• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP. Pemantauan Penyampaian Laporan LHKPN STANDARD OPERATING PROCEDURE. Direktorat Kepatuhan Intern Direktorat Jenderal Cipta Karya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SOP. Pemantauan Penyampaian Laporan LHKPN STANDARD OPERATING PROCEDURE. Direktorat Kepatuhan Intern Direktorat Jenderal Cipta Karya"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

STANDARD OPERATING PROCEDURE

Direktorat Kepatuhan Intern Direktorat Jenderal Cipta Karya

SOP 3

Pemantauan Penyampaian

Laporan LHKPN

(2)
(3)
(4)

PROSES BISNIS

DIT. KEPATUHAN INTERN DITJEN CIPTA KARYA

Unit KepatuhanIntern ManajerialUtamaLainnya

Pengelolaan Layanan Tata Usaha, Umum,Rumah

Tangga, Administratif Kepegawaian dan Pengelolaan BMN

Layanan Pengelolaan Anggaran, Pelaporan Kinerja Direktorat dan Pengelolaan Keuangan

Pengembangan KI MR Pembinaan KI MR Pengendalian KI MR

Rekomendasi Pencegahan dan Penyusunan Kebijakan

Teknis KI MR Penyusunan Kebijakan KI MR

Pembinaan Penerapan KI MR Pemantauan penerapan KIMR

Pemantauan penyelenggaraan layanan administrasi pengendalian intern (pengaduan, gratifikasi, WBS, Benturan

Kepentingan LHKPN, LP2P, dll)

Pelaporan Penyelenggaraa

n KIMR Penyusunan

Rekomendasi Tindak Lanjut

Pelaksanaan pendampingan reviu/pemeriksaan APIP dan BPK-RI Penyelenggaraan dukungan data dan

informasi kepada APH melalui Itjen

Pendampingan

Pembangunan ZI Pembinaan berdasarkan

Penugasan Pimpinan Koordinasi penguatan pengawasan program RB di Unor Layanan pengelolaan

data, informasi dan Komunikasi Publik

Proses 1 Proses 2 Proses 3

Proses 4

Proses 5 Proses 6 Proses 7 Proses 8

Proses 9 Proses 10

Proses 11 Proses 12

Proses 13

Proses 14 Proses 15 Proses 16

Penyusunan Kerangka Kerja

(5)

Direktorat Kepatuhan Intern adalah institusi yang mengemban amanat untuk memberikan penguatan dalam pembinaan serta pengendalian manajemen risiko dan kepatuhan secara terintegrasi sehingga terbentuk ekosistem sadar risiko di Direktorat Jenderal Cipta Karya. Pembentukan Direktorat Kepatuhan Intern diharapkan akan memperkuat “value” pengendalian risiko dengan memperkuat fungsi 2nd line of Defense dalam pengendalian risiko dan kepatuhan di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Direktorat Kepatuhan Intern akan memberikan penguatan dalam pembinaan serta pengendalian manajemen risiko dan kepatuhan secara terintegrasi sehingga terbentuk ekosistem sadar risiko di Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Salah satu aspek penting dalam rangka merealisasikan pelaksanaan kepatuhan intern dan manajemen risiko yang akuntabel, efektif dan efisien adalah menerapkan konsep manajemen berbasis kinerja. Manajemen berbasis kinerja ini mengacu pada prosedur baku, atau Standar Operasional Prosedur (SOP) pada proses- proses penyelenggaraan administrasi di Direktorat Jenderal Cipta Karya. Melalui pemberlakuan SOP, diharapkan terbentuk penyelenggaraan administrasi dan teknis yang lebih tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.

SOP ini merupakan pemutakhiran terhadap SOP yang terbit sebelumnya di tahun 2020 dan penyusunan SOP baru mengacu pada proses bisnis Direktorat Kepatuhan Intern yang mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 13/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pemutakhiran maupun penambahan SOP juga merupakan upaya Direktorat Kepatuhan Intern dalam melakukan pengendalian risiko pada pelaksanaan tugas organisasi.

Kami mengharapkan SOP ini dapat menjadi acuan pelaksanaan tugas Direktorat Kepatuhan maupun referensi untuk Unit Kepatuhan Intern dan Unit Kerja lainnya di Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Jakarta, 13 April 2021 Direktur Kepatuhan Intern

Dra. Yuni Erni Aguslin, M.Si NIP.196206061988032001

PENGANTAR

KATA

(6)

KETERANGAN

SIMBOL SOP

Notasi Keterangan

Terminator (mulai/selesai)

Proses atau kegiatan

Pengambilan keputusan

Arah proses kegiatan

Arah proses koordinasi

Hubungan antar simbol yang berbeda halaman

(7)
(8)
(9)

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Direktorat Kepatuhan Intern

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMANTAUAN PENYAMPAIAN LAPORAN LHKPN

NOMOR : SOP/KI-MR/03

TAHUN 2021

(10)

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Direktorat Kepatuhan Intern 2 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN

No. SOP SOP/KI-MR/03 Tgl. Pembuatan 13 April 2021 Tgl. Revisi -

Tgl. Efektif 13 April 2021

Disahkan Oleh

Direktur Kepatuhan Intern

Dra. Yuni Erni Aguslin, M.Si NIP. 196206061988032001 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMANTAUAN PENYAMPAIAN LAPORAN LHKPN

1. DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

b. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 16/PRT/M/2016 tentang Penyampaian LHKPN di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

e. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman dan Pemerikasaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.

f. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi.

g. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2017.

2. DEKSRIPSI / RUANG LINGKUP PROSEDUR

Prosedur ini menjelaskan tata cara pemantauan berkaitan dengan kewajiban penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) oleh Penyelenggara Negara (PN) sebagai Wajib Lapor di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

(11)

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Direktorat Kepatuhan Intern 3 3. TUJUAN

Menyediakan panduan untuk melakukan pemantauan terhadap pelaporan LHKPN dalam menegakkan asas-asas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berintegritas yang bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme dan penyalahgunaan kekuasaan & wewenang oleh Penyelenggara Negara.

4. DEFINISI

a. Laporan Harta Kekayanan Penyelenggara Negara yang selanjutnya disingkat LHKPN adalah daftar seluruh harta kekayaan penyelenggara negara beserta pasangan dan anak yang masih menjadi tanggungan yang dituangkan di dalam formulir LHKPN yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

b. Penyelenggara Negara (PN) sebagai Wajib Lapor (WL) adalah Pejabat Negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara atau pejabat publik lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyelenggara Negara sebagai Wajib Lapor berkewajiban sebagai berikut :

− Melakukan aktivasi LHKPN pertama kali dengan mengisi form registrasi dan melengkapi dokumen persyaratan registrasi sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain: a. asli form registrasi (sebagaimana terlampir dalam Pedoman ini). b. fotocopy KTP c. asli surat kuasa bermaterei d. surat kuasa mengumumkan.

− Menyiapkan semua dokumen pendukung untuk laporan atas Harta Kekayaan.

− Menyampaikan LHKPN sesuai dengan waktu dan aturan yang berlaku.

− Mengisi data Laporan Harta Kekayaan menggunakan aplikasi e-LHKPN dan menyerahkan copy tanda terima kepada Admisnitrasi Unit Kerja.

− Menyampaikan perbaikan atau kelengkapan LHKPN tepat waktu sejak diterimanya pemberitahuan dari KPK, hasil verifikasi bahwa administrasi LHKPN belum lengkap.

c. Kepastian Hukum adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatuhan dan keadiilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara.

d. Tertib Penyelenggaraan Negara adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara.

e. Kepentingan Umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif.

(12)

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Direktorat Kepatuhan Intern 4 f. Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh

informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelengaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara.

g. Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara.

h. Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

i. Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

5. KUALIFIKASI PELAKSANA - Pendidikan minimal S1.

- Jabatan Fungsional/Umum.

- Memahami peraturan terkait disiplin ASN.

6. PERALATAN a. ATK.

b. Komputer & printer.

c. Aplikasi virtual meeting d. Wifi/IT.

e. Lemari/tempat penyimpanan arsip.

7. KETERKAITAN -

8. PENCATATAN DAN PENDATAAN

a. Surat Keputusan Penetapan Admin Pelaksana Pemantauan LHKPN.

b. Data Pejabat Tinggi Madya.

c. Data Pejabat Tinggi Pratama.

d. Surat Keputusan Satker/Pejabat Perbendaharaan.

e. Surat Keputusan Pokja Pengadaan Barang dan Jasa.

f. Data Penyelenggara Negara (PN) Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor.

g. Nota Dinas.

9. KETENTUAN UMUM

a. Dokumen Kelengkapan Data Wajib Lapor LHKPN :

(13)

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Direktorat Kepatuhan Intern 5

− Data Pejabat Tinggi Madya

− Data Pejabat Tinggi Pratama

− Surat Keputusan Satker/Pejabat Perbedaharaan

− Surat Keputusan Pokja Pengadaan Barang dan Jasa b. Tim Pelaksana Monitoring LHKPN

Tim pelaksana terdiri atas 2 (dua) orang Admin dari Direktorat Kepatuhan Intern dan dari Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya yang berkoordinasi dengan Admin Biro Kepegawaian dan Ortala Kementerian PUPR sebagai pelaksana yang merekapitulasi data WL LHKPN di lingkungan Kementerian PUPR.

c. Tugas Pelaksana Monitoring LHKPN

− Melakukan konfirmasi data Wajib Lapor (WL) s/d tanggal 30 Desember.

− Mengecek data Wajib Lapor sesuai data yang ada di e-LKPHN.

− Mengecek Wajib Lapor yang sudah melaporkan dengan status akhir menjabat tapi tidak non aktifkan WL oleh Admin Pusat sd tanggal 31 Desember maka akan tetap terdata e- LHKPN sebagai Wajib Lapor pada tahun tersebut.

− Melaporkan kepada Admin BKO Kementerian PUPR bila ada Wajib Lapor yang meninggal dunia untuk di non aktifkan sebagai Wajib Lapor.

− Mengaktifkan kembali PN sebagai WL apabila sebelumnya pernah register sebagai WL LHKPN.

− Melakukan register bagi PN Baru sebagai WL terutama untuk jabatan-jabatan yang berkategori sebagai pejabat Wajib Lapor LHKPN.

− Memastikan para WL yang telah mendapatkan “Tanda Terima Lengkap” dari Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diupload di ehrm.

− Melakukan pemantauan kekurangan data yang disampaikan oleh WL.

10. BAGAN ALIR

Bagan alir prosedur ini dijabarkan sebagai berikut :

(14)

Dirjen Cipta KaryaSekretaris Ditjen Cipta KaryaDirektur Kepatuhan Intern Biro Kepegawaian dan Ortala Kementerian PUPRDirektorat TeknisBalai PPW / TeknikKelengkapanWaktuOutput 1

Mengusulkan nama-nama personil untuk ditetapkan sebagai Admin Pelaksana Pemantauan LHKPN kepada Biro Kepegawaian dan Ortala Kementerian PUPR.

Usulan nama-nama personil yang ditetapkan sebagai Admin Pelaksana Pemantauan LHKPN1 HariNota dinas/surat usulan Admin Pelaksana Pemantauan LHKPN 2Menerbitkan SK Penetapan Admin Pelaksanaan Pemantauan LHKPN.Nota dinas/surat usulan Admin Pelaksana Pemantauan LHKPN3 HariSK Penetapan Admin Pelaksana Pemantauan LHKPN 3Menyampaikan data Penyelenggara Negara (PN) Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor LHKPN kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Data PN WL LHKPN : 1. Pejabat Tinggi Madya 2. Pejabat Tinggi Pratama 3. SK Pejabat Perbendaharaan 4. SK Pokja Pengadaan Barang dan Jasa

1 HariSurat Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala Kementerian PUPR 4

Melakukan verifikasi kesesuaian data Penyelenggara Negara (PN) Wajib Lapor (WL) dan Tidak Lapor LHKPN bersama dengan Direktorat Kepatuhan Intern

1. Surat Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala Kementerian PUPR 2. Data PN WL LHKPN1 HariData Penyelenggara Negara (PN) Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor terbaru 5Mengkonfirmasi data Penyelenggara Negara (PN) Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor LHKPN.

Data Penyelenggara Negara (PN) Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor terbaru1 HariSurat konfirmasi data Penyelenggara Negara (PN) Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor terbaru 6

Menetapkan dan mengirimkan surat data final jumlah PN Wajib Lapor dan Tidak Wajib Lapor LHKPN kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Surat konfirmasi data Penyelenggara Negara (PN) Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor terbaru2 Hari 1. Data final PN Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor LHKPN 2. Surat Penyampaian Data Final PN Wajib Lapor dan Tidak Wajib Lapor LHKPN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN PENYAMPAIAN LAPORAN LHKPN No.Kegiatan

PelaksanaMutu Baku Keterangan Ya

Tidak Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Direktorat Kepatuhan Intern6

(15)

Dirjen Cipta KaryaSekretaris Ditjen Cipta KaryaDirektur Kepatuhan Intern Biro Kepegawaian dan Ortala Kementerian PUPRDirektorat TeknisBalai PPW / TeknikKelengkapanWaktuOutputNo.Kegiatan

PelaksanaMutu Baku Keterangan 7Membuat nota dinas terkait pelaporan LHKPN oleh PN terkait melalui masing-masing Direktorat / Balai.

