Lampiran 1: surat ijin penelitian
PEMERINTAH KABUPATENSEMARANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR
SD NEGERI KALONGAN 02
Jln. Gatotkaca No. 141 Desa. Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang – 50519
Telp.(024) 76911351
SURAT KETERANGAN
No.421.2 / / /2014
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sutarjo, S.Pd
NIP : 196103101984051001
Pangkat/Golongan : Pembina IV/A
Jabatan : Kepala Sekolah
Menerangkan dengan sesungguhnya :
Nama : Rusdiharto
NPM : 942013103
Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana
Mahasiswa tersebut telah melaksanakan Penelitian di SD Negeri Kalongan 02.
Demikian surat keteranngan ini dibuat agar dapat digunakan sebagai mana mestinya.
Ungaran Timur,... 2014 Kepala SDN Kalongan 02
Sutarjo, S.Pd
Lampiran 3: Instrumen dan Hasil Wawancara
INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA
Berikut ini disajikan pertanyaan-pertanyaan
berkenaan dengan aspek atau hal-hal yang merupakan
fokus dalam penelitian ini. Bapak/Ibu responden dimohon berkenan memberikan persepsi terhadap ”Implementasi Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di Gugus
Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang. Adapun cara menjawabnya adalah dengan
menjawab semua pertanyaan di bawah ini.
Pedoman Wawancara Untuk Kepala Sekolah Nama : ………..
Jabatan : Kepala Sekolah
Tempat wawancara : ………..
Tanggal Wawancara : ………..
Waktu Wawancara : ………..
==================================================
A. Pelaksanaan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur
1.Apa yang dimaksud supervisi klinis dengan
teknik kunjungan kelas? jelaskan!
2.Kapan Bapak melaksanakan supervisi klinis
dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki
Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur?
3.Apa saja tujuan Bapak memberikan supervisi
klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus
Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur?
Sebut dan jelaskan!
4.Bagaimana Anda memulai pelaksanaan supervisi
klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus
Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur?
Jelaskan!
5.Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan
supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di
Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran
Timur? Sebut dan Jelaskan!
6.Berapa kali anda melaksanakan supervisi klinis
dengan teknik kunjungan kelas? sebutkan!
7.Bagaimana kondisi guru sebelum Bapak
melaksanakan supervisi klinis dengan teknik
kunjungan kelas? Jelaskan!
8.Bagaimana kondisi guru saat anda
melaksanakan supervisi klinis dengan teknik
kunjungan kelas? Jelaskan!
9.Bagaimana kondisi pembelajaran saat anda
melaksanakan supervisi klinis dengan teknik
kunjungan kelas? Jelaskan!
10. Siapa saja yang menjadi obyek (prioritas)
supervisi klinis dengan teknik kunjungan
11. Apa saja aspek dalam supervisi klinis dengan
teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar
Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut
dan jelaskan!
12. Bagaimana Bapak mengakhiri supervisi klinis
dengan teknik kunjungan kelas? jelaskan!
B. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas
di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran
Timur.
1.Apa saja pendukung (internal) pelaksanaan supervisi
klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki
Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut
dan jelaskan!
2.Apa saja pendukung (eksternal) pelaksanaan supervisi
klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki
Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut
dan jelaskan!
3.Apa saja penghambat (internal) pelaksanaan supervisi
klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki
Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut
dan jelaskan!
4.Apa saja penghambat (eksternal) pelaksanaan
supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di
Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran
5.Bagaimana anda mensikapi penghambat (internal dan
eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik
kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur? jelaskan!
C. Solusi dalam mengatasi pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus
Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur
1. Apa saja solusi dalam mengatasi hambatan (internal)
pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik
kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan!
2. Apa saja solusi dalam mengatasi hambatan
(eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan
tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar
Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan
Jelaskan!
3. Bagaimana bagaimana tindak lanjut solusi dalam
mengatasi hambatan (internal dan eksternal)
pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik
kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan!
