• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro)."

Copied!
296
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI (MAKRO)

Penelitian dilaksanakan pada mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Maria Paskarizki Donna Pratiwi. Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro), dengan pokok bahasan perbankan di Indonesia melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus terdiri yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan dosen dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar mahasiswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.

Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat dsimpulkan sebagai berikut: penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa semester 1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peningkatan ini ditunjukkan dari hasil perhitungan rata-rata pretest = 3,54 dan hasil posttest = 7,83. Hasil pengujian statistik terhadap hasil perbandingan pretest dan posttest

(2)

   

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL

JIGSAW AS AN ATTEMPT TO INCREASE STUDENTS’ UNDERSTANDING IN INTRODUCING MACRO ECONOMICS

This Study was Conducted on the first Semester Students of Economics Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

Maria Paskarizki Donna Pratiwi. Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This study aims to identify the progress of students’ understanding in studying Macro Economics class, with the topic on banking in Indonesia through the implementation of cooperative learning model jigsaw.

This study was conducted in the first semester students of Economics Faculty of Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. This classroom action research was done by conducting on one cycle which consists of four steps. They were planning, action, observation, and reflection. The data were gathered from lecturers’ activities, observation sheets in teaching learning process, observation classroom instrument, students’ activities, observation sheets in groups, and reflection instrument. The researcher used descriptive analysis and comparative analysis to analyze the data.

Based on the result of research analysis, it could be concluded that the implementation of jigsaw cooperative model increases the understanding of the first semester students of Economics, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. The increase can be seen from the calculation of pretest average is 3,54 and posttest result is 7,83. The result of statistical testing towards the result pretest and posttest comparison shows that there is significant difference (sig. (2-tailed) = 0,000 > α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE

JIGSAW

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR

ILMU EKONOMI (MAKRO)

(Penelitian dilaksanakanpada Mahasiswa Semester 1 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Maria Paskarizki Donna Pratiwi NIM : 071334009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(4)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE

JIGSAW

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR

ILMU EKONOMI (MAKRO)

(Penelitian dilaksanakanpada Mahasiswa Semester 1 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Maria Paskarizki Donna Pratiwi NIM : 071334009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(5)
(6)

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(7)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Tuhan Yang Maha Esa

Ayahku Stevanus Sri Utomo

Ibuku Chatarina Heni Susilowati.

Adikku Lucia Ardenia Dwintya S.

Adikku Brigita Nindatama Trilia P.

Pakde dan Bude Suprobo dan Samidi.

Johan Sumarlin dan Keluarga

(8)

   

MOTTO

Jadilah pengubah keadaan dan bukan menjadi korban dari

perubahan

Terimalah keadaan apa pun yang sedang anda alami,

bekerja-keraslah, dan jadilah pribadi yang kuat karena

tenaga dari rencana-rencana anda.

Segera setelah itu, anda akan mulai mampu mempengaruhi

kualitas dari yang terjadi yang terjadi kepada anda.

Dengannya, anda menjadi pengubah keadaan.

(Mario Teguh)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(9)

PERNYATAAN KEASLIAN

KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Agustus 2011

(10)

   

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Paskarizki Donna Pratiwi

Nomor mahasiswa : 071334009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI (MAKRO).

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tangga : 25 Agustus 2011 Yang menyatakan

Maria Paskarizki Donna Pratiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(11)

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI (MAKRO)

Penelitian dilaksanakan pada mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Maria Paskarizki Donna Pratiwi. Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro), dengan pokok bahasan perbankan di Indonesia melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus terdiri yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan dosen dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar mahasiswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.

(12)

   

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL

JIGSAW AS AN ATTEMPT TO INCREASE STUDENTS’ UNDERSTANDING IN INTRODUCING MACRO ECONOMICS

This Study was Conducted on the first Semester Students of Economics Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

Maria Paskarizki Donna Pratiwi. Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This study aims to identify the progress of students’ understanding in studying Macro Economics class, with the topic on banking in Indonesia through the implementation of cooperative learning model jigsaw.

This study was conducted in the first semester students of Economics Faculty of Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. This classroom action research was done by conducting on one cycle which consists of four steps. They were planning, action, observation, and reflection. The data were gathered from lecturers’ activities, observation sheets in teaching learning process, observation classroom instrument, students’ activities, observation sheets in groups, and reflection instrument. The researcher used descriptive analysis and comparative analysis to analyze the data.

Based on the result of research analysis, it could be concluded that the implementation of jigsaw cooperative model increases the understanding of the first semester students of Economics, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. The increase can be seen from the calculation of pretest average is 3,54 and posttest result is 7,83. The result of statistical testing towards the result pretest and posttest comparison shows that there is significant difference (sig. (2-tailed) = 0,000 > α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro).” Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapat berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan. S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(14)

   

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., selaku dosen pengujiskripsi atas segala arahan, bimbingan, kritik, dan saran yang sudah diberikan kepada penulis dalam merevisi skripsi ini.

6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M. Pd selaku dosen penguji skripsi atas segala arahan, bimbingan, kritik, dan saran yang sudah diberikan kepada penulis dalam merevisi skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para staf karyawan USD Yogyakartayang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di USD.

8. Bapak Drs. P.A Rubiyanto selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro) dan patner saat penelitian yang dengan tulus, setia, sabar, dan penuh perhatian mendampingi dan membibing penulis selama pelaksanaan penelitian. Tanpa kerjasama dari bapak, penelitian saya tidak akan berhasil.

9. Seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma, khususnya mahasiswa angkatan 2010 semester 1 yang telah dengan sabar dan setia mengikuti pelajaran yang digunakan penulis untuk penelitian. Tanpa kalian penelitian tidak mungkin berjalan dengan lancar.

10. Kedua orang tuaku, Bapak Stevanus Sri Utomo, S.Pd dan Ibu Chatarina Heni Susilowati, S.Pd yang tercinta, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Tuhan selalu menyertai Bapak dan Ibu tercinta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(15)

11. Adikku Lucia Ardenia Dwintya Sari terima kasih atas dukungan, doanya, belajar yang rajin ojo facebookan terus.

12. Adikku Brigita Nindatama Trilia Putri terima kasih atas semangat, doa, dan hiburannya, belajar yang rajin jangan mainan sepeda terus.

