• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1: surat ijin penelitian

PEMERINTAH KABUPATENSEMARANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR

SD NEGERI KALONGAN 02

Jln. Gatotkaca No. 141 Desa. Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang – 50519

Telp.(024) 76911351

SURAT KETERANGAN

No.421.2 / / /2014

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sutarjo, S.Pd

NIP : 196103101984051001

Pangkat/Golongan : Pembina IV/A

Jabatan : Kepala Sekolah

Menerangkan dengan sesungguhnya :

Nama : Rusdiharto

NPM : 942013103

Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana

Mahasiswa tersebut telah melaksanakan Penelitian di SD Negeri Kalongan 02.

Demikian surat keteranngan ini dibuat agar dapat digunakan sebagai mana mestinya.

Ungaran Timur,... 2014 Kepala SDN Kalongan 02

Sutarjo, S.Pd

(3)

Lampiran 3: Instrumen dan Hasil Wawancara

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

Berikut ini disajikan pertanyaan-pertanyaan

berkenaan dengan aspek atau hal-hal yang merupakan

fokus dalam penelitian ini. Bapak/Ibu responden dimohon berkenan memberikan persepsi terhadap ”Implementasi Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di Gugus

Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten

Semarang. Adapun cara menjawabnya adalah dengan

menjawab semua pertanyaan di bawah ini.

Pedoman Wawancara Untuk Kepala Sekolah Nama : ………..

Jabatan : Kepala Sekolah

Tempat wawancara : ………..

Tanggal Wawancara : ………..

Waktu Wawancara : ………..

==================================================

A. Pelaksanaan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur

1.Apa yang dimaksud supervisi klinis dengan

teknik kunjungan kelas? jelaskan!

2.Kapan Bapak melaksanakan supervisi klinis

dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki

Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur?

(4)

3.Apa saja tujuan Bapak memberikan supervisi

klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus

Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur?

Sebut dan jelaskan!

4.Bagaimana Anda memulai pelaksanaan supervisi

klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus

Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur?

Jelaskan!

5.Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan

supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di

Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran

Timur? Sebut dan Jelaskan!

6.Berapa kali anda melaksanakan supervisi klinis

dengan teknik kunjungan kelas? sebutkan!

7.Bagaimana kondisi guru sebelum Bapak

melaksanakan supervisi klinis dengan teknik

kunjungan kelas? Jelaskan!

8.Bagaimana kondisi guru saat anda

melaksanakan supervisi klinis dengan teknik

kunjungan kelas? Jelaskan!

9.Bagaimana kondisi pembelajaran saat anda

melaksanakan supervisi klinis dengan teknik

kunjungan kelas? Jelaskan!

10. Siapa saja yang menjadi obyek (prioritas)

supervisi klinis dengan teknik kunjungan

(5)

11. Apa saja aspek dalam supervisi klinis dengan

teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut

dan jelaskan!

12. Bagaimana Bapak mengakhiri supervisi klinis

dengan teknik kunjungan kelas? jelaskan!

B. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas

di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran

Timur.

1.Apa saja pendukung (internal) pelaksanaan supervisi

klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki

Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut

dan jelaskan!

2.Apa saja pendukung (eksternal) pelaksanaan supervisi

klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki

Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut

dan jelaskan!

3.Apa saja penghambat (internal) pelaksanaan supervisi

klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki

Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut

dan jelaskan!

4.Apa saja penghambat (eksternal) pelaksanaan

supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di

Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran

(6)

5.Bagaimana anda mensikapi penghambat (internal dan

eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik

kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? jelaskan!

C. Solusi dalam mengatasi pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus

Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

1. Apa saja solusi dalam mengatasi hambatan (internal)

pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik

kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan!

2. Apa saja solusi dalam mengatasi hambatan

(eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan

tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan

Jelaskan!

3. Bagaimana bagaimana tindak lanjut solusi dalam

mengatasi hambatan (internal dan eksternal)

pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik

kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan!

4. Kapan solusi hambatan tersebut dilakukan?

5. Siapa saja yang berkewajiban mencari solusi dalam

mengatasi hambatan pelaksanaan supervisi klinis

dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan

(7)

HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH GUGUS KI HAJAR DEWANTARA

A. Pelaksanaan Supervisi Klinis

1. Supervisi klinis teknik kunjungan kelas merupakan

kegiatan pembinaan kepala sekolah yang

direncanakan dengan memberi bantuan teknis

kepada guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran atau mendukung proses pembelajaran

yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

profesional guru dan meningkatkan kualitas

pembelajaran secara efektif dan efisien.

2. Supervisi kunjungan kelas ini saya laksanakan

dengan tujuan utama untuk mengetahui keluhan

guru sehingga saya bisa mengetahui kekurangan

dan kelebihan guru khususnya yang berhubungan

dengan proses belajar mengajar. Dengan begitu saya

bisa memperbaiki kinerja guru yang masih rendah

dan mensupport guru yang memiliki kinerja bagus

khususnya dalam pengelolaan pembelajaran agar

bisa mempertahankan kinerjanya.

3. Saya mengadakan supervisi kunjungan kelas rutin

tiap semester. Dalam 1 semester biasanya saya

adakan 2 kali supervisi kunjungan kelas. biasanya

dalam kurun waktu 3 bulan saya lakukan sekali

(8)

4. Secara teknis, supervisi kunjungan kelas ini saya

laksanakan secara prosedural dengan program yang

telah saya susun secara matang, baik jadwal

maupun perangkat supervisi kunjungan kelas.

sebagaimana berikut:

a. Penentuan jadwal supervisi kunjungan kelas

b. Penyusunan instrumen supervisi (instrumen

wawancara dan lembar observasi).

c. Sosialisasi/pemberitahuan kepada para guru.

d. Pemberian supervisi kunjungan kelas sesuai

jadwal.

5. Di sekolah kami, kondisi guru sebelum saya adakan

supervisi kunjungan kelas ini sebenarnya sudah

cukup, > 80% guru sudah memiliki kinerja yang

baik. Hal terbukti dengan kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran, baik dari perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan

evaluasi pembelajaran, serta tindak lanjut seperti

memberikan remidi bagi siswa yang memperoleh

nilai di bawah KKM.

Sebenarnya sudah ada yang rajin dan bagus

kinerjanya, tapi itu hanya sebagaian kecil. Hanya

sekitar 60% yang menonjol memiliki profesionalisme

pengelolaan kelas, itupun administrasi terkadang

ada yang masih tertinggal. Dan tidak terlalu

kelihatan guru senior dengan guru baru, PNS

(9)

6. Saya berusaha untuk bersikap normal layaknya

kunjungan kelas tetap mampu mengelola

pembelajaran dengan baik dan lancar. Guru tidak

terganggu dengan kehadiran saya di kelas, karena

hal ini juga sudah saya beritahukan di awal ketika

sosialisasi penjadwalan pelaksanaan supervisi,

sehingga semua guru tidak kaget ketika saya

adakan supervisi kunjungan kelas.

8. Kondisi pembelajaran saat dilaksanakan supervisi

kunjungan kelas bisa berlangsung secara kondusif.

Hal ini karena didukung oleh kesiapan guru dalam

proses pembelajaran dan pengelolaan kelas,

sehingga siswa juga bisa mengikuti pembelajaran

dengan baik.

9. kondisi (kemampuan) guru setelah saya adakan

supervisi kunjungan kelas saya amati ada

kemajuan, bagi guru yang masih rendah

kemampuannya dalam mengelola pembelajaran

sudah terlihat ada kemajuan seperti penggunaan

(10)

yang sudah memiliki kinerja bagus terlihat lebih

mampu mempertahankan kinerjanya dengan stabil.

10.Aspek dalam supervisi kunjungan kelas ini meliputi

kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran,

baik kemampuannya dalam penyusunan

administrasi pembelajaran, pengelolaan

pembelajaran di kelas, dan kemampuan guru dalam

mengadakan evaluasi pembelajaran, serta tindak

lanjut.

B. Pelaksanaan Supervisi Klinis

1. Pendukung (internal) pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas di SD Kalongan 02 cukup banyak,

seperti: pengalaman saya sendiri sebagai kepala

sekolah yang telah beberapa kali memberikan

supervisi pada guru, kesediaan para guru untuk

disupervisi, SDM yang tersedia untuk membantu

saya dalam mempersiapkan perangkat supervisi,

sarana dan prasarana sekolah yang lengkap.

