KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua)
Bersama ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar
kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan
yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan
dan perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
Nama :
Umur :
Lama bekerja :
Jenis Kelamin :
Pendidikan terakhir :
Petunjuk Pengisian
1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.
2. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum Bapak/Ibu
memulai untuk menjawabnya.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia pada kolom dengan memberi ( √ )
pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu.
4. Setiap responden diharapkan memilih hanya 1 (satu) jawaban.
Keterangan Skor Penilaian :
5 = Sangat Setuju (SS)
VARIABEL INSENTIF (X1)
dengan hasil kerja karyawan
4 Perusahaan selalu memberikan uang
makan kepada karyawan setiap harinya
5 Perusahaan sudah memberikan liburan
yang baik kepada Bapak/Ibu
6 Bapak/Ibu sudah puas dengan hadiah
yang diberikan perusahaan sebagai
wujud apresiasi atas hasil kerja
Bapak/Ibu
7 Terdapat komunikasi yang baik antara
atasan dengan bawahan di lingkungan
tempat kerja
8 Bapak/Ibu selalu mendapatkan
penghargaan dari atasan apabila bekerja
dengan baik
9 Bapak/Ibu sudah puas atas posisi yang
saat ini ditempatkan oleh perusahaan
10 Proses pemberian insentif diberikan oleh
perusahaan secara transparan
11 Insentif yang Bapak/Ibu terima sesuai
13 Peningkatan insentif yang Bapak/Ibu
terima sesuai dengan pencapaian hasil
kerja
14 Insentif yang Bapak/Ibu terima selalu
tepat waktu
VARIABEL JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (X2)
No Jaminan Kecelakaan Kerja SS S KS TS STS
1 Perusahaan memberi perlindungan
kepada karyawannya
2 Perusahaan memberi ketenangan kepada
karyawannya
3 Karyawan yang terkena musibah
menerima jaminankecelakaan
4 Besarnya bantuan kecelakaan kerja
sesuai dengan musibah yang terjadi
5 Santunan yang diberikan perusahaan atas
kematian diberikan dalam bentuk uang
6 Perusahaan memberikan bantuan moril
kepada keluarga karyawan yang
meninggal
7 Karyawan yang meninggal akibat
kecelakaan kerja, keluarga berhak atas
jaminan
8 Karyawan diberikan tabungan hari tua
oleh perusahaan
9 Karyawan yang berumur 55 tahun harus
11 Jaminan hari tua memberi ketenangan
pada usia produktif
12 Suami atau istri karyawan yang sakit
mendapatkan jaminan
13 Karyawan yang hamil mendapatkan
jaminan
14 Perusahaan selalu memperhatikan
kesehatan karyawannya
15 Jaminan kesehatan menjadikan
karyawan selalu terlindungi dari masalah
kesehatan
VARIABEL PRODUKTIVITAS KERJA (Y)
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Perusahaan mempunyai peraturan dalam
menetapkan standar kerja
2 Bapak/Ibu dapat mencapai target kerja
yang ditetapkan perusahaan
3 Bapak/Ibu selalu mendapatkan hasil
yang baik dalam menyelesaikan
pekerjaan
4 Bapak/Ibu selalu berusaha untuk
mempertahankan kualitas kerja
5 Dalam semua kondisi (kecuali sakit),
Bapak/Ibu dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan baik
6 Bapak/Ibu melaksanakan pekerjaan
Bapak/Ibu memerlukan waktu lama
untuk memahami petunjuk pedoman
pelaksanaannya
8 Bapak/Ibu akan tetap melaksanakan
pekerjaan dengan segera walaupun tidak
dituntut untuk diselesaikan secepatnya
9 Pekerjaan Bapak/Ibu sudah sesuai antara
keahlian dengan bidang pekerjaan saat
ini
10 Bapak/Ibu selalu berusaha meningkatkan
hasil kerja yang dicapai
11 Bapak/Ibu tidak pernah mengeluh saat
diberikan tugas oleh perusahaan
12 Bapak/Ibu selalu bersemangat dalam
meningkatkan produktivitas kerja
13 Bapak/Ibu merasa senang terhadap
bidang pekerjaan yang dibebankan
14 Bapak/Ibu mengambil keputusan yang
berat meskipun mengandung resiko
maupun tantangan
15 Bapak/Ibu selalu memperbaiki kesalahan
atas pekerjaan yang telah dilakukan
16 Hasil kerja Bapak/Ibu sudah memuaskan
2 3 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 65
4 3 5 3 3 4 4 3 3 5 4 5 4 3 4 3 60
3 3 5 3 3 4 4 3 3 3 3 5 4 3 3 3 55
5 2 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 60
5 3 3 3 4 2 3 3 5 3 2 3 3 3 4 4 53
3 3 5 5 3 5 3 3 5 3 4 3 4 2 3 4 58
3 5 5 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 5 53
3 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 5 3 1 4 2 62
Hasil Output Pengolahan SPSS 23.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Frequency Percent Valid Percent
Bonus yang diberikan kepada karyawan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bonus yang diberikan sudah sesuai dengan hasil kerja karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Perusahaan selalu memberikan uang makan kepada karyawan setiap harinya
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 2,7 2,7 2,7
Kurang Setuju 2 5,4 5,4 8,1
Setuju 22 59,5 59,5 67,6
Sangat Setuju 12 32,4 32,4 100,0
Total 37 100,0 100,0
Bapak/Ibu sudah puas dengan hadiah yang diberikan perusahaan sebagai wujud apresiasi atas hasil kerja Bapak/Ibu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 31 83,8 83,8 83,8
Sangat Setuju 6 16,2 16,2 100,0
Total 37 100,0 100,0
Terdapat komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan di lingkungan tempat kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bapak/Ibu selalu mendapatkan penghargaan dari atasan apabila bekerja dengan baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bapak/Ibu sudah puas atas posisi yang saat ini ditempatkan oleh perusahaan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Kurang Setuju 1 2,7 2,7 2,7
Setuju 27 73,0 73,0 75,7
Sangat Setuju 9 24,3 24,3 100,0
Total 37 100,0 100,0
Insentif yang Bapak/Ibu terima sesuai dengan kemampuan Bapak/Ibu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 26 70,3 70,3 70,3
Sangat Setuju 11 29,7 29,7 100,0
Total 37 100,0 100,0
Bapak/Ibu menerima kenaikan insentif secara teratur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Peningkatan insentif yang Bapak/Ibu terima sesuai dengan pencapaian hasil kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 25 67,6 67,6 67,6
Sangat Setuju 12 32,4 32,4 100,0
Total 37 100,0 100,0
Insentif yang Bapak/Ibu terima selalu tepat waktu
Frequency Percent Valid Percent
Frequency Percent Valid Percent
Perusahaan memberi ketenangan kepada karyawannya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Karyawan yang terkena musibah menerima jaminan kecelakaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 9 24,3 24,3 24,3
Sangat Setuju 28 75,7 75,7 100,0
Total 37 100,0 100,0
Besarnya bantuan kecelakaan kerja sesuai dengan musibah yang terjadi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 21 56,8 56,8 56,8
Sangat Setuju 16 43,2 43,2 100,0
Total 37 100,0 100,0
Santunan yang diberikan perusahaan atas kematian diberikan dalam bentuk uang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 15 40,5 40,5 40,5
Sangat Setuju 22 59,5 59,5 100,0
Valid Kurang Setuju 1 2,7 2,7 2,7
Setuju 21 56,8 56,8 59,5
Sangat Setuju 15 40,5 40,5 100,0
Total 37 100,0 100,0
