• Tidak ada hasil yang ditemukan

Senimar Nasional Industri Bahasa 2016 Prosiding SNIB 2016 UPT Bahasa Politeknik Negeri Malang ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Senimar Nasional Industri Bahasa 2016 Prosiding SNIB 2016 UPT Bahasa Politeknik Negeri Malang ISSN:"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

175

(3)
(4)

177

(5)
(6)

179

ALIH WAHANA BUKU CERITA BERGAMBAR KE DALAM KOMIK SEBAGAI SARANA PELESTARIAN CERITA RAKYAT JEPANG

Silvia Damayanti Universitas Udayana

siruvia28@gmail.com, silvia_damayanti@unud.ac.id

Abstrak

Penelitian ini mengkaji alih wahana cerita rakyat dari buku cerita bergambar ke komik Jepang. Objek kajian dalam penelitian ini adalah cerita rakyat dan komik berjudul Kaguya hime. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif mengunakan metode komperatif dengan membandingkan cerita rakyat dalam buku bergambar dengan komik dan mengunakan teori Alih Wahana Damono (2005) dan Strukturalis.

Hasil penelitian didapat bahwa Sebagai sarana pelestarian cerita rakyat, pengarang komik Kaguya Hime dalam proses alih wahana mengurangi, menambahkan, dan memvariasi unsur intrinsik pada cerita rakyat. Pada komik Kaguya Hime penyempitan terjadi pada tokoh Samuarai dan Tokoh Kaguya Hime yang ditemukan pencari bambu dalam keadaan dewasa.

Penambahan pada tokoh Kaisar, wanita korban pembunuhan Kaguyahime. Sedangkan, perubahan bervariasi terjadi pada alur cerita dan karakter Kaguya Hime, Kakek dan Nenek Pencari Bambu. Pengurangan, penambahan, dan perubahan bervariasi dilakukan pengarang agar cerita lebih menarik, manambah unsur penasaran, dan agar para pembaca tidak bosan.

Kata Kunci: alih wahana, cerita rakyat, komik, jepang, kaguya hime

I. PENGANTAR

Jepang merupakan negara maju yang masyarakatnya tidak melupakan nilai- nilai tradisi. Penanaman nilai tradisi dilakukan sejak dini melalui berbagai cara.

Salah satu sarana penanaman nilai itu melalui cerita rakyat yang didalamnya nilai- nilai luhur (Sarumpaet, 2010: 23). Selain itu, dalam cerita rakyat terkandung berbagai bentuk pendidikan dalam pembentukan karakter (Ratna, 2014: 323).

Di Jepang, cerita rakyat selain dikenalkan kepada anak melalui dongeng sebelum tidur oleh orang tua kepada anak, tetapi juga melalui berbagai media, seperti buku cerita bergambar, anime, komik, lagu- lagu, film, drama, dan lain sebagainya.

Dari semua media komik atau manga (komik Jepang) merupakan salah satu media yang sangat efektif sebagai sarana pelestari cerita rakyat yang sangat disukai. Hal ini disebabkan karena pembaca manga saat ini bukan hanya anak-anak, namun juga dibaca oleh orang dewasa.

Miyahara (2001) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa faktanya manga bukan hanya merupakan bacaan untuk anak-anak dalam tubuh kembangnya, tetapi merupakan bacaan bagi semua kalangan, siswa dan guru, pebisnis, bahkan para ibu rumah tangga. Manga merupakan industri yang besar. Menurut penelitian dari penerbit di dalam negeri Jepang pada tahun 2006 dalam satu tahun diterbitkan

(7)

lebih dari 300 jenis majalah manga, sekitar 175 genre buku, dan ada yang diperjualbelikan sekitar 1 milyar 350 juta ekslempar. Oleh sebab itu, manga merupakan media yang sangat efektif sebagai media pembelajaran nilai-nilai budaya yang mudah dan menarik bagi masyarakat Jepang.

Kaguya Hime yang terkenal dengan Taketori Monogatari adalah salah satu cerita rakyat di Jepang yang telah dialhwahanakan ke dalam komik, seperti Manga Kaguya Hime (1994—2005) 27 Volume oleh Reiko Shimizu, Manga yang berjudul Kaguya Hime karangan Matsuzaki Akemi (2005) sebagai objek Kajian, dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini digunakan Manga yang berjudul Kaguya Hime karangan Matsuzaki Akemi (2005) sebagai objek Kajian. Matsuzaki Akemi adalah seorang mangaka atau pembuat komik yang bergenre shoujo (perempuan), komedi, drama, horor, cinta, supernatural, dan misteri. Sebagaian besar inspirasinya dari cerita rakyat Jepang dan dunia. Manga yang ditulis berdasarkan rakyat, seperti Isshunboushi, Kaguya Hime, Yuki Onna, Ningyo Hime, dan lain sebagainya ini mendapatkan tempat dihati masyarakat Jepang. Oleh sebab itu, peneitian ini memfokuskan alih wahana sebagai sarana cerita rakyat dari buku bergambar cerita rakyat berjudul Kaguya Hime yang ditulis oleh Kawauchi Yumi (2009) menjadi manga di Jepang Kaguya Hime karya Matsuzaki Akemi (2005). Penelitian ini dilakukan agar masyarakat memahami proses alih wahana cerita rakyat ke dalam komik sebagai sarana pelestarian cerita rakyat di Jepang.

Siswandari (2015) dalam penelitian berjudul “Perancangan Komunikasi Visual Transformasi Media Cerita Rakyat Indonesia Sebagai Pengenalan Warisan Budaya Nusantara” membahas perancangan komunikasi visual dengan memanfaatkan teknologi media visual

sebagai sarana pelestarian cerita rakyat di Indonesia dengan metode pelelitian kuaitatif. Hasil penelitian ini didapat bahwa cara menjaga keaslian budaya, khususnya dalam memperkenalkan kembali cerita rakyat Indonesia sebagai warisan budaya nusantara yang tidak hilang dimakan zaman adalah dengan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang. Media berupa website dan aplikasi mobile, sedangkan media pendukungnya berupa poster event, stiker, totebag, T-shirt, sketchbook, x-banner event, dan gantungan kunci merupakan media yang evektif untuk memperkenalkan cerita rakyat Indonesia ke masyarakat. Penelitian yang dilakukan Siswandari dijadikan pijakan bahwa alih wahana adalah sarana yang tepat dan efektif dalam pelestarian cerita rakyat.

II. KAJIAN PUSTAKA

Fahmi (2015) dalam penelitiannya berjudul “Transformasi Sastra: Geliat Ekranisasi” membahas tranformasi karya sastra novel ke dalam film yang sedang marak dilakukan saat itu. Penelitian Fahmi menggunakan metode fenomenoogi yang diangkat dari ketertarikan masyarakat umum terhadap film. Hasil yang diperoleh bahwa ekranisasi menjadi salah satu strategi belajar yang efektif. Kesulitan siswa dalam memahami sebuah novel dapat dijembatani dengan ekranisasi dan dekranisasi. Ekranisasi yang dilakukan dari novel ke film dapat meningkatkan minat baca pada remaja, khususnya pada siswa SMA. Maraknya diskusi film dari transformasi novel, membuktikan geliat ekranisasi tidak hanya persoalan visual tetapi pada pesan yang disampaikan antara sutradara dan pengarang. Penelitian ekranisasi yang dilakukan Fahmi merupakan bagian dari alih wahana, yaitu alih wahana dari novel ke film (ekranisasi).

Walaupun objek penelitian berbeda, namun penelitian Fahmi dijadikan dasar

(8)

Prosiding SNIB 2016 181

pemikiran penelitian ini bahwa alih wahana dari teks tertulis menjadi visualisasi (gambar bergerak) atau ekranisasi adalah salah satu cara meningkatkan pelestarian karya sastra dan dapat pula meningkatkan minat baca.

III. METODOLOGI

Penelitian ini dilakukan secara kualitatif menggunakan pendekatan komperatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research dengan adalah teknik catat, yaitu mencatat hal atau temuan data yang dijadikan model analisis data dalam buku cerita rakyat bergambar Kaguya Hime yang ditulis oleh Kawauchi Yumi (2009) dan Komik Kaguya Hime karya Matsuzaki Akemi (2005).

Setelah data terkumpul, data diklasifikasi berdasarkan proses perubahan yang terjadi akibat alih wahana, yaitu proses penciutan, penambahan, dan perubahan variasi.

Data yang telah diklasifikasikan dianalisis dengan metode deskriptif analitik dan metode formal. Metode deskriptif analisis ini dilakukan dengan cara mendeskrisipkan fakta-fakta yang disusul dengan analisis. Cara kerja metode deskriptif analisis tidak semata menggambarkan, tetapi juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya.

Ratna (2004:53) mengungkapkan bahwa metode deskriptif analisis bisa digabungkan dengan metode formal. Mula-mula data dideskripsikan dengan maksud untuk menemukan unsur-unsurnya pembentuk cerita rakyat dalam buku cerita rakyat dan komik dengan mengunakan teori struktural, kemudian dibandingkan dengan menggunakan teori alih wahana Damono (2005) dengan menggunakan metode komperatif untuk menemukan perubahan unsur pembentuk certia rakyat. Hasil analisis disajikan secara informal, yaitu melalui kata-kata, kalimat, dan bentuk- bentuk narasi yang lain.

IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Sinopsis Buku Cerita Bergambar Kaguya Hime

Pada suatu hari seorang kakek pencari bambu yang sedang mencari bambu di tengah hutan melihat sebuah sebuah batang bambu yang mengeluarkan cahaya terang. Lalu dipotonglah bambu tersebut. Betapa terkejutnya sang kakek, di dalam batang bambu dilihatnya seorang anak perempuan. Diambilah anak tersebut dan dibawanya pulang ke rumah. Nenek sangat senang melihat anak manis tersebut. Kakek dan nenek yang tidak memiliki anak menganggap anak tersebut adalah anugerah pemberian dari Tuhan.

Mereka pun memberikan nama Kaguya Hime. Karena merawat Kaguya Hime dengan cinta banyak hal baik yang didapatkan oleh sang kakek, sampai akhirnya dia menjadi orang kaya.

Hime pun tumbuh besar dan menjadi seorang perempuan yang sangat cantik. Kecantikannya sudah terdengar hingga ke penjuru negeri dan laki-laki datang untuk meminang Kaguya Hime.

Karena kebingungan, kakek memberikan syarat kepada 5 orang laki-laki itu untuk membawakan barang yang tidak mungkin didapatkan. Mereka pun tidak dapat memenuhi permintaan tersebut.

Suatu malam Hime terus-menerus melihat kearah bulan, kakek dan nenek yang menyadari hal tersebut mulai khawatir dan lalu bertanya kepada Hime mengapa ia selalu melihat bulan. Hime akhirnya menceritkan tentang asal-usulnya, bahwa sebenarnya berasal dari bulan dan harus kembali ke bulan. Hime sebenarnya tidak ingin berpisah dengan mereka.

Namun ia tidak bisa melakukan apa-apa, karena ia memang harus kembali ke bulan.

Hari saat Hime akan kembali ke bulan pun tiba, sang kakek memerintahkan banyak samurai untuk menjaga rumahnya

(9)

serta Hime, agar Hime tidak dibawa kembali ke bulan. Namun para samurai tidak berdaya terhadap sinar bulan yang menyilaukan mereka. Kaguya Hime pun dijemput oleh Tenjou sebutan bagi perempuan-perempuan yang menjemput Kaguya Hime. Hime pun menangis karena harus meninggalkan kakek dan nenek.

Hime kemudian memberikan sebuah obat untuk kakek dan nenek agar bisa berumur panjang sebagai kenang-kenangan terakhirnya. Ia kemudian meninggalkan kakek dan nenek dan kembali ke bulan.

Kakek dan nenek yang sangat sedih atas kepergian Kaguya Hime lalu membakar obat yang diberikan oleh Hime, karena mereka menganggap walaupun bisa berumur panjang tetapi jika tidak bersama dengan Hime, itu sama sekali tidak ada artinya.

Sinopsis Komik Kaguya Hime

Cerita ini dimulai dari seorang wanita cantik yang ditemukan di hutan bambu oleh kakek pencari bambu pada pagi hari. Wanita ini kehilangan ingatannya akan masa lalunya, kemudian dia di bawa pulang oleh sang kakek dan dirawatlah wanita tersebut bersama dengan sang nenek. Wanita tersebut diberi nama Putri Kaguya atau dalam bahasa Jepang disebut Kaguya Hime. Nama Kayuga Hime diperoleh karena parasnya yang cantik seperti sinar bulan

Kakek dan nenek pencari bambu memperkerjakan Kaguya Hime dan berusaha memanfaatkan kecantikan Kaguya Hime untuk mencari kekayaan.

Kaguya Hime yang memiliki kelebihan dapat membaca pikiran dan hati orang lain menyadari maksud tersembunyi itu setelah ia mendengar pikiran kakek dan nenek.

Sementara itu, tersebarlah berita tentang kecantikan Kaguya Hime ke seluruh negeri, orang-orang pun berdatangan melihat kecantikan dan ingin meminangnya. Para bangsawan pun mendengar berita tersebut

dan datang meminang Kaguya Hime.

Mereka rela memberikan apa saja asalkan Hime bersedia menikah dengan mereka.

Kaguya Hime yang tidak mau dinikahi meminta persyaratan yang sulit kepada para bangsawan. Para bangsawan tidak ada yang dapat memenuhi permintaan Kaguya Hime bahkan ada berbohong akan barang yang dibawanya agar dapat menikahi Kaguya Hime. Sampai akhirnya, berita ini pun terdengar di telinga kaisar. Kaisar yang penasaran beberapa kali mengirimkan surat kepada Kaguya Hime. Saat Kaguya Hime menerima surat dari kaisar, ia dengan mudah memahami syair cinta yang dikirimkan itu. Kaguya Hime yang tidak tahu tentang asal usulnya pun semakin bertanya-tanya apakah ia seorang yang berasal dari keluarga bangsawan. Kaguya Hime yang tak kunjung membalas surat cinta Kaisar. Karena sangat penasaran, Kaisar kemudian mengunjungi kediaman Kaguya Hime. Mereka pun bertemu dan memadu kasih, namun saat Kaguya Hime melihat bulan dari kamar ia mulai merasa ketakutan dan kemudian lari.