4. Kapan solusi hambatan tersebut dilakukan?
5. Siapa saja yang berkewajiban mencari solusi dalam
mengatasi hambatan pelaksanaan supervisi klinis
dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar
Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan
HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH GUGUS KI HAJAR DEWANTARA
A. Pelaksanaan Supervisi Klinis
1. Supervisi klinis teknik kunjungan kelas merupakan
kegiatan pembinaan kepala sekolah yang
direncanakan dengan memberi bantuan teknis
kepada guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran atau mendukung proses pembelajaran
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
profesional guru dan meningkatkan kualitas
pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Supervisi kunjungan kelas ini saya laksanakan
dengan tujuan utama untuk mengetahui keluhan
guru sehingga saya bisa mengetahui kekurangan
dan kelebihan guru khususnya yang berhubungan
dengan proses belajar mengajar. Dengan begitu saya
bisa memperbaiki kinerja guru yang masih rendah
dan mensupport guru yang memiliki kinerja bagus
khususnya dalam pengelolaan pembelajaran agar
bisa mempertahankan kinerjanya.
3. Saya mengadakan supervisi kunjungan kelas rutin
tiap semester. Dalam 1 semester biasanya saya
adakan 2 kali supervisi kunjungan kelas. biasanya
dalam kurun waktu 3 bulan saya lakukan sekali
4. Secara teknis, supervisi kunjungan kelas ini saya
laksanakan secara prosedural dengan program yang
telah saya susun secara matang, baik jadwal
maupun perangkat supervisi kunjungan kelas.
sebagaimana berikut:
a. Penentuan jadwal supervisi kunjungan kelas
b. Penyusunan instrumen supervisi (instrumen
wawancara dan lembar observasi).
c. Sosialisasi/pemberitahuan kepada para guru.
d. Pemberian supervisi kunjungan kelas sesuai
jadwal.
5. Di sekolah kami, kondisi guru sebelum saya adakan
supervisi kunjungan kelas ini sebenarnya sudah
cukup, > 80% guru sudah memiliki kinerja yang
baik. Hal terbukti dengan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran, baik dari perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran, serta tindak lanjut seperti
memberikan remidi bagi siswa yang memperoleh
nilai di bawah KKM.
Sebenarnya sudah ada yang rajin dan bagus
kinerjanya, tapi itu hanya sebagaian kecil. Hanya
sekitar 60% yang menonjol memiliki profesionalisme
pengelolaan kelas, itupun administrasi terkadang
ada yang masih tertinggal. Dan tidak terlalu
kelihatan guru senior dengan guru baru, PNS
6. Saya berusaha untuk bersikap normal layaknya
kunjungan kelas tetap mampu mengelola
pembelajaran dengan baik dan lancar. Guru tidak
terganggu dengan kehadiran saya di kelas, karena
hal ini juga sudah saya beritahukan di awal ketika
sosialisasi penjadwalan pelaksanaan supervisi,
sehingga semua guru tidak kaget ketika saya
adakan supervisi kunjungan kelas.
8. Kondisi pembelajaran saat dilaksanakan supervisi
kunjungan kelas bisa berlangsung secara kondusif.
Hal ini karena didukung oleh kesiapan guru dalam
proses pembelajaran dan pengelolaan kelas,
sehingga siswa juga bisa mengikuti pembelajaran
dengan baik.
9. kondisi (kemampuan) guru setelah saya adakan
supervisi kunjungan kelas saya amati ada
kemajuan, bagi guru yang masih rendah
kemampuannya dalam mengelola pembelajaran
sudah terlihat ada kemajuan seperti penggunaan
yang sudah memiliki kinerja bagus terlihat lebih
mampu mempertahankan kinerjanya dengan stabil.
10.Aspek dalam supervisi kunjungan kelas ini meliputi
kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran,
baik kemampuannya dalam penyusunan
administrasi pembelajaran, pengelolaan
pembelajaran di kelas, dan kemampuan guru dalam
mengadakan evaluasi pembelajaran, serta tindak
lanjut.
