• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. dibuang ke lingkungan melalui pengurangan konsentrasi ambient, sebagai contoh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. KERANGKA PEMIKIRAN. dibuang ke lingkungan melalui pengurangan konsentrasi ambient, sebagai contoh:"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Marginal Abatement Cost (MAC)

Abatement Cost merupakan biaya pengurangan jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan melalui pengurangan konsentrasi ambient, sebagai contoh: perusahaan umumnya memiliki upaya teknis dan manajerial untuk mengurangi daya cemar limbah. Besarnya biaya akan berbeda-beda sesuai dengan banyaknya limbah, jenis limbah dan teknis pengolahan limbahnya. Teknis operasional, abatement digunakan dengan konotasi yang luas dan mencakup berbagai kemungkinan upaya pengurangan limbah, perubahan dalam teknologi produksi, penggantian input, pengolahan ulang limbah, perawatan dan sebagainya.

Pemahaman Marginal Abatement Cost (MAC) dalam beberapa literatur lebih mudah digunakan daripada Abatement Cost. Sumbu horizontal menunjukkan jumlah effluent sedangkan sumbu vertikal menunjukkan nilai moneter. MAC pencemaran menggambarkan biaya tambahan untuk mencapai pengurangan tingkat pencemaran sebanyak satu satuan atau bisa juga dilihat sebagai biaya yang dihemat ketika pencemaran meningkat sebesar satu satuan. Tingkat biaya yang ditanggung ketika melaksanakan berbagai kegiatan tergantung pada teknologi yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan itu dan kemampuan manajerial yang diterapkan. Secara umum grafik melandai ke kiri, menggambarkan kenaikan MAC.

(2)

Keterangan :

• Grafik (a) menggambarkan MAC yang meningkat perlahan seiring dimulainya pengurangan limbah lalu kemudian meningkat sangat cepat seiring dengan jumlah limbah yang relatif semakin sedikit

• Gambar (b) menggambarkan MAC yang meningkat semakin tajam sejak awal • Gambar (c) menggambarkan kurva MAC yang mengandung tahap penurunan

awal diikuti oleh peningkatan nilai

Perhatikan Gambar 1, kurva MAC2 dimulai pada tingkat limbah ē (tingkat

limbah yang tak terkendalikan), seiring pengurangan tingkat limbah, biaya marjinal untuk mencapai pengurangan selanjutnya akan semakin meningkat. Semakin luas pengurangan limbah semakin besar biaya marjinal untuk menghasilkan pengurangan selanjutnya. Hal ini menghasilkan MAC yang semakin tajam seiring pengurangan limbah.

Effluent

Rp Rp

Effluent Effluent

(b)

Gambar 1. Representasi Marginal Abatement Cost Function

Sumber : Field, B.C. 1994. Environmental Economics : An Introductory. McGraw-Hill, Inc. Singapura.

(a)

Rp

(3)

Ada batas tertinggi bagi abatement cost ini. Pilihan ekstrim untuk sebuah cabang atau sumber limbah adalah dengan menghentikan kegiatannya sehingga akan menghasilkan limbah sama dengan nol (0). Biaya pelaksanaan kegiatannya tergantung pada kondisi yang dihadapi. Jika sumbernya hanya sebuah unit dari industri besar yang terdiri dari banyak unit, biaya untuk penutupan unit tersebut tidak akan begitu besar dan pengaruhnya akan kecil. Sebaliknya, jika kita berbicara tentang biaya perbaikan marjinal untuk keseluruhan industri – produksi energi listrik di Amerika Tengah misalnya – pilihan penghentian produksi dan untuk mencapai tingkat limbah sama dengan nol akan mengandung biaya yang besar. Analisis Marginal Abatement Cost (MAC) ini penting ketika kita mempelajari berbagai jenis kebijakan pengendalian pencemaran dan dampak yang diakibatkan karena pencemaran lingkungan dan polusi.

MAC MAC2 e c2 2c c1 b a e1 Effluent (ton/tahun)

Gambar 2. Anatomi Marginal Abatement Cost Curve

Sumber : Field, B.C. 1994. Environmental Economics : An Introductory. McGraw-Hill, Inc. Singapura.

(4)

Faktor-faktor yang membedakan MAC2 dan MAC1 adalah :

1. MAC2 dan MAC1 berhubungan dengan effluent dan sumber yang sama, namun

periode waktu yang berbeda. Gambar yang lebih rendah menggambarkan situasi setelah dikembangkan teknologi pengendalian pencemaran baru.

2. Sebelum perusahaan mengadopsi teknologi baru, Total Abatement Cost (TAC) mencapai tingkat e = (a + b) per tahun, sedangkan setelah perubahan maka TAC adalah sebesar b per tahun.

3. Nilai penghematan tahunan yang didapat dari perubahan teknologi sebesar a. Agregate Marginal Abatement Cost

Umumnya kebijakan lingkungan (tingkat Negara), bertujuan untuk mengendalikan pencemaran dari sejumlah sumber polusi, bukan hanya satu sumber saja. Fungsi Agregat MAC untuk sekelompok perusahaan diperoleh dengan menggabungkan kurva MAC masing-maasing. Konsep dasar dari abatement cost ini menunjukkan pembiayaan minimal dalam mencapai pengurangan pencemaran bagi sebuah perusahaan jika terfokus pada fungsi MAC tunggal, atau untuk sejumlah sumber effluent jika kita tertarik pada agregat fungsi MAC.

(5)

Gambar 3 menunjukkan dua fungsi MAC tunggal yang diberi nama sumber A dan sumber B, dimana sumber B adalah tempat yang lebih modern dengan alternatif teknologi pengendalian pencemaran yang lebih fleksibel. Agregat kurva MAC merupakan penggabungan dari kedua hubungan tunggal ini. Permasalahannya adalah ketika ada dua sumber dengan abatement cost yang berbeda maka biaya totalnya akan tergantung pada bagaimana mengalokasikan total pencemaran pada berbagai sumber yang berbeda tersebut. Cara tepat untuk melakukannya adalah dengan menggabungkan keduanya secara horizontal.

Emisi A (ton/mg)

Rp/mg Rp/mg Rp/mg

Gambar 3. Aggregate Abatement Cost

Sumber : Field, B.C. 1994. Environmental Economics : An Introductory. McGraw-Hill, Inc. Singapura.

MAC MAC MAC

Sumber A Sumber B Agregat MAC

Emisi B

(6)

3.1.2 Biaya Produksi

Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (output). Masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi. Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan.

Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang, menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya. Biaya produksi juga dapat dikatakan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.

Biaya produksi dibedakan atas dua jenis yaitu :

 Biaya eksplisit yaitu pengeluaran-pengeluaran perusahaan-perusahaan yang berupa uang atau cek dengan tujuan mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan oleh perusahaan.

 Biaya implisit (tersembunyi) yaitu biaya taksiran pengeluaran faktor-faktor yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut : a. bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi b. bahan-bahan pembantu atau penolong

(7)

c. upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur d. penyusutan peralatan produksi

e. uang modal, sewa

f. biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi

g. biaya pemasaran seperti biaya iklan h. pajak

Harga Pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dimulai dari bahan baku, bahan baku tambahan, yang diproses sampai menjadi barang jadi.2 Adapun pengertian dari biaya-biaya tersebut diatas adalah sebagai berikut:

1. biaya bahan baku langsung (Direct materials).

Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produk. Contoh bahan baku langsung adalah kayu untuk pembuatan mebel dan tanah liat untuk pembuatan genteng. Pertimbangan utama dalam mengelompokkan bahan kedalam bahan baku langsung adalah kemudahan penelusuran proses pengubahan bahan tersebut sampai menjadi barang jadi. Sebagai contoh, paku untuk membuat peralatan mebel merupakan bagian dari barang jadi, namun agar perhitungan biaya mebel tersebut bias dilakukan secara cepat, bahan ini dapat diklasifikasikan sebagai bahan baku tidak langsung.

2

Adolph Matz et. Al(1997:24).Analisis Biaya Produksi Berdasarkan Perhitungan Metode ACTIVITY BASED COSTING dan Metode Konvensional. situs:

http://unpas.ac.id/pmb/home/images/articles/infomatek/Jurnal_VI_4-4a.pdf. (diakses tanggal 12 Januari 2009)

(8)

2. biaya tenaga kerja (Direct Labor).

Biaya tenaga kerja langsung adalah karyawan atau karyawati yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Biaya untuk ini meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan kepada produk tertentu.

3. biaya overhead pabrik (Factory overhead).

Overhead pabrikasi atau "beban pabrik dapat didefinisikan sebagai biaya dari bahan tidak langsung, pekerja tidak langsung dan semua biaya pabrikasi lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung ke produk tertentu. Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa overhead pabrik mcncakup semua biaya pabrikasi kecuali bahan langsung dan pekerja langsung. Bahan baku tidak langsung adalah semua bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, teiapi pemakaiannya kecil atau rumit sehingga tidak dapat dianggap sebagai bahan baku langsung. Bahan-bahan seperti minyak pelumas, lap pembersih, dan sikat terrmasuk dalam perbekalan pabrik (factory supplies) yang merupakan bahan baku tidak langsung yang diperlukan untuk menjaga agar lokasi kerja dan mesin-mesin tetap dalam keadaan siap-pakai dan aman.

Biaya produksi menurut waktu terdiri dari biaya jangka panjang dan biaya jangka pendek. konsep-konsep biaya yang digunakan dalam analisis jangka pendek adalah:

1. Biaya tetap (Fixed Cost) 2. Biaya Variabel (Variabel Cost) 3. Biaya Total (Total Cost)

(9)

5. Biaya Marginal (Marginal Cost)

Biaya total adalah biaya tetap ditambah biaya variabel (TC=FC+VC). Fungsi biaya total merinci biaya total yang dikenakan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu output tertentu selama kurun waktu tertentu. Fungsi biaya total dirumuskan sebagai berikut:

TC=f(q)

Terdapat 2 fungsi biaya yang dapat diturunkan dari fungsi biaya total tersebut diatas yaitu:

1. Fungsi Biaya Tetap Total/Total Fixed Cost (TFC)

2. Fungsi Biaya Variabel Total/Total Variabel Cost (TVC) TVC(q)=TC(q) – TFC (q)

(10)

tingkat pencemarannya. Persamaan ini didapat dengan perhitungan persamaan garis dari dua titik yaitu titik (0; 24.189.998,1) dan titik (37,42;0)

0 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 0 2 2 6 8 10 11 13 14 15 17 26 49 Konsentrasi Parameter TSS (mg/l) M A C ( R u p ia h ) MAC TSS

(11)

Industri farmasi Kegiatan produksi eksternalitas positif Pelayanan kesehatan, dan lain-lain Peningkatan kesejahteraan negatif Pencemaran lingkungan

Limbah padat, gas dan debu Limbah Cair

Parameter limbah cair per mg/l : BOD, COD, TSS

Marginal Abatement Cost (MAC)

Biaya Lingkungan (Environtmental Cost)

Biaya produksi dan keuntungan per unit

produk

Keterangan :

: Tidak termasuk objek penelitian : Internalisasi

Industrialisasi

Harga produk

Gambar

Gambar 1. Representasi Marginal Abatement Cost Function
Gambar 3. Aggregate Abatement Cost

Referensi

Dokumen terkait

model kepemimpinan transformasional, para pengikut merasa percaya, kagum, loyal dan menghormati pemimpin, dan mereka termotivasi melakukan hal yang lebih dari apa yang mereka

Nilai PW meningkat pada musim hujan khususnya pada periode DJF tetapi kondisi udara periode MAM lebih tidak stabil sehingga badai guntur tertinggi terjadi pada

perumusan kebijakan dan pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang ekonomi. (1t Deputi Bidang Sumber Da1'a Alam

Di dalam Lambang Daerah terdapat Gunung/Pulau, melambangkan Daerah Kepulauan bahwa Kabupaten Halmahera Timur merupakan wilayah Provinsi Maluku Utara dengan jumlah gunung

Lebih dari itu, Nasionalisme yang ada dalam filsafat Pancasila adalah Nasionalisme yang berpadu dengan Humanisme, yang telah dijelaskan oleh Soekarno bahwa dapat disebut juga

Berdasarkan hal itu, dapat disimpulkan hasil kemampuan bercerita anak kelas eksperimen yang diberikan treatment bercerita menggunakan gambar dari hasil menggambar bebas lebih baik

Bagaimana pengaruh Perbedaan Individu terhadap Proses Keputusan Konsumen dalam memilih tempat makan di Kota Bandung menggunakan metode SEM dengan PLS.. Bagaimana

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa 1 kesalahan yang dialami siswa terletak pada mengoperasikan pecahan bentuk aljabar, kurangnya pemahaman siswa terkait dengan materi