Alasan Kaguya Hime tidak sadarkan diri di hutan bambu yang selama ini dilupakannya mulai muncul kembali di kepalanya. Kaguya Hime pun ingat akan kejadian pencurian dan pembunuhan yang dilakukannya. Karena membunuh, Kaguya Hime dikutuk oleh bulan sehingga ia kehilangan semua ingatannya. Kaguya Hime pun tidak bisa menerima kenyataan pahit itu, ia lari meninggalkan Kaisar yang terus mengerjarnya.

Kaguya Hime pun akhirnya memutuskan untuk melompat ke sebuah danau untuk mengakhiri hidupnya, lalu tampaklah bayangan bulan dalam air tersebut. Dan akhirnya ia menjadi putri di bulan.

Alih Wahana Cerita Rakyat Kaguya Hime ke dalam Komik Kaguya Hime

(10)

Prosiding SNIB 2016 183

Pada proses alih wahana dari buku bergambar cerita rakyat Kaguya Hime ke dalam komik Kaguya Hime beberapa unsur intrinsik cerita tidak mengalami perubahan, yaitu unsur tema dan beberapa tokoh. Dari segi tema kedua cerita baik yang terdapat dalam buku bergambar dan komik, memiliki tema yang sama yaitu cerita seorang putri yang berasal dari bulan.

Kedua cerita pada akhir bagian sama-sama menunjukkan bahwa Kaguya Hime kembali ke bulan yang dijemput oleh dayang- dayangnya (tenjou), seperti yang terlihat pada gambar dibawah.

Gambar 1 Gambar 2

( Kawauchi,2009: 32) (Matsuzaki, 2005:50)

Selain itu, tokoh yang terdapat dalam buku cerita dan komik adalah tokoh Kaguya Hime, kakek dan nenek pencari bambu, penduduk sekitar, bangsawan yang melamar Kaguya Hime, dan dayang-dayang dari bulan penjemput Kaguya Hime.

Dalam proses alih wahana cerita rakyat Kaguya Hime menjadi komik Kaguya Hime terjadi pula perubahan unsur-unsur intrinsik pembentuk ceritanya yang diuraikan sebagai berikut.

1. Penokohan

Penokohan merujuk pada tokoh dan perwatakan tokoh (Nurgiantoro, 2010:74). Pada proses alih wahana terdapat perubahan, yaitu pengurangan atau penyempitan, penambahan atau perluasan, dan perubahan bervariasi pada penokohan. Pengurangan terjadi pada tokoh samurai yang menghalau utusan dari bulan. Dalam komik tokoh samurai dihilangkan karena dari cerita dalam komik tidak memerlukan tokoh samurai untuk melindungi Kaguya Hime. Pengurangan terjadi pula pada penggambaran secara

fisis tokoh Kaguya Hime. Sesuai dengan ceritanya pada buku cerita bergambar merupakan kisah Kaguya Hime, seorang puteri bulan, dari kecil sampai dewasa dan akhirnya pergi ke bulan. Tokoh Kaguya Hime dalam buku bergambar ditemukan pada saat masih kecil (balita). Sedangkan dalam komik diceritakan tokoh Kaguya Hime yang sudah dewasa. Berikut data dan gambar pada saat Kaguya Hime ditemukan.

Gambar 3 Gambar 4

(Kawauchi,2009: 7—8) (Matsuzaki, 2005:5—6) Data 1

そして、しばらくしておじいさんが、目をあけて みますと、光りかぐやく竹のなかに、かわいらしいおんな の子が、すまっておりました。

Kemudian tidak lama kemudian begitu Kakek mencoba melihat ada anak perempuan lucu duduk di dalam bambu yang bersinar

(Kawauchi, 2009: 7) Data 2

おじいさん :怖がらずともよい。わしは讃岐の造と申す。

竹取りの爺じゃ。

Kakek : Jangan takut, saya kakek pengambil bambu, pembuat Sanuki.

おじいさん :そなたの名は?どこからきたのじゃ?

Kakek : Siapa namamu? Asalmu dari mana?

かぐや姫 :名前?

Hime : Nama?

かぐや姫 :私の名前、わからない。どこからきたのか、

思い出せない。

Hime : Nama, saya tidak tahu. Saya juga tidak ingat asal saya.

(Matsuzaki, 2005:5—6) Pada gambar (3) dan (4) dan data (1) dan (2) di atas tampak bahwa dalam cerita buku bergambar tokoh Kaguya Hime ditemukan oleh kakek pencari bambu di hutan bambu saat masih anak-anak, sedangkan dalam komik ditemukan sudah dewasa.

Penambahan penokohan pada proses alih wahana, yaitu pada penambahan tokoh Kaisar (gambar 5), saksi pencurian yang dilakukan Kaguya Hime (gambar 6), dan korban pembunuhan

(11)

Kaguya Hime (gambar 6). Berikut data gambar penambahan tokoh dalam komik Kaguya Hime.

Gambar 5 Gambar 6

(Matsuzaki, 2005:39—38) (Matsuzaki, 2005:41—40)

Gambar (5) di atas merupakan adegan kisah romansa antara Kaisar dan Kaguya Hime saat Kaisar mengunjungi Kaguya Hime yang tak kunjung membalas surat cintanya. Pengarang menambahkan cerita romasa cerita seperti kisah Cinderela dengan menghadirkan tokoh Kaisar. Tokoh Kaisar dapat jatuh cinta pada Kaguya Hime seorang yang tidak diketahui asal usulnya karena kecantikannya. Penambahan tokoh Kaisar dalam cerita di komik ini agar jalan cerita lebih menarik dan dapat mencuri hati para pembaca, khususnya bagi pembaca perempuan. Sedangkan, pada data gambar (6) dalam penggalan komik di atas merupakan adegan masa lalu yang terlintas dalam ingatan Kaguya Hime.

Dalam adegan tersebut terdapat tokoh tambahan, yaitu saksi pencurian dan korban pembunuhan Kaguya Hime. Kedua tokoh tersebut dalam komik merupakan tokoh tambahan yang hanya sekali keluar, namun mereka adalah tokoh kunci yang berperan penting dalam mengubah semua alur dalam cerita. Penambahan kedua tokoh tersebut membuat cerita tidak mudah ditebak dan menambah suasana dalam cerita semakin menegangkan.

Karakter Kaguya Hime adalah tokoh utama yang digambarkan sebagai tokoh berkembang dalam komik. Dalam buku cerita merupakan tokoh Kaguya Hime merupakan tokoh protagonis yang statis, berkarakter periang dan baik hati. Dalam kedua cerita Fisik tokoh Kaguya Hime dewasa digambarkan sebagai seorang wanita yang cantik, mempunyai mata dan

bibir yang indah, hidung yang mancung, serta rambutnya yang panjang. Dalam komik ia digambarkan memakai beberapa kimono dengan motif yang berbeda-beda, contohnya adalah motif bunga-bunga dan motif kupu-kupu. Ia juga kadang kala terlihat hanya mengenakan yukata putih polos, seperti yang terlihat pada bagian awal dan akhir cerita.

Gambar 7 Gambar 8

( Kawauchi,2009: 32) (Matsuzaki, 2005:16) Dari gambar (7) dan (8), terlihat pengambaran tokoh Kaguya Hime secara fisik sama, cantik dan berrambut panjang, tetapi setelah alih wahana dari buku cerita ke dalam komik karakter Kaguya Hime mengalami perubahan. Dalam komik pada awal cerita dikisahan Kaguya Hime merupakan tokoh protagonis sebagai korban dari tokoh antagonis, yaitu, kakek, dan nenek yang memanfaatkan Kaguya Hime untuk mencari kentungan pribadi ini berkarakter penurut. Kaguya Hime akan melakukan semua yang diperintahkan oleh kakek dan nenek yang telah menemukan dan merawatnya. Kaguya Hime dikisahkan sebagai seorang yang lemah dan tidak cakap dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Kemudian berubah menjadi tokoh antagonis ketika ingatannya kembali ternyata sebelum ditemukan Kaguya Hime adalah seorang wanita jahat yang suka mencuri dan telah membunuh seorang wanita, dan akhirnya bunuh diri.

Pelukisan Perubahan bervariasi pada karakter Kaguya Hime ditunjukkan pula pada kemampuan yang dimilikinya, yaitu mendengar suara hati dari orang- orang di sekitarnya (halaman 9) dan dapat berbicara dengan bulan (halaman 31).

Berikut data karakter perubahan bervariasi pada karakter Kaguya Hime. Berikut

(12)

Prosiding SNIB 2016 185

姫:月よ、私はどこの貴族の生まれなの?

Hime : Bulan, di mana tempat klan kelahiranku?

姫:知っているなら、どうかおしえて。

Hime : Beritahu aku, kalau Engkau tahu,

月:ばかな夢を見るんじゃないよ。おまえが高貴な生まれ であるはずがない。

Bulan: Kamu pasti terlahir sebagai wanita terhormat, Itu bukan mimpi yang bodoh.

gambar dan data perubahan bervariasi pada karakter Kaguya Hime.

Gambar 9

(Matsuzaki, 2005:9) Gambar 10

Halaman

(Matsuzaki, 2005:51) Data 4

(Matsuzaki, 2005:51) Karakter Tokoh tambahan yang mengalami perubahan bervariasi lainnya yaitu pada karakter tokoh Kakek dan Nenek Pencari Bambu. Kakek pencari bambu adalah seorang pria tua yang menemukan Kaguya Hime ketika di dalam hutan bambu.

Dalam Dalam buku cerita digambarkan dengan rambut putih, alis tebal, memiliki jenggot, berbadan tinggi. Perbedaannya dalam buku cerita Kakek bertubuh kurus dan bermuka bersahaja (gambar 9), sedangakan dalam komik digambarkan bertubuh tambun dan bermuka licik (gambar 10).

Gambar 11 Gambar 12

(Kawauchi, 2009:21-22) (Matsuzaki, 2005:9) Dari gambar (11) dan (12) di atas, terlihat perbedaan karakter tokoh Kakek dalam cerita dan komik. Pada gambar (11) Kaguya Hime bersedih, tak ingin berpisah dari Kakek dan Nenek yang telah merawatnya, sedangkan, pada gambar (12) karakter

tokoh Kakek terlihat dari kata hati yang terbaca oleh Kaguya Hime ketika Kakek akan memanfaatkan kecantikan dan keluguannya untuk memperoleh kekayaan (halaman 9), Selain itu, terlihat ketika ia memanfaatkan para bangsawan untuk mendapatkan barang yang ia inginkan (halaman 14), walaupun barang tersebut sebenarnya tidak ada di dunia (halaman 15).

Dalam ke dua cerita, tokoh Nenek, istri kakek pemetik bamboo, digambarkan sebagai wanita tua, berambut putih panjang, kurus, dan memakai kimono.

Seperti halnya tokoh Kakek, perubahan bervariasi didapati pada karakter tokoh Nenek yang pada cerita rakyat digambarkan memiliki sifat baik hati (gambar7), dalam komik digambarkan berkarakter antagonis, bersifat cerewet, tidak tulus, dan tamak (gambar 8).

Perubahan bervariasi pada tokoh utama (Kaguya Hime) dan tokoh tambahan (tokoh kakek dan nenek pencari bambu) ini menimbulkan konflik-konflik kecil dalam cerita dan menimbulkan tokoh Kaguya Hime teraniaya dan menjadi koban.

Pengarang mengunakan emosi pembaca mono no aware untuk menarik perhatian pembaca. Mono no aware adalah salah satu idiologi karya sastra Jepang yang memusatkan pada rasa iba dengan penggambaran kesedihan para tokoh dalam cerita (Mandah, 1992: 23).

Strategi memainkan emosi dengan pengunaan mono no aware pada cerita dalam komik ini agar pembaca dapat bersimpati dan merasakan emosi yang sama dengan tokoh Kaguya Hime yang dianiaya oleh Kakek dan Nenek pencari bambu. Hal ini dilakukan agar cerita dalam komik ini disukai oleh para pembaca, khususnya pembaca komik bergenrei josei (perempuan).

2. Alur

(13)

anti klimaks klimaks Alur maju

alur maju

flashback

Menurut Lukens (dalam Nurgiantoro, 2010:68) alur merupakan tingkah laku tokoh dalam aksinya yang diperlihatkan dalam urutan kejadian. Dalam buku cerita bergambar Kaguya Hime alur peristiwa disajikan secara sederhana dengan urutan peristiwa linier dan runtut (alur maju).

Berikut runtutan peristiwa dalam buku cerita bergambar.

Tabel 1. Alur dalam Crita dalam Buku Bergambar

Sedangkan pada komik ditemukan perubahan bervariasi, yaitu alur campuran atau maju mundur. Variasi cerita ditemui sejak perkenalan diawal cerita. Berbeda dengan cerita rakyatnya, pada komik tokoh utama Putri Kaguye ditemukan sudah dewasa. Dalam komik Kaguyahime perkenalan dimulai dari seorang wanita cantik yang ditemukan di hutan bambu oleh kakek pencari bambu pada pagi hari.

Wanita ini kehilangan ingatannya akan masa lalunya, kemudian dia di bawa pulang oleh sang kakek dan dirawatlah wanita ini bersama dengan sang nenek.

Dalam komik konflik akibat kretivitas pengarang mengubah karakter tokoh utama, Kaguya Hime dan tokoh pembantu utama Kakek dan Nenek. Konflik batin terus terjadi di dalam hati dan pikiran Kaguya Hime setelah ia bisa membaca suara hati.

Alur mundur atau flashback pada komik diceritakan pada saat klimaks. Klimaks dimulai ketika ingatan Kaguya Hime yang

hilang perlahan-lahan mulai muncul kembali di kepalanya, yaitu ingatan akan asal-usul, peristiwa pencurian dan pembunuhan yang dilakukan, dan kutukan dari bulan yang menghapus ingatannya.

Puncak klimaks cerita terjadi saat konflik batin Kaguya Hime yang tidak dapat menerima masa lalunya.

Variasi alur terjadi pula pada antiklimaks dalam cerita dalam komik Kaguya Hime. Pada Buku cerita rakyat bergambar di ceritakan Kaguya Hime pergi ke bulan mengendarai kereta. Tetapi dalam komik dikisahkan bahwa kaguya Hime bunuh diri. Kaguya Hime memutuskan untuk melompat ke sebuah danau untk mengakhiri hidupnya setelah ingatannya kembali. Di akhir cerita sama-sama dikisahkan Putri Kaguya Hime tinggal di bulan, tetapi dalam komik, kepergiannya kebulan setelah dari tubuhnya yang jatuh pantulan bulan dalam danau pada saat bunuh. Berikut tabel yang terkait dengan variasi alur cerita dalam komik:

Tabel 2. Alur dalam Crita dalam Buku Bergambar

Dari tabel atau bagan alur (1) dan (2) terdapat perbedaan, yaitu untuk cerita

Kaguya Hime (balita) ditemukan

dirawat kakek dan nenek

Dalam 3 bulan tumbuh menjadi gadis cantik

menolak lamaran bangsawan

mengungkapkan identitas

pergi ke bulan dilamar para bangsawan

klimaks

anti klimaks konflik

Kaguya Hime dalam keadaan lupa ingatan ditemukan

dirawat kakek dan nenek

kecantikannya terkenal

menolak lamaran bangsawan

berhubungan dengan kaisar Ingatan kaguya Hime kembali dilamar para bangsawan

Tidak bisa menerima masalalu

Bunuh diri di danau

pergi ke bulan konflik

konflik konflik konflik

(14)

Prosiding SNIB 2016 187

dalam buku bergambar yang diterbitkan untuk kalangan anak-anak digunakan alur yang sederhana, sedikit konflik, dan peristiwa dipaparkan secara runut (alur maju). Sedangkan setelah alih wahana ke dalam komik, alur lebih kompleks, banyak konflik, dan peristiwa dipaparkan tidak secara runut, pertama dipaparkan maju, kemudian mundur, dan diakhir maju (sorot balik).

3. Latar

Dalam sebuah cerita kejelasan terjadianya suatu peristiwa diperlukan untuk memudahkan pengimajian dan pemahaman cerita itu sendiri. Oleh sebab itu, dalam suatu cerita diperlukan sebuah latar, baik latar tempat kejadian, latar waktu, dan latar sosial budaya masyarakat tempat cerita itu terjadi (Nurgiantoro, 2010:85). Dalam proses alih wahana dari cerita rakyat bergambar tidak banyak terjadi perubahan latar.

a. Latar tempat

Latar tempat yang dipakai dalam kedua cerita banyak memiliki kesamaan, yaitu hutan bambu, rumah kakek yang masih kecil, dan rumah baru kakek setelah bertemu dengan Kaguya Hime. Sedangkan penambahan latar tempat dalam komik Kaguya Hime, yaitu penambahan danau.

Danau merupakan tempat Kaguya Hime melakukan bunuh diri.

Latar hutan bambu, rumah kakek yang masih kecil, dan rumah baru kakek setelah bertemu dengan Kaguya Hime merupakan latar inti dari peristiwa yang terjadi di dalam cerita. Hutan bambu adalah tempat pertama kalinya kakek bertemu dengan Kaguya Hime yang merupakan awal dari cerita. Rumah kakek yang masih kecil adalah rumah kakek dan nenek sebelum mereka bertemu dan merawat Kaguya Hime. Dan lalu rumah baru Kakek yang merupakan tempat paling banyak terjadinya peristiwa di dalam cerita, salah satu contohnya adalah ketika lima orang bangasawan yang akan memperistri

Kaguya Hime mereka dikumpulkan di dalam rumah tersebut.

b. Latar waktu

Latar waktu kedua cerita hampir sama pagi, siang dan malam. Baik dalam buku cerita bergambar, mupun dalam komik latar waktu berperanan baik dalam menjelaskan rentetan peristiwa dalam cerita. Perbedaan latar waktu dalam buku cerita dan komik adalah lamanya suatu kejadian peristiwa yang terjadi. Dalam buku bergambar waktu yang digambarkan lebih panjang yang menceritakan perubahan dari Kaguya Hime masih kecil hingga ia menjadi seorang gadis yang cantik. Perubahan ini ditandai dengan adanya pula perubahan musim dalam gambar. Berbeda dengan buku bergambar di dalam komik, waktu kejadian peristiwa hanya singkat. Pada komik Kaguya Hime yang ditemukan oleh tokoh kakek sudah merupakan wanita dewasa yang kehilangan ingatannya. Hal ituh yang menunjukkan waktu yang terdapat dalam buku bergambar terasa berjalan lebih lama dibandingkan dengan waktu yang berada di dalam komik.

c. Latar Suasana

Latar suasana yang digambarkan dalam kedua cerita sangat berbeda. Dalam kedua cerita tentu saja tergambar suasana senang dan sedih, namun di dalam kedua cerita tersebut penggambaran suasananya saling berkebalikan. Dalam buku bergambar suasana sedih tergambar hanya diakhir cerita ketika Kaguya Hime akan meninggalkan kakek dan nenek untuk kembali ke bulan. Tetapi, di dalam komik suasana kesedihan sudah tergambar pada awal cerita saat Kaguya Hime diperlakukan semena-mena oleh kakek dan nenek.

Dalam komik kebahagiaan tergambar saat Kaguya Hime bertemu dengan Kaisar.

Suasana romantis terjadi saat Kaguya Hime dan Kaisar menghabiskan waktu bersama.

Perbedaan suasana tersebut merupakan

(15)

kretivitas pengarang yang membuat cerita semakin menarik dan tidak membosankan.

d. Latar Sosial Budaya

Cerita Kaguya Hime atau yang dikenal dengan Taketori Monogatari ini merupakan kisah (monogatari) paling tua yang masih hidup hingga kini. Dalam cerita maupun dalam komik memiliki latar sosial dan budaya yang sama. Keduanya mengisahkan kebudayaann istana zaman Heian (794—

1185) (Ken, 2010: 78). Dalam kedua cerita memperlihatkan kehidupan rakyat, para bangsawan, dan kaisar pada zaman itu.

Selain itu, digambarkan pula percintaan dan budaya perkawinan di Jepang. Kisah dalam kedua cerita tersebut juga merupakan karya sastra yang digunakan sindiran pada para bangsawan pada masa itu.

V. KESIMPULAN

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai sarana pelestarian cerita rakyat, pengarang komik Kaguya Hime dalam proses alih wahana dari buku cerita bergambar menjadi komik mengurangi, menambahkan, dan memvariasi unsur-unsur intrinsik pembentuk cerita rakyat Kaguya Hime.

Pada komik Kaguya Hime penyempitan terjadi pada tokoh Samuarai dan Tokoh Kaguya Hime yang ditemukan pencari bambu dalam keadaan dewasa.

Penambahan pada tokoh Kaisar, wanita korban pembunuhan Kaguyahime.

Sedangkan, perubahan bervariasi terjadi pada alur cerita dan karakter Kaguya Hime, Kakek dan Nenek Pencari Bambu.

Pengurangan, penambahan,dan perubahan bervariasi dilakukan pengarang agar cerita lebih menarik, manambah unsur penasaran, dan agar para pembaca tidak bosan.

REFERENSI

Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta:

Pusat Bahasa.

Ken, Akiyama. 2010. Genshoku Shin Nihon Bungaku Shi. Japan: Bunei Shoku.

Mandah, Darsimah, dkk. 1992. Pengantar Kesusastraan Jepang. Jakarta: Rasindo.

Miyahara, Kojiro dan Ogino Masahiro.

2011. Manga no Shakaigaku ga Sekai Shisousha.

Nurgiantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2014. Peranan Karya Sastra, Seni, dan Budaya dalam Pendidikan Karakter. Yogkarta: Pustaka Pelajar

Sarumpaet, Riris K-Toha. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Siswandari, Rizky Imania Putri.dkk. 2015.

“Perancangan Komunikasi Visual Transformasi Media Cerita Rakyat Indonesia Sebagai Pengenalan

Warisan Budaya Nusantara”. E-Jurnal diunduh dari

Http://eprints.dinus.ac.id/16650/1/ju rnal_15654.pdf

(16)

Prosiding SNIB 2016 189

Referensi

Dokumen terkait

purposive random sampling sehingga untuk penelitian selanjutnya gunakan sampling acak secara murni, (2) guru matematika dapat me- nerapkan model pembelajaran Resource

Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perusahaan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (Dana Pensiun Astra Dua) dan tidak memiliki

Dalam rangka kesatupaduan visi, misi, persepsi dan tujuan gerak langkah Lembaga Dakwah Kampus maka kami Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Jami’ UIN

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan meliputi: rapat rutin komite sekolah setiap semester, ikut

Hasan Sadikin General Hospital from 2009 to 2013 comprise of pregnancy, delivery, and puerpural complications, maternal age, prior medical history, antenatal care, and area

Pengukuran tingkat radioaktivitas udara lingkungan di kawasan PPTN Pasar Jumat telah dilakukan dengan mengambil sampel di II titik dalam kawasan yaitu 3 titik di kawasan

Kebergantungan terhadap hasil hutan semata -mata, terutama pada pokok nipah yang menghasilkan sagu iaitu makanan ruji bagi kelompok masyarakat Penan dan