RENSTRA KECAMATAN DLINGO
2016 - 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum tugas dan kewajiban pemerintahan adalah menciptakan regulasi pelayanan umum pengembangan sumber daya produktif, menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat, pelestarian nilai-nilai sosial kultural dan memperkuat persatuan kesatuan bangsa, pengembangan kehidupan demokrasi, menciptakan keadilan, pelestarian lingkungan hidup, penerapan dan penegakan undang- undang dan mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk mewujudkan tugas-tugas tersebut tentunya membutuhkan suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan menerapkan nilai-nilai dan norma-norma yang dijunjung tinggi oleh bangsa. Dalam pelaksanaannya diperlukan penerapan prinsip Good governance yang memuat prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, profesionalisme, efektivitas dan efesiensi.
Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan dapat berjalan sesuai dengan amanat dan aspirasi masyarakat, baik di tingkat pusat maupun tingkat pemerintahan daerah. Terkait dengan hal tersebut, Kecamatan memiliki peran yang penting dalam menunjang keberhasilan pemerintah daerah otonom karena merupakan ujung tombak pelayanan dan pembinaan masyarakat seperti disebutkan dalan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 126 ayat (2) yang menyebutkan :
Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang Bupati atau Walikota untuk menangani urusan otonomi daerah.
Jadi dapat dikatakan bahwa, semakin besar wewenang yang dilimpahkan semakin besar pula tanggung jawab camat dalam mengemban tugasnya.Disamping itu selain melaksanakan tugas dari Bupati, camat juga menyelenggarakan tugas Umum Pemerintahan yang meliputi :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan keamanan dan ketertiban umum.
3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan.
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
5. Mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan di kecamatan.
6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa.
7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya.
Mengingat semakin komplek tugas camat, maka perlu dibuat suatu pola perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan secara cermat, terarah dan konprehensif.
Perencanaan pembangunan, pembinaan sosial budaya kemasyarakatan dan pengembangan perekonomian di tingkat kecamatan, yang dalam pelaksanaannya dilakukan melalui mekanisme Musrenbang baik di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Adapun pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh SKPD yang dipadu dengan swadaya masyarakat. Sedangkan dalam perencanaan pembangunan, kemasyarakatan dan kepemerintahan, Camat berkewajiban membuat Renstra kepada Bupati.
B. Landasan Hukum
Dalam merumuskan rencana strategis SKPD Kecamata Dlingo, didasarkan dengan regulasi yang berlaku diantaranya :
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan;
5. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
7. Undang-Undang No. 25 Tahun 2005 tentang Siostem Perencanaan Pembangunan nasional (SPPN).
8. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025.Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan nasional.
9. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2009).
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1988 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang pembabagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah propinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/Kota;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahu 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan
14. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
15. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 050/200/II/BANGDA/2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan Se-Kabupaten Bantul.
17. Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan se Kabupaten Bantul
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor … Tahun ….tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun ……..
C. Maksud dan Tujuan 1. Maksud
Penyusunan Renstra Kecamatan Dlingo dimaksud untuk menyediakan tolok ukur dan alat bantu bagi unit-unit kerja yang ada pada lingkungan Kecamatan Dlingo untuk secara konsekuen dan konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan fungsi dan peran yang diemban.
2. Tujuan
Penyusunan Renstra Kecamatan Dlingo bertujuan untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan pemerintahan dengan mengutamakan skala prioritas pada upaya mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah sesuai yang ditetapkan dalam RPJM Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renstra SKPD Kecamatan Dlingo adalah sebagai berikut :
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Landasan Hukum
Maksud dan Tujuan
Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Sumber Daya SKPD
Kinerja Pelayanan SKPD
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Telaahan Renstra dan RPJMD Kabupaten
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Visi dan Misi SKPD
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Strategi dan Kebijakan
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan se Kabupaten Bantul, Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai Perangkat Daerah dan sesuai dengan Keputusan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan se Kabupaten Bantul , maka Kecamatan merupakan Perangkat Daerah sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dipimpin oleh Camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah,.
Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat ;
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum ; 3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang undangan;
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan;
6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa; dan
7. Melaksanakan pelayanan masyrakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Desa ;
Dalam melaksanakan tugas Camat dibantu oleh ; a. Sekretaris Kecamatan;
b. Sub Bagian Umum
c. Sub Bagian Program dan Keuangan d. Seksi Tata Pemerintahan;
e. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban f. Seksi Pelayanan;
g. Seksi Ekonomi Pelayanan dan Lingkungan Hidup;
h. Seksi Kemasyarakatan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kecamatan mengadakan koordinasi dengan Instansi terkait sehingga dapat mencapai hasil kerja yang optimal.
3. Struktur Organisasi
A. . SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN KELENGKAPAN
1.Kepegawaian
Jumlah pegawai pada Kecamatan Dlingo sebanyak 20 pegawai dengan rincian:
Unit kerja kecamatan : 17 pegawai Carik Desa : 3 Pegawai Dilihat Jabatan Struktural :
Eselon III a : 1 orang Eselon IIIb : 1 orang Eselon IV a : 5 orang Eselon IV b : 2 orang
Jumlah pegawai berdasarkan Golongan:
Gol IV : 3 orang Gol III : 7 orang Gol II : 10 orang Gol I : 0 orang
Status kepegawaian terdiri dari:
Pegawai Organik : 20 orang Pegawai Kontrak Kerja : 2 orang
2. Kelengkapan
Kelengkapan berupa sarana dan prasarana kecamatan yang dimiliki.
Luas lahan Kantor Kecamatan 4.800 M2 yang terbagi menjadi Ruang Perkantoran, Pendopo, Mushola, Kantor UPK, Kantor PLKB, Rumah Dinas Camat,Lapangan Tenis dan tempat parkir.
Data sarana dan prasarana pada Kantor Kecamatan Dlingo adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Barang
Bahan
Asal/ Cara Perolehan Barang
Tahun Perolehan Nama / Jenis
Barang Merk/ Type
No.
Sertifikat No. Pabrik No. Chasis
No. Mesin
1 2 3 4 5 6
Tanah KAS DESA
Honda Win Win 100 CC Besi APBD 1995
Mesin Ketik Royal - Plastik APBD 1999
Kursi Sofa Lokal - Kayu APBD 2005
Pesawat telpon Fleksi - Plastik APBD 2005
Meja komputer Olympik - Kayu APBD 2006
Meja Ping pong Lokal - Kayu APBD 2006
Printer (JICA) HP - Plastik APBD 2006
Meja komputer Olimpic - Kayu APBD 2006
Honda Fit X Fit X 100 CC Besi APBD 2007
Kursi Tamu Sindon - kayu APBD 2007
Komputer XSMSGIA - Plastik APBD 2007
Komputer PC14031ND - Plastik APBD 2007
Printer PF380 - Plastik APBD 2007
Printer Canon 1000SP Plastik APBD 2007
Printer Canon IP1700 Plastik APBD 2007
Printer Canon 1000SP Plastik APBD 2007
Printer Canon LBP3200 Plastik APBD 2007
Televisi 21" Sharp - Besi APBD 2007
Printer Canon - Plastik APBD 2008
Meja Kerja 1/2
Biro Kayu - Kayu APBD 2008
Meja Komputer Olympik - Kayu APBD 2008
Kursi Kerja Lokal - Kayu APBD 2008
Mesin Ketik Olimpia - Besi APBD 2008
Water torn Besar
Penguin - Plastik APBD 2008
Water torn (Kecil)
singa laut - Plastik APBD 2008
LCD Viewsonik - Plastik APBD 2009
Leptop Axio - Plastik APBD 2009
UPS Prolink - Plastik APBD 2009
Filling Kabinet Dataskrip - Besi APBD 2010
Kursi Putar Fronline - Besi APBD 2010
Meja Kerja 1/2
Biro Lokal - Kayu APBD 2010
Televisi 21" Akari - Plastik APBD 2010
DVD Vitron -
Plaaasti
k APBD 2010
Kursi Tunggu Lokal - Kayu APBD 2010
Perangkat
Komputer Lokal - PLastik APBD 2010
Meja biro Lokal - Kayu APBD 2010
Kursi dengan
Tangan Lokal -
Kay/Spo
n APBD 2010
Meja 1/2 Biro Lokal - Kayu APBD 2010
Suzuki rc '100 Suzuki - Besi APBD 2010
Toyota Avanza Toyota - Besi APBD 2010
Komputer Acer - Plastik APBD 2010
Tangga Besi Lokal - Besi APBD 2010
Tiang Bendera Lokal - Besi APBD 2010
Rak Televisi Lokal - Besi APBD 2010
Meja melamin (
Besar) Lokal - Kayu APBD 2010
Kelengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2011
Notebook Toshiba - Plastik APBD 2011
Printer Canon ip2770 Plastik APBD 2011
Ip phone lynksys - plastik APBD 2011
Televisi 14' Inci Akari - Plastik APBD 1998 Televisi 21 ' Inci Votre - Plastik APBD 2011
Laminating Kirin - Besi APBD 1997
speaker Toa - Plastik APBD 2012
perlengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2012
Kursi Tamu Lokal - Plastik APBD 2012
komputer HP pavilium Plastik APBD 2012
Note Book HP - Plastik APBD 2012
Kursi Sofa Lokal - Plastik APBD 2013
Kelengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2013
Printer Laser jet HP - Plastik APBD 2013
Kelengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2013
Kelengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2013
Kelengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2013
Filling Kabinet Brother - Besi APBD 2013
Speaker Active AFAU PP 2215 Plastik APBD 2013
LED TV SHARP
24 DC 30
M Plastik APBD 2013
NOTE BOOK HP 146058 Plastik APBD 2013
Neetbook Toshiba Nb. 510 Plastik APBD 2013 AC Paten Mitshubishi - Plastik APBD 2014
komputer / PC HP - Plastik APBD 2014
Meja Kerja Lokal - kayu APBD 2014
Kursi Tunggu Lokal - Besi APBD 2014
Kelengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2014
Komputer PC HP - Plastik APBD 2014
Sepeda Motor Fit X - Plastik APBD 2014
Kursi Tunggu
Kayu jati Lokal - Kayu APBD 2014
Almari Besi Brother - Besi APBD 2014
Sound system Lokal - Plastik APBD 2014
Komputer /
Notebook Toshiba - Plastik APBD 2014
Printer Canon - Plastik APBD 2014
Printer Canon - Plastik APBD 2014
Tempat tidur Elite - Plastik APBD 2014
Kelengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2014
Komputer PC HP 110-0501 Plastik Bantuan 2014 Printer laser jet HP CP 1025 Plastik Bantuan 2014 Mesin Potong
Rumput Lokal - Plastik APBD 2014
AC 1.5 PK Sharp Au-A12NCY Plastik APBD 2014
Kamera Nikon - Plastik APBD 2014
Printer Epson LX 310 Plastik APBD 2014
Sound system Lokal - Plastik APBD 2014
Box mixer Lokal - Kayu APBD 2014
Filling Cabinet Brother Plastik APBD 2015
LCD Proyektor Sony Plastik APBD 2015
Meja Rapat Lokal Kayu APBD 2015
Dispenser Miyako Plastik APBD 2015
Kursi Kerja Chitose Plastik APBD 2015
Kelengkapan
Komputer Lokal Plastik APBD 2015