B. Pelaksanaan Supervisi Klinis
1. Pendukung (internal) pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas di SD Kalongan 02 cukup banyak,
seperti: pengalaman saya sendiri sebagai kepala
sekolah yang telah beberapa kali memberikan
supervisi pada guru, kesediaan para guru untuk
disupervisi, SDM yang tersedia untuk membantu
saya dalam mempersiapkan perangkat supervisi,
sarana dan prasarana sekolah yang lengkap.
2. Pendukung (eksternal) pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas di sekolah kami ini berupa: 1)
dukungan pengawas sekolah tingkat UPTD
pendidikan kecamatan, 2) program instruksi
pelaksanaan supervisi oleh dinas pendidikan
kabupaten Semarang.
3. Penghambat (internal) pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas di sekolah kami ini seperti: 1) ada
sehingga merasa takut disupervisi, 2) guru yang
sudah menginjak usia mendekati pensiun, dan
sering sakit, sehingga menunda pelaksanaan
supervisi sebagaimana yang telah dijadwalkan.
4. Penghambat (eksternal) pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas berupa adanya kegiatan dinas
pendidikan yang bersifat mendadak, sehingga harus
membatalkan pelaksanaan supervisi yang telah saya
jadwalkan di awal.
C. Solusi Mengatasi Hambatan Supervisi Klinis
1.Untuk mengatasi hambatan (internal) pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas di tempat saya: 1) bagi
guru wiyata bakti, saya memberikan pengertian pada
saat sosialisasi di awal bahwa supervisi kunjungan
kelas yang saya laksanakan ini bukan semata-mata
untuk menilai baik buruknya guru dalam mengajar
namun saya tekankan pada pemberian pembinaan,
membangun kesadaran guru, serta meningkatkan
pemahaman pada guru yang mengalami kendala
dalam pengelolaan pembelajaran yang baik; 2) solusi
bagi guru yang sudah tua dan sering mengalami
sakit, saya memberikan dispensasi berupa
fleksibelitas pelaksanaan supervisi dengan melihat
kondisi guru tersebut ketika sudah normal.
2.Untuk mengatasi hambatan (eksternal) pelaksanaan
berupa kegiatan dinas dalam waktu mendadak ini,
saya menjadwalkan pelaksanaan supervisi dengan 2
waktu, yaitu waktu utama (sebagaimana yang telah
dijadwalkan) dan waktu sekunder (yaitu waktu
perpanjangan yang dialokasikan untuk pelaksanaan
supervisi jika mengalami ketertundaan waktu yang
telah dijadwalkan semula). Sehingga semua guru
secara merata satu persatu disupervisi meskipun
waktunya terkadang bergeser.
3.Sebagai bentuk tindak lanjut solusi dalam mengatasi
hambatan (internal dan eksternal) pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas ini saya mengecek kembali
apakah solusi yang saya lakukan sesuai dengan
maksud pelaksanaan supervisi kunjngan kelas yang
saya rencanakan di awal, meskipun pelaksanaannya
bergeser. Bagi saya, inti dari supervisi kunjungan
Lampiran 4 : Instrumen dan Hasil Wawancara Guru
PEDOMAN WAWANCARA
Berikut ini disajikan pertanyaan-pertanyaan
berkenaan dengan aspek atau hal-hal yang merupakan
fokus dalam penelitian ini. Bapak/Ibu responden dimohon berkenan memberikan persepsi terhadap ”Implementasi Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di Gugus
Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang. Adapun cara menjawabnya adalah dengan
menjawab semua pertanyaan di bawah ini.
Pedoman Wawancara Untuk Guru
Nama : ………..
A. Pelaksanaan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur
1. Kapan dilaksanakan supervisi klinis dengan
teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar
Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Jelaskan!
2. Menurut anda, bagaimana kepala sekolah
teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar
Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Jelaskan!
3. Menurut anda, bagaimana langkah-langkah
kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus
Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur?
Sebut dan Jelaskan!
4. Berapa kali kepala sekolah dalam melaksanakan
supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas?
sebutkan!
5. Bagaimana kondisi guru saat anda dilaksanakan
supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas
oleh kepala sekolah? Jelaskan!
6. Bagaimana kondisi pembelajaran saat
dilaksanakan supervisi klinis dengan teknik
kunjungan kelas oleh kepala sekolah? Jelaskan!
7. Siapa saja yang menjadi obyek supervisi klinis
dengan teknik kunjungan kelas oleh kepala
sekolah? Sebut dan jelaskan!
8. Apa saja aspek dalam supervisi klinis dengan
teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar
Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut
dan jelaskan!
9. Apa saja tujuan supervisi klinis yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah? Sebut dan
10. Menurut anda, bagaimana kepala sekolah
mengakhiri supervisi klinis dengan teknik
kunjungan kelas? jelaskan!
B. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas
di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran
Timur.
1. Menurut anda, apa saja factor pendukung (internal)
pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik
kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!
2. Menurut anda, apa saja faktor pendukung (eksternal)
pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik
kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!
3. Menurut anda, apa saja faktor penghambat (internal)
pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik
kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!
4. Menurut anda, apa saja faktor penghambat (eksternal)
pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik
kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!
5. Bagaimana kepala sekolah mensikapi hambatan
(internal dan eksternal) pelaksanaan supervisi klinis
dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar
C.Solusi dalam mengatasi pelaksanaan supervisi
klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki
Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur
1. Menurut anda, apa saja solusi untuk mengatasi
hambatan (internal) pelaksanaan supervisi klinis
dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar
Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan
Jelaskan!
2. Menurut anda, apa saja solusi untuk mengatasi
hambatan (eksternal) pelaksanaan supervisi klinis
dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar
Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan
Jelaskan!
3. Menurut anda, apa saja solusi tindak lanjut dalam
mengatasi hambatan (internal dan eksternal)
pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik
kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan!
4. Kapan solusi hambatan tersebut dilakukan oleh
kepala sekolah?
5. Menurut anda, siapa saja yang berkewajiban mencari
solusi dalam mengatasi hambatan pelaksanaan
supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di
Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran
HASIL WAWANCARA GURU
Pelaksanaan Supervisi Klinis dengan Tehnik
Kunjungan Kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur.
1. Setahu saya, supervisi klinis dengan teknik
kunjungan kelas itu sebagai suatu kegiatan
pembinaan guru oleh kepala sekolah dengan
memberikan bantuan teknis kepada para guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran (PBM)
agar lebih maksimal.
Menurut pemahaman saya, supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas merupakan kegiatan kunjungan kelas oleh kepala sekolah guna pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran.
2. Tujuan utama Supervisi kunjungan kelas adalah
untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan guru
dalam pengelolaan pembelajaran. Sehingga para
guru bisa memperbaiki profesionalismenya dalam
pengelolaan pembelajaran, juga untuk memberikan
dukungan dan pemantapan pada guru yang
memiliki kinerja sudah bagus.
Tujuan utama dari pelaksanaan
3. Biasanya kepala sekolah mengadakan supervisi
kunjungan kelas rutin tiap semester. Dalam 1
semester biasanya diadakan 2 kali supervisi
kunjungan kelas, tiap triwulan sekali.
Di SD Kalongan 02 biasanya diadakan supervisi
kunjungan kelas oleh kepala sekolah rutin tiap
semester, pada tiap 1 semester diadakan 2 kali
supervisi kunjungan kelas, tiap triwulan sekali
supervisi kunjungan kelas.
Ya, benar. Di SD Kalongan 04 selalu diadakan
supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah tiap
1 semester diadakan 2 kali supervisi kunjungan
kelas, sehingga perhitungan jadwalnya tiap 3 bulan
sekali supervisi kunjungan kelas dilakukan oleh
kepala sekolah.
4. Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan secara
runtut oleh kepala sekolah, baik jadwal maupun
instrumen supervisi kunjungan kelas. kepala
sekolah menentuan jadwal pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas, kepala sekolah menyusun
instrumen supervisi (instrumen wawancara dan
lembar observasi), kepala sekolah memberikan
sosialisasi/pemberitahuan pelaksanaan supervisi
kepada para guru dan dilanjutkan dengan
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas sesuai
Langkah-langkahnya cukup banyak, tapi pada
intinya kepala sekolah mengawali dengan
menentukan jadwal pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas, menyusun instrumen supervisi,
memberikan pemberitahuan pelaksanaan supervisi
kepada para guru dan pelaksanaannya secara riil di
kelas.
Maaf pak, kalo teknis supervisi kunjungan kelas
saya kurang tahu persis, karena itu tugasnya kepala
sekolah. Yang penting kalo disupervisi saya siap dan
tidak takut gitu saja.
5. Ya, benar. sudah cukup bagus terutama bagi
guru-guru yang sudah senior dan PNS, sekitar 80% guru-guru
sudah mengantongi nilai yang baik sebagai bentuk
dari profesionalisme guru yang dimilikinya.
Menurut hemat saya, di SD Kalongan 02
kemampuan guru sudah cukup bagus terutama
bagi guru-guru yang sudah senior dan PNS.
6. Bagi saya, beliau bersikap cukup fleksibel dan
santai layaknya seperti siswa dalam kelas yang
sedang mengikuti pembelajaran. Sehingga saya
sendiri tidak terganggu oleh kehadiran kepala
sekolah. Kepala sekolah juga duduk di kursi siswa
layaknya siswa yang sedang belajar, beliau
Enak dan santai, layaknya seperti siswa dalam kelas
yang sedang mengikuti pembelajaran. Kepala
sekolah juga duduk di kursi siswa layaknya siswa
yang sedang belajar hingga selesai pembelajaran.
7. Saat kepala sekolah melaksanakan supervisi
kunjungan kelas pada saya, saya merasa cukup
nyaman dan lancar-lancar saja. Saya juga tidak
terganggu dengan kehadiran kepala sekolah di
kelas. apalagi supervisi kunjungan kelas oleh kepala
sekolah ini sudah diberitahukan di awal dengan
sosialisasi dan penjadwalan pelaksanaan supervisi,
sehingga saya sudah mempersiapkan segalanya.
saya merasa cukup nyaman dan lancar-lancar saja.
Saya juga tidak terganggu sama sekali oleh
kehadiran kepala sekolah di kelas karena supervisi
kunjungan kelas sudah diberitahukan dan
dijadwalkan terlebih dahulu oleh kepala sekolah.
8. Kondisi pembelajaran cukup kondusif, karena
memang untuk kelas VI sudah mudah diatur setiap
harinya, apalagi siswa tahu jika ada kepala sekolah
di dalam kelas, sehingga lebih tenang dan cukup
memperhatikan pembelajaran.
Kondisi pembelajaran cukup tenang dan nyaman,
karena siswa tahu jika ada kepala sekolah di dalam
kelas, sehingga lebih memperhatikan pembelajaran,
dan juga sudah saya beritahukan terlebih dahulu
Kondisi pembelajaran masih seperti biasanya, siswa
hanya bisa tenang dan nyaman selama sekitar 30
menit ketika saya kasih tugas, setelah tugas
menulis selesai, anak-anak mulai berbisik dan
ramai, meskipun ada kepala sekolah.
9. kemampuan guru termasuk saya setelah diadakan
supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah
cukup ada perubahan yang lebih baik, hal ini
nampak pada kemampuannya dalam
mengkondisikan kelas serta tertibnya administrasi
pembelajaran menjadi lebih baik dari sebelumnya,
apalagi bagi guru-guru senior yang sudah memiliki
skill yang cukup baik.
