• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KETERKAITAN PENDIDIKAN BERKARAKTER ISLAMI DENGAN BUDAYA MINANGKABAU SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KARAKTER SISWA SMA :Studi Kasus di SMAN 1 Padang Panjang Tahun Pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KETERKAITAN PENDIDIKAN BERKARAKTER ISLAMI DENGAN BUDAYA MINANGKABAU SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KARAKTER SISWA SMA :Studi Kasus di SMAN 1 Padang Panjang Tahun Pelajaran 2012/2013."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

i

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA

ISLAM DAN MINANGKABAU SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN

KARAKTER SISWA SMA

(Studi Kasus di SMAN 1 Padang Panjang Tahun Pelajaran 2012/2013)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

YOSI LAILA RAHMI 1101668

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

ii

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2013

ANALISIS KETERKAITAN PENDIDIKAN BERKARAKTER ISLAMI DENGAN BUDAYA MINANGKABAU SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI

DAN KARAKTER SISWA SMA (Studi Kasus di SMAN 1 Padang Panjang

Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh: Yosi Laila Rahmi

S.Pd, Universitas Negeri Padang, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Biologi

Sekolah Pasca Sarjana

© Yosi Laila Rahmi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

iii

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

ANALISIS KETERKAITAN PENDIDIKAN BERKARAKTER ISLAMI DENGAN BUDAYA MINANGKABAU SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI

DAN KARAKTER SISWA SMA (Studi Kasus di SMAN 1 Padang Panjang

Tahun Pelajaran 2012/2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I,

Dr. H. Saefudin, M. Si. NIP. 196307011988031003

Pembimbing II,

Dr. Widi Purwianingsih, M. Si. NIP. 196209211991012001

(4)

iv

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ketua Jurusan Biologi FPMIPA UPI

Dr. H. Riandi, M. Si.

NIP. 196305011988031002

“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan

matiku hanyalah untuk Allah,

Tuhan seluruh alam”

(5)

v

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wahai orang-orang beriman ! Jika kamu menolong (agama)

Allah,niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan

kedudukanmu.

(QS : Muhammad : 7)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Analisis Keterkaitan

Pendidikan Berkarakter Islami dengan Budaya Minangkabau serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi dan Karakter Siswa SMA (Studi Kasus di SMAN 1 Padang Panjang Tahun Pelajaran 2012/2013)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

(6)

vi

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

i

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami dengan Budaya Minangkabau serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi

dan Karakter Siswa SMA (Studi Kasus di SMAN 1 Padang Panjang Tahun Pelajaran 2012/2013)

Yosi Laila Rahmi

ABSTRAK

Lunturnya karakter bangsa akibat arus globalisasi menjadi tugas bersama yang harus diselesaikan. Program pendidikan karakter menjadi salah satu solusi dalam upaya mengatasi degradasi moral yang dilaksanakan di lembaga pendidikan formal seperti sekolah. Masyarakat Indonesia yang masih memegang budaya ketimurannya menempatkan budaya lokal sebagai salah satu strategi dalam merealisasikan pendidikan karakter, karena disamping mengatasi permasalahan moral juga dapat melestarikan budaya leluhur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pendidikan berkarakter Islami di sekolah unggul provinsi Sumatera Barat dengan latar belakang masyarakat berbudaya Minangkabau. Selain itu juga menganalisis bentuk pengintegrasian pendidikan karakter Islami pada mata pelajaran khususnya biologi serta implikasinya pada prestasi belajar biologi dan karakter siswa. Jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Teknik pengumpulan data penelitian melalui observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi dan triangulasi. Sumber data adalah seluruh aktivitas sekolah yang tekait dengan pendidikan berkarakter Islami, serta sampel siswa yaitu kelas XI IA 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam menjadi dasar pelaksanaan pendidikan karakter di SMAN 1 Padang Panjang. Hal ini berkaitan erat dengan latar belakang masyarakat Padang Panjang sebagai masyarakat Minangkabau. Bentuk pengintegrasian pendidikan karakter dalam proses pembelajaran biologi melalui: a). mengembangkan silabus dan RPP yang memuat nilai-nilai karakter; b). melaksanakan pembelajaran aktif; c). evaluasi pembelajaran yang membudayakan karakter jujur; d). serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Gambaran karakter siswa secara umum tergolong tinggi, sedangkan prestasi belajar biologi siswa selalu meningkat setiap semesternya. Nilai-nilai ajaran Islam yang mempengaruhi karakter dan prestasi belajar biologi siswa adalah tahfiz Alqur’an dan kegiatan mentoring. Faktor pendukung terlaksanakanya pendidikan karakter adalah kerjasama semua pihak baik dari sekolah, masyarakat, pemerintah dan orang tua, faktor penghambat utama adalah keterbatasan SDM di sekolah. Kata Kunci: Pendidikan Berkarakter Islam, Budaya Minangkabau, Prestasi belajar Biologi, Karakter Siswa.

