• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 08 /M/Kp/I/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 08 /M/Kp/I/2013"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 08 /M/Kp/I/2013 TENTANG

PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI

PELAKSANAAN PERIZINAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAGI PERGURUAN TINGGI ASING, LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ASING, BADAN USAHA ASING, DAN ORANG ASING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan anggota Tim Koordinasi Pelaksanaan Perizinan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing, maka perlu mengubah susunan Tim Koordinasi dimaksud;

b. bahwa pejabat yang menjabat dalam jabatan sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran Keputusan ini, dianggap mampu dan memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Tim Koordinasi Pelaksanaan Perizinan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan Perizinan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006 tentang Perizinan Melakukan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bagi Perguruan

(2)

Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4666);

3. Keputusan Presiden Nomor 59/P/2011 tentang Penunjukan Pejabat Menteri;

4. Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 09/M/PER/XII/2007 tentang Tim Koordinasi, Pengawasan, dan Sanksi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing;

5. Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 03/M/PER/VI/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset dan Teknologi;

6. Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 87/M/Kp/

III/2012 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan Perizinan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PELAKSANAAN PERIZINAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAGI PERGURUAN TINGGI ASING, LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ASING, BADAN USAHA ASING, DAN ORANG ASING.

PERTAMA : Menetapkan secara ex-officio pejabat yang menduduki jabatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini sebagai Tim Koordinasi Pelaksanaan Perizinan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing, yang selanjutnya disebut Tim Koordinasi.

KEDUA : Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA dipilih berdasarkan usulan dari masing-masing Kementerian/Lembaga yang mempunyai kompetensi terhadap perizinan kegiatan penelitian asing.

KETIGA : Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA mempunyai tugas, fungsi, dan kewenangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 09/M/PER/XII/2007 tentang Tim Koordinasi Pelaksanaan Perizinan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing.

KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Koordinasi bertanggung jawab dan menyampaikan laporan tertulis mengenai kegiatannya kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi melalui Ketua Tim Koordinasi.

(3)

KELIMA : Segala pembiayaan yang diperlukan bagi tugas Tim Koordinasi dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Riset dan Teknologi.

KEENAM : Dengan berlakunya Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi ini, maka Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 87/M/Kp/III/

2012 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan Perizinan kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

KETUJUH : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

SALINAN Keputusan Menteri Negara ini disampaikan kepada Yth.:

1. Menteri Sekretaris Negara;

2. Menteri Luar Negeri;

3. Menteri Dalam Negeri;

4. Menteri Hukum dan HAM;

5. Menteri Pertahanan;

6. Menteri Kesehatan;

7. Menteri Kehutanan;

8. Menteri Kelautan dan Perikanan;

9. Menteri Pertanian;

10.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;

11.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;

12.Menteri Negara Lingkungan Hidup;

13.Menteri Agama;

14.Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

15.Menteri Perindustrian;

16.Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

17.Kepala Badan Intelijen Negara;

18.Kepala Badan Intelijen Strategis TNI;

19.Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;

20.Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;

21.Kepala Badan Informasi Geospasial;

22.Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional;

23.Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman; dan 24.Yang Bersangkutan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 25 Januari 2013

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

GUSTI MUHAMMAD HATTA

(4)

LAMPIRAN

Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor : 08 /M/Kp/I/2013

Tanggal : 25 Januari 2013

SUSUNAN TIM KOORDINASI PELAKSANAAN PERIZINAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAGI PERGURUAN TINGGI ASING, LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ASING, BADAN USAHA ASING, DAN ORANG ASING

NO. INSTANSI JABATAN DALAM INSTANSI JABATAN DALAM TIM

1. Kementerian Riset dan Teknologi

a. Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi Ketua / Anggota b. Deputi Bidang Jaringan Iptek Wakil Ketua /Anggota

c. Kepala Biro Hukum dan Humas Sekretaris /Anggota

d. Asdep Legislasi Iptek Anggota

e. Asdep Kekayaan Intelektual dan Standarisasi Iptek Anggota

f. Asdep Jaringan Iptek Internasional Anggota

g. Asdep Relevansi Program Riset Iptek Anggota

h. Asdep Iptek Pemerintah Anggota

i. Kepala Biro Perencanaan Anggota

2. Kementerian Sekretariat Negara Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Anggota

3. Kementerian Luar Negeri Direktur Keamanan Diplomatik Anggota

4. Kementerian Dalam Negeri Direktur Kewaspadaan Nasional Anggota

5. Kementerian Hukum dan HAM Direktur Doklan, Visa dan Faskim Anggota

6. Kementerian Pertahanan Direktur Wilayah Pertahanan Anggota

7. Kementerian Kesehatan Kepala Pusat Teknologi Terapan Epideoiologi Klinik Anggota

(5)

NO. INSTANSI JABATAN DALAM INSTANSI JABATAN DALAM TIM Balitbangkes

8. Kementerian Kehutanan

a. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan

Kehutanan Anggota

b. Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Anggota

9. Kementerian Kelautan dan Perikanan

a. Kepala Pusat Analisis Kerjasama Internasional dan

Antar Lembaga Anggota

b. Sekretaris Badan Litbang KKP Anggota

10. Kementerian Pertanian Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian Anggota

11. Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral

a. Sekretaris Badan Geologi Anggota

b. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Vulcanologi dan Migitasi Bencana Anggota

12. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

a. Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat Anggota

b. Kepala Puslitbang Arkeologi Nasional Anggota 13. Kementerian Lingkungan Hidup Asdep Keanakeragaman Hayati dan Pengendalian

Kerusakan Lahan Anggota

14. Kementerian Agama Kepala Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang

dan Diklat Anggota

15. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Kepariwisataan Anggota

16. Kementerian Perindustrian Sekretaris Balitbang Perindustrian Anggota

17. Markas Besar Polisi Republik Indonesia Kabaintelkam POLRI Anggota

(6)

NO. INSTANSI JABATAN DALAM INSTANSI JABATAN DALAM TIM

18. Badan Inteljen Negara Direktur 32, Deputi III Anggota

19. Badan Inteljen Strategis TNI Direktur B Anggota

20. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

a. Kepala Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek Anggota

b. Kepala Pusat Penelitian Biologi Anggota

c. Kepala Pusat Penelitian Oseanografi Anggota

d. Kepala Pusat Penelitian Sumberdaya Regional Anggota e. Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan

Kebudayaan Anggota

21. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi a. Direktur Pusat Teknologi Farmasi dan Medika Anggota b. Direktur Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam Anggota 22. Badan Informasi Geospasial A. Kepala Pusat Pelayanan Jasa dan Informasi Anggota 23. Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional

a. Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Anggota b. Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Anggota

24. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Direktur LBM Eijkman Anggota

Ditetapkan di Jakarta

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

GUSTI MUHAMMAD HATTA

Referensi

Dokumen terkait

Demikian undangan kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima

Sesuai dengan hasil evaluasi kelompok kerja, maka perusahaan Saudara merupakan salah satu penyedia Barang/jasa untuk diusulkan sebagai calon pemenang pada paket tersebut di

Serat pangan yang tidak larut dalam air banyak terdapat pada kulit gandum, biji-bijian, sayuran dan kacang-kacangan (Koeswara 2010). Tingginya serat pangan tidak larut air

Pada bagian pintu tidak terdapat lukisan, pintu yang ada tidak terletak di dinding muka melainkan di sisi sebelah Utara dan Selatan dari altar Kongco Tjo Soe Kong, pintu yang ada

Penelitian ini akan fokus terhadap bagaimana hubungan kedua negara, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan pada tahun 2011- 2013 dalam upaya reunifikasi semenanjung Korea

Sebaliknya, jika kita berbicara tentang biaya perbaikan marjinal untuk keseluruhan industri – produksi energi listrik di Amerika Tengah misalnya – pilihan penghentian

Metode analisis dalam studi ini dilakukan dengan 3 tahapan, meliputi tahapan penyusunan indikator rawan pangan, tahapan penentuan wilayah rawan pangan dan tahapan penyusunan

Dari permasalahan diatas, segenap dosen dan dibantu tenaga mahasiswa program studi ilmu politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana memberikan sumbangsih