1. Data final PN Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor LHKPN 2. Surat Penyampaian Data Final PN Wajib Lapor dan Tidak Wajib Lapor LHKPN

1 HariNota dinas 8Melakukan koordinasi mengingatkan PN Wajib Lapor agar dapat segera melakukan pelaporan LHKPN.

1. Nota dinas 2. Data final PN Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor LHKPN

Data final PN Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor LHKPN 9Melakukan monitoring Penyelenggara Negara (PN) Wajib Lapor (WL)Data final PN Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor LHKPNData final PN Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor LHKPN 10Menyampaikan bukti pemberitahuan telah melakukan wajib lapor LHKPN.Data final PN Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor LHKPN3 Hari

1. Data PN Wajib Lapor di aplikasi e- LHKPN 2. Bukti pemberitahuan telah melakukan Wajib Lapor LHKPN 11Membuat nota dinas progres mingguan status pelaporan LHKPN dan menyampaikannya kepada Dirjen Cipta Karya.

1. Data PN Wajib Lapor di aplikasi e- LHKPN 2. Bukti pemberitahuan telah melakukan Wajib Lapor LHKPN 3. Data final PN Wajib Lapor (WL) dan Tidak Wajib Lapor LHKPN 1 HariNota dinas progres status pelaporan LHKPNFebruari Minggu ke 2 12Mendisposisikan nota dinas kepada Sesditjen Cipta Karya dan Direktur Kepatuhan Intern utnuk ditindaklanjuti.

Nota dinas progres status pelaporan LHKPN1 HariDisposisi 13Membuat nota dinas final PN sebagai WL yang sudah melaporkan LHKPN dan yang belum melaporkan LHKPN.

1. Disposisi 2. Data PN Wajib Lapor (WL) yang sudah lapor LHKPN (per 31 Maret)1 HariNota dinas rekapitulasi status pelaporan LHKPN per 31 Maret 14Mendisposisikan ke Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk membuat konsep surat teguran bagi PN yang belum melaporkan LHKPN.

Nota dinas rekapitulasi status pelaporan LHKPN per 31 Maret1 HariDisposisi 15

Membuat konsep surat teguran bagi penyelenggara negara yang belum melaporkan LHKPN. Konsep surat teguran kemudian disampaikan kepada Dirjen Cipta Karya.

1. Disposisi 2. Data PN Wajib Lapor (WL) yang belum lapor LHKPN (per 31 Maret)2 HariDraft surat teguran

90 Hari Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Direktorat Kepatuhan Intern7

(16)

Dirjen Cipta KaryaSekretaris Ditjen Cipta KaryaDirektur Kepatuhan Intern Biro Kepegawaian dan Ortala Kementerian PUPRDirektorat TeknisBalai PPW / TeknikKelengkapanWaktuOutputNo.Kegiatan

PelaksanaMutu Baku Keterangan 16Menyetujui dan menandatangani surat teguran.Draft surat teguran1 HariSurat teguran 17Menerbitkan surat teguran bagi PN yang belum lapor, tembusan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktur Kepatuhan InternSurat teguran1 HariSurat teguran 18Menyimpan data Penyelenggara Negara (PN) Wajib Lapor (WL) per 31 Maret.Data PN Wajib Lapor (WL) LHKPN (per 31 Maret)1 HariBahan evaluasi Direktorat Kepatuhan Intern untuk memonitoring LHKPN tahun berikutnya Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Direktorat Kepatuhan Intern8

Referensi

Dokumen terkait

1) Kepala Subbagian Tata Usaha menginstruksikan petugas Barang Milik Negara (BMN) untuk melakukan pemeriksaan barang. 2) Petugas BMN melakukan pengecekan kesesuaian

Program dan rencana kerja selanjutnya disampaikan kepada Kasubdit Pembinaan dan Pengembangan Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko (PPKIMR). 4) Kasubdit PPKIMR memeriksa

1) Pelapor mengisi Formulir Laporan Penerimaan Gratifikasi dan/atau membawa barang gratifikasi. 2) Pelapor menyerahkan isian formulir dan/atau barang gratifikasi kepada Tim

Prosedur ini bertujuan untuk menertibkan proses penelitian awal terhadap pengaduan masyarakat yang ada di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR