ANALISIS KONDISI FISIK DAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA
EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMAN 2 CIAMIS
SKRIPSI
DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sains Olahraga
Arief Sabar Mulyana 0807759
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
ANALISIS KONDISI FISIK DAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA
EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMAN 2 CIAMIS
Oleh
Arief Sabar Mulyana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Arief Sabar Mulyana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
NAMA : ARIEF SABAR MULYANA
NIM : 0807759
JUDUL : ANALISIS KONDISI FISIK DAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMAN 2 CIAMIS
Disahkan dan Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Iman Imanudin, S.Pd.,M.Pd. NIP.19750810200112 1 001
Pembimbing II
Sandey Tantra Paramitha, S.Si.,M.Pd. NIP.19820418200912 1 004
Mengetahui :
Program Studi Ilmu Keolahragaan
Ketua
ABSTRAK
ANALISIS KONDISI FISIK DAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMAN 2 CIAMIS
Oleh :
Arief Sabar Mulyana 0807759
Cabang olahraga sepakbola merupakan olahraga yang banyak diminati oleh masyarakat di dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Adanya ekstrakurikuler sepakbola merupakan pembinaan bagi siswa yang berbakat dalam olahraga sepakbola. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu : latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik dan latihan mental. Tujuan penelitian untuk menggambarkan 2 dari ke 4 aspek tersebut yaitu fisik dan teknik. Maka dilakukan penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi adalah anggota ekstrakurikuler sepakbola SMAN 2 Ciamis yang berjumlah 25 orang dan sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling yang berjumlah 25. Instrumen menggunakan metode test. Hasil penelitian untuk aspek kondisi fisik secara keseluruhan 36% kategori cukup dan 64% kategori kurang. Sedangkan untuk aspek teknik dasar sepakbola 4% kategori baik, 64% kategori sedang, dan 32% kategori kurang. Kesimpulan penelitian yaitu secara garis besar baik aspek kondisi fisik maupun teknik dasar sepakbola memerlukan pembenahan secara serius dan segera dilakukan agar prestasi olahraga yang kelak dihasilkan dapat diperoleh secara maksimal.
ABSTRACT
PHYSICAL CONDITION AND TECHNICAL ANALYSIS OF FOOTBALL FOOTBALL Extracurricular SMAN 2 CIAMIS
by :
Ariel Sabar Mulyana 0807759
Sport of football is a sport that is much in demand by the people in the world, including the people of Indonesia . The existence of an extracurricular football coaching for students who are gifted in the sport of football . Aspects that need to be considered and carefully trained by athletes, namely : physical exercise, exercise technique, tactics and mental training exercises . The aim of the study for 2 to 4 illustrate the aspects of physical and engineering . Then conducted research using descriptive quantitative research methods . The population is a member of an extracurricular football SMAN 2 Kudat , amounting to 25 people and the samples were taken by using a sampling technique which amounts to a total of 25. Instruments using the test method. The results of the research to aspects of the overall physical condition of a 36% adequate and 64 % categories less categories . As for the technical aspects of football grounds both categories 4 %, 64 % moderate category , and 32 % less category. Conclusions of research that outlines both the physical and technical aspects of the basic conditions require revamping football seriously and promptly done so that later produced sporting achievements can be gained to the fullest.
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Batasan Penelitian ... 5
F. Anggapan Dasar ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Sepakbola ... 7
B. Teknik Dasar Sepakbola ... 8
1. Menendang Bola (Kicking) ... 8
2. Menghentikan bola (Stopping) ... 9
3. Menggiring bola (Dribbling) ... 9
4. Merampas Bola (Tackling) ... 10
5. Lemparan ke dalam (Throw-in) ... 11
6. Menyundul bola (Heading) ... 11
7. Menjaga Gawang (Goal Keeping) ... 12
C. Kondisi Fisik ... 12
1. Komponen Kondisi Fisik ... 12
1.1Kekuatan (Strength) ... 12
1.2Kelentukan (Flexibility) ... 13
1.3Kecepatan (Speed) ... 14
1.4 Daya tahan (Endurance) ... 15
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Fisik ... 15
D. Kondisi Fisik Cabang Olahraga Sepakbola ... 16
E. Karakteristik Pelajar Sekolah Menengah Atas ... 18
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 21
1. Populasi ... 21
2. Sampel ... 22
C. Definisi Operasional ... 22
E. Penilaian kemampuan kondisi fisik ... 31
F. Penilaian kemampuan teknik dasar sepakbola ... 34
G. Pelaksanaan Penelitian ... 36
H. Teknik Pengolahan Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38
1. Analisis Deskriptif Persentase Kondisi Fisik ... 38
2. Analisis Deskriptif Persentase Teknik Dasar ... 41
3. Analisis Deskriptif Persentase Kondisi Fisik ... 44
dan Teknik dasar Sepakbola (Juara) B. Diskusi Penemuan ... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
LAMPIRAN ... 51
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Konversi Nilai Kategori Kondisi Fisik ... 31
3.2 Norma Kondisi Fisik ... 32
3.3 Contoh Penilaian ... 32
3.4 Nilai Kondisi Fisik ... 33
3.5 Tes Sepak dan Tahan Bola (Passing dan Stopping) ... 34
3.6 Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Heading) ... 34
3.7 Tes Menggiring Bola (Dribbling) ... 35
3.8 Tes Menembak / Menendang Bola ke Sasaran (Shooting) ... 36
3.9 Jadwal Tes Kondisi Fisik dan Teknik Dasar Sepakbola ... 37
4.1 Hasil Kondisi Fisik Keseluruhan ... 39
4.2 Hasil Test Push up ... 39
4.3 Hasil Test Shuttle run ... 39
4.4 Hasil Test Vertikal jump ... 40
4.5 Hasil Test Sprint 50 meter ... 40
4.6 Hasil Test Lari 15 menit ... 41
4.7 Hasil Teknik Dasar Keseluruhan ... 42
4.8 Hasil Test Passing dan Stopping ... 42
4.9 Hasil Test Heading ... 43
4.10 Hasil Test Dribbling ... 43
4.11 Hasil Test Shooting ... 43
4.12 Hasil Kondisi Fisik Keseluruhan (Juara) ... 44
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola ... 27
3.2 Tes Memainkan Bola Dengan Dahi ... 28
3.3 Diagram Lapangan Tes Menggiring Bola ... 30
3.4 Diagram Lapangan Tes Menembak Bola ke Sasaran ... 31
4.1 Grafik Hasil Kondisi Fisik Keseluruhan ... 38
4.2 Grafik Hasil Teknik Dasar Keseluruhan ... 41
4.3 Grafik Hasil Kondisi Fisik (Juara) ... 44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Skor Hasil Tes Kondisi Fisik ... 51
Lampiran 2 Skor Hasil Tes Teknik Dasar Sepakbola ... 53
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian ... 55
Lampiran 4 Surat Keputusan Penunjukan Pembimbing Skripsi ... 56
Lampiran 5 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 58
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan
maksud untuk memelihara kesehatan dan kebugaran tubuh. Kegiatan ini pun
dalam perkembangannya dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur,
menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan sebagai upaya
meningkatkan prestasi.
Dengan melakukan kegiatan berolahraga, tentu dapat menjadikan
tubuh seseorang sehat jasmani maupun rohani dan dapat membentuk manusia
yang berkualitas. Disamping itu salah satu tujuan orang berolahraga adalah
untuk mencapai prestasi. Untuk mencapai prestasi memerlukan proses latihan
yang cukup lama dan dilakukan sejak usia dini baik teknik, taktik, mental
maupun fisik.
Dalam setiap cabang olahraga, terutama yang bersifat kompetisi upaya
pencapaian prestasi tertinggi adalah hal yang ingin dicapai. Untuk mencapai
prestasi yang setinggi-tingginya hal yang harus dilakukan adalah dengan
berlatih. Latihan yang benar dan berpedoman terhadap program latihan sesuai
dengan kecabangan olahraganya.
Cabang olahraga sepakbola merupakan olahraga yang banyak diminati
oleh masyarakat di dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Dalam upaya
pembinaan, diusahakan sedini mungkin dilakukan pada atlet yang berbakat
agar tujuan dari pencapaian prestasi dapat terwujud. Dalam peningkatan kecakapan dalam sepakbola, keterampilan dasar sepakbola erat sekali
hubunganya dengan koordinasi gerak. Dalam bermain sepakbola harus paham
dan mengetahui teknik dasar yang benar, disamping itu faktor yang paling
menunjang dalam meraih prestasi adalah faktor fisik dan teknik dasar bermain
Harsono (Imanudin, 2008: 64) mengatakan “Untuk mencapai prestasi
yang tinggi dengan melakukan latihan harus pula mengetahui dan menguasai
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet
yaitu : latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik dan latihan mental”. Menurut
Imanudin (2008: 66) “Seseorang dikatakan dalam kondisi fisik yang baik
apabila ia mempunyai kesanggupan untuk melakukan kegiatan fisik tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan”.
Dalam kecabangan olahraga, kondisi fisik merupakan aspek penting
dalam proses latihannya. Bompa (Imanudin, 2008: 66) mengatakan bahwa “Persiapan fisik merupakan salah satu yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dari beberapa kasus penting sebagai unsur yang diperlukan
dalam latihan untuk mencapai puncak penampilan”. Menurut Imanudin
terdapat komponen kondisi fisik yang harus diperhatikan, diantaranya
kekuatan (Strength), kelentukan (Flexibility), kecepatan (Speed), dan daya
tahan (Endurance)
Upaya pengembangan dan pembinaan pada usia dini tentu sangat
penting dilakukan. Dengan adanya ekstrakurikuler sepakbola yang ada di
setiap sekolah, dapat dijadikan wadah bagi mereka yang mempunyai bakat
dalam bidang sepakbola.