Karyawan yang meninggal akibat kecelakaan kerja, keluarga berhak atas jaminan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 11 29,7 29,7 29,7
Sangat Setuju 26 70,3 70,3 100,0
Total 37 100,0 100,0
Karyawan diberikan tabungan hari tua oleh perusahaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Karyawan yang berumur 55 tahun harus pension
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Dengan jaminan hari tua karyawan merasa aman akan masa depan keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Jaminan hari tua memberi ketenangan pada usia produktif
Frequency Percent Valid Percent
Valid Setuju 2 5,4 5,4 5,4
Sangat Setuju 35 94,6 94,6 100,0
Total 37 100,0 100,0
Karyawan yang hamil mendapatkan jaminan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 25 67,6 67,6 67,6
Sangat Setuju 12 32,4 32,4 100,0
Total 37 100,0 100,0
Perusahaan selalu memperhatikan kesehatan karyawannya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang Setuju 4 10,8 10,8 10,8
Setuju 17 45,9 45,9 56,8
Sangat Setuju 16 43,2 43,2 100,0
Total 37 100,0 100,0
Jaminan kesehatan menjadikan karyawan selalu terlindungi dari masalah kesehatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 23 62,2 62,2 62,2
Sangat Setuju 14 37,8 37,8 100,0
Frequency Percent Valid Percent
Bapak/Ibu dapat mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bapak/Ibu selalu mendapatkan hasil yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bapak/Ibu selalu berusaha untuk mempertahankan kualitas kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Dalam semua kondisi (kecuali sakit), Bapak/Ibu dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik
Frequency Percent Valid Percent
Valid Tidak Setuju 1 2,7 2,7 2,7
Kurang Setuju 4 10,8 10,8 13,5
Setuju 18 48,6 48,6 62,2
Sangat Setuju 14 37,8 37,8 100,0
Total 37 100,0 100,0
Dalam menyelesaikan pekerjaan baru, Bapak/Ibu memerlukan waktu lama untuk memahami petunjuk pedoman pelaksanaannya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bapak/Ibu akan tetap melaksanakan pekerjaan dengan segera walaupun tidak dituntut untuk diselesaikan secepatnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bapak/Ibu akan tetap melaksanakan pekerjaan dengan segera walaupun tidak dituntut untuk diselesaikan secepatnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bapak/Ibu selalu berusaha meningkatkan hasil kerja yang dicapai
Frequency Percent Valid Percent
Valid Tidak Setuju 4 10,8 10,8 10,8
Kurang Setuju 8 21,6 21,6 32,4
Setuju 19 51,4 51,4 83,8
Sangat Setuju 6 16,2 16,2 100,0
Total 37 100,0 100,0
Bapak/Ibu selalu bersemangat dalam meningkatkan produktivitas kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bapak/Ibu merasa senang terhadap bidang pekerjaan yang dibebankan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bapak/Ibu mengambil keputusan yang berat meskipun mengandung resiko maupun tantangan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Bapak/Ibu selalu memperbaiki kesalahan atas pekerjaan yang telah dilakukan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Tidak Setuju 1 2,7 2,7 2,7
Kurang Setuju 4 10,8 10,8 13,5
Setuju 18 48,6 48,6 62,2
Sangat Setuju 14 37,8 37,8 100,0
Total 37 100,0 100,0
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 37
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,23438712
Most Extreme Differences Absolute ,118
Positive ,080
Negative -,118
Test Statistic ,118
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Model
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja (Y)
Model
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja (Y)
Uji Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja (Y)
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1028,422 2 514,211 46,423 ,000b
Residual 376,605 34 11,077
Total 1405,027 36
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja (Y)
b. Predictors: (Constant), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X2), Insentif (X1)
Koefisien Determinasi ( )
a. Predictors: (Constant), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X2), Insentif
Uji Validitas Variabel Insentif (X1)
P1.2 Pearson Correlation ,769**
1 ,171 ,557**
P1.4 Pearson Correlation ,751**
,557**
P1.5 Pearson Correlation ,717**
P1.11 Pearson Correlation ,300 ,233 ,195 ,153 ,071 ,126 ,373*
,234 ,025 ,078 1 ,269 -,198 ,135 ,336*
Sig. (2-tailed) ,071 ,165 ,248 ,365 ,676 ,458 ,023 ,164 ,886 ,647 ,107 ,240 ,425 ,042
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P1.12 Pearson Correlation ,626**
,517**
,043 ,609**
,398*
,089 ,377*
,323 ,117 ,126 ,269 1 ,141 ,202 ,617**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,802 ,000 ,015 ,598 ,021 ,051 ,491 ,457 ,107 ,406 ,230 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P1.13 Pearson Correlation ,228 ,119 -,078 ,449** ,281 ,148 ,356* ,008 ,215 ,172 ,198 ,141 1 ,333* ,357*
Sig. (2-tailed) ,175 ,481 ,646 ,005 ,092 ,381 ,031 ,963 ,200 ,310 ,240 ,406 ,044 ,030
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P1.14 Pearson Correlation ,404* ,414* ,046 ,437** ,225 ,110 ,346* -,088 ,152 ,167 ,135 ,202 ,333* 1 ,502**
Sig. (2-tailed) ,013 ,011 ,786 ,007 ,181 ,517 ,036 ,605 ,368 ,323 ,425 ,230 ,044 ,002
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
Total X1 Pearson Correlation ,913** ,815** ,384* ,796** ,751** ,362 ,842** ,476** ,339 ,574** ,336* ,617** ,357* ,502** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,019 ,000 ,000 ,715 ,000 ,003 ,054 ,000 ,042 ,000 ,030 ,002
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P1.1 Pearson Correlation 1 ,557 ,422 ,209 ,289 ,390 ,368 ,576 ,103 ,264 ,364 ,637 ,480 ,166 ,187 ,623
P1.6 Pearson Correlation ,390*
,440**
P1.7 Pearson Correlation ,368*
,190 ,320 ,090 ,186 ,018 1 ,374*
P1.8 Pearson Correlation ,576**
P1.13 Pearson Correlation ,480**
P3.1 P3.2 P3.3 P3.4 P3.5 P3.6 P3.7 P3.8 P3.9 P3.10 P3.11 P3.12 P3.13 P3.14 P3.15 P3.16
P3.5 Pearson Correlation ,425**
,302 ,101 ,250 1 ,057 ,384*
P3.7 Pearson Correlation ,350*
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
Total Y Pearson Correlation ,415* ,570** ,385 ,493* ,543* ,500* ,629* ,767* ,535* ,582** ,594** ,553** ,432** ,709** ,569** ,392 1
Sig. (2-tailed) ,011 ,000 ,273 ,002 ,001 ,002 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,008 ,000 ,000 ,079
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
N %
Cases Valid 37 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 37 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,840 14
Uji Reliabilitas Variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X2) Case Processing Summary
N %
Cases Valid 37 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 37 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
N %
Cases Valid 37 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 37 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Buku :
Ambar, Teguh, Sulistiyani, Rosidah, 2009, Manajamen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Asyhadie, Zaeni. 2008, Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Jakarta: Rajawali Pers
Buku Panduan Jamsostek Edisi Mei 2013.
Dessler, Gary. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2. Jakarta: PT. Prenhallindo
Dessler, Gary. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks
Handoko, T. Hani, 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi II. Jakarta: Salemba Empat
Hasibuan, S.P Malayu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Ikhsan, Arfan. dkk. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Bandung: Citapustaka Media
Kertonegoro, Sentanoe. 1980. Jaminan Sosial Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Kertonegoro, Sentanoe. 2004, Jaminan Sosial dan Pelaksanaannya di Indonesia, Cet. I. Jakarta: Mutiara
Juliandi, Azuar. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan: M2000
Kusnendi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: PPUT
Mulyono, Mauled. 1993. Penerapan Produktivitas dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
Panggabean, Mutiara S. 2002. Pengembangan SDM. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Rineka Revisi
Ravianto, J. 1985. Produktivitas dan Manajemen. Jakarta: Lembaga sarana Informasi Usaha dan Produktivitas
Ravianto, J. 2001. Produktivitas dan Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Siagian, Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
Simamora, Henry, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 3, Cetakan 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN
Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara
Sirait, Justine T. 2006. Memahami Aspek – Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Situmorang, Syafrizal Hemi,dkk, 2008. Analisis Data Penelitian (Menggunakan Program SPSS). Medan: USU Press
Soepomo, Imam. 1981. Pengantar Hukum Perburuhan. Jakarta: Djambatan
Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis Cetakan Ke Enam Belas, Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta
Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah .2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasai Publik, Edisi kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sumarsono, Sony. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan. Jakarta: Graha Ilmu
Sutrisno, Eddy. 2011. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Undang – Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
Samrinda”. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman
Tambunan, Vellina dkk. 2012. “Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Insentif, Jaminan Sosial dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Di
Kota Semarang”. Jurnal Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Skripsi:
Adhadika, Teddy, 2013. “Analisis Faktor –Faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Tenaga Kerja Industri Pengolahan di Kota Semarang”.
Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Hasibuan, Sania Rosma, 2014. “Pengaruh kedisiplinan kerja dan Insentif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan pada PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Sei Merah Estate”. Medan: Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Khoridatur, Rifliana, 2014. “Pengaruh Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Teknik Umum Surabaya”. Surabaya: Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Nurpaisyah, 2015. “Pengaruh insentif dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Socfin Indonesia Aek Pamienke”. Medan: Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Sahrani, Devi, 2016. “Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau”. Medan: Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Menurut Sugiyono (2014:55) penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih, mencari peranan, dan pengaruh, hubungan yang bersifat sebab
akibat, yaitu antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel yang
dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel yang terdiri dari variabel
insentif (X1), jaminan sosial (X2) terhadap produktivitas kerja (Y).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20
Delitua yang beralamat di Jl. Besar No. 8 Kec. Delitua, Kab. Deli Serdang, Sumut
– 20355. Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui penyebaran
kuesioner kepada karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua. Waktu
penelitian dilakukan dari bulan April 2016 sampai dengan selesai.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2014:148) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang ada di PT. Bank
Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua sebanyak 37 orang.
Tabel 3.1
Jumlah Karyawan PT. BPR NBP 20 Delitua
Bagian/Divisi Jumlah Karyawan
Operasional 8 orang
Marketing AO Lending 6 orang
Marketing AO Funding 4 orang
Marketing Koor. Kolektor
-Marketing Kolektor 5 orang
Remedial -
Ka. Kantor Kas 3 orang
Ka. Kantor Cabang -
Ka. Bagian 3 orang
Legaal 1 orang
Internal Control 1 orang
Non Staf 6 orang
Jumlah 37 orang
Sumber : Arsip PT. BPR NBP 20 Delitua, 2016
3.3.2 Sampel
Menurut Arikunto (2002:107), sampel ialah sebagaian atau wakil populasi
yang diteliti. Apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka diambil dari
seluruhnya untuk dijadikan sampel. Sedangkan jika populasi diatas 100, maka
diambil diantara 10% - 15% atau 20% - 25% dari populasi. Karena jumlah
populasi jumlahnya kurang dari 100 orang, maka banyaknya sampel pada
penelitian ini adalah semua karyawan yang ada di PT. Bank Perkreditan Rakyat
3.4 Hipotesis
Menurut Ikhsan, dkk (2014 : 73), “Hipotesis penelitian adalah jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin atau paling tinggi kebenarannya”. Penelitian yang merumuskan hipotesis
adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan masalah
yang diteliti, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
1. : Tidak terdapat pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja
karyawan di PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua.
: Terdapat pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja karyawan di
PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua.
2. : Tidak terdapat pengaruh jaminan sosial tenaga kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan di PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20
Delitua.
: Terdapat pengaruh jaminan sosial terhadap produktivitas kerja
karyawan di PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua.
3. : Tidak terdapat pengaruh insentif dan jaminan sosial tenaga kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Bank Perkreditan Rakyat
NBP 20 Delitua.
: Terdapat pengaruh insentif dan jaminan sosial terhadap produktivitas
kerja karyawan di PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua.
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel digunakan untuk memahami variabel –
Peneliti membuat definisi operasional dikarenakan definisi operasional merupakan
suatu petunjuk dalam mengukur suatu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun
definisi operasional dari variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel
lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah:
a. Variabel Insentif (X1)
Insentif adalah tambahan balas jasa berupa kompensasi di atas atau
diluar gaji atau upah yang diberikan kepada karyawan PT. Bank
Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua tertentu yang prestasinya di atas
prestasi standar (Hasibuan, 2005; Simamora, 2004).
Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel insentif
adalah sebagai berikut:
1. Financial Incentive
Pemberian insentif yang bersifat keuangan yang meliputi upah atau
gaji yang pantas dan juga kemungkinan untuk memperoleh bagian
dari keuangan yang diperoleh perusahaan.
2. Non Financial Incentive
Pendidikan dan hiburan, liburan/hiburan, terjaminnya tempat kerja,
dan terjaminnya komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan
merupakan insentif yang tidak bersifat keuangan.
3. Social Incentive
Insentif sosial adalah insentif yang berupa rangsangan yang
berbentuk sikap dan tingkah laku yang diberikan oleh anggota
4. Besarnya insentif
Besarnya insentif (jumlah insentif) yang ditetapkan perusahaan.
5. Peningkatan insentif
Peningkatan insentif yang sesuai dengan kontribusi karyawan dalam
mencapai target yang ditetapkan.
6. Ketepatan dan kelancaran insentif
Ketepatan dan kelancaran insentif yang diberikan tanpa mengalami
penundaan.
b. Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah program publik yang memberikan
perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sakit,
kecelakaan, hari tua, meninggal dunia atau resiko sosial ekonomi
tertentu yang penyelenggaraanya menggunakan mekanisme asuransi
sosial (UU No. 3 Tahun 1992 Pasal 1; Naning, 2001) kepada karyawan
PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua.
Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel jaminan
sosial dan tenaga adalah sebagai berikut:
1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Jaminan apabila terjadi kecelakaan dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat
kerja atau sebaliknya, dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja.
2. Jaminan Kematian (JK)
Jaminan kematian diperuntukkan bagi ahli waris dan peserta yang
diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam
bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.
3. Jaminan Hari Tua (JHT)
Jaminan yang ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan
tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan
diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua.
4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatam (JPK)
Jaminan pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan, dan/ atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
2. Varibel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Variabel produktivitas kerja (Y) yaitu
kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya yang berkaitan dengan
hasil kerja (Simamora, 2004; Ravianto, 2001).
Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel produktivitas
adalah sebagai berikut:
1. Kuantitas kerja
Suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu
dengan perbandingan standar yang ada atau ditetapkan oleh
perusahaan.
2. Kualitas kerja
Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara
teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh
3. Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
4. Kemampuan
Kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai keterampilan yang
dimiliki.
5. Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai.
6. Semangat kerja
Usaha untuk lebih baik dari hari kemarin dan dapat dilihat dari etos
kerja dan hasil yang dapat dicapai.
7. Pengembangan diri
Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan kerja.
8. Mutu
Usaha untuk meningkatkan mutu dari masa yang sebelumnya.
Tabel 3.2 Definisi Operasional
Variabel Indikator Sub Indikator Skala
Variabel
4. Ketenangan pada 2. Kualitas 1. Kualitas kerja
2. Loyalitas
4. Kemampuan 1. Kemampuan
2. Pemberian tugas
dari perusahaan
6. Semangat kerja 1. Semangat dalam
meningkatkan
Sumber: Diolah oleh penulis, 2016
3.6 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam menentukan metode pemgumpulan data. Data yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pada
pengelompokannya yaitu :
1. Data Primer
Merupakan suatu teknik pengumpulan datas terhadap objek penelitian
dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan (field research).
2. Data Sekunder
Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengumpulan data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitian. Data sekunder tersebut diperoleh melalui studi kepustakaan dan
dokumentasi.
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang dapat mendukung penelitian
ini, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan data sebagai berikut:
1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengadakan penelitian secara langsung di lapangan, yaitu dengan melihat,
mengamati, dan mencatat data mengenai insentif, jaminan sosial tenaga
kerja dan produktivitas kerja karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP
20 Delitua.
2. Kuesioner, yaitu suatu pengumpulan data dengan memberikan daftar
pertanyaan tertulis kepada responden yang dijadikan sampel penelitian
untuk diisi guna mendapatkan informasi dalam rangka memperoleh data
yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian. Adapun responden yang akan
menerima kuesioner disini yaitu karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat
NBP 20 Delitua.
3. Studi kepustakaan, yaitu dilakukan dengan mempelajari sejumlah buku,
artikel serta karangan ilmiah yang memiliki relevansi dengan judul
4. Dokumentasi, yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data yang
bersumber dari arsip dan dokumen di lingkungan kantor yang
berhubungan dengan penelitian mengenai produktivitas kerja melalui data
peningkatan target laba bersih 3 (tiga) tahun terakhir dan gambaran umum
PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua.
3.7 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132). Pada penelitian
ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing –
masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi
responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Instrument Skala Likert
No. Skala Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Dengan menggunakan Skala Likert, maka variabel dalam penelitian ini
dijabarkan menjadi indikator – indikator yang dapat diukur. Indikator yang
terukur tersebut dapat dijadikan tolak ukur dalam pembuatan pertanyaan dan
pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Instrumen
Data penelitian yang terkumpul akan dianalisis melalui pendekatan
kuantitatif. Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih
dahulu dilakukan pengujian validitas dan realibilitas terhadap daftar pertanyaan
yang digunakan.
1. Uji Validitas
Menurut Juliandi (2013:79) uji validitas yakni dengan cara menguji sejauh
mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel
penelitian. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat
ukur yang telah disusun sebelumnya dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu angket akan
menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Untuk
menguji validitas instrumen penelitian peneliti menggunakan alat uji
statistik SPSS 23.0. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau
rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), dapat
a. apabila > (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat
dikatakan item kuesioner tersebut valid
b. apabila < (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat
dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
Dengan demikian permasalahan validitas instrumen (angket) akan
menunjukkan mampu tidaknya angket tersebut untuk mengukur objek apa
yang diukur, maka disebut valid dan sebaliknya. Apabila tidak mampu
untuk mengukur apa yang akan diukur maka dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Juliandi (2013:83), tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk
melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal
dan dapat dipercaya. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah
instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat
dipercaya. Untuk menguji reliabilitas, peneliti alat uji statistik SPSS 23.0
dengan kriteria; Jika nilai koefisien reliabilitas > 0.6 maka instrumen dapat
dipercaya, dan sebaliknya, jika nilai koefisien reliabilitas < 0.6 maka
instrumen tidak dapat dipercaya.
3.8.2 Uji Asumsi Klasik
Menurut Juliandi (2013:174) ada beberapa metode uji persyaratan analisis
sebelum dilakukam uji regresi. Untuk melakukan analisis regresi linier berganda,
maka salah satu syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah terpenuhi
adanya heteroskedastisitas. Pengujian asumsi klasik akan diolah dengan aplikasi
statistik SPSS 23.0. Berikut ini uji analisis tersebut :
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk melihat apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan variabel independennya memiliki distribusi
normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan melalui
Kolmogorov-Smirnov dan grafik histogram. Model regresi yang baik adalah apabila
distribusi datanya normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier
yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat
dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF)
melalui program SPSS 23.0. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai
Tolerence > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas, di
mana:
a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5 = terjadi multikolinearitas
b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5 = tidak terjadi multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang
lain. Jika variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homokedestisitas, dan jika varians berbeda disebut
heteroskedestisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji
Glejser dan grafik Scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya adalah
jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedestisitas. Jika tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedestisitas.
3.8.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi merupakan salah satu alat analisis yang menjelaskan
tentang akibat yang ditimbulkan oleh satu atau lebih variabel bebas terhadap satu
variabel terikat. Adapun digunakannya alat analisis regresi linier ditujukan untuk
memprediksikan nilai variabel terikat dan menjelaskan pengaruhnya. Dalam hal
ini penulis menggunakan jenis uji regresi linier berganda untuk mengetahui
pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y secara bersamaan. Regresi linier
berganda didasarkan pada pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap
variabel terikat. Berikut rumus untuk melihat analisis linier berganda:
Y = a + + + e
Keterangan:
a = Konstanta
= Koefisien Regresi
e = Standard error
Y = Produktivitas Kerja
X1 = Insentif
3.8.4 Pengujian Hipotesis
Model regresi linier berganda yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik
akan digunakan untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan uji-F.
1. Uji Parsial (Uji-t)
Uji-t digunakan untuk menguji hipotesis apabila peneliti menganalisis
regresi parsial (sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat).
Maka pengujian ini dapat dilihat dari nilai probabilitasnya. Hipotesisnya
adalah:
a. : terdapat pengaruh yang tidak signifikan
b. : terdapat pengaruh yang signifikan
Adapun kriteria penerimaan/penolakan hipotesisnya adalah sebagai
berikut:
1. tolak jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ taraf signifikansi sebesar
0.05 (Sig ≤ α 0.05)
2. terima jika nilai probabilitas yang dihitung > taraf signifikansi 0.05
(Sig > α 0.05).
2. Uji Simultan (Uji-F)
Uji-F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas meiliki pengaruh
secara bersamaan terhadap variabel terikat. Untuk menganalisis apakah
hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat nilai F yakni pada nilai
probabilitasnya. Dimana Hipotesisnya adalah:
a. : terdapat pengaruh yang tidak signifikan
Adapun kriteria penerimaan/penolakan hipotesisnya adalah sebagai
berikut:
a. tolak jika nilai probabilitas yang dihitung probabilitas yang
ditetapkan sebesar 0.05 (Sig < α 0.05).
b. terima jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang
ditetapkan sebesar 0.05 (Sig > α 0.05).
3.8.5 Koefisien Determinasi (
Koefisien determinasi berganda atau R-Square ( ) adalah untuk melihat
bagaimana variasi nilai variabel terikat dipengaruhi oleh variasi nilai variabel
bebas. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua
PT. Bank Perkreditan Rakyat Nusantara Bona Pasogit (BPR NBP) sebagai
anak perusahaan PT. Nusantara Bona Pasogit (NBP Group) telah dirintis
persiapan pendiriannya sejak awal tahun 1991. Peresmian berdirinya 10 BPR
sebagai anak perusahaan NBP Group ini dilakukan oleh Gubernur Kepala Daerah
Tingkat 1 Sumatera Utara pada tanggal 20 November 1991 dan dengan falsafah :
“Atas dasar Kasih, mengembangkan daya yang ada untuk kesejahteraan
masyarakat” telah berkembang menjada 22 BPR yang tersebar luas di Sumatera
Utara.
PT. Bank Perkreditan Rakyat Nusantara Bona Pasogit Delitua mulai
melaksanakan operasional bank mulai tanggal 19 Juni 1995 dengan akte pendirian
No. 554 Tahun 1992 oleh notaris R.N. Sinulingga, S.H. Pendirian tersebut
disahkan oleh Menteri Kehakiman RI No. Kep. 101/1993 tanggal 21 September
1993 dan izin Menteri Keuangan No. Kep. 106/KM.17/1995 tanggal 28 April
1995. PT. Bank Perkreditan Rakyat Nusantara Bona Pasogit Delitua yang
berlokasi di Jalan Besar No. 29-A Delitua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara, sepenuhnya dijamin oleh pemerintah berdasarkan KEPRES: No. 193 tahun
98 dan sesuai dengan SK DIR BANK INDONESIA : No. 31/166/KEP/DIR
PT. Bank Perkreditan Rakyat Nusantara Bona Pasogit 20 memiliki 4
(empat) pemegang saham yaitu PT. Nusantara Bona Pasogit, Drs. Maruli Sinaga,
MM, Hamonangan Hutabarat, dan Drs. Budianto Ginting, SE. PT. BPR NBP 20
juga memiliki 4 (empat) jaringan kantor yaitu Kantor Pusat yang berada di Delitua
dan 3 (tiga) Kantor Kas yang berada di Tanjung Anom, Bandar Baru, dan Tiga
Juhar. 4 (empat) pilar nilai dasar yang dimiliki oleh PT. BPR NBP 20 yaitu
Kasihilah Sesamamu, Integritas, Keterbukaan, dan Kerendahan Hati. PT. BPR
NBP juga memiliki tujuan umum yaitu “Pelayanan PT. BPR NBP 20 Mengabdi
Kepada Keberhasilan Pelanggan”.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua
Adapun visi dan misi PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua adalah
sebagai berikut:
1. Visi PT. BPR NBP 20 Delitua
“PT. BPR NBP 20 menjadi Perusahaan Perbankan terbaik di bidang Mikro
untuk daerah Delitua & sekitarnya dan akan menjadi Perusahaan andalan
masyarakat daerah tersebut dalam 5 tahun kedepan.”
2. Misi PT. BPR NBP 20 Delitua
“PT. BPR NBP 20 memberikan pelayanan cepat, tepat & akurat melalui
produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan kompetensi
& komitmen SDM untuk meningkatkan kesejahteraan Pengurus dan
4.1.3 Struktur Organisasi PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. BPR NBP 20 Delitua
Sumber: Arsip PT. BPR NBP 20 Delitua, 2015
RUPS
4.1.4 Deskripsi Tugas PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua
Berikut ini adalah uraian mengenai wewenang dan tanggung jawab dari
masing-masing posisi dalam struktur organisasi PT. BPR NBP 20 Delitua:
1. Kepala Bagian Marketing
a. Melakukan pembinaan terhadap seluruh marketing
b. Melakukan monitoring terhadap pekerjaan seluruh marketing
c. Melakukan briefing/pertemuan dengan bagian marketing untuk
membahas kinerja dibagian marketing
d. Melakukan penelitian dan pengembangan wilayah kerja BPR
e. Melakukan komite kredit
f. Mengetahui setiap permasalahan kredit bermasalah serta dapat
menyelesaikannya dengan tepat waktu
g. Membuat action plan dalam penyelesaian kredit bermasalah dan
melaporkannya kepada direksi.
h. Mendidik bawahannya agar dapat berdayaguna, berhasil dan
mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan
i. Membantu Direksi untuk menyusun program kerja atau anggaran
khusunya untuk penghimpunan dana dan penyaluran dana
j. Bekerjasama dengan bawahan, sesama rekan kerja yang lain dan
menjamin suasana kerja yang baik, disiplin, tertib, bersih, rapi dan
sopan sehingga tercipta suasana kerja yang menyenangkan.
k. Selalu meningkatkan diri dalam keterampilan dan pengetahuan yang
2. Kepala Bagian Funding
a. Melakukan pembinaan terhadap seluruh AO funding
b. Melakukan monitoring terhadap pekerjaan seluruh AO funding
c. Melakukan briefing/pertemuan dengan AO funding untuk membahas
kinerja dibagian AO funding
d. Melakukan penelitian dan pengembangan wilayah kerja BPR
e. Mendidik bawahannya agar dapat berdayaguna, berhasil dan
mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan
f. Membantu Direksi untuk menyusun program kerja atau anggaran
khusunya untuk penghimpunan dana
g. Bekerja sama dengan bawahan, sesama rekan kerja yang lain dan
menjamin suasana kerja yang baik, disiplin, tertib, bersih, rapi dan
sopan sehingga tercipta suasana kerja yang menyenangkan.
h. Selalu meningkatkan diri dalam keterampilan dan pengetahuan yang
berhubungan dengan bidang pekerjaannya
3. Internal Control (IC)
a. Melakukan pemeriksaan akan kebenaran dan keabsahan transaksi
Operasional BPR setiap hari.
b. Melakukan pemeriksaan dokumen kredit mulai permohonan hingga
persetujuan realisasi kredit agar sesuai dengan ketentuan & prosedur
perusahaan
c. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran dokumen
tabungan & deposito
e. Melakukan pemeriksaan setiap slip yang datang dari percetakan dan
membuat berita acaranya serta melakukan pemeriksaan pemakaian slip.
f. Melakukan Cash Opname di Kantor Pusat & Kantor Kas secara
periodik
g. Melakukan Stock Opname atas Inventaris, surat berharga dan
persediaan barang cetakan.
h. Melakukan Stock Opname terhadap agunan kredit yang disimpan di
BPR.
i. Melakukan kunjungan ke nasabah (On the Spot) untuk mematiskan
kebenaran dan keabsaan transaksi Operasional BPR.
j. Membuat laporan kepada Direksi dan Dewan Komisaris setiap bulan
atas pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan.
k. Selalu mengembangkan diri dalam ketrampilan dan pengetahuan yang
berhubungan dengan bidang pekerjaannya.
4. Account Officer Funding
a. Melakukan pemasaran produk dan jasa Bank (promosi).
b. Melakukan solisitasi (pencarian nasabah baru) dengan terencana untuk
meningkatkan penghimpunan dana .
c. Melakukan kutipan tabungan dan menyetorkannya ke Teller atas hasil
kutipan setoran tabungan setiap hari.
d. Menyusun daftar nasabah yang akan dikunjungi dan melaksanakan
kunjungan terhadap serta membuat laporan kunjungan nasabah
(Progress Report) serta melaporkan hasil kunjungan tersebut kepada
e. Berusaha untuk mencapai target-target yang dibebankan oleh
perusahaan.
f. Bekerjasama dengan sesama rekan kerja yang lain dan menjamin
suasana kerja yang baik, disiplin, tertib, bersih, rapi dan sopan
sehingga tercipta suasana kerja yang menyenangkan.
g. Selalu meningkatkan diri dalam keterampilan dan pengetahuan yang
berhubungan dengan bidang pekerjaannya.
5. Account Office Lending
a. Membuat Daftar solisitasi Calon Debitur Baru
b. Merealisasikan Target Penyaluran Kredit berdasarkan Target yang
sudah ditetapkan Perusahaan
c. Membina & menjaga hubungan baik terhadap Debitur yang berada
dibawah pengawasan
d. Menjaga Kolektibilitas Kredit supaya NPL sesuai dengan Target yang
diberikan Perusahaan
e. Berkerjasama dengan Collector kredit dalam menagih angsuran kredit
Debitur yang belum membayar
f. Berkerjasama dengan Remedial,Collector kredit & Legal Officer dalam
menyelesaikan kredit bermasalah
g. Menyiapkan dan melaksanakan jadwal kunjungan Debitur
h. Membuat laporan kunjungan harian, mingguan dan bulanan.
i. Membuat laporan realisasi kunjungan harian, mingguan dan bulanan.
j. Membuat rekapitulasi pencapaian target bulanan.
l. Melakukan evaluasi strategi, sistem dan cara yang digunakan untuk
merealisasikan target lending.
m.Melakukan pengamatan terhadap perkembangan pasar.
n. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang ditugaskan oleh Kabag
Marketing, Ka.Operasional, & Ka. Kas
o. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang ditugaskan Direksi.
6. Kolektor
a. Berkerja sama dengan AO/pemasaran untuk mencari calon-calon
nasabah baru Bank berupa nasabah peminjam, penabung maupun
deposan.
b. Melakukan kunjungan kepada nasabah-nasabah peminjam, penabung
maupun deposan Bank serta melakukan kutipan dan setoran nasabah
baik di pasar maupun di sekolah-sekolah.
c. Melakukan tugas-tugas penagihan atas pembayaran angsuran pinjaman
debitur.
d. Melakukan penyelesaian tunggakan pinjaman bersama-sama dengan
AO maupun bagian Remedial Bank.
e. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan
f. Melaksanakan pekerjaan sesuai SOP Colection
g. Membuat registrasi yang diperlukan untuk pelaksanaan tugasnya
maupun dalam rangka pelaksanaan kunjungan debitur.
h. Membina hubungan baik dengan instansi pemerintahan dan swasta
i. Memberikan saran-saran yang positif kepada pimpinan guna
peningkatan kwalitas pemasaran Bank.
j. Mencapai target collection yang telah ditetapkan pimpinan.
k. Melaksanakan pekerjaan lainnya yang ditugaskan oleh Direksi
7. Kepala Kantor Kas
a. Melakukan cash opname dan verifikasi transaksi harian serta
pengawasan secara rutin yang menyangkut semua kegiatan operasional
Kantor Kas Tanjung Anom
b. Melakukan pengawasan terhadap kinerja dari masing-masing karyawan
di Kantor Kas Tanjung Anom, memantau dan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul dan segera melaporkannya ke kantor Pusat.
c. Melakukan kontrol secara berkala keseluruh nasabah untuk memastikan
pelayanan yang prima.
d. Melakukan penyetoran uang tunai ke Kantor Pusat atau ke rekening PT.
BPR NBP 20 di Bank Umum apabila diperlukan.
e. Memastikan bahwa tidak ada uang Kas di Kantor Kas baik di Cash Box
ataupun di khasanah setiap harinya.
f. Menjaga dan memastikan limit kas di Counter sebesar Rp. 10.000.000
g. Memberikan Briefing kepada Karyawan di Kantor Kas Tanjung Anom.
h. Melaporkan pertanggungjawaban perkembangan operasional Kantor
kepada Direksi setiap hari,minggu,maupun Bulanan.
i. Senantiasa berkoordinasi dengan Kantor Pusat dalam pelaksanakan
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditugaskan Kepala Bagian
Operasional, maupun Direksi
8. Kepala Bagian Operasional
a. Memastikan pelaksanaan operasional telah berjalan sesuai dengan
sistem dan prosedur yang berlaku.
b. Melakukan cash opname secara harian, mingguan maupun bulanan
c. Melakukan pengawasan rutin terhadap pelaksanaan operasional harian.
d. Melakukan verifikasi terhadap transaksi harian.
e. Melakukan pengawasan secara berkala terhadap masing-masing kantor
untuk memastikan pelayanan telah berjalan dengan baik.
f. Melakukan evaluasi rutin terhadap hasil kinerja masing-masing bagian
di operasional.
g. Menyelenggarakan dan memimpin rapat harian mingguan maupun
bulanan terhadap semua karyawan operasional
h. Membuat dan melakukan evaluasi terhadap sistem dan strategi dalam
pengembangan operasioanal
i. Membuat laporan perkembangan usaha secara menyeluruh kepada
direksi, baik harian mingguan, maupun bulanan.
j. Membuat laporan Komisaris
k. Membuat laporan kepada pihak ketiga atas persetujuan Direksi.
l. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan arahan Direksi.
9. Customer Service
a. Menerapkan program APU dan PPT dibawah koordinasi Kepala Bagian
b. Memberikan pelayanan informasi mengenai produk tabungan, deposito,
kredit.
c. Melayani setiap nasabah dan tamu dengan ramah dan sopan.
d. Melayani pembukaan atau penutupan tabungan dan deposito.
e. Melayani penerimaan setoran tabungan & deposito setiap harinya.
f. Melayani penarikan tabungan & deposito setiap harinya.
g. Melayani penerimaan angsuran dan pelunasan pinjaman
h. Menyampaikan dan membuat konfirmasi perpanjangan deposito.
i. Meyampaikan konfirmasi pembayaran kepada debitur melalui SMS
Banking.
j. Mengerjakan laporan pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen
k. Menyiapkan ATK, warkat-warkat dengan baik untuk keperluan
nasabah.
l. Menerima dan mengisi register permohonan pinjaman–simpanan
dengan rapi.
m.Memiliki sikap yang baik berdasarkan standar layanan bank yang
berlaku secara umum yaitu ramah, memberi greeting (selamat
pagi/siang/sore), mengucapkan terima kasih, memberi senyum, menjaga
penampilan berbusana sesuai standar bank dengan baju rapi,
mengenakan ID card, dan rambut ditata rapi.
n. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang ditugaskan Kabag.
10.Teller
a. Melayani setiap orang dalam hal pengambilan uang tunai setelah
diadakan pemeriksaan seperlunya dapat membayar langsung bila masih
dalam batas wewenangnya atau meminta persetujuan atasannya dahulu
bila melewati batas wewenangnya.
b. Melayani setiap orang dalam hal penyetoran uang tunai baik untuk
tabungan, deposito maupun penerimaan uang lainnya.
c. Memeriksa dan menghitung secara tepat dan benar setiap penerimaan
phisik uang tunai tanpa mengabaikan segi pelayanan kepada nasabah
maupun bukan nasabah.
d. Menghitung dengan benar baik jumlah fisik uang dengan nominal yang
akan dibayarkan baik untuk penarikan tabungan maupun realisasi
kredit.
e. Menandatangani setiap bukti penerimaan dan pengeluaran uang tunai .
f. Menatausahakan aliran kas masuk dan keluar setiap hari dan
mencocokkan mutasi hari itu serta melaporkan pada bagian
pembukuan.
g. Mencatat sisa kas akhir hari dan mencocokkan dengan fisiknya
kemudian melaporkannya kepada akuntansi untuk kas opname.
h. Memberikan data / informasi yang benar kepada atasan.
i. Menyimpan kembali uang tunai akhir hari ke dalam brankas.
j. Bekerjasama dengan sesama rekan kerja dan menjamin suasana kerja
yang baik, disiplin, tertib, bersih, rapi dan sopan sehingga tercipta
k. Selalu meningkatkan diri dalam ketrampilan dan pengetahuan yang
berhubungan dengan bidang pekerjaannya.
l. Mengeluarkan uang uang dari khasanah utama, melakukan pencatatan
setiap transaksi pada mutasi kas.
m.Melakukan pembayaran untuk penarikan tunai tabungan.
n. Melakukan pembayaran atas realiasi kredit
o. Memiliki sikap yang baik berdasarkan standar layanan bank yang
berlaku secara umum yaitu ramah, memberi greeting (selamat
pagi/siang/sore), mengucapkan terima kasih, memberi senyum, menjaga
penampilan
11.Administrasi Legal
a. Memeriksa keabsahan dokumen-dokumen agunan debitur sebelum
pengikatan.
b. Melakukan pengikatan akad kredit serta memastikan apakah debitur
sudah melengkapi tanda tangan sesuai identitas pada dokumen yang
dibutuhkan.
c. Menerima, menyimpan dan menyerahkan kembali dokumen agunan
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
d. Membuat register yang berhubungan dengan penyimpanan perjanjian
kredit serta agunan asli dari debitur.
e. Memastikan apakah agunan asli dari debitur sudah benar-benar diterima
dan penyimpanannya sudah tertata dengan baik.
f. Menyiapkan berkas pinjaman yang diperlukan untuk notaris.
perusahaan.
h. Meyimpan dan bertanggung jawab terhadap file / berkas Debitur.
i. Melakukan Pengecekan SID terhadap permohonan kredit calon debitur.
j. Membuat surat keterangan lunas kepada debitur yang membutuhkan.
k. Melaksanakan pekerjaan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Bagian
Operasional dan Direksi.
12.Administrasi Kredit
a. Menyiapkan surat-surat untuk pengikatan akad kredit yang akan ditanda
tangani nasabah dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan fasilitas
pinjaman.
b. Membuat register yang diperlukan untuk pelaksanaan tugasnya sebagai
administrasi kredit.
c. Mengerjakan laporan secara berkala baik untuk kepentingan intern
maupun kepentingan ekstern.
d. Mengerjakan laporan yang dibutuhkan untuk keperluan linkage.
e. Menyimpan file laporan dan buku-buku dokumen yang berkaitan
dengan pinjaman dengan rapi dan aman pada tempat yang disediakan.
f. Menghitung tunggakan serta membuat SP 1 dan SP 2 terhadap debitur
yang menunggak.
g. Mengerjakan laporan asuransi kredit serta pengajuan klaim jika ada.
h. Melaksanakan pekerjaan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala bagian
Operasional dan Direksi.
13.IT
dipergunakan dan pada sore hari seluruh perangkat komputer sudah
dimatikan.
b. Melakukan perbaikan atas kerusakan perangkat komputer Bank dan
apabila perlu perbaikan khusus dapat melaporkannya kepada Direksi
untuk pembelian perangkat yang rusak.
c. Membantu bangian operasional dalam hal pengiriman laporan.
d. Mengemailkan berkas pinjaman yang sudah di Komite kepada
Komisaris untuk meminta persetujuan serta mengecek kembali hasil
dari persetujuan tersebut.
e. Membantu seluruh unit kerja di Bank apabila ada kesulitan atau
masalah dalam komputer.
f. Mengecek setiap harinya apakah ada email masuk ke PT. BPR NBP 20
serta melaporkannya kepada atasan.
g. Merekap daftar absensi seluruh karyawan PT. BPR NBP 20.
h. Melaksanakan pekerjaan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala bagian
Operasional dan Direksi.
14.Accounting
a. Menginput semua transaksi harian dan mempersiapkan tiket-tiket yang
berhubungan dengan transaksi tersebut.
b. Memastikan keabsahan nominal dan terbilang yang tertera didalam tiket
apakah sudah benar.
c. Memastikan jumlah nominal yang tertera di dalam tiket sama dengan
bukti pendukung atau kwitansi yang ada.
kebutuhan.
e. Mengerjakan semua laporan Intern dan laporan Ekstern.
f. Mengerjakan laporan Pajak.
g. Menghitung Premi LPS serta mengerjakan laporan ke LPS.
h. Menatausahan pemakaian slip serta memesan percetakan yang sudah
habis.
i. Mengecek tanggal jatuh tempo semua asuransi yang berhubungan
dengan perusahaan serta menginformasikan kepada pihak asuransi.
j. Melaksanakan pekerjaan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala bagian
Operasional dan Direksi
15.Security Kantor Pusat
a. Bersama-sama dengan Office Boy membuka dan menutup kantor setiap
hari.
b. Memastikan dan menjaga keamanan kantor/perusahaan supaya bisa
beroperasional dengan baik setiap harinya.
c. Memastikan bahwa kendaraan kantor, kendaraan karyawan maupun
kendaraan para nasabah tetap aman dihalaman parkir Bank.
d. Mendampingi karyawan Bank yang ditunjuk untuk melakukan
penarikan maupun penyetoran ke antar Bank.
e. Membantu nasabah yang mau berteransaksi ke Bank dan membuat
catatan pekerjaanya setiap hari.
f. Menyaksikan proses pembukaan dan penutupan ruangan khasanah
utama Bank.
bekerja.
h. Melaporkan kepada Kabag. Operasional maupun Direksi apabila ada
hal-hal yang mencurigakan maupun hambatan dalam pekerjaannya.
i. Memastikan penutupan kantor pada sore hari telah dilaksanakan sesuai
prosedur dan dalam keadaan baik.
j. Melaksanakan pekerjaan lainnya yang ditugaskan oleh Direksi maupun
Kabag.Operasional.
16.Office Boy Kantor Pusat
a. Bersama-sama dengan Security membuka dan menutup kantor setiap
hari.
b. Memastikan ruangan mulai dari lantai 1 sampai dengan lantai 3 sudah
benar-benar bersih untuk kenyamanan bekerja.
c. Membersihkan kamar mandi dari lantai 2 sampai dengan lantai 3
minimal dua kali dalam seminggu.
d. Mengantar surat-menyurat, laporan dan melakukan penyetoran atau
penarikan pada Bank lain.
e. Menjaga peralatan dan semua inventaris kantor serta kebersihannya.
f. Memastikan sebelum pulang kantor apakah Komputer, Lampu, & AC
sudah dimatikan.
g. Memastikan penutupan kantor pada sore hari telah dilaksanakan sesuai
prosedur dan dalam keadaan baik.
17.Driver Kantor
a. Mengemudikan mobil kantor untuk keperluan inas perusahaan.
c. Memonitoring perawatan mobil kantor diantaranya service, ganti oli,
kerusakan lainnya dan di laporkan kepada Direksi.
d. Menjaga kebersihan mobil kantor.
e. Memperhatikan masa berlaku pajak mobil kantor.
f. Melaksanakan pekerjaan lainnya yang ditugaskan oleh Kabag.
Operasional & Direksi.
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Identitas Responden
Data umum identitas responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi
responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
PT. BPR NBP 20 Delitua yang berjumlah 37 orang. Karakteristik responden ini
meliputi umur, lama bekerja, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir dari para
responden. Untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Umur
No Umur Frekuensi Persentase
1 21 – 30 tahun 17 45,9%
2 31 – 40 tahun 17 45,9%
3 41 – 50 tahun 3 8,1%
4 > 50 tahun - -
Jumlah 37 100%
Sumber: Hasil pengolahan data, 2016
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas karyawan PT. BPR NBP 20
Delitua berumur 21 – 30 tahun dan 31 – 40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
rata – rata karyawan masih memiliki usia yang produktif dalam bekerja sehingga