• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Audit Internal, Komite Audit dan Pengendalian Internal Terhadap Prinsip Good Corporate Governance (Studi Kasus pada PT. POS Indonesia (Persero) Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Audit Internal, Komite Audit dan Pengendalian Internal Terhadap Prinsip Good Corporate Governance (Studi Kasus pada PT. POS Indonesia (Persero) Bandung)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Audit Internal, Komite Audit, dan Pengendaliaan Internal terhadap prinsip Good Corporate Governance. PT. Pos Indonesia (Persero) menjadi lokasi penelitian ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor internal. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari responden melalui penyebaran kuesioner. Selanjutnya untuk pengujian data dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan pengujian hipotesis. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis regresi linier berganda antara variabel independen dengan variabel dependen baik secara simultan maupun secara parsial. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa, (1) audit internal tidak berpengaruh terhadap prinsip Good Corporate Governance, (2) komite audit berpengaruh signifikan dan positif terhadap prinsip Good Corporate

Governance, (3) pengendalian internal berpengaruh signifikan dan positif

terhadap prinsip Good Corporate Governance, (4) Audit Internal, Komite Audit, dan Pengendaliaan Internal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prinsip Good Corporate Governance.

Kata kunci: audit internal, komite audit, pengendaliaan internal, dan prinsip good

(2)

ABSTRACT

The study aimed to find out the effect of internal audit competency, Audit Committee, and the Internal Pengendaliaan to the principles of good corporate governance. The study took place at PT. Pos Indonesia (Persero). The samples consisted of all the hotel staff in accounting section. The primary data were obtained by using questionnaires. The analysis was made in terms of validity, reliability and hypothesis testing, which then followed by analyzing based on multiple linear regressions between independent and dependent variables, both simultaneously as well as partially. The results of the study indicated that (1) internal audit competency did not significan effect on to the principles of good corporate governance, (2) Audit Committee significantly and positive impact on the principles of Good Corporate Governance, (3) internal controls significant and positive impact on the principles of Good Corporate Governance, (4) Internal Audit, Audit Committee, and the Internal controls simultaneously significant effect on the principles of Good Corporate Governance.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PENELITIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 8

2.1 Kajian pustaka ... 8

2.1.1 Teori Agensi ... 8

2.1.2 Good Corporate Governance (GCG)... 9

2.1.2.1 Pengertian Good Corporate Governance ... 9

2.1.2.2 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance .. 11

2.1.2.3. Manfaat Good Corporate Governance ... 16

2.1.3 Audit Internal ... 17

2.1.3.1 Pengertian Audit Internal ... 17

2.1.3.2 Tujuan Audit Internal ... 18

2.1.3.3 Standar Profesi Audit Internal ... 21

2.1.4 Komite Audit ... 25

2.1.4.1 Pengertian Komite Audit... 25

2.1.4.2 Tujuan Komite Audit ... 26

2.1.4.3 Tugas Komite Audit ... 27

2.1.5 Pengendalian Internal ... 29

2.1.5.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 29

2.1.5.2 Tujuan Pengendalian Internal ... 29

2.1.5.3 Komponen Pengendalian Internal ... 30

2.1.6 Peneliti Terdahulu ... 31

2.2. Kerangka Pemikiran ... 35

2.3. Pengembangan Hipotesis ... 39

2.3.1 Pengaruh Audit Internal Terhadap Good Corporate Gofernance ... 39

(4)

2.3.3 Pengaruh Pengendalian Intenal Terhadap Good

Corporate Gofernance ... 41

2.3.4 Pengaruh Audit Internal, Komite Audit, Pengendalian Intenal Terhadap Good Corporate Gofernance ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43

3.6.1.2 Pengujian Reabilitas ... 53

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 54

3.6.2.1 Uji Normalitas ... 54

3.6.2.2 Uji Multikolienearitas ... 55

3.5.2.3 Uji Herterokedastisitas ... 56

3.5.2.4 Uji Auto Korelasi ... 57

3.6.3 Analisi Regresi Linear Berganda ... 57

3.6.4 Uji Hipotesis ... 58

3.6.4.1 Uji F (Simultan) ... 58

3.6.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 59

3.6.5 Analisis Koefisien Determinasi ... 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61

4.1.2.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 65

4.1.2.3.1 Variabel Audit Intenal ... 66

4.1.2.3.2 Variabel Komite Audit ... 69

(5)

4.1.2.5 Regresi Linier Berganda ... 82

4.1.2.5.1 Persamaan Regresi Linier Berganda 83 4.1.2.6 Analisis Koefisien Determinasiinier ... 85

4.1.2.7 Uji Hipotesis ... 86

4.1.2.7.1 Uji Simultan (Uji F) ... 86

4.1.2.7.2 Uji Parsial (Uji T)... 88

4.2 Pembahasan ... 91

4.2.1 Hubungan Antara Audit Internal Terhadap Prinsip Good Governance Governance ... 91

4.2.2 Hubungan Antara Komite Audit Dan Terhadap Prinsip Good Governance Governance ... 92

4.2.3 Hubungan Antara Pengendalian Internal Dan Terhadap Prinsip Good Governance Governance ... 93

4.2.4 Hubungan Antara Audit Internal, Komite Audit, dan Pengendalian Internal Terhadap Prinsip Good Governance Governance ... 93

Bab V PENUTUP……… ... 95

5.1 Kesimpulan……. ... 95

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 96

5.3 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 100

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran ... 38 Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 81 Gambar 4.2 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Audit Internal

(X1) ... 89

Gambar 4.3 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Komite Audit

(X2) ... 90

Gambar 4.4 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Pengendalian

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel.4.1. Sample dan Tingkat Pengembalian Kuesione ... 62

Tabel 4.2. Hasil Kaiser-Meyer-Olkin (KMO)-MSA ... 63

Tabel 4.3. Nilai-nilai MSA Setiap Item ... 63

Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas ... 64

Tabel 4.5. Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan PadaVariabel Audit Internal ... 65

Tabel 4.6. Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Audit Internal ... 66

Tabel 4.7. Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel ... 69

Tabel 4.8. Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Komite Audit ... 71

Tabel 4.9. Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Pengendalian Internal ... 72

Tabel 4.10. Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Pengendalian Internal ... 74

Tabel 4.11. Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Good Corporate Governance ... 76

Tabel 4.12. Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Good Corporate Governance ... 77

Tabel 4.13. Hasil Uji Normalitas ... 80

Tabel 4.14. ilai VIF Uji Multikolinieritas ... 82

Tabel 4.15. Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 84

Tabel 4.16. Analisis Koefisien Determinasi ... 85

Tabel 4.17. Analisis Koefisien Determinasi ... 86

Tabel 4.18. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F) ... 87

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketidakstabilan dunia bisnis memperlihatkan lemahnya penerapan good corporate

governance (GCG) didalam perusahaan, tata kelola perusahaan yang baik atau

GCG dianggap semakin penting sejak terjadinya berbagai mega skandal keuangan

baik di Indonesia maupun di negara-negara lain (Arifin, 2010). Indonesia pernah

mengalami keterpurukan ekonomi karena adanya penyalahgunaan dana bantuan

likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Skandal BLBI di Indonesia menunjukan

lemahnya penerapan GCG dan pengawasan terhadap perilaku para eksekutif

puncak, akibatnya kepercayaan investor terhadap perusahaan-perusahaan

menurun (Majalah akuntansi, 2012).

Menurut Tjager dkk. (2003) dalam Sela (2012), Good Corporate

Governace adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar

mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam

memberikan hak-hak dan tanggung jawab kepada shareholders pada umumnya.

Menurut Amin Widjaja (2010) Corporate Governace yang baik menciptakan

system yang memastikan pengelolaan yang tepat atas modal yang diinvestasikan

dan secara jujur melaporkan kondisi dan kinerja ekonomi perusahaan tersebut.

Badan usaha milik Negara (BUMN) salah satu pelaku ekonomi yang saat

ini sedang menghadapi tantangan kompetisi ekonomi global dunia usaha yang

semakin besar sehingga BUMN diharapkan dapat menaikakan kinerjanya

(10)

Bab I Pendahuluan 2

interaksinya dilingkup internasional (Gusnardi, 2011). Surat keputusan Menteri

BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan

Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, dan telah

disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-

01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good

Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara menekankan kewajiban

bagi BUMN untuk menerapkan GCG secara konsisten dan atau menjadikan

prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasionalnya, yang pada dasarnya

bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan

guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap

memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, dan berlandaskan peraturan

perundang-undangan dan nilai-nilai etika (www.bpkp.go.id, 2013).

Terdapat beberapa pihak yang terkait dalam pelaksanaan prinsip Good

Corporate Governance yaitu Audit Internal, Komite audit dan Pengendalian

internal sehingga untuk dapat melaksanakan good corporate covernance

sebagaimana yang diharapkan semua pihak terutama di BUMN diperlukan peran

yang optimal dari komite audit, pengendalian internal dan audit internal

(Marcelinus dkk, 2014). Upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang mampu

melaksanakan praktik good governance yaitu adanya fungsi audit internal. Sesuai

dengan penjelasan Mardiasmo (2009) bahwa untuk mewujudkan kepemerintahan

yang baik (good governance), terdapat tiga aspek, yaitu pengawasan,

(11)

Bab I Pendahuluan 3

Sementara itu dalam Dedy (2012), menyatakan bahwa penyelenggaraan

kegiatan pemerintahan yang diatur dalam PP No.60 tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah untuk

membangun pengendalian. Pengendalian internal dapat membantu pemerintah

untuk meminimalisasi terjadinya kelemahan, kesalahan dan resiko kecurangan.

Perancangan pengendalian internal di setiap lingkungan instansi pemerintah

diharapkan nantinya mampu memberikan keyakinan yang memadai atas

tercapainya efisiensi dan efektivitas operasi, kehandalan pertanggungjawaban, dan

kepatuhan terhadap hukum sehingga tata kelola pemerintahan yang baik dapat

terwujud.

Menurut Lawrence, (2003) dalam Agnes (2008), peran komite audit

adalah mendeteksi adanya beberapa kekeliruan dalam proses pelaporan keuangan

dan memonitor hubungan antara manajemen perusahaan dan auditor. Sekilas dari

fungsi komite audit maka perannya hampir sama dengan profesi auditor, tetapi

sebenarnya dua bagian ini mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang berbeda.

Auditor internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi operasional perusahaan

agar dapat berjalan secara efisien dan efektif dan mempertanggungjawabkannya

kepada manajemen, sedangkan komite audit juga mengevaluasi kinerja

manajemen tetapi mereka mempertanggungjawabkan kepada dewan direksi dan

pemegang saham.

Hasil penelitian terdahulu menunjukkan terdapat pengaruh antara audit

internal, komite audit, dan pengendalian internal dengan Good Corporate

Governance. Penelitian yang dilakukan oleh Tuminah (2014) yang berjudul

(12)

Bab I Pendahuluan 4

studi survei nya di Perbankan yang ada di kota Pekanbaru menunjukan hasil

bahwa, audit internal berpengaruh signifikan tehadap penerapan Good Corporate

Governance. Selanjutnya dalam penelitian Patricia (2013) yaitu Pengaruh Audit

Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Pelaksanaan Good Govenance pada

sudi survei nya pada badan layanan umum di Malang, hasil penelitian

menunjukan bahwa secara simultan audit internal dan pengendalian internal

berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pelaksanaan good governace.

Sedangkan dalam Marcelinus dkk (2014) dalam penelitiannya yang

berjudul Pengaruh Peran Satuan Pengawasan Interen dan Komite Audit Terhadap

Tingkat Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Pengembangan

Pariwisata Bali (Persero) menyimpulkan bahwa audit internal dan komite audit

berpengaruh signifikan dan positif antara peran Satuan Pengawasan Interen dan

komite audit terhadap tingkat penerapan GCG artinya jika Satuan Pengawasan

Interen dan komite audit secara besama-sama berjalan efektif maka pelaksanaan

GCG juga efektif, sedangkan secara mandiri Satuan Pengawasan Interen tidak

berpengaruh terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance.

Penelitian Kadek dkk (2011) yang berjudul Pengaruh Audit internal,

Komite Audit dan Pengendalian Internal Terhadap Prinsip Good Corporate

Governance pada beberapa perbankan pemerintah di Jakarta, menyimpulkan

bahwa secara simultan audit internal, komite audit dan pengendalian internal

berpengaruh signifikan terhadap prinsip GCG, sedangkan secara mandiri audit

(13)

Bab I Pendahuluan 5

(2011) dengan judul Pengaruh Audit internal, Komite Audit dan Pengendalian

Internal Terhadap Prinsip Good Corporate Governance pada beberapa perbankan

pemerintah di Jakarta namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Kadek dkk

(2011) membuktikan bahwa ada beberapa variable tidak berpengaruh, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali mengenai pengaruh audit

internal, komite audit dan pengendalian internal terhadap prinsip GCG di Pt. Pos

Indonesia (Persero) Bandung. Jika ternyata audit internal, komite audit dan

pengendalian internal terhadap prinsip GCG hasilnya berpengaruh positif , maka

hasil tersebut diharapkan dapat memberi langkah-langkah perubahan pada

perusahaan sehingga dapat lebih memberikan nilai tambah dalam mencapai tujuan

perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah:

1. Apakah Audit Internal secara parsial berpengaruh negatif terhadap prinsip

Good Corporate Governance pada PT. Pos Indonesia (Persero) ?

2. Apakah Komite Audit secara parsial berpengaruh positif terhadap prinsip

Good Corporate Governance pada PT. Pos Indonesia (Persero)?

3. Apakah Pengendalian Intenal secara parsial berpengaruh positif terhadap

prinsip Good Corporate Governance pada PT. Pos Indonesia (Persero)?

4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara Audit Internal, Komite Audit

dan Pengendalian Intenal terhadap prinsip Good Corporate Governance pada

(14)

Bab I Pendahuluan 6

1.3 Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan latar belakang serta rumusan masalah di atas, penelitian ini

dimaksudkan untuk mencoba mempelajari dan menilai pengaruh Audit Internal,

Komite Audit, dan Pengendaliaan Internal terhadap prinsip Good Corporate

Governance, adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Audit

Internal terhadap prinsip Good Corporate Governance pada PT. Pos Indonesia

(Persero).

2. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Komite

Audit terhadap prinsip Good Corporate Governance pada PT. Pos Indonesia

(Persero).

3. Untuk menganalisi dan mengetahui apakah terdapat pengaruh antara

Pengendalian Intenal terhadap prinsip Good Corporate Governance pada PT.

Pos Indonesia (Persero).

4. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah terdapat pengaruh secara simultan

antara Audit Internal, Komite Audit dan Pengendalian Intenal terhadap prinsip

Good Corporate Governance pada PT. Pos Indonesia (Persero).

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini sangat diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi Akademisi

(15)

Bab I Pendahuluan 7

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk

menerapkan GCG yang baik di kemudian hari.

2. Bagi Praktisi (PT. Pos Indonesia (Persero))

Diperolehnya bukti empiris dalam penelitian ini menyangkut pengaruh audit

internal, komite audit dan pengendaliaan internal terhadap penerapan Good

Corporate Governance yang dapat dijadikan masukan bagi profesi audit

internal PT. Pos Indonesia (Persero) Indonesia untuk meningkatkan kualitas

kinerjanya. Sebagai bahan pelengkap dan masukan serta pertimbangan yang

bermanfaat bagi perusahaan, khususnya mengenai audit internal dan efektivitas

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan:

- Secara parsial, audit internal tidak berpengaruh signifikan terhadap prinsip

Good Corporate Governance pada PT. Pos Indonesia (Persero). Menunjukkan

bahwa dengan audit internal yang semakin baik di lingkungan PT Pos

Indonesia (Persero) maka tidak akan mempengaruhi baik buruk nya

prinsip-prinsip good governance pada PT. Pos Indonesia (Persero).

- Secara parsial, komite audit berpengaruh signifikan dan positif terhadap prinsip

Good Corporate Governance, pada PT. Pos Indonesia (Persero). Menunjukkan

bahwa komite audit yang semakin baik di lingkungan PT Pos Indonesia

(Persero) maka akan mempengaruhi prinsip-prinsip good governance pada PT.

Pos Indonesia (Persero).

- Secara parsial, pengendalian internal berpengaruh signifikan dan positif

terhadap prinsip Good Corporate Governance, pada PT. Pos Indonesia

(Persero). Hal ini menunjukkan bahwa semakin kuat pengendalian internal

yang dibangun maka semakin meningkat pula pelaksanaan prinsip-prinsip good

governance di lingkungan PT Pos Indonesia (Persero).
terhadap prinsip Good

(17)

Bab V Kesimpulan dan Saran 96

Pos Indonesia (Persero). Hal ini menunjukkan bahwa jika audit internal, komite

audit dan pengendalian internal semakin baik maka secara bersama akan

meningkatkan prinsip-prinsip good governance sehingga tujuan organisasi

dapat tercapai.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan hanya pada satu BUMN saja. Untuk pengujian yang lebih

mendalam dan mendapatkan hasil penelitian yang signifikan, penelitian

berikutnya hendaknya lebih baik dilakukanpada lebih dari satu BUMN. Dengan

mengambil lebih dari satu BUMN, tentunya hasilnya akan lebih terlihat jelas dan

dapat diperbandingkan.

5.3. Saran

1. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat memperluas populasipenelitian,

yaitu dengan menambah jumlah perusahaan yang memiliki auditot

dilingkungan perusahaan BUMN yang dikehendai sehingga diperoleh hasil

penelitian yag tingkat generalisainya lebih tinggi.

2. Diharapkan dapat melakukan wawancara secara langsung sehingga penelitian

selanjutnya lebih dapat memahami maksud yang disampaikan oleh responden.

3. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain

yang mungkin mempengaruhi kinerja keuangan seperti kinerja nonkeuangan

(18)

PENGARUH AUDIT INTERNAL, KOMITE AUDIT

DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP

PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(STUDI KASUS PADA PT POS INDONESIA

(PERSERO) BANDUNG)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

MONEVA

1151199

(19)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, anugerah dan karunia-Nya, yang selalu menyertaidan menolong penulis sehingga mampu menyelesaikan tugas akhir yang diberi judul “Pengaruh Audit internal, Komite Audit dan Pengendalian Internal Terhadap Prinsip Good Corporate Governance”.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir :

Maka melalui kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati akan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Lidya Agustina, S.E., M.Si., AK., CA. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta nasehat dalam penyusunan tugas akhir ini

2. Papa dan Mama tercinta yang telah memberikan dukungan dan perhatian yang besar, serta dukungan doa, moral dan finansial selama ini.

3. Sahabat: oky klinston yang memberikan semangat selalu mendengarkan dan menasehati, Alicia, Aimee Lumanau, Vinta Gultom, Kadek Juli Asih, dan Sheren Amelita memberikan bantuan, dukungan, dan doa dalam pembuatan tugas akhir ini

Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan memberkati.

Bandung, Januari 2016

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Afm.2012. Sulitnya Good Governance Menjadi Budaya. Majalah Ikatan Akuntansi Indonesia. EdisiJuni-Juli 2012

Agnes Salim. 2008.Analisis KinerjaKomite Audit. Jakarta : PT. Kalbe FarmaTbk

Agoes, Sukrisnodan I CenikArdana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi, Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.

AgusSartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori danAplikasi. EdisiEmpat. Yogyakarta : BPFE.

AgusSartono. 2001. ManajemenKeuangan Teori danAplikasi. EdisiEmpat. Yogyakarta : BPFE.

Alijoyo, Antonius &SubartoZaini, Komisaris Independen: PenggerakPraktik

Amin Widjaja Tunggal, (2010).Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan,Harvarindo

Amin Widjaja Tunggal, 2011. Pengantar Internal Auditing, Jakarta :Harvarindo

Amin, Widjaja Tunggal. 2000. Auditing SuatuPengantar. Jakarta :AnekaCipta.

Amin, Widjaja Tunggal. 2010. Teori Dan Praktek Auditing. Jakarta :Harvind

AndiSupangat. 2003. StatistikaBisnis. Bandung : PUSTAKA.

Arifin, Zainal. (2010). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.Bandung: RemajaRosdakarya

BambangRiyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. EdisiKeempat, CetakanKetujuh. Yogyakarta : BPFE.

Boynton Johnson Kell, (2003 ) Modern Auditing, Erlangga, Jakarta, Committee of Sponsoring Organization, (COSO, SAS No78,1995), Institute of Internal Auditors Research Foundation.

(21)

98

Ghozali, Imam. 2005.Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

HardianaPrasanti. 2004. Mengolah Data Statistik DenganMenggunakan SPPS. Bandung :UniversitasKomputer Indonesia.

HiroTugiman, 2001, Standar Profesional Audit Internal,edisi kelima, Yogyakarta: Kanisius (anggota IKAPI).

Husein Umar. 2003. Metode Riset AkuntansiTerapan. CetakanPertama. Jakarta :Ghalia Indonesia.

IkatanAkuntansiIndonesia. 2004. StandarAkuntansiKeuangan. Jakarta : SalembaEmpat.

IqbalHasan. 2004. Analisis Data penelitian DenganStatistik. Jakarta : BumiAksara

Kadek S, Andian, danRina.S. 2011 Pengaruh Audit internal, Komite Audit dan Pengendalian Internal TerhadapPrinsip Good Corporate Governance. Jurnalekonomidanbisnis.Voll 8. No. 1

KomiteNasional Kebijakan Governance, 2006. “Pedoman Tentang Komisaris Independen. http://www.governance-indonesia.or.id/main.htm

Kusmayadi, Dedi. Determinasi Audit Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Bank.Jurnal Keuangan dan Perbankan.Volume 16 No. 1 Januari 2012, pp.147-156.Universitas Siliwangi Tasikmalaya


Kusumawati, Eny dan Shinta Permata Sari. 2010. “Pengaruh Asimetri Informasi Dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Praktik Earnings Management (Kajian Perbandingan Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks Syari’ah Dan Indeks Konvensional Bursa Efek Indonesia). UMS.

Martono, dan AgusHarjito. 2003. ManajemenKeuangan. EdisiPertama, CetakanKetiga. Yogyakarta : EKONISIA.

Mulyadi. (2008.) Sistem Akuntansi, Edisiketiga, Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Sitem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat

Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta : LIBERTY.

(22)

99

Riduwan. 2004. Metodedan Teknik MenyusunTesis. Cetakan Pertama. Bandung : Alfabeta.

Sanggap Marcelinus N,R, I WayanRamantha, Ni Putu Sri HartaMimba .2014 Pengaruh Peran Satuan Pengawasan Interen dan Komite Audit Terhadap Tingkat Penerapan Good Corporate Governance. E-JurnalEkonomi Dan Bisnis Universitas Udayana Voll3. No 7

Saptapradipta Patricia, Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Pelaksanaan Good Govenance. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013

Siagian, Dergibson, danSugiarto. 2000. MetodeStatistika; UntukBisnisdanEkonomi. Jakarta : GramediaPustakaUtama.

SinggihSantoso. 2002. SPSS Versi 11.5CetakanKedua Jakarta: Gramedia

Sitepu, Hesron K (0551313) (2010) Pengaruh Audit Internal terhadap Efektivitas Pelaksanaan Good Corporate Governance (Penelitian pada Divisi Internal Audit PT. KeretaApi).

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. BukuDua, Edisi Lima (Revisi). Jakarta : Salemba Empat.

Sofyan Syafri Harahap. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. EdisiPertama, Cetakan Keempat. Jakarta :Grafindo Persada.

Sri Rahayu. 2004. BelajarMudah SPSS Versi 11.05. CetakanPertama. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh. Bandung : Alfabeta.

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-117/M-Mbu/2002 tentang: Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG) PadaBadan

Usaha Milik Negara

(BUMN).http://www.bpkp.go.id/dan/konten/299/Good-Corporate.bpkp

Surya, Indradan Ivan Yustiavandana. 2006. Penerapan Good Corporate Governance: Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha. Jakarta: Penerbit Lembaga Kajian Pasar Modal dan Keuangan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Gambar

Gambar 4.4

Referensi

Dokumen terkait

 Menganalisis huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan  Menelaah aturan tanda ukuran dan peletakan. ukuran gambar berdasarkan komponen garis

Sebaiknya, Gereja menempatkan remaja sebagai ‘subjek’ bukan ‘objek’ karena dalam perkembangan moral, remaja sangat senang apabila dihargai dan dipuji. Jika mereka

Salah satu indikator untuk menggambarkan tingkat prestasi siswa atau keberhasilan suatu lembaga pendidikan adalah dengan melihat tingkat persentase kelulusan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang dilaksanakan pada Siklus I dan Siklus II dalam meningkatkan hafalan huruf hijaiyah anak dengan menggunakan alat permainan

(perilaku ibu dalam memenuhi gizi dengan status gizi ibu), yaitu untuk tingkat pengetahuan baik jika jawaban benar ≥75%, cukup jika 60-75%, kurang jika < 60%;

Pencerminan terhadap dua garis yang berpotongan menghasilkan perputaran terhadap titik potong kedua garis yang jauhnya sama dengan dua kali sudut antara. kedua garis dan arahnya

[r]

seringkali menyebabkan perubahan pada hazard ratio, sehingga perlu dilakukan pemenuhan asumsi cox proportional hazard .Apabila asumsi tidak terpenuhi maka dilakukan