KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
Kebijakan Pemerintah terkait Proyek
Strategis Nasional dan Ekosistem Logistik
Dr. Ir. Wahyu Utomo, MS
Deputi Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang selaku Ketua Tim Pelaksana KPPIP
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 18 Oktober 2021
Agenda Diskusi
Kondisi Eksisting Ekosistem Logistik Nasional dan PT Pelabuhan Indonesia
Dukungan Infrastruktur dan Proyek Strategis Nasional
Potensi Pengembangan ekosistem logistik Post-Holding PT Pelabuhan Indonesia
Ke depan, infrastruktur terutama terkait logistik masih menjadi salah satu fokus utama pemerintah di tahun 2022 sebagai motor ekonomi dan investasi Indonesia
4 Fokus Anggaran RAPBN 2022
‘’Penyelesaian pembangunan infrastruktur yang memurahkan logistik, untuk membangun dari pinggiran dan
mempersatukan Indonesia, terus diupayakan’’
Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Ke-76 Republik Indonesia
Arah Pembangunan Infrastruktur
• Mendukung penguatan penyediaan pelayanan dasar
• Mendukung peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas
• Menyediakan infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, andal, dan memperhatikan aspek lingkungan.
• Pemerataan infrastruktur dan akses teknologi informasi dan komunikasi Kesehatan
(Rp 255,3 Triliun)
Perlindungan Sosial (Rp 427,5 Triliun)
Pendidikan
(Rp 541,7 Triliun) Infrastruktur (Rp 383,8 Triliun)
Mandat RPJMN 2020-2024 yang menjadikan konektivitas sebagai backbone dalam infrastruktur perekonomian
‘’Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi
kemakmuran bangsa, demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.’’
Pidato Pelantikan Presiden 20 Oktober 2019
Saat ini tantangan dalam ekosistem logistik ditandai dengan tingginya biaya logistik dan kurang optimalnya indikator performa logistik nasional
4
Biaya Logistik di Indonesia cenderung lebih tinggi dibanding negara – negara lain
(dalam %GDP, 2018 - 2019)
8% 9% 11% 13% 13%
16%
27%
Singapura USA Jepang India Malaysia Korea Selatan
Indonesia
Sumber: Statista, World Bank, ITB research center of logistics and supply chain
Performa indikator logistik Nasional Indonesia di bawah rata- rata negara ASEAN
Negara ASEAN
Logistics Performance
Index 2018
Global Competitiveness
Index 2019
Competitive Industrial Performance 2019
Singapura #5 #1 #9
Thailand #34 #40 #24
Malaysia #35 #27 #23
Vietnam #45 #67 #38
Indonesia #51 #50 #39
The Philippines #64 #64 #43
Brunei #73 #56 #93
Sumber: World Bank, IMD, UNIDO, UNDP, Renstra BKPM
01
Produksi dan konsumsi komoditas / barang yang masihterpusat, sehingga utilisasi backhaul rendah dan menyebabkan biaya pengiriman menjadi bertambah.
02
Tidak menentunya kepastian waktu jasa logistik di Indonesia serta tingginya biaya pergudangan sehingga meningkatkan inventory carrying cost.*Urutan peringkat dari 160 Negara
Indikator Logistic Performance Index
Dari sisi value chain logistik, tentunya masih banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam memastikan operasi yang lebih end-to-end, terintegrasi dan menyesuaikan tren yang ada
5
Hinterland -
Production First Mile Cargo Delivery Last Mile Hinterland -
Consumption Warehouse / Yard
Warehouse / Yard
Gate Sea Leg Berthing / Gate
Berlabuh Operasi Kepelabuhanan
Kapasitas Produksi komoditas belum
optimal
Pelayanan first mile yang kurang reliable
Terbatasnya infrastruktur
pelabuhan
Lonjakan demand yang sangat fluktuatif dan
sulit diprediksi
Tren sektor Logistik
Smart Port Operation Multimodal Transport Integration Consumer Big Data Analytics Perubahan Pola Global Value Chain
Operasi loading- unloading yang kurang optimal Terbatasnya Kapal
Pandu dan Tunda
Penumpukan / kemacetan angkutan
dari pelabuhan
Tantangan
Integrasi Pelindo saat ini diharapkan dapat mengurangi isu logistik dan meningkatkan daya ungkit logistik berbasis kemaritiman secara Regional dan Global
6
Total Pelabuhan dan Terminal yang dioperasikan di 4 Regional
Skala Signifikansi Integrasi Pelindo
TEUs Total Throughput Petikemas
>90
>80
Total Pelabuhan dan Terminal yang dioperasikan16,7 Juta
Potensi scale up
• Vertical >> Ekspansi pasar Regional dan Internasional.
