• Tidak ada hasil yang ditemukan

filrngsi mental umun. terutama intblegensia, disebabkan oleh kerusakan jaringan otak yang tidak dapat kembali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "filrngsi mental umun. terutama intblegensia, disebabkan oleh kerusakan jaringan otak yang tidak dapat kembali"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERSPEKTIF Volume Y]I No. 2 Tahun 2002 Edisi April

PROBLEMA DEMENSIA DALAM PERSPEKTIF YURIDIS

Oleh :

Ratna Winahyu Lestari Dewi

someone who contructs "Demensia" or "senile" wilt rase his inteuectuar ab ily and his socior function, as well as decrease his personariry and behavior. The scope of decreases incrude memory,

a_bstruct, moral volue, impalse control and other cortical disorder.

In tern of law, a "demensia" patient can be incruded as raw disab ity (onbeckwam).

r:r'l -_ r

..1

abstrak dan berbagai jenis fungsi kortikal lebih tinggi (luhue Iainnya. (ppDGJ ft).

Sesuai dengan judul tulisan ini, maka penulis hanya mengulas sedikit tentang Demensia dari kacamata psikiatri.

Bukan mengenai diagnosa, prognasa dan therapy-nya. Pembahasan ini lebih lanjut

lebih mengarah pada demensia dan permasalahannya dalam perspektif hukum pidana maupun hukum perdata.

1 Bagaimana jika seorang penderita

demensia melakukan tindak pidana ?

2. Bagaimona kedudukan penderita demensia dalam hukum perdata ?

PENGERTIAN DEMENSIA DALAM TEORI KESEHATAN

Demensia adalah kemunduran

filrngsi mental umun. terutama intblegensia, disebabkan oleh kerusakan

jaringan otak yang tidak dapat kembali

lagi.

Problemq Dement i a dal an perspedifiiiii 63

Ratna Winahyu Lestari Dewi

(2)

PERSPEKTIF Volume Vll No. 2 Tahun 2002 Edisi April

,

1.

2.

Demensia dibedakan menjadi dua

:

Demensia Senilis Terjadi pada usia di atas 65 tahun

Demensia Presenilis Terjadi pada usia

di bawah 65 tahun, oleh karena itu, dalam kasus kesehatan demensia tidak

salalu diderita oleh orang yang

dikategorlka:t lanjut usia. Karena faktor

penyakit'sangat memungkinkan

berakibatnya. seseorang menderita demensia leiiebut. Sebagai pengaruh orang demensia bisa ditandai dari gejal-

gej ala sebagai berikut

:

a) Hendaya Daya Ingat

Pada demensia ringan orang itu sering lupa tugas rutin dalam

kehidupan sehari-hari sehingga dibutuhkan pengulangan pemyataan. agar mempermudah

. daya ingat. Bila hendaya daya ingat makin berat, orang itu dapat melupakan nama orang, nomor telepon, arah pembicaraan dan peristiwa-peristiwa hari itu. Ia mungkin lalai menyelesaikan

tugasnya, lupa mematikan

kompor, membiarkan kan air

tetap mengalir. Demensia yang sangat parah atau lanjut, hendaya

daya ingat sedemikian berat

hingga orang itu lupa nama

keluarga terdekat, pekerjaan, sekolah, tanggal lahir, atau

, kadang-kadangnamanyasendiri.,'

b) Hendaya Pemikiran A.lstrak.,; .-,r, Hendaya ini banyak bentuknya ,r;

Orang itu sukar untuk

menyelesaikan tugas baru, lebih- lebih apabila terdesak oleh waktu.

Ia mungkin menghindarkan diri

dari situasi atau tugas yang

membutuhkan kemampuan memproses informasi baru dan kompleks.

Hendaya Daya Nilai dan

Pengendalian trmpuls,

berkurangnya pengendalian impuls, antara lain: bahasa yang kasar, lelucon yang tidi*rphntas, laiai menjaga kebeisihbn, ddhr'penampilan diri,

mengabaikan tata cara dan kesopanan padir

Contoh-contoh

:

1. Seorang pengusiha yang tadinia bersifat hati-hati dapat terjun secara sembrono dalam usahanya.

2. Seorang wanita tua yang tidak menikah dapat menjadi agresif secara seksual terhadap orang yang tidak dikenalnya.

3. Seorang pensiunan dapat mencuri

di toko tanpa mempertimbangkan akibatnya.

4. Gangguan Fringsi Kortikal yang

lebih tinggi

Pada beberapa orang, bahasa bisa menjadi abnormal.

Hal itu nampak sebagai bahasa

,,,t. ..' yang kabur dan tidak tepat dah

' ,' pada keadaan y?rng sangat parah orang itu dapat membisu.

Tanda-tanda

(3)

PERSPEKTIF Volume lll No. 2 Tahun 2002 Edisi April

5. perubahq4Kqpqibadian

Orang yang tadinya aktif, menjadi tidak acuh dan menarik diri.

Lingkungan pergaulan sosialnya menyempit.

Orang yang tadinya rapi dan

cermat menjadi sembrono dan

tidak memperdulikan penampilannya.

ASPEK HT,KU}I PIDANA PADA

DEMENSIA;

:tr i 'Menurut hukum kiminal, sulrtu perLiuatan 5iisial yang berbahaya bukrrn merupakan Safu-satunya patokan kejahatan.

Perbuatan yarig tercela itu harus dilakukan

secara sukarela. penjahat itu harus mempunyai suatu maksud jahht dan ia.thhu

tentang akibat perbuatannya. ' Tiiidk

mungkin ada maksud jahat pada seseorang, biarpun ia melanggar hukum, apdbiL keadaan mentalnya sudah begitu kurang, begitu terganggu atau begitu sakit sehingga

setiagai akibatnya ia kehilanlan kemampuanlbermaksud secara masuk akal.

(W.F. Maramis ; 1980 ; 602).

Seseorang dianggap bertanggung jawab atas perbuatannya jika orang tersebut

..

I . Mampu memahami nilai perbuatannya

2. Mampu memahami nilai resiko perbuatannya.

3. Mampu mehyadari dan mengaralrkan kemduannya

'

Seseorahg'dengan demensia karena

lidak mampu memahahi nilai dan resiko

.. ..perbuatannya serla tidak mampu menyadari dan mengarahkan kemauannya, maka dia dianggap tidak mempunyai kemampuan un(uk bertanggung jawab.

Maka jika sesqora4g penderita demensia

melakukan su'atu tindak pidaaa, berlakulah pasal 44 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang menyatakan

:

l. Orang yang melakukan suatu perbqratan

yang tidak dapat dipenanggung

jawabkan kepadanya .ebaU t uiar,!

sempuma akalnya atau sakit berubah akal, tidak boleh dihukum.

2. Jika nyata perbualannya itu tidak dapat

dipertanggungjawabkan kepadanya sebab kurang sempuma akalnya alau

sakit berubah akal, maka bolehlalr hakim memerintahkan memasukkan dia

ke rumah sakir orang gila selama- lamanya 1 tahun untuk diperiksa.

ASPEK HUKUM PERDATA PADA DEMENSIA

Untuk 'melaksanakan'

hak dan kewajiban seseorang harus dianggap cakap (kompeten). Kompetensi ini membutuhkan kemampuan kognitif untuk mengetahui dan

mengerti cara kerja dan konsekuensi_

konsekuensinya. Secara umum, kompetensi

yaitu kapasitas mental untuk melakukan kegiatan sehari-hari,.

Pada seorang demensia telah tedadi

suatu kemunduran inteiektual yang sedemikian beratnya sehingga dianggap tidak cakap sebagai subyek hukum..

Prob|ema Demensia do\o^Fi,piE Giii Winahyu Lestari Dewi

(4)

PERSPEKTIF Volume Vll No. 2 Tahun 2002 Edisi April

Di Indonesia, beberapa pasal dakun',

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata'

mengatur tentang demensia. Adapun peraturan tersebut adalah

'.

1) Pasal 433 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

:

Setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, sakit otak atau mata gelap harus ditaruh di

bawah pengampuan pun jika ia .kadang-kadang cakap mempergunakan pikirannya. Seorang dewasa boleh juga ditaruh di bawah pengampuan karena keborosannya.

2) Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:

.

lJnfuk saturya persetujuan-persetujuan diperlukan empat syarat

1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya ;

2. Kecakapan untuk membuat suatu

perikatan ;

L Suatu hal tertentu 4. Suatu sebab yang halal.

3) Pasal 1330 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Tidak cakap untuk membuat

persetujuan-persetuj uan adalah (a) Orang-orang yang belum dewasa (b) .Mereka yang ditaruh di ba*'ah

pengampuan

(c) Orang-orang perempuan, daiam

' hal-hal yang ditetapkan' oleh

undang-undang, dan pada

umumnya semua orang kepada ,'

siapa undang-undang telah

melarang membuat persetujuan- persetujuan te(entu.

Dari pasal-pasal di atas, seseorang dengan demensia dianggap tidak cakap untuk membuat suatu perikatan. Seseorang

dengan demensia juga dianggap tidak cakap untuk membuat perjanjian karena

dibawah pengampuan. Pengampuan ini merupakan keadaan dimana seorang dewasa yang iliaiiggap tidak-cakap urnrik

bertindak dalam lalu lintas hukum

ditempatkan dibawah tanggung jawab orang lain. Pengampuan ini dapat diminta oleh keluarga dekat. Jika tidak ada keluarga

maka dokter, pekerj a sosial, atau

adsministrator rumah sakit dapat

memutuskan untuk pengampuan.

Bukti harus jelas dan dapat

meyakinkan hakim tentang ketidak

mampuan seorang penderita demensia sehingga pengadilan dapat menetapkan siapa yang akan menjadi pengampu-nya

PENUTUP

Dari uraian terdahulu, maka dari akhir tulisan ini dapat disimpulkan bahwa seorang penderita demensia adalah tidak

mempunyai kemampuan untuk

bertanggungjawab dalam kaitannya dengan

hukum pidana. Sedangkan ditinj au dari aspek hukum perdata, seorang dengan demensia dianggap tidak cakap atau tidak kompeten urituk melakukan suzitu perikatan

maupun perjanjian. Berdasar peraturan

Problema Demensia dalcim Perspektif Yuridis

(5)

PERSPEKTIF V-olume.VLt No. 2 Tahun 20a2 Edisi .April

perundang-undangan, penderita demensia harus ditaruh dibawah pengampuan. Unhrk

itu sangat diperlukan kerjasama dari keluarga, dokter dan pengadilan untuk melindungi dan menjaga penderita dari

segala kemungkinan yang tidak

dikehendaki yarlg dapat merugikan

penderita tersebut danjuga orang lain.

Menutup tulisan ini bolehlah

kiranya penulis mengutip kalimat dari

halaman 591 Oatatdrr' 'Ilmu Kedoktetan Jiwa W.F. Mararnis

:

"'

'.

,iK.ita" jmigan hanya pandai

memperpanjang umur hidup, tetapi harus

pandai juga menghidupkan umar panjang itu".

DAFTARPUSTAKA

Moeljatno, 1990, Kitab Undang-(Jndang

Hukum Piilitna, penerbit Bina Aksara, Jakarta. l

PPDGJ II, Cetakan I, 1985, Direktorat

' Kesehatan Jiwa, Direktorat Jenderal

Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Subekti,' 1984; Kttab tlndang-Undang Hukum Perda.ta, pradnya paramita, Jakarta.

Timbang S. Lalisang, ,Kesulita Penentuan ,Batas . Kemtampuan

Tanggungjawtab pada Kasus

Demensia tlntuk Kepilluan

Peng amp ua n/C ur aiete,

J

iwa, T ahun

rxvtrr, 1995.37 _47.

W.F. Maramis. 1980, Catatan ltmu

Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, Surabaya

Problema Demensio dalam Perspektif yuridis

Ratna Winahyu Lestari Dewi

Referensi

Dokumen terkait

Didukung oleh penelitian yang dilakukan Correia dan Kozak (2016) menyatakan bahwa pengaruh persepsi nilai terhadap kepuasan tidak signifikan, karena produk imitasi

Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Salah satu gambar tangan di Gua Metanduno diperkirakan berjari runcing (Oktaviana, Bulbeck, et al., 2016). Gambar tangan berjari runcing di Gua Metanduno berada di bawah imaji

Guru kemarin lebih banyak berharap kepada pemerintah, dan tentu ini saya respon dengan baik, agar misalnya fasilitas perpustakaan itu bisa dibikin lebih baik lagi, kemudian

Pada pengujian calon induk dari 24 famili yang dihasilkan secara komunal diperoleh keragaan pertumbuhan terbaik pada populasi persilangan antara betina GIMacro dengan jantan Musi

a) Memperkuat kerjasama antar kota-kota yang ada didunia. b) Menyediakan kesempatan bagi para pejabat kota dan penduduk untuk merasakan dan menjelajahi kebudayaan

Setiap jual beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat dan perbuatan-perbuatan lain yang dimaksudkan untuk langsung ataupun tidak langsung memindahkan hak milik kepada