• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

Prarancangan Pabrik Isopropil Alkohol Dari Propilen dan Air

Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 51

BAB IV

UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

IV.1. Unit Pendukung Proses

Unit pendukung proses atau utilitas merupakan unit penunjang proses produksi yang merupakan bagian penting untuk berlangsungnya proses suatu pabrik. Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik isopropil alkohol adalah unit pengadaan air, unit pengadaan steam, unit pengadaan N2, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik, dan unit pengadaan bahan bakar.

1. Unit pengadaan air

Unit pengadaan air bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut:

a. Air pendingin

Kebutuhan make up air pendingin sebesar 66.558,903 kg/jam.

b. Air umpan boiler (steam)

Kebutuhan make up air umpan boiler sebesar 10.168,769 kg/jam.

c. Air konsumsi umum dan sanitasi

Kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi sebesar 6.904,167 kg/jam.

2. Unit pengadaan steam

Unit pengadaan steam bertugas menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas untuk reboiler dan heat exchanger. Kebutuhan steam sebesar 97.070,687 lb/jam.

(2)

commit to user

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 3. Unit pengadaan udara tekan

Unit ini bertugas menyediakan udara tekan untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic, penyediaan udara tekan di bengkel, dan kebutuhan umum yang lain. Kebutuhan udara tekan yang harus disediakan adalah sebesar 44,174 m3/jam.

4. Unit pengadaan N2

Unit ini bertugas untuk keperluan purging alat proses saat shutdown.

5. Unit pengadaan listrik

Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik atau listrik, AC, maupun untuk penerangan. Kebutuhan listrik sebesar 1095,61 kW di- supply dari PLN dan kebutuhan listrik sebesar 986,05 kW di-supply dari generator sebagai cadangan apabila PLN mengalami gangguan.

6. Unit pengadaan bahan bakar

Unit pengadaan bahan bakar bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler dan generator. Kebutuhan Industrial Diesel Oil (IDO) untuk pabrik ini adalah sebesar 284,238 L/jam.

IV.1.1. Unit Pengadaan Air

Kebutuhan air pendingin, air umpan boiler, air konsumsi umum, dan sanitasi menggunakan air yang diperoleh dari PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) yang terletak tidak jauh dari lokasi pabrik.

(3)

commit to user

Prarancangan Pabrik Isopropil Alkohol Dari Propilen dan Air

Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 1. Air Pendingin

Air pendingin yang digunakan adalah air dari PT KTI karena air tersebut sudah diproses sehingga sudah memenuhi persyaratan air yang akan digunakan sebagai pendingin. Kebutuhan air pendingin untuk pabrik ini dapat dilihat pada Tabel IV.1.

Tabel IV.1. Kebutuhan Air Pendingin

No. Kode Alat Nama Alat Kebutuhan (kg/jam)

1. CD-01 Kondenser 21,486,907

2. CD-02 Kondenser 350.593,391

3. CD-03 Kondenser 54.151,589

4. CD-04 Kondenser 45.974,969

2. Air Umpan Boiler

Air untuk umpan boiler membutuhkan penanganan khusus. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah sebagai berikut:

a. Kandungan yang dapat menyebabkan korosi

Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung larutan- larutan asam dan garam-garam terlarut.

b. Kandungan yang dapat menyebabkan kerak (scale reforming)

Pembentukan kerak disebabkan karena kesadahan dan suhu yang tinggi, yang biasanya berupa garam-garam silikat dan karbonat.

c. Kandungan yang dapat menyebabkan pembusaan (foaming)

Air yang biasanya diambil dari proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada boiler, karena adanya zat-zat organik, anorganik, dan zat-zat tidak larut dalam jumlah yang besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi.

(4)

commit to user

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Tahapan pengolahan air agar dapat digunakan sebagai air umpan boiler adalah demineralisasi dan deaerasi.

1. Unit Demineralisasi

Unit demineralisasi berfungsi untuk menghilangkan mineral-mineral yang terkandung dalam air seperti Ca2+, Mg2+, K+, Fe2+, Al3+, HCO3-, SO42-

, dan Cl- dengan bantuan resin. Air dialirkan menuju cation exchanger untuk mengikat ion-ion positif yang terlarut dalam air lunak. Alat ini berupa silinder tegak yang berisi tumpukan butir-butir resin penukar ion. Resin yang digunakan adalah jenis C-300 dengan notasi RH2. Reaksi yang terjadi dalam cation exchanger adalah:

2NaCl + RH2 RNa2 + 2 HCl CaCO3 + RH2 RCa + H2CO3

BaCl2 + RH2 RBa + 2 HCl

Air yang keluar dari cation exchanger kemudian diumpankan ke tangki anion exchanger untuk menghilangkan ion-ion negatif. Resin yang digunakan adalah jenis C-500P dengan notasi R(OH)2. Reaksi yang terjadi di dalam anion exchanger adalah:

R(OH)2 + 2 HCl RCl2 + 2 H2O R(OH)2 + H2SO4 RSO4 + 2 H2O R(OH)2 + H2CO3 RCO3 + 2 H2O 2. Unit Deaerator

Air yang sudah bebas dari ion-ion negatif dan positif kemudian dialirkan menuju tangki deaerator. Proses deaerasi bertujuan untuk menghilangkan gas

(5)

commit to user

Prarancangan Pabrik Isopropil Alkohol Dari Propilen dan Air

Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

terlarut, terutama oksigen dan karbon dioksida. Oksigen terlarut dapat menyebabkan korosi pada alat-alat proses dan boiler. Proses pengurangan gas- gas dalam unit deaerator dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Proses mekanis dilakukan dengan cara mengkontakkan air umpan boiler dengan uap tekanan rendah, mengakibatkan sebagian besar gas terlarut dalam air umpan terlepas dan dikeluarkan ke atmosfer. Selanjutnya dilakukan proses kimiawi dengan penambahan bahan kimia hidrazin (N2H4). Adapun reaksi yang terjadi adalah:

N2H4(aq) + O2(g) N2(g) + 2 H2O (l)

Gas ini kemudian dibuang ke atmosfer. Air bebas gas terlarut kemudian diumpankan menuju tangki penyimpanan umpan boiler.

Tabel IV.2. Kebutuhan Air Umpan Boiler

No. Keterangan Kebutuhan (kg/jam)

1. Kebutuhan air umpan boiler 61.012,616 2. Make up air umpan boiler (20%) 10.168,769

3. Air Konsumsi Umum dan Sanitasi

Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi berasal dari PT KTI.

Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor, perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis.

Syarat fisik:

a. Suhu di bawah suhu udara luar.

b. Warna jernih.

c. Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau.

(6)

commit to user

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium Syarat kimia:

a. Tidak mengandung zat organik.

b. Tidak beracun.

Syarat bakteriologis:

Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang pathogen.

Tabel IV.3. Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi

No. Keterangan Kebutuhan (kg/jam)

1. Perkantoran 570,833

2. Laboratorium 2.083,333

3. Kantin 83,333

4. Air hidran/taman 4.166,667

IV.1.2. Unit Pengadaan Steam

Steam yang diproduksi pada pabrik isopropil alkohol ini digunakan sebagai media pemanas reboiler dan heat exchanger. Untuk memenuhi kebutuhan steam digunakan 1 buah boiler. Steam yang dihasilkan dari boiler ini adalah saturated steam yang mempunyai suhu 198,89 °C dan tekanan 14,99 atm.

Jumlah steam yang dibutuhkan sebesar 97.070,687 lb/jam. Untuk menjaga kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusi dan make up blowdown pada boiler, maka jumlah steam dilebihkan sebanyak 20%. Sehingga jumlah steam yang dibutuhkan adalah 116.484,825 lb/jam.

Perancangan boiler :

Dirancang untuk memenuhi kebutuhan steam.