• Horizontal >> Ekspansi bisnis dalam value chain logistik.
Operator petikemas terbesar ke 8 Dunia
8 th
71,2 Juta
TEUs Total Throughput Petikemas1Sumber: (1) angka dalam gross, DP World Investor Relation report 2020; (2) angka dalam gross, HPH reports 2020
>50
Total Pelabuhan dan Terminal yang dioperasikan83,7 Juta
TEUs Total Throughput Petikemas2Ton market share Non-Petikemas Pelindo
~240 Juta
Fokus pengaturan holding Pelindo sudah sesuai dengan value chain proses logistik, sehingga potensi horizontal integration dapat dengan mudah dibuka
7
Holding Pelabuhan Indonesia
Sub-Holding Petikemas
Sub-Holding Non Petikemas
Sub-Holding Logistic & Hinterland Development
Sub-Holding Marine, Equipment, &
Port Services
Fokus Pengusahaan
Agenda Diskusi
Kondisi Eksisting Ekosistem Logistik Nasional dan PT Pelabuhan Indonesia
Dukungan Infrastruktur dan Proyek Strategis Nasional
Potensi Pengembangan ekosistem logistik Post-Holding PT Pelabuhan Indonesia
KPPIP berdiri sejak 2015 dengan mandat percepatan pelaksanaan proyek Infrastruktur di Indonesia dan menjadi Center of Excellence untuk percepatan program infrastruktur
KPPIP diamanatkan oleh Peraturan Presiden No. 75/2014 j.o. Peraturan Presiden No. 122/2016 untuk terlibat dalam pengambilan keputusan, persiapan proyek, dan peningkatan kapasitas untuk mempercepat penyediaan infrastruktur
1OBC: Outline Business Case; 2PDF: Project Development Facility
Anggota KPPIP Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Peran KPPIP
o Untuk menyediakan fasilitas OBC1untuk proyek bersifat top-down o Untuk memantau dan mengatasi masalah ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi
o Mengawasi dan melakukan upaya debottlenecking, terutama untuk isu-isu di proyek energi dan transportasi
o Meninjau dan menyetujui dukungan Pemerintah, jaminan, dan dukungan fiskal lainnya o Menyediakan fasilitas PDF2untuk proyek KPBU
Menteri Keuangan
o Untuk menilai dan menyediakan fasilitas OBC untuk proyek-proyek bottom-up o Untuk mengembangkan standar dan pedoman untuk Pra-Studi Kelayakan
Menteri PPN / Bappenas
o Untuk debottlenecking isu terkait pembebasan lahan dan mendukung upaya percepatan
Menteri Agraria dan Tata Ruang / BPN
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
o Mendukung percepatan penerbitan izin lingkungan, izin hutan, dan pembukaan lahan di kawasan hutan
Mengembangkan standar kualitas Pra-Studi Kelayakan (Outline Business Case)
Memfasilitasi Penyiapan Proyek Prioritas
Memantau dan melakukan debottlenecking atas Proyek Prioritas
Memfasilitasi pengembangan kapasitas kelembagaan terkait penyediaan infrastruktur
Menentukan dan mengimplementasikan strategi dan kebijakan untuk Percepatan penyediaan infrastruktur
Di dalam Permenko No. 7 Tahun 2021, terdapat 208 Proyek dan 10 Program PSN dengan nilai investasi sekitar Rp 5.698,5 Triliun dan tersebar di seluruh Indonesia
PSN mencakup 12 sektor pada tingkat Proyek dan 10 tingkat Program
Jalan
56 Proyek Bendungan dan Irigasi
57 Proyek Kawasan
19 Proyek Kereta
16 Proyek Energi
15 Proyek Pelabuhan 16 Proyek
Bandara
8 Proyek Perumahan
2 Proyek Air Bersih dan Sanitasi
12 Proyek Teknologi
5 Proyek
Smelter 1 Program
Tanggul Pantai 1 Proyek
Ketenagalistrikan 1 Program
Pendidikan 1 Proyek
Superhub 1 Program
Pemerataan Ekonomi 1 Program
Instalasi Pengolah Sampah 1 Program Akses Exit
Tol1 Program
Kawasan Perbatasan 1 Program Penyediaan
Pangan 1 Program
Kawasan Strategis Pariwisata 1 Program
*Catatan:
• Nilai dihitung pada saat penyusunan Permenko No. 7/2021 dan belum memperhitungkan Proyek dan Program, seperti Program Food Estate, Program Pemerataan Ekonomi dan Proyek Bandara di Bali bagian utara
Rp 505,8 T
Kalimantan 16
Proyek
Rp 566,6 T Maluku & Papua 10
Proyek
Rp 778,4 T
Sumatera 44
Proyek
Rp 276,9 T
Sulawesi 22
Proyek
Rp 58,6 T Bali & Nusa
Tenggara
20
Proyek
Rp 1.542,4 T
Nasional 12
Program Proyek9
Jawa
Rp 1.969,8 T
84
Proyek Program1
11%
20%
69%
Porsi Investasi
APBN/D
626,7 T BUMN/D
1.143,7 T Swasta 3.919,0 T
Program Percepatan Pengembangan Wilayah
1 Program 10
Dalam melakukan Evaluasi Usulan PSN, KPPIP menggunakan kriteria sebagai berikut
11
Seluruh Proyek Strategis Nasional mendapatkan fasilitas yang disesuaikan berdasarkan kebutuhannya sesuai dengan mandat Perpres No. 109/2020
12
Percepatan Proyek Anggaran Non- Pemerintah
Penyelesaian Izin & Non-Izin Elektronik
Kerangka Perencanaan Tata Ruang
Pengadaan Tanah
Pemanfaatan Konten Lokal
Percepatan Pengadaan Barang dan Jasa
Identifikasi dan Penyelesaian Masalah
Penyelesaian Masalah Hukum Ketentuan Jaminan Pemerintah
Penugasan BUMN
Pemantauan Proyek melalui Sistem TI KPPIP
Pembebasan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Pemda
untuk PSN
Eksisting Perubahan/penambahan dalam Perpres No. 109/2020
FASILITAS PSN
Proyek Strategis Nasional juga mendapatkan fasilitas pembebasan lahan melalui skema Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN)
11.722
21.211
13.877 19.955
13.405
2017 2018 2019 2020 2021 (Sem 1)
Realisasi Pendanaan Pengadaan Lahan PSN menggunakan skema LMAN
dalam Rp Miliar
80,17 Triliun
total realisasipendanaan pengadaan tanah
97 Proyek
PSN yang telahdidukung pengadaan lahannya melalui skema LMAN
Sejak 2017 sampai dengan semester 1 2021…
163.136 Bidang
lahan telah terbebaskan untuk kepentinganpembangunan PSN
Jalan Tol 49 Proyek
Bendungan 33 Proyek
Kereta Api 8 Proyek
Pelabuhan 1 Proyek
Irigasi 5 Proyek
KSPN 1 Proyek Sektor Proyek yang telah didorong melalui skema LMAN
Peraturan Pelaksana turunan UU Cipta Kerja juga telah disesuaikan untuk mendukung percepatan penyelenggaraan Proyek Strategis Nasional dan Infrastruktur strategis lainnya
14
Tentang Penertiban Kawasan dan Tanah Terlantar PP No. 20 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 21 Tahun 2021
Tentang Penyelengaaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
PP No. 19 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Kehutanan
PP No. 23 Tahun 2021 Tentang Kemudahan
Proyek Strategis Nasional PP No. 42 Tahun 2021
Tentang Badan Bank TanahPP No. 64 Tahun 2021 Tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian
Antara Tata Ruang dengan Kawasan Hutan, Izin dan/ atau Hak Atas Tanah
PP No. 43 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
PP No. 40 Tahun 2021
PP turunan UU 11/2020 tentang Cipta
Kerja dalam Mendukung
PSN
Sebagai salah satu turunan UU CK secara spesifik, PP No.42 Tahun 2021 mengatur tentang kemudahan Proyek Strategis Nasional dan potensi Percepatan yang dapat dilakukan
15
Perencanaan Penyiapan Transaksi Konstruksi Operasi
Aspek yang diatur dalam PP No. 42 Tahun 2021 Sesuai dengan siklus Proyek
Kemudahan Perencanaan Kemudahan Penyiapan Kemudahan Transaksi Kemudahan Konstruksi Kemudahan Pengelolaan Aset
Penyelesaian Masalah Hukum
Penanganan Dampak Sosial
Fasilitas Pengadaan
AspekPengaturanPP No.42 Tahun 2021
• Percepatan penyelesaian perizinan berusaha
• Rekomendasi Menteri terkait Tata Ruang
• Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum
• Penyesuaian rencana induk sektoral
• Jaminan Pemerintah untuk proyek non- APBN/non-APBD
• Prioritas Pemberian PDF
• Fasilitasi percepatan penyelesaian
persinggungan PSN dengan aset instansi.