Kelengkapan
Komputer (UPS) APC Plastik APBD 2015
AC Panasonic Panasonik Plastik Bantuan 2015
Sepeda motor Kawasaki
KLX 150
cc Plastik Bantuan 2015
Note book HP 14'
AC 001-
002 TU Plastik APBD 2015
Pintu Kaca Lokal
Besi/Ka
ca APBD 2015
Lemari Kayu LP 2102 Expo Kayu APBD 2015
Sound system Lokal Plastik APBD 2015
Papan Nama
PATEN Lokal Kayu APBD 2015
Kursi Putar Brother BR-206 Plastik APBD 2015 Vacum Cleaner Elektroluck Z 931 Plastik APBD 2015 Bangku Tunggu DUMA DMS-05 Besi Bantuan 2015
Gedung Induk - Beton -
Gedung lama 0 0 0 0 0
Pendopo - Beton APBD -
Ruang Camat - Beton 0 -
Ruang Ekbang - Beton 0 -
Ruang Seksi Tata
Pemerintahan - Beton 0 -
Ruang Sekertariat
- Beton 0 -
Ruang Seksi
Kemasyarakatan - Beton 0 -
Ruang Pelayanan
Umum - Beton 0 -
Ruang PPk - Beton 0 -
Ruang PLKB - Beton 0 -
Kamar Mandi - Beton 0 -
Mushola - Beton 0 -
Ruang Seksi
Tramtib - Beton 0 -
Ruang Arsiparis - Beton 0 -
Kursi kerja Biasa Lokal - Kayu APBD 1978
Kursi Tangan Lokal - Kayu APBD 1978
Almari Sorok Lokal - Kayu APBD 1978
Filling Kabinet Daichi - Besi APBD 1978 Filling Kabinet Brother - Besi APBD 1978
Filling Kabinet Elite - Besi APBD 1978
Loud Speaker Toa Plastik APBD 1978
Filing Kabinet Daichi - Besi APBD 1978
Meja Rapat Lokal - Kayu APBD 1989
Rak Kayu Lokal - Kayu APBD 1990
Almari Kayu Lokal - Kayu APBD 1990
Meja Kerja 1/2
Biro Lokal - Kayu APBD 1997
Lemari kayu Lokal - Kayu APBD 1997
White Board
Besar 0 - Plastik APBD 1999
Warles Tens - Plastik APBD 2005
Stavolt Mitsui - Kayu APBD 2006
Meja komputer Classy - Kayu APBD 2006
Kursi Putar Chetos - Besi APBD 2007
Kursi Lipat Futura - Besi APBD 2007
UPS RS 500 - Plastik APBD 2007
UPS Prolink - Kayu APBD 2007
UPS Sindon 1005 Plastik APBD 2007
UPS Kenika KS600 Plastik APBD 2007
UPS DMLINK - Besi APBD 2007
UPS LAN - Besi APBD 2007
Kursi kerja Chitose - Besi APBD 2008
Kursi Rotan Kayu - Kayu APBD 2008
Kipas Angin Flora - Plastik APBD 2009
jam dinding Clssy - Plastik APBD 2009
Kursi Lipat Futura - Besi APBD 2010
Meja Rapat Lokal - Kayu APBD 2010
Tempat Bendera Lokal - Kayu APBD 2010
White Board Kecil Lokal - Plastik APBD 2010 Meja Melamin (
Kecil) Lokal - Kayu APBD 2010
Kursi Lipat Futura - Besi APBD 2011
Kelengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2011
Kursi lipat Futura - Besi APBD 2011
Kelengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2011
Tripod Lokal - Besi APBD 2009
Kursi plastik Lokal - Plastik APBD 2004
Dispenser Miyako BU-208 Plastik APBD 2009
Kursi lipat Futura - Plastik APBD 2012
Kursi lipat Futura - Plastik APBD 2012
kursi Lipat Futura - Plastik APBD 2013
kursi Lipat Futura - Plastik APBD 2013
kursi Lipat Futura - Plastik APBD 2013
kursi lipat Futura - Plastik APBD 2013
Kelengkapan
Komputer Lokal - Plastik APBD 2013
Kursi kerja Chetos - Plastik APBD 2014
B. Kinerja Pelayanan SKPD
Kinerja Pelayanan SKPD Kecamatan Dlingo dalam kurun waktu terakhir mengalami peningkatan yang cukup baik.
Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang telah dilaksanakan Kantor Kecamatan Dlingo Tahun 2015.
Adapun Nilai IKM yang diperoleh pelaksanaan survey pada kisaran 80,94 sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut pendapat masyarakat pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul dikategorikan Baik.
Hasil pengukuran IKM ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap unsur- unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan sekaligus berfungsi sebagai pendorong bagi Kantor Kecamatan Dlingo untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanannya.
Guna lebih meningkatkan kualitas pelayanan Kantor Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul telah mengalokasikan anggaran untuk membiayai kegiatan yang ada di Kecamatan Dlingo.
Kecamatanselaku pengguna anggaran sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, pada Tahun Anggaran 2015 dalam menyelenggarakan urusan wajib pemerintahan umum berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada pelaksanaan kegiatannya dibiayai dari APBD Kabupaten Bantul sebesar Rp. 1.590.043.000,- Pos anggaran belanja tersebut terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp.
1.079.727.000,- dan Belanja Langsung Rp. 510.316.000,-
Capaian target kinerja keuangan Kantor Kecamatan Dlingo sebesar 99,1%.
