PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
TEKNIK PENGENDALI DI KELAS XI MEKATRONIKA SMK NEGERI 2 CIMAHI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Oleh: Imam Munandar E.0451. 0905565
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
TEKNIK PENGENDALI DI KELAS XI MEKATRONIKA SMK NEGERI 2 CIMAHI
Oleh Imam Munandar
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Imam Munandar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
HALAMAN PENGESAHAN
Imam Munandar NIM. 0905565
PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
TEKNIK PENGENDALI DI KELAS XI MEKATRONIKA SMK NEGERI 2 CIMAHI
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,
Dr. Jaja Kustija, M.Sc. NIP. 19591231 198503 1 002
Pembimbing II,
Hasbullah, S.Pd, M.T NIP. 19740716 200112 1 003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elekto,
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGGUNAAN
METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN TEKNIK PENGENDALI DI KELAS XI
MEKATRONIKA SMK NEGERI 2 CIMAHI”, ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam keilmuan masyarakat. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.
Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,
Imam Munandar,2013
ABSTRAK
PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGENDALI DI KELAS XI MEKATRONIKA SMK NEGERI 2 CIMAHI
Oleh: Imam Munandar
NIM. 0905565
Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pembelajaran pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali yang cepat jenuh dan bosan, keaktifan siswa selama proses pembelajaran masih kurang, sehingga berdampak pada hasil prestasi belajar siswa yang belum sepenuhnya maksimal, ditandai dengan pencapaian KKM yang hanya mencapai 38,2% dari seluruh peserta pada setiap proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran yang sebelumnya belum pernah dilakukan saat proses pembelajaran di SMKN 2 Cimahi yaitu pembelajaran metode tutor sebaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan keaktifan siswa dan prestasi hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode quasi eksperimen, dengan menggunakan pretest,
posttest group design. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
tes hasil belajar (kognitif) dan observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan untuk rata-rata peningkatan prestasi hasil belajar pada kelas eksperimen mencapai 65%, sedangkan pada kelas kontrol rata-rata peningkatannya sebesar 50%, sehingga terdapat selisih perbedaan 15% anatara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan pada taraf kepercayaan 95% dapat dinyatakan terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar anatara kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk thitung = 3,928 dan ttabel
pada taraf kepercayaan 95% = 1,9925. Berdasarkan hasil perhitungan analisis untuk rata-rata keaktifan siswa pada kelas eksperimen sebesar 95% sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-ratanya sebesar 44%. Dalam hal ini terdapat perbedaan keaktifan siswa dengan selisih 51%, maka dapat dikatakan adanya perbedaan keaktifan siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode tutor sebaya dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
ABSTRACT
PEER TUTOR TEACHING METHODS (PEER TUTORING) APPLICATION FOR INCREASING ACTIVITY AND STUDENTS LEARNING OUTCOMES IN CONTROL TECHNIQUES SUBJECTS AT
XI GRADE MEKATRONIKA SMK NEGERI 2 CIMAHI
Oleh: achievement that not completely in maximum afforts, it’s marked with KKM reach that only reach about 38,2% from the whole competitor in each learning progress. This research using the learning methods that it’s never used in learning progress in SMKN 2 Cimahi and it’s called peer tutoring methods. The purpose of this research is to knowing there is or not the difference in the activity of the students dan the result of the learning achievement between the class that used the peer tutoring with the class that used convencional learning methods. The research methods that used is Quasi Experiment, and using pretest, posttest group design. The instrument that used in collecting data is learning result test (cognitive) dan student activity while learning progress observation. The result of research shows for the average learning achievement increase in experimental class is reach 65%, while in control class the average increase is about 50 %, so that there is a difference about 15 % between experimental class and control class. Based on calculation result in confidence level 95% it can be said there is difference in learning result increase between experimental class and control class,for thitung =
3,928 and ttabel in confidence level 95% = 1,9925. Based on analysis calculation
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Metode Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar dan Pembelajaran ... 8
B. Hasil Belajar ... 10
C. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ... 11
D. Metode Pembelajaran Konvensional ... 17
E. Perbandingan Tahapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dengan Metode Pembelajaran Ceramah ... 18
F. Aktivitas Belajar ... 20
G. Penelitian Terdahulu Mengenai Tutor Sebaya ... 20
H. Asumsi ... 20
J. Paradigma Penelitian ... 22
K. Hipotesis ... 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, Sampel dan Waktu Penelitian ... 24
B. Desain Penelitian ... 25
C. Metode Penelitian ... 26
D. Definisi Operasional ... 27
E. Prosedur dan Alur Penelitian ... 28
F. Instrumen Penelitian ... 30
G. Teknik Pengumpulan Data ... 31
H. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pembelajaran ... 41
B. Pengolahan Data Penelitian ... 59
C. Analisis Data Hasil Penelitian ... 59
D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 65
E. Matrik Penelitian ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbandingan Tahapan Metode Konvensional dan Tutor Sebaya ... 19
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ... 25
Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 25
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 32
Tabel 3.4 Kategori Perolehan Skor ... 35
Tabel 3.5 Tabel Uji Normalitas ... 37
Tabel 3.6 Penafsiran Persentase Hasil Penilaian Sikap ... 38
Tabel 4.1 Daftar Nama Tutor Sebaya ... 42
Tabel 4.2 Proses Pembelajaran Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 45
Tabel 4.3 Data Pretest, Posttest, Gain Kelas Kontrol ... 46
Tabel 4.4 Data Pretest, Posttest, Gain Kelas Eksperimen ... 47
Tabel 4.5 Data Pretest Kelas Kontrol ... 48
Tabel 4.6 Data Posttest Kelas Kontrol ... 49
Tabel 4.7 Data Gain Kelas Kontrol ... 50
Tabel 4.8 Data Pretest Kelas Eksperimen ... 51
Tabel 4.9 Data Posttest Kelas Eksperimen ... 53
Tabel 4.10 Data Gain Kelas Eksperimen ... 54
Tabel 4.11 Perbedaan Rata-Rata Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 55
Tabel 4.12 Keaktifan Siswa Kelas Kontrol ... 56
Tabel 4.13 Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen ... 56
Tabel 4.14 Perbandingan Keaktifan Siswa ... 58
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Data Pretest ... 60
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Data Posttest ... 61
Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Data ... 61
Tabel 4.18 Uji Persamaan Dua Rata-Rata Data Pretest ... 63
Tabel 4.19 Uji Persamaan Dua Rata-Rata Posttest ... 63
Tabel 4.20 Hasil Uji Persamaan Dua Rata-Rata Skor Gain ... 64
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Pembelajaran Tutor Sebaya ... 17
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 22
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian... 29
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Pretest Kelas Kontrol ... 49
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Posttest Kelas Kontrol ... 50
Gambar 4.3 Grafik Distribusi Gain Kelas Kontrol ... 51
Gambar 4.4 Grafik Distribusi Pretest Kelas Eksperimen ... 52
Gambar 4.5 Grafik Distribusi Posttest Kelas Eksperimen ... 53
Gambar 4.6 Grafik Distribusi Gain Kelas Eksperimen ... 54
Gambar 4.7 Perbandingan Rata-Rata Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 55
Gambar 4.8 Grafik Keaktifan Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman LAMPIRAN A
Lampiran A-1 Silabus Teknik Pengendali ... 75
Lampiran A-2 Wawancara Awal Guru ... 77
Lampiran A-3 Wawancara Awal Siswa ... 78
Lampiran A-4 Uji Ahli Instrumen Pretest dan Posttest ... 79
Lampiran A-5 Kisi-Kisi Uji Ahli Instrumen Pretest dan Posttest ... 80
Lampiran A-6 Kunci Jawaban Instrumen Pretest dan Posttest ... 82
Lampiran A-7 Format Uji Ahli Instrumen Penelitian ... 86
LAMPIRAN B Lampiran B-1 Instrumen Penelitian Pretest dan Posttest ... 89
Lampiran B-2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Pretest dan Posttest ... 90
Lampiran B-3 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Pretest dan Posttest ... 92
Lampiran B-4 Indikator Penilaian Instrumen Penelitian ... 96
Lampiran B-5 Lembar Jawaban Pretest dan Posttest ... 97
Lampiran B-6 Instrumen Keaktifan Siswa ... 98
Lampiran B-7 Indikator Penilaian Keaktifan Siswa ... 100
Lampiran B-8 Jobsheet Pertemuan 1 ... 101
Lampiran B-9 Jobsheet Pertemuan 2 ... 104
Lampiran B-10 RPP Kelas Kontrol Peretemuan 1 ... 107
Lampiran B-11 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1 ... 110
Lampiran B-12 Lampiran Materi Pertemuan 1 ... 113
Lampiran B-13 RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2 ... 117
Lampiran B-14 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ... 120
Lampiran B-15 Lampiran Materi Pertemuan 2 ... 123
LAMPIRAN C Lampiran C-1 Data Pretest Kelas Kontrol ... 128
Lampiran C-2 Data Pretest Kelas Eksperimen ... 129
Lampiran C-4 Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 131
Lampiran C-5 Data Gain Kelas Kontrol ... 132
Lampiran C-6 Data Gain Kelas Eksperimen ... 134
Lampiran C-7 Data Keaktifan Siswa Kelas Kontrol ... 136
Lampiran C-8 Data Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen ... 137
Lampiran C-9 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen... 138
Lampiran C-10 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 139
Lampiran C-11 Uji Normalitas Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 140
Lampiran C-12 Data Uji Homogenitas dan Uji Persamaan Dua Rata-Rata ... 141
LAMPIRAN D Lampiran D-1 Perhitungan Manual Uji Normalitas ... 142
Lampiran D-2 Perhitungan Manual Uji Homogenitas ... 144
Lampiran D-3 Perhitungan Manual Interpolasi Homogenitas ... 146
Lampiran D-4 Perhitungan Manual Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ... 148
Lampiran D-5 Perhitungan Manual Gain Ternormalisasi ... 150
Lampiran D-6 Tabel Konsultasi Distribusi-T ... 151
Lampiran D-7 Tabel Konsultasi Chi Kuadrat ... 152
Lampiran D-8 Tabel Konsultasi Distribusi F ... 153
Lampiran D-9 Tabel Konsultasi Harga-Harga Kritis Z ... 156
Lampiran D-10 Foto-Foto Dokumentasi Penelitian ... 158
LAMPIRAN E Lampiran E-1 Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing ... 161
Lampiran E-2 Lembar Bimbingan Skripsi ... 163
Lampiran E-3 Surat Penelitian ... 165
Imam Munandar,2013
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan observasi saat melakukan Program Latihan Profesi (PLP) di SMKN 2 Cimahi pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali, terdapat beberapa permasalahan pada proses pembelajaran serta keterbatasan pemahaman yang dimiliki oleh para siswa. Selain itu juga keaktifan para siswa dirasakan belum sepenuhnya timbul saat proses pembelajaran. Hal ini terlihat karena dalam setiap kelas hanya beberapa siswa saja yang aktif untuk bertanya ketika ada hal yang belum dipahaminya. Sering juga ditemui siswa lebih senang bertanya kepada temannya dari pada kepada gurunya, karena siswa merasa enggan atau malu. Setelah melakukan wawancara dengan guru Mata Pelajaran Teknik Pengendali, didapat informasi untuk mendapatkan minimum nilai kelulusan pada Mata Pelajaran Teknik pengendali juga masih ada yang harus mengikuti ujian remedial sampai hasilnya memenuhi standar nilai yang ditentukan. Pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali, untuk kelas XI Mekatronika hampir rata-rata 5-8 siswa pada setiap kelasnya mengikuti remedial untuk mencapai angka kelulusan. Nilai rata-rata ujian yang diperoleh siswa pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali yaitu 73, sedangkan nilai KKM pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali adalah 75. Dari masing-masing kelas XI Mekatronika prestasi hasil belajar siswa yang dapat dikatakan mencapai nilai diatas KKM hanya sekitar 38,2% dari keseluruhan siswa pada setiap kelasnya.
3
Imam Munandar,2013
pembelajaran yang digunakan masih menggunakan metode konvensional berupa metode ceramah. Selama proses pembelajaran guru banyak memberikan ceramah tentang materi, sehingga aktivitas yang dilakukan siswa biasanya hanya mendengar dan mencatat, dan itu yang menyebabkan mereka menjadi cepat bosan dan jenuh. Gaya bahasa guru juga masih sering kurang dipahami oleh para siswa yang menyebabkan mereka merasa canggung bertanya kepada guru tentang materi yang mungkin kurang dipahaminya karena masih takut atau dianggap bahwa pertanyaannya kurang berbobot.
Pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali, standar nilai kelulusan rata-rata siswa saat ini adalah 75 untuk dinyatakan lulus. Hal ini dinilai untuk standar nilai tersebut bisa dikatakan cukup. Seharusnya pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali dapat lebih ditingkatkan lagi, karena Mata Pelajaran Teknik Pengendali merupakan Mata Pelajaran Produktif.
4
yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala diatas adalah metode pembelajaran tutor sebaya.
Pembelajaran tutor sebaya dapat dipandang sebagai salah satu upaya pemecahan masalah pengajaran klasikal, dengan kelas yang terlampau besar dan padat, sehingga guru tidak dapat memberikan bantuan individual secara optimal, bahkan sering tidak mengenal siswa seorang demi seorang. Penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya diharapkan dapat memberikan peran aktif dan motivasi kepada siswa, agar mereka mempelajari sungguh-sungguh materi yang diberikan kususnya pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali. Sehingga dengan penggunaan metode tutor sebaya ini siswa lebih mudah menyerap materi maupun melakukan praktik pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi.
Siswa yang belajar dari siswa-siswa lain yang memiliki status dan umur yang sama, kematangan atau harga diri yang tidak jauh berbeda, maka dia tidak akan merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikap-sikap dari guru-gurunya tersebut. Karena guru-gurunya yaitu teman sebayanya, tidaklah begitu lebih bijaksana dan berpengalaman darimpadanya. Siswa relatif bebas bersikap dan berfikir, bebas memilih perilaku yang dapat diterima atau tidak oleh teman-teman sebayanya. Siswa bebas mencari hubungan yang bersifat pribadi dan bebas pula menguji dirinya dengan teman-teman lain. manfaat dari penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya ini diharapkan agar siswa dapat lebih aktif dalam berkomunikasi dengan perasaan bebas yang dimilikinya itu, sehingga dapat mempermudah mereka dalam memahami konsep atau materi yang sedang diajarkan.
5
Imam Munandar,2013
baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, sehingga dalam hal ini diputuskan untuk melakukan eksperimen penelitian yang berjudul: “PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGENDALI DI KELAS XI MEKATRONIKA SMK NEGERI 2 CIMAHI”.
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi permasalahan yang ada di lapangan adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya hasil belajar siswa SMK Negeri 2 Cimahi pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali.
2. Kurangnya nilai keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali.
3. Belum sepenuhnya konsentrasi siswa terlihat pada saat proses pembelajaran Teknik Pengendali.
4. Belum adanya perlakuan khusus yang diberikan oleh guru dari segi penerapan metode pembelajaran yang relevan untuk menindak lanjuti kondisi tersebut.
Berdasarkan kajian latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka untuk memperjelas perlu adanya rumusan masalah, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
6
2. Apakah terdapat perbedaan keaktifan siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMKN 2 Cimahi?
C. Pembatasan Masalah
Ada beberapa faktor yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Beberapa diantaranya seperti faktor guru, faktor media pembelajaran, faktor metode pembelajaran, faktor lingkungan, faktor sarana dan prasarana.
Agar penelitian ini lebih dapat terfokus pada tindakan berdasarkan kasus lapangan yang lebih spesifik, maka dalam penelitian ini dibatasi hanya meneliti tentang pengaruh metode pembelajaran tutor sebaya terhadap keaktifan dan hasil belajar Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi. Adapun beberapa batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai tes Mata Pelajaran Teknik Pengendali dengan ranah kognitif.
2. Keaktifan siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keaktifan dalam mengawali pembelajaran, aktif menerima tugas, aktif tanya jawab, dan aktif kerja sama kekompakan pemecahan suatu masalah, menunjukan peran aktif dan menghargai pendapat orang lain.
7
Imam Munandar,2013
6. Sekolah yang dipilih sebagai bahan pada penelitian ini adalah SMK Negeri 2 Cimahi.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan prestasi hasil belajar antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi.
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan keaktifan siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi.
E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kuasi eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi – Eksperiment design). Dengan desain Pretest-Posttets Control Group Design.
8
kelas eksperimen. Kelas kedua yaitu kelas kontrol menggunakan pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah yaitu metode ceramah.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang berarti bagi semua pihak yang terkait didalamnya seperti:
1. Bagi guru
Dengan dilaksanakan penelitian ini guru dapat lebih mengetahui secara tepat dan bertambah wawasan dalam penyelenggaraan proses belajar dengan menggunakan metode pembelajaran bagi siswa.
2. Bagi siswa
Dapat dijadikan sebagai bahan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga dapat mengubah perolehan peringkat prestasi belajar yang lebih baik.
3. Bagi peneliti
Mendapat pengalaman langsung menerapkan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya sehingga dapat dijadikan bekal untuk mengajar.
G. Struktur Organisasi Skripsi
9
Imam Munandar,2013
Pada BAB II berisikan tentang kajian pustaka yang berfungsi sebagai landasan teoretik dalam penyusunan pertanyaan penelitian, variabel penelitian, paradigma penelitian, serta hipotesis.
Pada BAB III menjelaskan tentang lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengenbangan penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Pada BAB IV membahas mengenai gambaran umum penelitian yang dilakukan, hasil percobaan instrumen penelitian, desain metode pembelajaran, analisis dan pembahasan hasil penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara, Provinsi Jawa Barat. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Cimahi memiliki Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Jurusan Mekatronika, Jurusan Multimedia, dan Jurusan Animasi. SMK Negeri 2 Cimahi terdiri dari tiga tingkatan yaitu kelas X, XI, dan XII.
2. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi.
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010: 62). Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
25
Imam Munandar,2013
4. Waktu Penelitian
. Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tahap Penelitian
Waktu Penelitian
April, minggu ke- Mei, minggu ke- Juni, minggu ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Persiapan
Pelaksanaan Akhir
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi – Eksperiment design). Dengan desain Pretest-Posttets Control Group Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen. Pada penelitian ini dilibatkan dua kelas yang dibandingkan, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada pelaksanaannya akan digunakan pola desain penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 Metode Pembelajaran Tutor Sebaya O2
Kontrol O1 Metode Pembelajaran Konvensional O2
Keterangan:
O1 : Tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal para
siswa.
O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan untuk mengetahui nilai akhir setelah
26
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, peneliti akan memberi perlakuan pada kelas eksperimen dengan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dan kelompok kontrol dengan Metode Pembelajaran Ceramah, sebagai pembanding. Perlakuan yang diberikan
Yang mana nantinya akan dijadikan hasil perbandingan dari hasil belajar dan keaktifan siswa antara hasil pembelajaran dengan metode tutor sebaya dan metode konvensial. Pada kelas kontrol dan kelas eksperimen nantinya akan dilakukan terlebih dahulu tes awal (pretest) yang mana fungsinya untuk melihat pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, setelah itu maka akan dilakukan perlakuan di dalam kelas. Pada kelas eksperimen akan dilakukan metode pembelajaran tutor sebaya, sedangkan kelas kontrol akan dilakukan metode pembelajaran ceramah. Setelah itu tindakan akhirnya berupa tes akhir (posttest) yang fungsinya untuk mengetahui hasil akhir dari masing-masing metode pembelajaran yang telah dilakukan yang nantinya digunakan sebagai perbandingan.
C. Metode Penelitian
27
Imam Munandar,2013
Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat peningkatan hasil prestasi belajar dan keaktifan siswa dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1) Tutor Sebaya
Tutor sebaya yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah siswa sekelas yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang meliputi:
a. Memiliki kemampuan kognitif lebih baik yang dilihat dari nilai sebelumnya.
b. Memiliki keaktifan yang lebih baik dibandingkan teman sekelasnya. Tugas dari tutor sebaya adalah memberikan arahan dan membantu teman dalam kelompoknya pada pembelajaran motor 3 fasa balik putaran.
2) Upaya Meningkatkan
Upaya yaitu usaha untuk memperoleh sesuatu. Meningkatkan berasal dari kata tingkat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:1197), tingkat berarti ”susunan berlapis-lapis” bisa juga berarti ”tinggi rendah martabat”. Jadi meningkatkan artinya membuat lebih tinggi dari kedudukan semula.
3) Hasil Belajar
Prestasi belajar adalah hasil belajar dalam aspek kognitif yang dimiliki individu setelah menerima pengalaman belajar sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Prestasi belajar juga merupakan penilaian yang dicapai untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah diterima oleh siswa.
28
Keaktifan yang dimaksudkan adalah keaktifan siswa saat sedang mengikuti proses pembelajaran. Segi keaktifan dapat berupa menjawab, mengajukan pertanyaan, dan mengajukan pendapat pada guru saat proses pembelajaran.
5) Kegiatan Pembelajaran pada Kelas dengan Penerapan Tutor Sebaya dan Kelas Kontrol
Kegiatan pembelajaran dengan penerapan tutor sebaya (kelas eksperimen) dan pembelajaran ceramah (kelas kontrol) dilakukan pada kelas yang terpisah. Sebelum kegiatan pembelajaran, guru sudah mengelompokkan siswa menjadi 8 kelompok dari 34 siswa untuk kelas eksperimen yang menggunakan metode tutor sebaya, dan untuk kelas kontrol pembelajaran menggunakan metode ceramah dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa.
E. Prosedur dan Alur Penelitian
Penelitian dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar langkah-langkah dilaksanakan dalam penelitian dapat dilihat pada bagan berikut:
Mulai
Studi Pendahuluan
Studi Literatur
Mempelajari Kurikulum
Penentuan Materi dan Sampel
29
Imam Munandar,2013
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Dari diagram alur diatas, dapat diuraikan langkah – langkah dilaksanakan dalam penelitian sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Kegiatan dilakukan pada tahap persiapan meliputi :
a. Observasi awal dilakukan melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari metode, penggunaan peralatan praktikum dan penggunaan media
Kelas Eksperimen
Pretest
Treatment dan observasi keaktifan
Posttest
Kelas Kontrol
Pretest
Treatment dan observasi keaktifan
Posttest
Ya
Kesimpulan
Selesai Pengolahan Data
Pembuatan Laporan
Tahap Akhir Tahap Pelaksanaan
30
pembelajaran pada Standar Kompetensi Pengukuran Komponen Elektronika.
b. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh teori akurat mengenai permasalahan yang akan diteliti.
c. Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian mengetahui tujuan dan kompetensi dasar hendak dicapai.
d. Menentukan sampel penelitian.
e. Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa instrumen tes.
f. Melakukan uji ahli instrumen penelitian.
g. Menganalisis hasil uji ahli instrumen penelitian yang akan dijadikan sebagai instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi :
a. Memberikan tes awal (pre-test) agar mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan.
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Tutor Sebaya pada pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian dan mengadakan observasi tentang keaktifan siswa didalam kelas.
c. Memberikan tes daya serap siswa. Tes diberikan kepada siswa setelah pembelajaran berakhir.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
31
Imam Munandar,2013
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil diperoleh dari pengolahan data.
d. Membuat laporan penelitian.
F. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pretest
Pretest digunakan untuk mengukur data mentah (raw input) siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya. Hasil pretest akan digunakan untuk mengukur tingkat homogenitas kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Posttest
Posttest digunakan untuk mengukur kemajuan dan membandingkan
peningkatan prestasi belajar siswa pada kelompok penelitian sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali. Soal-soal pada postest sama dengan soal-soal yang ada pada soal pretest.
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya. Tujuan observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan secara sistematik, pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
32
Agar tes (alat ukur) yang digunakan dapat menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam pembuatannya harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Validitas instrument soal tes dilakukan dengan metode judgement ahli, dalam hal ini judgement ahli adalah guru Mata Pelajaran Teknik Pengendali.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain: 1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan.
Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta media dalam pembelajaran pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali. 2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan
memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet, dan sumber lainnya.
33
Imam Munandar,2013
pembelajaran tutor sebaya. Tujuan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi secara langsung, yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan secara sistematik, pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data
No. Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data
1. Studi
No. Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data
3. Tes Soal pretest
dan posttest
Hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang diporelah dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkaji lebih lanjut. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.
34
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest), serta melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) normalisasi hasil belajar ranah kognitif setelah digunakannya Metode Pembelajaran Tutor Sebaya sebagai media pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest, posttest dan gain ternormalisasi siswa:
a. Pemberian skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai
Skor untuk soal uraian ditentukan berdasarkan metode penskoran, karena hanya menggunakan beberapa butir tes, maka rentang skor yang digunakan 0 s/d 100. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengan ketentuan sebagai berikut:
Nilai siswa =
b. Menghitung Gain Semua Subjek Penelitian (Siswa)
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan nilai pretest. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
Gain = nilai posttest– nilai pretest
Data gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif. Adapun hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif ini dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan yang positif sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bersifat positif). c. Menghitung rata-rata gain setiap pertemuan
35
Imam Munandar,2013
̅ ∑
Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif pada kelas kontrol dan eksperimen.
e. Analisis Gain Normalisasi
Analisis gain normalisasi digunakan untuk mengetahui kriteria gain
yang diperoleh. Gain didapat dari skor pretest dan posttest yang kemudian diolah untuk menghitung rata-rata gain normalisasi. Rata-rata gain normalisasi dihitung menggunakan rumus (Hake, 1998):
<g> =
Keterangan:
<g> : Rata-rata gain normalisasi <G> : Rata-rata gain kanal
: Rata-rata gain maksimum yang mungkin terjadi
: Persentase rata-rata posttest
: Persentase rata-rat pretest
Kriteria perolehan skor gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.4 Kategori Perolehan Skor
Batasan Kategori
36
Data yang diperoleh dari penelitian ini diolah untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Analisis dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil tes dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dan hasil tes dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional.
2. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Menurut Sudjana (2005: 151) menyatakan bahwa: Teori-teori menaksir dan menguji hipotesis berdasarkan asumsi bahwa populasi yang sedang diselidiki berdistribusi normal, maka kesimpulan berdasarkan teori itu tidak berlaku. Uji normalitas distribusi bertujuan untuk menguji hipotesis berdistribusi normal atau tidak. Normal atau tidaknya distribusi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan
Chi-Square. Data hasil tes pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol perlu diuji kenormalan distribusinya. Menurut Sudjana (2002), uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung rentang skor (r)
r = skor tertinggi - skor rendah b. Menentukan banyak kelas interval (K)
K= 1+3,3 log n
c. Menentukan panjang kelas interval (k)
37
Imam Munandar,2013
f. Mengitung simpangan baku (SD)
g. Tentukan batas bawah kelas interval (χin) dengan rumus :
(χin) = Bb - 0.5 dan Ba + 0.5 kali desimal yang digunakan interval
kelas, dimana : Bb = batas bawah interval dan Ba = batas atas interval kelas.
h. Menghitung harga baku (Z) 1,2
i. Menghitung luas daerah tiap-tiap interval (l)
Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom ι0, harga
xi dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000. Hitung luas tiap interval,
isikan pada kolom ιi.
Li = L1– L2
Keterangan : L1 = nilai peluang baris atas
L2 = nilai peluang baris bawah
j. Menghitung frekuensi expetasi (frekuensi yang diharapkan) ei =
L
i.
f
il. Hasil perhitungan χ2 hitung selanjutnya di bandingkan dengan χ2tabel
dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tingkat kepercayaan 95 % b. Derajat kebebasan (dk = k – 3)
c. Apabila χ2 hitung < χ2tabel berarti data berdistribusi normal
m. Menghitung tabel uji normalitas
38
Jika χ2hitung< χ2tabel maka disimpulkan data berdistribusi normal.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari populasi dengan varians yang sama atau tidak. Menurut Sudjana (2002: 303), langkah-langkah perhitungan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut:
a. Mencari nilai F dengan rumus, sebagai berikut: 2
c. Menentukan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% dari responden.
d. Penentuan keputusan.
Adapun kriteria pengujian, sebagai berikut :
Varians dianggap homogen bila Fhitung < Ftabel. Pada taraf kepercayaan
39
Imam Munandar,2013
Dari data hasil yang telah diperoleh, maka selanjutnya data penilaian tentang sikap keaktifan siswa diolah sehingga menjadi data yang valid. Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungannya menurut Purwanto (2009) adalah:
Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh
SM : Skor maksimum 100% : Bilangan Tetap
Data presentase yang didapatkan selanjutnya dikategorikan dengan menggunakan aturan Purwanto (2009) sehingga diperoleh hasil seperti berikut:
Tabel 3.6 Penafsiran Presentase Hasil Penilaian Sikap
Presentase Kategori
Perhitungan diatas digunakan untuk mengetahui hasil akhir dari keaktifan siswa antara kelas yang menggunakan metode tutor sebaya dengan kelas yang menggunakan metode konvensional.
5. Uji Hipotesis
40
terhadap nilai rata-rata pada tes akhir (posttest) dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Adapun langkah-langkah dan rumus pengujian rumus uji-t menurut Sudjana (2005) adalah:
a. Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus: =
b. Uji t-tes dilakukan dengan rumus sebagai berikut: t =
√
Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel. Jika dilihat dari statistik hitung (thitung) dengan
statistik tabel (ttabel), penarikan kesimpulan ditentukan dengan aturan
sebagai berikut:
1. Terima Ho jika thitung terletak diantara batas –t1-1/2a < thitung< t1-1/2a:
Tidak terdapat perbedaan prestasi belajardan keaktifan siswa antara kelas yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dan kelas yang belajar dengan menggunakan metode konvensional pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali.
2. Terima H1 jika thitung tidak terletak diantara batas –t1-1/2a < thitung<
t1-1/2a: Terdapat perbedaan hasil prestasi belajar dan keaktifan
Imam Munandar,2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran tutor sebaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi hasil belajar siswa. Untuk rata-rata nilai posttest pada kelas eksperimen sebesar 83,71 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 76,09. Peningkatan prestasi hasil belajar pada kelas eksperimen juga rata-rata mencapai kenaikan 65%, sedangkan pada kelas kontrol rata-rata-rata-rata peningkatannya 50%. Dalam hal ini terdapat selisih perbedaan sebesar 15% untuk peningkatan prestasi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil perhitungan analisis juga didapat untuk nilai peningkatan gain ternormalisasi thitung = 3,928 dan ttabel pada taraf
kepercayaan 95% = 1,9925. Maka dapat dikatakan adanya perbedaan prestasi hasil belajar antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional, atau H0 ditolak dan H1 diterima.
72
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah didapat, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali di SMKN 2 Cimahi.
Imam Munandar,2013
DAFTAR PUSTAKA
Alisuf, Sabri M. (1995). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurita. (2009). Penerapan Metode Tutor Sebaya Pada Kompetensi Menggunakan Dan Memelihara Alat Ukur. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Mesin UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Purwanto, N. (2009). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya.
R. Hake, Richard. (1997). “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six Thousand-Student Survey Of Mechanics Test Data For Introductory
Physics Courses”. Am. J. Phys. 66, (1), January 1998 [Online]. Tersedia: web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/minipaper/papers/Hake.pdf.
Rudiman. (2008). Kamus Besar Bahas Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers.
Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sawali. (2007). Diskusi Kelompok Terbimbing Metode Tutor Sebaya.
http://sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompok-terbimbing-tutor-sebaya.[29 Maret 2013].
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA.
74
Suherman, D. (2011). Studi Komparatif Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Metode Pembelajaran Konvensional (Tinjauan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Komponen Engine Di SMK Negeri 8 Bandung). Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Mesin UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Suherman, Erman. dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.
Tim Penyusun Kamus. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI Bandung.
Winaputra, Udin S. (1999). Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.