13. Johan Sumarlin, S.Kom tersayang terima kasih atas saran, doa, dukungan, motivasi, perhatian, serta segala bantuan selama kuliah dan penyelesaian skripsi ini. Berkat Tuhan selalu menyertai.

14. Pakde Probo dan Bude Suprih, terima kasih atas dukungan dan doanya. 15. Pakde Samidi dan Bude Cicil, terima kasih atas dukungan dan doanya.

16. Teman-teman seperjuangan Felix, Danu, Venny, Nicolas Bayu, Lian, Rima dan seluruh teman-temanku Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 terima kasih atas semangat dan dorongan kalian serta segala informasi, waktu, kebersamaan kalian, perhatian teman-teman yang sangat berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

17. Teman-teman Bromo 19A Gejayan, Maya, Lina, Tia, Fitri, Rama, terima kasih atas dukungan dan doanya, sinau seng rajin ben cepet lulus.

18. Ibu Sri, Ibu kost Bromo 19A, terima kasih atas doanya.

(16)

   

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik, dan masukkan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 25 Agustus 2011 Penulis,

Maria Paskarizki Donna Pratiwi  

                                     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(17)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

(18)

   

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 8

B. Pembelajaran Kooperatif ... 13

C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 17

D. Pemahaman Mahasiswa ... 20

E. Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro) ... 22

F. Kerangka Berpikir ... 23

G. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 28

D. Prosedur Penelitian ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 34

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Teknik Analisis Data ... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(19)

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 42

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 42

B. Arti Logo,Visi,Misi Universitas Sanata Dharma... 43

C. Statuta Universitas Sanata Dharma ... 46

D. Struktur Organisasi ... 48

E. Nama-nama Rektor ... 51

F. Jurusan dan Program Studi ... 51

G. Peraturan Akademik ... 52

H. Hak dan Kewajiban Mahasiswa ... 56

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Deskripsi Penelitian ... 60

1. Observasi pra penelitian ... 60

a. Observasi dosen ... 61

b. Observasi mahasiswa ... 65

c. Observasi kelas ... 67

2. Siklus pertama ... 73

a. Perencanaan... 74

b. Tindakan ... 79

c. Observasi ... 84

(20)

   

B. Analisis Komparasi Pemahaman Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw ... 98

1. Deskripsi data ... 98

2. Pengujian komparatif ... 101

a. Pengujian komparatif ... 101

b. Pengujian hipotesis penelitian ... 101

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 105

A. Kesimpulan ... 105

B. Keterbatasan Penelitian ... 106

C. Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

LAMPIRAN ... 109

\

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(21)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Skala Penilaian ... 22

Tabel 4.1 Jurusan dan Program Studi ... 51

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Belajar... 54

Tabel 4.3 Beban Studi Maksimal ... 56

Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Dosen ... 63

Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Mahasiswa ... 66

Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran ... 69

Tabel 5.4 Aktivitas Dosen pada Siklus 1 ... 84

Tabel 5.5 Perilaku Mahasiswa Saat Pembelajaran Pada Siklus Pertama .... 89

Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas ... 91

Tabel 5.7 Kesan Dosen Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 94

Tabel 5.8 Refleksi Mahasiswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 96

Tabel 5.9 Peningkatan Pemahaman Belajar Mahasiswa ... 99

Tabel 5.10 Pengujian Normalitas Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov ... 101

(22)

   

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas ... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(23)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Lembar Observasi Kegiatan Dosen ... 110 Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Mahasiswa ... 111 Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas ... 112 Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Dosen Proses Pembelajaran ... 113 Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas ... 116 Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mahasiswa dalam

Kelompok ... 118 Lampiran 7 Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar

Mahasiswa ... 119 Lampiran 8 Instrumen Refleksi Kesan Dosen Mitra Terhadap Perangkat

Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw ... 120 Lampiran 9 Instrumen Refleksi Mahasiswa Terhadap Perangkat dan

(24)

   

Lampiran 3a Lembar Observasi Kegiatan Kelas ... 131 Lampiran 1b Lembar Observasi Kegiatan Dosen ... 134 Lampiran 2b Lembar Observasi Kegiatan Mahasiswa ... 137 Lampiran 3b Lembar Observasi Kegiatan Kelas ... 140 Lampiran 4a Lembar Observasi Kegiatan Dosen Dalam Proses

Pembelajaran ... 142 Lampiran 5a Instrumen Pengamatan Kelas ... 145 Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mahasiswa Dalam

Kelompok ... 148 Lampiran 7a Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar

Mahasiswa ... 149 Lampiran 8a Instrumen Refleksi Kesan Dosen Mitra Terhadap perangkat

dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 150 Lampiran 9a Instrumen Refleksi Mahasiswa Terhadap Perangkat dan

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw ... 152 Lampiran 10a Rencana pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ... 155 Lampiran 11a Soal Pretest ... 161 Lampiran 12a Soal Posttest ... 168 Lampiran 13a Lembar Penilaian Presentasi Tim Ahli ... 176 Lampiran 14 Materi Perbankan Di Indonesia ... 178 Lampiran 15 Skenario Pembelajaran Jigsaw ... 193 Lampiran 16 Aturan dan Sanksi Pembelajaran Jigsaw ... 196 Lampiran 17 Pembagian Nama Kelompok Asal ... 198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(25)

Lampiran 18 Soal dan Jawaban Untuk Tim Ahli ... 200 Lampiran 19 Soal dan Jawaban Untuk Tim Asal ... 215 Lampiran 20 Cocard Mahasiswa ... 222 Lampiran 21 Amplop Tim Ahli ... 223 Lampiran 22 Amplop Tim Asal ... 224 Lampiran 23 Papan Nama Kelompok Tim Asal ... 225 Lampiran 24 Papan Nama Kelompok Tim Ahli ... 227 Lampiran 25 Transparasi Tim Ahli ... 229 Lampiran 26 Wawancara Terhadap Dosen Mata Kuliah ... 232 Lampiran 27 Wawancara Terhadap Mahasiswa ... 234 Lampiran 28 Instrumen Refleksi Kesan Dosen Mitra Terhadap perangkat

dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

(data primer) ... 236 Lampiran 29 Instrumen Refleksi Mahasiswa Terhadap Perangkat dan

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

(data primer) ... 238 Lampiran 30 Lembar Jawaban Pretest ... 248

(26)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja,teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.Menurut Zahara Idris (1987: 29) tujuan pendidikan ialah memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya. Dalam arti, supaya dapat mengembangkan potensi fisik, emosi, sikap, moral, pengetahuan, dan keterampilan semaksimal mungkin agar menjadi manusia dewasa. Pendidikan tinggi sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Dari sudut proses teknis, lembaga pendidikan diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang nantinya dapat diterapkan, dikembangkan, dan diperkaya lagi baik dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Dari sudut normatif, pendidikan adalah suatu peristiwa yang memiliki norma. Tujuannya agar sumber daya manusia sebagai output dari pendidikan tinggi yang memiliki norma hidup dan nilai-nilai moral sebagai syarat etika pada saat menghadapi dunia kerja. Oleh sebab itu, perlu kesiapan pendidikan tinggi dengan segala perangkatnya termasuk yang utama adalah tenaga akademik sebagai penggerak utama aktifitas pembelajaran, serta adanya peningkatan mutu pendidikan agar proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(27)

mengajar yang diselenggarakan benar-benar efektif yang nantinya berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan dikemudian hari.

Di dalam pasal 1 butir 20 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar(http://www.inherentdikti/files/sisdiknas.pdf).Dalam pembelajaran, dosen harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan mahasiswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang benar.

Hubungan dosen dengan mahasiswa dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Dalam interaksi antara mahasiswa dan dosen pada proses pembelajaran diharapkan dosen mampu memberikan dan mengembangkan motivasi mahasiswa agar mereka dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal. Dalam proses belajar mengajar, motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar. Banyak mahasiswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena kekurangan motivasi.Hasil-hasil belajar mereka akan lebih optimal bila terdapat motivasi yang tepat. Bila mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan mahasiswa, tetapi mungkin saja disebabkan metode pengajaran yang digunakan oleh dosen kurang inovatif.

(28)

3   

pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh dosen. Dalam penyampaian materi, biasanya dosen menggunakan metode ceramah, dimana mahasiswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi mahasiswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif, yang pada akhirnya berdampak negatif pada pemahaman dan prestasi belajar mahasiswa.

Upaya peningkatan prestasi belajar mahasiswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan dosen yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh mahasiswa. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar serta pemahaman belajar lebih optimal. Tujuan dari proses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh mahasiswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat pada mahasiswa, dosen adalah motivator dan fasilitator belajar.

Salah satu sebab permasalahan pembelajaran pada mahasiswa diantaranya adalah rendahnya partisipasi aktif dari mahasiswa selama proses pembelajaran. Hal ini tampak dari kemauan mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung baik untuk bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, mengerjakan soal latihan atau tugas, dan interaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(29)

dalam diskusi masih tergolong rendah. Peneliti menduga kuat bahwa akar dari permasalahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya interaksi antara dosen dengan mahasiswa yang masih kurang, kebosanan mahasiswa terhadap metode yang dipergunakan oleh dosen yang dirasa monoton dan tidak bervariasi, kurangnya keinginan mahasiswa untuk berpendapat dan rasa percaya diri yang rendah, serta banyaknya hafalan. Dari permasalahan tersebut, menurut peneliti alternatif pemecahannya yaitu perlunya menciptakan suatu model pembelajaran yang bervariasi, dapat lebih memberdayakan kemampuan mahasiswa, melatih mental mahasiswa untuk berani mengungkapkan sesuatu, lebih percaya diri, lebih bertanggung jawab, dan tentunya mendorong terciptanya suasana pembelajaran yang harmonis baik antara dosen dengan mahasiswa.

(30)

5   

terhadap pembelajarannya sendiri dan pembelajaran orang lain. Mahasiswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut dengan mahasiswa lain.Dengan cara ini mahasiswa belajar untuk menghilangkan rasa individualisme melalui komunikasi antar mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda.Kehadiran kelompok asal dan kelompok ahli, selain menjadikan mahasiswa berinteraksi dengan kelompok asal, mahasiswa juga harus berinteraksi dengan kelompok ahli, sehingga mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan diskusi kelompok. Apabila model pembelajaran ini diterapkan dengan baik, maka akan tercipta suasana belajar yang aktif, inovatif dan menyenangkan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan menyelidiki pengaruh metode tersebut pada pemahaman mahasiswa. Penelitian ini diberi judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Jigsaw untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa pada Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro)”. Penelitian iniakan dilaksanakan pada mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(31)

B. Batasan Masalah

Penelitian ini memfokuskan perhatian pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro).

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas,dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam proses pembelajaran Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro)?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro) melalui penerapan model kooperatif tipe jigsaw.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

1. Bagi Dosen

(32)

7   

mengajar dapat berlangsung kondusif dan tujuan pembelajaran dapat dicapai atau diwujudkan.

2. Bagi Peneliti

Sebagai calon guru, peneliti mendapatkan referensi pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawdalam proses belajar mengajar sehinggatujuan dapat diwujudkan lebih mudah.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya literatur untuk penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(33)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari classroom action research (CAR), yakni suatu action research yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas. PTK berfokus pada siswa/ mahasiswa atau Kegiatan Belajar Mengajar yang terjadi di kelas.

Kunandar (2008:45) menjelaskan PTK melalui tiga unsur atau konsep, yakni sebagai berikut:

a. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.

b. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki suatu masalah dalam proses belajar mengajar. c. Kelas adalah sekelompok siswa/ mahasiswa yang dalam waktu

(34)

9   

merupakan penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan didalamnya,yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti,praktisi, dan orang awam.

Penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap yakni perencanaan,tindakan,pengamatan,dan refleksi(Kurt Lewin dalam Kunandar,2008:42).

Dari beberapa pengertian diatas, penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh dosen yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang,melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratifdan patisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau

meningkatkan mutu (kualitas)proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.

2. Ciri-ciri PTK

Ciri khusus dari PTK adalah adanya tindakan (action) yang nyata. Tindakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Ciri lain dari PTK, diantaranya sebagai berikut (Suhardjono, dalam Arikunto, 2006:62):

a. PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak saja berupaya untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan propesional guru/ dosen, karena PTK mampu membelajarkan guru/ dosen untuk berpikir kritis dan sistematis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(35)

b. Hal yang dipermasalahkan bukan dihasilkan dari kajian teoritis atau dari hasil penelitian terdahulu, tetapi berasal dari adanya permasalahan yang nyata dan aktual yang terjadi dalam pembelajaran di kelas.

c. PTK dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, dan jelas mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.

d. Adanya kolaborasi (kerja sama) antara praktisi (guru/ dosen, siswa/ mahasiswa, dan lain-lain) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengembalian keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action).

e. PTK dilakukan hanya apabila ada keputusan kelompok dan komitmen untuk pengembangan, meningkatkanprofesionalisme guru/ dosen, dan memperoleh pengetahuan untuk memecahkan masalah.

3. Prinsip Dasar PTK

Prinsip dalam pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut (Kunandar, 2008:67):

a. Tidak boleh mengganggu PBM dan tugas mengajar. b. Tidak boleh terlalu menyita waktu.

c. Metodologi yang digunakan harus tepat dan terpercaya.

d. Masalah yang dikaji benar-benar ada dan dihadapi guru/ dosen. e. Memegang etika kerja ( minta izin,membuat laporan,dan lain-lain). f. PTK bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses

belajar mengajar.

g. PTK menjadi media dosen untuk berpikir kritis dan sistematis.

h. PTK menjadikan dosen terbiasa melakukan aktivitas yang bernilai akademik dan ilmiah.

i. PTK hendaknya dimulai dari permasalahan pembelajaran yang sederhana,konkret,jelas,dan tajam.

j. Pengumpulan data atau informasi dalam PTK tidak boleh terlalu banyak menyita waktu dan terlalu rumit karena dikhatirkan dapat menggangu tugas utama dosen sebagai pengajar dan pendidik.

4. Tahap Pelaksanaan PTK

MenurutTaggart (1988) dalam Zainal Aqib(2006:30), tahap pelaksanan PTK mencakup:

(36)

11   

b. Perencanaan tindakan

1. Membuat skenario pembelajaran.

2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.Jika digunakan instrumen pengamatan tertentu,perlu dikemukakan bagaimana pembuatannya,siapa yang akan menggunakan dan kapan akan digunakan.

3. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

4. Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

c. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa melakukan apa,kapan,dimana dan bagaimana melakukannya.Skenario tindakan yang telah direncanakan,dilaksanakan dalam situasi yang aktual pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.

d. Pengamatan Interpretasi

Pada bagian pengamatan dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan.Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi. e. Refleksi

Pada bagian refleksi dilakukan analis data mengenai proses,masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.

[image:36.612.71.534.99.681.2]

Adapun model untuk masing-masing tahap dalam PTK dapat dilihat pada siklus berikut ini (Arikunto, 2006:16):

Gambar 2.1 Model PTK oleh Arikunto S.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(37)

Tujuan PTK

Tujuan dari PTK adalah sebagai berikut (Kunandar, 2008:63):

a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dengn interaksi antara guru/ dosen dengan siswa/ mahasiswa yang sedang belajar,meningkatkan profesionalisme guru/ dosen,dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para dosen.

b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus-menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat.

c. Peningkatan relevansi pendidikan,hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran.

d. Sebagai alat training in-service,yang memperlengkapi dosen dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.

e. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovatif dan perubahan.

f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran dikelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa/ mahasiswa. g. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga pendidikan. h. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah,

sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

i. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, pendekatan atau perbaikan proses pembelajaran disamping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukkan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi didalamnya.

5. Manfaat yang diperoleh dari PTK

Manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek,yakni aspek akademis dan aspek praktis, yaitu (Kunandar, 2008:68):

a. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu dosen menghasilkan pengetahuan yang relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.

b. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain:

(38)

13   

6. Kelebihan dan Kelemahan PTK

Penelitian tindakan kelas memiliki kelebihan dan kelemahan.Dengan mengetahui dan memahami kelebihan dan kelemahan tersebut,diharapkan peneliti dapat mengurangi atau mengantisipasi kekurangan tersebut dan mengoptimalkan kelebihan tersebut.Shumsky (1982) danSuwarsih(2006) dalam Kunandar(2008:68)menyatakan bahwa kelebihan PTK adalah sebagai berikut:

a. Kerja sama dalam PTK menimbulkan rasa memiliki.

b. Kerja sama dalam PTK mendorong kreativitas dan pemikiran kritis dalam hal ini dosen yang sekaligus sebagai peneliti.

c. Melalui kerja sama,kemungkinan untuk berubah meningkat.

d. Kerja sama dalam PTK meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Sementara itu, kelemahan dari PTK adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar PTK pada pihak peneliti (guru/ dosen) sehingga para praktisi pada umumnya kurang tertarik untuk melakukan penelitian.

b. Berkenaan dengan waktu.Karena PTK memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya,faktor ini dapat menjadi kendala yang cukup besar.Hal ini disebabkan belum optimalnya pembagian waktu antara untuk kegiatan rutinnya dengan aktifitas PTK.

B. PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Menurut Anita Lie(2002:12),sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama mahasiswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong royong” atau pembelajaran kooperatif dan dalam sistem ini dosen bertindak sebagai fasilitator.Sedangkan menurut Suprijono (2009:54), pembelajaran kooperatif model pembelajaran yang lebih luas meliputi semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(39)

jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru/ dosen atau diarahkan oleh guru/ dosen.

Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang

menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok,yang terdiridari dua orang atau lebih(http://www.informasiku.com/2010/ 09/cooperative-learning-teknik-jigsaw.html).

Roger dan David Johnson dalam Anita Lie (2002:31) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal,lima unsur model pembelajaran gotong royong harus diterapkan (Anita Lie, 2002:31-35):

1. Saling ketergantungan positif

Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu mnyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka.Dalam metode jigsaw,Aronson menyarankan jumlah anggota kelompok dibatasi sampai dengan empat orang saja dan keempat anggota ini ditugaskan membaca bagian yang berlainan.Selanjutnya,pengajar akan mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian.Dengan cara ini,mau tidak mau setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang berlainan berhasil.

2. Tanggung jawab perseorangan

Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama.Jika tugas dan pola penelitian dibuat menurut prosedur model pembelajaran pembelajaran koopertatif,setiap siswa/ mahasiswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan dosen dalam penyusunan tugasnya.Dalam teknik jigsaw yang dikembangkan Aronson misalnya,bahan bacaan dibagi menjadi empat bagian dan masing-masing siswa/ mahasiswa mendapat dan membaca satu bagian. Dengan cara demikian, mahasiswa yang tidak melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan jelas dan mudah.

(40)

15   

untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi adalah menghargai perbedaan,memanfaatkan kelebihan,dan mengisi kekurangan masing-masing.

4. Komunikasi antar anggota

Pembelajaran perlu diberitahu secara eksplisit mengenai cara-cara berkomunikasi secara efektif seperti bagaimana caranya menyanggah pendapat orang lain tanpa harus menyinggung perasaan orang tersebut.Tidak ada salahnya mengajar siswa/ mahasiswa beberapa ungkapan positif atau sanggahan dalam ungkapan yang lebih halus.

5. Evaluasi proses kelompok.

Waktu evaluasi tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok,tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajaran terlibat dalam kegiatan pembelajaran pembelajaran kooperatif. Format evaluasi bisa bermacam-macam,bergantung pada tingkat pendidikan siswa/ mahasiswa.

Ada lima tipe pembelajaran kooperatif (Slavin, 2008:11) 1.Student Team-Achievement Division (STAD).

Dalam STAD, para siswa/ mahasiswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru/ dosen menyampaikan pelajaran,lalu siswa/ mahasiswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasi pelajaran. Selanjutnya, semua siswa/ mahasiswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri,dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling bantu. Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa/ mahasiswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru/ dosen. Jika para siswa/ mahasiswa ingin agar timnya mendapatkan penghargaan tim, mereka harus membantu teman satu timnya untuk mempelajari materinya.

2.Teams Games-Tournament (TGT).

Teams Games-Tournament,pada mulanya dikembangkan oleh David Devries dan Keith Edwards, ini merupakan metode pembelajaran permata dari Johns Hopkins. Metode ini menggunakan pelajaran yang sama yang disampaikan dosen dan tim kerja yang sama seperti dalam STAD, tetapi menggantikan kuis dengan turnamen mingguan,dimana siswa/ mahasiswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa/ mahasiswa memainkan game ini bersama tiga orang pada “meja-turnamen”,dimana ketiga peserta dalam satu meja turnamen turnamen ini adalah pata siswa/ mahasiswa yang memiliki rekor terakhir yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(41)

sama. Peraih rekor tertinggi dalam tiap meja turnamen akan mendapatkan poin untuk timnya. Tim dengan tingkat kinerja tertinggi mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan tim lainnya.

3.Jigsaw

Jigsaw adalah adaptasi dari teknik teka-teki Elliot Aronson (1978) dalam teknik ini, siswa/ mahasiswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama, yaitu empat orang dengan latar belakang yang berbeda seperti dalam STAD dan TGT. Para siswa/ mahasiswa ditugaskan untuk membaca bab,buku kecil,atau materi lain yang bersifat penjelasan terperinci lainnya. Tiap anggota tim ditugaskan secara acak untuk menjadi “ahli” dalam aspek tertentu dari tugas membaca tersebut. Setelah membaca materinya, para ahli dari tim berbeda bertemu untuk mendiskusikan topik yang sedang mereka bahas,lalu mereka kembali kepada timnya untuk mengajarkan topik mereka itu kepada teman satu timnya. Akhirnya akan ada kuis atau bentuk penilaian lainnya untuk semua topik. Penghitungan skor dan rekognisi didasarkan pada kemajuan yang dicapai seperti dalam STAD.

4.Team Accelerated Instruction ( TAI ).

Team Accelerated Instruction (Slavin,Leavey & madden,1986). TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran yang individual. Dalam TAI, para siswa/ mahasiswa memasuki sekuen individual berdasarkan tes penempatan dan kemudian melanjutkannya dengan tingkat kemampuan mereka sendiri. Anggota kelompok bekerja pada unit pelajaran yang berbeda. Teman satu tim saling memeriksa hasil kerja masing-masing menggunakan lembar jawaban dan saling membantu dalam menyelesaikan berbagai masalah.Unit tes yang terakhir akan dilakukan tanpa bantuan teman satu tim dan skornya dihitung dengan monitor siswa/ mahasiswa. Tiap minggu,dosen menjumlah angka dari tiap unit yang telah diselesaikan semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau penghargaan tim lainnya untuk tim yang berhasil melampaui kriteria skor yang didasarkan pada angka tes terakhir yang telah dilakukan, dengan poin ekstra untuk lembar jawaban yang sempurna dan pekerjaan rumah yang telah diselesaikan.

5.Cooperatif Integrated reading and Composition (CIRC).

(42)

17   

untuk berpasangan dalam tim mereka untuk belajar dalam serangkaian kegitan yang bersifat kognitif,termasuk membacakan cerita satu sama lain,membuat prediksi mengenai bagaimana akhir dari sebuah cerita naratif, saling merangkum cerita satu sama lain,menulis tanggapan terhadap cerita, dan melatih pengucapan, penerimaan dan kosa kata. Para siswa/ mahasiswa juga belajar dalam timnya untuk menguasai gagasan utama dan kemampuan komprehensif lainnya. Dalam kebanyakan kegiatan CIRC, para siswa/ mahasiswa mengikuti serangkaian pengajaran guru/ dosen, praktik tim,pra-penilaian tim, dan kuis. Para murid tidak mengerjakan kuis sampai teman satu timnya menyatakan bahwa mereka sudah siap.Penghargaan untuk tim dan sertifikat akan diberikan kepada tim berdasarkan kinerja rata-rata dari semua anggota tim dalam semua kegiatan membaca dan menulis.

C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Teknik mengajar jigsaw dikembangkan oleh Aronson et al(Anita Lie,2002:69) sebagai metode cooperative learning. Teknik ini bisa digunakan dalam pembelajaran membaca, menulis, mendengarkan,atau pun berbicara.Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.Pendekatan ini bisa pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama, dan bahasa. Teknik ini cocok untuk semua kelas/ tingkatan.

Dalam teknik ini,dosen memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman mahasiswa dan membantu mahasiswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna.Selain itu,mahasiswa bekerja dengan sesama mahasiswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Menurut Slavin kegiatan instruksional yang secara reguler dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdiri atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(43)

membaca, diskusi kelompok ahli, laporan tim, tes, dan penghargaan tim. (http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0147/0da7ab86. dir/doc.pdf):

1. Membaca

Siswa menerima topik ahli dan membaca materi yang ditnjuk untuk menggali informasi (mendalaminya).

2. Diskusi kelompok ahli

Siswa/ mahasiswa dengan topik ahli yang sama bertemu untuk mendiskusikannya dalam kelompok ahli.

3. Laporan tim

Ahli-ahli kembali pada timnya dan mengajarkan topik mereka kepada anggota yang lain dalam satu timnya.

4. Tes

Siswa/ mahasiswa mengerjakan kuis individual yang mencakup semua topik.

5. Penghargaan tim

Tim dimungkinkan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lain apabila skor rata-rata mereka melebihi kriteria tertentu.

1. Langkah-langkah untuk melaksanakan jigsaw adalah sebagai berikut (Trianto, 2009:73):

a. Siswa/ mahasiswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggota tanya 5-6 orang).

b. Materi pelajaran diberikan kepada siswa/ mahasiswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab.

c. Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya.

d. Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya.

e. Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompok asalnya bertugas mengajar teman-temannya.

(44)

19   

2. Kerangka Metode Jigsaw

Kerangka metode jigsaw, antara lain sebagai berikut (http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0110/00a31 83e.dir/doc.pdf):

a. Tahap Pendahuluan

1) Review, apersepsi, motivasi.

2) Menjelaskan pada siswa/ mahasiswa tentang model pembelajaran yangdipakai dan menjelaskan manfaatnya.

3) Pembentukan kelompok.

Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa/ mahasiswa dengan kemampuan yangheterogen.

4) Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok. b. Tahap Penguasaan

1) Siswa/ mahasiswa dengan materi/soal sama bergabung dalam kelompok ahlidan berusaha manguasai materi sesuai dengan soal yang diterima.

2) Guru/ dosen memberikan bantuan sepenuhnya. c. Tahap Penularan

1) Setiap siswa/ mahasiswa kembali ke kelompok asalnya.

2) Tiap siswa/ mahasiswa dalam kelompok saling menularkan dan menerimamateri dari siswa/ mahasiswa lain.

3) Terjadi diskusi antar siswa/ mahasiswa dalam kelompok asal. 4) Dari diskusi, siswa/ mahasiswa memperoleh jawaban soal. d. Penutup

1) Guru/ dosen bersama siswa/ mahasiswa membahas soal. 2) Kuis/ evaluasi.

Evaluasi adalah menilai, membandingkan,

menyimpulkan,mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, menerangkan, memutuskan,

menafsirkan, menghubungkan, membantu. 3. Kelebihan dan kelemahan

Adapun kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran kooperatif tipe

jigsawadalahsebagaiberikut(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/

archives/HASH1fd.dir/doc.pdf): a. Kelebihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(45)

1) Dapat mengembangkan hubungan antar pribadi positif di antara siswa/ mahasiswa yangmemiliki kemampuan belajar yang berbeda.

2) Menerapkan bimbingan sesama teman.

3) Rasa harga diri siswa/ mahasiswa yang lebih tinggi. 4) Memperbaiki kehadiran.

5) Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar. 6) Sikap apatis berkurang.

7) Pemahaman materi lebih mendalam. 8) Meningkatkan motivasi belajar. b. Kelemahan

1) Jika guru/ dosen tidak mengingatkan agar siswa/ mahasiswa selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.

2) Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah, misal jika ada anggota yang hanya membonceng dan menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi.

3) Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat menimbulkan gaduh.

D. Pemahaman Mahasiswa

(46)

21   

1. Menerjemahkan (translation) yang berarti kemampuan dalam menerjemahkan konsep abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang untuk mempelajarinya.

2. Menginterprestasi (interpretation) yang berarti kemampuan untuk mengenal dan memahami.

3. Mengekstrapolasi (extrapolation) yang berarti kemampuan untuk memperluas persepsinya dalam arti, dimensi, kasus atau masalah.

Penggunaan kata kerja operasional didalam tes akhir untuk menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep yang diajarkan adalah mengubah, mempersiapkan, menjelaskan, memberi contoh, menafsirkan, memperkirakan, menentukan, meramalkan dan menarik kesimpulan.

Menurut Arikunto (1991: 245), ada beberapa skala penilaian yang dapat mengukur pemahaman atau keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari materi mata pelajaran yaitu:

1. Skala Bebas

Skala bebas yaitu skala yang tidak tetap. Ada kalanya skor tertinggi 20,lain kali 25, lain kali lagi 50. Ini semua tergantung dari banyaknya dan bentuk soal. Jadi angka tertinggi dari skala yang digunakan tidak selalu sama.

2. Skala 1 – 10

Pada umumnya guru-guru/ dosen-dosen di Indonesia mempunyai kebiasaan meggunakan skala 1 – 10 untuk laporan prestasi belajar dalam rapor. Dalam skala 1 – 10,dosen jarang memberikan angka pecahan, misalnya 5,5. Angka 5,5 tersebut kemudian dibulatkan menjadi 6. Dengan demikian maka keluar dirapor dalam satu wajah,yaitu angka 6. 3. Skala 1 – 100

Skala 1 – 100 dimungkinkan melakukan penilaian yang lebih halus karena terdapat 100 bilangan bulat. Nilai 5,5 dan 6,4 dalam skala 1 – 10 yang biasanya dibulatkan menjadi 6, dalam skala 1 – 100 ini boleh dituliskan dengan 55 dan 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(47)

4. Skala huruf

[image:47.612.68.536.186.675.2]

Selain menggunakan angka,pemberian nilai dapat dilakukan dengan huruf A,B,C,D dan E. Jarak antara huruf A dan B tidak dapat digambarkan sama dengan jarak antara B dan C, atau antara C dan D. Huruf tidak menunjukkan kuatitas,tetapi dapat digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan kualitas.

Tabel 2.1 Skala Penilaian

Angka 100 Angka 10 Huruf Keterangan

80 – 100 8,0 – 10 A Baik sekali

66 – 79 6,6 – 7,9 B Baik

56 – 65 5,6 – 6,5 C Cukup

40 – 55 4,0 – 5,5 D Kurang

30 – 39 3,0 – 3,9 E Gagal

Sumber : Suharsimi Arikunto (1991: hal 249)

E. Mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (MAKRO)

Menurut Gilarso (2002:11), kata ekonomi berasal dari kata Yunani yaitu oikosdan nomos yang berarti manajemen rumah tangga yang baik. Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang serta jasa.

Ilmu ekonomi kadang kala diartikan sebagai ilmu tentang bagaimana orang mendapatkan nafkah. Ilmu ekonomi pada dasarnya merupakan suatu teknik berpikir yang mengikuti langkah-langkah sistematik: Pertama, melihat kenyataan (identifikasi masalah dan pengumpulan data atau informasi). Kedua, menjelaskan kenyataan itu dengan menunjukkan bagaimana berbagai

hal berhubungan satu sama lain,yang meliputi analisis dan generalisasi,yang dituangkan dalam hukum,prinsip atau model ekonomi. Ketiga, menerapkan,yang menyangkut penentuan kebijakan dan prediksi.

(48)

23   

berekonomi,selain itu membantu mahasiswa untuk berfikir secara rasional dan bijaksana, untuk mempertimbangkan dengan matang bagaimana jalan dan apa sarana-sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan ekonomi yang tepat. Belajar ilmu ekonomi tidak hanya berguna untuk memperoleh sejumlah pengetahuan, tetapi melatih kemampuan berpikir analitis, dan juga membentuk sikap dan cara kerja yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang sedang membangun.

F. Kerangka Berpikir

Salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah penerapan pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif, para mahasiswa akan berdiskusi tentang materi pokok pembelajaran dengan temannya. Mereka akan saling berbagi ide atau pendapat. Diskusi memungkinkan terjadinya elaborasi kognitif yang baik, sehingga dapat meningkatkan daya nalar, keterlibatan dalam situasi pembelajaran, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Sugiyanto (2010:43) menyatakan salah satu keuntungan penggunaan pembelajaran kooperatif yaitu memungkinkan para mahasiswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, dan perilaku sosial. Penelitian pembelajaran kooperatif memiliki dampak positif terhadap mahasiswa yang hasil belajarnya rendah. Manfaat pembelajaran kooperatif untuk mahasiswa dengan hasil belajar rendah antara lain dapat meningkatkan motivasi, meningkatkan hasil belajar, penyimpanan materi pelajaran lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(49)

lama. Hal ini disebabkan dalam kelas kooperatif, mahasiswa akan berusaha keras untuk hadir dalam kelas dengan teratur, berusaha keras membantu dan mendorong semangat teman-teman sekelas untuk sama-sama berhasil.

Pada prakteknya bidang studi yang melibatkan beberapa keterampilan dan menyelesaikan masalah akan lebih tepat jika dikerjakan secara kelompok kerjasama daripada secara kompetisi dan individu. Di dalam kerja kelompok secara tidak sadar akan terjadi suatu interaksi yang dapat meningkatkan status sosial masing-masing individu. Kelompok kerjasama antar teman sebaya menjadikan proses pembelajaran benar-benar dinikmati oleh mahasiswa, karena interaksi kelompok dapat menimbulkan kebutuhan saling memiliki. Interaksi-interaksi sosial dalam kelompok secara otomatis akan meningkatkanstatus sosial mahasiswa dalam kelas. Mahasiswa dalam kelompok akan berusaha mendorong teman-teman sekelasnya supaya berhasil dalam pembelajaran.

(50)

25   

ingin dicapai pada pelajaran,memotivasi mahasiswa belajar dan memberi apersepsi.

Secara psikologis model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memberikan manfaat yang sangat besar terhadap mahasiswa, antara lain : (1) memotivasi mahasiswa untuk belajar giat karena adanya tekanan dari teman kelompoknya serta menyadari akan penilaian yang berkelanjutan, (2) menghilangkan rasa takut pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya dan menjawab pertanyaan, dan (3) menumbuhkan kemampuan kerja sama mahasiswa, berpikir kritis dan kemampuan membantu teman. Tujuan khusus model pembelajaran tipe jigsaw diantaranya adalah mengkaji kebergantungan positif dalam menyampaikan dan menerima informasi diantara anggota kelompok untuk mendorong kedewasaan berpikir dan menyediakan kesempatan berlatih bicara dan mendengar untuk berlatih dalam menyampaikan informasi, sehingga kualitas proses pembelajaran mahasiswa dapat meningkat.

Dengan adanya peningkatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran mahasiswa. Ketika proses pembelajaran berlangsung, mahasiswa secara kooperatif mampu menyelesaikan pokok-pokok materi yang diberikan oleh dosen melalui kerjasama semua unsur dalam kelas, sehingga tercapailah peningkatan mutu atau hasil dari kegiatan belajar-mengajar tersebut. Dengan demikian, hasil pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipejigsaw akan lebih tinggi dibandingkan belajar mengajar tanpa menggunakan model pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(51)

kooperatif tipe jigsaw, baik dalam hal nilai rata-rata dan daya serap mahasiswa.

G. Hipotesis

Berdasarkan penjelasan diatas, maka diturunkan hipotesis sebagai berikut penerapan model pembelajaran kooperatif tipejigsaw dapat meningkatkan pemahaman belajar Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro) bagi mahasiswa.

Dengan demikian dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis:

(52)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993:44 dalam Wiriaatmaja, 2005:11). Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Sehingga penelitian ini ditujukan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(53)

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2010, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

D. Prosedur Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan metode jigsaw. Kegiatan ini dilakukan yaitu mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang mencangkup observasi kegiatan dosen, observsi kelas, dan observasi terhadap mahasiswa. Selain dengan observasi, guna mendukung data yang diperoleh, peneliti juga mengadakan wawancara terhadap dosen dan mahasiswa. Setelah mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas setelah menggunakan metode jigsaw.

(54)

29   

1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa.

2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa.

3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan.

4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulanhasil observasi terhadap kegiatanbelajar mengajardalam upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa.

Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterpakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu meliputi:

a. Peneliti dan dosen menggali data awal karakteristik mahasiswa untuk memetakan para mahasiswa berdasarkan kemampuannya dan membagi mahasiswa secara heterogen. Kelompok ini terdiri dari 6-7 orang yang heterogen dilihat dari latar belakang (prestasi akademik, no urut presensi, dan jenis kelamin) yang berbeda. Selain itu perangkat lain yang disiapkan dalam tahap ini adalah rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, materi, lembar kerja mahasiswa, kuis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(55)

lembar observasi dosen, lembar observasi mahasiswa, dan lembar refleksi.

b. Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data meliputi: 1) Lembar untuk mengobservasi kegiatan dosen.

2) Lembar untuk mengobservasi kegiatan mahasiswa. 3) Lembar untuk mengobservasi kegiatan kelas.

4) Instrumen partisipasi mahasiswa dalam diskusi dikelas antara lain: mengikuti kegiatan diskusi secara aktif, memusatkan perhatian pada materi diskusi, dan mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan, keterlibatan mahasiswa dalam pembahasan soal.

5) Lembar observasi refleksi 2. Tindakan

Pada tahap ini penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat pada saat perencanaan. Langkah-langkah sebagai berikut:

a. Dosen membuka pelajaran (salam pembuka).

b. Dosen menyampaikan apersepsi (menghubungkan materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan materi yang akan dibicarakan pada hari ini (Perbankan di Indonesia)).

(56)

31   

menghadapi bahan pelajaran baru dengan melibatkan mahasiswa dalam diskusi.

d. Dosen membagikan soal pretest materi perbankan di Indonesia, kepada setiap mahasiswa untuk dikerjakan.

e. Mahasiswa dibagi dalam 6 kelompok heterogen yang dilihat dari latar belakang (prestasi akademik dan jenis kelamin), masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang. Dalam 1 kelompok, masing-masing diberi nama orang pertama, orang kedua, sampai orang ketujuh, kelompok ini diberi nama “kelompok asal”. Selanjutnya dosen meminta mahasiswa untuk mengambil kartu bernomor yang telah disediakan dimeja kelompok dan meminta mahasiswa memasang didada. Dosen meminta mahasiswa yang bernomor sama berkumpul ditempat yang sudah ditentukan. Kemudian anggota dari tim yang berbeda dengan nomor yang sama berkumpul dan membentuk kelompok baru diberi nama “kelompok ahli I”, fungsi dari kelompok ahli adalah untuk mendalami materi bersama teman kelompoknya. Hal sama dilakukan oleh orang kedua sampai orang ketujuh. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali kekelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang sub bab yang mereka kuasai. Tiap tim ahli I dari masing-masing kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi, setelah selesai kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(57)

pun menanggapi, kemudian dosen memberi poin kepada kelompok yang bertanya maupun menanggapi tersebut.

f. Pembahasan

Dosen bersama mahasiswa membahas kembali mengenai inti dari pelajaran yang telah dipelajari, dan kemudian melakukan evaluasi secara bersama-sama supaya untuk pelajaran berikutnya menjadi lebih baik.

g. Dosen membagikan soal posttest dan meminta mahasiswa untuk mengerjakannya.

h. Penghargaan

Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok dari hasil penilaian masing-masing anggota kelompok, yang didapat dari penilaian yang dilakukan oleh dosen kepada setiap kelompok (keaktifan kelompok dalam bertanya/menanggapi). Skor yang tertinggi itulah yang diberikan penghargaan. Pemberian penghargaan diberikan dengan maksud untuk memotivasi belajar mahasiswa agar tingkat pemahaman semakin berkembang, sehingga prestasi dapat meningkat.

3. Observasi

(58)

33   

berlangsung dan interaksi antar mahasiswa dalam kelompok kooperatif. Pemahaman mahasiswa dapat dilihat dari hasil kuisioner. Pengamatan juga dilakukan dengan menggunakan perekam dengan

video camcorder.

4. Refleksi

Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap kualitas proses dan tingkat pemahaman mahasiswa yang dilihat dari hasil pembelajaran. Ada 2 macam refleksi yang dilakukan:

a. Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya (penyesuaian rencana pembelajaran atau instrumen yang perlu disempurnakan).

b. Refleksi pada akhir siklus, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan. Secara teknis, peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif

mahasiswa dalam kegiatan masing-masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama dosen untuk penyempurnaan tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERU

Gambar

Gambar 2.1  Tahap Penelitian Tindakan Kelas .............................................
Gambar 2.1 Model PTK oleh Arikunto S.
Tabel 2.1 Skala Penilaian
Tabel 4.1 Jurusan dan Program Studi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa pada saat fase pendahuluan, mahasiswa terlihat konsentrasi dan antusias setelah dosen telah memberikan fenomena dan

Uji validitas berdasarkan pendapat dari para ahli (expert judgment). Uji reliabilitas lembar observasi, lembar penilaian unjuk kerja dan tes pilihan ganda

Sehubungan dengan itu untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis tertarik untuk membahas dan melakukan penelitian eksperimen dengan judul “ Keefektifan Penggunaan Metode

1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi siswa secara heterogen. Kelompok terdiri

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan 1). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar mata

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan 1). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar mata

Berdasarkan hal tersebut, jadi dapat dirumuskan bahwa persentase aktivitas positif mahasiswa selama proses pembelajaran mata kuliah Perencanaan Pengajaran Ekonomi

Pendidikan Ekonomi sehingga dapat diambil kesimpulan yaitu hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah evaluasi hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran