• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Sektor industri otomotif semakin mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, terutama pada industri kendaraan bermotor. Di Indonesia, industri kendaraan bermotor menjadi salah satu industri yang berkembang sangat baik. Dimana menurut riset yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), 80% dari total kendaraan bermesin di Indonesia merupakan sepeda motor. Data menunjukkan, jumlah pengguna sepeda motor di Indonesia pada tahun 2015 yaitu sebanyak 98.881.267 orang, pada tahun 2016 sebanyak 105.150.082 orang, dan pada tahun 2017 sebanyak 113.030.793 orang (BPS, 2017).

Dari data tersebut, terlihat bahwa jumlah pengguna sepeda motor pada tahun 2015 hingga 2017 mengalami peningkatan yang sangat pesat dan dalam waktu yang dekat, volume penjualan sepeda motor dapat mencapai hingga satu juta per tahun.

Dengan meningkatnya pengguna sepeda motor setiap tahunnya, maka diiringi pula dengan permintaan terhadap suku cadang atau spare part sepeda motor. Spare part merupakan salah satu bagian yang dapat menunjang performa dari sebuah mesin.

Sebagian kalangan masyarakat mengganti spare part orisinil menjadi spare part racing dengan tujuan meningkatkan performa motor agar lebih baik dan lebih cepat.

Oleh karena itu, banyak dari pengguna sepeda motor yang melakukan berbagai modifikasi pada spare partnya.

Salah satu perusahaan yang memproduksi spare part kendaraan bermotor yaitu PT.

Sandy Globalindo (PT.SND). PT SND merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi spare part dan aksesoris otomotif khususnya sepeda motor. PT.

SND berdiri sejak tahun 1997 yang berawal dari bengkel motor dan berkembang

menjadi CV, lalu pada tahun 2010 berdirilah PT. Sandy Globalindo hingga

sekarang. Kini, PT. SND telah berkembang pesat dengan menghasilkan produk

lebih dari 1000 produk per bulan. Adapun produk unggulan PT. SND adalah

manual cover crankcase, racing muffler, apparel, footsteps, clutch, block kopling,

paddock stand, racing muffer dan knalpot. Dengan beragamnya lini produk yang

dijual oleh PT. SND maka proses produksi pun menjadi kian kompleks. Salah satu

(2)

2

produk unggulan PT. SND yaitu footstep. Adapun alur produksi pada proses pembuatan footstep yang akan dipaparkan pada gambar berikut:

Gambar I. 1 Alur Produksi Footstep (Sumber: PT. SND, 2019)

Perusahaan yang berlokasi di Komp. Rancabali III Jalan Gunung Satria No 2A Gunung Batu Bandung ini telah mendistribusikan barang ke berbagai daerah dan kota di Indonesia. Sistem produksi yang dilakukan oleh PT.SND yaitu make to order dimana produksi dilakukan tergantung seberapa banyak order yang diterima.

Adapun data produksi footstep yang diproduksi oleh PT.SND selama 1 tahun terakhir pada tahun 2018 sebagai berikut ;

Tabel I. 1 Data Produksi Footstep Tahun 2018 (Sumber: PT. SND, 2019)

No Produk Total

Produksi per Produk

1 Foot Step Yamaha MX-King 3580

2 Foot Step Honda Sonic 3021

3 Foot Step Honda Blade 3501

4 Foot Step Yamaha Jupiter Z 3045

Total 13.147

Tabel I.1 diatas menggambarkan informasi jumlah produksi setiap jenis footstep

yang diproduksi oleh PT. SND dengan total produksi sebanyak 13.147 pcs untuk 4

jenis footstep yaitu Foot Step Yamaha MX-King, Foot Step Honda Sonic, Foot Step

Honda Blade, dan Foot Step Yamaha Jupiter Z dalam setahun. Adapun data total

produksi per bulan untuk ke-empat jenis footstep tertera pada grafik berikut ;

(3)

3

Gambar I. 2 Produksi Footstep Tahun 2018 (Sumber: PT. SND, 2019)

Dengan jumlah produksi yang tinggi, PT.SND berfokus pada kegiatan produksi agar tetap dapat memenuhi permintaan pasar dan mencapai target produksi tanpa mengurangi kualitas produk yaitu dengan menjaga performansi mesin yang digunakan. Dengan visi tersebut, perusahaan diharapkan mempunyai strategi dalam melakukan pemeliharaan pada aset yang dimiliki, terutama pemeliharaan mesin, agar kegagalan yg dikarenakan oleh kerusakan mesin tidak mengakibatkan menurunnya performansi perusahaan. Dalam menunjang proses produksi seluruh produk yang dihasilkan PT. SND, perusahaan memiliki 11 mesin CNC (Computer Numerical Number) yang terdiri dari 4 CNC Lathe (2 axis) dan 7 CNC Milling (3 axis). Dimana seluruh mesin digunakan aktif selama 18 jam dalam sehari.

