Bab 3 Hak Asasi Manusia
A. Pengertian HAM, HAM adalah hak dasar yang dimilki manusia sejak manusia dilahirkan. Ada dan melekat pada diri setiap manusia dan bersifat Universal
B. Jenis – jenis HAM
-Menurut John Locke & JJ. Rousseau 1. Hak kemerdekaan atas dirinya sendiri 2. Hak kemerdekaan beragama
3. Hak kemerdekaan berkumpul 4. Hak kebebasan warga negara 5. Hak kemerdekaan pikiran & pers -Menurut Brierly
1. Hak mempertahankan diri 2. Hak kemerdekaan
3. Hak persamaan derajat 4. Hak untuk dihargai
5. Hak bergaul antara satu dengan lainnya -Secara garis besar
1. Hak – hak asasi pribadi 2. Hak – hak asasi ekonomi 3. Hak – hak asasi politik
4. Hak – hak mendapat perlakuan yang sama di depan hukum &
pemerintahan
5. Hak asasi sosial dan kebudayaan
6. Hak asasi mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
C. Sejarah penegakan Hak Asasi Manusia
1. Filosof Yunani, seperti Socrates ( 470 – 399 SM ) dan Plato ( 428 – 348 SM ), meletakkan dasar bagi perlindungan & jaminan diakuinya hak – hak asasi manusia
2. Tonggak pertama bagi kemenangan hak – hak asasi terjadi di Inggris, pada 15 Juni 1215 lahirlah piagam “magna charta” memuat pembatasan kekuasaan raja & HAM lebih penting daripada
kedaulatan manusia
3. Thomas Aquino ( 1215-1274 ) menyampaikan ajarannya bahwa
“hukum dan UU hanya dapat dibuat atas kehendak rakyat atau seorang yang mencerminkan aspirasi rakyat raja
4. Hobeas Corpus Act, tahun 1979 menjelaskan tentang perlunya sebuah undang – undang untuk lebih melindungi kebebasan warga negara dan mencegah pemenjaraan yang sewenang – wenang 5. Lafayette, pelopor penegakan HAM di Prancis yang berada di Amerika ketika revolusi Amerika meletus dan mengakibatkan
bersusunnya Dedaration des Droits De S’homme etoke (pernyataan Hak – hak manusia & warga negara) tahun 1789
6. Dedaration of independence di Amerika Serikat tahun 1776
menempatkan Amerika sebagai negara yang mendapat kehormatan pertama dalam sejarah yang memberi perlindungan dan jaminan HAM dan konstitusinya
7. Setelah PD II mulai tahun 1946 disusunlah piagam HAM oleh organisasi
8. Majelis umum memproklamasikan pernyataan sedunia tentang HAM
D. Prinsip pelaksanaan HAM
1. Keseimbangan antara hak & kewajiban
2. Pelaksanaan hak asasi manusia bersifat relatif 3. keterpaduan antar hak
4. adanya keselarasan antara hubungan manusia & kolektif
5. Kerja sama internasional berdasarkan prinsip saling menghormati 6. Dalam pelaksanaan HAM setiap orang wajib tunduk pada
pembatasan yang ditetapkan UU
7. Dalam mewujudkan HAM senantiasa tidak terlepas dari kondisi sosial ekonomi dan sistem politik
8. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan bebas dengan kesamaan harkat & martabatnya
9. Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi
10. Dalam rangka penegakan HAM, maka perbedaan & kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan pemerintah 11. Semua orang berhak menggunakan semua upaya hukum nasional
12. Perlindungan dan pembelaan serta pemajuan penegakan dan pemenuhan HAM menjadi tanggung jawab pemerintah
E. Upaya pemajuan, penghormatanm dan penegakan HAM 1. Pembentukan KOMNAS HAM
Sejak masa pemerintahan Orde Baru dengan dikeluarkannya Kepres No. 50 tahun 1993 pada tanggal 7 Desember 1993 tentang KOMNAS HAM sejak itulah KOMNAS HAM berdiri - Tujuan pembentukan KOMNAS HAM ‘
a. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan HAM, sesuai dengan pancasila, UUD’45, piagam PBB & Deklarasi Universal HAM
b. Mengkatkan perlindungan & penegakan HAM 2. Pembentukan RANHAM( Rencana Aksi Nasional HAM )
Dicanangkan oleh presiden B. J. Habibie pada tanggal 25 Juni 1998 dengan Kepres No. 129 tahun 1998
3. Penegakan HAM melalui retifikasi
Pengesahan instrumen – instrumen internasional HAM akan meperkuat sendi – sendi hukum nasional serta menjamin perlindungan dan penegakan HAM sehingga akhirnya dapat menunjang kebijakan pembangunan nasional khususnya pembangunan hukum di Indonesia.
4. Penegakan HAM melalui pencegahan & penindakan a. penegakan HAM melalui upaya pencegahan - penciptaan UU HAM yang semakin lengkap
- penciptaan berbagai Lembaga pemantau dan pengawas pelaksanaan HAM
- pembentukan Lembaga peradilan HAM
- pelaksanaan pendidikan HAM kepada masyarakat, melalui pendidikan keluarga & sekolah
b. penegakkan HAM melalui upaya penindakan
- pelayanan, konsultasi, pendampingan, dan advokasi bagi masyarakat yang menghadapi kasus HAM
- penerimaan & pengaduan dari korban pelanggaran HAM - investigasi yaitu pencarian data, informasi, dan fakta berkaitan dengan peristiwa dalam masyarakat yang patut diduga merupakan pelanggaran HAM
- penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasai, mediasi, konsiliasi, & penilaian ahli
- penyelesain perkara pelanggaran HAM berat melalui proses peradilan di pegadilan HAM
F. Hambatan dan Tantangan dalam penegakan HAM
Hambatan dan tantangan yang utama adalah masalah
ketertiban dan keamanan nasional rendahnya kesadaran akan hak – hak asasi yang dimiliki oleh orang lain, terbatasnya perangkat hukum dan perundang - undangan yang ada - Secara hukum hambatan & tantangan dikelompokkan
menjadi 3
a. Secara ideologis b. Secara ekonomis c. Secara teknis
G. Pelanggaran Hak Asasi Manusia 1. Kasus pelanggaran HAM
Terjadi sejak masa Orde Baru, seperti jejak pendapat Timor – Timur, peristiwa Tanjung Priok, kasus buruh Marsinah, Waduk Nipah, peristiwa Talangsari, Kedung Ombo, hingga kerusuhan 12 Mei dengan kasus penembakan anggota mahasiswa
Trisakti dan tragedi Semanggi. Selain itu selama periode bulan Januari hingga November 2011 KOMNAS HAM mencatat
sebanyak 4.502 kasus pelanggaran HAM 2. Prosedur penyelesaian pelanggaran HAM a. Ketentuan pidana
- pelaku kejahatan genosida dan kemanusiaan diberikan ancaman hukuman mati, seumur hidup, paling lama 25 tahun dan paling sedikit 10 tahun
- kejahatan penyiksaan diancam hukuman paling lama 15 tahun, paling sedikit 5 tahun
- kekerasan seksual, penganiyaan paling lama 20 tahun &
minimum 10 tahun
b. Konsekuensi dari peradilan HAM
Hakim dan jaksa serta pengacara dituntut memiliki pengetahuan dalam bidang HAM
c.Perlindugan saksi
UU NO.26 tahun 2000, serta pasal 34 setiap korban dan saksi dalam perkara pelanggaran HAM yang berat, perlindungan fisik & mental dari segala bentuk pemerasan
d.penangkapan & pemahaman
setelah mendapat laporan bahwa terjadi pelanggaran HAM berat dilakukan penangkapan
e.peradilan
setelah penyelidikan selesai maka berkas dilimpahkan ke pengadilan untuk dilakukan penuntutan. Namun penuntutan tidak dapat dilakukan apabila tersangka meninggal dunia atau
apabila mereka para tersangka telah dilakukan penuntutan dan diproses peradilan. Tujuan ideal peradilan HAM adalah untuk memelihara perdamaian dunia, menjamin HAM, serta memberikan perlindungan, kepastian, keadilan, dan perasaan perorangan ataupun masyarakat
H. Peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM
1. Pesan serta Pemerintah
Beberapa langkah yang dilakukan pemerintah demi penegakan & perjuangan HAM :
a. Melakukan sosialisasi HAM
Merupakan salah satu agenda transisi politik demokrasi yang perlu mendapat prioritas
b. Melakukan pendidikan HAM
Dalam pendidikan HAM materi tidak hanya diberikan tentang HAM dan konvensi hak sipil, sosial, ekonomi, dan budaya melainkan juga tentang Hak Buruh, Hak atas tanah, Hak atas lingkungan, & hak – hak konsumen
c. Melakukan advokasi HAM
Advokasi adalah dukungan, pembelaan, atau tindakan yang terorganisir menggunakan peralatan demokrasi untuk
menegakkan & melaksanakn hukum & kebijakan yang dapat menciptakan masyarakat yang adil dan sederajat
d. Pembentukan Lembaga penegakkan HAM
Lembaga yang dibentuk sebagai sarana untuk peningkatan pelaksanaan HAM di Indonesia adalah Komnas HAM, komisi ini bertujuan untuk membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM dan meningkatkan
perlindungan HAM guna mendukung terwujudnya pembangunan nasional
e. Melestarikan Budaya ( tradisi lama )
Pelaksanaan HAM di Indonesia perlu memperhitungkan nilai – nilai adat istiadat, budaya, agama dan tradisi bangsa tanpa membeda – bedakan suku, ras, agama, & golongan
f. Melakukan pemberdayaan hukum
Untuk penegakan HAM harus ditindak lanjuti dengan kesiapan struktural dan kultur politik yang lebih demokratis
g.Melakukan pengesahan perangkat HAM
Pengesahan perangkat – perangkat nasional HAM akan dapat memperkuat dan mngembangkan hukum pada tingkat
nasional. Sebagai upaya menjamin kemajuan & perlindungan HAM secara lebih baik
h. Melakukan rekonsiliasi Nasional
Dibentuk berdasarkan UU yang dimaksudkan sebagai lembaga ekstra yudisial untuk menegakkan kebernaran
2. Peran serta berbagai elemen masyrakat
Untuk mengupayakan pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM diperlakukan partisipasi dari berbagai
elemen baik individu, masyarakat maupun lembaga – lembaga independen yang terkait
I. Instrumen Hukum HAM
Dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Instrumen hukum HAM di Indonesia a. Pancasila
b. UUD’45
c. UU No. 39 Tahun 1999 d. UU NO. 26 Tahun 2000
e. Tap MPR RI NO. XVII/MPR/1998 2. Instrumen hukum HAM internasional
Beberapa instrumen hukum HAM internasional yang
mendukung penegakan HAM di seluruh dunia adalah sebagai berikut :
a. Universal Declaration of Human Right
b. International Covenant on Economic, Social, and Cultural Right
c. International Covenant on Civil and Political Right J. Pengadilan HAM internasional
Dalam PBB terdapat lembaga – lembaga yang bertugas mengadili dan menyelesaikan kasus – kasus pelanggaran hukum internasional dan persengketaan antar negara.
Lembaga – lembaga tersebut adalah :
a. Mahkamah Internasional ( International Court of Justice ), merupakan lembaga pengadilan internasional yang
terbatas hanya untuk negara anggota PBB yang bersengketa
b. Mahkamah Militer Internasional ( International Military Tribunal ), dibentuk pada tanggal 8 agustus 1945 untuk menuntut, mengadili, menghukum penjahat perang utama dari poros Eropa dalam kasus kejahatan PD II. Lingkap Yuridiksi Mahkamah militer internasional antara lain
menetapkan kejahatan terhadap perdamaian, perang, dan kemanusaiaan
c. Mahkamah Pidana Internasional ( International Criminal Court/ ICC ), dibentuk berdasarkan statura Roma 17 Juli 1998, mulai berlaku bulan Juli 2002 yang menetapkan bahwa yuridiksi ICC hanya terbatas pada kejahatan paling serius yang menjadi kepentingan komunitas internasional.