KAJIAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI DAN SIFATNYA PADA GURU IPA SMP PESERTA PROGRAM
BERMUTU DI MGMP SUB RAYON I TANJUNGSARI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan IPA
Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan
Oleh:
SANTI SETIANI HASANAH 1008850
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
HALAMAN PERSETUJUAN
KAJIAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI DAN SIFATNYA PADA GURU IPA SMP PESERTA PROGRAM
BERMUTU DI MGMP SUB RAYON I TANJUNGSARI
Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing:
Pembimbing I
Dr. rer. nat. Omay Sumarna, M.Si NIP. 196404101989011001
Pembimbing II
Dr. F. M. Titin Supriyanti, M.Si. NIP. 195810141986012001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan IPA Pascasarjana UPI
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul " Kajian Implementasi
Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP
Peserta Program BERMUTU Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari " ini beserta seluruh
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kode etik keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.
Bandung, Januari 2013
Penulis,
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
KAJIAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI DAN SIFATNYA PADA GURU IPA SMP PESERTA PROGRAM
BERMUTU DI MGMP SUB RAYON I TANJUNGSARI
ABSTRAK
Salah satu upaya meningkatkan kompetensi guru adalah melalui kegiatan diskusi di MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Kendala yang dihadapi guru untuk mewujudkan MGMP yang aktif dan efektif adalah program-program MGMP masih kurang sesuai dengan keperluan guru, maka perlu dilakukan pemberdayaan MGMP yang sudah ada. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diselenggarakanlah program BERMUTU (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading). Program BERMUTU merupakan program dengan rancangan kegiatan yang terstandar dan dilengkapi dengan panduan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai implementasi hasil kegiatan MGMP Program BERMUTU oleh guru peserta dalam pembelajaran di kelas dan pemahaman konsep Materi dan Sifatnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian dilakukan di MGMP IPA Sub Rayon 1 Tanjungsari Sumedang. Data penelitian diperoleh melalui wawancara (indepth interview), observasi, studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan program kegiatan MGMP menjadi lebih sistematis dengan adanya program BERMUTU. Berdasarkan hasil observasi, studi dokumen dan wawancara terhadap guru dan siswa, implementasi pembelajaran oleh semua responden memiliki kriteria baik. Pemahaman guru mengenai konsep Materi dan Sifatnya pada konsep yang hafalan tidak bisa dijawab dengan baik oleh guru peserta MGMP.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... . vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 6
1. Rumusan Masalah ... 6
2. Pertanyaan Penelitian ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian... 7
F. Penjelasan Istilah ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... ... 10
A. Kompetensi Guru ... 10
1. Kompetensi Pedagogik ... 11
2. Kompetensi Kepribadian ... 12
3. Kompetensi Sosial ... 13
4. Kompetensi Profesional ... 14
B. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) ... 16
C. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ... 19
1. Pengertian MGMP ... 19
ii
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu D. Program BERMUTU (Better Education through Reformed
Management and Universal Teacher Upgrading) ... 22
E. Deskripsi Materi Kimia ... 34
1. Unsur, Senyawa, dan Campuran ... 34
2. Asam dan Basa ... 39
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 45
A. Metode Penelitian ... 45
B. Sumber Data ... 46
C. Teknik Pengumpulan Data ... 47
D. Alur Penelitian ... 50
E. Prosedur Penelitian ... 51
1. Tahap Orientasi ... 51
2. Tahap Pelaksanaan ... 51
3. Tahap Member Check ... 51
F. Instrumen Penelitian ... 52
G. Teknik Analisis Data ... 53
1. Reduksi Data ... 54
2. Penyajian Data ... 54
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi ... 54
H. Validitas Data ... 55
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57
A. Pelaksanaan Program BERMUTU dalam Kegiatan Pembelajaran di MGMP IPA SMP Sub Rayon 1 ... 57
B. Implementasi Hasil Kegiatan MGMP Program BERMUTU oleh Guru Dalam Pembelajaran di Kelas ... 63
1. Observasi Pertama Pada Responden Satu (R1) ... 64
a. Perencanaan Pembelajaran ... 64
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 71
iii
2. Observasi Kedua Pada Responden Satu (R1) ... 79
a. Perencanaan Pembelajaran ... 79
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 84
c. Penilaian ... 89
3. Observasi Pertama Pada Responden Dua (R2) ... 92
a. Perencanaan Pembelajaran ... 92
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 98
c. Penilaian ... 104
4. Observasi Kedua Pada Responden Dua (R2) ... 105
a. Perencanaan Pembelajaran ... 105
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 111
c. Penilaian ... 117
5. Observasi Pada Responden Tiga (R3) ... 119
a. Perencanaan Pembelajaran ... 119
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 124
c. Penilaian ... 129
6. Observasi Pada Responden Empat (R4) ... 132
a. Perencanaan Pembelajaran ... 132
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 136
c. Penilaian ... 141
C. Pemahaman Konsep Kimia Guru IPA SMP yang Mengikuti Program BERMUTU Pada Konsep Materi dan Sifatnya ... 146
1. Kompetensi Memahami Konsep-Konsep, Hukum-hukum, dan Teori-teori IPA serta Penerapannya Secara Fleksibel ... 147
2. Kompetensi Memahami Proses Berpikir IPA dalam Mempelajari Proses dan Gejala Alam ... 149
3. Menggunakan Bahasa Simbolik dalam Mendeskripsikan Proses dan Gejala Alam ... 156
iv
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 169
A. Kesimpulan ... 169
B. Saran... 170
DAFTAR PUSTAKA ... 171
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Contoh hasil yang diharapkan dari pelatihan guru in-service ... 18
Tabel 2.2. Nama Golongan Unsur-Unsur ... 35
Tabel 2.3. Nama-nama Kation ... 37
Tabel 2.4. Nama-nama Anion ... 38
Tabel 2.5. Sifat Larutan Berdasarkan Perubahan Warna Kertas Lakmus ... 40
Tabel 2.6. Contoh Asam... 41
Tabel 4.1. Hasil Analisis Tingkat Kompetensi Dalam Kompetensi Dasar ... 65
Tabel 4.2. Analisis Indikator dalam RPP ... 65
Tabel 4.3. Analisis Tujuan Pembelajaran dalam RPP... 67
Tabel 4.4. Analisis Materi Pembelajaran dalam RPP ... 68
Tabel 4.5. Analisis Kegiatan Pembelajaran dalam RPP ... 69
Tabel 4.6. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 72
Tabel 4.7. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 73
Tabel 4.8. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 74
Tabel 4.9. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 76
Tabel 4.10. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 77
v
Tabel 4.12. Hasil Analisis Tingkat Kompetensi Dalam Kompetensi Dasar ... 79
Tabel 4.13. Analisis Indikator dalam RPP ... 80
Tabel 4.14. Analisis Tujuan Pembelajaran dalam RPP... 81
Tabel 4.15. Analisis Materi Pembelajaran dalam RPP ... 82
Tabel 4.16. Analisis Kegiatan Pembelajaran dalam RPP ... 83
Tabel 4.17. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 85
Tabel 4.18. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 86
Tabel 4.19. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 87
Tabel 4.20. Hasil Observasi Media Pembelajaran ... 88
Tabel 4.21. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 89
Tabel 4.22. Hasil Observasi Penilaian Pembelajaran... 90
Tabel 4.23. Hasil Analisis Tingkat Kompetensi Dalam Kompetensi Dasar ... 93
Tabel 4.24. Analisis Indikator dalam RPP ... 93
Tabel 4.25. Analisis Tujuan Pembelajaran dalam RPP... 95
Tabel 4.26. Analisis Materi Pembelajaran dalam RPP ... 95
Tabel 4.27. Analisis Kegiatan Pembelajaran dalam RPP ... 96
Tabel 4.28. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 98
Tabel 4.29. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 100
Tabel 4.30. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 101
Tabel 4.31. Hasil Observasi Media Pembelajaran ... 102
Tabel 4.32. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 103
Tabel 4.33. Hasil Observasi Penilaian Pembelajaran... 104
vi
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.35. Analisis Indikator dalam RPP ... 106
Tabel 4.36. Analisis Tujuan Pembelajaran dalam RPP... 107
Tabel 4.37. Analisis Materi Pembelajaran dalam RPP ... 108
Tabel 4.38. Analisis Kegiatan Pembelajaran dalam RPP ... 109
Tabel 4.39. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 112
Tabel 4.40. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 113
Tabel 4.41. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 114
Tabel 4.42. Hasil Observasi Media Pembelajaran ... 115
Tabel 4.43. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 116
Tabel 4.44. Hasil Observasi Penilaian Pembelajaran... 117
Tabel 4.45. Hasil Analisis Tingkat Kompetensi Dalam Kompetensi Dasar ... 120
Tabel 4.46. Analisis Indikator dalam RPP ... 120
Tabel 4.47. Analisis Tujuan Pembelajaran dalam RPP... 121
Tabel 4.48. Analisis Materi Pembelajaran dalam RPP ... 121
Tabel 4.49. Analisis Kegiatan Pembelajaran dalam RPP ... 122
Tabel 4.50. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 124
Tabel 4.51. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 125
Tabel 4.52. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 126
Tabel 4.53. Hasil Observasi Media Pembelajaran ... 128
Tabel 4.54. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 128
Tabel 4.55. Hasil Observasi Penilaian Pembelajaran... 129
Tabel 4.56. Hasil Analisis Tingkat Kompetensi Dalam Kompetensi Dasar ... 132
vii
Tabel 4.58. Analisis Tujuan Pembelajaran dalam RPP... 134
Tabel 4.59. Analisis Materi Pembelajaran dalam RPP ... 134
Tabel 4.60. Analisis Kegiatan Pembelajaran dalam RPP ... 136
Tabel 4.61. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 137
Tabel 4.62. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 138
Tabel 4.63. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 139
Tabel 4.64. Hasil Observasi Media Pembelajaran ... 140
Tabel 4.65. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 141
Tabel 4.66. Hasil Observasi Penilaian Pembelajaran... 142
Tabel 4.67. Deskripsi Soal ... 147
Tabel 4.68. Deskripsi Soal ... 150
Tabel 4.69. Deskripsi Soal Nomor Empat ... 156
Tabel 4.70. Deskripsi Soal Nomor Lima ... 157
Tabel 4.71. Deskripsi Soal Nomor Enam ... 158
Tabel 4.72. Deskripsi Soal Nomor Delapan ... 160
Tabel 4.73. Deskripsi Soal Nomor Duabelas ... 161
viii
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Kerja Penjaminan Kualitas Pendidikan ... 23
Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian ... 50
Gambar 3.2. Komponen Dalam Analisis Data ... 52
Grafik 4.1. Nilai Kinerja Responden Satu ... 91
Grafik 4.2. Nilai Kinerja Responden Dua ... 118
Grafik 4.3. Nilai Kinerja Responden Tiga ... 131
Grafik 4.4. Nilai Kinerja Responden Empat ... 143
Gambar 4.1. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Satu ... 149
Gambar 4.2. Contoh Jawaban Hampir Lengkap Pada Soal Nomor Dua ... 149
Gambar 4.3. Contoh Jawaban Tidak Lengkap Pada Soal Nomor Dua ... 149
Gambar 4.4. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Tiga ... 154
Gambar 4.5. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Sembilan ... 154
Gambar 4.6. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Sepuluh dan Sebelas ... 155
Gambar 4.7. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Empat ... 157
Gambar 4.8. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Lima ... 158
Gambar 4.9. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Enam ... 159
Gambar 4.10. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Delapan ... 161
Gambar 4.11. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Duabelas ... 162
Gambar 4.12. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Tujuh ... 165
Gambar 4.13. Contoh Jawaban Responden Pada Soal Nomor Tigabelas ... 165
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A: Data Penelitian ... 174
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Guru memiliki peran strategis dalam meningkatkan proses pembelajaran dan
mutu peserta didik. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun
2008 tentang guru, yang menyebutkan bahwa, guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, dasar dan
menengah. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru
dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi
yang paling berkaitan dengan peningkatan kompetensi siswa dalam pembelajaran
adalah kompetensi pedagogik yang meliputi kemampuan guru dalam pengelolaan
pembelajaran dan kompetensi profesional yang menunjukkan kemampuan guru
dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu yang diampunya.
Kondisi di lapangan masih menunjukkan bahwa guru IPA belum
2
walaupun guru tersebut sudah dinyatakan lulus seleksi sebagai guru (Sidi, 2000).
Hal ini dapat terjadi pada guru-guru yang kurang mendapatkan kesempatan dalam
mengembangkan profesinya melalui peningkatan kompetensi selama mereka
melakukan tugas di sekolah. Hasil uji kompetensi guru menunjukkan hasil yang
rendah dengan nilai rata-rata nasional 42,25 (Widya, 2012).
Peningkatan kompetensi guru diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah
yang terkait dengan kurangnya kompetensi guru. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Eylon, Berger dan Bagno (2008), guru-guru
merasakan pentingnya belajar dan berbagi pengalaman dengan rekan-rekan
sejawat, terutama dalam aspek pengembangan kompetensi pedagogik guru.
Harrison, Hofstein, Eylon dan Simon (2008) menyatakan bahwa guru-guru
merasakan pentingnya menciptakan komunitas belajar, dimana guru-guru dapat
bertukar pikiran dan pengalaman untuk mengembangkan keprofesionalannya.
Kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa guru-guru merasakan
perlunya belajar untuk meningkatkan kompetensinya, melalui komunitas belajar.
Salah satu komunitas belajar guru yang ada di Indonesia adalah MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran). MGMP merupakan suatu organisasi profesi
guru tempat guru dapat tukar menukar informasi, diskusi tentang pengembangan
kurikulum, diskusi tentang teknik mengajar, teknik mengevaluasi, dan diskusi
tentang inovasi pembelajaran yang dapat dikembangkan di sekolah
masing-masing.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi guru melalui komunitas
3
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman untuk memecahkan permasalahan
pembelajaran yang ditemui sehari-hari. Hal ini diperkuat oleh penelitian Poppy
(2010) yang menyatakan adanya peningkatan kompetensi guru kimia melalui
kegiatan MGMP Wilayah.
Pada kenyataannya tidak semua MGMP dapat menyelenggarakan kegiatan
sesuai dengan keinginan atau keperluan guru dalam tugasnya, tetapi baru terbatas
pada kegiatan-kegiatan insidentil seperti persiapan Olimpiade Sains. Walaupun
Dinas Pendidikan Kota sudah berusaha meresmikan wadah ini tetapi tindak lanjut
kegiatannya belum terprogram secara rutin dan sesuai dengan tujuan
penyelenggaraan MGMP (Poppy, 2010). Kendala-kendala lain yang dihadapi oleh
guru dalam menciptakan kelompok kerja/musyawarah kerja yang aktif dan efektif
selain hal tersebut adalah program-program kegiatan MGMP masih kurang sesuai
dengan kebutuhan pengembangan profesionalitas guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah serta dana pendukung operasional yang belum memadai dan kurang
dimanfaatkan secara tepat (Kemdiknas, 2010).
Untuk itu, diperlukan upaya untuk memberdayakan MGMP dalam upaya
meningkatkan kompetensi dan kinerja guru. Hal tersebut sangat diperlukan dan
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menumbuhkembangkan budaya
pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan siswa dan kelas, sehingga berdampak
pada peningkatan kualitas proses pembelajaran dan berujung pada peningkatan
kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Untuk meningkatkan profesionalisme guru, Pemerintah Indonesia,
4
penyelenggaraan program BERMUTU atau Better Education through Reformed
Management and Universal Teacher Upgrading. Tujuan utama program ini
difokuskan pada upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan
kompetensi, karir, dan kinerja guru secara langsung dikaitkan dengan peningkatan
mutu pembelajaran di kelas melalui peningkatan penguasaan materi pembelajaran
dan keterampilan mengajar di kelas dengan berbasis MGMP.
Program BERMUTU merupakan program dengan rancangan kegiatan yang
terstandar dan dilengkapi dengan panduan belajar yang digunakan untuk bahan
belajar mandiri (BBM) dan sumber belajar terstandar. Modul dan/atau panduan
belajar tersebut akan digunakan oleh para guru dalam kegiatan pelatihan yang
dilaksanakan oleh MGMP di daerah. Setiap Bahan Belajar Mandiri BERMUTU
memiliki bobot materi untuk dipelajari selama 16 minggu dalam waktu satu
semester sampai satu tahun. Meskipun demikian, proses pertemuan di MGMP
diatur untuk mengakomodasikan peserta mempelajari beberapa Bahan Belajar
Mandiri selama 16 kali pertemuan. Program ini dilaksanakan selama empat tahun,
dari mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
Untuk meningkatkan mutu profesionalisme guru melalui MGMP, maka
selain membuat sumber belajar terstandar, diperlukan juga fasilitator yang akan
memberikan pendampingan di MGMP. Fasilitator ini disebut dengan tim inti
peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan, yang terdiri dari
National Core Team (NCT), Provincial Core Team (PCT) dan District Core Team
(DCT). Salah satu tugas Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
5
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pelaksana Teknis (UPT) dalam hal ini adalah menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan (diklat) untuk bidang IPA menghasilkan Tim Inti Provinsi atau
Provincial Core Team (PCT). Peserta dalam diklat ini adalah guru-guru IPA
(kimia, fisika, biologi dan IPA SMP). Setelah mengikuti pendidikan dan
pelatihan, diharapkan tim inti tersebut dapat memfasilitasi kegiatan di MGMP
agar pelaksanaan kegiatannya dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari Program
BERMUTU. Untuk membantu DCT dalam melakukan pembinaan guru di
daerahnya masing-masing maka ditunjuk pula guru pemandu, yang merupakan
guru inti yang terpilih dari kelompok-kelompok kerja guru di MGMP yang
bersangkutan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan
pembelajaran melalui pemberdayaan MGMP dengan program BERMUTU
diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesonalisme guru.
Selama program BERMUTU dilaksanakan di MGMP dan sudah berjalan selama
tiga periode (mulai tahun 2009), belum pernah dilakukan kajian secara khusus
mengenai peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional guru-guru
pesertanya. Oleh karena itu, melalui kajian ini akan dilakukan analisis
implementasi pembelajaran dan pemahaman konsep Materi dan Sifatnya pada
6
B. RUMUSAN MASALAH DAN PERTANYAAN PENELITIAN
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi pembelajaran dan pemahaman
konsep Materi dan Sifatnya pada guru IPA SMP peserta program BERMUTU di
MGMP Sub Rayon I Tanjungsari?”
2. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, pertanyaan penelitian terfokus
pada:
a. Bagaimana pelaksanaan program BERMUTU di MGMP IPA SMP Sub
Rayon 1 Tanjungsari, Sumedang?
b. Bagaimana implementasi hasil kegiatan MGMP Program BERMUTU oleh
guru dalam pembelajaran di kelas?
c. Bagaimana pemahaman konsep kimia guru IPA SMP yang mengikuti
program BERMUTU pada konsep Materi dan Sifatnya?
C. PEMBATASAN MASALAH
Agar penelitian lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas, maka
penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut :
1. Sub rayon I yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelompok MGMP
IPA SMP Sub Rayon 1 Tanjungsari Sumedang.
2. Implementasi pembelajaran yang diamati berkaitan dengan kemampuan
7
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
materi, strategi pembelajaran dan media yang digunakan pada saat
pelaksanaan pembelajaran; dan alat evaluasi yang digunakan pada saat
penilaian pembelajaran.
3. Pemahaman konsep kimia guru IPA SMP dibatasi pada konsep Materi dan
Sifatnya. Konsep ini dipilih karena PPPPTK IPA telah membuat modul
tersebut untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran di MGMP Program
BERMUTU.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan program BERMUTU di
MGMP IPA SMP Sub Rayon 1 Tanjungsari Sumedang.
2. Memperoleh gambaran bagaimana implementasi dari kegiatan MGMP
Program BERMUTU di kelas, yang dapat mencerminkan kompetensi
pedagogik dan profesional responden.
3. Memperoleh gambaran mengenai pemahaman konsep kimia guru IPA SMP
pada topik Materi dan Sifatnya.
E. MANFAAT
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
berbagai pihak, antara lain:
1. Memberikan masukan dan informasi bagi MGMP dalam pengembangan
program PKB (Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan), baik di
8
2. Memberikan informasi bagi guru untuk peningkatan kualitas proses dan
hasil pembelajaran IPA di SMP.
3. Memberikan umpan balik bagi PPPPTK IPA untuk perbaikan program
diklat ke depannya serta memberikan masukan dan informasi untuk
pengembangan model PKB di masa yang akan datang.
4. Sebagai salah satu referensi bagi penelitian lebih lanjut tentang kajian
program pemberdayaan kelompok kerja terhadap kompetensi guru IPA
SMP.
F. PENJELASAN ISTILAH
Supaya tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka perlu diberikan penjelasan tentang
istilah-istilah tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) merupakan wadah kegiatan
profesional bagi guru mata pelajaran yang sama di tingkat kabupaten/kota
yang sama pada jenjang SMP, yang terdiri dari sejumlah guru dari sejumlah
sekolah (Kemdiknas, 2010).
2. Program BERMUTU (Better Education through Reformed Management
and Universal Teacher Upgrading) merupakan program kerja sama yang
disepakati oleh Pemerintah Indonesia beserta Pemerintah Belanda dan Bank
Dunia dalam rangka peningkatan kualifikasi dan penerapan sertifikasi guru
sesuai Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Kemdiknas, 2010).
9
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh
guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional (PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru).
4. Implementasi pembelajaran termasuk salah satu kompetensi pedagogik yang
meliputi kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran (PP No. 74
Tahun 2008 tentang Guru).
5. Pemahaman konsep merupakan kemampuan untuk menjelaskan ciri-ciri
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Untuk mendapatkan gambaran mengenai implementasi pembelajaran dan
pemahaman konsep Materi dan Sifatnya pada guru IPA SMP peserta program
BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan metode
penelitian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2007).
Penelitian kualitatif menekankan pada segi proses dari hasil penelitian yang
mengungkapkan permasalahan apa adanya sesuai dengan kenyataan yang ada di
lapangan melalui kata-kata secara tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang
diamati sebagaimana diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor dalam Moleong
(2006:4) bahwa "metode kualitatif sebagai deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati".
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan data yang
lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna sehingga tujuan penelitian
46
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kegiatan pembelajaran di MGMP Program BERMUTU melalui studi dokumentasi
dan wawancara, dan implementasi dari kegiatan tersebut pada pembelajaran di
kelas.
Penelitian kualitatif memerlukan jangka waktu yang sangat lama dan pada
umumnya penelitian dilaksanakan dalam tahunan. Namun penelitian kualitatif
tidak menutup kemungkinan dilakukan dalam waktu singkat jika data penelitian
telah diperoleh sesuai dengan yang dibutuhkan. Hal tersebut sebagaimana
disampaikan Sugiyono (2007:37).
B. SUMBER DATA
Sumber dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan
dengan fokus dan tujuan penelitian. Dalam penelitian kualitatif, sampel sumber
data dipilih, dan mengutamakan perspektif emic, artinya mementingkan
pandangan informan, yakni bagaimana mereka memandang dan menafsirkan
MGMP program BERMUTU dari pendiriannya.
Sesuai dengan rumusan masalah, maka yang dijadikan sampel sumber data
dan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan data tentang program pemberdayaan MGMP melalui
program BERMUTU, sumber datanya adalah dokumen Pedoman Dana
Bantuan Langsung Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang dikeluarkan oleh
Kementrian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik dan tenaga Kependidikan (2010), guru pemandu dan guru
anggota MGMP.
47
dibahas pada pertemuan MGMP program BERMUTU, sumber datanya
adalah dokumen jurnal belajar yang ada dalam kumpulan portofolio
BERMUTU IPA dari guru anggota MGMP.
3. Untuk mendapatkan data tentang implementasi program BERMUTU oleh
guru peserta MGMP dalam pembelajaran di kelas, sumber datanya adalah
kelas, guru responden dan siswa.
4. Untuk mendapatkan data tentang pemahaman konsep guru IPA peserta
MGMP Program BERMUTU pada topik Materi dan Sifatnya, sumber
datanya adalah pengetahuan responden.
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara (indepth interview), observasi, studi dokumentasi, dan gabungan
ketiganya atau triangulasi. Peneliti menggunakan pedoman wawancara dengan
pertanyaan yang bersifat terbuka. Pedoman ini dimaksudkan untuk menjaga agar
wawancara dapat berlangsung tetap pada konteks permasalahan penelitian.
Dengan daftar pertanyaan tersebut diharapkan dapat diperoleh data primer
mengenai pemberdayaan MGMP melalui program BERMUTU. Penelitian ini
akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
1. Studi kepustakaan (Library research), yaitu penelitian dilakukan dengan
mencari, mengumpulkan dan mempelajari buku-buku, literatur-literatur,
dokumen-dokumen dan bahan-bahan tertulis lain yang ada kaitannya dengan
masalah yang akan diteliti guna memperoleh data sekunder yang akan
48
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu dalam penelitian di lapangan.
2. Studi lapangan (field research), yaitu pengamatan langsung di lapangan
untuk memperoleh data dan informasi yang dikumpulkan dengan cara:
a. wawancara mendalam (indepth interview), yaitu proses atau upaya yang
dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan
melalui tanya jawab langsung dengan pihak-pihak terkait penelitian,
yaitu guru pemandu (Responden 4/R4), guru anggota MGMP (R1, R2,
R3 dan R5) dan siswa. Pengumpulan data melalui wawancara terstruktur
dilakukan terhadap kelima responden untuk menggali informasi tentang
pelaksanaan program BERMUTU sebagai usaha pemberdayaan MGMP
yang sudah ada dan pengaruhnya terhadap peningkatan kompetensi
profesional dan pedagogik responden. Pada penelitian ini juga dilakukan
wawancara untuk mendapatkan data mengenai cara mengajar guru di
kelas terhadap sembilan orang siswa.
b. studi dokumentasi, upaya mendapatkan data dan informasi dari
dokumen-dokumen yang terkait penelitian, yaitu Project Operational
Manual (POM) BERMUTU (Depdiknas, 2008); Panduan Pengelolaan
Program Belajar BERMUTU (Depdiknas, 2008); Pedoman Dana
Bantuan Langsung Musyawarah Guru Mata Pelajaran (Kemdiknas,
2010); Paket Pelatihan Bidang Ilmu BERMUTU (Depdiknas, 2009);
Kompilasi Tagihan Individu Program BERMUTU (yang berisi silabus,
RPP, Jurnal Belajar, karya tulis ilmiah/PTK dan portofolio kegiatan
49
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; Permendiknas No. 41
tahun 2007 tentang Standar Proses dan kompilasi tagihan individu
dikumpulkan dari tiga responden, yaitu R1, R2 dan R3, selama tiga
periode (Periode Pertama: 2009-2010, Periode Kedua: 2010-2011,
Periode Ketiga: 2011-2012).
c. Pengamatan (observation), yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap objek penelitian
dengan melihat dan mengamati kegiatan yang berjalan serta mencatat
data yang diperlukan dengan tidak terlibat langsung dalam proses
pekerjaannya. Observasi kelas dilakukan terhadap kelima responden
selama proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan
instrumen Penilaian Kinerja Guru (Kemdikbud, 2012) dan catatan
lapangan. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
50
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
D. ALUR PENELITIAN
Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian
Studi Pendahuluan Penelitian
Studi Project Operational Manual
(POM) BERMUTU
Studi Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
dan Pedoman Pelaksanaan Kinerja Guru (PK Guru)
Analisis Data Temuan dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Instrumen Penelitian: Soal tes tertulis
Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) Pedoman wawancara
Wawancara Observasi
Pengisian jawaban soal tertulis Studi dokumentasi
Validasi dan revisi instrumen
Studi MGMP dan bahan ajar kimia dari modul
51
E. PROSEDUR PENELITIAN
Dalam penelitian kualitatif fase-fase penelitian tidak dapat ditentukan secara
pasti atau tidak mempunyai batas-batas tegas karena desain serta fokus penelitian
dapat mengalami perubahan. Secara garis besar tahapan penelitian dilakukan
melalui tiga tahap yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi dan tahap member check.
1. Tahap Orientasi
Tahap ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan jelas
mengenai masalah yang hendak dicapai sekaligus untuk menetapkan desain dan
menentukan fokus penelitian berikut narasumber. Tahapan ini diawali dengan
penjajagan lapangan untuk menentukan permasalahan yang akan dijadikan
penelitian dengan dilakukan langkah-langkah, yaitu (1) menyusun rancangan
penelitian; (2) meneliti lapangan penelitian; (3) mengurus perizinan dimulai
dengan penerbitan surat keterangan izin penelitian; (4) menjajaki dan menilai
keadaan lapangan agar penelitian dapat berjalan dengan baik; (5) memilih dan
menggunakan informan untuk memperoleh informasi tentang situasi lapangan; (6)
mempersiapkan penelitian sesuai dengan keperluan meliputi pedoman observasi,
pedoman wawancara, buku catatan, tape recorder, dan sebagainya; (7)
memperhatikan etika dan tatakrama penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan
penelitian yang telah ditetapkan.
52
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tahap ini untuk mengecek kebenaran informasi yang telah diperoleh kepada
informan di lapangan agar hasil penelitian lebih dipercaya dan untuk menghindari
data yang salah.
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Pedoman Wawancara Guru
Pedoman wawancara guru digunakan untuk menggali bagaimana
pelaksanaan program BERMUTU di MGMP dan bagaimana pengaruh program
tersebut terhadap peningkatan kompetensi guru anggotanya. Variabel dan
indikator yang digunakan dalam penyusunan instrumen ini mengacu pada
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
2) Pedoman Wawancara Siswa
Pedoman wawancara siswa digunakan untuk memperkuat data mengenai
peningkatan kompetensi guru terkait dengan pengimplementasian program
BERMUTU dalam pembelajaran di kelas. Kompetensi yang digunakan dalam
penyusunan instrumen ini mengacu pada Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
3) Soal Tes Tertulis
Tes tertulis digunakan untuk mengukur pemahaman konsep kimia guru IPA
SMP peserta MGMP Program BERMUTU pada konsep Materi dan Sifatnya. Soal
53
angket untuk menggali data mengenai darimana pengetahuan tersebut didapat.
4) Penilaian Kinerja Guru
Penilaian kinerja guru merupakan penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya
(PermennegPAN dan RB No. 16 Tahun 2009). Instrumen ini merupakan dasar
untuk memberikan nilai prestasi kerja guru yang dikeluarkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman.
Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar 3.1
[image:31.595.113.512.236.688.2]berikut.
Gambar 3.2. Komponen dalam analisis data
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan Koleksi
data
Reduksi data
Penyajian data
Penarikan kesimpulan/
54
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi) dan
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
1. Reduksi Data
Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Namun,
yang paling sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dalam
melakukan penyajian data, disarankan selain dengan teks naratif juga dapat berupa
grafik, matriks, network, dan chart. Penyajian data akan memudahkan peneliti
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang telah dipahami tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Dalam tahap ini, peneliti berusaha mencari makna dari data yang
dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan-persamaan dan
mencoba menarik kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
[image:32.595.110.513.246.632.2]55
yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
H. VALIDITAS DATA
Dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel
yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah datanya. Oleh karenanya, Susan
Stainback dalam Sugiyono (2007) menyatakan bahwa penelitian kualitatif lebih
pada aspek validitas. Temuan atau data dalam penelitian kualitatif dinyatakan
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas data,
uji transferabilitas data, uji dependabilitas data, dan uji konfirmabilitas data.
Dalam penelitian ini pengujian kredibilitas data penelitian dilakukan dengan
cara:
1. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Triangulasi dilakukan
dengan triangulasi teknik dan sumber data. Triangulasi teknik dilakukan
dengan cara menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu
dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber,
dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama melalui sumber yang
berbeda, dalam hal ini sumber datanya adalah satu orang guru pemandu,
56
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi di sini adalah adanya pendukung
untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Seperti data
hasil wawancara didukung dengan adanya rekaman wawancara. Data
tentang observasi kelas didukung oleh foto-foto.
3. Member Check (Pengecekan Anggota)
Pengujian kredibilitas data dengan member check, dilakukan dengan cara
mendiskusikan hasil penelitian kepada sumber-sumber data yang telah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dipaparkan dalam bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pelaksanaan program BERMUTU dalam kegiatan pembelajaran di MGMP
IPA Sub Rayon 1 Tanjungsari Sumedang telah sesuai dengan Panduan
Pengelolaan Program BERMUTU, namun belum memaksimalkan
pemanfaatan modul yang telah dibuat oleh pusat.
2. Implementasi hasil kegiatan MGMP Program BERMUTU oleh guru dalam
pembelajaran di kelas sudah baik, ditunjukkan oleh nilai kinerja yang
diperoleh guru peserta berkategori baik (berada pada rentang 76-90).
Pengetahuan mengenai kajian belajar yang didapatkan dari kegiatan
pembelajaran di MGMP Program BERMUTU telah membantu guru peserta
MGMP berubah dari pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Namun, RPP yang telah dibuat oleh
responden belum sesuai dengan Standar Proses yang telah ditetapkan.
3. Soal-soal yang sifatnya hafalan pada konsep Materi dan Sifatnya tidak bisa
dijawab dengan baik oleh guru peserta MGMP. Persen pencapaian pada
soal-soal tersebut rendah (di bawah 30%). Skor maksimum diperoleh pada
indikator mengilustrasikan unsur dan senyawa. Dari angket yang ada dalam
170
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pemberdayaan
MGMP melalui program BERMUTU terhadap peningkatan kompetensi
pedagogik dan profesional guru IPA SMP, peneliti menyarankan hal-hal sebagai
berikut :
1. Memaksimalkan pemanfaatan modul dalam setiap kegiatan pembelajaran
di MGMP.
2. Bahan ajar yang digunakan dalam KBM sebaiknya dibuat sendiri oleh
guru yang akan mengajar, agar bahan ajarnya merupakan kompilasi dari
berbagai buku sumber.
3. Penyusunan RPP sebaiknya disesuaikan dengan rambu-rambu penyusunan
RPP yang ada dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses.
4. Intensitas pertemuan dalam MGMP perlu ditingkatkan agar penekanan
terhadap penguasaan konsep dapat lebih diperdalam, terutama untuk
guru-guru IPA SMP yang harus mengajarkan materi fisika, kimia dan biologi
sekaligus.
5. Guru yang berlatar belakang Biologi dan Fisika perlu peningkatan
pengetahuan dan wawasan Ilmu Kimia SMP.
6. Pemahaman materi IPA harus dimasukkan sebagai salah satu tagihan
DAFTAR PUSTAKA
Abdorrakhman Gintings. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran: Disiapkan untuk Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen. Bandung: Humaniora.
Bat-Sheva Eylon, Hana Berger, Esther Bagno. 2008. An Evidence-Based Continuous Proffesional Development Programme on Knowledge Integration in Physics: A study of teachers' collective discourse.
International Journal of Science Education. 30. 619-641.
Bloom, Benjamin S. 1956. Taxonomy of Educational Objectives: The Classificationm of Educational Goals. London: David McKay Company, Inc.
Chang, R. (2004). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti (edisi 1). Jakarta: Erlangga.
Christine Harrison, Avi Hofstein, Bat-Sheva Eylon, Shirley Simon. 2008.
Evidence-Based Proffesional Development of Science Teachers in Two Countries. 30. 577-591.
E. Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Forresst W. Parkay, Beverly Hardcastle Stanford. 2008. Menjadi Seorang Guru. Jakarta: Indeks.
G. Douglas Mayo, Philip H. DuBois, 1987. The Complete Book of Training: Theory, Principles, and Tehniques. California: University Associates, Inc.
Indra Djati Sidi. 2000. Pendidikan IPA di Lingkungan Pendidikan Dasar dan Menengah: Tantangan dan Pengembangan. Makalah disajikan pada Semlok Pendidikan MIPA Indonesia Bulan September tahun 2000. Bandung: ITB dan UPI.
172
Santi Setiani Hasanah, 2013
Kajian Implementasi Pembelajaran Dan Pemahaman Konsep Materi Dan Sifatnya Pada Guru IPA SMP Peserta Program Bermutu Di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
John W. Burke. 1995. Competency Based Education and Training. Great Britain: Burgess Science Press.
Kemdiknas. 2008. Project Operational Manual (POM) BERMUTU (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading. Jakarta.
Kemdiknas. 2010. Pedoman Dana Bantuan Langsung Musyawarah Guru Mata Pelajaran Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Jakarta.
Kemdiknas. 2010. Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan KKG dan MGMP. Jakarta.
Kemdiknas. 2010. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta.
Kusnandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moh. Uzer Usman. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhammad Ali. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido.
Mustofa Kamil. 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.
Pam Hanley, Felix Maringe, Mary Ratcliffe. 2008. Evaluation of Proffesional Development: Deploying a Process-Focused Model. International Journal of Science Education. 30. 711-725.
Poppy Kamalia Devi. 2010. Peningkatan Kompetensi Guru Kimia Melalui Program Pelatihan di "MGMP Wilayah". Bandung: PPS UPI. (Tidak Diterbitkan).
Robert Stronkhorst, Jan van den Akker. 2006. Effects of In-service Education on Improving Science Teaching in Swaziland. International Journal of Science Education. 28. 1771-1794.
173
Development to the Classroom. International Journal of Science Education. 30. 689-709.
Russel Gersten, et al. 2010. Teacher Study Group: Impact of The Professional Development Model on Reading Instruction and Student Outcomes in First Grade Classrooms. American Educational Research Journal. 47. 694-739.
Sabahattin Deniz, Nurettin Sahin. 2006. The Restructuring Process of Teacher Training System in Turkey: A Model of Teacher Training Based on Post-Graduate Education (PGCE). Journal of Social Sciences, 2, 21 - 26.
Soetjipto; Raflis Kosasi. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sukadi. 2006. Guru Powerful Guru Masa Depan. Bandung: Kolbu.
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Suwarna. 2006. Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik Profesional. Jogjakarta: Tiara Wacana.