Penggunaan mesin secara terus menerus akan mengakibatkan fungsi mesin menurun. Penurunan fungsi mesin ini berpengaruh kepada lamanya waktu downtime mesin, sehingga kegiatan produksi tidak dapat berjalan maksimal.

Adapun rekapitulasi jumlah kerusakan mesin yang dimiliki PT. SND pada tahun 2017 hingga 2018 sebagai berikut;

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

TOTAL PRODUKSI

PERIODE

Data Produksi Footstep PT. SND

(Tahun 2018)

(4)

4

Gambar I. 3 Data Jumlah Kerusakan Mesin PT. SND Tahun 2017-2018

(Sumber; PT.SND, 2019)

Dengan tingginya tingkat kerusakan yang terjadi serta pada seluruh mesin pada PT.

SND, dimana terdapat beberapa kerusakan yang tidak dapat diprediksi seperti;

kerusakan mendadak, tidak ada suku cadang di gudang teknis, serta terbatasnya staff maintenance, maka diperlukan upaya menjaga fungsi mesin melalui kegiatan pemeliharaan mesin (maintenance) (J.Alhilman, F.Atmaji, 2017).

Tujuan utama dari pemeliharaan yaitu untuk menjaga keandalan mesin (reliability) agar mesin selalu berfungsi sebagaimana mestinya. Proses pemeliharaan mesin seharusnya menjadi hal yang sangat diperhitungkan dan direncanakan sebaik mungkin agar tidak menambah biaya produksi secara signifikan. (Levitt, 2008) mengatakan bahwa buruknya penjadwalan pemeliharaan menjadi faktor yang mengakibatkan sering terjadinya pemborosan biaya pada proses, dikarenakan proses pemeliharaan memiliki porsi yang signifikan terhadap total biaya produksi.

Hal ini selaras dengan permasalahan yang dimiliki oleh PT. SND, dimana perusahaan tidak menerapkan kegiatan pemeliharaan mesin secara terjadwal dengan baik, sehingga proses maintenance akan dilakukan ketika mesin tersebut mengalami kerusakan yang akan menimbulkan tingginya biaya pemeliharaan.

0 5 10 15 20

Frekuensi

Mesin

Data Kerusakan Mesin PT. SND (Tahun 2017-2018)

2017 2018

(5)

5

Melalui grafik jumlah kerusakan mesin pada Gambar I.3 diketahui bahwa mesin CNC Milling A merupakan mesin yang memiliki kerusakan paling sering diantara sebelas mesin yang ada pada PT. SND dengan jumlah kerusakan sebanyak 32 kali dalam 2 tahun. Selain itu, tingginya frekuensi kerusakan pada Mesin CNC Milling A sangat mempengaruhi proses produksi.

Oleh karena itu, penelitian akan berfokus pada mesin CNC Milling A. Berdasarkan hasil wawancara, lamanya waktu kerusakan mesin dipengaruhi oleh gangguan terhadap komponen yang berada dalam mesin. Komponen yang rusak serta lama waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan dan memperbaiki komponen juga mempengaruhi terhambatnya proses produksi. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi kerusakan yang terjadi pada sistem untuk mengetahui kebijakan pemeliharaan yang tepat serta penjadwalan kegiatan maintenance dengan mempertimbangkan efektif operasional dan efisiensi biaya. Salah satu metode untuk mengidentifikasi kerusakan mesin serta memperhitungkan interval waktu pemeliharaan yaitu menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) (Dwi Atmaji, Noviyanti and Juliani, 2017).

Dalam manajemen pemeliharaan, RCM digunakan untuk menentukan strategi biaya pemeliharaan yang efektif berdasarkan keandalan komponen dalam sebuah sistem. Metode ini berisikan strategi penentuan kebijakan pemeliharaan dari mesin serta melakukan pemeliharaan pada waktu yang tepat agar pencegahan kerusakan pada mesin dapat dilakukan. Metode ini menekankan pada karakteristik keandalan dari sistem atau peralatan untuk menghindari terjadinya kegagalan fungsional yang dapat berdampak pada biaya operasional perusahaan, maupun keselamatan pekerja dan lingkungan. Output yang didapatkan dari perhitungan RCM adalah mengetahui komponen dalam mesin yang termasuk ke dalam sistem kritis dengan interval waktu pemeliharaan peralatan sesuai dengan fungsi (task) masing-masing.

Sehingga, penelitian ini dilakukan dengan melakukan perhitungan interval

preventive maintenance dengan metode RCM serta menghitung biaya pemeliharaan

yang efisien guna mendapatkan keandalan sistem dan memperoleh strategi

pemeliharaan yang optimal.

(6)

6 I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat diperoleh rumusan masalah pada penelitian ini yaitu;

1. Berapakah interval waktu pemeliharaan optimal pada komponen kritis mesin CNC Milling A?

2. Berapakah total biaya pemeliharaan usulan pada komponen kritis mesin CNC Milling A?

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, yaitu;

1. Menentukan waktu pemeliharaan optimal pada komponen kritis yang dilakukan pada mesin CNC Milling A.

2. Menghitung total biaya pemeliharaan usulan yang akan dikeluarkan oleh PT.

SND pada mesin CNC Milling A.

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diberikan dengan adanya penelitian ini sebagai berikut;

Memberikan usulan bagi perusahaan dalam hal interval waktu pemeliharaan optimal, dan biaya pemeliharaan pada mesin CNC Milling A sebagai acuan untuk kegiatan preventive maintenance komponen kritis serta biaya pemeliharaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

I.5 Batasan Penelitian

Agar tujuan penelitian tidak meluas dan lebih terarah, maka ditetapkan beberapa batasan, yaitu sebagai berikut.

1. Penelitian hanya dilakukan pada PT. Sandy Globalindo.

2. Penelitian tidak membahas sistem secara keseluruhan. Objek untuk penelitian ini dilakukan pada mesin CNC Milling A.

3. Data penelitian yang digunakan adalah data historis kerusakan mesin dalam kurun waktu tahun 2017-2018 serta data produksi pada tahun 2018.

4. Metode yang digunakan yaitu metode RCM, penelitian tidak membahas

mengenai proses bisnis serta teknis pemeliharaan dari tindakan pemeliharaan

(7)

7

yang dilakukan seperti mengganti komponen, pembongkaran, dan lain sebagainya.

5. Penelitian ini hanya sebatas tahap usulan, tidak sampai tahap implementasi.

I.6 Sistematika Penulisan

Berikut merupakan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian.

Bab 1 Pendahuluan

Pendahuluan berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika yang digunakan dalam penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisikan penggunaan literatur yang terkait dengan masalah dalam penelitian, alasan penggunaan metode, dan posisi penelitian.

Kajian yang menjadi acuan untuk penelitian adalah RCM.

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan penelitian secara rinci dalam permasalahan yang akan diteliti. Tahapan-tahapan penelitian tersebut meliputi; tahapan inisialisasi atau tahapan perumusan masalah, tahapan pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian, tahapan pengolahan dari data yang telah dikumpulkan dan yang terakhir adalah tahapan analisis dari hasil pengolahan data yang kemudian akan ditarik kesimpulan penelitian.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab ini berisi data yang dibutuhkan dan yang telah dikumpulkan untuk dilakukan proses pengolahan data menggunakan RCM.

Bab V Analisis

Bab ini berisi analisis dari hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan RCM.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan akhir dari hasil analisis pada bab

sebelumnya guna menjawab tujuan dari penelitian beserta saran

saran dalam melakukan evaluasi, masukan untuk perusahaan dan

penelitian lebih lanjut.

Gambar

Tabel  I.1  diatas  menggambarkan  informasi  jumlah  produksi  setiap  jenis  footstep  yang diproduksi oleh PT
Gambar I. 2 Produksi Footstep Tahun 2018   (Sumber: PT. SND, 2019)
Gambar I. 3 Data Jumlah Kerusakan Mesin PT. SND Tahun 2017-2018  (Sumber; PT.SND, 2019)

Referensi

Dokumen terkait

Secara global penilaian peserta didik di MA Asy-syafi’iyah bisa dinilai secara kualitas dan kuantitas. Secara kualitas bisa dilihat dari lulusan peserta didik

Dari hasil penelitian tentang gaya bahasa pada lirik lagu pop Sasak grup The Datu dan kaitannya dengan pembelajaran sastra di SMP dapat di simpulkan bahwa

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Para pesaing-pesaing bam yang masuk maupun yang akan masuk, khususnya para peritel besar (hypermart) dapat berpengaruh terhadap ancaman dari Citrouli swalayan, karena mereka

Emisi surat utang korporasi di pasar domestik selama Januari 2018 mencapai Rp7,67 triliun atau naik 2,84 kali dibandingkan dengan Januari 2018, berdasarkan data oleh

[r]

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

Sintesis nanopartikel perak dilakukan dengan metode reduksi kimia menggunakan ekstrak daun paliasa (Kleinhovia hospita Linn.) yang berperan sebagai agen pereduksi dengan