(8)

ii

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analyze of Relationship Islamic Character Education with

Minangkabau Culture and their Implication

to Biological Learning Achivement and

Student Character

(A Case Study in SMAN 1 Padang Panjang in

the Academic Year 2012/2013)

Yosi Laila Rahmi

ABSTRACT

The decline of the nation character is a negative impact of globalization which become a common task that must be solved. Character education program is one solution to overcome the moral degradation at educational institutions. Indonesian society still holds eastern culture and puts the local culture as a strategy to realize the educational character. The aims of this study were: (1) to analyze the implementation of character education based on Minangkabau culture in one of the best senior high schools in West Sumatra; (2) to describe the implications of character education based on Minangkabau culture to student character; (3) to describe the implications of character education based on Minangkabau culture to biological learning achivement. The approach used was a descriptive, specifically case study. Data were collected through observation, interviews, questionnaires, documentation studies. The results showed that (1) the implementation of character education based on Minangkabau culture consisted of: values based school culture and school activity program; (2) the success of character education was influenced by Minangkabau culture ; (3) character education gave positive impact to student character and biological learning achivement.

(9)

iii

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

(10)

i

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

II. PENDIDIKAN BEKARAKTER ISLAMI, BUDAYA MINANGKABAU, PRESTASI BELAJAR BIOLOGI A. Pendidikan Berkarakter Islami ... 10

B. Budaya Minangkabau ... 38

C. Prestasi Belajar Biologi ..……… ... 42

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 48

(11)

ii

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Panjang

B. Gambaran Umum SMAN 1 Padang Panjang... 50 C. Gambaran Pendidikan Berkarakter Islami

di SMAN 1 Padang Panjang ... 68 D. Bentuk Pengintegrasian Pendidikan Berkarakter Islami pada

Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Padang Panjang ... 84 E. Gambaran Karakter Siswa Kelas XI SMAN 1 Padang Panjang ... 88 F. Gambaran Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas XI

SMAN 1 Padang Panjang ... 96 G. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pendidikan

Berkarakter Islamidi SMAN 1 Padang Panjang ... 103 V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 106 B. Rekomendasi ... 107

(12)

iii

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Implementasi Pendidikan Karakter dalam KTSP... 14

Tabel 2.2 Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karaker Bangsa ... 22

Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban pada Angket ... 53

Tabel 3.2 Acuan Rentang Skor Karakter Siswa ... 54

Tabel 4.1 Kondisi Siswa Baru (2010 s.d. 2013) ... 64

Tabel 4.2 Keadaan Siswa Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 64

Tabel 4.3 Persentase Jumlah Siswa yang Diterima di Perguruan Tinggi Melalui Jalur SPMB/SNMPTN ... 64

Tabel 4.4 Kondisi Orang Tua Siswa Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 66

Tabel 4.5 Kondisi Guru Tahun 2013 ... 66

Tabel 4.6 Langkah-langkah dan Bentuk Penanaman Karakter pada Siswa ... ... 70

Tabel 4.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Mentoring ... ... 75

Tabel 4.8 Bentuk Karakter dalam Budaya Minangkabau ... ... 82

Tabel 4.9 Bentuk Pengintegrasian Pendidikan Berkarakter Islami pada Mata Pelajaran Biologi ... 85

Tabel 4.10 Gambaran Umum Pengukuran Karakter Siswa ... 88

Tabel 4.11 Gambaran Karakter Siswa Kelas XI Berdasarkan Aspek yang Diukur... 89

Tabel 4.12 Gambaran Perkembangan Prestasi Belajar Biologi Responden ... 97

(13)

iv

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Komponen Karakter yang Baik ... Gambar 2.2 Alur Berpikir Pembangunan Karakter ... Gambar 2.3 Faktor-faktor pembentuk Karakter Anak ... Gambar 2.4 Konfigurasi Pendidikan Karakter ... Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian ... Gambar 4.1 Program Sekolah ... Gambar 4.2 Rata-rata Nilai UAS Biologi Selama 3 Semester ...

(14)

v

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A : Instrumen Penelitian ... 114

Lampiran B : Hasil Penelitian ... 150

Lampiran C : Budaya Minangkabau di Daerah Padang Panjang ... 173

Lampiran D : Data Sekolah ... 175

Lampiran E : Instrumen Pendidikan Karakter Islami ... 183

Lampiran F : Perangkat Pembelajaran Biologi Berkarakter ... 202

Lampiran G : Dokumentasi Penelitian ... 226

(15)

1

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi telah menyebabkan berbagai perubahan di segala bidang baik ekonomi, politik dan juga sosial budaya. Pesatnya kemajuan teknologi selain memberikan dampak positif juga menimbulkan dampak negatif seperti televisi, handphone, internet telah menyodorkan perilaku sinisme, pelecehan, materialisme, seks bebas, dan kekerasan (Borba, 2008).

Bila kita cermati, fenomena-fenomena perilaku generasi muda saat ini tidak terlepas dari dampak buruk perkembangan teknologi dan informasi yang membuat keprihatinan di berbagai pihak. Dari segi intelektualitas sebagian dari generasi muda adalah orang-orang terpelajar dan kalangan terdidik, tetapi dari segi moral mereka dinilai memiliki sikap mental dan prilaku yang kurang memuaskan. Padahal generasi inilah yang akan menjadi pemimpin-pemimpin negara nantinya, generasi yang akan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi. Bila hal ini dibiarkan akan berdampak pada wajah pendidikan Indonesia selanjutnya. Kondisi ini tidak sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(16)

2

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.” Budaya yang dimaksud memilki pengertian sebagai seluruh sistem berfikir, nilai, moral, norma, keyakinan manusia yang dihasilkan masyarakat. Sedangkan karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang, bersikap dan bertindak (Kemendiknas, 2010).

Ada beberapa bentuk pengintegrasian pendidikan karakter dalam proses pendidikan yaitu pengintegrasian dalam pembelajaran di kelas, pengembangan budaya sekolah, kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler, serta kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat (Pusat Kurikulum, 2011). Pada proses pembelajaran di kelas setiap mata pelajaran dituntut untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam proses pembelajarannya. Salah satu mata pelajaran sains yaitu biologi, memiliki keterkaitan erat dalam upaya penanamkan karakter kepada siswa. Hal ini dikarenakan objek studi biologi seperti sel, organ tubuh manusia, kehidupan hewan dan tumbuhan banyak mengandung hikmah dan bisa menjadi sumber inspirasi untuk penanaman nilai moral pada siswa. Oleh karena itu, konstribusi guru biologi dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke setiap materi pembelajaran serta peran aktif guru dalam kegiatan yang mendukung wacana pendidikan karakter menjadi penting untuk diterapkan sehingga diharapkan berdampak pada pencapaian prestasi belajar biologi khususnya dan pada karakter siswa pada umumnya.

(17)

3

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan di sekolah tersebut, sehingga tidak jarang dijumpai kasus-kasus kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan salah satu wahana strategis pendidikan karakter karena hampir seharian waktu anak dihabiskan di sekolah. Sementara itu, terkait bagaimana sekolah menerapkan pembinaan karakter pada siswanya akan terkait erat dengan budaya di sekitarnya. Hal ini mengingat bahwa orientasi nilai budaya akan mempengaruhi bagaimana kehidupan seseorang (Idrus, 2012).

Suryabrata (2000) mengungkapkan bahwa corak kehidupan seseorang ditentukan oleh nilai kebudayaan mana yang dominan. Bagi masyarakat di daerah Sumatera Barat, budaya yang dominan adalah budaya Minangkabau yang sejak kecil mereka kenal. Dengan begitu, bagi orang Minang bagaimana mereka mendidik karakter anak tentunya akan disesuaikan dengan budaya Minangkabau yang terkenal dengan falsafahnya adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah yang artinya adat berlandaskan agama dan agama berlandaskan Al-Quran (Kitabullah).

(18)

4

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menempatkan pendidikan sebagai program prioritas. Hal ini menjadikan Padang Panjang sebagai kota tujuan pendidikan bernuansa Islami (Syam, 2011:1).

Perjalanan sejarah kota Padang Panjang yang identik dengan kemajuan pendidikan berawal dari kehadiran Perguruan Diniyah Putri yang didirikan oleh Zainuddin Lebay el Yunusi pada tahun 1915, pesantren Thawalib dan sebagainya telah melahirkan tokoh-tokoh Nasional seperti Hamka, Muhammad Natsir, Muhammad Hatta, sehingga kota ini digelari sebagai “Kota Serambi Mekah” (Witrianto, 2010).

Ada hal menarik di tengah upaya yang dilakukan pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan karakter, dimana di kota Padang Panjang terletak sebuah sekolah Unggul Provinsi Sumatera Barat yang diresmikan sejak tanggal 1 Agustus 1997 yaitu SMAN 1 Padang Panjang. Di bidang akademik, alumni sekolah ini telah banyak menorehkan prestasi dan melanjutkan studinya di perguruan tinggi favorit di dalam dan luar negeri. Sekolah ini juga telah meluluskan siswa yang memiliki moral yang baik serta hafiz Al-quran yang telah ikut membina masyarakat, lingkungan dan mahasiswa di tempat mereka tinggal dan kuliah. Ini merupakan hasil dari program pendidikan yang telah dilaksanakan di SMAN 1 Padang Panjang sejak tahun 1997, yaitu pendidikan berkarakter Islami (Yamin, 2011).

Program pendidikan karakter yang dilaksanakan di SMAN 1 Padang Panjang telah terintegrasi dalam suatu bentuk budaya sekolah. Seluruh aspek pendidikan dan lingkungan sekolah dari awal sampai akhir ditata sesuai amanat pendidikan budaya dan karakter bangsa. Pendidikan berkarakter Islami ini telah dimulai sejak penerimaan siswa baru (PSB) di SMA Negeri 1 Padang Panjang sampai kelulusan siswa (Yamin, 2011).

(19)

5

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

falsafah adat yang berbunyi adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah yang maknanya adat berdasarkan syara’ atau agama dan syara’ berdasarkan kitabullah yaitu Al-Qur’an. Dari ungkapan ini dapat diketahui bahwa masyarakat Minangkabau adalah masyarakat Islam. Hal ini juga berdampak pada pendidikan di Minangkabau yang tidak dapat terpisahkan dengan Islam. Jika kita menilik pada konteks pendidikan yang memiliki peranan penting dalam mewariskan nilai-nilai kebenaran yang diyakini oleh suatu generasi ke generasi berikutnya, maka lembaga pendidikan merupakan sarana yang strategis bagi proses terjadinya transformasi nilai budaya pada suatu komunitas sosial (Abduh, 2011).

Pendidikan yang memasukkan nilai-nilai budaya lokal di dalamnya merupakan aplikasi konsep pendidikan sebagai proses sosio-kultural, yang menyatakan pendidikan dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, pengintegrasian kebudayaan sudah seharusnya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Keberhasilan pengintegrasian budaya sebagai solusi permasalahan pendidikan telah dibuktikan oleh negara maju seperti Jepang yang terkenal dengan kizunanya yaitu mendidik dengan hati, sehingga tercipta hubungan emosional yang kuat antara guru dan siswa (Suratno, 2010).

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru biologi SMAN 1 Padang Panjang diperoleh gambaran bahwa prestasi biologi siswa SMAN 1 Padang Panjang pada kelas XI termasuk kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 yaitu tidak ada satupun siswa yang memiliki nilai di bawah nilai KKM yang ditetapkan, serta memiliki rata-rata kelas untuk mata pelajaran biologi antara 83 s.d. 86.

Tabel 1.1 Prestasi Belajar Biologi Semester Ganjil

(20)

6

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KKM Kelas Rata-rata

Sumber : Rapor Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013

Prestasi, manajemen sekolah serta karakter siswa di SMAN 1 Padang Panjang yang telah diuraikan di atas, menarik untuk ditelusuri lebih jauh dan mendalam serta perlu dipelajari cara-cara sekolah tersebut memanage pendidikan karakter Islami yang kuat dengan nilai-nilai islami untuk diintegrasikan dalam proses pembelajaran khususnya biologi dan seluruh kegiatan sekolah tanpa mengurangi prestasi belajar siswa sehingga mampu membentuk sebuah pribadi yang mantap dan teguh pendirian dengan keadaan lingkungan yang cenderung hedonis dan materialistis.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis keterkaitan antara pendidikan karakter Islami yang dilaksanakan di SMAN 1 Padang Panjang dengan budaya Minangkabau serta implikasinya terhadap prestasi belajar khususnya mata pelajaran biologi dan karakter siswa.

B. Fokus Penelitian

(21)

7

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Pertanyaan Penelitian

Dari fokus penelitian di atas, dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian.

1. Bagaimanakah gambaran pelaksanaan pendidikan karakter Islami yang dilaksanakan di SMAN 1 Padang Panjang dan keterkaitannya dengan budaya Minangkabau?

2. Bagaimanakah bentuk pengintegrasian pendidikan karakter Islami pada mata pelajaran biologi yang diterapkan di SMAN 1 Padang Panjang?

3. Bagaimanakah gambaran prestasi belajar biologi dan karakter siswa sebagai hasil pendidikan karakter Islami yang diterapkan di SMAN 1 Padang Panjang?

4. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pelaksanaan pendidikan karakter Islamidi SMAN 1 Padang Panjang?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis gambaran pelaksanaan pendidikan karakter Islami yang dilaksanakan di SMAN 1 Padang Panjang dan keterkaitannya dengan budaya Minangkabau.

2. Menganalisis dan mendeskripsikan bentuk pelaksanaan pengintegrasian pendidikan karakter Islami pada mata pelajaran biologi yang diterapkan di SMAN 1 Padang Panjang.

3. Mendeskripsikan gambaran prestasi belajar biologi dan karakter siswa sebagai hasil pendidikan karakter Islami yang diterapkan di SMAN 1 Padang Panjang. 4. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat terhadap pelaksanaan

(22)

8

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis sebagai salah satu alternatif dalam upaya perbaikan pendidikan, antara lain:

1. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur bagi siswa sejauh mana pengaruh penerapan pendidikan karakter Islami terhadap prestasi belajar biologi siswa dan karakter.

2. Bagi Guru di Sekolah Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan mengenai pelaksanaan pendidikan karakter Islami yang selama ini diterapkan di SMAN 1 Padang Panjang.

3. Bagi Dinas Pendidikan

Sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, berupa pengembangan sistem pendidikan, dengan menerapkan nilai-nilai Islam dan kearifan lokal untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan kreatif.

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk mengkaji berbagai jenis kearifan lokal di daerah lain yang diterapkan dalam pembelajaran untuk mendukung program pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah serta memberi gambaran implikasinya pada karakter dan prestasi belajar siswa.

F. Batasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini, maka dibuat batasan masalah, yaitu:

(23)

nilai-9

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai karakter kepada siswa berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam yang meliputi nilai aqidah, nilai ibadah dan nilai akhlak sehingga terbentuklah peserta didik yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Adapun fokus nilai-nilai Islam disini adalah : (1) kegiatan berdoa; (2) hafalan Al-Qur’an (tahfiz); (3) kegiatan mentoring (halaqah) untuk membentuk keselarasan antara spiritual dan intelektual siswa (Bilgrami dan Asyiraf: 1989).

2. Budaya Minangkabau daerah Sumatera Barat yang diamati dalam penelitian ini adalah berupa falsafah “adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah” serta pendidikan berbasis surau yang mengandung nilai-nilai budaya Islam sebagai berikut: kharismatik dan keteladanan guru bagi murid-muridnya, melaksanakan pendidikan terpadu antara rumah, sekolah, dan masjid, menggunakan sistem pengajarannya berupa sistem kelompok belajar (halaqah) dan kegiatan mengkaji Al-Quran.

3. Prestasi belajar biologi berarti capaian hasil akhir setelah proses pembelajaran biologi yang ditunjukkan dengan nilai yang diraih siswa setelah akhir semester. Dalam penelitian ini diidentifikasi prestasi belajar biologi siswa dari kelas X sampai kelas XI semester ganjil (tiga semester). Berdasarkan perkembangan prestasi belajar biologi ini siswa dibagi menjadi tiga kategori yaitu prestasi belajar biologi tinggi, prestasi belajar biologi sedang dan prestasi biologi rendah.

