• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari (Obyek) Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari (Obyek) Penelitian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari (Obyek) Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menganalisa data sekunder. Penelitian kuantitatif adalah sebuah peneliitian yang mengfokuskan pada pengujian hipotesa di sertai persamaan metematis dan statistik, yang akan menghasilkan kesimpulan dan pengunaan penelitian kausal yang satu jenis penelitian yang meneliti tentang sebab-akibat dari suatu kejadian atau peristiwa dalam suatu objek penelitian.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya (Sugiyono,2011:80). Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah perusahaan Air Minum Kemasan (AMK) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. dari populasi tersebut penelitian ini akan menggunakan beberapa perusahaan untuk di jadikan sample.

3.2 Teknik Pengambilan Sample

Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, simpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiyono,2011). dalam penelitian ini pengambilan sampel di lakukan dengan

(2)

menggunakan metode purposive sampling artinya dari populasi yang memiliki kriteria tertentu sesuai dengan kehendak peneliti dan untuk menghindari kesalahan spesifikasi dalam penetuan sample yang akan berpengaruh pada hasil analisa, kriteria sample dalam penelitian ini sebagai berikut:

3. Perusahaan Air Minum Kemasan (AMK) yang terdaftar di BEI.

4. Perusahaan Air Minum Kemasan (AMK) yang laporan keuangannya disajikan dalam rupiah.

Berdasarkan kritria-kriteria tersebut maka ada 4 perusahaan Air Minum Kemasan (AMK) yang memenuhi kriteria tersebut yang dapat di jadikan sample dalam penelitian ini:

TABEL 2

Daftar Perusahaan AMK (Air Minum Kemasan) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

No. Nama Perusaan Kode Emite

1. PT. Akasha Wira International, Tbk ADES 2. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk MLBI 3 PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk ULTJ

4 PT. Delta Jakarta, Tbk DLTA

Sumber: Bursa Efek Indonesia

(3)

3.3 Teknik Pengumpulan Data a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter yang terdapat di bursa efek Indinesia yaitu berupa laporan keuangan dan harga saham perusahaan (AMK) yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2012.

b. Sumber data

sumber data yang digunakan dalam penelitaian ini adalah data skunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain dan berwujud data dokumentasi atau laporan yang tersedia di Bursa Efek Indonesia, dan data tersebut berupa laporan keuangan perusahaan (AMK) dalam periode tahun 2009-2012.

c. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan informasi untuk penyususnan penelitian adalah menggunakan teknik pengumpulan data melalui sumber data skunder yaitu teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan laporan keuangan perusahaan (AMK) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009-2012.

3.4 Variabel dan Definisi Oprasional 3.4.1 Variabel

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Variabel terikat atau dependen variabel yaitu profitabilitas.

2. Variabel bebas atau independen variabel yang terdiri dari:

(4)

a) Hutang jangka pendek.

b) Hutang jangka panjang.

3.4.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut sugiyono (2009: 32) Definisi Oprasional Variabel adalah suatu pernyataan yang dapat mengartikan atau memberikan makna untuk suatu istilah atau konsep tertentu, sehingga tidak salah dimengerti. Definisi opersional variabel mengubah konsep atau variabel yang abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan tingka laku atau gejala yang dapat diamati ,diuji, atau di tentukan kebenaranya oleh pihak lain. Dengan kata lain definisi operasional variabel mengubah konsep atau variabel yang abstrak ke tingkat yang lebih realistis, kongrit sehingga gejala tersebut mudah di kenal.

Adapun Definisi Operasional Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hutang jangka pendek (X1) merupakan hutang yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun. Termasuk dalam kelompok ini adalah:

hutang dividen, hutang bank, hutang dagang, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, dll. Pengukuran variabelnya berdasarkan rupiah pada tahun 2009-2012.

2. Hutang jangka panjang (X2) adalah hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi. Jatuh temponya dapat terjadi dalam 1,5 tahun atau 2 tahun atau 5 tahun atau lebih dari itu.

Hutang jangka panjang biasanya timbul karena adanya kebutuhan dana

(5)

untuk pembelian tambahan aktiva tetap, menaikkan jumlah modal kerja permanen, membeli perusahaan lain atau mungkin juga untuk melunasi hutang-hutang yang lain. Pengukuran variabelnya berdasarkan rupiah pada tahun 2009-2012.

3. Profitabilitas (Y) adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba yang berkaitan dengan hasil penjualan dan penggunaan sumber-sumber yang ada. Pengukuran variabelnya berdasarkan return on assets, return on equity dan net profit margin pada tahun 2009-2012.

3.5 Teknik Analisis Data

1. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi variabel bebas (Ghozali, 2011:105).

Utuk memguji ada atu tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance (TOL) tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tingg VIF maka semakin rendah Tolerance (Ghozali, 2011:106).

(6)

2. Uji Heterokedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varians dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda maka di sebut heteroskedasitas.

Modal regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitasn (Ghozali, 2011:

139).

Deteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik; dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual dari (Y prediksi–Y sebelumnya) yang telah di studentized.

Dasar dalam pengambilan keputusan:

a) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatub pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas.

b) jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).