SMAN 2 Ciamis merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten
Ciamis. Terbukti dengan banyaknya prestasi yang telah diukir dalam
perlombaan akademik maupun non akademik baik tingkat kabupaten,
provinsi,nasional bahkan internasional. Dengan banyaknya sarana dan
prasarana yang menunjang bagi perkembangan siswa, adanya kegiatan
ekstrakurikuler pun menjadi salah satu faktor yang berperan dalam pencapaian prestasi sekolah. Terdapat banyak jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dapat
dipilih oleh siswa diantaranya basket, bola voli, badminton, pramuka, teater,
karya ilmiah remaja dan juga sepakbola. Khusus dalam kegiatan
ekstrakurikuler sepakbola, SMAN 2 Ciamis kerap menorehkan prestasi yang
Maksud dan tujuan adanya ekstrakurikuler sepakbola adalah untuk
mengarahkan, mengembangkan dan memfasilitasi bakat siswa – siswa dalam
bermain sepakbola dengan program pelatihan yang terarah, teratur dan
berkesinambungan. Diharapkan dengan adanya program pelatihan yang
terarah, teratur dan berkesinambungan tersebut anak-anak tidak sekedar
bermain sepakbola, dan tidak tetutup kemungkinan dapat pula menjadi pemain
sepak bola yang professional.
Berdasarakan hasil wawancara saya dengan pelatih SMAN 2 Ciamis
yaitu Bapak Nana ketika beliau masih melatih sekolah tersebut dalam setiap
proses latihan selalu sesuai dengan program latihan yang telah ditentukan di
awal agar proses latihan dapat bejalan lancar dan teratur. Dalam seminggu
latihan dilakukan 3 kali yaitu Hari Senin, Kamis dan Jumat. Dalam setiap
latihan didalamnya selalu diterapkan aspek-aspek penting dalam proses latihan
diantaranya latihan teknik, taktik, fisik dan mental.
Dalam upaya mengetahui peningkatan dari hasil latihan, pelatih secara
berjangka melakukan tes untuk aspek kondisi fisik dan teknik dasar sepakbola.
Dan hasil dari tes tersebut didapat bahwa hasil tes kondisi fisik anggota
ekstrakurikuler sepakbola SMAN 2 Ciamis secara keseluruhan untuk
persentasenya 24% dalam kategori baik, 64% kurang dan sisanya 12% kurang.
Untuk hasil tes teknik dasar sepakbola anggota ekstrakurikuler sepakbola
SMAN 2 Ciamis secara keseluruhan untuk persentasenya 16% dalam kategori
baik, dan sisanya 84% kurang.
Dengan hasil ini, SMAN 2 Ciamis dengan kepelatihan Bapak Nana,
SMAN 2 Ciamis mampu menjuarai kompetisi antar SMA se-Kabupaten
Ciamis.
Akhir-akhir ini SMAN 2 Ciamis dalam prestasi sepakbolanya
cenderung menurun. Dengan tidak mampunya menjuarai di setiap ajang
kompetisi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi olahraga
diantaranya ketiadaannya seorang pelatih bahkan mungkin dari segi aspek
Berdasarkan uraian dan penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Analisis Kondisi Fisik dan Teknik Dasar Sepakbola Ekstrakurikuler Sepakbola SMAN 2 Ciamis“.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas
maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kondisi fisik anggota ekstrakurikuler sepakbola
SMAN 2 Ciamis?
2. Bagaimana gambaran teknik dasar sepakbola anggota ekstrakurikuler
sepakbola SMAN 2 Ciamis?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang ingin dicapai setelah
penelitian ini selesai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran kondisi fisik anggota ekstrakurikuler
sepakbola SMAN 2 Ciamis.
2. Untuk mengetahui gambaran teknik dasar sepakbola anggota
ekstrakurikuler sepakbola SMAN 2 Ciamis.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat baik di bidang
olahraga khususnya sepakbola, dan hasil ini dapat dipergunakan untuk:
1. Secara teoritis
a. Dapat mengetahui mengenai gambaran maupun kesiapan kondisi fisik dan teknik dasar sepakbola anggota ekstrakurikuler sepakbola sebelum
memasuki kompetisi.
b. Sebagai bahan evaluasi untuk menentukan program latihan yang
2. Secara Praktis
a. Pelatih, khususnya pelatih sepakbola SMAN 2 Ciamis sebagai bahan
untuk menambah pengetahuan dan ilmu dalam memberikan latihan
fisik dan teknik dasar sepakbola kepada pemain dengan baik dan benar.
b. Peneliti sebagai bahan referensi dan media informasi tentang manfaat
serta kegunaan tes kondisi fisik dan teknik dasar sepakbola.
E. Batasan Penelitian
Supaya penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas, maka peneliti
membatasi ruang lingkup permasalahan penelitian ini sebagai berikut:
1. Masalah yang dikaji dalam penelitian hanya pada tingkat kondisi fisik dan
teknik dasar sepakbola anggota ekstrakurikuler sepakbola SMAN 2
Ciamis.
2. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota
ekstrakurikuler sepakbola SMAN 2 Ciamis.
3. Menurut Timo (2012: 60)
U5 - U12 : Usia dini/grassroot
U13 – U20 : Usia muda
U21 ke atas : Senior
Sesuai dengan pernyataan diatas maka yang anggota ekstrakurikuler
sepakbola SMAN 2 Ciamis termasuk kategori usia muda yaitu anak usia 13
sampai 20 tahun.
F. Anggapan Dasar
Dalam menentukan anggapan dasar penelitian, penulis terlebih dahulu menentukan suatu anggapan dasar yang nantinya akan menjadi dasar pijakan
untuk bahan penelitian selanjutnya. Adapun anggapan dasar yang penulis
kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Kondisi fisik merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian
2. Atlet yang memiliki kondisi fisik yang baik akan lebih siap dalam
menghadapi proses latihan maupun pertandingan.
3. “Kondisi fisik yang baik adalah dimana seorang atlet mempunyai
kesanggupan untuk melakukan kegiatan fisik tanpa mengalami kelelahan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat
melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode
dalam penelitian merupakan cara atau alat untuk mencapai keberhasilan sebuah
penelitian. Metode yang digunakan untuk mencapai keberhasilan adalah metode
yang memiliki kesesuaian dengan masalah yang dihadapi. Pada dasarnya metode
merupakan cara yang dapat digunakan untuk memcahkan permasalahan yang ada
dalam penelitian. Menurut Surakhmad (1998: 131) bahwa “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan”.
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode deskriptif melalui tes
karena sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Sebagaimana menurut
Arikunto (2006: 234) bahwa, “Studi deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang
ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.
B. Populasi dan Sampel
Dalam melakukan penelitian seorang peneliti memerlukan subjek yang akan
diteliti yang diantaranya berupa populasi dan sampel.
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan seluruh objek penelitian dari objek yang diselidiki,
yang dapat memberikan informasi atau fakta yang dihadapi. Sebagaimana
menurut Sugiyono (2011: 80) mengemukakan bahwa, “Populasi adalah wilayah
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
benda-benda alam yang lain. Pupolasi penelitian adalah anggota extrakulikuler
sepakbola SMAN 2 Ciamis yang berjumlah 25 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel menurut Sugiyono (2009: 81) adalah “Bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh karakteristik tersebut”.
Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik total
sampling yaitu semua anggota extrakulikuler sepakbola SMAN 2 Ciamis yang
berjumlah 25 orang.
Menurut Suharsimi Arikunto (1996: 120), “Apabila subyeknya kurang
dari 100 lebih baik populasi diambil semua sehingga penelitiannya meupakan
penelitian populasi”. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil
antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih, sehingga total sampling dalam
penelitian ini adalah 25 orang.
C. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan, maka
penulis membatasi berbagai istilah sebagai berikut:
1. Kondisi fisik. Sajoto (Imanudin, 2008: 66) menjelaskan bahwa “ Kondisi fisik
merupakan persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan
prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak
dapat ditawar-tawar lagi”
2. (Toho dan Ali, 2007: 2) mengatakan “Olahraga adalah segala aktifitas fisik
yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina
dan mengembangkan potensi jasmani, rohani dan social”.
3. “Sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing regu berjumlah 11 orang, yang mempunyai tujuan untuk memasukan
bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mempertahankan gawangnya
4. Menurut Lutan (1986: 12) bahwa ”Program ekstrakurikuler merupakan bagian
integral dari proses belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan
anak didik. Antara kegiatan intra dan ekstra kedua – duanya tak dapat
dipisahkan. Bahkan kegiatan ekstrakurikuler perpanjangan, pelengkap atau
penguat kegiatan intra untuk menyalurkan bakat atau pendorong
perkembangan potensi peserta didik hingga mencapai taraf maksimal”.
5. Mielke (2007: 1), “Teknik sepakbola yang harus dikuasai antara lain:
menggiring (dribbling), mengoper (passing), menembak (shooting),
menyundul bola (heading), menimang bola (juggling), menghentikan bola
(trapping), dan lemparan ke dalam (throw-in)”
D. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, penulis menggunakan
alat ukur sebagai media pengumpulan data yang disebut instrumen. Menurut
Sugiyono (2009: 102) menjelaskan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus benar-benar dirancang dan dibuat
sedemikian rupa sehingga menghasilkan data-data empiris sebagaimana adanya.
Data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah).
Untuk memperoleh informasi atau data suatu objek yang akan diukur perlu
digunakan suatu alat yaitu berupa tes. Dimana menurut Suharsimi (1995: 51)
menjelaskan “Tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan
yang sudah ditentukan”.
Tes dan pengukuran di setiap cabang olahraga satu dengan yang lainnya
tentu berbeda, dikarenakan tes dan pengukuran disesuaikan dengan kebutuhan
Tes yang digunakan untuk mengukur tingkat kondisi fisik menurut
Nurhasan (2008: 149-152) :
1. Lari 15 menit
Tujuan : Mengukur komponen daya tahan kardio vasculair.
Alat / fasilitas :
a) Stop watch
b) Peluit
c) Balok-balok kecil ( ukuran 4 x 4 cm )
d) Lintasan /Track
Pelaksanaan :
Orang coba berdiri dibelakang garis start. Pada saat aba-aba “ya”
diberikan, orang coba mulai berlari selam 15 menit, sampai pada waktu 15 menit
berakhir dan peluit dibunyikan.
Skor : Jarak yang ditempuh oleh orang coba tersebut selama 15 menit,
dicatat dalam satuan meter, untuk kemudian dimodifikasi menjadi skor sesuai dengan tabel yang tersedia.
2. Shuttle Run 6 x 10 meter
Tujuan : Mengukur kelincahan dan koordinasi.
Alat / fasilitas : Stopwatch dan bidang datar selebar maksimal 15 meter.
Pelaksanaan :
Orang coba berdiri dibelakang garis start dengan salah satu kaki diletakan
di depan. Pada aba-aba “ya” diberikan, orang coba dengan segera secepat
mungkin lari kedepan menuju garis akhir dan menyentuh garis tersebut, kemudian
berputar lagi dan segera lari.Demikian seterusnya dilakukan dengan lari sebanyak
6 x 10 m. Orang coba diberi kesempatan melakukan tes tersebut sebanyak 2 (dua)
Skor : Waktu terbaik dari dua kali kesempatan, yang dicatat sampai 1/10
detik.
3. Tes Lari Cepat (Sprint) 50 Meter
Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes lari cepat (sprint) 50 meter
adalah sebagai berikut :
Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari seseorang.
Alat / fasilitas :
a) Lintasan lurus, rata dan tidak licin serta jarak antara garis
start dan finish 15 meter
b) Peluit
c) Stop watch
d) Bendera start
Pelaksanaan :
Testee berdiri dibelakang garis start dengan sikap berdiri, pada waktu diberi aba-aba “ya”, testi lari kedepan secepat mungkin untuk menempuh jarak 15
meter. Pada saat testee menyentuh / melewati garis finish, stop watch dihentikan.
Kesempatan lari diulang apabila :
1) Pelari mencuri start dan berlari diluar lintasan
2) Pelari terganggu oleh pelari lainnya
Skor :
Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak
50 meter.Waktu di catat sampai persepuluh detik.
4. Push-ups
Tujuan : Mengukur komponen daya tahan otot lengan dan bahu.
Alat / fasilitas : Bidang yang datar
Orang coba berbaring dengan sikap telungkup, kedua tangan dilipat di
kedua samping badan.Kedua tangan menekan lantai dan diluruskan, sehingga
badan terangkat, sedangkan sikap badan dan tungkai merupakan garis lurus.
Setelah itu diturunkan badan dengan cara membengkokan lengan pada
siku, sehingga badan menyentuh lantai. Lakukan gerakan tersebut secara
berulang-ulang dan konstan sampai orang coba tak dapat mengangkat badannya
lagi.
Skor :
Jumlah gerakan push-ups yang benar, yang dapat dilakukan orang
tersebut.
5. Vertical Jump
Tujuan : Mengukur komponen power otot tungkai.
Alat / fasilitas :
Pelaksanaan :
Orang coba berdiri menghadap dinding dengan salah satu lengan
diluruskan ke atas.Lalu dicatat tinggi jangkauan tersebut.Kemudian orang coba
berdiri dengan bagian samping tubuhnya kea rah tembok, dan salah satu lengan
yang terdekat dengan tembok lurus ke atas, kemudian dia mengambil sikap
jongkok sehingga lututnya membentuk sudut 45 derajat.
Setelah itu orang coba berusaha melompat ke atas setinggi mungkin. Pada
saat titik tertinggi dan lompatan itu, ia segera menyentuhkan ujung jari dai salah
satu tangannya pada papan ukuran kemudian mendarat dengan kedua kaki. Orang
coba diberi kesempatan sebanyak 3 (tiga) kali percobaan.
Skor : Selisih yang terbesar antara tinggi jangkauan sesudah melompat
dengan tinggi jangkauan sebelum melompat, dari tiga kali percobaan. Tinggi
Tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan gerak dasar bermain
Sepak bola menurut Nurhasan (2001: 157-163) adalah sebagai berikut :
1. Tes Sepak dan Tahan Bola (Passing dan Stopping)
Tujuan :Mengukur keterampilan menyepak dan menahan bola.
Alat yang digunakan :
1) Bola
2) Stop watch
3) Bangku swedia 4 buah atau papan ukuran 3m x 60 cm sebanyak 2 buah
4) Kapur
Petunjuk pelaksanaan :
1) Testi berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran
atau papan dengan posisi kaki kanan atau kaki kiri siap menembak
sesuai dengan kebiasan pemain.
2) Pada aba-aba “ya”, testi mulai menyepak bola kesasaran, pantulannya
ditahan kembali dengan kaki dibelakng garis tembak.
3) Lakukan tugas ini secara bergantian dengan kaki kiri dan kanan selama
30 detik
4) Apabila bola keluar dari daerah sepak, maka testi menggunakan bola
cadangan yang telah disediakan.
5) Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila :
(1) Bola ditahan atau disepak didepan garis sepak pada setiap kali tugas
menyepak bola.
(2) Bola ditahan dan disepak hanya dengan satu kaki saja.
Skor :
Jumlah menyepak dan menahan bola secara sah selama 30 detik. Hitungan
Gambar 3.1 Diagram lapangan tes sepak tahan bola
2. Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Heading)
Tujuan :Mengukur keterampilan menyundul dan mengontrol bola dengan
kepala
Alat yang digunakan :
a. Bola
b. Stop watch
Petunjuk pelaksanaan :
a. Pada aba-aba “siap”, testi berdiri bebas dengan bola berada pada
penguasaan tangannya.
b. Pada aba-aba “ya”, testi melempar bola keatas kepalanya dan kemudian
memainkan bola tersebut dengan bagian dahi.
c. Lakukan tugas gerak ini di tempat selama 30 detik.
d. Apabila bola tersebut jatuh maka testi mengambil bola itu dan
memainkannya kembali ditempat bola tersebut diambil.
e. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila :
1) Testi memainkan bola tidak dengan dahi.
Skor :
Skor adalah jumlah bola yang dimainkan dengan dahi yang benar (sah)
selama 30 detik.
Gambar 3.2 Tes memainkan bola dengan kepala
3. Tes Menggiring Bola (Dribbling)
Tujuan :Mengukur keterampilan menggiring bola dengan kaki secara cepat
disertai perubahan arah Alat yang digunakan :
a. Bola
b.Stop watch
c. 6 buah rintangan (kerucut)
d. Kapur
Petunjuk pelaksanaan :
a. Pada aba-aba “siap”, testi berdiri di belakang garis start dengan bola
dalam penguasaan kakinya.
b. Pada aba-aba “ya”, testi mulai menggiring bola kearah kiri melewati
dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis
finish.
c. Bila salah arah dalam menggiring bola ia harus memperbaikinya tanpa
menggunakan anggota badan selain kaki di tempat kesalahan terjadi
dan selama itu pula stop watch tetap berjalan.
d. Bola digiring oleh kaki kanan dan kaki kiri secara bergantian, atau
paling tidak salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.
e. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila :
1) Testi menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja
2) Testi menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah
3) Testi menggunakan anggota badan lainnya selain kaki, untuk
menggiring bola
Skor :
Waktu yang ditempuh oleh testi dari mulai aba-aba “ya” sampai ia melewati
garis finish. Waktu dicatat sampai persepuluh detik.
Gambar 3.3 Diagram lapangan tes menggiring bola
Tujuan :Mengukur keterampilan menembak bola yang cepat dan tepat
kearah sasaran gantung.
Alat yang digunakan :
a. Bola
b. Stop watch
c. Gawang
d. Nomor-nomor
e. Tali
Petunjuk pelaksanaan :
a. Testi berdiri dibelakang bola yang diletakan pada sebuah titik yang
berjarak 16.5 meter didepan gawang/sasaran.
b. Pada saat kaki testi mulai menendang bola, maka stop watch dijalankan
dan berhenti saat bola mengenai sasaran.
c. Testi diberi 3 (tiga) kali kesempatan.
d. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila : 1) Bola keluar dari daerah sasaran
2) Menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 meter dari sasaran
Skor :
a. Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali
kesempatan.
b. Bila bola hasil tendangan bola mengenai tali atau garis pemisah skor
Gambar 3.4 Diagram lapangan tes menembak bola ke sasaran
E. Penilaian Kemampuan Kondisi Fisik
Kriteria penilaian yang akan digunakan mengacu pada norma-norma yang
telah dipakai untuk memberikan nilai-nilai dari setiap skor butir-butir, dengan
kategori (1) baik sekali, (2) baik, (3) sedang, (4) kurang, (5) kurang sekali.
Konversi nilai dari setiap kategori komponen kondisi fisik adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Konversi Nilai Kategori Kondisi Fisik
Kategori Konversi Nilai
Sempurna
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
10
8
6
4
2
Untuk menentukan nilai secara keseluruhan kondisi fisik dilakukan dengan
cara:
1. Menjumlahkan konversi nilai skor dari setiap komponen kondisi fisik
2. Hasil jumlah tersebut dalam butir di atas dibagi dengan banyaknya
komponen fisik dasar dari cabang olah raga yang bersangkutan.
3. Hasil ini kemudian dinotasikan ke dalam tabel kategori status kondisi
fisik atlet seperti tersebut dalam tabel berikut:
Tabel 3.2 Norma Kondisi Fisik
Tabel 3.3 Contoh Penilaian
Komponen Fisik Teknik Pengukuran Hasil Kategori Konversi
Nilai
Total Konversi Nilai 18
Nilai Kondisi Fisik = Total konversi nilai dibagi jumlah komponen fisik yang di
test kan
Nilai Kondisi Fisik = 18/5 = 3,6
Hasil ini kemudian dinotasikan ke dalam Tabel Kondisi Fisik. No Jumlah Nilai Klasifikasi
Tabel 3.4 Nilai Tes Kondisi Fisik
b. Lari Multy tahap
F. Penilaian Kemampuan Teknik Dasar Sepakbola
Instrumen Tes Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola :
1. Tes Sepak dan Tahan Bola (Passing dan Stopping) :
Tabel 3.5 Tes Sepak dan Tahan Bola (Passing dan Stopping)
Kategori Deskripsi Kemampuan Nilai
Baik
a) Bola disepak dan ditahan di belakang garis tembak
b) Bola disepak dan ditahan secara bergantian antara kaki kanan
dan kiri secara berurutan
c) Menyepak dan menahan bola selama 30 detik sebanyak 20 kali
atau lebih
3
Sedang
a) Bola disepak dan ditahan tepat di garis tembak
b) Bola disepak dan ditahan dengan kaki kanan dan kiri dengan
tidak berurutan
c) Menyepak dan menahan bola selama 30 detik sebanyak 11-19
kali
2
Kurang
a) Bola disepak dan ditahan di depan garis sepak pada setiap kali
tugas menyepak bola
b) Bola disepak dan ditahan hanya dengan satu kaki saja
c) Menyepak dan menahan bola selama 30 detik kurang dari 10
kali
1
2. Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Heading) :
Tabel 3.6 Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Heading)
Kategori Deskripsi Kemampuan Nilai
Baik
a) Memainkan bola dengan kepala selama 30 detik
sebanyak 25 kali atau lebih
b) Dalam memainkan bola tidak berpindah tempat dari
daerahnya
Sedang
a) Memainkan bola dengan kepala selama 30 detik kurang
dari 10 kali
b) Dalam memainkan bola selalu berpindah-pindah tempat
dari daerahnya
1
3. Tes Menggiring Bola (Dribbling) :
Tabel 3.7 Tes Menggiring Bola (Dribbling)
Kategori Deskripsi Kemampuan Nilai
Baik
a) Menggiring bola dengan menggunakan dua kaki secara
berturut-turut dan terus menerus
b) Menggiring bola sesuai dengan arah yang ditentukan
c) Menggiring bola dengan waktu kurang dari 19 detik
3
Sedang
a) Menggiring bola dengan menggunakan dua kaki tidak
dengan berurutan dan tidak terus menerus
b) Menggiring bola sesuai arah tetapi jauh dari rintangan
c) Menggiring bola dengan waktu 20 detik – 24 detik
2
Kurang
a) Menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki
saja
b) Menggiring bola tidak sesuai dengan arah yang ditentukan
c) Menggunakan anggota badan lainnya selain kaki untuk
mengiring bola
d) Menggiring bola dengan waktu lebih dari 25 detik
4. Tes Menembak / Menendang Bola ke Sasaran (Shooting) :
Tabel 3.8 Tes Menembak / Menendang Bola ke Sasaran (Shooting)
Kategori Deskripsi Kemampuan Nilai
Baik
a) Bola mengenai sasaran no.5 dan no.7
b) Menempatkan bola pada jarak 16,5 meter dari sasaran,
tepat di depan mistar gawang
c) Berhasil menembak bola ke sasaran sebanyak 3 kali
atau 2 kali dari 3 kali kesempatan yang diberikan
d) Kecepatan menembak dengan waktu kurang dari 1-2
detik
3
Sedang
a) Bola mengenai sasaran no.3 dan no.1
b) Menempatkan bola pada jarak 16,5 meter dari sasaran,
tidak lurus atau sedikit melenceng dari mistar gawang
c) Berhasil menembak bola ke sasaran sebanyak 1 kali dari
3 kali kesempatan yang diberikan
d) Kecepatan menembak dengan waktu 3-4 detik
2
Kurang
a) Menempatkan bola pada jarak 16,5 meter dari sasaran
b) Tidak berhasil menembak bola ke sasaran pada 3 kali
kesempatan yang diberikan
c) Kecepatan menembak dengan waktu lebih dari 5 detik 1
Sumber :Teknik Dasar Bermain Sepak Bola, 1984. Sukatamsi, dan
Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani, 2001. Nurhasan.
Keterangan:
3 : Baik
2 : Sedang
G. Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola bulldozer
Kecamatan Ciamis. Lama penelitian yang dilakukan yaitu selama 2 hari.
Dengan jadwal tes kondisi fisik dan teknik dasar sepakbola sebagai berikut
:
Tabel 3.9 Jadwal Tes Kondisi Fisik dan Teknik Dasar Sepakbola
No Tes Teknik Dasar
Sepakbola Tes Kondisi Fisik Lokasi
1 Hari Rabu,
pukul 16.00-17.30
Hari Kamis,
pukul 16.00-17.30
Lapangan Sepakbola
Buldozer
H. Teknik Pengolahan Data
Analisis data atau penggolongan data merupakan satu langkah penting
dalam penelitian.Dalam pelaksanaanya terdapat dua jenis analisa data yang
dikatakan Sutrisno Hadi (1981: 221), bahwa “dalam suatu penelitian seorang
peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis statistik dan non statistic”.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
perhitungan statistik menggunakan analisis deskriptif prosentase menggunakan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan rumusan masalah mengenai analisis kondisi fisik dan teknik
dasar sepakbola ekstrakurikuler Sepakbola SMAN 2 Ciamis. Berdasarkan
pengolahan data dan analisis data yang sudah dilakukan maka penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa terjadi penurunan dalam segi kualitas kondisi fisik
dan teknik dasar sepakbola yang bisa menjadi salah satu faktor menurunnya
prestasi olahraga sepakbola.
Bagi pelatih diharapkan dalam memberikan pelatihan harus lebih
terprogram secara terarah, teratur dan berkesinambungan dan program latihan
yang tidak teratur memungkinkan menjadi salah satu faktor penurunan kualitas
fisik maupun teknik yang dialami pemain.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dalam hal ini mengajukan
saran-saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan. Saran penulis adalah
sebagai berikut :
1. Kondisi fisik dan teknik dasar sepakbola pada dasarnya dapat dimiliki
secara maksimal melalui berbagai latihan secara teratur dan terprogram
dengan baik. Dengan dukungan pembina maupun pelatih sepakbola
yang mempunyai pengetahuan serta pemahaman baik memberikan
dampak yang baik pula untuk kemajuan kualitas khusunya seorang
pemain dan umumnya sebuah tim sepakbola.
2. Dalam setiap pelaksanaan latihan, dengan adanya bantuan dari tenaga
pelatih yang spesifik diantaranya pelatih fisik dan teknik dapat menjadi
solusi untuk lebih memaksimalkan peningkatan pemain dalam segi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hafid Febrianto. (2007). Survey Kondisi Fisik dan Keterampilan Gerak Dasar
Sepakbola Bagi Anak Usia Remaja Pada Klub Sepakbola Persera di Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang . Skripsi. UNES.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta:
C.V. Tambak Kusumah.
Herwin. (2004). “Keterampilan Sepakbola Dasar.” Diktat. Yogyakarta: FIK
Herwin. (2006 ). Latihan Fisik Untuk Pembinaan Usia Muda. JORPRES
(Vol.2. Nomor 1, Tahun 2006). Hal 78-91.UNY.
Imanudin, Iman. (2008). Teori Ilmu Kepelatihan. Bandung: UPI
Lingling dan Entang. Pelatihan Cabang Olahraga Sepakbola. Bandung : UPI
Mielke, Danny. (2007). Dasar-dasar Sepakbola. Bandung: Pakar Raya
Mutohir, Toho Cholik. ( 2007). Sport Development Index. Jakarta: PT Indeks.
M. Sajoto, 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam
Olahraga. Jakarta : Dahara Prize
Nurhasan. (2001). Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta:
Dirjen Olahraga.
Scheunemann, Timo. (2012) Kurikulum Sepakbola Indonesia. Jakarta: ...
Sidik, Dikdik Zafar. (2010) Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: UPI
Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta.
Tn. (2011). Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja. {online}. Tersedia: