PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT
TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM.
(Studi kasus pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara
Bandung tahun 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh Rensi Yulizah NIM. 0900912
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT
TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM.
(Studi kasus pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara
Bandung tahun 2013/2014)
Oleh:
Rensi Yulizah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Rensi Yulizah
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Lengkap : Rensi Yulizah
NIM : 0900912
Program Studi : Pendidikan Akuntansi FPEB UPI
Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT
TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM.
(Studi kasus pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara
Bandung tahun 2013/2014)
adalah hasil karya saya sendiri.
Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain dengan cara-cara yang melanggar hukum dan etika penulisan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi ini telah saya cantumkan sumbernya dalam naskah skripsi dan daftar pustaka.
Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jika dikemudian hari ditemukan adanya bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini atau jika ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.
Bandung, Desember 2013 Yang membuat pernyataan
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH …..………..…...
DAFTAR ISI ………...………...…...
DAFTAR TABEL ………... DAFTAR GAMBAR ………...
i iii iv vii ix x BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian ………... 1.2Rumusan Masalah ………... 1.3Maksud Dan Tujuan Penelitian ………... 1.4Kegunaan Penelitian ………...
LANDASAN TEORI
2.1.Hasil Belajar…...………... 2.1.1.Definisi Belajar ... 2.1.2.Definisi Hasil Belajar ... 2.1.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 2.1.4.Indikator Hasil Belajar... 2.1.5.Evaluasi Hasil Belajar... 2.2.Model Pembelajaran Kontekstual... 2.2.1.Model Pembelajaran... 2.2.2.Definisi Contextual teaching and Learning... 2.3.Peneliti Terdahulu... 2.4.Kerangka Pemikiran ... 2.5.Hipotesis Penelitian...
METODE PENELITIAN
3.1.Desain Penelitian ………...…... 3.2.Populasi dan Sampel ... 3.3.Teknik Pengumpulan Data ...
3.3.1. Metode Pengumpulan Data... 3.4. Instrumen Penelitian ... 3.4.1. Penyusunan Instrumen... 3.4.2. Tahap Uji Coba Instrumen... 3.4.2.1. Uji Reliabilitas... 3.4.2.2. Uji Validitas... 3.4.2.3. Daya Pembeda... 3.4.2.4. Tingkat Kesukaran... 3.5. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis ... 3.5.1. Uji Normalitas...
BAB IV
BAB V
3.5.2. Uji Homogenitas ... 3.5.3. Pengujian Hipotesis ...
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Gambaran Objek Penelitian ... 4.1.1.Sejarah SMA Agkasa ... 4.1.2.Profil SMA Angkasa... 4.1.3.Visi Misi SMA Angkasa ... 4.1.4.Struktur Organisasi SMA Angkasa LHS... 4.2.Deskripsi Hasil Penelitian ... 4.2.1. Hasil Pengolahan Data... 4.2.2.1.Hasil Post Test Siswa... 4.2.2. Normalitas Data... 4.2.3. Uji Homogenitas... 4.3.Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 4.3.1. Pembahasan Hasil Penelitian ...
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ……...………... 5.2. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 1.1 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 3.3 3.4 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10
Nilai Rata-rata Siswa Kelas XI IPS... Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi... Perbedaan Hasil Pembelajaran Kontekstual dan Tidak
Kontekstual... Hasil Penelitian Terdahulu... Desain Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kontrol dengan hanya Pascates... Sampel Penelitian... Tabel Penolong... Tabel Uji Barlet... Hasil Post test Siswa Kelompok Kontrol XI IPS A... Hasil Post test Siswa Kelompok Kontrol XI IPS D... Rekapitulasi Nilai Post test Kelompok Eksperimen dan Kontrol... Tabel Penolong Hasil Post test Kelompok Eksperimen... Daftar Frekuensi Kelompok Eksperimen... Tabel Penolong Hasil Post test Kelompok Kontrol... Daftar Frekuensi Kelompok Kontrol... Hasil Perhitungan Uji Normalitas... Tabel Uji Barlet... Hasil Pengujian Hipotesis (Uji T)...
DAFTAR GAMBAR
Gambar Gambar Gambar
4.1 4.2 4.3
Grafik Hasil Post test Kelompok Kontrol... Grafik Hasil Post test Kelompok Eksperimen... Grafik Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...
50 52
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT
TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM.
(Studi kasus pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara
Bandung tahun 2013/2014)
Rensi Yulizah
Pembimbing : Leni Yulianti, S.Pd, MM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar mencatat transaksi pada jurnal umum mata pelajaran akuntansi yang diterapkan pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara (LHS) Bandung.
Penelitian ini berawal dari sebuah fenomena yang terjadi di SMA Angkasa LHS Bandung mengenai hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh sebuah data berupa nilai Ujian Tengah Semester (UTS) pada mata pelajaran akuntansi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan kelompok eksperimen dan kontrol dengan hanya pascates. Populasi pada penelitian ini adalah kelas XI IPS, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS A dan XI IPS D, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah kelas XI IPS D
dan sebagai kelas kontrol adalah kelas XI IPS A. Pengujian hipotesis menggunakan Uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen ialah 78,13, sedangkan rata-rata nilai pada kelas kontrol ialah 74. Selain itu jika dilihat dari pencapaian KKM, siswa yang memperoleh nilai di atas KKM pada kelas eksperimen lebih banyak dibandingkan dengan kelas kontrol. Pencapaian KKM pada kelas eksperimen sebanyak 75% sedangkan pada kelas kontrol hanya 50%. Perhitungan uji t dk 78 dan taraf kepercayaan 95% menunjukkan t hitung 4,26 dan t tabel 1,99 sehingga �0 ditolak dan �� diterima.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model kontekstual dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran model kontekstual, dengan demikian model pembelajaran kontekstual berpengaruh pada hasil belajar siswa. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini ialah model pembelajaran kontekstual dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
THE INFLUENCE OF CONTEXTUAL LEARNING MODEL TOWARDS STUDENT LEARNING RESULTS IN BASIC COMPETENCE OF RECORD
TRANSACTIONS ON THE GENERAL JOURNAL.
( Case study on students of class XI IPS SMA Angkasa Lanud Husen Sastranegara Bandung year 2013/2014)
Rensi Yulizah
Counsellor : Leni Yulianti, S. Pd, MM
ABSTRACT
This study aims to find out the differences in student learning results in basic competence of record transactions in the general journal accounting subject that applied to students of class XI IPS SMA Angkasa Lanud Husen Sastranegara (LHS) Bandung.
This study originates from a phenomenon that occurred in SMA Angkasa Lanud Husen Sastranegara. This study is about the student learning results of class XI on Accounting subject which is still low. This is shown by the data in the form of Mid-Semester examination (UTS) score for the Accounting subject. This study is using quasi experimental method with experimental group and the control post – test only. The population of this study is the class XI IPS, meanwhile the sample for this study is the class XI IPS A and IPS D. The sampling technique that used for this study is purposive sampling. The class XI IPS D is used as the experiment class, and the class XI IPS A is used as the control class. The T-test is used as the hypothesis testing.
The results show that the average score of student learning in the experimental class is 78,13 and the average score in the control class is 74. In addition, from the KKM achievement score, the students in the experimental class can obtain the score above the KKM achievement than the students in the control class. The KKM achievement in the experimental class is as much as 75 % , while the control class is only 50 % . The calculation of the T test dk 78 and hp level of 95 % indicates tcount 4.26 and ttable 1.99. it means that Ho rejected and Ha accepted. It can be concluded that there is a difference in student learning result that gain the contextual model of learning with the students who do not gain the contextual model of learning, thereby model of contextual learning influence of towards student learning results. Suggestions relating to the result of this study are contextual learning model can be used as an alternative in learning to improve student learning result.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk
membebaskan manusia dari keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan.
Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk
mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru, dan berperan sebagai sarana dan
prasarana dalam membangun karakter sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang tertuang dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, yaitu: “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Dalam hal
ini sekolah merupakan wadah sarana pembangunan pendidikan yang memiliki posisi
sebagai wahana pendidikan formal maupun informal dalam menghasilkan kualitas
sumber daya manusia yang memiliki tingkat intelektual berkualitas, beriman, dan
bertaqwa tentunya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Demi tercapainya tujuan pendidikan, maka dibutuhkanlah sebuah kegiatan
secara riil yang mampu mengaplikasikan kegiatan komunikasi antara siswa dengan
pendidik itu sendiri. Dalam keseluruhan proses pendidikan, belajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh
siswa sebagai peserta didik. Seperti yang diungkapkan oleh Syah, M ( 2003 :63)
tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada disekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Tujuan pendidikan bisa dikatakan berhasil apabila para peserta didiknya
memperoleh hasil belajar yang baik. Menurut pendapat Grondlund (dalam Purwanto,
2008 : 45) bahwa “Hasil belajar yang diukur ini merefleksikan tujuan pengajaran”.
Bahkan, Purwanto (2008 : 44) mempertegas kembali pernyataan mengenai hasil
belajar, yakni “Hasil belajar ini sering kali digunakan sebagai ukuran untuk
mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan”. Maka
hasil belajar siswa ini mengindikasikan sejauh mana tujuan pendidikan itu tercapai,
apakah sudah tercapai dengan baik atau sebaliknya.
Objek penelitian yang akan diteliti berkaitan dengan nilai hasil belajar adalah
siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Angkasa Lanud Husein Sastranegara (LHS).
SMA Angkasa merupakan salah satu lembaga pendidikan formal SMA swasta
dimana sudah terakreditasi “A”. SMA Angkasa seringkali mengikuti olimpiade
-olimpiade, khususnya Olimpiade Ekomomi dan Akuntansi mulai dari tahun 2005
sampai dengan sekarang. Prestasi yang pernah diraih yaitu peringkat 20 besar
Olimpiade Ekonomi Tingkat Kota Bandung, dari ratusan sekolah yang mengikuti
olimpiade dan baru saja meraih peringkat 10 besar Olimpiade Ekonomi Tingkat Kota
Bandung pada April 2013.
Dari hasil penelitian awal yang dilakukan penulis pada saat Program
Pengalaman Lapangan (PPL) mengenai proses kegiatan belajar di kelas, bahwa
pasif dan kurang antusias untuk menanyakan atau mendiskusikan kesulitan yang
mereka hadapi dalam mempelajari akuntansi dengan gurunya.
Selain itu siswa kelas XI IPS sebagian besar tidak terlalu paham mengenai
mata pelajaran akuntansi. Alasan yang mereka ungkapkan adalah mata pelajaran
akuntansi merupakan mata pelajaran yang sulit untuk mereka pelajari secara mandiri,
karena siswa beranggapan akuntansi itu mata pelajaran yang sulit dipahami, dan
membingungkan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa tujuan pendidikan yang tercantum di atas
akan sulit untuk diwujudkan. Hal ini pun terlihat dari nilai hasil belajar siswa berupa
nilai Ujian Tengah Semester (UTS) yang masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
Tabel 1.1
Nilai Rata-rata Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi Tahun Ajaran 2013 - 2014
SMA ANGKASA (Berdasarkan Nilai UTS)
KKM 75
No Kelas Jumlah Siswa <75 ≥75
Di bawah KKM
(%)
1 XI IPS A 40 25 15 62,5%
2 XI IPS B 40 18 22 45,0%
3 XI IPS C 40 16 24 40,0%
4 XI IPS D 40 26 14 65,0%
Diolah dari arsip nilai guru Akuntansi kelas XI IPS SMA Angkasa
Dapat dilihat dari Tabel 1.1 bahwa nilai UTS akuntansi pada kelas XI IPS A
dengan jumlah siswa 40 siswa, hampir 25 siswa yang tidak mencapai KKM. Kelas
siswa saja yang belum mencapai KKM, dan Kelas XI IPS D dengan jumlah siswa 40
orang ada 26 siswa yang nilai UTS nya belum mencapai KKM.
Dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut ialah, siswa akan kesulitan
dalam melanjutkan materi akuntansi selanjutnya, karena materi akuntansi merupakan
sebuah siklus yang saling berhubungan. Pemaparan data di atas rendahnya nilai
akuntansi ini disebabkan oleh ketidaksesuaian model pembelajaran yang diterapkan
dalam pembelajaran akuntansi. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor
yang mendukung proses pembelajaran. Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh
Hamalik (2003:54)
Proses pengajaran itu berlangsung dalam situasi pengajaran, dimana di dalamnya terdapat faktor-faktor yakni : tujuan pengajaran, siswa yang belajar, guru yang mengajar, model mengajar, alat bantu mengajar, penilaian, dan situasi pengajaran.
Model pembelajaran yang kurang tepat untuk diterapkan kepada siswa,
membuat siswa kurang memahami dalam pembelajaran akuntansi. Ketidaktertarikan
siswa untuk belajar akuntansi disebabkan oleh siswa tidak dilibatkan secara aktif
dalam belajar. Aktif dalam pembelajaran dapat digambarkan dengan adanya proses
pembelajaran dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, tidak hanya
memberikan pengetahuan dari guru ke siswa. Menurut Sahuri (2009) “Pengetahuan
bukan sebuah kumpulan fakta, konsep, atau kaidah yang sudah siap untuk diambil,
diingat atau dihafal, tetapi manusia perlu mengaplikasikan dalam dunia nyata”.
Keberadaan model pembelajaran ini merupakan salah satu penentu
keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut pemaparan Wahab (2009 :
menggambarkan proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai
perubahan spesifik pada perilaku siswa seperti yang diharapkan”.
Guru harus menentukan model yang sesuai, untuk mengaitkan antara materi
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Hal ini lah yang
mendasari pengembangan pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and
Learning yakni konsep belajar yang menghubungkan antara materi yang diajarkan
oleh pendidik dengan situasi dunia nyata siswa. Seperti yang diungkapkan oleh
Marlina (2011), bahwa:
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).
Kompetensi dasar mencatat transaksi atau dokumen pada jurnal umum
merupakan materi yang cukup menarik dan sesuai untuk dijadikan bahan penelitian,
karena materi tersebut dapat di terapkan pada kehidupan siswa sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Kompetensi Dasar Mencatat Transaksi dalam Jurnal Umum”.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang mendapatkan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang tidak
mendapatkan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran akuntansi.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud diadakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh model kontekstual learning pada hasil belajar siswa. Sedangkan tujuan
diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara
siswa yang mendapatkan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang tidak
mendapatkan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran akuntansi.
1.4 Kegunaan Penelitian
A. Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan,
wawasan khususnya tentang pembelajaran kontekstual dalam mata
pelajaran akuntansi.
2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi
kalangan akademis yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
B. Manfaat Praktis
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
menjadi bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan
yang ada, terutama di SMA Angkasa.
2. Bagi Guru
Diharapkan penelitian ini dapat membantu guru untuk meningkatkan
kualitas prestasi anak didiknya, dengan menerapkan model dan
model yang sesuai dengan materi pembelajaran agar sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
3. Bagi siswa
Diharapkan penelitian ini dapat merangsang hasil belajar siswa agar
lebih berkembang dari sebelumnya sehingga menjadi siswa yang
memiliki prestasi membanggakan.
4. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
keterampilan serta masukan untuk peneliti selanjutnya mengenai
BAB III
MODEL PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Model penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Arikunto (2009 :
207) yaitu “penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari
“sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik”.
Menurut Sukardi (2007) “desain penelitian adalah semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Design. Desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Bentuk quasi experimental design dengan jenis kelompok eksperimen dan kontrol
dengan hanya pascates.
Tabel 3.1
Desain Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kontrol dengan Hanya Pascates
Kelompok Perlakuan Skor Pascates
kelompok eksperimen X O1
kelompok kontrol O2
Pengaruh perlakuan = (O1 - O2 )
(Sekaran, 2006 : 209)
pembelajaran kontekstual, dan untuk kelompok kontrol tidak diterapkan
pembelajaran kontekstual. Pengaruh perlakuan dipelajari dengan menilai perbedaan
hasil yaitu, skor pascates (post test) kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Melalui penelitian ini akan diketahui keefektifan penggunaan pembelajaran
kontekstual. Tahapan yang dilakukan adalah membagi subyek ke dalam dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) pada kelompok eksperimen akan diberikan stimulus berupa
pembelajaran kontekstual, sedangkan pada kelompok pembanding atau kelompok
kontrol tidak diberikan pembelajaran kontekstual.
1. Kelas Eksperimen
a. Persiapan
Didalam fase persiapan ini hal-hal yang dilakukan meliputi:
1) Menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta tujuan pembelajaran.
2) Membuat lembar diskusi siswa beserta jawaban .
b. Pelaksanaan
Dalam fase pelaksanaan ini hal-hal yang didukung meliputi:
1) Dalam pelaksanaan KBM guru menginformasikan tujuan
pembelajaran secara lisan, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang akan diberikan.
2) Guru sekilas mengulang kembali materi-materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan. Sebelum
siswa untuk menganalisis transaksi yang sudah diberikan
(konstruktivisme).
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
kepada guru ataupun teman, hal ini menggambarkan komponen
questioning dan learning community. Proses bertanya dan
konstruktivisme ini akan membantu siswa menemukan ilmu
dengan usaha nya sendiri (inquiry).
4) Guru menyampaikan materi dan memberikan contoh bagaimana
cara mencatat transaksi pada jurnal umum dengan menggunakan
bukti transaksi yang menyerupai bukti transaksi pada perusahaan
(modelling), sehingga siswa lebih mudah memahami penerapan
materi yang telah disampaikan.
5) Setelah materi disampaikan, guru membentuk kelompok belajar
(learning community) dan memberikan tugas untuk dikerjakan
bersama teman kelompoknya. Latihan soal akuntansi mengenai
materi mencatat transaksi pada jurnal umum dengan model
pembelajaran contextual.
6) Adapun soal transaksi yang di berikan kepada siswa tidak seperti
soal-soal transaksi yang ada pada Lembar Kerja Siswa (LKS)
yang pada umumnya berbentuk soal cerita.
Contoh : 30 januari diterima pendapatan jasa dari PT kumala sari
sebesar Rp 3.000.000.
Dalam model CTL, soal yang akan di berikan kepada siswa
berupa bukti transaksi yang menyerupai bukti transaksi pada
perusahaan-perusahaan jasa.
Contoh:
Setelah dianalisis oleh siswa, lalu dicatat pada jurnal umum.
7) Jika ada yang tidak dipahami, siswa diperbolehkan bertanya
kepada guru atau pada kelompok lainnya. Dalam tahap umpan
balik, guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk
mereka jawab. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin mengungkapkan pendapatnya, dalam tahapan ini
akan terlihat wujud dari inquiry. Setelah itu guru memberikan
penguatan atas jawaban yang telah diberikan oleh siswa.
(reflection).
c. Evaluasi
Setelah proses pembelajaran berakhir kemudian diadakan post test
kemudian diberi nilai sesuai dengan kriteria penilaian, yaitu cepat dan
tepat (penilaian otentik).
Setelah perlakuan dilakukan selanjutnya membandingkan skor post test antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dihasilkan dari alat ukur yang
sama, jika hasil post test kelompok eksperimen lebih baik dari hasil post test
kelompok kontrol, maka pembelajaran kontekstual terbukti efektif diterapkan dalam
pembelajaran akuntansi, sebaliknya jika hasil post test kelompok kontrol lebih baik
dari kelompok eksperimen, maka pembelajaran kontekstual kurang efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi, terkecuali ada
faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti yang turut mempengaruhi.
3.2 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2012:117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS di SMA Angkasa Lanud
Husein Sastranegara tahun ajaran 2013/2014.
Menurut pendapat Sugiyono (2012:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Adapun Sampel dalam
penelitian ini adalah kelas XI IPS A, dan XI IPS D. Pengambilan sampel
menggunakan “purposive sample atau sampel bertujuan dilakukan dengan cara
Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik
tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
Pemilihan sampel berdasarkan karakteristik, dilihat dari jumlah siswa pada
suatu kelas yang lebih banyak mendapatkan nilai UTS akuntansi dibawah KKM.
Kelas XI IPS A dan XI IPS D merupakan kelas yang memiliki lebih banyak siswa
yang nilai UTS nya berada di bawah KKM dibandingkan kelas XI IPS lainnya.
Untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan cara
membandingkan antara dua kelas tersebut, siswa yang lebih banyak mendapatkan
nilai UTS dibawah KKM akan dijadikan kelompok eksperimen. Kelas XI IPS D
memiliki banyak siswa yang nilai UTS nya berada dibawah KKM dibandingkan
kelas XI IPS A, maka kelas XI IPS D ditentukan sebagai kelompok eksperimen dan
untuk kelompok kontrol yaitu kelas XI IPS A.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Sampel Jumlah
1 Kelas XI IPS A 40 Siswa
2 Kelas XI IPS D 40 Siswa
Jumlah 80 Siswa
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti
dalam memperoleh informasi-informasi mengenai objek yang diteliti. Data penelitian
ini dikumpulkan melalui teknik tes. Menurut Arikunto (2010:53) tes adalah
sesuatu, dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”. Tes
ini dilakukan setelah terjadi kegiatan belajar mengajar (posttest)
3.3.1 Model Pengumpulan Data
1. Model Tes
Model Tes digunakan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar
siswa terhadap penguasaan materi pelajaran akuntansi. Bentuk tes yang
digunakan adalah tes essay. Tes dilakukan pada akhir (post test) pembelajaran
pokok bahasan mata pelajaran akuntansi yang akan dibahas pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
2. Model Dokumentasi
Model dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal berupa
hasil evaluasi kelas XI tahun 2013/2014. Selain itu digunakan untuk
memperoleh daftar nama-nama siswa yang akan diteliti.
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Penyusunan Instrumen Penelitian
Penulis dalam menyusunan instrumen penelitian diawali dengan menyusun
kisi-kisi soal berdasarkan indikator pembelajaran. Setelah kisi-kisi soal dibuat,
selanjutnya adalah membuat soal dan kunci jawaban. Instrumen yang telah disusun
terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen dengan menggunakan aplikasi Anates
V4.
3.4.2 Tahap Uji Coba Instrumen
Tujuan dari pengujian instrumen adalah untuk memastikan data yang diperoleh
adalah data yang valid dan reliable. Instrumen yang digunakan adalah Tes Formatif
yang dikenal sebagai ulangan harian sehingga peneliti harus menguji validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal sebelum digunakan
dalam pengumpulan data.
Uji coba instrumen dilakukan pada siswa yang telah mendapatkan materi
bahasan yang akan disampaikan selama penelitian. Siswa yang dilibatkan dalam uji
coba instrumen adalah siswa kelas XI.
3.4.2.1Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan
hasil, atau seandainya hasil berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan
tidak berarti (Arikunto, 2009: 86).
Untuk menghitung reliabilitas tes bentuk uraian dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus Cronbach-Alpha, yaitu:
11= −1 (1− �� 2
��2 )
σ12=
X2− NX 2 N
Keterangan :
11 = reliabilitas yang dicari
��2 = jumlah varians skor tiap-tiap item _�2 = varians total
Kriteria uji pada perhitungan uji reliabilitas ini adalah rhitung > rtabel : reliabel, dan
rhitung ≤ rtabel : tidak reliabel
Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan aplikasi Anates V4,
diperoleh rata-rata 75,92 ; simpang baku: 20,50; korelasiXY: 0,86; dan hasil r = 0,92.
Hasil perhitungan reliabilitas soal menunjukan rhitung 0,92 sedangkan rtabel menunjukan
0,325 dengan taraf signifikan 5%, ini berarti soal tersebut reliabel karena r11 > rtabel =
0,92 > 0,325. Selengkapnya data ada di lampiran.
3.4.2.2Uji Validitas
Menurut Scarvia B. Anderson (dalam Arikunto , 2009 : 65) : “A test is valid if
it measures what it purpose to measure yang artinya sebuah tes dikatakan valid
apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”. Pengujian Validitas butir
soal dilakukan dengan menggunakan software Anates V4. Langkah-langkah
menjalankan software Anates dapat dilihat pada lampiran.
Instrumen dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel dengan tingkat signifikansi
0,05. Sebaliknya jika rhitung≤ rtabel maka instrumen dinyatakan tidak valid.
setelah dilaksanakan uji, diperoleh tiga soal yang tidak valid, yaitu nomor 2, 3 dan 8.
Ketiga soal yang tidak valid tersebut dibuang. Selengkapnya data ada di lampiran.
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (kemampuan tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk
menghitung daya pembeda atau indeks diskriminasi dipakai rumus sebagai berikut:
DP= − = � − � (Arikunto, 2009:213)
Keterangan :
DP : Daya Pembeda
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab
soal dengan benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
soal dengan benar
PA= : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PA= : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
Untuk mengklasifikasi koefisien daya pembeda digunakan kriteria sebagai
berikut: (Arikunto, 2009: 218)
Soal dengan DP 0,00 – 0,20 berarti jelek (poor)
Soal dengan DP 0,20 – 0,40 berarti cukup (satisfactory) Soal dengan DP 0,40 – 0,70 berarti baik (good)
Soal dengan DP 0,70 – 1,00 berarti baik sekali (excellent) Soal dengan Daya Pembeda negatif (-) sebaiknya dibuang
Setelah dilakukan perhitungan, terdapat soal yang berkategori baik sekali (11,
15), berkategori baik (1, 4,7,10, 12, 13, 14, 16), berkategori cukup (5, 6, 9), dan
berkategori jelek (2, 3, 8). Selengkapnya data ada di lampiran.
3.4.2.4Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar
jangkauan.
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya
suatu soal. Tingkat kesukaran dihitung berdasarkan rumus:
�=
Keterangan :
P : Tingkat kesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir itu Js : Jumlah siswa yang mengikuti tes
(Arikunto, 2009:208)
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasi
sebagai berikut:
Soal dengan P 0,00 – 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,30 – 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Setelah dilakukan perhitungan, hasil menunjukkan terdapat soal yang
berkategori sangat mudah (3, 6) berkategori mudah (2, 4, 5, 8, 9, 10, 14, 16)
berkategori sedang (1, 7, 11, 12, 13, 15). Selengkapnya data ada di lampiran.
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis 3.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi
hipotesis menggunakan statistik parametrik. Menurut Arikunto (2010:356)
mengatakan “jika data berdistribuso normal maka proses selanjutnya dalam
pengujian hopotesis dapat menggunakan perhitungan statistika parametrik, jika data
tidak berdistribusi normal maka dapat menggunakan statistika non-parametrik.”
Menurut Riduwan (2012 : 188-191) langkah-langkah untuk menguji normalitas
distribusi data dengan Uji Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:
a. Menentukan skor terbesar
b. Menentukan Rentangan (R)
R = skor terbesar- skor terkecil
c. Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1+3,3 lon n (rumus sturgess)
d. Menentukan panjang kelas
i =
e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
[image:32.595.158.535.546.621.2]Tabel 3.3 Tabel Penolong
No Kelas Interval F Nilai tengah (X1)
f.X1 X12 f.X12
1 ...,...,... 2
Jumlah
f. Membuat rata-rata atau Mean
� = ��
S= . ��
2− � � 2 .( −1)
h. Membuat daftar frekuensi diharapkan dengan cara:
- Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi
0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval di tambah 0,5
- Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
Z= � � � −�
- Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
- Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan
angka-angka 0-Z, yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka baris
kedua dikurangi angka baris ketiga, dan begitu seterusnya. Untuk angka
yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada
baris berikutnya.
- Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah responden (n).
- Mencari Chi Kuadrat (X2hitung) dengan rumus:
X2= −1( − )2
- Membandingkan X2hitung dengan X2tabel
{Untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1}
Kaidah keputusan:
Ho diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel, maka data berdistribusi normal
3.5.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data bersifat homogen
atau tidak. Menurut Riduwan (2012 : 186) langkah-langkah serta perhitungan dalam
pengujian homogen adalah sebagai berikut:
a. Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel uji
[image:34.595.135.533.315.362.2]Barlet
Tabel 3.4 Uji Barlet
Sampel db = (n-1) Si2 Log Si2 (db) Log S12
Jumlah
b. Menghitung varians gabungan dari kedua sampel
2 = 1. 1 2 + (
2. 22) 1+ 2
c. Menghitung log S2
d. Menghitung nilai B
B= (log S2) x ∑ (ni– 1)
e. Menghitung nilai χ2hitung χ2
hitung = (lon 10) [B - ∑(db) log Si2]
f. Bandingkan nilai χ2hitung dengan χ2tabel, untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan
(db) = k-1 = 2-1= 1 dengan kriteria sebagai berikut:
Jika χ2hitung > χ2tabel, tidak homogen
Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, homogen.
Apabila data tes pemahaman berdistribusi normal, maka untuk mengkaji
hipotesis digunakan statistik parametrik yaitu uji t sesuai rumus berikut:
= x1 − x2
1 ₁+n12
Dimana S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus:
= 1−1 12+ 2−1 22 1+ 2−2
Untuk mencari varians kelompok menggunakan rumus:
si= ��−� 2
−1
(Sudjana, 2005:93)
Dengan :
t = nilai t yang dicari (t hitung) S2 = simpangan baku gabungan
1
x = mean kelompok eksperimen
2
x = mean kelompok kontrol
2 1
s = varians kelompok eksperimen
2 2
s = varians kelompok kontrol n1 = jumlah kelompok eksperimen
n2 = jumlah kelompok kontrol
Sebelum dilakukan pengujian perbedaan kedua mean ini, haruslah terlebih
dahulu dipenuhi asumsi-asumsi statistiknya, yaitu:
1. Distribusi skor-skor kelompok eksperimen dan kontrol harus
berdistribusi normal dalam tingkat signifikansi tertentu.
Seandainya asumsi statistik uji normalitas tidak dipenuhi, maka pengujian
perbedaan uji-t tidak dapat dilakukan. Sebagai gantinya, dilakukan uji statistik
nonparametrik.
Statistik yang digunakan untuk menguji pasangan hipotesis adalah:
H0 : µ1 = µ2 tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
mendapat pembelajaran menggunakan model
kontekstual dengan siswa yang tidak mendapatkan
pembelajaran model kontekstual.
Ha : µ1≠ µ2 terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
mendapat pembelajaran menggunakan model
kontekstual dengan siswa yang tidak mendapatkan
pembelajaran model kontekstual
Dimana Ho kita terima dan Ha ditolak jika -tt ≤ th ≤ tt, Ho ditolak dan Ha
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembelajaran maka dapat disimpulkan, terdapat
perbedaan antara hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran kontekstual dengan
siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran akuntansi
dalam kompetensi dasar mencatat transaksi pada jurnal umum, dengan adanya perbedaan
hasil belajar pada kedua kelompok tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kontekstual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitian yang diperoleh dari kedua kelompok baik kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol terdapat perbedaan yang berarti pada hasil belajar. Kelompok eksperimen
memiliki hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar yang didapatkan oleh
kelompok kontrol. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan model pembelajaran yang
diterapkan oleh pendidik.
5.2 Saran
Dalam penelitian penulis memiliki banyak keterbatasan, diantaranya:
1. Dalam penelitian ini, penulis hanya menerapkan model pembelajaran kontekstual
pada satu kompetensi dasar, hal ini karena terbatasnya waktu yang diberikan.
2. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kelompok eksperimen dan
kontrol dengan hanya pascates, dan dalam menentukan sampel menggunakan
purposive sample, yang seharusnya menggunakan ramdom sampling, hal ini
berikut:
1. Berdasarkan penelitian, bagi masing-masing satuan pendidikan dan guru
akuntansi disarankan untuk menerapkan model pembelajaran kontekstual, karena
model pembelajaran ini merupakan salah satu model yang layak untuk diterapkan
pada mata pelajaran akuntansi, karena dapat membuat siswa lebih aktif dalam
pembelajaran akuntansi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian mengenai penggunaan model
pembelajaran kontekstual ini pada materi yang lain atau bahkan pada mata
pelajaran yang lain.
3. Untuk peneliti selanjutnya disarankan jika menggunakan desain penelitian kelompok
eksperimen dan kontrol dengan hanya pascates, dalam pemilihan sampel menggunakan
random sampling agar hasil penelitian lebih akurat, dan rencanakan kegiatan lebih
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arikunto,S.( 2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
_________ 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
_________(2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Cetakan kesepuluh. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiningsih, C. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta. PT Rineka Cipta.
Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara
______________(2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Hermana, D. (2010). Contextual Teaching and Learning Sebuah Panduan Awal
dalam Pengembangan PBM. Yogyakarta: Rahayasa
Johnson, E. (2002). Contextual Teaching and Learning: what it is and why it’s
here to stay. Thousand Oaks: Corwin Press, Inc.
______________(2009). Contextual Teaching and Learning: menjadikan
kegiatan belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna.Bandung: Mizan
Learning Center
Nurhadi dan Senduk, A.. (2004) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching
and Learning/ CTL)dan penerapan dalam KBK. Malang: Universitas Negeri
Malang
Nuryanti, B (2009). 99 Model Pembelajaran. Bina Tugas Mandiri.
Pendidikan Akuntansi FPEB Bandung (2013) . Pedoman Operasional Penulisan
Skripsi : UPI
Purwanto. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
________(2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Ryanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran.Jakarta: Prenada Media
Sagala. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta:Kecana.
_____________ (2010). Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sears, S. J. (2002). Contextual teaching and learning: A primer for effective
instruction. Bloomington, IN: Phi Delta Ka2ppa Educational Foundation.
Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat
Siregar, S. (2004). Statistik Terapan untuk Penelitian. Jakarta: PT Grasindo
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.
Sudjana (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sudjana, N. (2006). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakrya
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R.D. Bandung: Alfabeta.
________ (2012). Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R.D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada
_____________ (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
Tera, Indonesia. (2009). UUD 1945 Dan Perubahan-Perubahannya + Struktur
Ketatanegaraan. Yogyakarta:Indonesia tera
Skripsi
Nurhayati, A. (2013) Pengaruh Metode Pembelajaranpreview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review (PQ4R) Terhadap Pemahaman Konsep Tentang Uang Dan Perbankan. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fpeb Upi Bandung :
Tidak Diterbitkan
Havivianto, B. (2012). Penerapan Model Contextual Teaching And Learning
(CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Langit-Langit. Skripsi. Bandung:Program Sarjana
UPI
Jurnal
Glynn, S.M & Winter, L.K. (2004). Contextual Teaching amd Learning Of
science in elementary school. Journal of Elementary School Science Education. Volume 16, Issue 2, pp 51-63
Kevin W. Curry Jr, Elizabeth W, Jim L. Flowers, Charlotte E. Farin. (2012).
“Scientific Basic vs. Contextualized Teaching and Learning: The Effect on the
Achievement of Postsecondary Students”. Journal of Agricultural Education.
Volume 53, Number 1, pp 57-66
Marlina. (2011). “Model Contextual Teaching and Learning(ctl) pada Perkuliahan Dasar Rias (Tata Kecantikan Wajah dan Rambut) untuk
Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa”, Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol.
12 No. 1
NAMA SEKOLAH : SMA ANGKASA LHS
MATA PELAJARAN : AKUNTANSI
KELAS/SEMESTER : XI / 1
PERTEMUAN KE- : 1
ALOKASI WAKTU : 3 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
KOMPTENSI DASAR : 5.3. Mencatat transaksi ke dalam jurnal
INDIKATOR : 1. Teridentifikasi pengertian dalam jurnal umum pada perusahaan jasa
2. Teridentifikainya macam-macam transaksi pada perusahaan jasa
3. Menjurnal bukti transaksi
I. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami pengertian jurnal umum, mengenal dan
memahami macam-macam transaksi perusahaan jasa, dan dapat
menjurnal bukti transaksi ke jurnal umum dengan benar serta
dapat bertindak, disiplin, tanggung jawab, komunikatif dan gemar
membaca setelah diberikan model pembelajaran Think pair and
share.
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Definisi Jurnal Umum
Jurnal berasal dari kata jour (bahasa perancis) yang berarti hari. Jadi jurnal
adalah buu harian yang khusus dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara
JURNAL UMUM
Hal:....
Tanggal Bukti Keterangan Ref Debit Kredit
Akun yg didebit
Akun yg dikredit
Ket ………
-
-
Rp xx
Rp xx
Keterangan :
Kolom tanggal : Diisi degan tanggal terjadinya trasaksi secara kronologis (menurut urutan waktu)
Kolom keterangan : Diisi dengan nama akun yang harus didebet dan yang harus dikredit
Kolom referensi : Diisi nomor kode akun buku besar sebagai tempat
pemindahan bukuan data yang bersangkutan. Kolom ini diisi
pada saat pos jurnal yang bersangkutan dipindah bukukan
ke buku besar.
3. Kegunaan jurnal
Menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian keakun buku besar dan
mengontrol keseimbanga jumlah debet dan jumlah kredit
III. Model Pembelajaran
Model : Contextual teaching and learning
IV. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran
1. Modul / LKS
2. White Board / Chart
3. Buku Akuntansi dan sumber lain yang relevan.
V. SKENARIO PEMBELAJARAN
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
waktu
Karakter
1
2
Pertemuan pertama : Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan mengulas materi sebelumnya untuk dikaitkan ke materi yang akan dibahas
Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan sekaligus menjelaskan tetang metode yang digunakan
Siswa mendegarkan dan memperhatikan Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru 5 menit 5 menit Disiplin Disiplin 1 2 Kegiatan Inti Eksplorasi
a. Guru memberi pemantapan materi dengan menerangkan bagaimana cara menjurnal
b. Guru membentuk kelompok 2 orang
c. Guru menyiapkan contoh – contoh bukti transaksi
Elaborasi
a. Guru memberikan contoh –contoh jurnal kepada siswa
b. Guru mengintrusikan pada siswa untuk mengerjakan secara berpasangan dengan menganalisis dan dicatat di kertas (Soal
Siswa mendengarkan dengan seksama Siswa membentuk kelompok sesuai kelompok yang dibentuk oleh guru
Setiap kelompok menerima contoh – contoh bukti transaksi dari guru
Setiap kelompok menerima contoh – contoh bukti transaksi dari guru
3
c. Guru menginstrusikan kepada masing masing kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya jika sudah selesai dikerjakan
Konfirmasi
a. Guru memberikan penjelasan kembali atas hasil siswa
b. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan siswa lain yang kurang jelas dari materi keseluruhan yang sudah dibahas
guru
Siswa yang telah selesai mengerjakan dan mempresentasikan ke depan Siswa mendengarkan dengan seksama Siswa menjawab pertanyaan yang kurang jelas 10 menit 5 menit 10 menit Percaya diri, menghargai prestasi Disiplin Rasa ingin tahu 1 2 Kegiatan Penutup
Guru memberi refleksi terhadap siswa Guru memberikan tugas rumah pada siswa
Siswa mendengarkan dan memperhatikan 10 menit Disiplin, mandiri VI. PENILAIAN a. Prosedur :
Penilaian proses belajar mengajar 1. Individu :
- Siswa berusaha memahami pelajaran - Keaktifan individu dalam kelompok - Kerjasama dalam kelompok
2. Kelompok :
- Keaktifan dan kekompakan dalam kelompok - Kualitas pertanyaan dan jawaban
- Hasil akhir/ kesimpulan dari tiap kelompok
Hasil kerja
1.) Ketepatan waktu
Lembar penilaian Aspek : Kognitif Indikator :
1. Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debet kredit
No. Nama No. Soal Skor Keterangan
1 2 dst
Keterangan :
Aspek yang dinilai : Skor maksimum
1. Jawaban siswa kurang tepat 25
2. Jawaban siswa tidak lengkap, tetapi benar 50
3. Jawaban siswa lengkap dan benar 100
Penilaian Afektif
Lembar Penilaian Pengamatan Aspek : Afektif
Indikator :
1. Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debet dan kredit
Nama :...
No. Komponen Keterangan
SL SE JR TP
1 Mengikuti pelajaran akuntansi dengan serius 2 Aktif mengikuti diskusi kelompok
3 Aktif dalam kelompok, bertanya, dll
4 Selalu bertanya kepada guru bila ada yang tidak jelas 5 Selalu berusaha mencari referensi di perpustakaan atau
Keterangan :
Aspek yang dinilai : Skor Maksimum
1 = selalu 4
2 = sering 3
3 = jarang 2
4 = tidak pernah 1
Penilaian Karakter Bangsa
No. Nama
Individu
Skor Ket. Tanggung
jawab Disiplin
Gemar
Membaca Komunikatif
Keterangan:
1. Tanggung Jawab SKOR
Pasif (3)
Aktif (2)
Sangat Aktif (1)
2. Disiplin
Pasif (3)
Aktif (2)
Aktif (2) Sangat Aktif (1)
4. Komunikatif
Pasif (3)
Aktif (2)
Sangat Aktif (1)
b. Alat Penilaian
- Teknik : Tulis
- Bentuk instrumen : Essay dan obyektif test - Soal/ terlampir
Lampiran Latihan Soal
1. Jurnalkanlah transaksi-transasi yang terjadi pada Perusahaan Marga Sejahtera selama bulan Januari 2004!
Jan 5 membayar sewa kantor sebesar Rp Rp 4.500.000,00 tunai.
8 membayar beba pemasangan iklan pada harian kompas Rp 1.200.000,00 tunai.
10 menerima pendapatan sewa kendaraan sebesar Rp 3.000.000,00
12 menerima pendapatan komisi senilai Rp 300.000,00
15 membeli perlengkapan (supplies) sebesar Rp 400.000,00
17 membeli peralatan servise sebesar Rp800.000,00
20 membeli kendraan dengan harga Rp 25.000.000,00, sebesar Rp 5.000.000,00 dibayar tunaisisanya dikredit.
25 membayar utang Rp 800.000,00
28 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar RP 500.000,00
30 membayar gaji karyawan sebesar Rp 600.000,00
Pencatatan Jurnal Perusahaan Marga Sejahtera Bulan Januari 2004
MARGA SEJAHTERA
Januari 2004
Jurnal Umum
Tanggal Akun/keterangan ref Debit Kredit
jan 5 Beban sewa Rp 4.500.000,00
10 Kas Rp 3.000.000,00 Pendapatan Sewa
Kendaraan
Rp 3000.000,00
12 Kas Rp 300.000,00
Pendapatan Komisi Rp 300.000,00
15 Perlengkapan (supplies) Rp 400.000,00
Kas Rp 400.000,00
17 Peralatan servise Rp 800.000,00
Utang Usaha Rp 800.000,00
20 Kendaraan Rp25.000.000,00
Kas Rp 5.000.000,00
Utang usaha Rp20.000.000,00
25 Utang Peralatan Servise Rp 800.000,00
Kas Rp 800.000,00
28 Premi Asuransi Rp 500.000,00
Asuransi Dibayar Dimuka Rp 500.000,00
30 Beban gaji Rp 600.000,00
NAMA SEKOLAH : SMA ANGKASA LHS
MATA PELAJARAN : AKUNTANSI
KELAS/SEMESTER : XI / 1
PERTEMUAN KE- : 2
ALOKASI WAKTU : 3 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
KOMPTENSI DASAR : 5.3. Mencatat transaksi ke dalam jurnal
INDIKATOR : 1. Teridentifikasi pengertian dalam jurnal umum pada perusahaan jasa
2. Teridentifikainya macam-macam transaksi pada perusahaan jasa
3. Menjurnal bukti transaksi
I. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami pengertian jurnal umum, mengenal dan
memahami macam-macam transaksi perusahaan jasa, dan dapat
menjurnal bukti transaksi ke jurnal umum dengan benar serta
dapat bertindak, disiplin, tanggung jawab, komunikatif dan gemar
membaca setelah diberikan model pembelajaran Think pair and
share.
II. MATERI PEMBELAJARAN 1. Definisi Jurnal Umum
Jurnal berasal dari kata jour (bahasa perancis) yang berarti hari. Jadi jurnal
adalah buu harian yang khusus dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara
JURNAL UMUM
Hal:....
Tanggal Bukti Keterangan Ref Debit Kredit
Akun yg didebit
Akun yg dikredit
Ket ………
-
-
Rp xx
Rp xx
Keterangan :
Kolom tanggal : Diisi degan tanggal terjadinya trasaksi secara kronologis (menurut urutan waktu)
Kolom keterangan : Diisi dengan nama akun yang harus didebet dan yang harus dikredit
Kolom referensi : Diisi nomor kode akun buku besar sebagai tempat
pemindahan bukuan data yang bersangkutan. Kolom ini diisi
pada saat pos jurnal yang bersangkutan dipindah bukukan
ke buku besar.
3. Kegunaan jurnal
Menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian keakun buku besar dan
mengontrol keseimbanga jumlah debet dan jumlah kredit
III. Model Pembelajaran
Model : Contextual teaching and learning
IV. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran
1. Modul / LKS
3. Buku Akuntansi dan sumber lain yang relevan.
V. SKENARIO PEMBELAJARAN
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
waktu
Karakter
1
Pertemuan pertama : Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan mengulas materi sebelumnya untuk dikaitkan ke materi yang akan dibahas
Siswa
mendegarkan dan memperhatikan
5 menit Disiplin
1
2
Kegiatan Inti Eksplorasi
a. Guru bertanya bagaimana cara menjurnal
b. Guru menyuruh siswa untuk menganalisis dan bertanya kepada siswa
Elaborasi
a. Guru memberikan contoh –contoh jurnal kepada siswa
b. Guru mengintrusikan pada siswa untuk mengerjakan secara berpasangan dengan menganalisis dan dicatat di kertas (Soal Terlampir) Siswa menjawab Setiap menganalisis dan menjawab pertanyaan guru transaksi Siswa mendengarkan dan langsung mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru
3
hasil diskusinya jika sudah selesai dikerjakan
Konfirmasi
a. Guru memberikan penjelasan kembali atas hasil siswa
b. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan siswa lain yang kurang jelas dari materi keseluruhan yang sudah dibahas
dengan seksama
Siswa menjawab pertanyaan dan bertanya materi yang kurang jelas
menit 5 menit 10 menit Rasa ingin tahu 1 2 3 Kegiatan Penutup
Guru memberi refleksi terhadap siswa
Guru memberikan Post test pada siswa
Guru menutup pelajaran dengan memberikan pekerjaan rumah dan mengucapkan salam Siswa mendengarkan dan memperhatikan Siswa mengerjakan post test Menjawab salam 10 menit Disiplin, mandiri VI. PENILAIAN a. Prosedur :
Penilaian proses belajar mengajar 1. Individu :
- Siswa berusaha memahami pelajaran - Keaktifan individu dalam kelompok - Kerjasama dalam kelompok
2. Kelompok :
- Keaktifan dan kekompakan dalam kelompok - Kualitas pertanyaan dan jawaban
- Hasil akhir/ kesimpulan dari tiap kelompok
Hasil kerja
1.) Ketepatan waktu
Lampiran Soal Untuk Kelas Kontrol Latihan Soal
1. Jurnalkanlah transaksi-transasi yang terjadi pada Perusahaan Marga Sejahtera selama bulan Januari 2004!
Jan 1 Meminjam modal kepada Tn Ardi sebesar Rp 40.000.000
5 membayar sewa kantor sebesar Rp Rp 4.500.000,00 tunai.
8 membayar beba pemasangan iklan pada harian kompas Rp 1.200.000,00 tunai.
10 menerima pendapatan sewa kendaraan sebesar Rp 3.000.000,00
12 menerima pendapatan komisi senilai Rp 300.000,00
15 membeli perlengkapan (supplies) sebesar Rp 400.000,00
17 membeli peralatan servise sebesar Rp800.000,00
20 membeli kendraan dengan harga Rp 25.000.000,00, sebesar Rp 5.000.000,00 dibayar tunai sisanya dikredit.
25 membayar utang Rp 800.000,00
28 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar RP 500.000,00
Januari 2004 Jurnal Umum
Tanggal Akun/keterangan ref Debit Kredit
Jan 1 Kas Rp40.000.000,00
Modal Rp40.000.000,00
5 Beban sewa Rp4.500.000,00
Kas Rp4.500.000,00
8 Beban iklan Rp1.200.000,00
Kas Rp1.200.000,00
10 Kas Rp3.000.000,00
Pendapatan Sewa Kendaraan
Rp3.000.000,00
12 Kas Rp300.000,00
Pendapatan Komisi Rp300.000,00
15 Perlengkapan (supplies) Rp400.000,00
Kas Rp400.000,00
17 Peralatan servise Rp800.000,00
Kas Rp800.000,00
20 Kendaraan Rp25.000.000,00
Kas Rp5.000.000,00
Utang usaha Rp20.000.000,00
25 Utang Peralatan Servise Rp800.000,00
Kas Rp800.000,00
28 Asuransi Dibayar Dimuka Rp500.000,00
Kas Rp500.000,00
RYAN MOTOR
1 Juni 2013 Rya e buka perusahaa usaha be gkel sepeda otor de ga a a Rya
Motor , de ga odal awal sebesar Rp 5.000.000,00
5 Juni 2013 Ryan mengasuransikan bengkelnya dengan membayar premi sebesar Rp
1.200.000,00
6 Juni 2013 Dibeli peralatan bengkel Rp 3.000.000,00 secara kredit.
10 Juni 2013 Diselesaikan pekerjaan perbaikan sepeda motor senilai Rp 2.000.000,00 pembayaran
baru diterima Rp 500.000,00.
12 Juni 2013 Dibeli perlengkapan bengkel senilai Rp 1.250.000,00
14 Juni 2013 Menerima pedapatan dari bunga tabungan di bank sebesar Rp 1.450.000,00
16 Juni 2013 Ryan mengambil uang kas untuk keperluan pribadi sebesar Rp 300.000,00.
18 Juni 2013 Dibayar biaya iklan Rp 300.000,00
20 Juni 2013 Dibayar hutang peralatan bengkel Rp 1.500.000,00 atas pembelian lalu.
23 Juni 2013 Dibayar biaya bunga Rp 750.000,00
25 Juni 2013 Dibayar gaji pada karyawan Rp 400.000,00
27 Juni 2013 Dibayar biaya serba-serbi Rp 400.000,00
29 Juni 2013 Diselesaikan pekerjaan bengkel senilai Rp 2.500.000,00 pembayarannya baru
diterima Rp 1.000.000,00.