• Penetapan standar minimum prastudi kelayakan
Pelaporan
• Pemberian fasilitas Right to Match untuk unsolicited
• Percepatan dan fleksibilitas waktu financial close
Non Exhaustive
• Percepatan pengadaan barang/jasa PSN
• Pemanfaatan Panel Konsultan dan Panel Badan Usaha
• Pengajuan uji kelayakan konstruksi 30 hari sebelum handover
• Percepatan penerbitan sertifikat kelayakan fungsi
• Pengaturan program dan anggaran
penanganan dampak sosial baik oleh
pemerintah atau Badan Usaha
• Percepatan peralihan aset kerjasama
• Kewajiban inventarisasi aset 6 bulan sebelum perjanjian kerjasama berakhir
• Pendahuluan proses
administrasi dalam Laporan pengaduan masyarakat
• Kewajiban memberikan pelaporan setiap 3 bulan kepada Menko
Perekonomian
Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 2021 tentang Penataan Ruang juga memberikan dampak Percepatan terhadap penyediaan infrastruktur
16
Izin Lokasi diganti dengan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) baik untuk wilayah darat dan laut/perairan
*jangka waktu penerbitan sejak pendaftaran atau pembayaran PNBP **sejak pendaftaran
Non Exhaustive
Batas Waktu Penetapan RTRW dan RDTR yang memberikan kepastian usaha dan investasi
Rencana Tata Ruang Darat dan Laut diintegrasikan menjadi 1 produk rencana tata ruang sehingga memudahkan implementasi
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; Kementerian ATR/BPN
Percepatan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum juga diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pelaksana UU Cipta Kerja, salah satunya adalah keterlibatan BPN sejak tahap perencanaan
17
Tentang Penyelengaaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
PP No. 19 Tahun 2021
Non Exhaustive
Pelibatan Badan Pertanahan Nasional sejak penyusunan dokumen pengadaan tanah (Tahap Perencanaan) untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan dan risiko sejak awal
Perencanaan Penyiapan Pelaksanaan Penyerahan Hasil
1. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT)
2. Studi Kelayakan DPPT
1. Pendataan awal lokasi 2. Konsultasi Publik 3. Penetapan Lokasi
Alur Pengadaan Tanah
AspekPercepatan • Penetapan Lokasi oleh
Kepala Daerah paling lama 14 hari sejak dimohon instansi
• Penetapan Lokasi berlaku 3 tahun dan dapat diperpanjang 1 tahun
1. Pembentukan Satgas 2. Inventarisasi & Identifikasi 3. Daftar Nominatif dan Peta
Bidang
1. Penyerahan hasil pengadaan tanah
2. Pendaftaran / Penerbitan Sertifikat
• Daftar Nominatif & Peta Bidang diumumkan 14 hari setelah inventarisasi &
identifikasi.
• Pelaksanaan Pengadaan Tanah dapat dilakukan Badan Usaha yang mendapat penugasan khusus, untuk meringankan anggaran pengadaan tanah
Pengaturan ganti rugi untuk tanah wakaf dan tanah negara
Definisi dan pengaturan kawasan dan tanah terlantar juga secara spesifik diatur dalam PP No 20 Tahun 2021 untuk pendayagunaan kawasan dan tanah
18
Objek Tanah & Kawasan Terlantar melingkupi berbagai macam peruntukan dan status kepemilikan
Tanah & Kawasan Terlantar dapat didayagunakan untuk berbagai macam kepentingan Kawasan lain yang pengusahaannya
didasarkan pada izin, konsesi atau perizinan berusaha
Kawasan Industri Kawasan
Perkebunan Kawasan
Pertambangan
Kawasan Pariwisata
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; Kementerian ATR/BPN
Non Exhaustive
Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang diatur lebih lanjut dalam PP 43/2021 dan secara teknis melalui Permenko Perekonomian No. 1 Tahun 2021 untuk Penetapan Peta Indikatif Tumpang
Tindih sebagai mandat percepatan Kebijakan Satu Peta
19
Lingkup Pengaturan dalam PP 43 / 2021
Non Exhaustive
Percepatan penyelesaian izin konsesi hak atas tanah / HPL dalam Kawasan Hutan dan Garis Pantai dengan mengeluarkan bidang tanah tersebut dari kawasan hutan, apabila tanah telah dikuasai dan dimanfaatkan sebelum penetapan kawasan hutan.
Tentang Badan Bank Tanah
PP No. 64 Tahun 2021
Penyediaan Bank Tanah juga merupakan salah satu mandat UU CK dalam rangka mendukung ketersediaan tanah untuk mewujudkan ekonomi berkeadilan
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; Kementerian ATR/BPN 20
Non Exhaustive
Tugas dan Fungsi Badan Bank Tanah lebih kepada merencanakan, mengelola dan mendistribusikan pendayagunaan tanah
Tugas Bank Tanah
• Melakukan penyusunan rencana induk
• Membantu memberikan
kemudahan perizinan berusaha
• Melakukan pengadaan tanah
• Menentukan tarif pelayanan
Fungsi Bank Tanah
• Perencanaan
• Pengelolaan
• Perolehan
• Pemanfaatan
• Pengadaan
• Pendistribusian Tanah
Kekayaan Bank Tanah berupa Tanah diberikan Hak Pengelolaan dan Fasilitas
• Diatas tanah HPL Bank Tanah diberikan HGU, HGB, atau HP
• Jangka waktu HGU (35 tahun), HGB (30 Tahun) dan HP (30 Tahun)
• Jangka waktu pemberian, perpanjangan, dan pembaruan Hak dapat diberikan sekaligus
• Bank Tanah diberikan fasilitas perpajakan (PBB dan BPHTB)
Dari aspek pembiayaan, KPPIP bersama dengan K/L terkait terus mendorong penggunaan skema non-APBN dalam pengembangan infrastruktur
PengelolaanHak Terbatas (HPT)
Land Value
Capture (LVC) Sovereign Wealth Fund
(SWF) Rp
Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU)
Sumber: KPPIP, Kemenko Perekonomian, Desember 2020
Integrated Funding Platform
1 2 3 4 5
Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015
Peraturan Presiden No.
32 Tahun 2020
PT Sarana Multi Infrastruktur
Rancangan Peraturan Presiden dalam
pembahasan
1. Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 2020 2. Peraturan Pemerintah
No 74 Tahun 2020 Regulasi / Vehicle
Dalam lingkup Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), pemerintah Indonesia telah menyiapkan ekosistem kelembagaan yang cukup kondusif
22 KPPIP: Unit koordinasi dalam
proses pengambilan keputusan dan upaya debottlenecking untuk percepatan infrastruktur
Reformasi Kelembagaan untuk Implementasi KPBU
Kantor Bersama KPBU: Pusat informasi untuk koordinasi kebijakan dan peningkatan kapasitas untuk mendorong penggunaan skema KPBU
Penjaminan Infrastruktur Indonesia: Memberikan jaminan dan mendukung persiapan proyek
Sarana Multi Infrastruktur:
Memfasilitasi pembiayaan infrastruktur, menyiapkan proyek, dan melayani konsultasi
Fasilitas yang tersedia untuk skema KPBU
Saat ini Pemerintah sedang dalam tahap Pembahasan untuk melakukan penyempurnaan dalam implementasi Perpres No. 32 Tahun 2020 dalam rangka mengakomodir kondisi pandemi
HPT eksisting masih memberikan batasan dan kriteria yang kurang fleksibel dalam hal infrastruktur yang dapat dikerjasamakan
Sehingga teridentifikasi bahwa perlu dilakukan penyempurnaan pada Perpres 32/2020.
Integrated funding platform: PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) telah meluncurkan SDG Indonesia One sebagai blended finance dalam menyediakan pembiayaan end-to-end untuk penyediaan proyek
24
Inisiatif SDG
• Platform diluncurkan pada Oktober 2018;
• Pipeline Proyek meliputi sektor transportasi publik, kesehatan, renewable energy, pariwisata dan SPAM.
Dampak terhadap SDG: Meningkatkan ketersediaan dana untuk proyek infrastruktur, serta meningkatkan kelayakan proyek.
Profil PT SMI
• PT SMI adalah institusi keuangan BUMN non-bank yang 100% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
• Institusi keuangan pertama di Asia Tenggara yang diakreditasi oleh Green Climate Fund (GCF).
Source: PT SMI, 2021
Saat ini Pemerintah sedang mendorong potensi pemanfaatan Land Value Capture dengan menyiapkan regulasi / payung hukum dan pilot project
Saat ini Pemerintah Indonesia, sedang menjajaki Kerjasama dengan ADB, World Bank, dan KIAT untuk Penyiapan regulasi serta pilot project untuk LVC
Sebagai salah satu amanat dalam UU Cipta Kerja, INA dibentuk sebagai Lembaga Sovereign Wealth Fund dan memiliki potensi besar dalam aspek pembiayaan sektor infrastruktur
26
Dalam sektor kepelabuhanan, terdapat 14 Pelabuhan dalam lingkup Proyek Strategis Nasional yang dikelola oleh Kementerian dan Badan Usaha
Daftar Pelabuhan PSN
Sebagai bangkitan di sisi Hinterland, terdapat 17 Kawasan Industri yang termasuk dalam lingkup Proyek Strategis Nasional
KI WEDA BAY KI TANAH KUNING,
KALTARA KI LANDAK,
KALBAR KI KUALA TANJUNG,
SUMUT KEK TANJUNG API-API, SUMSEL
KI PULAU OBI KIMOROWALI,
SULTENG KI KETAPANG,
KALBAR*
KI TANJUNG ENIM KI KONAWE,
SULTRA* KI TELUK BINTUNI,
PAPUA BARAT KI JORONG,
KALSEL KI TANGGAMUS,
LAMPUNG KI TAKALAR KI BANTAENG,
SULSEL KI WILMAR,
BANTEN*
KI BATANG
Penyiapan
Keterangan:
Konstruksi
28
Adapun 22 Proyek Smelter yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional dan berpotensi untuk menjadi motor untuk logistik
Sumber: Diolah dari laporan Kementerian ESDM dan para pengembang smelter
Nama Smelter
Sulawesi
Lokasi Target
Operasi
Kapasitas Output / Tahun PT Virtue Dragon Nickel
Industry Konawe, Sulawesi Tenggara 2018 1.000.000 (FeNi) PT Sinar Deli Bantaeng Bantaeng, Sulawesi Selatan 2023 238.704 (FeNi) PT Ang And Fang Brother Morowali, Sulawesi Tengah 2023 130.508 (FeNi) PT Artha Mining Industry Bombana, Sulawesi Tenggara 2023 200.000 (NPI) PT Artabumi Sentra
Industri Morowali, Sulawesi Tengah 2023 100.000 (NPI) PT Sungai Raya Nickel Alloy
Indonesia
Konawe Selatan, Sulawesi
Tenggara 2022 650.000 (FeNi)
PT Wanxiang Nickel
Indonesia Morowali, Sulawesi Tengah 2023 707.782 (FeNi dan NPI) PT Bintang Smelter
Indonesia
Konawe Selatan, Sulawesi
Tenggara 2023 120.000 (FeNi),
254.919 (NPI) PT Sulawesi Resources Morowali, Sulawesi Tengah 2023 152.400 (FeNi) PT Macika Mineral Industri Konawe Selatan, Sulawesi
Tenggara 2023 93.009 (NPI)
PT Ceria Nugraha Indotama Kolaka, Sulawesi Tenggara 2023 252.728 (FeNi), 103.410 (MHP)
Kep. Maluku
Nama Smelter
Kalimantan
Lokasi Target
Operasi
Kapasitas Output / Tahun
Nusa Tenggara
PT Well Harvest Winning Alumina
Refinery (ekspansi)
Ketapang, Kalimantan Barat 2022 1.000.000 (SGA) PT Kalbar Bumi Perkasa Sanggau, Kalimantan Barat 2023 1.500.000 (SGA) PT Laman Mining Ketapang, Kalimantan Barat 2023 1.000.000 (SGA) PT Borneo Alumina
Indonesia Mempawah, Kalimantan Barat 2023 1.000.000 (SGA) PT Dinamika Sejahtera
Mandiri Sanggau, Kalimantan Barat 2023 2.000.000 (SGA)
PT Amman Mineral Nusa Tenggara
Sumbawa Barat, Nusa Tenggara
Barat 2023 220.000
(Katoda Tembaga)
PT Freeport Indonesia Gresik, Jawa Timur 2023 550.000
(Katoda Tembaga)
Jawa
PT Aneka Tambang P3FH Halmahera Timur, Maluku Utara 2021 64.655 (FeNi) PT Aneka Tambang Niterra
Haltim Halmahera Timur, Maluku Utara 2023 160.000 (NPI) PT Teka Mining Resources Halmahera Tengah, Maluku
Utara 2023 300.000 (NPI)
PT Alchemist Metal IndustryHalmahera Utara, Maluku Utara 2022
3.200.000
(Pig Iron & Tablet Vanadium Pentoksida)
Agenda Diskusi
Kondisi Eksisting Ekosistem Logistik Nasional dan PT Pelabuhan Indonesia
Dukungan Infrastruktur dan Proyek Strategis Nasional
Potensi Pengembangan ekosistem logistik Post-Holding PT Pelabuhan Indonesia
Penggabungan / Holding Pelabuhan Indonesia membuka potensi seluas-luasnya bagi Badan Usaha Pelabuhan untuk scale up dan berkonsolidasi
01
Sub-Holding Marine, Equipment, & Port Services
Sinergi Ekosistem Maritim Nasional
02
Konsolidasi Value Chain Logistik03
Menguatkan partisipasiIndonesia di Global Value Chain
Potensi untuk melakukan sinergisasi antara Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo dan Pelabuhan lain yang dikelola oleh Kementerian atau Badan usaha lain
Dukungan yang dapat diberikan
Kelembagaan terkait
01 02
Percepatan penyediaan pelabuhan strategis yang termasuk PSN
32
1
1. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung (Pelindo) 2. Pelabuhan Tj Carat
(Kemenhub)
3. Pelabuhan New Ambon (Kemenhub)
4. Makassar New Port (Pelindo)
Potensi Kerjasama / Strategic Partnership
Potensi Pelabuhan
Identifikasi Pelabuhan strategis yang menjadi prioritas Pemerintah
Gap Ekosistem Pelabuhan
• Peran dan integrasi masing masing pelabuhan sebagaimana diatur oleh Kementerian Perhubungan (RIPNAS)
• Konsolidasi pelabuhan
mempertimbangkan aspek yang dapat menurunkan Logistic Cost
Integrasi dengan hinterland dan moda konektivitas lain juga menjadi salah satu inisiatif strategis dalam mendukung value chain logistik
Dukungan yang dapat diberikan
Kelembagaan terkait
01 02
Identifikasi infrastruktur kereta dan Kawasan Industri strategis yang menjadi prioritas
2
Infrastruktur Pelabuhan
Konektivitas (Kereta / Jalan Tol)
Kawasan Industri KonsolidasiValue Chain Logistik
Fasilitasi penjajakan kerjasama dengan stakeholder terkait
DP World telah mengelola 5 Kawasan Ekonomi / Industri. Salah satunya
adalah Jebel Ali Free Zone yang berhasil mendorong perdagangan global di UAE sebesar USD 99 Miliar, dan berkontribusi terhadap 23,8% PDB
UAE
Ke depan, integrasi jaringan transportasi diharapkan mampu mendorong partisipasi Indonesia dalam Global Value Chain berbagai emerging industries secara global
Dukungan yang dapat diberikan
Kelembagaan terkait
01
Identifikasi potensipengembangan komoditas unggulan di setiap kawasan Indonesia
34
3
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA