• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING PADA KONSEP GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING PADA KONSEP GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Bela Wasti Mudihar, 2013

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING PADA KONSEP

GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(PTK di Kelas IV SDN Curugmanis Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

BELA WASTI MUDIHAR 0903769

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

Bela Wasti Mudihar, 2013

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING PADA KONSEP GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(PTK di Kelas IV SDN Curugmanis Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

Bela Wasti Mudihar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Bela Wasti Mudihar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Bela Wasti Mudihar, 2013

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: Penerapan Metode Quantum

Teaching Pada Konsep Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (PTK

di Kelas IV SDN Curugmanis Tahun Ajaran 2012/2013) ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keasliannya.

Serang, Juni 2013 Yang Menyatakan,

(5)

Bela Wasti Mudihar, 2013

ABSTRAK

Bela Wasti Mudihar (0903769). Penerapan Metode Quantum

Teaching Pada Konsep Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (PTK

di kelas IV SDN Curugmanis Tahun Ajaran 2012/2013). Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembelajaran sains/IPA yang masih belum memberikan pengalaman langsung. Guru tidak membentuk siswa dalam menumbuhkan rasa ingin tahu pada diri siswa, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal dan akhirnya siswa kurang memahami konsep yang diajarkan oleh gurunya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep gaya dengan menggunakan metode Quantum Teaching, 2) Meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya dengan menggunakan metode Quantum Teaching. Metode Quantum Teaching adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, baik segi fisik, mental dan emosional. Kerangka rancangan atau strategi pengajaran Quantum Teaching adalah TANDUR yang menjadikan siswa tertarik dan menumbuhkan minat serta motivasi pada setiap pembelajaran, sehingga siswa mengalami pengalaman langsung, berlatih dan menjadikan isi pembelajaran nyata bagi mereka. Atas dasar itulah penulis memilih pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Teaching, dengan kerangka rancangan belajar TANDUR yaitu : Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan,

(6)

iii

Bela Wasti Mudihar, 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, atas berkah, rahmat, taufik dan hidayah-Nya lah penulis dilimpahi anugerah dan kemampuan untuk menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat serta salam penulis limpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad saw beserta keluarga, para sahabatnya dan umatnya.

Skripsi yang berjudul: PENERAPAN METODE QUANTUM

TEACHING PADA KONSEP GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA (PTK Di Kelas IV SDN Curugmanis Tahun Ajaran 2012/2013) ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia.

Akhirnya kepada Allah-lah penulis bersyukur,dan penulis sadar tentunya masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, kritik dan saran sangat penulis harapkan dan Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi yang membaca.

Akhirul kalam semoga Allah SWT menyertai dan merahmati setiap perbuatan kecil yang kita laksanakan dalam mengabdi kepada bangsa dan negara melalui bidang pendidikan dan pengajaran, agar dapat mencerdaskan anak-anak Indonesia tentunya. Amin

(7)

iv

Bela Wasti Mudihar, 2013

Peneliti UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, terutama pada :

1. Bapak Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd selaku Rektor UPI

2. Bapak Prof Dr. H. M. Abdul Somad, M. Pd. selaku Direktur UPI Kampus Serang.

3. Bapak Drs. Effendi Zulkifly, M. Pd. selaku Sekretaris UPI Kampus Serang. 4. Bapak Drs. Ajo Sutarjo, M. Pd. selaku Ketua Program Studi SI PGSD.

5. Bapak Drs. H. Lily Barlia M.Sc.Ed.Ph.D. selaku pembimbing I, yang telah sungguh-sungguh membimbing penulis selama penulisan dan perbaikan laporan hasil penelitian.

6. Bapak Firman Robiansyah, M.Pd selaku pembimbing II, yang selalu membimbing penulis dengan sungguh-sungguh dan penuh kesabaran, selama penulisan hasil penelitian.

7. Bapak H. Syamsul Fazri, S. Pd. selaku Kepala Sekolah yang memberikan izin untuk melakukan penelitian di SDN Curugmanis.

(8)

v

Bela Wasti Mudihar, 2013

9. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Eko Mudiharto dan Ibu Supiah). Kasih sayang, perjuangan, keikhlasan dan kesabaranmu dalam meniti hidup ini sungguh tak terungkap dalam kata. Anugerah terindah menjadi bagian hidupmu. Smoga penulis dapat selalu berbakti kepadamu.

10.Adik-adikku (Esa Sembada, Cintia Kusuma). Terima kasih atas do’a dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

11.Yuda beserta keluarga terima kasih atas do’a, dukungan, dan segala rasa segala warna yang tertuang dalam sketsa hidupku.

12.Sahabat- sahabatku seperjuangan (Dinda nya kanda, Oyha nya Fauzi, Mimih nya Abang, Dwi nya Cuu Sasmita, Uyuy nya Kanda). Terima kasih atas kebersamaan dan kekompakan kita selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2012/2013, terima kasih atas bantuan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

14.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhirul kalam, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca

(9)

vi

Bela Wasti Mudihar, 2013

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

(10)

vii

Bela Wasti Mudihar, 2013

BAB II KAJIAN TEORI, KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori……….…….. 8

1. Karakteristik siswa SD..……….……… 8

2. Model Pembelajaran Quantum Teaching………... 9

a. Metode Quantum Teaching……… 9

b. Asas Quantum Teaching………..……. 9

c. Prinsip- prinsip Quantum Teaching………... 10

d. Unsur- unsur Quantum Teaching……….… . 11

e. Penerapan Rancangan Belajar Quantum Teaching………….. . 12

3. Hasil Belajar ... 13

B. Kajian Penelitian Terdahulu……… ... 14

C. Hipotesis……….………… ... 15

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17

B. Prosedur Tindakan ... 20

1. Pra siklus………. ... 20

2. Siklus I…………... ... 21

3. Siklus 2……… ... 23

(11)

viii

Bela Wasti Mudihar, 2013

D. Tekhnik Pengumpulan Data ... 25 E. Tekhnik Analisis Data………. 28 F. Tekhnik Validitas dan Reliabilitas Penelitian... ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 31 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48 C. Jawaban Hipotesis ... 52

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 53 B. Rekomendasi ... 54

DAFTAR PUSTAKA

(12)

ix

Bela Wasti Mudihar, 2013

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Intelektual ………. ... 8

2. Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ... 33

3. Tabel 4.2 Penilaian Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 36

4. Tabel 4.3 Nilai Siklus I ... 38

5. Tabel 4.4 Penilaian Pedoman Observasi Siswa Aktivitas Siklus 2 ... 41

6. Tabel 4.5 Nilai Siklus 2 ... 42

7. Tabel 4.6 Rekapitulasi Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ... 44

(13)

x

Bela Wasti Mudihar, 2013

DAFTAR GAMBAR

(14)

xi

Bela Wasti Mudihar, 2013

DAFTAR DIAGRAM

(15)

xii

Bela Wasti Mudihar, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-1 Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Serang tentang Pengangkatan Dosen Pembimbing

Lampiran-2 Surat Permohonan Mengadakan Penelitian

Lampiran-3 Surat Keterangan dari Kepala SDN Curugmanis, Kecamatan Curug tentang Pelaksanaan Penelitian

Lampiran-5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran-6 Kisi-kisi Soal

Lampiran-7 Jawaban Siswa Tiap Siklus

Lampiran-8 Lembar Wawancara dan Transkip Wawancara Lampiran-9 Lembar observasi aktivitas siswa

Lampiran-10 Catatan Lapangan

(16)

1

Bela Wasti Mudihar, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sains merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah memperbaiki dan mengubah kurikulum yang digunakan sekolah, yang sekarang kita kenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Upaya meningkatkan mutu pembelajaran sains, tidak terlepas dari keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran. Guru merupakan faktor yang berpengaruh sangat besar dalam proses belajar mengajar, bahkan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar.

Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa, kurikulum, lingkungan sosial, dan lain-lain. Namun dari faktor-faktor itu, guru dan siswa faktor terpenting.

Pentingnya faktor guru dan siswa tersebut, dapat dilihat melalui pemahaman hakikat pembelajaran, yakni sebagai usaha sadar guru untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan kebutuhan minatnya.