Sehingga berdasarkan hasil evaluasi atas kinerjaSKPD tahun 2015, Kecamatan Dlingo mendapat nilai 70,76 atau dengan kategori BB.
C. Peluang dan Tantangan Pengembangan Kecamatan Dlingo
Guna mempermudah mengidentifikasi peluang dan tantangan di pemerintahan Kecamatan Dlingo ini, maka digunakan pendekatan analisa SWOT. Dari kajian analisa SWOT ini diperoleh gabaran sebagai berikut :
1. Strength ( Kekuatan )
Kecamatan Dlingo secara definitif memiliki potensi dan peluang yang menjadi kekuatan besar dalam menggerakkan partisipasi sosial masyarakat sekaligus menjadi potensi dalam meningkatkan kesejahteraan warga masyarakatnya.
Kekuatan dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Personil karyawan kecamatan Dlingo, Muspika dan instansi di lingkungan kecamatan yang cukup kompak dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat.
b. Kecamatan Dlingo berdasarkan RPJMD merupakan kawasan Agrowisata di Kabupaten Bantul, hal ini dapat menjadi peluang untuk dijadikan pengembangan obyek wisata, yang pada gilirannya dapat meningkatkan transaksi ekonomi bagi masyarakat sekitar guna meningkatkan kesejahteraannya. Beberapa lokasi diantaranya yang menjadi obyek wisata, seperti desa Mangunan dengan Wisata Hutan Pinus, Goa Gajah dan Kebun Buah dan Sendang Bengkung. Desa Dlingo Dengan Potensi Wisata Lepo, Desa Muntuk Dengan potensi wisata Puncak Becici dan Goa Jatisari, Desa Terong dengan potensi wisata Gunung Mungker dan Hutan Penggerserta Desa Jatimulyo dengan potensi wisata sendang Banyu Urip, Air Terjun Randusari dan Sri Panjung.Disamping lokasi wisata tersebut juga terdapat Desa Wisata Seperti Kaki Langit di Mangunan, Desa Wisata Karang Asem di Muntuk dan Rejosari di Terong.
c. Terdapat usaha ekonomis masyarakat di pedesaan yang menjadi sentra kerajinan kayu, kerajinan bambu maupun potensi wisata kuliner yang menjadi produk andalan setempat, misal Tiwul Ayu, produk makanan olahan Nikimon dan lain sebagainya.
d. Partisipasi sosial warga masyarakat yang masih menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan serta kesadaran memelihara warisan budaya lokal di setiap desa se-Kecamatan Dlingo.
e. Jumlah penduduk usia produktif (15-55 Tahun) sebanyak 20.416 jiwa atau sekitar 56,18% dari populasi penduduk, hal ini menjadi potensi dan asset penting dalam menggerakkan roda perekonomian lokal yang pada gilirannya dapat meningkatkan taraf kesejaheraannya.
f. Sumber daya alam yang ada wilayah Kecamatan Dlingo banyak menyediakan potensi yang luar biasa pada sektor kehutanan dengan kelompok tani kehutanan Jasema di desa Terong yang bergerak dalam pelestarian hutan jati, sengon dan mahoni serta di bidang perkebunan juga tidak kalah menariknya seperti tembakau, kakau, sawo, durian dan lain sebagainya.
g. Adanya sarana tehnologi informasi berupa fasilitas internet atau Website yang disediakan oleh kecamatan maupun pemerintah desa.
h. Daya dukung Pemerintah Pusat dalam mendorong percepatan pembangunan dan kemandirian desa untuk melakukan percepatan pembangunan desa dan mendorong terciptanya kemandirian desa itu sendiri
melalui Dana Desa dan Anggaran Dana Desa ( ADD ) sebagai wujud dari pelaksanaan UU No.6 Th. 2014 tentang Desa. Pelaksanaannya sudah dimulai sejak tahun 2015 dan hingga sekarang tetap dilaksanakan sembari dilakukan penyesuaian-penyesuaian yang dianggap perlu sesuai tuntutan regulasi yang berlaku.
2. Weakness (Kelemahan).
Di samping memiliki potensi yang menjadi kekuatan besar untuk wilayah Kecamatan Dlingo, wilayah ini juga memiliki kelemahan-kelemahan yang secara fisik akan menghambat laju proses perubahan ke arah kemajuan yang sedang digalakkan oleh pemerintah Kecamatan Dlingo. Kelemahan-kelemahan dimaksud, diantaranya adalah :
a. Kecamatan Dlingo sebagai Kawasan Cagar Budaya, belum memiliki Perencanaan Terpadu Pengembangan Wisata (Wisata Budaya, wisata alam, Wisata agropolitan, Wisata Religi, Kesenian dan Wisata Kerajinan) b. Belum dilakukan kajian pengembangan terhadap potensi wisata yang
mempunyai peluang mensejahterakan masyarakat seperti Wisata Minat Khusus, wisata hutan rakyat, kebun buah, Pemandangan alam, dan lain sebagainya.
c. Implementasi UU No. 6 Tahun 2014 beserta sistem pengaturan pengelolaan keuangan ADD dan DD di daerah belum terstruktur secara optimal, sehingga hal ini justru berpotensi terhadap kerawanan penyimpangan pengelolaan keuangan di tataran perangkat desa. Hal ini dapat berdampak lebih luas, termasuk terhambatnya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang menggunakan dana tersebut.
d. Masih terdapat catatan angka kemiskinan yang relative cukup tinggi, berdasar data Monografi Kecamatan tercatat sebesar 2.323 KK. Hal ini menjadi hambatan yang besar bagi pembangunan kesejahteraan di wilayah.
