bermasalah yang penting bagi rakyat TDLnya tidak naik itu sebenarnya. Jadi kalau listrik mahal apapun kita buat naik-naik terus ini masalah kemudian menanggapi dari pak Tunggul tadl SUqah Saya dengar-dengar bagaimana keadaan fistrik di Victoria di inggris ini

0

harusnya setudi banding ke victori dan ke inggris kalau en9gak kita enggak tahu kita susah bagairnana di inggris bagaimana di victoria ini sebenarnya.

Jadi dalam hal ini saya kira masalah usul F.PDIP memang tepat juga memahg ini tapi kita tidak bisa meramalkan bagaimana keadaan yang akan datang itu saya kira enggak bisa analisa apapun yang kita buat tidak akan pas . mau hanya target tiga tiga setengah mau empat $etengah, saya kira ini belum

tentu pas yang penting nanti bagaimana melaksanakan undang-undang ini.

Jadi di masa lalu bukan undang-undang yang salah orang yang melaksanakan undarig-undang itu, jadi sehingga terjadi ketimpan~ sekarang ya PLN terus merugi dan sudah bangrut, nah kita katakan bukan undang-undang yang salah orangnya kita sekarang merefisi undang-undang, seharusnya harus diurus dulu yang menyimpang-menyimpang itu, jadi penyimpangan- penyimpangan yang lalu kita teliti dulu baru kita ketahui dimana letaknya kekurangan-kekurangan ini. ·

Saya kira demikian dulu.

KETUA RAPAT:

'Terima kasih kami persi.lakan F.PKB.

· ANGGOTA F.PKB (H. AGUS SUFLIHAT MAHM~D) :

Sejak awal fraksi kami ini pada posisi mendukunQ draf RUU karena asumsi kita memang kalau tidak salah kita juga menyepakati undang-undang ini harus punya daya dorong ke depan, tidak hanya mengatur hari inij, makanya sebelum terjadi kode etik baru F.PKB ingin mcnjelaskan sekali lagi karni tetap mendukung sikapi pemerintah.

: Terima kasih.

KETUA R.APAT :

Kami persi!akan Fraksi Reformasi.

20

(23)

ANGGOTA f.; REFORMASI {DRS. ZULKIFLI HALIM M~Sc) : iferima kasih.

rJadi kalau kita ingin mencari garnbarakan padi'.3 tahap mana kita akan berhenti pada sarnpai tahap empat atau pada tahap sebelumnya, saya kira harus menghubungkan dengan problem yang kita hadapi. Saya sudah melakukan studi banding atas swadaya kalimantan tengah, jadi kalau di jawa bagian tengah yang sudah saya amati itu yang diperlµkan itu adalah disana memang sudah berpikir efisiensi kemudian ya tentu pada pembangkit dan transmisinya.

'

Kemudian masyarakat bicara sudah pada tarif yang murah dan juga sudah bicara kwalitas pelayanan, sementara saya lihat di kalimantan tengah saya mertjqdi pimpinan cabang disaha menceritakat'1 di suatu lokasi di muara tewe

I

dari barito utara yang temasuk isolutif yaitu sejumlah masyarakat mengambil inisiatif untuk mengambil listrik seperti yang dulu, kita RDPU itu apa yang diceritakan oleh bapak Daom Raharjodi Tawangmangu juga pernah terjadi itu ternyata tarifnya itu enarn kali lebih mahal dari tarif PLN. Saya tanya coba mas dihitung lagi ini keliru nanti ini benar ternyata enam kali dari PLN, saya mencoba rnembuat kesimpulan sementara bahwa saudara-saudara kita disana dalam kondisi ada dulu harus ada dia berbicar tar:if yang murah apalagl bicara kwalitas pelayanan ini, saya kira harus kita hubungkan sesu.ai dengan slogan PLN mempersatukan indonesia itu.

Kemudian saya juga ingat data yang pernah diungkapkan oleh MKI masyprakat kelistrikan infonesia, disitu ada angka ternyata untuk pembangkit dan transmisi itu hampir rame-rame, jadi saya berpikir bahwa kita. selama ini selalu munculkan pembangkit, jadi kalau kita; per:soalkan di jawa karena . menyangkut kwalitas pelayanan dulu pernah usulkan bahwa pada pelayanan kosumen ini harus segera digeser pada tahap dua pun UP dan SD ini sudah SD itu ·sudah ·dilengkapi oleh UP, sebab masyarakat sudah bicara kwalitas pelayanan, barangkali mereka sudah ingin ditelepon titar.yakan bagaimana kondisinya, tapi di. palangkaraya pemadaman seenaknya, ya paling-paling ada sedikit mahasiswalah yang mengangkat wacana tapi selebihnya ya sudahlah.

Dalam kontek transmisi ini saya pikir kita buka kartu saja yang penting bagaimana perusahan investor yang masuk, karena katanya pulangnya itu adalah investor asing ini bagaimana dia tidak berinvestasi secara murah meriah gituloh transmisinya punya PLN, sebab kondisi umum sekarang inikan aset negara kan sudah menjacli bacaan orang asing, ini memang bukan bidang kita gitu ya paling yang bagus-bagus pada dibeli dengan harga murah. Kalau ini terjadi lagi ini yang saya pikir perlu kita membuat rambu-rambu. etapi di dalam · konteks di luar Jawa tadi pokoknya setiap jam pembangkit harus ada, cuma· · barangkali dalam ~kala kecil. Makanya saya mau klarifikasi berusaha disini itu- kan kalau kita setiap bicara berusaha itu-kan kita tertuju pada voltase yang tinggi. Saya ingin klarifikasi apakah tidak mungkin ada berusaha pada skala yan~J

medium atau yang rendah dengan kasus itu tadi kasus listrik di Muaratewe, disitu mereka mengambil semua dari pembangkit sampai kepada distribusi.

I

. Apakah kot'lsep rnenurut saya itu juga relevan untuk kita munculkan pada skala semacam itu. Jadi menurut .saya ini jangan hanya kita anggap sebagai instrurnen dari kelistrikan yang efisien dalam. skala besar voltase tinggi tetapi bagaimana kita bawa juga kepada skala listrik yang kecil. Ka!au ini mungkin saya melihat urgensi bursa ini ada, tetapi pada voltase yang tinggi ini jangan sarnpai bursa ini juga dia hanya untuk media untuk melompatkan aset negara. Ini saja saya kira rarnbu-rarnbu yang perlu kita pikirkan.

Terima kasih.

21

(24)

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Kami persilakan F-TNI/Polri.

ANGGOTA F.TNI/POLRI {HARIMULYO):

Terima kasih.

· F.TNI/Polri pada dasarnya kami juga perlu penjelasan sebelumnya. Jadi mengenai ketentuan bursa tenaga listrik dikaitkan dengan penjelasan dari PJk Tunggul kami jadi ragu apakah bursa tenaga listrik ini apa identik dengan langsung tadi pasar kompetensi penuh, padahal: dalarn penjelasan Pemerintah tadi bahwa di dalam pengertian bursa tenaga Jtstrik itu adalah mengandung pengertian kompetisi, padahal pada tingkat pasar pembeli tunggal kita sudah melaksanakan kompetisi. Apakah ti.dak berlaku pengertiali bursa ini, ini yang kami mohon klarifikasi.

Kami sarankan kepada Pimpinan, kalau memang bursa tenaga listrik mengalami hambatan karena ini kaitanny;:i de.ngan batang tubuh saya sarankan di pending dulu baru kita dalami yang saran F-PDIP tadi sarnpai tahap mana kita melaksanakan kompetisi ini. Kalau memang itu. terkait dengan pengertian bursa ini ·saya kira bisa dipakai bursa ini, tapi kalau tidak terkait bisa kita hapus.

1

Teri ma kasih.

KETUA RAPAT :

· Terima kasih .

. Kami persilakan Pak Darmansyah.

ANGGOTA F.PBB {IR. DARMANSYAH HUSEIN) :

Kita sebetulnya ingin mendapatkan g·ambaran lebih jauh bagaimana mekanisme bursa itu seperti apa.

Terima kasih.

• KETUA AAPAT:

Jadi masih perlu penjelasan lagi. F-KKI silakan.

ANGGOTA F.KKI (DRS. AN1HONIUS RAHAIL) : Terima kasih.

· Barangkali dari seluruh Dim dari RUU ini kami melihat ini Dim yang sangat strategis dan juga sangat taktis manakala dihadapkan dengan kenyataan negara yang merdeka 56 tahun ini ternyata kita belum mampu rnernberi kesejahteraan umum dan keadilan bagi rakyat kita. Ketika kita selaku i:;enyusun Undang- undang ini memasukkan bursa dirnana bursa bagiarnanapun dia sebagai kompetitif penuh, dan saya tidak tahu siapa di Indonesia yang siap untuk rnasuk dalam kornpetitif itu sementara kondisi riil kita saat ini kita tidak tahu kapan keterpurukan ekonomi kita dan masalah kelistrikan yang kita '"iadapi sekarang bisa diselesaikan oleh Pemerintah, tidak ada tanda-tanda apapun bahwa itu diselesaikan oleh Pernerintah dalarn waktu dekat.

• Oleh karena itu ketika bursa ini kita masukkan dalam RUU, sadar atau

tidakrsadar kita tidak seperti rnernperhitungkan kekuatan kita sendiri. Apakah ini

bisa rnenguntungkan bangsa ini dengan RUU yang kita buc1tkan nanti ataukan

nanti kita bisa menjebak untuk kedua kali lagi dengan seperti PP No. 27 itu. Itu

masa.lah yang akan kita hadapi dan oleh karena itu kita mohon penjelasan

22

(25)

Pemerintah agar ketika kita menyepakati Dim ini, maka kedepan itu kita bisa berjalan dengan mulus. Kalau kita tidak sepakati Dim ini barangkali kedepanpun akan selatu ada masalah .

. Jadi kami minta penjelasan Pemerintah kalau memang ada lobby barangkali untuk kita menyamakan visi dan persepsi mengenai Dim ini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Kami persilakan Pak Asnawi.

ANGGOTA F.PDU (DRS. H. ASNAWI LATIEF) : Saudara Pimpinan,

Memang semula fraksi kami tidak mengusulkan dihapus atau dirubah tetapi setelah mendapatkan interaksi khususnya dari F-PDKB ini menyangkut soal kompetisi. Kita tahu bahwa Amerika sendiri itu menggunakan retail competition itu baru tahun 1995 dan itu terjadi krisis California, dan di Inggris baru, dimulai tahun 1994 dan itu hanya terbatas pada 40 ribu pelanggan dengan

diatar 100 kilowatt. ·

Kita tadinya sudah dijelaskan bahwa yang bisa kompetisi itu hanya Jawa - Bali, kalau sudah dimasukkan Bursa ini saya khawatir ini PLN dapat harga kecelakaan lagi ini sebab bursa itu sudah harg~ pasar yang namanya bursa itu artinya sudah masuk pada retail competition itd pada ·struktur yang biasa lazim kita kenal monopoli, single bayer. Barangkali hanya 3 V2 itu yang kita target kemudian sampai ketingkat empat itu. Sedangkan Inggris sekarang masih dalam proses percobaan itu tahun 1995 itu, h~sil tidaknya itu juga belum tahu itu dan itu negeri yang sudah maju. Negeri kita ini berkepulauan yang l'lanya · berado di Jawa dan Bali, Pak Zul bilang Palangkaraya itu masih· tidak ada komplain. Tetapi di Jawa itu sudah orang ingin pelayanannya itu leblh bagus. Syukur Alhamdulillaah karena kita beruiangkali soal pembacaan nomor pelanggan itu sekarang ini di OKI sudah ada label-label gratis itu.

Jadi artinya apa, di Jawa dan Bali ini memang memerlukan pelayanan yang bagus dari PLN tapi di luar Jawa masih belum. Jadi oleh karena itu menurut kami setelah saya amati benar istilah bursa itu sudah pasar bebas itu, nanti akan masuk itu perusahaan-perusahaan asing dan akan menekan lagi PLN walaupun tidak ada KKN barangkali karena ketiadaan persediaan PLN akan menerima itu mungkin akan diberlakukan di luar Jawa. Saya khawatir akan terjadi .kecelakaan .' kedua Pak dan kita ini sudah mencoba menyesuaikan kenaikan-kenaikan tahap-· · tahap PLN itu supaya PLN tidak merugi terus lantaran ula;annya lebih mahal menjualnya lebih murah.

Menurut kami itu harga kecelakaan, sebab kalau itu k:ta batalkan nanti komplain lagi perusahaan-perusahaan asing itu. Dia Arbitrase dan kalah lagi perkarar'lya PLN bayar lagi dan yang bayar ini pelanggan dan Pemerintah terus memberikan subsidi. Kita ingin menormalisir kembali PLN ini jangan sampai terjadi kecelakaan-kecelakaan kedua kalinya.

Jadi oleh karena· itu saya pikir perlu ada penjelasan dari Pemerintah ter:hadap bursa tenaga listrik ini, apakah memang kita akan loncat . kita fully cofnpetition disitu sedangkan kemampuan kita masih terbatas Jawa dan Bali atau kita ini bertahaplah, nanti bisa direvisi kembali Undang-undang ini. Kalau ternyata kita 3 V2 itu sudah dicapai oke kita akan revisi sampai ke tahap struktur

k~ empat itu.

Terima kasih.

23

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan menggambar pada anak dipercaya sebagai salah satu bentuk penyaluran emosia yang efektif dan kegiatan menggambar juga dapat sebagai bentuk terapi yang

Deskripsi Verifikasi user yang menggunakan sistem Proses pengelolaan data master seperti data mahasiswa, buku, dan administrator Proses pemberian rating yang di peroleh

Pola komunikasi politik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model komunikasi yang melibatkan pesan- pesan politik dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Partai Demokrat

Minggu berikutnya saya banyak belajar mengenai Fiber Optik secara fisik karena saat itu sedang mengalami gangguan sehingga harus melakukan troubleshooting dan saya diperbolehkan

Berdasarkan uji daya hambat 12 isolat bakteri endofit kulit batang tanaman terap memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri isolat klinik S.aureus

Karena kita harus menghormati kedaulatan pemerintah daerah di dalam hal- hal yang bukan listrik ya, dan listrik ini harus mengacu atau mematuhi peraturan- peraturan

Saya kira ini memang masih ada kaitan · dengan apa yang dibicaral&lt;an sebelumnya, kalau saya menangkap disini bahwa di daerah yang belum kompetisi itu bisa tidak ada

, Saya tidak tahu apakah teman kami dari F.PDIP sudah bicara tapi begini saya enggak tapu posisi pemikirart sekarang kalau saja usulan dari F.TNI/POLRI tnenjadi pegangan kita itu