PERMASALAHAN DAN RESILIENSI
PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH
Skripsi
Di susun oleh: SITI FADILAH ARIANA
06810265
FAKULTAS PSIKOLOGI
PERMASALAHAN DAN RESILIENSI
PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi
Di susun oleh: SITI FADILAH ARIANA
06810265
FAKULTAS PSIKOLOGI
LEMBAR PERSETUJUAN
1. Judul Skripsi : Permasalahan Dan Resiliensi Pada Remaja
Yang Hamil Diluar Nikah
2. Nama Peneliti : Siti Fadilah Ariana
3. Nomor Induk Mahasiswa : 06810265
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : 5 Maret – 20 Maret 2011
7. Tanggal Ujian : 7 Mei 2011
Malang, 19 Mei 2010
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji Pada tanggal : 7 Mei 2011
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Dra. Tri Dayakisni, M.Si
Anggota Penguji : 1. Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si 1.
2. Hudaniah, S.Psi, M.Si 2.
3. Yuni Nurhamidah, S.Psi, M.Si 3.
Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Siti Fadilah Ariana
NIM : 06810265
Fakultas/Jurusan : Psikologi
Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa Skripsi/Karya Ilmiah yang berjudul:
Permasalahan Dan Resiliensi Pada Remaja Yang Hamil Di Luar nikah
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali
penulisan dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak bebas royalty non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Mengetahui, Malang, 19 Mei 2011
Ketua Program Studi Yang menyatakan,
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta salam sejahtera bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW, atas rahmat, kekuatan,karunia, taufik dan hidayahNya sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.
Skripsi ini berjudul “PERMASALAHAN DAN RESILIENSI REMAJA YANG HAMIL DILUAR NIKAH”. Maksud penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat menyelesaikan studi tingkat Strata 1 (S-1) di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari dan mengakui, terwujudnya skripsi ini bukan semata-mata karena peneliti sendiri, namun banyak pihak yang ikut andil dan membantu penulis. Dengan penuh kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Tulus Winarsunu M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Univesitas
Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah benyak memberi masukan, senantiasa sabar dalam membimbing dan selalu memberikan
motivasi kepada penulis.
3. Bapak Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan, senantiasa sabar dalam membimbing dan selalu memberikan motivasi kepada penulis.
4. Ibu Tri Muji Ingarianti, M.Psi selaku dosen wali yang selalu memberi dukungan.
6. Subyek penelitian M dan R, mbak Wulan, Elsa Khoirunisa yang telah bersedia bekerjasama serta membantu peneliti memperlancar proses pelaksanaan penelitian.
7. Ayahanda Asmungi dan Ibunda Hj. Binti Khoiriyah terima kasih atas cinta, doa restu, dorongan, nasehat, serta kepercayaan yang diberikan. Semoga ilmu pengetahuan dan gelar Sarjana yang telah penulis peroleh saat ini mendapatkan ridho dari-Nya dan bisa menjadi suatu ilmu yang bermanfaat serta dapat membanggakan seluruh keluarga dan orang-orang yang dicintai penulis.
8. Ibu Maryati, mbak Saroh sekeluarga, mbak Ies, mbak Iem sekeluarga, mas Ali, mbak Tutik, mas Munir, mbak Ah, mas Juned sekeluarga, mas Dhopier sekeluarga atas segala cinta, dorongan, nasehat, serta kepercayaan yang diberikan kepada peneliti selama ini.
9. Mas Heri Mulyono yang telah memberikan dukungan, cinta, kasih sayang, serta nasehat yang berguna untuk kelancaran penyusunan skripsi ini.
10.Teman-temanku kos T-Lo, (Jl. Tirto utomo Gang 3b no 67 landungsari) dan teman-teman lainnya yang juga senantiasa member dukungan.
Akhir kata tiada satupun karya manusia yang sempurna, saran dan kritik sangat penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. wb
DAFTAR ISI
1. Pengertian permasalahan ... 7
2. Permasalahan pada remaja hamil diluar nikah ... 7
B. Resiliensi ... 10
1. Pengertian resiliensi ... 10
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi ... 11
3. Ciri-Ciri individu yang resilien ... 17
C. Remaja ... 18
1. Pengertian remaja ... 18
2. Karekteristik remaja ... 20
3. Tugas-tugas perkembangan remaja ... 21
4. Aspek perkembangan remaja awal ... 22
1. Pengertian ... 28
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya kehamilan diluar nikah ... 29
E. Permasalahan dan resiliensi pada remaja yang mahil diluar nikah .... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Jenis Penelitian ... 35
B. Batasan istilah ... 36
C. Subyek penelitian ... 36
D. Metode pengumpulan Data ... 36
E. Prosedur penelitian ... 37
F. Analisis Data ... 39
G. Keabsahan Data ... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 41
1. Identitas subyek penelitian ... 41
2. Rangkuman deskripsi hasil penelitian ... 41
B. Analisis data ... 49
C. Pembahasan ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 74
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ... 78
LEMBAR KEGIATAN LAPANGAN ... 79
LAMPIRAN 2 ... 80
A. Informed Concent Subyek M ... 81
B. Informed Concent Subyek R ... 82
LAMPIRAN 3 ... 83
A. Guide wawancara ... 84
B. Hasil wawancara Subyek M ... 87
DAFTAR PUSTAKA
Afrikasari, I. (2008) Resiko tinggi kehamilan remaja (usia muda). Diakses tanggal 3
april 2010 dari
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/23/resiko-tinggi-kehamilan-remaja-usia-muda/
America Psychological Association. 2002. The Road to Resilience. Diakses tanggal 13 mei dari http://www.apa.org/helpcenter/road resilience.aspx#
Anon. 2008. Stress selama kehamilan berdampak buruk pada bayi. Diakses 26 April 2010 dari http://www.untukku.com/berita-untukku/stress-selama-kehamilan-berdampak-buruk-pada-bayi-untukku.html
Anon. 2009. Resiliensi. Diakses tanggal 3 mei 2010 dari http://www.bluefame.com/index.php?showtopic=173588
Anshari, H. 1996. Kamus psichologi. Surabaya: Usaha Nasional
Bungin, B (Ed). 2008. Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Chaplin,J P. 2006. Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Davis, Richard. 1999. Health Psychology : Stress Copying and Health. USA : Mc Graw Hill Publishing Companies.
Desmita. 2008. Psikologi perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
______. 2009. Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Gunarsa, S D. Gunarsa, Y S D. 1995. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia
Henderson, N and Milstein, M M. 2002. Resiliency in schools. California: Corwin Press
Hurlock, E B. 1992. Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Kusumahadi, P. 1991. Hamil Sebelum Menikah., Siapa yang Salah?. WKBT Adhiwarga PKBI Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lesnapurnawan. (2009). Wanita hamil pranikah. Diakses tanggal 19 juli 2010 dari http://lesnapurnawan.wordpress.com/2009/08/19/wanita-hamil-pranikah/
Mappiare, A. 1982. Psikologi remaja. Surabaya: Usaha Nasional
McGrew, M C & Shore, W B. (1991). The problem of teenage pregnancy. Jounal of Family Practice. Diakses tanggal 12 April 2010 dari http://findarticles.com/p/articles/mi_m0689/is_n1_v32/ai_103 80944/
Moleong, L J. 2008. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Monks, F J, Knoers, A P M, Haditono, S R. 2002. Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Nazir, M. 2005 Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Santoso, A. 1995. Kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika
Santrock, J W. 2002. Life-span development perkembangan masa hidup (Jilid 2). Jakarta: Erlangga
Sarwono, S W. 1981. Seksualitas & fertilitas remaja. Jakarta: Rajawali Press
____________. Widyantoro, H A. 1999. Induced Abortion in Indonesia : Studies in Family Planing. Jakarta.
___________. 2010. Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Press
Schoon, I. 2006. Risk and resilience. New York: Cambridge University Press.
Soetjiningsih. 2007. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: CV. Sagung Seto
Srihandayani. 2010. Resiliensi dan kehamilan tidak diinginkan. Diakses tanggal 3
desember 2010 dari
http://srihandayaniblog.blogspot.com/2010/10/resiliensi-dan-kehamilan-tidak.html
Sugiyono. 2008. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV. Alfa Beta
Susanto, E. 2008. Resiliensi. Diakses tanggal 1 Juli 2010 dari http://eko13.wordpress.com/2008/04/28/resiliensi/
The Resiliency Center. (2005). Diakses tanggal 25 april 2010 dari http://www.resiliencycenter.com/
Wijaya, A. 2006. Seks Bebas. Diakses tanggak 2 juli 2010 dari www.drawclinic.com
Willis, S S. (1986). Problem remaja dan pemecahannya. Bandung: Angkasa
Winkel, W S. (1984). Bimbingan dan penyuluhan disekolah menengah. Jakarta: Gramedia
0
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat, yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, antara lain: minum-minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang (narkoba), sex bebas, dan
lain-lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS dan dapat merusak masa depan para generasi muda itu sendiri.
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat. Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.
Menurut Hurlock (1992), masa remaja merupakan periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya, pada masa ini status remaja tidak jelas. Para remaja menganggap bahwa kesemuanya itu merupakan hal-hal yang perlu mereka coba karena rasa keingintahuan mereka yang cukup besar pada hal-hal yang mereka anggap baru, akan tetapi mereka tidak pernah memikirkan apa akibat dari perilaku mereka yang ingin coba-coba itu seperti melakukan hubungan seks diluar nikah itu mereka anggap boleh-boleh saja asal tidak diketahui oleh siapapun. Hal inilah yang membuat banyak orang tua menjadi takut, karena masa remaja adalah masa yang tidak realistik.
1
Pada saat ini salah satu masalah remaja yang sering terdengar dikalangan masyarakat kita adalah tentang masalah perilaku seksual yang dapat menyebabkan kehamilan pra nikah pada remaja putri dan memang merupakan masalah yang pelik bagi masyarakat karena sudah melanggar norma yang berlaku. Sarwono (1981) menyebutkan bahwa norma-norma agama dan adat ketimuran yang melarang hubungan seks (senggama, bersetubuh) sebelum perkawinan masih berlaku dan dipegang teguh. Kalau ada seseorang remaja atau pemuda ketahuan pernah bersenggama sebelum menikah maka mereka akan dicela oleh masyarakat, bahkan mungkin dikucilkan oleh saudara sendiri.
Menurut McGrew, kehamilan remaja menjadi salah satu masalah yang sulit
bagi remaja, keluarga dan masyarakat pada saat ini. Para remaja yang terjerumus dalam masalah ini, sering tidak siap untuk menjadi orang tua dan putus sekolah,
selain itu mereka pun belum siap untuk mengambil pekerjaan dengan penghasilan yang rendah karena tidak menyelesaikan pendidikannya. Para orang tua remaja, didorong masuk dalam dua peran sekaligus, yaitu membesarkan anaknya dan membesarkan dirinya sendiri. Belum lagi mereka mengalami stress emosional dan ekonomi untuk membesarkan anaknya secara mandiri. Dari segi medis, anak-anak dari orang tua remaja biasanya memiliki penyakit yang lebih di tahun pertama kehidupan, hal ini dikarenakan kurang memadainya perawatan saat hamil dan kurangnya gizi yang diberikan pada bayi (McGrew & Shore, 1991).
Saat ini kasus kehamilan pra nikah pada remaja putri makin meningkat, hal ini ditemukan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang bergerak dibidang KB dan Kependudukan, memperoleh kesan bahwa memang masalah kehamilan remaja makin meningkat. Para dokter ahli Penyakit kandungan dan ilmu Kebidanan, khususnya yang bekerja di Klinik Raden Saleh dan Wisma Pancawarga, Jakarta, memperoleh informasi bahwa makin banyak kasus kehamilan remaja yang datang ke klinik tersebut untuk mengguguran kandungan. (Sarwono, 1981).
2
Hayes (dalam Atkinson, Smith, Bem : edisi 11) salah satu aspek yang paling menggangu dari peningkatan aktivitas remaja adalah kehamilan remaja. Tingkat kehamilan untuk ibu yang belum menikah dan berusia dibawah 18 tahun telah meningkat dengan cepat di Amerika Serikat sejak tahun 1960-an. Hampir satu juta gadis remaja Amerika hamil setiap tahunnya, dan banyak dari mereka yang berusia kurang dari 15 tahun. Remaja yang menjadi hamil, biasanya menikah atau menyerahkan bayinya untuk diadopsi. Anak yang membesarkan memiliki konsekuensi sosial yang berat. Ibu yang masih remaja seringkali tidak menyelesaikan sekolahnya dan banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Bayi mereka memiliki tingkat penyakit dan moralitas yang lebih tinggi dan seringkali mengalami masalah
emosional dan pendidikan di kemudian hari. Banyak yang manjadi korban penyiksaan anak oleh orang tua yang terlalu imatur untuk memahami mengapa bayi
menangis atau mengapa anak yang seperti boneka tiba-tiba berkembang menjadi dirinya sendiri.
Di Amerika, lebih dari 1 juta remaja hamil diluar nikah, 4 dari 5 orang diantaranya tidak menikah. Hofferth, Stevens-Simon&McAnarney (dalam Santrock, 2002) menyatakan bahwa kehamilan remaja adalah suatu masalah yang kompleks, masalah yang menyebabkan munculnya masalah lain. Persoalan kehamilan remaja menyentuh banyak isu sosial yang gampang meledak, seperti perang terhadap hak-hak aborsi, alat-alat kontrasepsi dan pertanyaan sulit apakah para remaja harus diberi akses untuk memperolehnya, dan persoalan bertahun-tahun yang sensitif tentang pendidikan seks disekolah negeri.
3
melenjutkan sekolah,ketergantungan kepada orang lain, gagal untuk membina keluarga yang mantap dan terulangnya mala-petaka semula (Sarwono, 1981).
Simkins (dalam Sarwono, 2010) Sebagian tingkah laku seksual memang tidak memiliki dampak, terutama jika tidak ada akibat fisik atau sosial yang dapat ditimbulkan. Tetapi sebagian perilaku seksual (yang dilakukan sebelum waktunya) justru dapat memiliki dampak psikologis yang sangat serius, seperti rasa bersalah, depresi, marah, dan agresi, misalnya pada gadis-gadis yang hamil dan terpaksa menggugurkan kandungannya.
Sanderowitz & Paxman (dalam Sarwono, 2010) menyatakan, akibat psikososial yang timbul akibat kehamilan diluar nikah adalah ketegangan mental dan
kebingungan akan peran sosial yang tiba-tiba berubah. Cemoohan dan penolakan dari masyarakat sekitar pun kemungkinan akan terjadi. Akibat lainnya adalah
tergangungnya kesehatan dan resiko kehamilan serta kematian bayi yang tinggi. Selain itu, juga ada akibat-akibat putus sekolah dan akibat ekonomi, karena diperlukan biaya perawatan dan lain-lain.
Menurut Sarwono (2010) banyaknya kasus kehamilan di luar pernikahan di Indonesia merupakan masalah dekadensi moral yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya mengingat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan yang sangat kontra dengan budaya seks bebas sebagai penyebab kehamilan pra-nikah.
Begitu banyaknya masalah yang muncul ketika remaja berada dalam keadaan hamil diluar nikah, maka sangatlah penting suatu ketahanan psikologis agar individu tersebut dapat bangkit dan melanjutkan hidupnya dengan baik. Ada individu yang mampu bertahan dan pulih dari situasi negatif secara efektif sedangkan individu lain gagal karena tidak berhasil keluar dari situasi yang tidak menguntungkan. Kemampuan untuk melanjutkan hidup setelah ditimpa kemalangan atau setelah mengalami tekanan yang berat bukanlah sebuah keberuntungan, tetapi hal tersebut menggambarkan adanya kemampuan tertentu pada individu yang dikenal dengan istilah “Resiliensi” (Tugade & Fredrikson, 2004). Menurut Wolin & Wolin (dalam Bautista, Roldan &Bascal, 2001) Resiliensi disebut juga sebagai ketrampilan “coping” saat dihadapkan pada tantangan hidup atau kapasitas individu untuk tetap
4
Dari masalah yang kerap terjadi ini, diharapkan para remaja dapat memiliki kemampuan untuk bangkit kembali dari tekanan hidup, belajar dan mencari elemen positif dari lingkungannya, untuk membantu kesuksesan proses beradaptasi dengan segala keadaan dan mengembangkan seluruh kemampuan, walau berada dalam kondisi hidup tertekan, baik secara eksternal atau internal. Ditambah lagi dengan keadaan remaja yang sedang mengandung. Ketika seseorang sedang dalam keadaan mengandung, maka sangat disarankan agar terhindar dari stres.
Pertemuan tahunan `the American Thoracic Society’ yang tengah berlangsung di Toronto (Kanada), memberikan informasi mengenai kaitan stress selama kehamilan dengan dampak buruk yang bakal dialami oleh sang calon bayi.
Rosalind Wright dari `Harvard Medical School` menyatakan ‘Riset menunjukan adanya kaitan yang kuat antara stress dengan resiko pada bayi. Rosalind Wright
menunjuk bahwa para wanita hamil yang mengalami stress selama kehamilan baik itu dari tekanan akibat uang, relasi maupun masalah lainya akan memberikan bayi yang berisiko pada alergi dan asma. Sejumlah tekanan selama hamil akan membuat sistem kekebalan anak menjadi berkurang ( BERITA, Kesehatan & Kecantikan : 2008).
Furstenberg, Brooks-Gunn, & Chas-Landsdale (dalam Santrock, 2002) Kehamilan pada masa remaja memperbesar risiko kesehatan bagi anak dan ibu. Bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu remaja cenderung memiliki berat tubuh lahir yang rendah (suatu menyebab utama kamatian bayi), dan masalah-masalah neurologis serta penyakit-penyakit semasa bayi.
Ubaydillah (dalam Afrikasari, 2008) menyatakan bahwa, kehamilan pada usia muda (remaja) sangatlah beresiko. Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika seorang ibu mengandung bayinya. Dampak kehamilan resiko tinggi pada usia muda antara lain: keguguran, persalinan prematur, Mudah terjadi infeksi, anemia kehamilan/ kekurangan zat besi, keracunan kehamilan (Gestosis), kematian ibu yang tinggi. Selain itu, adapun akibat resiko tinggi
5
Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR), cacat bawaan, dan kematian bayi.
Begitu banyaknya kesulitan dan tekanan-tekanan yang muncul ketika remaja hamil diluar nikah, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang permasalahan apa saja dan resiliensi pada remaja yang hamil di luar nikah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Bagaimana permasalahan dan Resiliensi pada remaja yang hamil diluar nikah?”.
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Permasalahan dan Relisiensi Pada Remaja Yang Hamil di Luar Nikah.
D. Manfaat
1. Secara Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu psikologi terutama psikologi perkembangan dan sosial. 2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para remaja yang mempunyai latar belakang hamil diluar nikah, agar dapat mengembangkan upaya-upaya untuk menumbuhkan resiliensi pada masalah yang sedang dihadapi.