• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MULIA KNITTING FACTORY LTD Fendi 0700722794 Abstrak - ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT. MULIA KNITTING FACTORY LTD - Binus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MULIA KNITTING FACTORY LTD Fendi 0700722794 Abstrak - ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT. MULIA KNITTING FACTORY LTD - Binus"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL

DI PT MULIA KNITTING FACTORY LTD Fendi

0700722794 Abstrak

Divisi garmen lokal pada PT Mulia Knitting Factory Ltd saat ini memproduksi produk oblong, celana dalam dan singlet dalam satu lantai produksi, akan tetapi penelitian ini hanya memfokuskan pada produksi oblong. Disini layout permesinan masih belum teratur sehingga perpindahan material menjadi terhambat dan lama serta secara tidak langsung akan mempengaruhi kapasitas produksi yang dihasilkan dan biaya perpindahan material yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang layout usulan dengan mengelompokkan mesin berdasarkan aliran produksi yang ada untuk meminimasi hal-hal diatas.

Dalam melakukan penelitian ini digunakan beberapa metode untuk merancang layout produksi oblong, dimana layout akan dirancang berdasarkan aliran material produk oblong. Layout akan dicoba untuk dirancang berdasarkan routing sheet, skala priotitas, from to chart biaya, from to chart inflow, activity relationship chart, activity relationship diagram, dan allocation activity diagram. Setelah itu akan dianalisa biaya perpindahan dengan menggunakan material handling planning sheet dan material handling evaluation sheet.

Maka berdasarkan metode penelitian akan didapatkan hasil untuk layout saat ini biaya perpindahan material handling yang harus dikeluarkan yaitu sekitar Rp 1,588,792.30 setiap hari dengan kapasitas produksi per hari 377 lusin. Sedangkan untuk layout usulan akan didapatkan biaya perpindahan material handling yang harus dikeluarkan yaitu sekitar Rp 116,497.92 setiap hari dengan kapasitas produksi per hari 409 lusin.

Jadi diharapkan dengan metode penelitian dan analisis diatas akan didapatkan suau layout usulan untuk produksi oblong yang memiliki material handling yang lebih teratur dan biaya yang dikeluarkan juga lebih rendah. Selain itu juga kapasitas produksinya juga akan meningkat sesuai target produksi yang ada.

Kata Kunci :

(2)

v

KATA PENGANTAR

Sebelumnya pertama-tama, penulis ingin mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat - Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir ini dengan tepat waktu. Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan kelulusan untuk mata kuliah tugas akhir dan sebagai syarat untuk dapat mendapatkan gelar Sarjana Jenjang Pendidikan Strata 1 pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Pertama-tama ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada Bapak Iwan Budihardjo, Ph.D; selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan support dalam menyusun laporan tugas akhir ini. Dan pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1) Bapak Prof. Dr. Gerardus Polla, M.App.Sc; Rektor Universitas Bina Nusantara. 2) Bapak Iman. H. Kartowisastro, Ph.D; Dekan Fakultas Teknik.

3) Bapak Ir. Gunawarman Hartono, M.Eng; Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara.

4) Bapak Budi Aribowo, ST.,M.Si; Koordinator Tugas Akhir Genap 2006/2007 5) PT Mulia Knitting Factory Ltd yang telah mengizinkan saya melakukan

penelitian serta telah banyak memberikan bantuan dan kemudahan bagi penulisan laporan tugas akhir.

(3)

vi

7) Seluruh pihak yang terkait di PT Mulia Knitting Factory Ltd yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu atas bantuan, penjelasan, serta waktu yang diluangkan untuk membantu penulis pada saat melakukan penelitian tugas akhir ini.

8) Seluruh keluarga yang selalu mendukung saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini baik moral, materiil, dan terutama doa.

9) Kepada teman dan sahabat saya, Antony Simon, Arfina, Citra Palada, Dian Marisa, Fario Indrawan, Febrian Alexandro (Tonank), Herlina, Kiki, Michael Djafar, Much Dopir, Nata Sari, Oktaviardi (Sen-Sen), Rudy Wibowo, Yesaya, dan teman-teman saya dari PAD dan PBD yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu atas dukungan dan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Tugas Akhir ini merupakan hasil pembelajaran dan pemikiran dari penulis yang tentunya tidak lepas dari segala kekurangan baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang membangun sebagai masukan untuk menyusun karya ilmiah yang lebih baik dikemudian hari.

Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat memberikan banyak manfaat dan berarti khususnya bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya.

(4)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL LUAR i

JUDUL DALAM ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 2

1.2.1 Identifikasi Masalah 3

1.2.2 Perumusan Masalah 4

1.3 Ruang Lingkup 5

1.4 Tujuan dan Manfaat 5

1.5 Gambaran Umum Perusahaan 7

1.5.1 Sejarah Singkat Perusahaan 7

1.5.2 Letak Perusahaan 8

1.5.3 Perkembangan Bisnis Perusahaan 8

1.5.4 Struktur Organisasi 10

1.5.5 Gambaran Sistem Operasi 14

BAB 2. LANDASAN TEORI 20

(5)

viii

2.1.1 Definisi Tata Letak Fasilitas 20 2.1.2 Peranan Perancangan Tata Letak Fasilitas 20 2.1.3 Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Fasilitas 21 2.1.4 Masalah Dalam Perancangan Fasilitas 22 2.2 Tipe Tata Letak Fasilitas Produksi 24 2.3 Pola Aliran Pemindahan Bahan Proses Produksi 27

2.4 Peta Kerja 31

2.4.1 Definisi Peta Kerja 31

2.4.2 Lambang - Lambang Dalam Peta Kerja 31 2.4.3 Macam – Macam Peta Kerja 32

2.5 Pengukuran Kerja 34

2.5.1 Definisi Pengukuran Kerja dan Pembagian Pengukuran

Kerja 34

2.5.2 Waktu Baku 35

2.6 Uji Kecukupan Data 37

2.7 Perhitungan Jumlah Mesin 38

2.7.1 Lembaran Pengurutan Kerja (Routing Sheet) 38 2.7.2 Perhitungan Jumlah Mesin Yang Dibutuhkan 41 2.8 Usulan Luas Lantai Produksi 42

2.12.1 Activity Relationship Chart (ARC) 49

2.12.2 Activity Relationship Diagramming (ARD) 50

(6)

ix

BAB 3. METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 53

3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah 53 4.1.4 Data Layout Permesinan dan Jumlah Mesin Saat Ini 63

4.1.5 Data Waktu Pengerjaan 64

4.1.6 Data Biaya Material Handling 64

4.2.5.1 Perhitungan Kapasitas Produksi Saat Ini 71 4.2.5.2 Perhitungan Kapasitas Produksi Berdasarkan

Target Produksi 72

(7)

x

4.2.11 Perhitungan Skala Prioritas 89

4.2.12 Activity Relationship Chart (ARC) 90

4.2.13 Activity Relationship Diagraming (ARD) 91

4.2.14 Rancangan Area Allocation Diagram (AAD) Saat Ini 92

4.2.15 Perhitungan Material Handling Evaluation Sheet (MHES) Saat Ini 92

4.2.16 Rancangan Area Allocation Diagram (AAD) Usulan 92

4.2.17 Perhitungan Material Handling Evaluation Sheet (MHES) Usulan 93

4.3 Analisa Data 98

4.3.1 Analisa Perbandingan Kapasitas Produksi Saat Ini dan Kapasitas Produksi Berdasarkan Target Produksi 98

4.3.2 Analisa Perbandingan Jumlah Mesin Saat Ini dan Jumlah Mesin Teoritis Yang Dibutuhkan 99

4.3.3 Analisa Perbandingan Biaya Material Handling MHPS, MHES Saat Ini dan MHES Usulan 101

4.3.4 Analisa Perbandingan Layout Saat Ini dan Layout Usulan 102 4.3.5 Analisa Kelebihan Layout Usulan Secara Keseluruhan 104

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 105

5.1 Kesimpulan 105

5.2 Saran 106

DAFTAR PUSTAKA 107

RIWAYAT HIDUP 108

(8)

xi

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Kecukupan Data Proses Pasang Merek Oblong 223 67

Tabel 4.6 Faktor Penyesuaian Proses Pasang Merek Oblong 223 69 Tabel 4.7 Faktor Kelonggaran Proses Pasang Merek Oblong 223 70 Tabel 4.8 Kapasitas Produksi Saat Ini 71

Tabel 4.9 Kapasitas Produksi Berdasarkan Target Produksi 73

Tabel 4.10 Data Efisiensi Pabrik 74

(9)

xii

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 2.1 Tata Letak Product Layout 24

Gambar 2.2 Tata Letak Fix Position Layout 25

Gambar 2.3 Tata Letak Group Tegnology Layout 26

Gambar 2.4 Tata Letak Process Layout 27

Gambar 2.5 Pola Aliran Bahan Straight Line 28

Gambar 2.6 Pola Aliran Bahan S-Shaped 28

Gambar 2.7 Pola Aliran Bahan U-Shaped 29

Gambar 2.8 Pola Aliran Bahan Circular 30

Gambar 2.9 Pola Aliran Bahan Odd-angle 31

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah 53

Gambar 4.1 Oblong 218 59

Gambar 4.2 Oblong 222 60

Gambar 4.3 Oblong 223 60

Gambar 4.4 Oblong 226 61

Gambar 4.5 Oblong 227 61

Gambar 4.6 Activity Relationship Chart (ARC) 90

(10)

xiii

(11)

xiv

Lampiran 26 KMK 174

Lampiran 27 Surat Survei 175

Referensi

Dokumen terkait

(1) Maksud diberikannya santunan kematian bagi warga miskin Kota Banjarmasin adalah sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kota Banjarmasin untuk membantu meringankan beban

(1) Tugas Pengawas Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 adalah melaksanakan pengawasan dan evaluasi atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di luar

Dari penelit ian ini, maka dapat disusun sebuah model harmonisasi kebij akan pengent asan kemiskinan di Indonesia yang harmonis dengan Deklarasi MDGs dan j uga

Dalam penulisan ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan Keputusan Menteri BUMN No: KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian

Per - t ama , pembebasan posit ivisme hukum dapat dilakukan dengan cara melakukan pembacaan t eks hukum ke ranah hukum progresif yang bermaksud unt uk

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari akreditasi adalah suatu proses evaluasi dan penilaian mutu institusi atau program studi yang dilakukan oleh

Maka, proses dimensi cadar sebagai media komunikasi artifaktual, seperti emosi, tingkah laku, dan perbedaan differensiasi merupakan proses konsep kategorisasi diri dan