10.Setahu saya, aspek supervisi kunjungan kelas ini
meliputi kompetensi guru dalam pengelolaan
pembelajaran, baik kemampuan guru pada tahap
penyusunan perencanaan pembelajaran,
pengelolaan pembelajaran, dan kemampuan guru
dalam mengadakan evaluasi pembelajaran, serta
pemberian remidi bagi siswa yang kurang mencapai
Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan
Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di
Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran
Timur.
1.Sebenarnya pendukung (internal) pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas di tempat saya cukup
mendukung, seperti: 1) pengalaman yang dimiliki
oleh kepala sekolah sendiri sudah cukup lama, 2)
kesediaan para guru untuk diadakan supervisi oleh
kepala sekolah, 3) SDM mendukung, 4) sarana dan
prasarana di sekolah sudah cukup lengkap.
Faktor pendukung (internal) supervisi kunjungan
kelas di SD Kalongan 02 seperti pengalaman yang
dimiliki oleh kepala sekolah sudah cukup mumpuni,
permintaan para guru untuk diadakan supervisi oleh
kepala sekolah, sarana dan prasarana di sekolah
mendukung.
2.Faktor pendukung (eksternal) supervisi kunjungan
kelas di SD Kalongan 02 seperti adanya pengawas
sekolah tingkat dabin yang memberikan dukungan
dengan komunikasi yang baik, permintaan wali siswa
untuk perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah.
3.Penghambat (internal)nya seperti: 1) masih terdapat
beberapa guru WB yang merasa grogi jika disupervisi,
2) guru yang sudah menginjak usia mendekati
pemberian supervisi kunjungan kelas oleh kepala
sekolah sebagaimana yang telah dijadwalkan.
Ya ada, hambatan internalnya berupa masih terdapat
beberapa guru WB yang merasa kurang yakin pada
kemampuannya saat disupervisi oleh kepala sekolah,
guru yang sudah tua dan sering berhalangan,
sehingga menunda pelaksanaan supervisi kunjungan
kelas oleh kepala sekolah.
4.benar ada juga, setahu saya hambatan (eksternal)
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas berupa tugas
kepala sekolah yang cukup banyak termasuk tugas
kedinasan, sehingga membatalkan rencana
pelaksanaan supervisi yang telah dijadwalkan oleh
kepala sekolah.
Solusi dalam Mengatasi Kendala Pelaksanaan
Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di
Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran
Timur.
1. Setahu saya, untuk mengatasi hambatan (internal)
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di sekolah
kami: 1) bagi guru wiyata bakti, kepala sekolah
memberikan pengertian pada saat sosialisasi di awal
bahwa supervisi kunjungan kelas yang
diprogramkan bukan semata-mata untuk menilai
baik buruknya guru dalam mengaja, namun kepala
meningkatkan pemahaman dan kepedulian pada
guru yang mengalami kendala dalam pengelolaan
pembelajaran di kelas; 2) kepala sekolah
memberikan keringanan bagi guru yang sudah
cukup tua dan sering mengalami sakit, berupa
fleksibelitas pelaksanaan supervisi kunjungan kelas
pada guru tersebut.
untuk mengatasi hambatan (internal) pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah di
SDN Kalongan 02: 1) bagi guru wiyata bakti, kepala
sekolah melakukan pendekatan inter personal
dengan membangun kesadaran para guru, serta
meningkatkan pemahaman dan kepedulian pada
guru yang mengalami kendala dalam pengelolaan
pembelajaran; 2) pemberian keringanan bagi guru
yang sudah cukup tua dan sering mengalami sakit,
berupa fleksibelitas pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas pada guru tersebut dan atau
bahkan tidak dilakukan secara maksimal secara
fulltime.