(24)

10

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(25)

45

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Metode survey dilakukan untuk menggambarkan karakteristik dari populasi, seperti kemampuan, pendapat, sikap, kepercayaan dan pengetahuan (Fraenkel & Wallen, 2009).

B. Sampel Penelitian

Pemilihan sampel pada penelitian ini dengan teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah semua pihak yang terkait dengan fokus penelitian yaitu kepala sekolah, wakasek kurikulum, wakasek kesiswaan, guru biologi, guru agama, guru bimbingan konseling, mentor, ninik mamak (tokoh adat di Minangkabau) orang tua siswa dan siswa kelas XI IA 4, hal ini dikarenakan siswa tersebut telah mengikuti pendidikan berkarakter Islami selama ± dua tahun dan berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi siswa kelas XI IA 4 memiliki prestasi belajar biologi yang cukup bervariasi.

C.Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini berupa:

a. Hasil wawancara dengan kepala sekolah, wakasek kurikulum, wakasek kesiswaan, guru biologi, guru agama, guru bimbingan konseling, siswa, mentor, ninik mamak (tokoh adat di Minangkabau) dan orang tua siswa.

b. Hasil pemberian angket dan pernyataan sikap siswa.

c. Hasil observasi kegiatan sekolah dan aktivitas pembelajaran biologi. d. Hasil studi dokumentasi.

D.Teknik pengumpulan data

(26)

46

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik kedua yang digunakan adalah melakukan wawancara terhadap individu yang dipilih. Moleong (2005) menyatakan bahwa wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara lisan dan berhadapan langsung dengan orang tersebut. Menurut Fraenkel & Wallen (2009), wawancara adalah cara penting bagi peneliti untuk memeriksa akurasi dari kesan yang diperoleh melalui pengamatan.

Wawancara dilakukan secara mendalam, menggunakan voice recorder dan panduan wawancara. Wawancara dilakukan pada kepala sekolah, wakasek kurikulum, wakasek kesiswaan, guru biologi, guru agama, guru bimbingan konseling, mentor, ninik mamak (tokoh adat di Minangkabau), orang tua siswa serta beberapa siswa yang dipilih. Dalam hal ini ada 6 siswa yang dipilih sebagai responden. Dua siswa kategori prestasi belajar tinggi yang diberi kode A1 dan A2, dua siswa kategori prestasi belajar sedang yang diberi kode B1 dan B2, serta 2 siswa kategori prestasi belajar rendah yang diberi kode C1 dan C2. Pertanyaan dalam wawancara digiring dari hasil catatan dalam observasi maupun dari catatan dokumentasi hasil belajar siswa.

Jenis wawancara dalam penelitian ini adalah open-ended, agar dapat ditelusuri permasalahan yang sebenarnya. Lingkup pertanyaan dalam penelitian ini meliputi aktivitas proses pelaksanaan pembelajaran biologi berkarakter Islam, hubungan pendidikan berkarakter Islami dengan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau, prestasi belajar biologi dan aktivitas siswa baik di sekolah maupun di rumah (asrama). Kisi-kisi dan panduan wawancara yang digunakan dapat dilihat pada lampiran A.1 dan lampiran A.2.

b. Pemberian angket dan pernyataan sikap siswa

(27)

47

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sikap siswa dalam penelitian ini berupa pernyataan sebanyak 48 soal, yang terdiri dari 28 pernyataan positif dan 20 pernyataan negatif. Setiap pernyataan pada angket, baik yang positif maupun yang negatif dinilai oleh responden dengan sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Empat kategori jawaban ini dipilih agar dapat mengetahui kedudukan sikap siswa secara jelas. Adapun kisi-kisi beserta contoh angket yang digunakan, dapat dilihat pada lampiran A.3. dan lampiran A.4.

c. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati aktivitas dan perilaku subjek. Menurut Arikunto (2002), observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi merupakan cara yang sangat efektif dalam menjawab pertanyaan penelitian yang bersifat sensitif dan sulit untuk dijawab dengan metode wawancara.

Jenis teknik observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi pasif. Dalam observasi ini, peneliti datang di tempat kegiatan, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut (Sugiyono: 227). Teknik ini akan dilakukan untuk mendapatkan data tentang bagaimana kegiatan pendidikan berkarakter Islami di sekolah, aktivitas guru dan siswa proses pembelajaran biologi serta kegiatan sekolah yang berkaitan dengan fokus penelitian. Adapun contoh lembar observasi yang digunakan, dapat dilihat pada lampiran A.5.

d. Studi dokumentasi

(28)

48

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan profil sekolah, kurikulum yang digunakan, prestasi belajar biologi siswa dari hasil UAS siswa, perangkat pembelajaran biologi seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

e. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan satu pendekatan (Sugiyono, 2012: 241). Dalam penelitian ini triangulasi meliputi observasi non partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data yaitu panduan wawancara, lembar observasi dan alat-alat untuk dokumentasi (video, kamera, voice recorder, dan catatan lapangan) serta angket siswa.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap persiapan penelitian dan pelaksanaan penelitian.

a. Tahap Persiapan

Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan. 1) Merumuskan masalah.

2) Studi literatur mengenai pendidikan karakter Islami, budaya Minangkabau, prestasi belajar biologi dan karakter siswa.

3) Penyusunan proposal penelitian

(29)

49

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Menyusun instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, lembar observasi dan angket dan pernyataanh sikap siswa.

6) Mengurus perijinan penelitian. b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Melakukan observasi pendahuluan.

2) Melakukan pengukuran karakter siswa.

3) Melakukan wawancara dengan kepala sekolah, wakasek kurikulum, wakasek kesiswaan, guru biologi, guru agama, siswa, orang tua siswa dan ninik mamak (tokoh adat Minangkabau).

4) Melakukan observasi kegiatan pembelajaran biologi dan aktivitas sekolah. 5) Melakukan analisis dokumen (data UAS siswa untuk mengetahui hasil prestasi

belajar biologi siswa, perangkat pembelajaran yang digunakan guru biologi). 6) Melakukan analisis data secara deskriptif.

7) Menyusun kesimpulan dan laporan. G. Analisis data

Analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012: 246). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Data reduction (Reduksi Data)

(30)

50

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Data Display (Penyajian data)

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, tabel, grafik, flowchart dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Pada penelitian ini setelah data hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi dikelompokkan sesuai pertanyaan penelitian, kemudian disajikan dalam bentuk uraian singkat, tabel dan grafik.

c. Conclusion Drawing and Verification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi) Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Penarikan kesimpulan penelitian kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya remang-remang atau gelap menjadi jelas setelah diteliti. Temuan tersebut berupa hubungan kausal atau interaktif, bisa juga berupa hipotesis atau teori.

Untuk menganalisis angket yang diberikan pada siswa, dilakukan pemberian skor pada setiap pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif pemberian skor dimulai dari sangat setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3, tidak setuju (TS) = 2, dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif pemberian skor dimulai dari sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4.

Penentuan skor tiap alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel berikut :

(31)

51

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S TS STS

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Angket karakter siswa dideskripsikan dengan teknik analisis frekuensi data dengan rumus :

Data persentase yang diperoleh dikelompokkan sesuai kriteria berikut: Tabel 3.2 Acuan Rentang Skor Karakter Siswa

Kategori Rentang Skor Sangat tinggi 85% - 100%

Tinggi 70 % - 84 %

Rendah 55 % - 69 %

Sangat rendah 0- 54 %

(Dimodifikasi dari Purwanto, 2004:82)

Data yang diperoleh perlu diuji keabsahannya. Seperti halnya dalam penelitian kuantitatif, dikenal adanya uji validitas dan reabilitas. Dalam penelitian kualitatif, untuk uji keabsahan data pada umumnya meliputi uji kredibilitas,uji dependibilitas, dan uji obyektivitas (uji konfirmabilitas). Beberapa uji keabsahan tersebut, yang utama adalah kredibilitas. Adapun langkah masing-masing uji tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

(32)

52

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji dependabilitas yaitu untuk menguji konsistensi dengan cara mempertahankan konsistensi terhadap teknik pengumpulan data, penggunaan konsep dan penafsiran atas fenomena.

c. Uji obyektivitas (uji konfirmabilitas) yaitu dengan cara mengkonfirmasi hasil penelitian dengan para ahli (pembimbing), mendatangi berbagai pihak (auditor) untuk melakukan audit trial, mengundang berbagai pihak untuk mendiskusikan hasil temuan (seminar).

Secara skematis prosedur penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut.

Persiapan penelitian

Penyusunan instrumen : a. Pedoman wawancara b. Lembar observasi c. Angket siswa

Validasi instrumen a. Pedoman wawancara b. Lembar observasi c. Angket siswa

Uji coba instrumen angket siswa

(33)

53

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Alur penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Wawancara dengan kepala sekolah, wakasek kurikulum, wakasek kesiswaan, guru biologi, guru agama, guru bimbingan konseling, siswa, ninik mamak (tokoh adat di Minangkabau) dan orang tua siswa.

Analisis dokumen

sekolah Observasi

pembelajaran biologi dan kegiatan sekolah. Pemberian angket

dan pernyataan sikap siswa untuk mengukur

karakter siswa.

Analisis data hasil temuan penelitian dengan tahapan: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

(34)

106

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Nilai-nilai ajaran Islam sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMAN 1 Padang Panjang. Hal ini terkait dengan budaya Minangkabau yang menjadi latar belakang budaya masyarakat setempat yaitu pemilihan program imtaq sebagai ciri kekhususan Sumatera Barat yang menjadi nilai unggul sekolah dipengaruhi oleh falsafah budaya Minangkabau yaitu Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (Adat berdasarkan agama, agama berdasarkan

kitab Allah SWT). Program imtaq yang menjadi cikal bakal pendidikan berkarakter Islami masih menerapkan nilai-nilai pendidikan surau yaitu keteladanan guru, kegiatan halaqah, pendidikan terpadu antara sekolah, mesjid dan rumah (asrama) serta kegiatan mengkaji Al-Quran.

Pelaksanaan pendidikan berkarakter Islami dilaksanakan melalui pengintegrasian pada mata pelajaran dengan langkah: a). penyusunan silabus dan RPP yang memuat nilai-nilai karakter; b). melaksanakan pembelajaran aktif; c). evaluasi pembelajaran, budaya sekolah yang berlandaskan budaya Islam dan kegiatan yang diprogramkan sekolah. Jika dilihat dari fungsinya pendidikan karakter yang diterapkan telah berfungsi sebagai penyaring kebudayaan daerah maupun nilai-nilai budaya bangsa lain yang positif untuk menjadi karakter siswa.

Konstribusi nilai-nilai Islam terutama tahfiz Alqur’an dan kegiatan mentoring berpengaruh posisif terhadap prestasi belajar dan karakter siswa. Berdasarkan hasil analisis karakter siswa secara umum termasuk kategori tinggi dan prestasi belajar biologi siswa selama tiga semester secara umum meningkat setiap semesternya.

(35)

107

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterlibatan dari berbagai pihak, diantaranya seluruh warga sekolah, pemerintah daerah, masyarakat dan organisasi bidang pendidikan. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan pendidikan berkarakter Islami adalah kekurangan sumber daya manusia serta tuntutan jam mengajar.

B.REKOMENDASI

(36)

108

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduh, M. (2011). Sejarah Pendidikan Islam di Minangkabau.

http://abduhbaidu.blogspot.com/2011/03/sejarah-pendidikan-islam-di-minangkabau.html. (Online). Diakses tanggal 7 Juni 2012.

Alwasilah, A. C. (2009). Etnopedagogi: Landasan Praktek Pendidikan dan Pendidikan Guru. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Agustian, A. G. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional dan Spritual ESQ. Jakarta: Arga.

Basori, A. A. (2013). Pelaksanaan Program Mentoring Agama Islam sebagai Alternatif Pembentukan Perilaku Siswa dalma Pendidikan Berbasis Karakter. Skripsi Tidak Dipublikasikan. UPI Bandung.

Battistich, V. (2008). Character Education, Prevention, and Positif Youth Development. Illinois: University of Missouri, St

Louis.www.character.org/reports. (Online). Diunduh tanggal 29 Juni 2013).

Beit, Hallahmy & Argyle. (1997). The Psichology of Religious, Behaviour, Belief and Experience. First edition, Routledge: London.

Bilgrami, H. H. dan Asyraf, S. A. (1989). The concept of Islamic University (terjemahan). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Borba, M. (2008). Membangun Kecerdasan Moral. Jakarta: Gramedia Pustaka. BSNP. (2006). Standar Isi Mata Pelajaran SMA/MA. Jakarta: Depdiknas.

Burke, R. J. & McKeen, C.A. (1989). Developing Formal Mentoring Programs in Organizatios. Journal of Business Quarterly, 53, (3), 76-99.

Depdiknas. (2002). Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta : Depdiknas

(37)

109

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

De Porter, B. dan Hernacki, M. (2001). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Fatah, N. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Universitas Terbuka. Fraenkel, J.W. (2009). How to Design and Evaluate Research in Education “Sixth

Edition” Published by McGraw-Hill Companies, lnc; 1221 Avenue of the Americas, New York, NY, 10020.

Hakimy, I. (2004). Pokok-pokok Pengetahuan Adat Alam Minangkabau. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Haq, M. R. A. (2012). Pendidikan Karakter di Minangkabau. Padang. Universitas Bung Hatta.

Hidayat, K. (2010). Kultur Sekolah. http://www.uinjkt.ac.id/index.php/

category-table/1456-membangun-kultur-sekolah-.html. (Online). Diakses tanggal 24 Mei 2013.

Hulusi, A. (2006). Directed Brain Waves. http://www.ahmedhulusi.org/. (Online). Diakses tanggal 19 Juni 2013.

Idrus. (2012). Pendidikan Karakter pada Keluarga Jawa. Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2, Juni 2012.

Islamiyah. M. (2012). Keutamaan Menghafal Alquran.

http://faisalchoir.blogspot.com/2012/07/keutamaan-menghafal-al-quran.html. (Online). Diakses tanggal 3 Juli 2013.

Jazuli, A. (2012). Gambaran Kemampuan Berfikir Matematis, Akhlak, dan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP dalam Pembelajaran Berbasis Budaya Islam. Disertasi Doktor UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Joyce, B. & Weil, M. (1996). Models of Teaching, 5th Edition. Boston : Allyn & Bacon.

Jumadi, (2003). Pembelajaran Kontekstual dan Implementasinya. Makalah disampaikann pada Workshop Sosialisasi dan Iplementasi Kurikulum 2004 Madrayah Aliyah DIY, Jateng, Kalsel di FMIPA UNY Tahun 2003.

(38)

110

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kosim, M. (2009). Sistem Pendidikan Surau: Karakteristik, isi, dan Literatur Keagamaan. http://mhdkosim.blogspot.com/2009/04/sistem-pendidikan-surau-karakteristik.html. (Online). Diakses tanggal 7 Juni 2012.

Kusumah, W. (2011). Menciptakan Budaya Sekolah Yang Tetap Eksis. Jakarta: SMP Labschool.

Lickona, T. (2012).Mendidik untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Tanggung Jawab.Jakarta: Bumi Aksara.

Lubis, S.H. (2006). Rahasia Kesuksesan Halaqah (Usroh). Tangerang: FBA Press.

Mahmud, A. A. H. (2005). Perangkat Tarbiyah Ikhwanul Muslimin. Jakarta: Era Intermedia.

Majid, A. (2011). Taqwa Dasar Pembentukan Karakter. Bandung: Widya Aksara Press.

Maki, Z. (2012). Keutamaan-keutamaan Menghafal Alquran. http://keutamaan-keutamaanmenghafalalquran.blogspot.com/. (Online). Diakses tanggal 19 Juni 2013.

Matta, M. A. (2006). Membentuk Karakter Cara Islam. Jakarta : Al-I’tishom Cahaya Umat.

Moeis, A. (1993). Adat Nan Ampek, Pelajaran Dasar Adat Minangkabau. Padang: PPIM.

Moleong, L.J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muarif (2009). Rahasia Sukses Orang Minangkabau di Perantauan. Jakarta: Pinus.

Muhtadi, A. (2011). Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam dalam Pembentukan Sikap dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Luqman Al-Hakim. Yogyakarta:

Mu’in, F. (2011). Pendidikan Karakter Teoritik dan Praktik. Jogjakarta: Ar Ruzz Media.

(39)

111

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa, E. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Muliarty, S. (2012). Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Prestasi Siswa di

SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi tidak dipublikasikan.

Nata, A. (2009). Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Purwanto, N. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pusat Kurikulum. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Puskur Balitbang Diknas.

Rabandi, I. (2010). The Ethos of Sakura: Bacaan Strategis Pribadi Sukses. Yogyakarta: Andi.

Romlah, T. (2008). Pembentukan dan Pembinaan Karakter/Kepribadian Siswa. Makalah. Disampaikan pada Pembinaan Pegawai SD Islam Sabilillah Malang.

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ruswandi, M. dan Adeyasa, R. (2006). Manajemen Mentoring. Bandung: Syamil Cipta Media

Samani, M. dan Hariyanto. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sauri, S. (2011). Filsafat dan Teosafat Akhlaq. Bandung: Rizqi Press.

Shawn, K. (2007). A Brief Overview of Culture-Based Education and Annotated Bibliography. www.ksbe.edu/spi. (Online) Diakses tanggal 10 Juni 2013. Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka.

(40)

112

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Somantri, E. (2011). Pendidikan Karakter: Nilai Inti bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Stiggins J. Richard, (1994). Student – Centered Classroom Assessment. Merril, an Imprint of Macmillan College Publishing Company. New York.

Subiantoro, A. W. (2011). Pentingnya Praktikum dalam Pembelajaran IPA.

Makalah yang disampaikan pada Kegiatan PPM “Pelatihan

Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan” bagi guru-guru MGMP IPA SMP Kota Yogyakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyadi, D. (1994). Kreativitas Kebudayaan dan Perkembangan IPTEK. Bandung: Alfabeta.

Suratno, T. (2010). Memaknai Etnopedagogi Sebagai Landasan Pendidikan Guru di Universitas Pendidikan Indonesia. Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI

Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010.

Suryabrata, S. (2000). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Press.

Suryanto, S. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Pendidikan Biologi FMIPA UNY.

Suryawati, E. Syafii, W dan Afza, A. (2012). Pengembangan Pembelajaran Kontekstual Rangka Berbasis Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Pembelajaran Biologi. Riau: Skripsi Pendidikan Biologi UNRI.

Suyono dan Hariyanto. (2011). Belajar dan pembelajaran. Bandung: Rosdakarya. Syam, S. (2011). Kebijakan Pemerintah Kota Padang Panjang dalam Memperkokoh Pendidikan Berkarakter Islami. Makalah. Disampaikan pada seminar pendidikan berkarakter islami 11 Juni 2011.

(41)

113

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Triantono, S. (2007). Spritual Intelegence; Metode Pengembangan Kecerdasan Spritual Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional.

Wagiran, (2012). Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-nilai Karakter Berbasis Budaya). Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 3, Oktober 2012.

Winkel. W.S. (2007).Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Winton, S. (2010). Character Education: Implication for Critical Democracy,

International Critical Chilhood Policy Studies, Vol. 1 (I), 2008.

Witrianto, (2010). Peran Padang Panjang Sebagai Pusat Pendidikan Islam Di Minangkabau. http://witrianto.blogdetik.com/2010/12/17/peran-padangpanjang-sebagai-pusat-pendidikan-islam-di-minangkabau-2/. (Online). Diakses 7 Juni 2012.

Yamin, M. (2011). Penanaman Karakter pada Siswa di SMAN 1 Padang Panjang. Makalah. Disampaikan pada seminar pendidikan berkarakter Islami 11 Juni 2011.

Yudianto, S. A. (2010). Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai. Bandung: Mughni Sejahtera.

(42)

114

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

(43)

115

Yosi Laila Rahmi, 2013

Analisis Keterkaitan Pendidikan Berkarakter Islami Dengan Budaya Minangkabau Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Biologi Dan Karakter Siswa SMA

Gambar

Gambar 2.1  Diagram Komponen Karakter yang Baik  ...................................    Gambar 2.2 Alur Berpikir Pembangunan Karakter ........................................
Gambar 3.1 Alur penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. ©Shafira Diar Utami 2016

Konsumen hanya tinggal memilih produk yang ingin dibeli kemudian setelah mendapat konfirmasi dari pihak Hikari, konsumen diharapkan segera melakukan pembayaran dengan cara transfer.

Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun.. 2009

Dari sekian banyak sistem usaha yang diterapkan kebanyakan sistem pembiayaan musyarakah merupakan jalan alternative terhadap pemicu kesejahteraan ekonomi nasabah

Menurut Assauri (1999:4) mendefinisikan pemasaran: “Sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu

Adanya asimetri informasi antara manager dan pemegang saham akan menimbulkan masalah yang bisa merugikan para pemegang saham, tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana tata

Adapun penggunaan pendekatan kualitatif deskriptif karena penelitian yang akan dilakukan ini berusaha untuk mendeskripsikan tentang efektifitas kepemimpinan

Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) yang berjudul Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 13 Tahun 2006 Terkait Proses