• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT MENGGUNAKAN METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VII SMP AL MUSYAFFA’ KENDAL TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT MENGGUNAKAN METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VII SMP AL MUSYAFFA’ KENDAL TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT

MENGGUNAKAN METODE MIND MAP PADA

SISWA

KELAS VII SMP AL MUSYAFFA’ KENDAL

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nurul Aini Elok Farida

NIM: 121-13-002

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT

MENGGUNAKAN METODE MIND MAP PADA

SISWA

KELAS VII SMP AL MUSYAFFA’ KENDAL

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nurul Aini Elok Farida

NIM: 121-13-002

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ه

“Barang siapa yang bersungguh sungguh, pasti akan berhasil” Qs. Al Insyirah : 5

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Almamater Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Instansi Agama Islam Negeri Salatiga.

2. Yang selalu ku sayang sepanjang masa Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa selalu mendoakan,memberi nasehat dan menyemangatiku di setiap nafasku.

3. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2013 terimakasih atas kebersamaan, canda tawa, dan mtivasi yang selalu diberikan.

4. Keluarga kos Darto (Ina, Nely, Uvi, Aisyah, Nurul, Ilan, Neni) yang selalu memberikan semangat, saran, motivasi, dan menghiburku ketika sedih. 5. Semua teman-teman yang telah membantu dalam segala hal yang tidak

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puju syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, hidyah, nimat serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat serta para pengikutnya dengan harapan semoga mendapat syafaat di hari kiamat nanti. Skripsi yang berjudul

“Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Iman Kepada Malaikat Menggunakan Metode Mind Map Pada Siswa Kelas VII SMP Al Musyaffa‟ Kendal Tahun Pelajaran 2017/2018” ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik dan lancar tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada semua pihak yang tidak dapat penulis tulis satu persatu di sini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

(9)
(10)

x Tarbiyah dan Ilmu keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga 2018.

Pembimbing: Prof Mansur, M.Pd. Kata Kunci : Prestasi Belajar, Metode Mind Map

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VII

F SMP Al Musyaffa‟ Kendal pada mata pelajaran PAI materi Iman kepada malaikat Allah dengan menggunakan metode Mind Map. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah : apakah dengan menggunakan metode Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar sisiwa kelas VII F SMP Al Mustaffa‟ Kendal Tahun Pelajaan 2017/2018?

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru. Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas

VII F SMP Al Musyaffa‟ Kendal yang berjumlah 29 siswi. Adapun Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi.

(11)

xi ABSTRACT

Farida, Elok. 2018. Improving Student‟s Achievement with Material Iman Kepada Allah by Using Mind Map of the VII Grade Students of SMP Al-Musyaffa‟ Kendal in The Academic Year of 2017/2018. Graduating Paper. Teacher Training and Education Faculty. Pendidikan Agama Islam. State Institute for Islamic Studies (IAIN) Salatiga. 2018

Counselor : Prof. Mansur, M.Pd.

Keyword : Achievement, Mind Mapping Method

This research was conducted in order to know the student‟s achievement of the

VII grade students of SMP Al-Musyaffa‟ with material Iman kepada Allah by using Mind Map. The main problem that should be answered in this research is : whether the use of mind mapping method can improve the students achievement of the VII grade students of SMP Al-Musyaffa‟ Kendal in the academic year 2017/2018.

This is a Classroom Action Research (CAR) that conducted by the teacher and the teacher itself collaboratively. The subject of the research was all of students in VII F which are 29 students of SMP Al-Musyaffa‟. The technique of collecting data is using observation, test, and documentation.

(12)

xii DAFTAR ISI

Sampul ... i

Lembar Berlogo ... ii

Judul ... iii

Persetujuan Pembimbing ... iv

Pengesahan Kelulusan ... v

Pernyataan Keaslian ... vi

Moto dan Persembahan ... vii

Kata Pengantar ... viii

Abstrak ... x

Daftar Isi... xii

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Gambar ... xvii

Daftar Lampiran ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasioanl... 7

(13)

xiii

H. Sistematika Penulisan ... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ... 21

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 21

2. Fungsi Utama Prestasi Belajar ... 22

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 23

B. Mata Pelajaran PAI 1. Pengertian PAI ... 29

2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 31

3. Kompetensi Dasar dan Indikator mata Pelajaran PAI... 34

C. Materi Iman Kepada Malaikat 1. Pengertian Malikat,Iman Kepada Malaikat... 35

2. Sifat-sifat Malaikat ... 37

3. Perbedaan Malaikat dengan Makhluk Lain... 37

4. Nama-nama Malaikat dan Tugasnya ... 38

5. Perilaku Beriman kepada Malaikat ... ... 41

D. Metode Pembelajaran Mind Map ... 42

1. Pengertian Metode Mind Map... 42

2. Langkah-langkah Penyusunan Mind Map... 44

3. Kelebihan dan Kekurangan Mind Map...... 46

4. Langkah-langah Pembelajaran metode Mind Map... 47

(14)

xiv BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Al Musyaffa‟ ... 50

2. Visi dan Misi ... 51

3. Keadaan Guru dan Siswa SMP Al Musyaffa‟ ... 52

4. Keadaan Sarana dan Prasarana... 57

5. Aktifitas Pendidikan ... 58

B. Subyek Penelitian 1. Jumlah Peserta Didik... 61

2. Kemampuan Awal Peserta Didik Sebelum Penelitian (Pra Siklus) ... 63

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan ... 65

b. Pelaksanaan ... 66

c. Pengamatan ... 69

d. Refleksi ... 70

4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan ... 72

b. Pelaksanaan ... 72

c. Pengamatan ... 75

d. Refleksi ... 77

(15)

xv

1. Analisis Data Pra Siklus ... 79

2. Analisis Data Siklus I ... 83

3. Analisis Data Siklus II ... 86

B. Analisis Data Akhir ... 90

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 99

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : KD dan Indikator Pembelajaran... 34

Tabel 3.1 : Keadaan Guru SMP Al Musyaffa‟ Kendal ... 53

Tabel 3.2 : Keadaan Siswa SMP Al Musyaffa‟ Kendal ... 56

Tabel 3.3 : Sarana dan Prasarana SMP Al Musyaffa‟ kendal ... 57

Tabel 3.4 : Program Kurikuler ... 58

Tabel 3.5 : Ekstra Kurikuler ... 60

Tabel 3.6 : Daftar Siswa Kelas VII F SMP Al Musyaffa‟ Kendal ... 61

Tabel 3.7 : Nilai Kemampuan Awal Peserta Didik Sebelum Penelitian ... 63

Tabel 3.8 : Hasil Evaluasi Pra Siklus ... 65

Tabel 3.9 : Data Observasi Guru Siklus I ... 69

Tabel 3.10 : Data Observasi Siswa Siklus I ... 70

Tabel 3.11 : Data Observasi Guru Siklus II ... 76

Tabel 3.12 : Data Observasi Siswa Siklus II ... 77

Tabel 4.1 : Hasil Evaluasi Pra Siklus ... 80

Tabel 4.2 : Hasil Evaluasi Siklus I ... 84

Tabel 4.3 : Hasil Evaluasi Siklus II ... 87

Tabel 4.4 : Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus ... 91

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Silabus PAI Kelas VII Semester II SMP Al Musyaffa‟ ... 101

Lampiran 2: RPP ... 104

Lampiran 3 : Soal dan Jawaban Pra Siklus ... 115

Lampiran 4: Daftar Nilai Tes Pra Siklus ... 119

Lampiran 5: Soal dan Jawaban Siklus I ... 122

Lampiran 6: Daftar Nilai Tes Siklus I ... 125

Lampiran 7: Soal dan Jawaban Siklus II ... 128

Lampiran 8: Daftar Nilai Tes Siklus II ... 133

Lampiran 9 : Dokumentasi ... 136

Lampiran 10 : Lembar Konsultasi ... 142

Lampiran 11 : Surat Penunjukan Pembimbing ... 145

Lampiran 12 : Surat Ijin Penelitian ... 147

Lampiran 13 : Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 149

Lampiran 14 : Daftar SKK ... 151

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu pelajaran yang wajib diikuti oleh peserta didik bersama dengan pelajaran lainnya.Tantangan yang dihadapi khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu bagaimana mengimplementasikan Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, melainkan bagaimana mengarahkan peserta didik agar memiliki kualitas iman, takwa, dan akhlak mulia. Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam perlu diajarkan sebaik-baiknya dengan memakai metode dan alat yang tepat serta manajemen yang baik. Mengingat betapa pentingnya pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan harapan setiap orang tua dan masyarakat, serta untuk membantu terwujudnya tujuan pendidikan nasional, maka Pendidikan Agama Islam harus diberikan dan dilaksanakan di sekolah dengan sebaik-baiknya (Maksudin, 2015: 23).

(20)

2

tidak terkesan monoton. Bukan hanya itu saja, seorang pendidik sebisa mungkin menciptakan pembelajaran yang menyenangkan agar dapat merangsang peserta didik supaya aktif dan menikmati pelajaran dengan maksimal tanpa adanya rasa bosan.

Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Al Musyaffa’ seringkali pendidik masih menggunakan metode konvensional saat mengajar, kesibukan mereka di luar kegiatan mengajar terkadang menyulitkan mereka untuk mengembangkan bahan ajar bagi peserta didik, sehingga peserta didik pasif dalam menerima pelajaran. Olehkarena itu kebanyakan peserta didik memperoleh hasil yang belum maksimal (di bawah KKM).

Dengan adanya berbagai hambatan tersebut, diperlukan pengelolaan strategi pembelajaran yang sesuai agar dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik serta mencapai tujuan pembelajaran yang optimal pada mata pelajaran PAI.

(21)

3

belajar PAI. Sehingga dalam pembelajaran peserta didik akan lebih termotivasi jika apa yang dipelajarinya menyenangkan.

Salah satu metode yang diduga mampu merangsang peserta didik dapat berperan aktif dan membuat suasana pembelajaran yang menarik, kreatif dan menyenangkan yaitu metode Mind Map (peta pemikiran). Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita (Buzan, 2009:4).

Lebih lanjut Iwan Sugiarto (2004:75) mengemukakan bahwa Mind Map (peta pemikiran) merupakan metode pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh peserta didik untuk meningkatkan daya hafal siswa dan pemahaman konsep siswa yang kuat, siswa juga dapat meningkatkan daya kreativitas melalui kebebasan berimajinasi. Mind Map (peta pemikiran) juga merupakan teknik meringkas dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga mudah dipahami.

Menurut Tony Buzan (2008:171) dalam bukunya yang berjudul “Buku Pintar Mind Map” menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map ini akan membantu anak : (1) Mudah mengingat sesuatu; (2) Mengingat fakta, angka, dan rumus dengan mudah; (3) Meningkatkan motivasi dan konsentrasi; (4) mengingat dan mengahafal menjadi lebih cepat.

(22)

4

metode yang tepat, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dan menumbuhkan minat peserta didik dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dengan menggunakan metode mind map pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dapat dilakukan dengan sistem pemecahan masalah, adanya ekspresi kreativitas menjadikan materi PAI lebih ringkas dan berkesan, membangun tim belajar, meningkatkan semangat belajar para peserta didik dalam belajar (Aprianto, M.A., Widyaiswara Muda Balai Diklat Keagamaan Padang. “Mind Map dalam Pembelajaran PAI: Sebuah Metode yang Kreatif”. Diakses, bdkpadang.kemenag.go.id pada hari Minggu, 28 Januari 2018 Pukul: 16:33). Untuk itu diperlukan keterampilan guru dalam mendidik, mengajar dan memilah-milah metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik juga harus mengembangkan pengetahuan dalam bentuk teoritis maupun teknologi, memiliki tujuan mewujudkan suasana belajar yang nyaman sehingga kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik. Maka penulis tertarik mengangkat skripsi dengan judul:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI IMAN

KEPADA MALAIKAT MENGGUNAKAN METODE MIND MAP

(23)

5 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut : Apakah melalui motode Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) materi Iman kepada Malaikat pada siswa kelas VII di SMP Al Musyaffa’ Kedal Tahun Pelajaran 2017/2018.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin di capai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode Mind Map dalam meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI materi Iman kepada Malaikat pada siswa kelas VII di SMP Al Musyaffa’ Kendal Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah melalui metode Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi Iman kepada Malaikat bagi siswa kelas VII di SMP Al Musyaffa’ Kendal Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

(24)

6

minimal 85%. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas tes formatif di tiap akhir siklus. Apabila 85% dari jumlah siswa sudah mencapai KKM maka penelitian ini akan dihentikan (Muhibbin Syah,2010:221).

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara Teoritis

Dari penelitian Tindakan Kelas ini, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai bidang pembelajaraan Pendidikan Agama Islam, Khususnya dalam penerapan metode Mind Map dalam meningkatkan prestasi belajar, sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan peneliti-peneliti berikutnya.

2. Secara Praktis a. Bagi Siswa

Dapat memberikan suasana pembelajaran di kelas tidak monoton sehingga tercipta suasana yang menyenangkan. Serta meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa tentang penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran mata pelajaran PAI.

b. Bagi Guru

(25)

7

masukan untuk memperkenalkan metode pembelajaran PAI dengan menggunakan metode Mind Map sehingga proses pembelajaran menjadi bervariasi dan tidak membosankan. c. Bagi Sekolah

Dapat memberikan masukan yang positif bagi SMP Al Musyaffa’ Kendal sehingga dapat meningkatkan kualitas pengelolaan kelas atau dapat memberikan masukan kepada guru-guru yang lain untuk mencoba menerapkan metode pembelajaran Mind Map.

F. Definisi Operasional

Untuk mendapatkan kejelasan judul di atas, peneliti memeberikan definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada. Dengan harapan agar tidak ada kesalahpahaman judul yang penulis angkat. Adapun istilah-istilah tersebut adalah :

1. Prestasi Belajar

(26)

8

Pestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan (Hamdani, 2011:137).

2. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia, dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al quran dan al-hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman (Abdul Majid, 2012:11).

3. Iman kepada Malaikat

(27)

9 4. Metode Mind Map

Metode adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. (Kastolani, 2014:7) Mind Map adalah cara mengembangkan kegiatan berfikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind Map mengembangkan cara berfikir divergen dan berfikir kreatif (Tony Buzan, 2008:4).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(28)

10

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat”. Penelitian tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI materi Iman kepada malaikat melalui metode Mind Map pada siswa kelas VII SMP Al Musyaffa’ Kendal Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Subjek penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al Musyaffa’ Kabupaten Kendal. Adapun subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VII F tahun ajaran 2017/2018. Jumlah siswa dalam kelas VII F adalah 29, yang terdiri dari semua siswa perempuan.

3. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al Musyaffa’ Kabupaten Kendal. Sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Februari pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018. 4. Pelaksana dan Kolaborator

(29)

11 5. Langkah-langkah penelitian

Untuk dapat melaksanakan penelitian ini maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

Gambar 1.1

Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK menurut John Elliot (Subyanto, 2009: 10)

Berdasarkan model yang dibuat oleh John Elliot di atas, penelitian ini sudah di rancang dalam tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus I, siklus II. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dan setiap akhir pelaksanaan tindakan diberi post test untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa.

a. Pra Siklus

(30)

12

memberikan tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa teerhadap materi yang sudah di pelajari.

b. Siklus I

1) Perencanaan

a) Perencanaan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map yang akan diterapkan dalam pembelajaran PAI. Pada tahap perencanaan yang dilakukan yaitu menyiapkan siswa agar berada pada suasana penyadaran diri untuk termotivasi belajar dengan menekankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan berada pada konsentrasi terhadap materi pembelajaran PAI yang sedang di pelajari.

b) Menentukan pokok bahasan yaitu Iman kepada Malaikat dengan sub bahasan: pengertian, nama malaikat dan tugasnya, sifat-sifat malaikat, perbedaan malaikat dengan makhluk yang lain, sifat yang bisa ditauladani.

(31)

13

d) Menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran dengan metode Mind Map, bertujuan agar siswa siap mengikuti proses pembelajaran yang sesuai dengan indikator pencapaian dalam pembelajaran tersebut.

2) Pelaksanaan

Pada tahap tindakan ini pembelajaran dilaksanakan dengan menggunkan metode Mind Map dengan materi pokok Iman kepada Malaikat sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan dengan guru kelas (Kolaborator). Inti pelaksanaan tindakan yaitu guru memberikan apersepsi dan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus dilakukan siswa secara singkat dan jelas.

3) Pengamatan

(32)

14

melaksanakan siklus berikutnya. Juga diperhatikan kendala yang terjadi pada saat diterapkannya model pembelajaran tersebut.

4) Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan analisa hasil observasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama diterapkannya pembelajaran dengan metode Mind Map, apakah berhasil atau tidak tindakan yang diberikan. Apabila pelaksanaan siklus I belum tuntas berdasarkan indikator keberhasilan, maka akan dilaksanakan siklus berikutnya sampai indikator keberhasilan tercapai.

c. Siklus II

1) Perencanaan

a) Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif masalah berdasarkan refleksi siklus pertama. b) Pengembangan skenario pembelajaran dengan

metode Mind Map sebagai upaya peningkatan prestasi belajar PAI.

2) Pelaksanaan

(33)

15 3) Pengamatan

Observasi pelaksanaan tindakan ini untuk mengetahui berapa jauh kemajuan tindakan kedua dengan metode Mind Map. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

4) Refleksi

Hasil dari tahap observasi pada tindakan kedua meliputi aktivitas, sikap atau perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran yang berlangsung di kelas, cara mengajar, serta kendala yang ditemui ketika pembelajaran. Hal apa yang perlu diperbaiki dan apa saja yang perlu menjadi perhatian pada tindakan berikutnya. Jika permasalahan dirasa cukup, dalam arti setelah dilakukan tes formatif pada akhir tindakan kedua ini dan hasilnya sesuai dengan indikator keberhasilan yakni rata-rata nilai siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu 70 sudah mencapai batas minimal yaitu 85% dari jumlah siswa, maka tindakan ini sudah dihentikan.

6. Instrumen Penelitian

(34)

16 a. Tes

Menurut Jasa Ungguh Muliawan (2014: 191) tes adalah teknik pengumpulan data dimana objek yang diteliti diminta mengerjakan tugas atau pekerjaan tertentu yang diberikan peneliti. Tes merupakan seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Pengukuran tes hasil belajar tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

b. Lembar observasi

Lembar observasi merupakan lembar yang berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan di dalam kelas, terdiri dari beberapa butir yang digunakan pengamat untuk menilai proses pembelajaran. Selain itu lembar observasi ini digunakan untuk monitoring dan evaluasi setiap tindakan agar kegiatan observasi tidak terlepas dari konteks permasalahan dan tujuan penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data

(35)

17 a. Observasi

Metode observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek di tempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama obyek yang diteliti atau diselidiki (Margono, 2000:158). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpulan data yang berupa pedoman pengamatan dan observasi partisipasi dengan tujuan untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas VII SMP Al Musyaffa’ Kendal. Adapaun cara yang digunakan adalah mengadakan observasi secara langsung pada pembelajaran PAI di klas VII, dengan cara mengamati , mencatat segala yang diteliti baik secara langsung dengan pendengaran dan penglihatan.

b. Wawancara

(36)

18

VII F guna mengetahui pendapat ataupun masukan mengenai penerapan strategi Mind Map.

c. Dokumentasi

Menurut Sugiono (2013:204) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Teknik dokumentasi ini digunakan sebagai penguat dan pelengkap data yang tidak diperoleh dari wawancara dan observasi. Dokumentasi yang digunakan dapat berupa tugas siswa, daftar nilai siswa. Selain itu dokumentasi dapat diambil dari hasil kerja siswa, baik dalam tugas individu maupun kelompok, dan hasil tes formatif siswa pada setiap siklus.

8. Teknik Analisis data

(37)

19

pengolahan hasil test yang akan dirinci dari data mentah yang diperoleh dari hasil tes (pretest dan prost-tes) kemudian di olah melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa, menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas mengeai hasil belajar dalam memahami pelajaran PAI. Untuk menghitung nilai dan rata-rata kemampuan siswa rumus yang digunakan sebagai berikut :

̅

Keterangan :

̅ = Rata-rata hasil belajar

∑x= Jumlah seluruh nilai tes n = Jumlah peserta didik

Nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan post test kemudian dikonversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belom.

Sedangkan untuk menentukan ketercapaian ketuntasan belajar semua siswa dalam satu kelas dihitung dengan cara mencari rata-rata skor siswa dengan rumus :

P = X 100% Keterangan :

P = Nilai dalam persen F = Frekuensi

(38)

20 H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut, bagian inti, bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari: Halaman Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, dan Daftar Tabel. Sedangkan pada bagian inti skripsi terdapat lima bab yang terdiri dari:

Bab I: Pendahuluan, yang berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II: Berisi tentang Landasan Teori, pada bab ini penulis mengemukakan Kajian Pustaka dari tiap-tiap variabel penelitian dan penelitian yang relevan.

Bab III: Dalam bab ini berisikan Pelaksanaan Penelitian, Profil Madrasah, Meliputi: Gambaran Umum SMP Al Musyaffa’ Kendal, terdiri dari: Visi dan Misi Sekolah, Struktur Sekolah, Tenaga Pendidik, Peserta didik, Sarana dan Prasarana SMP Al Musyaffa’ Kendal. Deskripsi pelaksanaan tindakan.

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari: Persiapan Penelitian, Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian.

(39)

21 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Prestasi belajar penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi atau hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni, 2007 dalam Surna 2011: 15).

Sri Puspita Murni (2004: 147) mengatakan bahwa prestasi merupakan wujud dari keunggulan yang diperoleh seseorang dalam bidang tertentu. Prestasi diperoleh melalui perjuangan yang dilandasi oleh motivasi yang tinggi untuk melakukan tindakan. Untuk mewujudkan prestasi belajar diperlukan langkah-langkah nyata yang harus dilakukan untuk mempersiapkan tujuan yang hendak dicapai.

(40)

22

lalu. Proses belajar individu berlangsung sepanjang hayat, yaitu belajar dari individu itu dari lahir sampai ke liang lahat (Abdul Khaliq, 2015: 95).

Menurut Sanjaya (2010: 2) Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyatanyaan. Moh. Surya

(2004:75), yaitu “Prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan

tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu

dalam interaksi dengan lingkungannya”. Dari uraian di atas bahwa

prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan yang dapat diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataannya.

2. Fungsi utama prestasi belajar

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para

ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tedensi

keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum

(41)

23

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya bahwa prestasi belajar dapat diajdikan pendorong bagi peserta didik alam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam artian bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam artian bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkah kesuksesan peserta didik di masyarakat. Asumsinya yaitu kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dala proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran (Arifin, 2011: 12-13).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

(42)

24 a. Faktor intern

Dalam faktor intern diklasifikasikan menjadi beberapa faktor yaitu :

1) Faktor jasmaniah meliputi: a) Faktor kesehatan

Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa, jika kesehatan sesorang terganggu atau cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk. Untuk menjaga kesehatan siswa perlu dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, serta pola istirahat dan olahraga ringan yang memungkinkan untuk dilakukan (Fatturahman, 2010: 95)

b) Cacat tubuh

(43)

25

2) Faktor psikologis meliputi: a) Intelegensi

Slameto (2003: 56) mengemukakan bahwa Intelegensi atau kecakapan terdiri dar tiga jenis anatara lain kecakapan untuk menghapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

b) Perhatian

(44)

26 c) Minat

Minat adalah sesuatu yang timbul karena keinginan sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain. Menurut Hilgard yaitu kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang dan dari situlah diperoleh kepuasan (Slameto, 2003: 57).

d) Bakat

Menurut Hilgard dalam Slameto (2003: 57) bakat adalah The capacity to learn. Dengan kata lain, bakat yaitu kemampuan untuk belajar. Kemampuan tersebut akan terealisasi pencapaian kecakapan yang nyata sesudah belajar atau terlatih. Kemudian menurut Muhibbin (2003: 136) berpendapat bahwa bakat adalah kemampuan ptensial yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

e) Motivasi

(45)

27

dicapai dalam belajar, di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari tau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendirisebagai daya penggerak ataau pendorongnya.

f) Kematangan

Menurut Slameto (2003: 58) bahwa kematangan yaitu suatu tingkah atau fase dalam pertumbuhan seseorang di mana alat-alat tubuhnya sudah siap melaksanakan kecakapan baru.

g) Kesiapan

Kesiapan menurut James Drever yang di kutip Slameto (2003: 59) yaitu preparedes to respon or react, yang artinya kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi.

(46)

28 3) Faktor kelelahan

Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Sebagaimana dikemukakan oleh

Slameto (1995: 59) yaitu “Kelelahan jasmani terlihat

dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh kelelahan jasmani terjadi karena ada substansi sisa pebakaran di dalam tubuh, sehingga darah kuran lancar pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian”.

b. Faktor ekstern

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapat dikelompokan menjadi menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat (Slameto, 2003: 60) :

1) Faktor keluarga

(47)

29

lain cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudaaan dan suasana rumah. Hal ini diungkapkan oleh Sutjiwo Wirowodjoyo dalam Slameto (2003: 61) dalam pernyataanya bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama.

2) Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. 3) Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, teman bermain, bentuk kehidupan masyarakat.

B. Mata Pelajaran PAI 1. Pengertian PAI

(48)

30

peserta didik secara baik dan benar dalam memeluk agama islam dalam kehidupan diri sendiri maupun secara sosial. Oleh karena itu, peserta didik ditanamkan makna hakiki Agama Islam. Untuk menanamkan nilai-nilai keislaman pada peserta didik perlu diajarkan seorang pendidik khusus yang menguasai ilmu keislaman dan kemampuan yang profesional kependidikan, disamping memiliki komitmen terhadap Agama Islam dan kepribadian Islam.

Pendidikan adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang atau lembaga secara sengaja untuk memanusiakan manusia sesuaai fitrahnya. Agama secara terminologi adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan syariah (tata aturan atau hukum peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa) serta kaidah ahlak (tata hubungan) manusia dengan Allah SWT, manusia dengan alam lingkungannya, manusia dengan manusia, manusia dengan kehidupan dunia akhirat. Islam secara terminologis dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman salam atau salamah yang berarti penyerahan diri atau penghambaan manusia kepada Allah SWT,atau tunduk kepada Allah untuk mencapai salam atau salamah (keselamatan atau kedamaian ) di dunia dan akhirat (Maksudin , 2015: 212-214).

(49)

31

menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Abdul Majid, 2012: 12).

Pendidikan Agama Islam menurut H.M. Arifin dalam Sosiologi Pendidikan Agama Islam (2015: 2) adalah usaha orang dewasa muslim yang bertakwa secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbumhan serta pengembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.

Sedangkan menurut Abdurrahman Shaleh (Abdul Khaliq, 2015:3)

menyatakan bahwa “Pendidikan agama islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran islam serta menjadi dasar pandangan hidup atau Way Of life”.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha yang dilakukan seorang pendidik untuk membimbing peserta didik agar menjadi siswa yang berakhlak mulia dan dapat mengamalkannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam a. Fungsi Pendidikan Agama Islaam

(50)

32 1) Pengembangan

Yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT, yang telah

ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.

Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2) Penanaman nilai

Sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

3) Penyesuaian mental

Yaitu untuk menyesuaian diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam

4) Perbaikan

(51)

33

peserta didik dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan

Yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia indonesia seutuhnya.

6) Pengajaran

Agama Islam sebagai ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.

7) Penyaluran

Yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiiki bakat khusus dibidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

(52)

34

1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yag terus berkembang keimanan dan ketakwaanya kepada Allah SWT.

2) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, santun, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya islami dalam komunitas sekolah (Maksudin, 2015: 57).

3. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran PAI

Materi pokok pembelajaran PAI kelas VII F SMP Al Musyaffa‟

Kendal semester genap tahun pelajaran 2017/2018 adalah Iman Kepada Malaikat, dengan kompetensi dasar dan indikator sebagai berikut :

Tabel 2.1 KD dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran 10.1 Menjelaskan arti beriman

kepada Malaikat Allah.

(53)

35 10.2 Menjelaskan tugas - tugas

Malaikat

2. Menyebutkan dalil naqli dan aqli tentang Malaikat Allah 3. Menjelaskan perbedaan

malaikat, jin, syetan dan iblis. 4. Menjelaskan arti beriman

kepada Malaikat Allah.

5. Menjelaskan jumlah dan nama – nama malaikat Allah 6. Menjelaskan tugas – tugas

Malaikat Allah.

7. Menjelaskan keterkaitan tugas malaikat Allah dengan perbuatan manusia.

C. Materi Iman Kepada Malaikat

1. Pengertian Malaikat, iman kepada Malaikat

Iman secara bahasa berarti yakin atau percay. Iman (

ناميا

) diambil

(54)

36

Adapun iman kepada malaikat adalah mempercayai dan meyakini bahwa Allah Swt telah menciptakan malaikat dengan tugas masing – masing untuk mengatur alam semesta. Iman kepada malaikat termasuk rukun iman yang kedua setelah iman kepada Allah Swt. Malaikat merupakan mahluk yang mulia dan memiliki akal yang tinggi.

Sama halnya dengan manusia maliakat juga termasuk makhluk Allah Swt. Maha suci Allah yang telah menciptakan mahkluk dengan berbagai macam bentuk dan keadaan. Meskipun tidak pernah berjumpa dengan malaikat, kita harus percaya akan keberadaannya. Allah Swt, menjelaskan dalam Q.S al- Anbiya (21) : 19.

ِوِتَداَبِع ْنَع َنوُِبِْكَتْسَي لا ُهَدْنِع ْنَمَو ِضْرلأاَو ِتاَواَمَّسلا ِفِ ْنَم ُوَلَو

“Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih” (Surah Al-Anbiya [21]:19).

(55)

37 2. Sifat-sifat Malaikat.

a. Tidak laki - laki dan tidak perempuan (tidak berjenis kelamin) b. Selalu taat dan patuh kepada Allah Swt dan tidak mendurhakaiNya c. Tidak makan dan tidak minum

d. Tidak tidur

e. Tidak pernah berbohong

f. Dapat menjelma bentuk seperti apa yang dikehendakinya. g. Tidak berayah dan tidak ber ibu

h. Selalu bertasbih dan menyucikan Allah Swt.

i. Merasa bahagia dan mendoakan orang yang memperoleh Lailatul Qadar.

j. Selalu memintakan ampun terhadap orang yang beriman. k. Malaikat adalah mahluk bersifat ghaib diciptakan dari cahaya. 3. Perbedaan sifat Malaikat dengan makhluk ghaib lainnya.

a. Malaikat

1) Diciptakan dari nur atau cahaya

2) Selalu patuh dan taat kepada perintah Allah swt. 3) Tidak makan dan tidak minum

(56)

38 b. Jin

1) Diciptakan dari api

2) Ada yang patuh dan ada yang durhaka kepada Allah swt. 3) Makan dan minum

4) Mempunyai nafsu c. Manusia

1) Diciptakan dari tanah

2) Ada yang patuh dan ada yang durhaka kepada Allah swt. 3) Makan dan minum

4) Mempunyai nafsu

4. Nama-nama Malaikat dan tugasnya a. Jibril

Malaikat Jibril adalah kepala seluruh para malaikat. Dalam Al-Qur‟an, banyak nama yang diberikan kepadanya, seperti

“Ruhul Amin” yang berarti roh yang diberikan kepercayaan,

“Ruhul Kudus” yang artinya roh yang suci, dan sebagainya. Tugas utama Malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul Allah swt. Wahyu tersebut untuk disampaikan kepada umat manusia.

b. Mikail

(57)

39

jagat raya ini adalah Malaikat Mikail. Malaikat Mikail ditugaskan untuk mengatur perputaran dan perjalanan galaksi yang tak berujung, mengatur bintang-bintang yang tak terhingga jumlahnya, mengatur perjalanan tata surya, mengatur bumi dengan segala isinya, mengatur turunnya hujan, panas, siang dan malam, berat dan ringan, dan sebagainya. Semua tugas itu dilakukannya dengan izin dan kehendak Allah swt.

c. Israfil

Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat. Tiupan Malaikat Israfil merupakan perintah Allah swt. Tiupan sangkakala Malaikat Israfil yang pertama mengakibatkan rusaknya alam dunia dengan segala isinya, termasuk matinya semua makhluk yang hidup. Kemudian, tiupan sangkakala yang kedua membangkitkan semua umat manusia dari alam kubur dan dikumpulkannya di Padang Mahsyar untuk di hisab.

d. Izrail

(58)

40 e. Raqib

Setiap perkataan dan perbuatan manusia pastilah akan dimintai pertanggungjawabannya, tidak ada sedikitpun perbuatan baik dan buruk kita terhindar dari pengawasan kedua malaikat

Allah, yakni Rakib dan „Atid. Malaikat Rakib dan „Atid bertugas untuk mengawasi dan mencatat perbuatan dan perkataan manusia. Yang baik dicatat oleh Malaikat Rakib yang selalu ada di sebelah kanan manusia.

f. Atid

Setiap perkataan dan perbuatan manusia pastilah akan dimintai pertanggungjawabannya, tidak ada sedikitpun perbuatan baik dan buruk kita terhindar dari pengawasan kedua malaikat

Allah, yakni Rakib dan „Atid. Malaikat Rakib dan „Atid bertugas untuk mengawasi dan mencatat perbuatan dan perkataan manusia.

Yang buruk dicatat oleh Malaikat „Atid yang selalu berada di sebelah kiri manusia.

g. Munkar dan Nakir

(59)

41 h. Malik

Malaikat Malik bertugas menjaga neraka. Malaikat Malik disebut juga Malaikat Zabaniyah.

i. Ridwan

Malaikat Ridwan bertugas menjaga dan memelihara surga yang merupakan tempat bagi manusia untuk menerima ganjaran pahala, sebagai balasan perbuatan baiknya selama hidup di dunia (Mustahdi, 2013: 92-93)

5. Perilaku Beriman kepada Malaikat

Perilaku yang mencerminkan beriman kepada malaikat, dapat diwujudkan sebagai berikut :

a. Sebagai orang beriman kepada malaikat jibril, kita harus selalu memohon hidayah kepada Allah Swt dan mensyukurinya dengan cara berbagi ilmu terhadap orang lain. b. Sebagai orang beriman kepada malaikat Mikail, perilaku yang dapat kita wujudkan dengan kita selalu berusaha maksimal agar mendapat rezeki yang halal dan berkah. c. Sebagai orang beriman kepada malaikat Israfil, perilaku

yaang dapat wujudkan dengan kita memohon kepada Allah Swt agar diselamatkan dalam menanggapi kita musibah dan dan huru-hara dunia, maupun saat terjadinta hari kiamat. d. Sebagai orang beriman kepada malaikat Izrail, perilaku yang

(60)

42

untuk menghadapi kematian, selalu berdoa agar terhindar dari siksaan sakaratul maut (ketika ajal menjemput kita).

e. Sebagai orang beriman kepada malaikat Munkar dan Nakir, perilaku yang dapat kita wujudkan dengan memohon kepada Allah Swt, agar dilapangkan di alam kubur dan diringankan dari siksa kubur.

f. Sebagai orang beriman kepada malaikat Raqib, perilaku yang dapat kita wujudkan dengan memiliki niat baik dalam segala perbuatan, baik ucapan maupun perbuatan.

g. Sebagai orang beriman kepada malaikat Atid, perilaku yang kita wujudkan dengan menjauhi niat buruk, perkataan yang kotor, perbuatan yang jelek, dan menjauhi perilaku tercela. h. Sebagai orang beriman kepada malaikat Ridwan, perilaku

yang dapat kita wujudkan dengan selalu memohon kepad Allah Swt, agar masuk ssurga dengan aman, sambil menciptakan kedamaian dan ketrentaman di dunia ini.

i. Sebagai orang beriman kepada malaikatmalik, perilaku yang dapat kita wujudkan dengan memohon ampun kepadda Allah Swt, agar terhindar dari siksaan api neraka.

D. Metode Pembelajaran Mind Map

1. Pengertian Metode Mind Map

(61)

43

mencapai sesuatu”(Maksudin : 2015). Metode dalam pembelajaran

mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan karena metode menjadi sarana yang bermakna dalam materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Tanpa metode materi pelajaran tidak dapat berproses secara efesien dan efektif, oleh karena itu penggunaan metode yang tepat sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Mind Map adalah cara mudah untuk mengerti dan memahami serta mengingat apa yang telah kita baca. Mind Mapping merupakan cara mencatat yang sangat baik dan membantu kita memahami konsep-konsep dalam menghafal informasi hanya dengan satu prasarana belajar. Mind Mapping adalah cara terbaik untuk mendapatkan ide terbaru dan merencanakan suatu objek dan membuat catatan yang baik dan tidak membosankan (Edmud Bachman, 2001: 75-76). Mind Map adalah metode sempurna untuk pra-pemaparan pembelajaran terhadap suatu topik. Penggunaan warna, gerakan, gambar, kontras, keputusan organisasi, informasi disandikan dalam peta mental kita (Eric Jensen, 2008: 134).

(62)

44

informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal dan dapat memudahkan menyerap informasi yang diterima (Rostikawati, 2009: 132).

Dari uraian diatas, bahwasannya Mind Map merupakan cara mencatat dan meringkas kreatif, dengan menggunakan gambar yang berwana-warni serta memanfaatkan kinerja otak kanan dan otak kiri secara seimbang sehingga dapat membantu peserta didik belajar dengan mudah mengingat informasi yang disampaikan oleh pendidik sehingga peserta didik dapat belajar secara optimal.

2. Langkah-lagkah penyusunan mind map

Dalam membuat sebuah mind map diperlukan bebrapa bahan yang harus dipersiapkan. Berikut bahan-bahan yang dipersiapkan

(Buzan, 2008: 14) : a. Kertas

1) Putih

2) Polos (tidak bergaris)

3) Ukuran minimal A4 (21 x 29,7 cm) b. Pensil warna atau spidol

1) Minimal 3 warna

2) Bervariasi tebal dan tipis (jika memungkinkan) c. Imajinasi

(63)

45

Sebelum mengetahui langkah-langkah metode pembelajaran mind map, alangkah baiknya apabila mengetahui langkah-langkah dalam membuat mind map yang baik. Berikut adalah langkah-langkah membuat mind map menurut (Buzan, 2005: 73-74) :

1) Siapkan selembar kertas kosong polos tak begaris ukuran A4 atau A3 dan posisikan secara horisontal. Gambar atau tuliskan tema utama di tengah-tengahnya. Gunakan setidaknya tiga warna dan buatlah sebaik mungkin.

2) Tempatkan sebuah gagasan yang berkaitan dengan tema utama tadi dan buatlah garis penghubung tebal, melengkung, dan merupakan cabang-cabang dari gambar inti di tengah-tengah kertas. Gunakan warna yang berbeda untuk setiap cabang dan gunakan berbagai garis mulai yang tebal sampai tipis.

3) Tulislah satu kata kunci yang berhubungan dengan cabang sebelumya menggunakan warna-warna yang serasi. Cabang-cabang dapat dimulai dengan garis tebal lalu menipis.

4) Gambarlah cabang-cabang kecil keluar dari subtopik-subtopik ini dan tuliskan kata kunci di bawahnya. Tambahkan cabang pada setiap cabang, seperti ranting pohon tetapi pastikan tetap terhubung.

(64)

46

semakin lama semakin mengecil. Buatlah jenjang huruf besar untuk gagasan utama, penggunaaan garis bawah untuk gagasan penting di bawahnya dan huruf kecil untuk yang lebih bawah lagi.

6) Buatlah gambar-gambar pada bagian yang dirasa perlu untuk menanamkan pikiran-pikiranmu dan membantumu berfikir . 3. Kelebihan dan kekurangan metode mind map

Menurut Istarani kelebihan menggunakan metode Mind Map (2012:59) yaitu :

1) Pembelajaran akan menarik sebab diawali dari sesuatu permasalahan yang aktual

2) Dapat melatih alur pikiran siswa yang relevan dengan kajian permasalahan

3) Dapat meningkatkan kerja sama antara siswa karena pembelajaran dilakukan dalam kelompok.

4) Dimungkinkan siswa mengeluarkan idenya atau gagasannya secara baik dan sistematis.

5) Dimungkinkan siswa mengetahui sejauhmana kemampuan yang ia miliki.

Kekurangan metode mind map menurut Istarani (2012: 60) :

(65)

47

2) Ditemukan ketidaksesuaian antara masalah yang dibahas dengan apa yang dibahas. Jadi melenceng pembahasan dengan permasalahan yang seharusnya dibahas.

3) Penggunaan waktu adakalanya kurang efektif pada saat melakukan diskusi

4) Untuk melatih alur pikir siswa yang rinci sangatlah sulit. 5) Dibutuhlan konsentrasi yang tinggi, sementara siswa susah

untuk diajak berkonsentrasi secara penuh atau totalitas.

4. Langkang-langkah pembelajaran metode mind map

Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map dilakukan lagkah-langkah sebagai berikut :

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2) Guru menyajikan materi sebagaimana biasa

3) Guru membentuk kelompok yang aggotanya terdiri dari 5-6 orang

4) Tiap kelompok mulai membuat mind map sesuai konsep ide dan materi tentang iman kepada malaikat.

5) Tiap kelompok (diacak kelompok tertentu) membacakan hasil diskusinya.

6) Dari hasil mind map, peserta didik diminta membuat kesimpulan materi hubungan Iman kepada Malaikat.

(66)

48 B. Penelitian yang relevan

Beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain : 1. Hasil penelitian Ridwan Nur Cahyo Nugroho (2011) yang

berjudul “Penggunaan Metode Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas

X Di SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017” menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Mind map dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dari sebelumnya. Dari segi Kreativitas mulai terlihat peningkatan dari siklus sebesar I 72,12% kemudian meningkat pada siklus II yaitu 83,93, dari hasil tersebut kreativitas siswa dari siklus I ke siklus II meningkat 11,81%. Yang kedua dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 57,57% atau 19 dari 33 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dengan rata-rata nilai kelas 67,27. Pada siklus II 100% degan nilai rata-raata kelas mencapai 83,48. Dengan demikian dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 23,38.

(67)

49

2. Hasil penelitian Budi Arifin (2013) yang berjudul “Penerapan Metode Mind Map untuk meningkatkan Motivasi Mata Pelajaran

IPA Tentang Suber Daya alam Di Kelas IV MI Wahid hasyim

Tahun Pelajaran 2012/2013” menunjukkan bahwa dengan penerapan metode mind map motivasi siswa jadi meningkat dana menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya motivasi belajar siswa sebesar 54% dengan katagori sedang, rata-rata memperoleh nilai 53 sampai dengan 8, kemudian pada siklus II prosentasi motivasi belajar siswa naik menjadi 100% dengan katagori tinggi, pencapaian rata-rata 64 sampai dengan 5. Persamaan penelitian kedua di atas dengan skripsi penulis terletak pada sisi penggunaan metode pembelajaran mind map yang diterapkan di kelas. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan Budi Arifin dilaksanakan di sekolah dasar serta materi belajarnya yang berbeda pula dan mengukur motivasi belajar siswa, berbeda halnya dengan penelitian Ridwan Nur Cahyo Nugroho yang mengkur kreativitas siswa dan dilakukan di SMA sedangkan peneliti mengukur peningkatan prestasi belajar siswa. Yang mana prestasi belajar siswa dapat dilihat dari meningkatnya kreatifitas, motifasi serta dapat mengajak siswa aktif dalam pembelajaran.

(68)

50 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah singkat berdirinya Sekolah Al Musyaffa’ Kendal

SMP Al Musyaffa‟ kabupaten Kendal berdiri pada tahun 2012,

pada tanggal 01 Januari 2012, kemudian turun SK pendirian no. 421.3/220/Dispendik.

SMP AL MUSYAFFA‟ adalah salah satu sekolah yang menerapkan model pendidikan berbasis pesantren, yaitu model sekolah

yang mengintegrasikan keunngulan “sistem” pendidikan di sekolah umum dan keunggulan “sistem” pendidikan di pesantren. Selain

diajarkan ilmu pengetahuan umum seperti sains, budaya, sastra, dan teknologi, peserta didik juga diajarkan beberapa pendidikan keislaman seperti ilmu tajwid dan sorogan al quran dengan tenaga pendidik para hafidz-hafidzah sehingga siswa mampu membaca al quran 30 juz dengan tartil. Selain itu SMP Al Musyaffa‟ juga menerapkan beberapa budaya

pesantren di sekolah, seperti jama‟ah shalat dhuha dan shalat dzuhur,

(69)

51

Berdasarkan data dokumentasi, survey dan wawancara mengenai

SMP Al Musyaffa‟ Kendal di peroleh adanya data yang menjelaskan

identitas Sekolah tersebut.

Adapun identitas SMP Al Musyaffa‟ sebagai berikut : Nama Sekolah : SMP Al Musyaffa‟ Kendal

Alamat Sekolah : Jl. Kampir, Sudipayung Rt 01 Rw 05 Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Nomor Telepon : 0294-5734279 Desa/ Kelurahan : Sudipayung Kecamatan : Ngampel Kabupaten : Kendal

Kode Pos : 51357 Status Sekolah : Swasta Status kepemilikan : Yayasan

Posisi geografis : -6,9742 lintang 110.1946 Bujur 2. Visi dan Misi

a. Visi

Mencetak generasi yang ahli Al Qur‟an, berakhlaq, serta

unggul dalam skill dan prestasi. b. Misi

(70)

52

sehingga siswa mamu membaca al Qur‟an 30 juz

dengan tartil.

2) Menyelenggarakan pendidikan yang berbasis kepesantrenan sehingga siswa dapat memiliki akhlaq al-karimah.

3) Melaksanakan budaya pesantren di sekolah sehingga siswa memiliki nilai-nilai yang religis serta mampu melaksanakannya.

4) Berkomunikasi dengan guru menggunakan “boso

kromo” sebagai bentuk unggah ungguh siswa kepada

guru.

5) Melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler untuk mengembangkan minat dan bakat siswa sehingga siswa memiliki skil yang berkompeten.

3. Keadaan Guru dan Siswa a. Keadaan Guru

Adapun jumlah guru di SMP Al Musyaffa‟ Kendal

berjumlah 40 orang dengan status guru tetap dan tidak tetap, yaitu terdiri dari 18 guru tetap dan 22 guru tidak tetap. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai data guru SMP Al

(71)

53 Tabel 3.1

Keadaan Guru SMP Al Musyaffa‟ Kabupaten Kendal tahun Pelajaran

2017/2018

No Nama Tempat

Tgl lahir L/P Pendidikan Jabatan

1 Khoirur Roziqin, S.Sy

5 Ristiyono, S.Pd Semarang

(72)

54

15 Reni Setiowati, S.Pd

Bumiayu

26-12-1987 P S1 Guru IPA

16 Subiyat, S.Pd.I Kendal

1980-08-25 P S1 Guru PAI

17 Ahmad Syahidin Kendal

07-12-1993 L - Guru al quran

20 Risca Sylviana, S. Pd

Kendal

30-06-1989 P S1

Guru Matematika

21 Ib'rotul Khasanah, S.Pd

23 Isyfaq Hidayat, S.Pd.I

Kendal

(73)

55

(74)

56 37 Muhammad Islah,

S.Pd

Sumber : Data Administrasi SMP Al Musyaffa‟

Dari tabel di atas diketahui bahwa mayoritas tenaga edukatif SMP

Al Musyaffa‟ Kabupaten Kendal berpendidikan tinggi bergelar S1 35 orang dan yang belum sarjana 4 orang.

b. Keadaan Siswa

Keadaan siswa secara keseluruhan jumlah siswa SMP

Al Musyaffa‟ sebanyak 588. Dengan rincian 291 laki-laki dan 299 perempuan. Dengan jumlah kelas 19 lokasi. Dalam 1 kelas diisi kurang lebih 35 siswa. Adapun jumlah rician menurut jenis kelaminya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Keadaan siswa SMP Al Musyaffa‟ Tahun 2018

KELAS

VII VIII IX Jumlah Jumlah

Total

L P L P L P L P L/P

100 107 98 99 93 93 219 299 590

(75)

57 4. Keadaan Sarana Prasarana

Fasilitas sarana belajar, khususnya ruang kelas cukup memadai meskipun sebagian ruang kelas masih menggunakan ruang yang belom bertembok, di samping itu juga dilengkapi kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki adalah :

Tabel 3.3

Sarana prasarana SMP Al Musyaffa‟ Kendal

No Jenis Sarana Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah 1 ruang

2 Ruang Lab Komputer 1 ruang

3 Sarana Lab Perpustakaan 1 ruang

4 Ruang Lab IPA 1 ruang

5 Ruang Tamu 1 ruang

6 Ruang Ibadah/Mushola 1 ruang

7 Ruang UKS 1 ruang

8 Kamar Mandi 10 ruang

9 Ruang BP 1 ruang

10 Ruang Gudang 1 ruang

(76)

58 5. Aktifitas Pendidikan

Aktifitas pendidikan yang ada di SMP Al Musyaffa‟ Kendal

disamping kegiatan kurikulum juga terdapat kegiatan ekstra kulikuler. a. Kegiatan Kurikuler

Kegiatan Kurikuler yaitu kegiatan yang dilakukan dalam jam pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Berikut ini tabel program kurikuler di SMP Al

1 VII-IX Senin- Kamis 07.20-07.30 Wali kelas menyambut siswa di dalam kelas masing-masing

07.30-07.45 Membaca Asmaul Husnaa 07.45-10.05 Pembelajaran

10.05-10.35 Jamaah solat dhuha 10.35-11.05 Istirahat

11.05-13.25 Pembelajaran

13.25- 13.30 Guru mapel meminpin doa setelah KBM berakhir

(77)

59

14.00 Pulang

2 VII-IX Jumat 07.20-07.30 Wali kelas menyambut siswa di dalam kelas masing-masing

07.30-08.00 Membaca asmaul husna dan Perwalian

08.00-08.30 Jamaah sholat dhuha 08.30- 10.00 Ekstra Kurikuler

10.00 Pulang

3 VII-IX Sabtu 07.20-07.30 Wali kelas menyambut siswa di dalam kelas masing-masing

07.30-07.45 Membaca Asmaul Husna 07.45-10.05 Pembelajaran

10.05-10.35 Jamaah sholat dhuha 10.35-11.05 Istirahat

11.05-13.25 Pembelajaran

13.25- 13.30 Guru mapel meminpin doa setelah KBM berakhir

13.30- 14.00 Jamaah sholat dhuhur

14.00 Pulang

(78)

60 b. Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler yaitu suatu kegiatan untuk memberikan bekal ketrampilan tertentu pada siswa yang dilaksanakan pada hari jumat. Berikut tabel program ekstra kulikuler.

Tabel 3.5 Ekstra Kulikuler

No Ekstra Sasaran Target

1 Sepak bola VII-IX Sigap dan lincah bergerak 2 Bola volli VII-IX Sigap dan lincah bergerak 3 Sepak

Takraw

VII-IX Sigap dan lincah bergerak

4 Kaligrafi VII-IX Terampil dalam seni penulisan 5 Tilawah VII-IX Memperdalam seni baca

Al-Quran

6 Tahfidz VII-IX Membangun sisi keagamaan 7 Pramuka VII-IX Membangun

VII-IX Membangun sisi keagamaan

(79)

61 11 Club

Matematika

VII-IX Memperdalam ilmu hitung

12 Club B. Inggris

VII-IX Memperdalam bahasa asing

Sumber : Data Administrasi SMP Al Musyaffa‟ c. Kegiatan Keagamaan

1) Sholat Dhuha 2) Sholat dhuhur B. Subyek penelitian

1. Jumlah Peserta Didik

Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII F SMP

Al Musyaffa‟ Kendal Tahun Peljaran 2017/2018. Jumlah peserta didik

kelas VII F adalah :

Tabel 3.6

Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII F SMP Al Musyaffa‟ Tahun

(80)

62

6 Devi Khoirul Khasanah P

7 Dian Vania P

8 Dwi Khoiriyatun Nikmah P

9 Elia Yehofana P

10 Ervina Nilnal Muna P

11 Febri Izatun Nisa' P

12 Fitri Febiatul Muna P

13 Khoirina To'atul Chusna P

14 Mila Silviana Dewi P

15 Nabila Wulandari P

16 Naela Khoiril Muna P

17 Naila Nurul Kholishoh P

18 Najma Noer P

19 Nur Dinila P

20 Nuzulul Hidayatul Maghfiroh P

21 Riska Misnawati P

22 Satia Kartika Putri P

23 Sela Uzdhatunnada P

24 Sharifah Aeni Zulfatus Sholeha P

25 Silma Durrotun Nasihah P

26 Siti Khafsotu Muthoharoh P

(81)

63

28 Tika Amalia P

29 Zela Aurelia Pramesti P

Sumber : Data Administrasi SMP Al Musyaffa‟

2. Kemampuan awal peserta didik sebelum penelitian (Pra siklus) Tabel 3.7

Nilai kemampuan awal Peserta didik sebelum dilakukan penelitian

(82)

64

15 Nabila Wulandari P 95 Tuntas

16 Naela Khoiril Muna P 70 Tuntas

17 Naila Nurul K P 70 Tuntas

18 Najma Noer P 90 Tuntas

19 Nur Dinila P 45 Belum Tuntas

20 Nuzulul Hidayatul Maghfiroh P 55 Belum Tuntas

21 Riska Misnawati P 60 Belum Tuntas

22 Satia Kartika Putri P 70 Tuntas

23 Sela Uzdhatunnada P 90 Tuntas

24 Sharifah Aeni Zulfatus Sholeha P 65 Belum Tuntas

25 Silma Durrotun N P 60 Belum Tuntas

26 Siti Khafsotu Muthoharoh P 90 Tuntas

27 Siti Nur Fadzilah P 90 Tuntas

28 Tika Amalia P 55 Belum Tuntas

29 Zela Aurelia Pramesti P 60 Belum Tuntas

Jumlah 1960

Rata –rata 67,59

Presentase siswa yang memenuhi KKM =

x 100 = 45 %

Gambar

Gambar 1.1
Tabel 2.1 KD dan Indikator
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kepada Masyarakat, perlu pembangunan kesadaran hukum yang lebih maju tentang. negara hukum dan HAM, khususnya tentang

Dalam Peraturan Menteri tersebut, Pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan

Kemudian penulis menggunakan metode Cause-Effect Diagram, Analytical Hierarchy Process, dan Failure Mode Effect Analysis untuk mengetahui penyebab cacat pada produk.. Pada

Disini layout permesinan masih belum teratur sehingga perpindahan material menjadi terhambat dan lama serta secara tidak langsung akan mempengaruhi kapasitas produksi yang

“misi sosio -pedagosis adalah mengembangkan potensi individu sebagai insan Tuhan dan makhluk sosial menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, taat hukum,

Setelah dirasa mampu, peserta diminta untuk membuat karya puisi secara mandiri pada langkah berikutnya (un- juk kerja mandiri). Langkah terakhir adalah melakukan

frontal sinus anteroposterior size based on against lateral cephalometric radiographs chronological age as forensic identiication.. Methods: A number of samples are 502

Seteleah hasil dari regresi linier berganda diketahui, selanjutnya ialah melakukan uji hipotesis agar dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian mengenai pengaruh