(17)

2

Bela Wasti Mudihar, 2013

pendidikan merupakan serangkian peristiwa yang komplek yang melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan, peserta didik, pendidik, isi/ bahan cara, metode dan situasi/ lingkungan. Hubungan keenam faktor tersebut berkait satu sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu pendidikan (Hadikusumo, dkk 1996;36).

Dengan perkataan lain pendidikan merupakan suatu proses yang melibatkan unsur-unsur yang diharapkan meningkatkan pendidikan yang berkualitas. Guru sebagai unsur pokok penanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengembangan proses belajar mengajar, diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan transformasi ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi tersebut, maka diperlukan adanya strategi yang tepat dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan.

Pada pembelajaran di sekolah dasar, khususnya pembelajaran IPA yang memerlukan banyak variasi metode, media, maupun sumber belajar. Karena itu pelajaran IPA terdapat materi yang memerlukan praktik kerja langsung. Melalui praktik siswa akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru melalui eksperimen/ percobaan.

(18)

3

Bela Wasti Mudihar, 2013

Akan tetapi guru mempunyai posisi yang sangat strategi dalam meningkatkan prestasi siswa dalam penggunaan strategi pembelajaran yang tepat.

Proses pembelajaran di sekolah dasar sangat penting dan mempunyai nilai strategis. Karena pengalaman hasil belajar yang diperoleh anak sejak di bangku sekolah dasar akan menjadi dasar bagi penerimaan pengetahuan yang lebih tinggi berikutnya, dengan kata lain, kesuksesan anak dalam di dalam proses belajar di sekolah dasar merupakan jembatan emas (gold bridge) bagi terbentuknya masyarakat masa depan yang melek sains dan teknologi dengan ikatan etika, norma dan moralitas yang menjunjung tinggi arti hidup dan nilai-nilai kehidupan di planet bumi ini. Untuk itu, di dalam proses pembelajaran di sekolah dasar perlu di implementasikan bermacam-macam pendekatan yang dapat memfasilitasi anak- anak untuk belajar (Barlia, 2010: 147).

(19)

4

Bela Wasti Mudihar, 2013

Terkait belum berhasilnya pembelajaran IPA di SDN Curugmanis, oleh karena itu penulis ingin menerapkan metode Quantum Teaching sebagai salah satu alternatif pembelajaran bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Metode Quantum Teaching adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, baik segi fisik, mental dan emosional. Kerangka rancangan atau strategi pengajaran Quantum

Teaching adalah TANDUR yang menjadikan siswa tertarik dan

menumbuhkan minat serta motivasi pada setiap pembelajaran, sehingga siswa mengalami pengalaman langsung, berlatih dan menjadikan isi pembelajaran nyata bagi mereka. Atas dasar itulah penulis memilih pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Teaching, dengan kerangka rancangan belajar TANDUR yaitu : Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan

Rayakan.

Penggunaan metode Quantum Teaching ini sebelumnya telah dilakukan oleh Sunandar (2010). Dalam penelitiaannya terlihat adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya.

(20)

5

Bela Wasti Mudihar, 2013

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:

1. Apakah penerapan metode Quantum Teaching pada konsep gaya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas IV SDN Curugmanis tahun ajaran 2012/2013?

2. Apakah penerapan metode Quantum Teaching pada konsep gaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Curugmanis tahun ajaran 2012/2013?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini ingin mengetahui, menganalisa dan mendeskripsikan : 1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode

Quantum Teaching pada konsep Gaya di kelas IV SDN Curugmanis tahun

ajaran 2012/2013

2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Quantum Teaching pada konsep Gaya di kelas IV SDN Curugmanis tahun ajaran

(21)

6

Bela Wasti Mudihar, 2013

D. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas belajar siswa serta pembelajaran di kelas, baik itu bagi siswa, guru, peneliti dan bagi sekolah tersebut.

1. Bagi Peneliti

a. Dapat mengetahui secara langsung masalah yang dihadapi oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran.

b. Dapat dijadikan bahan rujukan dalam kegiatan pembelajaran ketika peneliti terjun di dunia pendidikan.

2. Bagi Siswa

a. Siswa bisa lebih aktif, dan kreatif dalam proses belajar mengajar 3. Bagi Guru

a. Dapat menambah wawasan bagi guru dalam menerapkan metode- metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya dengan metode Quantum Teaching pada konsep gaya. b. Meningkatkan pengetahuan dan penguasaan keterampilan mengajar c. Mengubah kebiasaan siswa yang pasif dalam mengikuti pembelajaran

(22)

7

Bela Wasti Mudihar, 2013

E. Definisi Oprasional

Dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Penerapan Metode Quantum Teaching Pada Konsep Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa”. Secara operasional judul tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Metode Quantum Teaching

Quantum Teaching adalah metode pembelajaran yang melibatkan

siswa secara aktif, baik segi fisik, mental, dan emosional dengan rancangan model TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan).

2. Konsep Gaya

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi bentuk dan gerakan benda (Kemala, 2006: 106)

3. Hasil Belajar

(23)

17

Bela Wasti Mudihar, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran (Arikunto, dkk 2012: 58).

Penelitian tindakan ini dapat dilakukan oleh guru secara perorangan untuk perbaikan pengajaran di kelas yang menjadi tanggung jawab atau dilakukan oleh sekelompok atau seluruh guru di semua sekolah itu untuk memperbaiki keadaan di sekolah itu.

Penelitian kelas, bentuk penelitian termasuk penelitian praktis. Bentuk ini mengacu pada tempat atau konteks dimana penelitian praktis ini umumnya dilakukan. Oleh karena itu penelitian praktis itu dilakukan dalam konteks kelas dan ditujukan untuk memperbaiki praktek pengajaran dikelas maka bentuk penelitian ini disebut penelitian kelas.

(24)

18

Bela Wasti Mudihar, 2013

permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang peneliti. Jenis penelitian tersebut sangat bermanfaat sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas.

PTK sangat bermanfaat untuk guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Alasan itu antara lain adalah PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional, dengan PTK guru mampu memperbaiki proses pembelajaran, dan dengan PTK guru menjadi kreatif (Takari, 2008: 4).

Berdasarkan alasan di atas, maka sesuai dengan tujuan penelitian, Penelitian tindakan kelas sesuai jika diterapkan dalam suatu pembelajaran yang memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas praktek pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Untuk penelitian ini model penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari beberapa siklus dimana dalam satu siklus atau satu putaran terdiri dari empat komponen yaitu: Perencanaan (planning), Tindakan (action), Pengamatan (observation), dan Refleksi (reflection), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).

(25)

19

Bela Wasti Mudihar, 2013

Gambar 3.1

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Arikunto, 2010: 137)

PRA SIKLUS

REFLEKSI PELAKSANAAN

PENGAMATAN

SIKLUS I PERENCANAAN

PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN PENGAMATAN

SIKLUS II PERENCANAAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

SIKLUS III

REFLEKSI

(26)

20

Bela Wasti Mudihar, 2013

Dari gambar siklus Kemmis dan Taggart dapat dijelaskan bahwa:

1. Perencanaan, mengandung penjelasan bahwa dalam tahap ini adalah tahap untuk merancang rencana pembelajaran sains tentang materi gaya dengan menggunakan metode Quantum Teaching, seperti menyiapkan alat, media, atau soal evaluasi yang tepat.

2. Pelaksanaan, pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan penelitian berupa pelaksanaan kegiatan atau rancangan pembelajaran tentang sifat-sifat gaya. Pada kenyataannya tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

3. pengamatan, pada tahap ini yaitu melakukan analisis, sintesis, interprestasi dan ekplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh. 4. Refleksi, tahap ini merupakan tahap untuk merencanakan tindakan

lanjutan bila hasil refleksi pada tindakan sebelumnya belum memuaskan.

B. Prosedur Penelitian

1. Pra siklus

a. Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah

1) Melakukan pembicaraan dengan kepala sekolah dan wawancara dengan guru mitra

(27)

21

Bela Wasti Mudihar, 2013

b. Refleksi

Berdasarkan berbagai temuan yang di dapat peneliti dari pengamatan terhadap proses pembelajaran akhirnya peneliti dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi guru di lapangan. Untuk itu peneliti pada fase ini mengadakan diskusi dan evaluasi untuk merumuskan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

2. Siklus 1

a. Perencanaan

Rancangan tindakan yang dibuat berdasarkan pada temuan-temuan dari pra siklus. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap rencana ini antara lain:

1) Membuat Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran 3) Mempersiapkan lembar observasi kegiatan siswa

4) Melaksanakan beberapa fase dalam rancangan metode Quantum Teaching yaitu TANDUR.

5) Guru mempersiapkan lembar kerja siswa b. Tindakan

(28)

22

Bela Wasti Mudihar, 2013

1) Siswa di kelompokan menjadi 4 kelompok yang terdiri 5 orang siswa

2) Sebelum memulai pelajaran, siswa diajak untuk bernyanyi bersama-sama

3) Guru melakukan apersepsi dengan membawa kapal- kapalan, plastisin dan jeruk

4) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari 5) Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok

6) Siswa mengamati benda yang telah dibagikan ke setiap kelompok oleh guru, yang berhubungan dengan sifat- sifat gaya

7) Siswa mendemonstrasikan hasil pengamatannya di depan kelas 8) Guru mengulang materi pembelajaran dengan cara menyimpulkan

hasil pembelajaran dan memberikan evaluasi c. Observasi

1) Guru mengamati aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar 2) Guru menyuruh semua siswa untuk mengerjakan lembar tes

evaluasi d. Refleksi

(29)

23

Bela Wasti Mudihar, 2013

3. Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti pada kegiatan pelaksanaan siklus kedua ini adalah

1) Membuat Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran 3) Mempersiapkan lembar observasi kegiatan siswa

4) Guru mempersiapkan lembar kerja untuk siswa

5) Melaksanakan beberapa fase dalam rancangan metode Quantum Teaching yaitu TANDUR.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus dua ini dilakukan sesuai dengan rancangan Quantum Teaching yaitu TANDUR yaitu

1) Siswa di kelompokan menjadi 4 kelompok yang terdiri 5 orang siswa

2) Sebelum memulai pelajaran, siswa diajak untuk bernyanyi bersama-sama

3) Guru melakukan apersepsi dengan membawa kapal- kapalan, plastisin dan jeruk

(30)

24

Bela Wasti Mudihar, 2013

6) Guru menyuruh siswa untuk merubah bentuk plastisin dan menamai hasil percobaannya, kemudian siswa disuruh mengucapkan bersama-sama.

7) Siswa mendemonstrasikan hasil pengamatannya di depan kelas 8) Guru mengulang materi pembelajaran dengan cara menyimpulkan

hasil pembelajaran dan memberikan evaluasi c. Observasi

1) Guru mengamati aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. 2) Guru menyuruh semua siswa untuk mengerjakan lembar tes

evaluasi. d. Refleksi

Dalam kegiatan ini penulis dan guru mengadakan diskusi mengenai pembelajaran berlangsung yang telah dilaksanakan pada siklus II. Jika belum mencapai maka di lanjutkan pada siklus selanjutnya, tetapi jika sudah mencapai maka hanya sampai di siklus II.

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

(31)

25

Bela Wasti Mudihar, 2013

2. Lokasi Penelitian

Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah SDN Curugmanis karena letak sekolah tidak begitu jauh dari tempat tinggal peneliti, supaya hal ini untuk mempermudah proses penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akan digunakan adalah wawancara, observasi dan tes

1. Wawancara

Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak struktur, yakni wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2008: 197). Yang diwawancarai di sini adalah guru kelas IV SDN Curugmanis Kecamatan Curug Kab. Serang Tahun Ajaran 2012/ 2013. Adapun pedoman wawancara tersebut terlampir.

2. Observasi

“Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

(32)

26

Bela Wasti Mudihar, 2013

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung. Observasi ini digunakan untuk mengamati kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode Quantum Teaching pada konsep gaya yaitu sifat- sifat gaya di SDN Curugmanis. Guru dan pengamat akan mendiskusikan hasil pengamatannya selama proses belajar mengajar untuk dijadikan catatan lapangan.

Pedoman observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode Quantum Teaching dalam memahami konsep gaya yang sedang berlangsung. Adapun ketentuan perhitungan nilai menurut Ditjen Pendidikan Depdikbud (Rakhmat dan Solehudin, 2006) adalah sebagai berikut:

a. Nilai:

 Nilai = Indikator yang muncul X Skala nilai Total Indikator

 Rerata = Total nilai Jumlah siswa

 Skala nilai yang digunakan 0-10 dengan ketentuan sebagai berikut:

(33)

27

Bela Wasti Mudihar, 2013

3. Tes

Menurut (sudjana, 2011: 35) “Tes sebagai alat penilaian adalah

pertanyaan- pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulis), atau dalam bentuk tes perbuatan (tes tindakan)”

Dalam penelitian ini digunakan tes akhir pada setiap siklus. Tes ini untuk mengukur sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode Quantum Teaching pada konsep gaya yaitu sifat- sifat gaya.

Tes yang digunakan berupa tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal 10 soal dengan nilai bobot 1.

a. Kriteria penilaian

Rumus dari penilaian adalah :

Instrumen ini digunakan untuk meraih data mengenai peningkatan hasil belajar siswa. Adapun teknik penilaiannya yaitu:

(34)

28

Bela Wasti Mudihar, 2013

21- 40 = Kurang ≤ 20 = Kurang Sekali

Untuk menghitung nilai rata-rata adalah

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2008: 335). Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi:

1. Tahap Persiapan

a. Mengecek kelengkapan seluruh data, dengan isi dokumen b. Mengecek macam isian data

2. Tahap Pentabulasi

Dalam tahap ini peneliti mengklasifikasikan data melalui tabulasi data. Kegiatan tabulasi data meliputi:

a. Penelitian skor pada hasil observasi

(35)

29

Bela Wasti Mudihar, 2013

b. Menjumlahkan daftar nilai

c. Pemberian skor terhadap soal-soal tes dan menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa, skor setiap siswa dikumpulkan untuk dibuat rata-rata pada setiap siklus

3. Mengambil Keputusan

Setelah data ditabulasikan, dilakukan pengambilan keputusan. Bila dalam penelitian ini hasilnya sudah tercapai sesuai dengan tujuan penelitian.

F. Teknik Validitas dan Reliabilitas Penelitian

Validitas data penelitian ini untuk mendapatkan data yang valid, realibel dan objektif, maka penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data yang valid dan realibel (Sugiyono, 2008: 365). Dalam penelitian kulitatif data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Dengan kata lain, validitas akan dinilai dengan keadaan yang terlihat secara baik dan pengamatan secara tepat data yang dikumpulkan. Rebilitas lebih menekankan pada metode yang digunakan peneliti dapat digunakan kembali secara konsisten. Dalam pengujian keabsahan data, yang digunakan peneliti antara lain:

1. Triangulasi

(36)

30

Bela Wasti Mudihar, 2013

waktu. Adapun yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi tekhnik pengumpulan data. Pada triangulasi tekhnik pengumpulan data ini terdiri dari wawancara, observasi dan tes. Triangulasi tekhnik dalam penelitian ini digunakan sebagai berikut:

Wawancara Observasi

Tes

Gambar 3.2

Triangulasi dengan tiga tekhnik pengumpulan data

Pada triangulasi tekhnik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan tekhnik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu di cek dengan observasi kemudian di cek dengan observasi kemudian di cek kembali dengan tes.

2. Menggunakan Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang di peroleh

(37)

53

Bela Wasti Mudihar, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian tindakan kelas tentang metode Quantum Teaching dalam meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Curugmanis Kecamatan Curug, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar secara optimal diperlukan strategi yang sistematis dan terarah. Dengan demikian perlu dikembangkan model pembelajaran yang mengakomondasi perbedaan potensi dan sekaligus memberikan kesempatan siswa untuk secara aktif menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Dengan metode Quantum Teaching pada pembelajaran IPA tercipta suasana belajar yang

menyenangkan, terbukti dari hasil observasi aktivitas belajar siswa rata-rata setiap siklus adanya peningkatan. Pada siklus I rata-rata-rata-rata nilai yang siklus yang terus meningkat. Nilai rata-rata perolehan pada kegiatan pra

(38)

54

Bela Wasti Mudihar, 2013

siklus 48, siklus I 60.5 dan pada siklus II yaitu 81. Hal ini menunjukan bahwa setiap siklus terjadi peningkatan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan temuan dari hasil penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN Curugmanis Kecamatan Curug, maka rekomendasi yang peneliti sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Guru sebaiknya dalam mengajar jangan langsung memasuki materi pokok pada saat pembelajaran, harus memotivasi siswa terlebih dahulu. Jangan sampai guru yang mendominasi kegiatan pembelajaran.

2. Guru harus bisa menjadi moderator, fasilitator, dan motivator bagi siswa selama proses pembelajaran, sehingga siswa mendapatkan kebebasan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.

3. Pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Teaching merupakan jalan atau alternatif dalam mengatasi kesulitan tentang suatu materi pelajaran karena dalam metode Quantum Teaching model Tandur ini siswa diajak bergembira dalam belajar, sehingga siswa tidak mengalami tekanan pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Guru memberikan motivasi berupa pujian, hadiah atau nyanyian sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan.

(39)

55

Bela Wasti Mudihar, 2013

dalam diri siswa sehingga siswa mengalami kebebasan di dalam menyampaikan pendapat dan berinteraksi di dalam kegiatan pembelajaran. 5. Karena penelitian ini hanya dilaksanakan di satu sekolahan maka penulis sarankan kepada guru atau pun para pembaca untuk mengembangkan metode Quantum Teaching model Tandur ini disekolahan lain.

(40)

53

Bela Wasti Mudihar, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2010). Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S dkk (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Aunurrahman (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Barlia, L (2010). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar. Subang: Royyan Press

______ (2010). Teori Pembelajaran Pendidikan Hidup Di Sekolah Dasar. Subang: Royyan Press

De Porter, Bobbi, Mark Reardon, & Sarah Singer-Nourie.(2000). Quantum Teaching (mempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang kelas). Bandung : Kaifa

Hadikusumo, K, dkk. 1996. Pengatar Pendidikan. Semarang: Ikip Semarang Pres

Hamid, S (2011). Metode Edutainment. Jogjakarta: DIVA Press Hamalik, U (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Kemala, R (2006). Jelajah IPA 4 SD. Jakarta : Yudhistira

Kusuma (2009). Penerapan Pendekatan Quantum Teaching untuk

Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa pada

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Skripsi Pada UPI Kampus Serang: Tidak Diterbitkan

Rahayu, P dan Halimah, S (2012). Penerapan pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Datar. Jurnal Pendidikan Dasar (17),57

Sudjana, N (2011). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

(41)

54

Bela Wasti Mudihar, 2013

Sunandar, A (2010). Penggunaan Pendekatan Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Konsep Sumber Daya Alam pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Kelas IV. Skripsi Pada UPI Kampus Serang: Tidak Diterbitkan

Takari R, E. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Ganesindo

Gambar

gambar berikut ini:
Gambar 3.1  Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Arikunto, 2010: 137)
Gambar 3.2 Triangulasi dengan tiga tekhnik pengumpulan data

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan sikap ilmiah dapat dilakukan dengan mengembangkan perangkat kegiatan pemanfaatan kit Optik dalam pembelajaran, meliputi:

Tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 12 dari 174 pasien yang diobati dengan ivermectin tidak sembuh, untuk presentasi kesembuhan dari obat ini adalah 93,67%. Terada

Skripsi ini berjudul “ Perilaku Sosial Pemain Sepakbola Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan (Studi Deskriptif pada Sekolah Sepakbola di Kota Bandung) ”. Yusuf Hidayat,

Berdasarkan hasil studi tinjauan terdahulu dari beberapa penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, maka variabel-variabel yang akan digunakan dalam gravity model

Ajén Moral Dina Kumpulan Dongéng Si Kabayan Tapa Pikeun Bahan Pangajaran Maca Dongéng Di Smp Kelas VII (Tilikan Struktural Jeung Sémiotik). Universitas Pendidikan Indonesia |

Berdasakan pembahasan yang sudah dibahas diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :Rasa percaya diri merupakan kesanggupan untuk melakukan suatu

Kepada Masyarakat, perlu pembangunan kesadaran hukum yang lebih maju tentang. negara hukum dan HAM, khususnya tentang

Kepada penyedia barang diberikan waktu masa sanggah selama 5 (lima) hari kerja terhitung setelah pengumuman ini, apabila tidak ada sanggahan maka akan diterbitkan Surat