2. Pendukung (eksternal) pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas di sekolah kami ini berupa: 1)

dukungan pengawas sekolah tingkat UPTD

pendidikan kecamatan, 2) program instruksi

pelaksanaan supervisi oleh dinas pendidikan

kabupaten Semarang.

3. Penghambat (internal) pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas di sekolah kami ini seperti: 1) ada

(11)

sehingga merasa takut disupervisi, 2) guru yang

sudah menginjak usia mendekati pensiun, dan

sering sakit, sehingga menunda pelaksanaan

supervisi sebagaimana yang telah dijadwalkan.

4. Penghambat (eksternal) pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas berupa adanya kegiatan dinas

pendidikan yang bersifat mendadak, sehingga harus

membatalkan pelaksanaan supervisi yang telah saya

jadwalkan di awal.

C. Solusi Mengatasi Hambatan Supervisi Klinis

1.Untuk mengatasi hambatan (internal) pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas di tempat saya: 1) bagi

guru wiyata bakti, saya memberikan pengertian pada

saat sosialisasi di awal bahwa supervisi kunjungan

kelas yang saya laksanakan ini bukan semata-mata

untuk menilai baik buruknya guru dalam mengajar

namun saya tekankan pada pemberian pembinaan,

membangun kesadaran guru, serta meningkatkan

pemahaman pada guru yang mengalami kendala

dalam pengelolaan pembelajaran yang baik; 2) solusi

bagi guru yang sudah tua dan sering mengalami

sakit, saya memberikan dispensasi berupa

fleksibelitas pelaksanaan supervisi dengan melihat

kondisi guru tersebut ketika sudah normal.

2.Untuk mengatasi hambatan (eksternal) pelaksanaan

(12)

berupa kegiatan dinas dalam waktu mendadak ini,

saya menjadwalkan pelaksanaan supervisi dengan 2

waktu, yaitu waktu utama (sebagaimana yang telah

dijadwalkan) dan waktu sekunder (yaitu waktu

perpanjangan yang dialokasikan untuk pelaksanaan

supervisi jika mengalami ketertundaan waktu yang

telah dijadwalkan semula). Sehingga semua guru

secara merata satu persatu disupervisi meskipun

waktunya terkadang bergeser.

3.Sebagai bentuk tindak lanjut solusi dalam mengatasi

hambatan (internal dan eksternal) pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas ini saya mengecek kembali

apakah solusi yang saya lakukan sesuai dengan

maksud pelaksanaan supervisi kunjngan kelas yang

saya rencanakan di awal, meskipun pelaksanaannya

bergeser. Bagi saya, inti dari supervisi kunjungan

(13)

Lampiran 4 : Instrumen dan Hasil Wawancara Guru

PEDOMAN WAWANCARA

Berikut ini disajikan pertanyaan-pertanyaan

berkenaan dengan aspek atau hal-hal yang merupakan

fokus dalam penelitian ini. Bapak/Ibu responden dimohon berkenan memberikan persepsi terhadap ”Implementasi Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di Gugus

Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten

Semarang. Adapun cara menjawabnya adalah dengan

menjawab semua pertanyaan di bawah ini.

Pedoman Wawancara Untuk Guru

Nama : ………..

A. Pelaksanaan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur

1. Kapan dilaksanakan supervisi klinis dengan

teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Jelaskan!

2. Menurut anda, bagaimana kepala sekolah

(14)

teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Jelaskan!

3. Menurut anda, bagaimana langkah-langkah

kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi

klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus

Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur?

Sebut dan Jelaskan!

4. Berapa kali kepala sekolah dalam melaksanakan

supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas?

sebutkan!

5. Bagaimana kondisi guru saat anda dilaksanakan

supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas

oleh kepala sekolah? Jelaskan!

6. Bagaimana kondisi pembelajaran saat

dilaksanakan supervisi klinis dengan teknik

kunjungan kelas oleh kepala sekolah? Jelaskan!

7. Siapa saja yang menjadi obyek supervisi klinis

dengan teknik kunjungan kelas oleh kepala

sekolah? Sebut dan jelaskan!

8. Apa saja aspek dalam supervisi klinis dengan

teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut

dan jelaskan!

9. Apa saja tujuan supervisi klinis yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah? Sebut dan

(15)

10. Menurut anda, bagaimana kepala sekolah

mengakhiri supervisi klinis dengan teknik

kunjungan kelas? jelaskan!

B. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas

di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran

Timur.

1. Menurut anda, apa saja factor pendukung (internal)

pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik

kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

2. Menurut anda, apa saja faktor pendukung (eksternal)

pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik

kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

3. Menurut anda, apa saja faktor penghambat (internal)

pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik

kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

4. Menurut anda, apa saja faktor penghambat (eksternal)

pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik

kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

5. Bagaimana kepala sekolah mensikapi hambatan

(internal dan eksternal) pelaksanaan supervisi klinis

dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

(16)

C.Solusi dalam mengatasi pelaksanaan supervisi

klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki

Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

1. Menurut anda, apa saja solusi untuk mengatasi

hambatan (internal) pelaksanaan supervisi klinis

dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan

Jelaskan!

2. Menurut anda, apa saja solusi untuk mengatasi

hambatan (eksternal) pelaksanaan supervisi klinis

dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan

Jelaskan!

3. Menurut anda, apa saja solusi tindak lanjut dalam

mengatasi hambatan (internal dan eksternal)

pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik

kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan!

4. Kapan solusi hambatan tersebut dilakukan oleh

kepala sekolah?

5. Menurut anda, siapa saja yang berkewajiban mencari

solusi dalam mengatasi hambatan pelaksanaan

supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di

Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran

(17)

HASIL WAWANCARA GURU

Pelaksanaan Supervisi Klinis dengan Tehnik

Kunjungan Kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur.

1. Setahu saya, supervisi klinis dengan teknik

kunjungan kelas itu sebagai suatu kegiatan

pembinaan guru oleh kepala sekolah dengan

memberikan bantuan teknis kepada para guru

dalam melaksanakan proses pembelajaran (PBM)

agar lebih maksimal.

Menurut pemahaman saya, supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas merupakan kegiatan kunjungan kelas oleh kepala sekolah guna pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran.

2. Tujuan utama Supervisi kunjungan kelas adalah

untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan guru

dalam pengelolaan pembelajaran. Sehingga para

guru bisa memperbaiki profesionalismenya dalam

pengelolaan pembelajaran, juga untuk memberikan

dukungan dan pemantapan pada guru yang

memiliki kinerja sudah bagus.

Tujuan utama dari pelaksanaan

(18)

3. Biasanya kepala sekolah mengadakan supervisi

kunjungan kelas rutin tiap semester. Dalam 1

semester biasanya diadakan 2 kali supervisi

kunjungan kelas, tiap triwulan sekali.

Di SD Kalongan 02 biasanya diadakan supervisi

kunjungan kelas oleh kepala sekolah rutin tiap

semester, pada tiap 1 semester diadakan 2 kali

supervisi kunjungan kelas, tiap triwulan sekali

supervisi kunjungan kelas.

Ya, benar. Di SD Kalongan 04 selalu diadakan

supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah tiap

1 semester diadakan 2 kali supervisi kunjungan

kelas, sehingga perhitungan jadwalnya tiap 3 bulan

sekali supervisi kunjungan kelas dilakukan oleh

kepala sekolah.

4. Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan secara

runtut oleh kepala sekolah, baik jadwal maupun

instrumen supervisi kunjungan kelas. kepala

sekolah menentuan jadwal pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas, kepala sekolah menyusun

instrumen supervisi (instrumen wawancara dan

lembar observasi), kepala sekolah memberikan

sosialisasi/pemberitahuan pelaksanaan supervisi

kepada para guru dan dilanjutkan dengan

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas sesuai

(19)

Langkah-langkahnya cukup banyak, tapi pada

intinya kepala sekolah mengawali dengan

menentukan jadwal pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas, menyusun instrumen supervisi,

memberikan pemberitahuan pelaksanaan supervisi

kepada para guru dan pelaksanaannya secara riil di

kelas.

Maaf pak, kalo teknis supervisi kunjungan kelas

saya kurang tahu persis, karena itu tugasnya kepala

sekolah. Yang penting kalo disupervisi saya siap dan

tidak takut gitu saja.

5. Ya, benar. sudah cukup bagus terutama bagi

guru-guru yang sudah senior dan PNS, sekitar 80% guru-guru

sudah mengantongi nilai yang baik sebagai bentuk

dari profesionalisme guru yang dimilikinya.

Menurut hemat saya, di SD Kalongan 02

kemampuan guru sudah cukup bagus terutama

bagi guru-guru yang sudah senior dan PNS.

6. Bagi saya, beliau bersikap cukup fleksibel dan

santai layaknya seperti siswa dalam kelas yang

sedang mengikuti pembelajaran. Sehingga saya

sendiri tidak terganggu oleh kehadiran kepala

sekolah. Kepala sekolah juga duduk di kursi siswa

layaknya siswa yang sedang belajar, beliau

(20)

Enak dan santai, layaknya seperti siswa dalam kelas

yang sedang mengikuti pembelajaran. Kepala

sekolah juga duduk di kursi siswa layaknya siswa

yang sedang belajar hingga selesai pembelajaran.

7. Saat kepala sekolah melaksanakan supervisi

kunjungan kelas pada saya, saya merasa cukup

nyaman dan lancar-lancar saja. Saya juga tidak

terganggu dengan kehadiran kepala sekolah di

kelas. apalagi supervisi kunjungan kelas oleh kepala

sekolah ini sudah diberitahukan di awal dengan

sosialisasi dan penjadwalan pelaksanaan supervisi,

sehingga saya sudah mempersiapkan segalanya.

saya merasa cukup nyaman dan lancar-lancar saja.

Saya juga tidak terganggu sama sekali oleh

kehadiran kepala sekolah di kelas karena supervisi

kunjungan kelas sudah diberitahukan dan

dijadwalkan terlebih dahulu oleh kepala sekolah.

8. Kondisi pembelajaran cukup kondusif, karena

memang untuk kelas VI sudah mudah diatur setiap

harinya, apalagi siswa tahu jika ada kepala sekolah

di dalam kelas, sehingga lebih tenang dan cukup

memperhatikan pembelajaran.

Kondisi pembelajaran cukup tenang dan nyaman,

karena siswa tahu jika ada kepala sekolah di dalam

kelas, sehingga lebih memperhatikan pembelajaran,

dan juga sudah saya beritahukan terlebih dahulu

(21)

Kondisi pembelajaran masih seperti biasanya, siswa

hanya bisa tenang dan nyaman selama sekitar 30

menit ketika saya kasih tugas, setelah tugas

menulis selesai, anak-anak mulai berbisik dan

ramai, meskipun ada kepala sekolah.

9. kemampuan guru termasuk saya setelah diadakan

supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah

cukup ada perubahan yang lebih baik, hal ini

nampak pada kemampuannya dalam

mengkondisikan kelas serta tertibnya administrasi

pembelajaran menjadi lebih baik dari sebelumnya,

apalagi bagi guru-guru senior yang sudah memiliki

skill yang cukup baik.

10.Setahu saya, aspek supervisi kunjungan kelas ini

meliputi kompetensi guru dalam pengelolaan

pembelajaran, baik kemampuan guru pada tahap

penyusunan perencanaan pembelajaran,

pengelolaan pembelajaran, dan kemampuan guru

dalam mengadakan evaluasi pembelajaran, serta

pemberian remidi bagi siswa yang kurang mencapai

(22)

Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan

Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di

Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran

Timur.

1.Sebenarnya pendukung (internal) pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas di tempat saya cukup

mendukung, seperti: 1) pengalaman yang dimiliki

oleh kepala sekolah sendiri sudah cukup lama, 2)

kesediaan para guru untuk diadakan supervisi oleh

kepala sekolah, 3) SDM mendukung, 4) sarana dan

prasarana di sekolah sudah cukup lengkap.

Faktor pendukung (internal) supervisi kunjungan

kelas di SD Kalongan 02 seperti pengalaman yang

dimiliki oleh kepala sekolah sudah cukup mumpuni,

permintaan para guru untuk diadakan supervisi oleh

kepala sekolah, sarana dan prasarana di sekolah

mendukung.

2.Faktor pendukung (eksternal) supervisi kunjungan

kelas di SD Kalongan 02 seperti adanya pengawas

sekolah tingkat dabin yang memberikan dukungan

dengan komunikasi yang baik, permintaan wali siswa

untuk perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah.

3.Penghambat (internal)nya seperti: 1) masih terdapat

beberapa guru WB yang merasa grogi jika disupervisi,

2) guru yang sudah menginjak usia mendekati

(23)

pemberian supervisi kunjungan kelas oleh kepala

sekolah sebagaimana yang telah dijadwalkan.

Ya ada, hambatan internalnya berupa masih terdapat

beberapa guru WB yang merasa kurang yakin pada

kemampuannya saat disupervisi oleh kepala sekolah,

guru yang sudah tua dan sering berhalangan,

sehingga menunda pelaksanaan supervisi kunjungan

kelas oleh kepala sekolah.

4.benar ada juga, setahu saya hambatan (eksternal)

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas berupa tugas

kepala sekolah yang cukup banyak termasuk tugas

kedinasan, sehingga membatalkan rencana

pelaksanaan supervisi yang telah dijadwalkan oleh

kepala sekolah.

Solusi dalam Mengatasi Kendala Pelaksanaan

Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di

Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran

Timur.

1. Setahu saya, untuk mengatasi hambatan (internal)

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di sekolah

kami: 1) bagi guru wiyata bakti, kepala sekolah

memberikan pengertian pada saat sosialisasi di awal

bahwa supervisi kunjungan kelas yang

diprogramkan bukan semata-mata untuk menilai

baik buruknya guru dalam mengaja, namun kepala

(24)

meningkatkan pemahaman dan kepedulian pada

guru yang mengalami kendala dalam pengelolaan

pembelajaran di kelas; 2) kepala sekolah

memberikan keringanan bagi guru yang sudah

cukup tua dan sering mengalami sakit, berupa

fleksibelitas pelaksanaan supervisi kunjungan kelas

pada guru tersebut.

untuk mengatasi hambatan (internal) pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah di

SDN Kalongan 02: 1) bagi guru wiyata bakti, kepala

sekolah melakukan pendekatan inter personal

dengan membangun kesadaran para guru, serta

meningkatkan pemahaman dan kepedulian pada

guru yang mengalami kendala dalam pengelolaan

pembelajaran; 2) pemberian keringanan bagi guru

yang sudah cukup tua dan sering mengalami sakit,

berupa fleksibelitas pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas pada guru tersebut dan atau

bahkan tidak dilakukan secara maksimal secara

fulltime.

2. Ya benar, ada upaya kepala sekolah. Biasanya

hambatan yang berupa kegiatan dinas dalam waktu

mendadak, kepala sekolah mengalihkan

pelaksanaan supervisi pada waktu lain sebagai

(25)

3. Biasanya ada, bentuk tindak lanjut solusi dalam

mengatasi hambatan (internal dan eksternal)

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini kepala

sekolah mengecek kembali maksud pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas yang telah direncanakan

di awal. Sehingga kepala sekolah mengetahui benar

perkembangan perubahan yang muncul pada

profesionalisme guru.

Tentu ada, bentuk tindak lanjut solusi yang

dilakukan oleh kepala sekolah berupa pengecekan

perkembangan perubahan yang muncul pada

kompetensi profesionalisme guru dalam pengelolaan

(26)

Lampiran 5: Instrumen dan Hasil Observasi

HASIL OBSERVASI SUPERVISI KLINIS (TEKNIK KUNJUNGAN KELAS)

1 Guru menyiapkan pembelajaran yang dilandasi dengan keimanan dan ahlak mulia. 2 Guru mengkondisikan siswa aktif

menentukan informasi yang hendak dieksplorasi

3 Guru mengungkap SK/KD, tujuan belajar. 4 Guru menetapkan target pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang siswa capai. 5 Guru memberitahukan kompetensi yang akan

dicapai.

B Kegiatan Inti

6 Menguasai materi pelajaran.

7 Materi yang disajikan sesuai dengan RPP. 8 Proses belajar mengasah keterampilan

merefleksikan informasi untuk menghasilkan produk belajar.

9 Siswa meningkatkan daya imajinasi, intuisi dan inovasi.

(27)

11 Mengasah siswa bertanya dan tanya jawab. 12 Siswa berinovasi dan berkreasi dengan contoh

yang ada.

13 Pembelajaran memfasilitasi siswa mengembangkan karakter

14 Menggunakan papan tulis secara efisien. 15 Mengembangkan daya kompetitif siswa

C Hasil Evaluasi Belajar

16 Siswa menunjukkan karakter keimanan (seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar) 17 Pengetahuan siswa bertambah melalui

eksplorasi dan elaborasi infomasi

18 Adanya peningkatan keterampilan belajar dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, atau berinovasi (pilih salah satu)

19 Keterampilan siswa dalam menggunakan pengetahuan dalam berkarya meningkat. 20 Merefleksikan hasil penilaian pencapaian

(28)

HASIL OBSERVASI SUPERVISI KLINIS

1 Guru menyiapkan pembelajaran yang dilandasi dengan keimanan dan ahlak mulia. 2 Guru mengkondisikan siswa aktif

menentukan informasi yang hendak dieksplorasi

3 Guru mengungkap SK/KD, tujuan belajar. 4 Guru menetapkan target pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang siswa capai. 5 Guru memberitahukan kompetensi yang akan

dicapai.

B Kegiatan Inti

6 Menguasai materi pelajaran.

7 Materi yang disajikan sesuai dengan RPP. 8 Proses belajar mengasah keterampilan

merefleksikan informasi untuk menghasilkan produk belajar.

9 Siswa meningkatkan daya imajinasi, intuisi dan inovasi.

10 Menggunakan metode yang relevan.

(29)

12 Siswa berinovasi dan berkreasi dengan contoh yang ada.

13 Pembelajaran memfasilitasi siswa mengembangkan karakter

14 Menggunakan papan tulis secara efisien. 15 Mengembangkan daya kompetitif siswa

C Hasil Evaluasi Belajar

16 Siswa menunjukkan karakter keimanan (seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar) 17 Pengetahuan siswa bertambah melalui

eksplorasi dan elaborasi infomasi

18 Adanya peningkatan keterampilan belajar dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, atau berinovasi (pilih salah satu)

19 Keterampilan siswa dalam menggunakan pengetahuan dalam berkarya meningkat. 20 Merefleksikan hasil penilaian pencapaian

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

Lampiran 6: Foto Kegiatan Penelitian

Kegiatan supervisi di SDN Kalongan 02

(35)

Rapat pembinaan dari UPTD

(36)

Wawancara dengan Kepala Sekolah

(37)

Wawancara dengan Kepala Sekolah

(38)

Referensi

Dokumen terkait

keuangan dg cara membeli sekuritas primer yg diterbitkan oleh peminta dana dan dalam waktu yg sama lembaga keuangan mengeluarkan.. sekuritas sekunder kepada

Hasil analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap kasus Bedah Orthopedy di RSUD Kota Semarang tentang review identiikasi menunjukkan adanya ketidaklengkapan pada nomor rekam

testimonium de auditu di Pengadilan Agama Kota Palangka Raya (Putusan Nomor 0309/Pdt.G/2017/PA.Plk) yakni rumah tangga antara penggugat dan tergugat sudah tidak

Beberapa saran untuk program penanggulangan GAKI di masa depan meliputi: kerja sama lintas sektoral yang kuat; komitmen terhadap konsumsi garam ber- iodium, baik dari sisi

memenuhi komitmen yang telah ditentukan untuk 1 kali siklus penyaluran bantuan (3 bulan berturut-turut) dengan memblokir dana yang ada pada rekening untuk bantuan Non Tunai.

Beberapa hari setelah berbagai gejala campak pada bayi mulai keluar, maka tubuh bayi akan menjadi sangat lemah.. Bayi Anda mungkin tidak berminat untuk bermain dan hanya ingin ada

Menurut Dina, faktor lingkungan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap tindakan kekerasan terhadap

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan pelanggan terhadap minat pembelian ulang di Kartini Restoran Surabaya Plaza Hotel. Apakah terdapat pengaruh yang