2. Ya benar, ada upaya kepala sekolah. Biasanya
hambatan yang berupa kegiatan dinas dalam waktu
mendadak, kepala sekolah mengalihkan
pelaksanaan supervisi pada waktu lain sebagai
3. Biasanya ada, bentuk tindak lanjut solusi dalam
mengatasi hambatan (internal dan eksternal)
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini kepala
sekolah mengecek kembali maksud pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas yang telah direncanakan
di awal. Sehingga kepala sekolah mengetahui benar
perkembangan perubahan yang muncul pada
profesionalisme guru.
Tentu ada, bentuk tindak lanjut solusi yang
dilakukan oleh kepala sekolah berupa pengecekan
perkembangan perubahan yang muncul pada
kompetensi profesionalisme guru dalam pengelolaan
Lampiran 5: Instrumen dan Hasil Observasi
HASIL OBSERVASI SUPERVISI KLINIS (TEKNIK KUNJUNGAN KELAS)
1 Guru menyiapkan pembelajaran yang dilandasi dengan keimanan dan ahlak mulia. 2 Guru mengkondisikan siswa aktif
menentukan informasi yang hendak dieksplorasi
3 Guru mengungkap SK/KD, tujuan belajar. 4 Guru menetapkan target pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang siswa capai. 5 Guru memberitahukan kompetensi yang akan
dicapai.
B Kegiatan Inti
6 Menguasai materi pelajaran.
7 Materi yang disajikan sesuai dengan RPP. 8 Proses belajar mengasah keterampilan
merefleksikan informasi untuk menghasilkan produk belajar.
9 Siswa meningkatkan daya imajinasi, intuisi dan inovasi.
11 Mengasah siswa bertanya dan tanya jawab. 12 Siswa berinovasi dan berkreasi dengan contoh
yang ada.
13 Pembelajaran memfasilitasi siswa mengembangkan karakter
14 Menggunakan papan tulis secara efisien. 15 Mengembangkan daya kompetitif siswa
C Hasil Evaluasi Belajar
16 Siswa menunjukkan karakter keimanan (seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar) 17 Pengetahuan siswa bertambah melalui
eksplorasi dan elaborasi infomasi
18 Adanya peningkatan keterampilan belajar dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, atau berinovasi (pilih salah satu)
19 Keterampilan siswa dalam menggunakan pengetahuan dalam berkarya meningkat. 20 Merefleksikan hasil penilaian pencapaian
HASIL OBSERVASI SUPERVISI KLINIS
1 Guru menyiapkan pembelajaran yang dilandasi dengan keimanan dan ahlak mulia. 2 Guru mengkondisikan siswa aktif
menentukan informasi yang hendak dieksplorasi
3 Guru mengungkap SK/KD, tujuan belajar. 4 Guru menetapkan target pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang siswa capai. 5 Guru memberitahukan kompetensi yang akan
dicapai.
B Kegiatan Inti
6 Menguasai materi pelajaran.
7 Materi yang disajikan sesuai dengan RPP. 8 Proses belajar mengasah keterampilan
merefleksikan informasi untuk menghasilkan produk belajar.
9 Siswa meningkatkan daya imajinasi, intuisi dan inovasi.
10 Menggunakan metode yang relevan.
12 Siswa berinovasi dan berkreasi dengan contoh yang ada.
13 Pembelajaran memfasilitasi siswa mengembangkan karakter
14 Menggunakan papan tulis secara efisien. 15 Mengembangkan daya kompetitif siswa
C Hasil Evaluasi Belajar
16 Siswa menunjukkan karakter keimanan (seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar) 17 Pengetahuan siswa bertambah melalui
eksplorasi dan elaborasi infomasi
18 Adanya peningkatan keterampilan belajar dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, atau berinovasi (pilih salah satu)
19 Keterampilan siswa dalam menggunakan pengetahuan dalam berkarya meningkat. 20 Merefleksikan hasil penilaian pencapaian
Lampiran 6: Foto Kegiatan Penelitian
Kegiatan supervisi di SDN Kalongan 02
Rapat pembinaan dari UPTD
Wawancara dengan Kepala Sekolah
Wawancara dengan Kepala Sekolah