Steam yang dihasilkan: T = 390 °F = 198,89 °C P = 220,370 psia = 14,99 atm

Jenis boiler = boiler pipa air ( 29,60 atm)

(7)

commit to user

1. Menentukan daya boiler

Daya yang diperlukan boiler dihitung menggunakan persamaan:

(IV-1) dengan:

Ms = massa steam yang dihasilkan

= 116.484,825 lb/jam

Hv = entalpi steam pada 76,62 atm dan 304,4 °C

= 835,400 BTU/lbm (Kern, 1950, Tabel 7)

Hfeed = entalpi umpan (BTU/lbm) Umpan air terdiri dari:

20% make up air (T = 35 ° H H

kondensat = 588,9 BTU/lbm) (Kern, 1950, Tabel 7)

Hfeed = 697,120 BTU/lbm

Jadi daya yang dibutuhkan adalah sebesar 543,809 HP 2. Menentukan luas penampang perpindahan panas

Ditentukan luas bidang pemanasan = 12 ft2/HP Total heating surface = 6525,710 ft2

3. Perhitungan kapasitas boiler Q = M Hv Hfeed)

= 116.484,825 x (835,400 697,120)

= 18.204.201,804 BTU/jam 4. Kebutuhan bahan bakar

Bahan bakar yang digunakan adalah Industrial Diesel Oil (IDO).

34,5 x 970,3

) Hv

(

Daya Ms fe ed

(8)

commit to user

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Heating value (HV) IDO = 19.676 BTU/lb Densitas = 52,228 lb/ft3

Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan panas yang ada adalah sebesar 269,127 L/jam.

Spesifikasi boiler yang dibutuhkan:

Kode : B-01

Fungsi : Memenuhi kebutuhan steam Jenis : Boiler pipa air

Jumlah : 1 buah

Tekanan steam : 220,370 psi (14,991 atm) Suhu steam : 390 °F (198,889 °C) Efisiensi : 85%

Bahan bakar : Industrial Diesel Oil (IDO)

IV.1.3. Unit Pengadaan Udara Tekan

Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik isopropil alkohol digunakan sebagai instrumentasi pneumatic.

Kebutuhan udara tekan dihitung berdasarkan jumlah alat kontrol yang digunakan, yaitu 26 control valve sehingga diperkirakan kebutuhan udara tekan sebesar 44,174 m3/jam, tekanan 5,921 atm (87,022 psi), dan suhu 30 °C. Alat untuk menyediakan udara tekan berupa kompresor.

(9)

commit to user

Perhitungan Daya Kompresor

Daya yang diperlukan kompresor dihitung menggunakan persamaan:

(IV-2) dengan:

K = adiabatik exponent = 1,16 (Branan, 1994, fig. 1) P1 = suction pressure = 1 atm (14,7 psi)

Q1 = kapasitas aktual = 33,599 ft3/menit

r = compression ratio (P2/P1) = 5,9213 (Perry, 2008, p. 10-45) EO = efisiensi = 80%

Jadi daya yang dibutuhkan adalah sebesar 6 HP.

Spesifikasi kompresor yang dibutuhkan:

Kode : KU-01

Fungsi : Memenuhi kebutuhan udara tekan Jenis : Single Stage Reciprocating Compressor

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 44,174 m3/jam Tekanan suction : 1 atm (14,7 psi) Tekanan discharge : 5,921 atm (87,022 psi) Suhu udara : 30 °C

Efisiensi : 80%

Daya kompresor : 6 HP

O

K 1) (K 1 1

E

1 r

.Q P 1 K

K 33000

144

Daya

(10)

commit to user

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium IV.1.4. Unit Pengadaan N2

Kebutuhan N2 disediakan untuk keperluan purging saat shutdown.

Nitrogen yang disimpan dalam fase cair dengan kemurnian produk nitrogen adalah sebagai berikut:

- Kandungan air : 0,1 ppm max.

- Kandungan CO2 : 1 ppm max.

- Kandungan O2 : 0,02 % max.

IV.1.5. Unit Pengadaan Listrik

Kebutuhan tenaga listrik di pabrik isopropil alcohol ini dipenuhi oleh PLN dan generator pabrik. Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari:

1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas.

2. Listrik untuk penerangan.

3. Listrik untuk AC.

4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi.

1. Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas

Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas dapat dilihat pada Tabel IV.4. dan Tabel IV.5.

Tabel IV.4. Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses Nama Alat Jumlah Daya (HP) Total Horse Power (HP)

P-01 1 1,00 1,00

P-02 1 200,00 200,00

P-03 1 1,00 1,00

(11)

commit to user

Prarancangan Pabrik Isopropil Alkohol Dari Propilen dan Air

Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Tabel IV.4. Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses (lanjutan)

P-04 1 5,00 5,00

P-05 1 15,00 15,00

P-06 1 1,00 1,00

P-07 1 3,00 3,00

P-08 1 1,00 1,00

P-09 1 1,50 1,50

CP 1 475,90 475,90

Jumlah 704,40

Tabel IV.5. Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Utilitas Nama Alat Jumlah Daya (HP) Total Horse Power (HP)

PU-01 1 1,50 1,50

PU-02 1 0,50 0,50

PU-03 1 0,75 0,75

PU-04 1 0,50 0,50

PU-05 1 5,00 5,00

PU-06 1 0,75 0,75

PU-07 1 0,75 0,75

PWT-01 1 0,75 0,75

PWT-02 1 1,50 1,50

PWT-03 1 150,00 150,00

PWT-04 1 40,00 40,00

PWT-05 1 0,75 0,75

PWT-06 1 1,00 1,00

PWT-07 1 7,50 7,50

PWT-08 1 0,75 0,75

PWT-09 1 7,50 7,50

PWT-10 1 7,50 7,50

Fan CT 1 60,00 60,00

CP 1 6,00 6,00

Jumlah 293,00

Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan utilitas sebesar 997,39 HP. Untuk faktor keamanan, kebutuhan listrik ini dilebihkan 10%

sehingga total kebutuhan listrik adalah 1097,14 HP atau sebesar 818,13 kW.

(12)

commit to user

2. Listrik untuk Penerangan

Untuk menentukan besarnya tenaga listrik penerangan digunakan persamaan:

(IV-3) dengan :

L : Lumen per outlet a : Luas area, ft2

F : foot candle yang diperlukan (Perry, 2008, Tabel 13)

U : Koefisien utilitas (Perry, 2008, Tabel 16)

D : Efisiensi lampu (Perry, 2008, Tabel 16)

Tabel VI.6. Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan

Bangunan Luas, m2 Luas, ft2 F U D Lumen

Pos keamanan 150 1.614,55 20,00 0,42 0,75 102.510,94 Parkir 1.076 11.581,69 10,00 0,49 0,75 315.147,92

Kantin 91 979,49 20,00 0,51 0,75 51.215,27

Kantor Pusat 675 7.265,46 35,00 0,60 0,75 565.091,55 Poliklinik 243 2.615,57 30,00 0,56 0,75 186.826,19 Ruang kontrol 285 3.067,64 40,00 0,56 0,75 292.156,18 Laboratorium 240 2.583,28 40,00 0,56 0,75 246.026,25

Safety 240 2.583,28 40,00 0,56 0,75 246.026,25

Proses 9.616 103.503,25 30,00 0,59 0,75 7.017.169,17

Mushola 81 871,86 20,00 0,55 0,75 42.271,78

Utilitas 1.125 12.109,10 10,00 0,59 0,75 273.652,08 Ruang generator 310 3.336,73 10,00 0,51 0,75 87.234,80 Garasi 1.020 10.978,92 10,00 0,51 0,75 287.030,63

Gudang 405 4.359,28 5,00 0,51 0,75 56.984,02

Bengkel 150 1.614,55 40,00 0,51 0,75 168.841,55 Pemadam 187 2.012,80 20,00 0,51 0,75 105.244,56 Jalan dan taman 9.000 96.872,84 5,00 0,55 0,75 1.174.216,22 Area perluasan 5.172 55.669,59 5,00 0,57 0,75 651.106,32

Jumlah 30.066 323.619,86 11.868.751,70

U.D Daya a.F

(13)

commit to user

Prarancangan Pabrik Isopropil Alkohol Dari Propilen dan Air

Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium Jumlah lumen:

a. Untuk penerangan dalam ruangan = 9.728.281,24 lumen b. Untuk penerangan bagian luar ruangan = 2.140.470,46 lumen

Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu fluorescent 40 Watt di mana satu buah lampu instant starting daylight 40 W mempunyai 1.920 lumen (Perry, 2008, Tabel 18).

Jadi jumlah lampu dalam ruangan = 9.728.281,24 / 1.920

= 5.067 buah

Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu mercury 100 Watt, di mana lumen output tiap lampu adalah 4.300 lumen.

Jadi jumlah lampu luar ruangan = 2.140.470,46 / 4.300

= 498 buah

Total daya penerangan = (40 W x 5.067 + 100 W x 498)

= 252.480 W

= 252,48 kW 3. Listrik untuk AC

Kebutuhan listrik untuk kebutuhan AC diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 15.000 Watt atau 15 kW.

4. Listrik untuk Laboratorium dan Instrumentasi

Kebutuhan listrik untuk laboratorium dan instrumentasi diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 10.000 watt atau 10 kW.

(14)

commit to user

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Tabel IV.7. Total Kebutuhan Listrik Pabrik

No. Kebutuhan Listrik Tenaga Listrik (kW)

1.

2.

Listrik untuk keperluan proses dan utilitas Listrik untuk keperluan penerangan

606,25 252,48 3.

4.

Listrik untuk AC

Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi

15,00 10,00

Total 883,73

Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik jika terjadi pemadaman listrik dari PLN berfungsi untuk menyuplai 90% listrik dari total kebutuhan listrik, yaitu 986,05 kW. Efisiensi generator sebesar 80%, sehingga generator yang disiapkan harus mempunyai output 1.183,26 kW. Oleh karena itu, dipilih generator dengan daya 1200 kW dan masih tersedia cadangan daya sebesar 16,74 kW.

Spesifikasi generator yang diperlukan:

Jenis : AC generator

Jumlah : 1 buah

Kapasitas/tegangan : 1200 kW; 230/400 volt

Efisiensi : 80%

Bahan bakar : IDO (Industrial Diesel Oil)

IV.1.6. Unit Pengadaan Bahan Bakar

Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar boiler dan generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah Industrial Diesel Oil (IDO). IDO diperoleh dari Pertamina dan distributornya.

(15)

commit to user

Bahan bakar IDO yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

Specific gravity : 0,839

Heating Value : 19.676 BTU/lb Efisiensi bahan bakar : 80%

Densitas : 52,228 lb/ft3

Kebutuhan bahan bakar untuk tiap alat dihitung dengan persamaan berikut:

(IV-4) Tabel IV.8. Total Kebutuhan Bahan Bakar Pabrik

Keterangan Boiler Generator

Efisiensi bahan bakar 85% 80%

Kapasitas (BTU/jam) 18.204.201,804 4.094.584,911

Kebutuhan IDO (L/jam) 269,127 15,110

IV.2. Laboratorium

Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Data-data tersebut digunakan untuk evaluasi unit-unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk pengendalian mutu.

Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik dilakukan untuk mengendalikan mutu produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan mulai bahan baku, saat proses berlangsung, dan pada hasil atau produk.

Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga kualitas dari bahan baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan normal atau

lue Heating Va x

Densitas Alat x

Efisiensi

Alat Kapasitas bakar

Bahan

(16)

commit to user

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

menyimpang. Jika diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi.

Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan yang mempunyai tugas pokok, antara lain:

a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk.

b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi.

c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin dan yang berkaitan langsung dengan proses produksi.

Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan non-shift.

1. Kelompok shift

Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa-analisa rutin terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan dibagi menjadi 3 shift. Masing-masing shift bekerja selama 8 jam.

2. Kelompok non-shift

Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas, antara lain:

a. Menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium.

b. Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi.

(17)

commit to user

Prarancangan Pabrik Isopropil Alkohol Dari Propilen dan Air

Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

c. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran produksi.

Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi:

1. Laboratorium fisik.

2. Laboratorium analitik.

3. Laboratorium penelitian dan pengembangan.

IV.2.1. Laboratorium Fisik

Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap sifat-sifat bahan baku, produk, dan air yang meliputi air baku, air pendingin, dan air limbah. Pengamatan yang dilakukan meliputi specific gravity, viskositas, dan kandungan air.

IV.2.2. Laboratorium Analitik

Bagian ini mengadakan pemeriksaan terhadap bahan baku dan produk mengenai sifat-sifat kimianya. Analisa yang dilakukan, yaitu:

1. Analisa komposisi bahan baku.

2. Analisa komposisi produk.

3. Analisa air, meliputi:

a. Air baku.

b. Air pendingin.

c. Air konsumsi umum dan sanitasi.

d. Air limbah.

(18)

commit to user

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

IV.2.3. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya diversifikasi produk dan perlindungan terhadap lingkungan.

Selain mengadakan penelitian rutin, laboratorium ini juga mengadakan penelitian yang sifatnya non rutin, misalnya penelitian terhadap produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian guna mendapatkan alternatif lain terhadap penggunaan bahan baku.

IV.2.4. Prosedur Analisa Bahan Baku dan Produk

Analisa bahan baku dan produk utama dilakukan menggunakan Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (HPLC), yaitu dengan cara mengambil sampel bahan baku propilen, produk diisopropil eter, dan isopropil alkohol secukupnya, kemudian dianalisa langsung dengan menggunakan Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (HPLC). Prinsip kerja dari HPLC yaitu:

1. Fasa gerak cair dipompa ke detektor melalui kolom.

2. Sampel bahan baku diinjeksi ke dalam aliran fasa gerak.

3. Solut yang telah berinteraksi dengan fasa diam akan keluar kolom dideteksi, kemudian direkam dalam bentuk kromatogram.

Komputer digunakan untuk mengontrol kerja sistem HPLC, mengumpulkan data, dan mengolah data hasil pengukuran HPLC.

IV.2.5. Prosedur Analisa Proses

Analisa proses dilakukan menggunakan Kromatografi Gas, yaitu dengan cara mengambil sampel gas propilen secukupnya, kemudian dianalisa langsung menggunakan Kromatografi Gas. Prinsip kerja dari kromatografi gas yaitu:

(19)

commit to user

Prarancangan Pabrik Isopropil Alkohol Dari Propilen dan Air

Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

1. Gas pembawa dialirkan dari tangki bertekanan tinggi melalui alat pengatur tekanan yang dapat menentukan kecepatan aliran gas pembawa yang akan mengalir ke komponen yang lain.

2. Sampel yang berupa gas dialirkan ke dalam kolom.

3. Pada kolom, campuran zat penyusun mengalami pemisahan proses partisi melalui detektor yang mengirimkan signal ke recorder setelah mengalami amplifikasi.

4. Sampel yang berupa gas dimasukkan ke injektor melalui katup.

5. Di dalam injector, sampel mengalir dengan gas pembawa masuk ke dalam kolom.

Dengan alat ini dapat ditentukan komposisi bahan baku di proses apakah sudah memenuhi kriteria sebagai bahan baku atau belum.

IV.2.6. Prosedur Analisa Air

Air yang dianalisis antara lain:

1. Air proses 2. Air umpan boiler

3. Air konsumsi umum dan sanitasi

Parameter yang diuji, antara lain: warna, pH, kandungan klorin, tingkat kekeruhan, total kesadahan, jumlah padatan, total alkalinitas, sulfat, silika, dan konduktivitas air.

Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium analisa air ini, antara lain:

1. pH meter, digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman/kebasaan air.

(20)

commit to user

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

2. Spektrofotometer, digunakan untuk mengetahui konsentrasi suatu senyawa terlarut dalam air.

3. Spectroscopy, digunakan untuk mengetahui kadar silika, sulfat, hidrazin, turbiditas, kadar fosfat, dan kadar sulfat.

4. Peralatan titrasi, untuk mengetahui jumlah kandungan klorida, kesadahan dan alkalinitas.

5. Conductivity meter, untuk mengetahui konduktivitas suatu zat yang terlarut dalam air.

Air umpan boiler yang dihasilkan unit demineralisasi juga diuji oleh laboratorium ini. Parameter yang diuji, antara lain: pH, konduktivitas, dan kandungan silikat (SiO2), serta kandungan Mg2+, Ca2+.

IV.3. Unit Pengolahan Limbah

Limbah yang dihasilkan dari pabrik isopropil alkohol dapat diklasifikasi:

1. Bahan buangan cair.

2. Bahan buangan padatan.

3. Bahan buangan gas.

Pengolahan limbah ini didasarkan pada jenis buangannya:

1. Pengolahan bahan buangan cair

Limbah cair dari pabrik isopropil alkohol ini berupa:

a. Oily water dari mesin proses

Oily water berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat lain.

Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak di

(21)

commit to user

Prarancangan Pabrik Isopropil Alkohol Dari Propilen dan Air

Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

bagian atas dialirkan ke penampungan minyak dan pengolahannya dengan pembakaran di dalam tungku pembakar, sedangkan air di bagian bawah dialirkan ke penampungan akhir, kemudian dibuang.

b. Air sisa proses

Limbah air sisa proses merupakan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi, seperti air sisa regenerasi. Air sisa regenerasi dari unit penukar ion dan unit demineralisasi dinetralkan dalam kolam penetralan.

Penetralan dilakukan dengan menggunakan larutan H2SO4 jika pH buangannya lebih dari 7,0 dan dengan menggunakan larutan NaOH jika pH buangannya kurang dari 7,0. Air yang netral dialirkan ke kolam penampungan akhir bersama-sama dengan aliran air dari pengolahan yang lain dan blow down dari cooling tower.

c. Air buangan sanitasi

Air buangan sanitasi yang berasal dari kantor maupun rumah tangga di kawasan pabrik dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan menggunakan lumpur aktif, aerasi dan desinfektan Calsium Hypoclorite.

2. Pengolahan bahan buangan padatan

Limbah padat yang dihasilkan berasal dari limbah domestik dan IPAL.

Limbah domestik berupa sampah-sampah dari keperluan sehari-hari seperti kertas dan plastik. Sampah tersebut ditampung di dalam bak penampungan dan selanjutnya dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Limbah yang berasal dari IPAL diurug di dalam tanah yang dindingnya dilapisi dengan clay

(22)

commit to user

Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

(tanah liat) agar limbah yang dipendam termasuk berbahaya tidak menyebar ke lingkungan sekitarnya.

3. Pengolahan bahan buangan gas

Limbah gas berasal dari hasil atas Flash Drum berupa campuran C3H6, C3H8, C3H7OH, C6H14O dan H2O. Limbah ini dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk Boiler

IV.4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pedoman keselamatan kerja dibuat untuk memberikan informasi yang lengkap tentang tata tertib dalam bekerja yang baik dan benar, agar kesehatan dan keselamatan pekerja selama melakukan tugasnya terjamin sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak pabrik yang bekerja sama dengan departemen tenaga kerja.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pabrik cukup berbahaya, oleh karena itu diperlukan disiplin kerja yang baik. Kesalahan akan dapat mengakibatkan kecelakaan bagi manusia dan peralatan pabrik, untuk itu setiap karyawan pabrik diberikan alat pelindung diri. Alat pelindung diri bukan merupakan alat untuk menghilangkan bahaya di tempat kerja, tetapi hanya merupakan usaha untuk mencegah dan mengurangi kontak antara bahaya dan tenaga kerja sesuai dengan standar yang diizinkan.

Keamanan kerja berkaitan erat dengan aktifitas suatu industri, sehingga perlu dipikirkan suatu sistem keamanan yang memadai, karena menyangkut keselamatan manusia, bahan baku, produk dan peralatan pabrik.

Gambar

Tabel IV.1.   Kebutuhan Air Pendingin
Tabel IV.2.   Kebutuhan Air Umpan Boiler
Tabel IV.3.   Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi
Tabel IV.4.   Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses  Nama Alat  Jumlah  Daya (HP)  Total Horse Power (HP)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Implementation Framework, MCA-Indonesia adalah lembaga wali amanat yang mewakili Pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan dana, serta merupakan lembaga

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Efektifitas Latihan Range Of Motion Cylindrical Grip Terhadap

Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan Institute Teknologi Bandung (ITB) merupakan perguruan tinggi di Indonesia yang sudah mengembangkan program pendidikan untuk

Walaupun varietas unggul Indragiri memberikan hasil yang paling tinggi, yaitu 5,20 t/ha GKG, disamping itu juga tahan terhadap keracunan besi, namun karena rasa nasi yang

Belanja Barang/Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga yang tidak termasuk hibah dan bantuan sosial

karena ada aturan selama 3 tahun harus tertanamSO%o,jadi untuk sementara setiap tahun kedepannya kita tanam akan sesedikit mungkin tetapi mencukupi supaya lahan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

Diawali dengan pengumpulan data, uji validitas dan uji reliabilitas, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA)