• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Keluarga bagi Remaja SMA yang Hamil di Luar Nikah: Studi Kasus di Maluku Utara T1 462009042 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Keluarga bagi Remaja SMA yang Hamil di Luar Nikah: Studi Kasus di Maluku Utara T1 462009042 BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja merupakan tahapan waktu saat seseorang

meninggalkan kehidupan anak-anak menuju tahapan dewasa.

Batasan usia remaja adalah 10 sampai 19 tahun (WHO, 2013).

Ketika seseorang masuk pada tahapan remaja, ia akan

mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik

yang terjadi pada remaja perempuan adalah pertumbuhan

tulang-tulang, pertumbuhan payudara, mengalami haid,

tumbuhnya bulu pada area kemaluan dan ketiak. Pada laki-laki,

terjadi pertumbuhan tulang-tulang, perubahan suara, ejakulasi,

tumbuhnya bulu pada area kemaluan, wajah (kumis dan

jenggot), ketiak dan dada (Sarwono, 2000).

Sementara itu, perubahan psikis yang terjadi pada remaja

terbagi menjadi dua yaitu perubahan psikis positif dan negatif.

Perubahan psikis positif adalah setia kawan dengan kelompok

sebaya, memiliki rasa ingin tahu. Sedangkan perubahan psikis

negatif adalah senang pada hal-hal yang mengandung bahaya,

memiliki perilaku yang tidak stabil, berpotensi menjadi

pemberontak dan melawan orangtua (Martono & Joewana,

(2)

dengan benar dan rasional sehingga remaja memerlukan

perhatian dan orangtua sangat berperan penting dalam

menangani masalah yang dihadapi (Jamaludin, 2006).

Pada masa peralihan (masa anak-anak menuju masa

dewasa), remaja mengalami proses pencarian jati diri. Remaja

ingin menjadi dirinya sendiri, memiliki nilai-nilai sendiri dan tidak

lagi hanya menerima peraturan, sikap atau perilaku yang

diajarkan orangtuanya. Pada masa seperti ini remaja sangat

mudah terpengaruh oleh lingkungan luar. Pengaruh lingkungan

luar dapat bersifat positif dan negatif. Pengaruh positif seperti

bergabung dalam organisasi yang ada di sekolah dan

memperoleh nilai yang baik di sekolah sedangkan pengaruh

negatif yaitu merokok, bolos dari sekolah, memakai narkoba

(Martono & Joewana, 2008).

Remaja masa kini yang hidup dengan kecanggihan

teknologi, membuat waktu berharga yang seharusnya

dihabiskan dengan orangtua dan waktu untuk membangun

karakter menjadi berkurang. Selain itu, kecenderungan sifat

yang selalu ingin tahu dan ingin mencoba hal-hal baru

merupakan sifat remaja yang paling berpotensi dalam

menyebabkan rusaknya pergaulan, melalui pergaulan yang

salah dan mudahnya mengakses situs internet. Hal ini dapat

(3)

sosialnya dan agar bisa diakui dan diterima, kadang-kadang

remaja melakukan hal-hal yang dapat berdampak buruk bagi

kehidupannya dan sering kali tidak memikirkan akibatnya. Selain

itu, kurangnya pengawasan dari orangtua dan banyaknya waktu

yang dihabiskan bersama dengan teman sebaya memperburuk

keadaan ini. Salah satu akibat yang ditimbulkan adalah

kehamilan di luar nikah (Joy, 2010).

Berdasarkan data setiap tahun kurang lebih 16 juta remaja

perempuan berusia 15 sampai 19 tahun hamil dan bayi yang

lahir dari remaja berusia 15 sampai 19 tahun memiliki resiko 50%

lebih tinggi meninggal dibandingkan bayi yang lahir dari

perempuan yang berusia 20 sampai 29 tahun (WHO, 2012).

Tingkat kehamilan remaja di bawah 20 tahun di USA mencapai

4 dari setiap 10 kehamilan dan angka ini merupakan angka

tertinggi dari negara-negara industri lainnya. Tingkat kehamilan

remaja California adalah enam sampai sepuluh kali lebih tinggi

dari Perancis (6,7%), Belanda (4,7%), dan Jepang (3,7%),

(Takahashi, dkk.,2008). Di Indonesia, Persatuan Keluarga

Berencana di Jawa Tengah menunjukkan bahwa dalam satu

bulan rata-rata sekitar 8-10 remaja datang untuk konsultasi

mengenai kehamilan yang tidak diinginkan (Kusumaningsih,

2010 dalam Utomo,dkk; 2013). Menurut Survei Demografi dan

(4)

tahun mencapai 4,8% dari 1.000 kehamilan. Angka rata-rata itu

jauh lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2007 yaitu 3,5% dari

1.000. Kehamilan pada remaja mencapai proporsi tingkat krisis

dalam dekade terakhir ini, dengan satu dari sepuluh remaja

hamil setiap tahun. Peningkatan ini terjadi walaupun informasi

tentang kontrasepsi dan layanan tersedia secara luas.

Akibat dari kehamilan di luar nikah di antaranya: aborsi

sebanyak 26,19% dari 733.000 kasus dan keguguran sebanyak

14, 46% dari 733.000 kasus (Domenico,dkk., 2007). Remaja

usia 15 sampai 19 tahun meninggal karena komplikasi dari

kehamilan dan persalinan (WHO, 2013). Kusumaningsih (2010,

dalam Utomo,dkk.,2013) juga mengungkapkan bahwa remaja

SMA mengalami putus sekolah sebanyak 1,9% dan ada juga

kasus menarik diri dari pergaulan akibat penolakan masyarakat

(Surbakti, 2009). Bahkan pada kasus-kasus tertentu, remaja

yang hamil di luar nikah memiliki kecenderungan 3,5 kali lebih

tinggi untuk bunuh diri dibandingkan tingkat bunuh diri pada

remaja tanpa kasus hamil di luar nikah (Freitas, dkk., 2008).

Freitas, dkk., (2008) menyatakan kasus-kasus remaja yang

hamil di luar nikah memiliki masalah dalam disiplin pendidikan

dan pergaulan remaja (masalah alkohol dan narkoba), sehingga

(5)

penelitian Wahn, dkk., (2005) menyatakan bahwa dukungan dari

keluarga terutama ibu merupakan hal yang penting bagi remaja

yang hamil di luar nikah. Keluarga bertanggung jawab

mempersiapkan putrinya untuk menerima kenyataan dan

menjalani hidup dengan tanggung-jawab yang baru. Selain itu

penelitian Rubin (1984) menyatakan bahwa penerimaan

keluarga terhadap kehamilan remaja merupakan hal yang

sangat penting karena keluarga memberikan kekuatan dalam

hal mendukung, mendidik, memotivasi dan menumbuhkan

kepercayaan diri selama kehamilan dan persalinan.

Menurut salah satu tim kesehatan dan tokoh masyarakat di

Maluku Utara (Halmahera Barat) kehidupan remaja terlihat

kurang mendapatkan perhatian keluarga dan ketegasan dalam

memberi aturan sehingga remaja-remaja disana memiliki

pergaulan yang cukup bebas dan tidak terkontrol. Pergaulan

remaja yang terlalu bebas membuat mereka telah mengenal

hal-hal yang seharusnya belum pantas terpapar dalam kehidupan

remaja atau yang belum pantas dilakukan contohnya remaja

sudah mengetahui bahaya dari pesta malam (acara pernikahan

atau adat), merokok, menonton video porno, minum minuman

keras yaitu captikus dan ciu (alkohol golongan C yang

mempunyai kadar tergolong tinggi yaitu lebih dari 40%) tetapi

(6)

juga terjadi adalah kehamilan di luar nikah pada remaja di

daerah ini.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dilihat

bahwa dampak dari pergaulan yang buruk pada kehidupan

remaja dalam hal ini, dapat menyebabkan kehamilan. Oleh

sebab itu dukungan sosial keluarga secara informatif,

emosional, instrumental dan penilaian sangatlah penting. Hal ini

mendorong peneliti untuk mengetahui bagaimana keluarga

memberikan dukungan sosial bagi remaja SMA dengan masalah

kehamilan di luar nikah.

1.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah dukungan sosial keluarga bagi

remaja SMA yang hamil di luar nikah.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dukungan

sosial keluarga bagi remaja SMA yang hamil di luar nikah.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai dukungan sosial keluarga bagi remaja SMA yang

(7)

2. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan,

wawasan dan pengalaman yang berharga dalam

mengaplikasikan teori mengenai dukungan sosial keluarga

khususnya dalam memberikan dukungan sosial bagi remaja

SMA yang hamil di luar nikah.

Referensi

Dokumen terkait

Pada masa remaja seorang individu mulai. memiliki banyak lingkungan

Menurut Kaplan (1997) dari segi sosial-ekonomi biasanya perempuan yang mengalami kehamilan di luar nikah masih tergolong dalam masa remaja sehingga dalam kehidupannya masih

Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyesuaian sosial remaja yang menikah akibat hamil di luar nikah meliputi 1) Latar belakang

Dari hasil studi ini dapat disimpulkan faktor-faktor yang menyebabkan remaja hamil di luar nikah adalah karena faktor peran keluarga dengan pola asuh pemisif subyek wili

Penelitian skripsi dengan judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan

Penelitian ini berjudul Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di luar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di

Diagnosa Psikologis Pada Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan, maka penulis menemukan beberapa gejala stres yang timbul dari

UNFPA Resource Kit: World Population Day 2008 mendapati bahawa punca hamil luar nikah dalam kalangan remaja di negara membangun antaranya adalah kurang pendidikan seks,