3. Uji Autokolerasi

Uji Autokolerasi digunakan untuk mengatahui kolerasi antar anggota serangkaian data observasi baik data time series maupun cross section. Menurut

(7)

Santoso (2009:219), secara umum untuk menentukan autokolerasi bisa di ambil dengan Patokan sebagai berikut:

a) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokolerasi posotif.

b) Angka D-W antara -2 sampai +2 bearti tidak ada autokolerasi.

c) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokolerasi negative.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini dapat dilakukan dalam pendekatan grafik Uji normalitas menguji apakah dalam sebuah model regresi, baik variabel dependen maupun variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. (Santoso, 2009:214).

3.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Ghozali (2011:96) dalam analisi regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antar dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. . Ferdinand (2006:295), analisis regresi linier berganda adalah suatu prosedur statistik dalam menganalisis hubungan antara variabel satu atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) rumus multiple regresinya adalah:

P = a + β1HJpen + β2 HJpan + e keterangan:

P = Profitabilitas

HJpen = Hutang jangka pendek

(8)

HJpan = Hutang jangka panjang

β 1, β 2= Koefisien regresi dari variabel bebas a = Konstanta

e = Standar Error.

Setelah diketahui persamaan regresi maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat di tafsirkan berdasarkan atas nilai koefisien dari variabel bebas. Persamaan regresi linier berganda di atas dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 19.

3.5.2 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerngkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2011:97).

Interpretasi:

Jika R2 mendekati 1 (semakin besar nilai R2),menunjukkan bahwa sumbangan atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan semakin kuat. dan Jika R2 mendekati 0 (semakin kecil nilai R2), menunjukkan bahwa sumbangan atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan semakin lemah. dan untuk mempermudah dalam perhitungan koefisien kolerasi (R) dan koefisien derteminasi (R2) di atas maka akan di hiting dengan menggunakan program SPSS versi 19.

(9)

3.5.3 Analisis of Variance (ANOVA)

Analisis of Variance (ANOVA) digunakan untuk menguji kelayakan model atau goodness of-fitt dari model yang dikembangkan (Ferdinand, 2006:297).

Kriteria pengujian Analisis of Variance(ANOVA) adalah:

Jika Sig. > (α) 0,05, maka model regresi yang dihasilkan tidak baik (tidak layak) untuk digunakan pada analisis selanjutnya.

Jika Sig. < (α) 0,05, maka model regresi yang dihasilkan baik (layak) dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

3.5.4 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hutang jangka panjangn dan hutan jangka pendek terhadap profitabilitas suatu perusahaan Air Minum Dalam Kemasan, Akan dilakukan dengan uji t, uji F serta pengujian koefisien deteminasi parsial (r2) dalam pengujian hipotesis ini mengunakan program SPSS versi 19.

1. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang secara parsial terhadap profitabilitas pada Perusahaan Air Minum Kemasan (AMK). Kriteria pengujian secara parsial dengan tingkat level of significant α = 5% yaitu sebagai berikut (Santoso, 2009:331): (a) Jika p- value (pada kolom Sig.) > level of significant (0,05) maka H0 diterima yang berarti hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan

(10)

(AMDK).; (b) Jika p-value (pada kolom Sig.) < level of significant (0,05) maka H0 ditolak yang berarti hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Air Minum Kemasan (AMK).

2. Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Koefisien determinasi parsial merupakan metode yang digunakan mengetahui besarnya prosentase variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan oleh koefisien determinasi parsial (r2) yang berarti variabel mana yang berpengaruh dominan (Djarwanto,2002:202). Semakin besar r2 berarti semakin tepat persamaan perkiraan regresi linear tersebut dipakai sebagai alat prediksi, karena variasi perubahan variabel terikat dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas. Apabila nilai r2 semakin dekat dengan satu, maka perhitungan yang dilakukan sudah dianggap cukup kuat dalam menjelaskan variabel bebas dengan variabel terikat. Perhitungan koefisien determinasi partial (r2) dengan menggunakan SPSS versi 19.

3. Uji Signifikasi Simultan (uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel bebas secara signifikan terhadap variabel terikat. Apabila uji signifikansi diatas 0,05, maka variabel bebas (Variabel X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Variabel Y). sedangkan jika dibawah 0,05, maka variabel bebas (variabel X)berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Variabel Y).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat rasio kesehatan bank yang diukur dengan CAR, FDR, dan BOPO terhadap peningkatan

Kurikulum berisi tuntutan atas dikuasainya berbagai kompetensi oleh peserta didik yang mana kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan satuan kegiatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi listrik yang dihasilkan oleh generator termoelektrik dengan menggunakan berbagai jenis limbah organik (tatal kayu akasia, tatal

(4) Bupati dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan untuk menunda pembayaran pajak sampai batas waktu yang ditentukan setelah

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR PERILAKU

Ingin mengetahui bagaimana dampak budaya pop Korea yang saat ini populer di kalangan mahasiswa UIN yang di adopsi sedemikian rupa sehingga mempengaruhi gaya hidup

'DUL DSD \DQJ VXGDK GLSDSDUNDQ GL DWDV GDODP VHWLDS SHUNHPEDQJDQ NHLOPXDQ humanism PHPHJDQJ SHUDQDQ SHQWLQJ ,QWL GDUL NHLOPXDQ VHQL PHUXSDNDQ KDVLO VXDWX VLQWHVLV \DQJ

Pengakuan profesional ini dapat juga dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak berwujud finansial (Stolle,1976 dalam Absara, 2011). Hal ini berarti bahwa memilih