3. Opportunity (Peluang/ Kesempatan ).
Beberapa peluang yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan pengembangan potensi unggulan di Kecamatan Dlingo, dengan
mengoptimalkan potensi daerah wisata, potensi kerajinan, dan potensi makanan olahan. Investor yang mungkin dapat diajak untuk mengembangkan potensi yang ada di Kecamatan Dlingo.
1. Berlakunya MEA memberikan peluang bagi pengrajin untuk bersaing dengan negara-negara ASEAn lainnya.
2. Produksi kerajinan memiliki pasar yang lebih luas dengan adanya MEA.
3. Dlingo sebagai kawasan agrowisata memiliki peluang yang besar dalam industri pariwisata.
4. Kebijakan-kebijakan pembangunan dalam RPJMD yang mendukung pengambilan keputusan/kebijakan pembangunan kecamatan Dlingo.
4. Threet ( Ancaman)
Ancaman dari program pembangunan di Kecamatan Dlingo adala adanya pesaing yang ada dari potensi dan produk hasil kerajinan yang dimiliki masyarakat di Kecamatan Dlingo,
1. Kecamatan Dlingo merupakan kawasan rawan bencana kekeringan dan tanah longsor.
2. Tingkat kompetisi produk kerajinan yang cukup tinggi di pasar kerajinan, baik produk dari pengrajin lokal maupun produk dari luar negeri.
3. Kompetisi daerah wisata di daerah lain yang juga memiliki keunggulaan wilayahnya masing masing.
Analisis Lingkungan Internal:
Kekuatan Kelemahan
1. Karyawan Kantor Kecamatan Dlingo, Muspika dan instansi di lingkungan Kecamatan yang cukup kompak.
2. Potensi daerah wisata yang menarik.
3. Potensi Kerajinan kayu dan bamboo serta produk makanan olahan di wilayah Kecamatan Dlingo.
4. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan cukup tinggi dengan memelihara semangat kekeluargaan dan gotongroyong.
5. Potensi tenaga kerja produktif yang cukup tinggi.
6. Sumber daya alam yang memadai untuk tanaman perkebunan dan kehutanan.
7. Fasilitas internet/website
8. Pelaksanaan otonomi Desa dengan pengelolaan Dana Desa dan ADD sepenuhnya pada pemerintah desa.
1. Kurangnya jumlah personil di Kantor Kecamatan Dlingo.
2. Penataan prasarana wisata belum dilakukan secara optimal.
3. Masih lemahnya system manajemen usaha untuk mengembangkan hasil produksi dan pemasaran produk kerajinan.
4. Masih lemahnya kemampuan SDM dalam merencanakan programpembangunan.
5. Rendahnya pendidikan masyarakat sehingga wawasannya juga rendah.
6. Tingkat ketersediaan air yang kurang memadai.
7. Rendahnya pengetahuan masyarakat dalam menguasai tehnologi informasi.
8. Masih rendahnya kemampuan SDM perangkat Desa dalam pengelolaan keuangan Desa.
Analisis Lingkungan Eksternal:
Peluang Tantangan
1. Berlakunya MEA memberikan peluang bagi pengrajin untuk bersaing dengan negara-negara ASEAn lainnya.
2. Produksi kerajinan memiliki pasar yang lebih luas dengan adanya MEA.
1. Kecamatan Dlingo merupakan kawasan rawan bencana kekeringan dan tanah longsor.
2. Tingkat kompetisi produk kerajinan yang cukup tinggi di pasar kerajinan, baik produk dari pengrajin lokal maupun produk dari luar negeri.
Peluang Tantangan
3. Dlingo sebagai kawasan agrowisata memiliki peluang yang besar dalam industri pariwisata.
4. Kebijakan-kebijakan pembangunan dalam RPJMD yang mendukung pengambilan keputusan/kebijakan pembangunan kecamatan Dlingo.
3. Kompetisi daerah wisata di daerah lain yang juga memiliki keunggulaan wilayahnya masing masing.
4. Keterbatasan dana untuk program pengembangan kawasan.
Jenis – jenis pelayanan.
1. Pelayanan Kartu keluarga (KK)
2. Pelayanan Kartu tanda penduduk (KTP) 3. Rekomendasi surat pindah
4. Rekomendasi surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) 5. Dispensasi nikah
6. Pelayanan perijinan Rekomendasi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) 7. Pelayanan perijinan usaha/perdagangan (IUMK)
8. Pelayanan Rekomendasi ijin gangguan (HO)
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Permasalahan yang mungkin timbul berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD Kecamatan Dlingo yaitu :
1. Kurangnya jumlah personil / staf di Kantor Kecamatan Dlingo.
2. Kualitas / kapasitas dan jumlah SDM aparatur Kecamatan belum merata dan terbatas baik dibidang teknis maupun fungsional.
3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang produk-produk hukum dan dokumen kependudukan
4. Masih rendahnya kesadaran hukum masyakarat dan belum optimalnya fungsi penegakkan hukum.
5. Masih kurangnya sarana dan prasarana aparatur untuk mendukung operasional administrasi dan pelayanan dokumen kependudukan dan legalitas pencatatan sipil
B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
1. Visi dan Misi Bupati BantulTerpilih Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
VISI Kabupaten Bantul :
“Terwujudnya masyarakat Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, nasionalisme dan religiusitas dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.
MISI Kabupaten Bantul :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, efisien dan bebas KKN melalui percepatan reformasi birokrasi
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, terampil dan berkepribadian luhur.
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana prasarana umum, pemanfaatan pengelolaan sumberdaya alam dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup dan pengelolaan resiko bencana
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, progresif, aman, harmonis, bersatu serta berbudaya istimewa.
2. Tujuan
1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan bebas KKN 2. Mewujudkan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4. Menjaga daya dukung alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan
5. Mewujudkan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan masyarakat
3. Prioritas Program Kabupaten Bantul
1. Mempercepat perwujudan reformasi birokrasi
2. Meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan derajat kesehatan, pendidikan dan perekonomian
3. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup 4. Meningkatkan mitigasi bencana
5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat kurang mampu
6. Meningkatkan pembangunan infrastruktur sesuai dengan prioritas daerah.
7. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat
4. Sasaran Daerah
1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah 2. Meningkatnya Umur Harapan Hidup
3. Harapan lama sekolah meningkat 4. Kualitas perekonomian meningkat 5. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
6. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kesiap-siagaan bencana 7. Berkurangnya Jumlah Masyarakat Kurang Mampu
8. Meningkatnya sarana prasarana publik dan prasarana dasar masyarakat 9. Meningkatnya ketentraman dan ketertiban masyarakat
C. Telaah Renstra Kecamatan Dlingo
Dalam mengemban implementasi Visi dan Misi Kabupaten Bantul, Kecamatan Dlingo telah menetapkan Visi dan Misi Kecamatan Dlingo sebagaimana diuraikan pada Bab IV.
Visi dan Misi yang dirumuskan Kecamatan Dlingo dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 dan merupakan keadaan yang ingin diwujudkan Kecamatan Dlingo pada akhir periode Renstra SKPD, serta merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi dalam rangka mewujudkan visi Kecamatan Dlingo.
Visi dan Misi Kecamatan Dlingo yang ditetapkan sesuai dengan tugas dan fungsi yang sejalan dengan pernyataan Visi dan Misi Bupati Bantul dalam RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021.
Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Dlingo yang diimplementasikan dalam Renstra SKPD Kecamatan DlingoTahun 2016-2021 telah mengakomodasi Renstra Kabupaten Bantul dalam 7 (empat) Program yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
4. Program Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa 5. Program Pemberdayaan Masyarakat
6. Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat
7. Program Pembinaan Pemerintahan Umum Kecamatan 8. Program Pembinaan Sosial Kemasyarakatan Kecamatan
Dari 8 (delapan) program tersebut SKPD Kecamatan Dlingo melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan se Kabupaten Bantul, dimana Kecamatan Dlingo mengemban tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
Pelaksanaan program di Kecamatan Dlingo dalam waktu 5 (lima) tahun kedepan diharapkan akan terwujud Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) yang semakin baik dan professional, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan yang semakin tinggi, Pengelolaan keuangan desa yang mandiri serta tersedianya data dan informasi yang akurat.
D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Arah Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul dibidang Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup melalui 3 (tiga) program yaitu :
1. Program Penghijauan
2. Program Peningkatan Kualitas Drainase
3. Program penataan dan pembangunan sistem sanitasi di perkampungan kumuh Dengan arah kebijakan yang akan diterapkan diwilayah antara lain :
1. Peningkatan cakupan dan kualitas perencanaan tata ruang untuk mewujudkan tata ruang yang serasi, sinergis dan berkelanjutan didukung dokumen perencanaan tata ruang yang realistik dan implementatif serta penegakan hukum yang tegas.
2. Percepatan pembangunan daerah tertinggal, kawasan strategis dan cepat tumbuh dalam rangka mengurangi kesenjangan antar wilayah.
3. Peningkatan kualitas hunian dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah terjangkau oleh rumah tangga miskin serta peningkatan layanan sarana prasarana perumahan dan pemukiman terutama air bersih, sanitasi dan persampahan.
4. Peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan berbasis masyarakat dan penegakan hukum lingkungan.
E. Penentuan Isu-isu Strategis
1. Pengembangan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka terwujudnya tata pemerintahan Kecamatan dan Desa yang baik dan benar.
2. Optimalisasi pelaksanaan pelimpahan pelayanan publik dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik Kecamatan dan Desa.
3. Pendayagunaan aparatur Pemerintah Kecamatan dalam rangka peningkatan akuntabilitas publik.
4. Fasilitasi kegiatan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan diwilayah Kecamatan Dlingo.
5. Penegakkan peraturan perundang-undangan dalam rangka peningkatan keamanan, ketertiban dan ketentraman umum.
6. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kecamatan dalam rangka memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
7. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan administrasi Kecamatan dan Desa yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Pengembangan kerjasama antar organisasi pemerintah dengan Dinas Instansi di tingkat Kecamatan.
9. Peningkatan pengawasan dan disiplin PNS, Lurah Desa dan Pamong Desa.
10. Fasilitasi program-program nasional / pemerintah dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pembangunan sarana prasarana desa-desa diwilayah Kecamatan Dlingo.
11. Peningkatan peran pendidikan, kesehatan dan sosial budaya dalam rangka ikut menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas (cerdas, beretika dan berbudaya, serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME) agar mampu untuk menghadapi tantangan masa depan.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi SKPD
Visi adalah merupakan cara pandangan jauh ke depan kemana instansi Pemerintah Kecamatan Dlingo harus dibawa agar tetap eksis, antipasif, inovatif yang merupakan suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan.
Visi Pemerintah Kecamatan Dlingo adalah merupakan penjabaran dari visi Kabupaten Bantul adalah “Terciptanya Aparatur Kecamatan Yang Profesional Dalam Memberikan Pelayanan Prima demi terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas, dan sejahtera guna pengembangan Kawasan Agrowisata”
Untuk mewujudkan visi dimaksud, maka misi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Aparatur Pemerintah Kecamatan Melalui Diklat dan Pembinaan;
2. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan dan Kesadaran Hukum yang didukung Sarana dan Prasarana Yang Memadai;
3. Memberikan Pelayanan Sesuai Dengan Prosedur Serta Memuaskan Masyarakat.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam program penanggulangan kemiskinan.
Tujuan :
1. Peningkatan profesionalisme sumber daya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan;
2. Penempatan sumber daya aparatur sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan organisasi;
3. Pengelolaan data dan informasi berbasis teknologi informasi;
4. Terwujudnya kedisiplinan aparatur pemerintah dalam rangka pelaksanaan hak dan kewajiban;
5. Peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintah.
6. Terwujudnya kesadaran hukum, keamanan dan ketertiban masyarakat dalam pembangunan;
7. Meningkatnya keberdayaan lembaga sosial dan ekonomi masyarakat.
8. Memberikan palayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat;
9. Memenuhi kebutuhan masyarakat secara baik dan atau yang terbaik;
10. Memberdayakan masyarakat sehingga akan meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah.
Sasaran :
1. Terlaksananya peningkatan profesionalisme sumber daya aparatur melalui peningkatan pendidikan formal;
2. Terlaksananya peningkatan profesionalisme sumber daya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan yang berbasis ketrampilan/keahlian;
3. Terwujudnya peningkatan etos kerja dan karier aparatur pemerintah melalui pembinaan karier;
4. Terlaksananya penempatan sumber daya manusia yang sesuai kompetensi dan kebutuhan organisasi;
5. Tersedianya pelayanan adminstrasi dan informasi yang efektif dan efisien berbasis teknologi informasi;
6. Terlaksananya pembinaan aparatur pemerintah melalui penegakan disiplin aparatur pemerintah dan penerapan sanksi yang tegas atas pelanggaran disiplin pegawai.
7. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan kondisi yang kondusif, stabil, aman dan tertib guna menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat;
8. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan;
9. Meningkatnya penguatan lembaga sosial dan ekonomi masyarakat.
10. Terjalinnya kerjasama dan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan;
11. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan penyusunan standar pelayanan.
B. Strategi dan Kebijakan
STRATEGI :
Mengacu pada strategi Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu :
1. Pengembangan sistem dan iklim yang demokratis, partisipatif dan akuntabel dalam proses perencanaan pembangunan
2. Penerapan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih dan partisipatif 3. Pengembangan kemampuan aparatur daerah untuk berinovatif
4. Penerapan & peningkatan Sistem Pengawasan Internal Pemerintahan (SPIP) dalam peningkatan pengawasan dan pengendalian
5. Penerapan akuntabilitas kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan 6. Peningkatan pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel 7. Penerapan pelayanan prima
8. Peningkatan dan pengembangan fasilitas perhubungan 9. Peningkatan ketersediaan perumahan layak huni
10. Peningkatan pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup 11. Peningkatan pengawasan lingkungan hidup
12. Optimalisasi pengelolaan SDA yang mendukung pembangunan berkelanjutan 13. Peningkatan percepatan pertumbuhan desa, kelembagaan serta partisipasi
masyarakat desa
14. Peningkatan kerukunan hidup beragama
15. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 16. Peningkatan supremasi hukum dalam kehidupan bermasyarakat
17. Penguatan jati diri dan karakter daerah berbasis pada nilai budaya dan kearifan lokal
18. Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan bersejarah dan cagar budaya
C. KEBIJAKAN
Mengacu pada Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu : 1. Peningkatan sistem informasi perencanaan pembangunan
2. Peningkatan budaya kerja aparatur yang profesional yang bebas KKN
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM aparatur
4. Peningkatan pengawasan bersifat preventif dalam pencegahan tindak pidana korupsi
5. Peningkatan efektifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
6. Peningkatan pengembangan sistem informasi manajemen keuangan daerah dan aset daerah
7. Intensifikasi dan aktensifikasi sumber-sumber pendapatan
8. Meningkatkan sarana prasarana pelayanan prima. Peningkatan pengembangan SOP, SPP, OSS
9. Peningkatan pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas yang informatif 10. Pengendalian kelayakan angkutan
11. Peningkatan pelayanan angkutan umum dan prasarana yang mendukung 12. Pengembangan dan optimalisasi terminal
13. Peningkatan fasilitas bantuan rumah layak huni
14. Peningkatan pengembangan manajemen persampahan
15. Peningkatan perlindungan konservasi dan rehabilitasi SDA LH
16. Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi SDA LH dan sarana pengembangan Lingkungan hidup
17. Peningkatan pengendalian dan pencegahan pencemaran, polusi dan kerusakan lingkungan hidup
18. Peningkatan pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) 19. Peningkatan pemanfaatan Energi Baru terbarukan (EBT)
20. Peningkatan swadaya-swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
21. Peningkatan pembinaan ormas, OKP dalam kehidupan beragama secara berkesinambungan
22. Peningkatan pemberian pendidikan politik kepada masyarakat 23. Peningkatan penegakan supremasi hukum
24. Peningkatan pembinaan masyarakat akan kesadaran hukum 25. Pengembangan identitas daerah
26. Peningkatan fasilitas penyelenggaraan pagelaran seni dan event-event kebudayaan lokal
27. Peningkatan fasilitas keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian benda/bangunan cagar budaya
28. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana seni dan kebudayaan 29. Peningkatan perlindungan pelestarian dan revitalisasi benda dan bangunan cagar
budaya
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program dan Kegiatan pada SKPD Kecamatan Dlingo yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2016-2021 sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
4. Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat
5. Program Pembinaan Pemerintahan Umum Kecamatan 6. Program Pembinaan Sosial Kemasyarakatan Kecamatan 7. Program Pemberdayaan Masyarakat
Program yang akan dilaksanakan oleh SKPD Kecamatan Dlingo adalah Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang meliputi 2 (tiga) Kegiatan yaitu :
No Aspek/Fokus/ Bidang Urusan/Indikator Kinerja
Kondisi kinerja awal RPJMD
Target Capian Setiap tahun Kondisi
kinerja akhir RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
ASPEK KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan
Pemerataan Ekonomi
1
Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
510,316,000 666,924,000 713,274,000 784,600,000 863,055,000 950,893,000 1,046,036,000
1.1 Program Pelayanan Adm Perkantoran 107,340,000 163,720,000 205,100,000 225,610,000 248,171,000 272,988,000 300,286,000
1.2 Program peningkatan Sarpras Aparatur 119,310,000 255,612,000 262,212,000 288,433,000 317,276,000 350,000,000 385,000,000
1.3
Program peningkatan pengembangan sistem pelapoan capaian kinerja dan keuangan
3,000,000 1,200,000 14,400,000 15,840,000 17,424,000 19,500,000 21,450,000
1.4
Program Pemberdayaan fakir miskin komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya.
79,147,500 3,850,000 4.500.000 5.000.000 5.500.000 6.000.000 7,500,000
1.5 Program Penataan Administrasi Kependudukan
4,000,000 1,800,000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 5,000,000
1.6 Program Pendidikan Anak Usia Dini 2,350,000 5,000,000 5.500.000 6.000.000 6.600.000 7.500.000 8,250,000 1.7 Program Pengembangan Data/
Informasi/ Statistik Daerah
1,100,000 1,110,000 1.500.000 1.800.000 2,000,000 2.500.000 3,500,000
1.8 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan
1,400,000 2,840,000 3.000.000 3.250.000 3.500.000 4.000.000 7,000,000
1.9 Program Pengelolaan keragaman
budaya 14,887,500 36,890,000 40.000.000 45.000.000 50.000.000 60.000.000 67.000.000
1.10
Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah
7,950,000 11,040,000 12.000.000 12.500.000 13.000.000 15.000.000 17.500.000
1.11
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
15,956,000 11,240,000 12.000.000 15.000.000 18.000.000 22.000.000 24.200.000
1.12 Program pengembangan wawasan kebangsaan
10,050,000 50,000,000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 60.000.000
1.13 Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
7,070,000 2,700,000 3.000.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 6.000.000
1.14
Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan.
11,270,000 18,320,000 20.000.000 22.500.000 25.000.000 27.500.000 30.000.000
1.15 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
16,286,000 12,406,000 13.000.000 15.000.000 17.500.000 20.000.000 22.500.000
1.16 Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
9,550,000 10,060,000 11.000.000 12.500.000 15.000.000 17.500.000 20.000.000
1.17 Program peningkatan pemberantasan
penyakit masyarakat 7,990,000 13,260,000 15.000.000 17.000.000 19.000.000 21.000.000 23.000.000
1.18 Program pencegahan dini dan
penanggulangan korban bencana alam 7,140,000 8,952,000 10.000.000 12.000.000 14.000.000 16.000.000 17.500.000
1.19 Program Pendidikan Politik
Masyarakat 15,018,000 7,540,000 8.000.000 9.000.000 20.000.000 16.000.000 16.000.000 1.20 Program Perencanaan Pembangunan
Daerah 17,020,000 19,580,000 21.500.000 22.500.000 25.000.000 27.500.000 30.000.000 1.21 Program Peningkatan Kapasitas
Kinerja Aparatur Pemerintahan
49,631,000 26,064,000 27.500.000 29.000.000 31.000.000 35.000.000 38.500.000
1.22 Program peningkatan kesehatan lansia 2,850,000 3,740,000 5.000.000 7.500.000 10.000.000 12.500.000 15.000.000
1.23 Program Peningkatan Pelayanan
Masyarakat 18,999,000 20,898,000 22,988,000 25,290,000 27.800.000 1.24 Program Pembinaan Pemerintahan
Umum Kecamatan 80,971,000 89,068,000 97.970.000 108.000.000 119.000.000 1.25 Program Pembinaan Sosial
Kemasyarakatan Kecamatan 68,320,000 75,152,000 82,667,000 90,900,000 99.900.000 1.26 Program Pemberdayaan Masyarakat 63,272,000 69,599,000 76,559,000 84,215,000 92.600.000
1. Kegiatan Ketatausahaan
2. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Indikator Kinerja yang ingin dicapai adalah : 1. Kegiatan Ketatausahaan
Outcome :
Tercapainya peningkatan kualitas kinerja aparatur Kecamatan Dlingo Output :
Terpenuhinya kebutuhan operasional kantor guna menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Dlingo
2. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pelayanan Publik Outcome :
Tercapainya peningkatan kualitas pelayanan publik Output :
Terlaksananya kegiatan fasilitasi penyelenggaraan pelayanan publik dalam rangka pelaksanaan Tupoksi Kecamatan.
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPDYANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja SKPD Kecamatan Dlingo dapat dijelaskan sebagai berikut : A. KECAMATAN
1 Nama Organisasi : Kecamatan Dlingo
2 Tugas Utama : melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah
3 Fungsi : a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
e. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan
f. membina penyelenggaraan pemerintah desa;
g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugsnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah desa 4 Indikator Kinerja
Utama
:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Penjelasan (Formulasi pengukuran,
tipe penghitungan, sumber data) 1 Terciptanya pemerintahan
yang baik Persentase Desa
dengan penyelesaian APBDes tepat waktu
Formulasi pengukuran : Jumlah desa yang menyelesaikan APBDes tepat waktu
dibandingkan dengan jumlah seluruh desa kali seratus persen Tipe penghitungan : Non kumulatif Sumber data : Kecamatan