Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah
di Kota Bandung) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
Sopiyanti Intan Solihat 0800924
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH
(Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah
di Kota Bandung)
Oleh:
Sopiyanti Intan Solihat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Sopiyanti Intan Solihat 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
April 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Sopiyanti Intan Solihat (0800924). Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung). Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013)
Latar belakang dari penelitian ini yaitu remaja yang mengalami hamil di luar nikah mengalami schok, cemas, malu, takut, dan merasa bersalah. Selain itu, masalah lain yang muncul adalah putus sekolah dan kemungkinan aborsi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyesuaian diri remaja yang hamil di luar nikah dengan menggunakan teori karakteristik penyesuaian diri yang normal dari Schneider. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah dua remaja yang pernah mengalami hamil di luar nikah dan berdomisili di kota Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa kehamilan di luar nikah mengakibatkan approach – avoidance conflict terhadap kehamilannya. Adapun perasaan-perasaan yang muncul didominasi oleh perasaan negatif. Untuk mengatasi kehamilan di luar nikah dilakukan percobaan aborsi oleh kedua subjek dan percobaan bunuh diri oleh subjek A, namun usaha tersebut tidak berhasil mengatasi permasalahan sehingga orang tua harus mengetahui kondisi subjek dan menikahkan dengan pasangannya. Hingga akhirnya kedua subjek memiliki harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan membahagiakan anaknya. Rekomendasi ditujukan bagi pihak-pihak yang terkait agar remaja yang mengalami hamil di luar nikah tidak merasa malu dan takut, dan tetap berusaha mempertahankan kehamilannya dengan didukung oleh kedua orang tua dan tanggung jawab dari pasangannya.
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Sopiyanti Intan Solihat (0800924). Adjustment of Premarital Pregnancies Experienced By Adolescents (A Case Study Conducted To Two Adolescents Who Experinced In Premarital Pregnancies In Bandung). A Thesis. Department of Psychology Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013).
This research is based on the adolescents who got shocked, anxious, ashamed, frightened and feel guilty due to their premarital pregnancies. Besides that, other problems that come up is when they are expelled from school and their tendency to do an abortion. This research is aimed to find out how do adolescents adjustment to their premarital pregnancies by using Schneider's theory about characteristics of normal adjustment. This research used a case study as the design with qualitative approach. The subject of this research is two adolescents who experienced in premarital pregnancies and domicile in Bandung. The result of the research revealed that premarital pregnancies caused approach – avoidance conflict toward their pregnancies. The feelings that appeared are dominated by negative feelings. Both subjects have tried to do an abortion and, even, subject A has attempted to commit a suicide. However, all the efforts failed to overcome the problem until their parents found out the condition of both subjects and married them to their mates. Finally, both subjects have chance to live a better life and be happy with their child. It is recommended to related parties so that the adolescents who experienced in premarital pregnancies will have nothing to be ashamed and afraid of, and keep trying to sustain their pregnancies along with the support from their parents and the reponsibility from their mates.
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGUJI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN ... i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ii
ABSTRAK ... iii
A. Latar Belakang Masalah ... B. Fokus Penelitian ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Struktur Organisasi Skripsi ...
1 2. Ciri-Ciri Masa Remaja ... 3. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja ... B. Penyesuaian Diri
1. Pengertian Penyesuaian Diri ... 2. Macam-Macam Penyesuaian Diri ... 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri ... 4. Penyesuaian Diri yang Normal ... C. Kehamilan di Luar Nikah
1. Definisi Hamil Di Luar Nikah ... 2. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kehamilan Di Luar Nikah... 3. Dampak Kehamilan Di Luar Nikah ...
12
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ... B. Teknik Pengumpulan Data ... C. Instrumen Penelitian ... D. Kriteria Subjek Penelitian ... E. Teknik Analisis ... F. Pengujian Keabsahan Data ...
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Profil Subjek A ... 2. Konflik yang Terjadi pada Subjek A Selama Dirinya Hamil Di Luar Nikah ... 3. Perasaan-Perasaan yang Muncul pada Subjek A Selama Dirinya Hamil Di Luar Nikah ... 4. Cara Subjek A Mengatasi Konflik yang Terjadi Selama Dirinya Mengalami Kehamilan Di Luar Nikah ... 5. Harapan-Harapan yang Diinginkan oleh Subjek A Setelah Dirinya Mengalami Kehamilan Di Luar Nikah .... B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Subjek B
1. Profil Subjek B ... 2. Konflik yang Terjadi pada Subjek B Selama Dirinya
Hamil Di Luar Nikah ... 3. Perasaan-Perasaan yang Muncul pada Subjek B Selama Dirinya Hamil Di Luar Nikah ... 4. Cara Subjek B Mengatasi Konflik yang Terjadi Selama Dirinya Mengalami Kehamilan Di Luar Nikah ... 5. Harapan-Harapan yang Diinginkan oleh Subjek B Setelah Dirinya Mengalami Kehamilan Di Luar Nikah ...
44 C. Proses Penyesuaian Diri Subjek A dan Subjek B
1. Proses Penyesuaian Diri Subjek A ... 2. Proses Penyesuaian Diri Subjek B ...
148 151
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ... B. Rekomendasi ...
154 155
DAFTAR PUSTAKA ... 158
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 162
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Bagan Alur Proses Penyesuaian Diri Subjek A ... 150
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Penyajian Data ... 162
Lampiran 2 Verbatim Wawancara ... 206
Lampiran 3 Pedoman Wawancara ... 232
Lampiran 4 Membercheck
Lampiran 5 Surat Pernyataan Persetujuan
Lampiran 6 SK Pembimbing
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja adalah masa transisi dimana pada masa itu remaja memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, sedang mencari jati diri, emosi labil serta butuh
pengarahan, ingin dianggap menjadi kelompok yang sudah mandiri dan
bertanggungjawab. Masa ini merupakan periode yang kritis, karena remaja harus
berjuang melepaskan ketergantungan kepada orang tua dan berusaha mencapai
kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja
sebetulnya tidak memiliki tempat yang jelas, mereka sudah tidak termasuk
golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk
ke golongan orang dewasa (Ali & Asrori, 2011). Piaget (dalam Hurlock, 1980)
mengatakan bahwa secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak-anak tidak lagi merasa
di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang
sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat
(dewasa) mempunyai banyak aspek afektif, kurang lebih berhubungan dengan
masa puber (Hurlock, 1980).
Pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dalam
aspek fisik, intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat dan moral (Ali & Asrori, 2011).
Menurut Chomaria (2011) perkembangan fisik remaja diikuti dengan proses
2
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dari dalam diri untuk menyalurkan dorongan seksual yang bersifat alamiah dan
setiap remaja mempunyai doringan ini. Pada tahap awal, remaja akan tertarik
dengan lawan jenis, remaja putri tertarik pada pria, demikian pula sebaliknya
(Chomaria, 2011: 43). Menurut Santrock (1998), masa remaja ditandai oleh
perubahan besar diantaranya kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan fisik
dan psikologis, pencarian identitas dan membentuk hubungan baru termasuk
mengekspresikan perasaan seksual.
Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku akibat dari perubahan
hormonal yang meningkatkan perasaan seksual, bentuk-bentuk tingkah laku ini
bisa bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku
berkencan, bercumbu, dan bersenggama (Sarwono, 2008).
Menurut Asti (2011), banyak remaja yang dalam gaya berpacarannya sudah
melakukan hubungan terlarang layaknya hubungan suami istri (intercourse).
Santrock (2007) juga mengemukakan bahwa terdapat kemajuan dalam perilaku
seksual yang dilakukan oleh remaja. Ciuman merupakan awal dari terjadinya
hubungan seksual, kemudian mereka saling bercumbu, ciuman lidah, memegang
payudara, memegang penis, menyentuh vagina, melakukan hubungan seksual dan
seks oral.
Sejalan dengan meningkatnya hubungan seksual yang dilakukan oleh
remaja sebelum menikah, terjadi juga peningkatan masalah-masalah seksual
lainnya seperti, penyakit kelamin, kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi dan
3
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Menurut data BKKBN tahun 2010, remaja perempuan yang kegadisannya
sudah hilang di Surabaya mencapai 54 persen, di Medan 52 persen, Bandung 47
persen, dan Yogyakarta 37 persen (Kompas.com, 28 November 2010). Dalam data
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) tahun 2003 disebutkan
bahwa dari 37.000 responden remaja dan perempuan belum menikah, 22
persennya mengalami kehamilan tak diinginkan. Sedangkan data yang
dikumpulkan oleh Mitra Citra Remaja (MCR) Bandung – PKBI Jabar dari tahun
2001 hingga 2006 terdapat 222 kasus remaja yang mengalami kemahilan tak
diinginkan.
Dalam jurnal ilmu kesehatan oleh Sarantaki dan Koutelekos yang berjudul
Teenage Pregnancy (2007), kehamilan pada remaja bisa terjadi pada semua
lingkungan sosial, akan tetapi tingkat kehamilan dan kelahiran pada remaja akan
berbeda-beda di setiap negara. Seperti yang diungkapkan oleh Jolley (dalam
jurnal ilmu kesehatan oleh Sarantaki dan Koutelekos yang berjudul Teenage
Pregnancy, 2007) bahwa selama satu dekade teakhir remaja menjadi lebih aktif
secara seksual pada usia yang lebih muda dari dekade sebelumnya dan hampir
sepertiga dari remaja usia 15-16 tahun sudah pernah melakukan hubungan
seksual.
Remaja yang hamil di luar nikah akan merasakan dampak psiko-sosial
seperti ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial, selain itu juga akan
terjadi cemoohan dan penolakan dari lingkungan masyarakat sekitar (Sarwono,
2008).
4
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menikah ketika aku memiliki anak pertama. Aku putus sekolah dan melahirkan bayi di kota lain. Ibuku mengatur agar bayi itu diadopsi. Betapa saat itu aku sungguh-sungguh menderita, menangis dan kuatir, berada sendirian di sebuah kamar yang jauh dari rumah. Aku ingin mati, kemudian ingin hidup agar dapat melihat anak yang aku kandung. Aku melihatnya sebentar begitu ia dilahirkan, dan bertahun-tahun kemudian aku menghubunginya. Ia tidak dapat memaafkan
aku.” – Hope, refleksi seorang dewasa mengenai masa mudanya (dalam Santrock, 2007: 272).
Menurut Coleman (2006), perempuan yang mengalami kehamilan yang
tidak diinginkan, pasti akan kesulitan untuk membuat keputusan akan
kehamilannya apakah akan dilanjutkan atau melakukan aborsi. Hal ini bisa terjadi
pada semua perempuan yang mengalaminya, tanpa memandang usia. Akan tetapi,
pada saat masa remaja kesulitan dalam pengambilan keputusan ini dipengaruhi
oleh berbagai tantangan seperti kurangnya pengalaman, keterbatasan usia dan
tekanan dari lingkungan sekitar.
Tsai dan Wong pada tahun 2003 (dalam jurnal ilmu kesehatan oleh
Sarantaki dan Koutelekos yang berjudul Teenage Pregnancy, 2007)
mengemukakan bahwa kehamilan remaja merupakan salah satu isu utama pada
setiap sistem kesehatan masyarakat. Hal ini terjadi karena kehamilan remaja bisa
memberikan dampak buruk pada keadaan fisik remaja perempuan, kondisi
psikologis, keadaan ekonomi dan status sosial. Anak yang dilahirkan dari
kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja biasanya akan tumbuh dan
dibesarkan dalam keluarga single parent dan hidup dalam kemiskinan. Selain itu
juga ibu remaja sering kali diasosiasikan dengan tingkat pendidikan yang rendah,
gaji yang kecil, pekerja tingkat rendah atau tidak bekerja yang pada akhirnya akan
5
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
jurnal remaja awal oleh Coleman, 2006), pada umumnya remaja yang mengalami
kehamilan yang tidak diinginkan masih belum siap secara emosional, kognitif,
dan finansial untuk menjalani peran sebagai orangtua sehingga baik remaja
ataupun anak yang dilahirkannya akan beresiko lebih tinggi untuk mengalami
perkembangan yang kurang baik
Sarwono (2008), mengemukakan bahwa remaja yang hamil di luar nikah ini
mengalami stres emosi seperti shock, cemas, malu, takut diketahui orang lain dan
merasa bersalah. Selain itu, masalah lain yang timbul dari kehamilan di luar nikah
bagi remaja adalah putus sekolah, kemungkinan pengguguran kandungan (aborsi)
yang tidak bertanggung jawab dan membahayakan, adanya masalah seksual yang
dapat memberikan akibat di masa dewasa dan pernikahan yang dipaksakan
sehingga pernikahan tersebut tidak memiliki fondasi yang baik. Kehamilan yang
tidak diinginkan diketahui sebagai sebuah peristiwa yang membuat stress
perempuan, mau berapa pun usia mereka (Coleman, 2006).
Pengguguran kandungan (aborsi) dapat menyebabkan timbulnya perasaan
bersalah, depresi dan marah pada diri sendiri (Sarwono, 2008). Mereka takut
menghadapi orang tua, mencemaskan masalah pendidikannya, belum siap secara
emosional untuk menjadi ibu, dan tidak siap untuk menghidupi keluarga. Ketika
mereka melahirkan, mereka adalah ibu-ibu muda yang menghadapi faktor resiko
yang besar, kemungkinan kematian baik ibu maupun anak cukup besar. Sehingga
jalan keluar yang terpikir tak jarang adalah menggugurkan kandungan atau aborsi
dengan berbagai alasan (Asti, 2011). Winters dan Winters (2012) dalam
6
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Probelm”, menyebutkan bahwa keputusan untuk melakukan aborsi juga
dipengaruhi oleh ras dan status sosial ekonomi. Selama remaja tersebut dari ras
yang baik dan memiliki ekonomi yang sehat maka kehamilan remaja tersebut
dapat dipertahankan (Winters dan Winters, 2012). Selain itu, keputusan untuk
melakukan aborsi juga dipengaruhi oleh keinginan untuk melanjutkan pendidikan
dan pekerjaannya (Sivho, S. Dkk., 2003. dalam J Epidemiol Community Health
yang berjudul Women’s Life Cycle and Abortion Decision in Unintended
Pregnancies). Diperkirakan setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,4
juta jiwa. Parahnya, 800 ribu di antaranya terjadi di kalangan remaja. Demikian
data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
2010 ini (Tribunnews.com, 1 Desember 2010).
Asti (2011) juga mengemukakan bahwa selain aborsi, ditemukan pula kasus
pembuangan bayi dari hasil hubungan seksual di luar nikah. Pembuangan bayi itu
merupakan perilaku biadab yang sangat tidak manusiawi dan dikategorikan
sebagai perilaku kejahatan (kriminal).
Keadaan tersebut menggambarkan bahwa remaja yang mengalami hamil
diluar nikah gagal untuk melakukan penyesuaian diri dari kondisi yang penuh
dengan tekanan. Menurut Schneider (1964), penyesuaian diri adalah suatu proses
yang mencakup respon mental dan tingkah laku yang merupakan usaha individu
agar berhasil mengatasi dan menguasai kebutuhan dalam diri, ketegangan,
frustrasi dan konflik yang dialaminya. Lazarus (1991) menyatakan bahwa
penyesuaian diri adalah proses psikologis dimana seseorang melakukan tingkah
7
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dilatarbelakangi oleh sejumlah hal tersebut, peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian dengan judul “Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di
Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah Di Kota
Bandung)”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, fokus dalam
penelitian ini adalah bagaimana penyesuaian diri remaja yang hamil di luar nikah.
Remaja yang hamil di luar nikah mengalami schok, cemas, malu, takut dan
merasa bersalah. Selain itu, masalah lain yang muncul adalah putus sekolah dan
kemungkinan aborsi. Situasi tersebut menyebabkan remaja mengalami
ketegangan, frustrasi dan konflik, sehingga remaja tersebut harus melakukan
penyesuaian diri.
Penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan
tingkah laku yang merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi dan
menguasai kebutuhan dalam diri, ketegangan, frustrasi dan konflik yang
dialaminya. Tujuan dari usaha ini adalah untuk memperoleh keselarasan dan
keharmonisan antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan darinya
oleh lingkungan dimana ia tinggal (Schneider, 1964). Dalam penelitian ini akan
digali mengenai penyesuaian diri yang normal menurut Schneider (1964) yang
ditandai oleh beberapa aspek yaitu: a) tidak terdapat emosi yang berlebihan, b)
tidak terdapat perasaan frustrasi, c) tidak terdapat mekanisme psikologis, d)
8
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
memanfaatkan pengalaman masa lalu, dan g) sikap yang realistik dan objektif.
Maka rumusan masalah dari penelitian ini dikaitkan dengan
pertanyaan-pertanyaan tentang: 1) apa saja konflik yang terjadi pada subjek selama dirinya
mengalami kehamilan di luar nikah, 2) perasaan-perasaan apa saja yang muncul
pada subjek selama dirinya mengalami kehamilan di luar nikah, 3) bagaimana
subjek mengatasi konflik yang terjadi selama dirinya mengalami kehamilan di
luar nikah, dan 4) harapan-harapan apa yang diinginkan oleh subjek setelah
dirinya mengalami kehamilan di luar nikah.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa saja konflik yang terjadi pada subjek selama dirinya
mengalami kehamilan di luar nikah.
2. Mengetahui perasaan-perasaan apa saja yang muncul pada subjek
selama dirinya mengalami kehamilan di luar nikah.
3. Mengetahui bagaimana subjek mengatasi konflik yang terjadi selama
dirinya mengalami kehamilan di luar nikah.
4. Mengetahui harapan-harapan apa yang diinginkan oleh subjek setelah
9
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu
pengetahuan khususnya pada bidang Psikologi Perkembangan Intimacy,
dimana pada masa ini individu menghadapi tugas perkembangan yang
berkaitan dengan pembentukan relasi intim dengan orang lain. Serta
Psikologi Sosial yang berkaitan dengan fenomena remaja yang mengalami
hamil di luar nikah.
2. Manfaat Praktis
Dengan diperolehnya gambaran mengenai penyesuaian diri pada remaja
yang hamil sebelum menikah, maka penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan dan informasi bagi para orang tua, pendidik maupun
individu lainnya terutama remaja akan pentingnya mengontrol dorongan
seksualnya sehingga tidak terjadi kehamilan di luar nikah.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Adapun sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
1. JUDUL
2. HALAMAN PENGESAHAN
3. PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN SKRIPSI
4. KATA PENGANTAR
10
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6. ABSTRAK
7. DAFTAR ISI
8. DAFTAR GAMBAR
9. DAFTAR LAMPIRAN
10.BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Struktur Organisasi Skripsi
11.BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Remaja
B. Penyesuaian Diri
C. Kehamilan di Luar Nikah
12.BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Teknik Pengumpulan Data
C. Instrumen Penelitian
D. Kriteria Subjek Penelitian
E. Teknik Analisis
F. Keabsahan Data
13.BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
11
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B. Pembahasan
14.BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
15.DAFTAR PUSTAKA
16.LAMPIRAN-LAMPIRAN
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
(Moleong, 2010). Menurut Creswell (dalam Silalahi, 2009) penelitian kualitatif
didefinisikan sebagai suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial
berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk dengan
kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam
sebuah latar alamiah.
Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kasus. Studi kasus menurut Yin
(dalam Silalahi, 2009) adalah penyelidikan empiris yang menyelidiki fenomena
atau peristiwa kontemporer dalam kontek kehidupan nyata ketika batas-batas
antara fenomena dan kontek tidak terlihat jelas dan menggunakan beberapa
sumber bukti. Studi kasus merupakan satu strategi penelitian yang secara umum
lebih cocok digunakan untuk situasi bila pokok bentuk pertanyaan suatu penelitian
berkenaan dengan “bagaimana” atau “mengapa”; bila penelitian hanya memiliki
38
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
membutuhkan kontrol terhadap peristiwa sebagaimana dalam studi eksperimen;
dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena atau peristiwa
kontemporer kehidupan nyata (masa kini) (Silalahi, 2009).
Adapun alasan penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan
kualitatif karena permasalahan yang akan dibahas bukan berupa angka-angka
tetapi mendeskripsikan secara jelas dan terperinci serta memperoleh data yang
mendalam dari perilaku yang telah diamati oleh peneliti. Hal yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah penyesuaian diri remaja yang hamil di luar nikah,
sehingga akan lebih mendalam jika disajikan berupa kalimat sesuai dengan
keadaan sebenarnya yang dilakukan oleh subjek.
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam (in depth interview). Menurut Bungin (2010), metode
wawancara mendalam (in depth interview) adalah sama seperti metode wawancara
lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan dan cara
melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu
yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara
mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama
informan di lokasi penelitian, kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara
pada umumnya (Bungin, 2010).
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan wawancara
39
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
wawancara yang dirancang dengan tujuan agar pelaksanaan wawancara lebih
terarah dan topik yang dibahas tidak terlalu luas menyimpang dari tujuan
penelitian. Namun pedoman tersebut tersebut tidak digunakan secara kaku, artinya
selama wawancara berlangsung peneliti dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tambahan yang muncul sejalan dengan respon subjek yang diteliti. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar peneliti dapat menemukan permasalahan dan
jawaban yang lebih mendalam.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri.
Oleh karena itu peneliti diharapkan peka dalam menggali
permasalahan-permasalahan yang muncul pada saat penelitian berlangsung. Peneliti harus
paham terhadap metode kualitatif, menguasai teori dan wawasan terhadap bidang
yang diteliti, serta memiliki kesiapan untuk memasuki lapangan (Sugiyono, 2010).
D. Kriteria Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Teknik ini
adalah teknik pengambilan sumber data dengan mengkhususkan pada subjek yang
mengalami masalah yang diteliti (Moleong, 2007). Adapun kriteria subyek
penelitian ini, yaitu:
1. Subjek A yang berusia 18 tahun ketika mengalami hamil di luar nikah.
2. Subjek B yang berusia 20 tahun ketika mengalami hamil di luar nikah.
40
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu E. Teknik Analisis
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan mulai dari sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun
dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses
pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data (Sugiono, 2010).
Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai, namun apabila setelah dianalisis jawabannya kurang memuaskan,
maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi hingga datanya sudah jenuh.
Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2010), teknik analisis data
yang digunakan pada penelitian kualitatif ada tiga langkah, yaitu reduksi data,
penyajian data dan verifikasi.
1. Reduksi Data
Tahap pertama yang akan dilakukan dalam analisis data adalah
mereduksi data. Menurut Sugiyono (2010) mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya
bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
41
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Verifikasi Data
Tahap terakhir dalam analisis data kualitatif adalah verifikasi data
(penarikan kesimpulan). Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan
data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
F. Pengujian Keabsahan Data
Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan
uji credibility yang terdiri dari:
1. Triangulasi
Menurut Sugiyono (2010), triangulasi diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
Triangulasi terdiri dari berberapa macam, diantaranya adalah triangulasi
sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Pada penelitian ini
triangulasi yang digunakan adalah triangulasi waktu. Peneliti melakukan
proses wawancara selama dua kali dengan rentang waktu antara 1-2 bulan
42
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Member Check
Member check dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan
member check ini dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai
atau setelah mendapat suatu temuan atau kesimpulan (Sugiyono, 2010).
3. Diskusi dengan teman sejawat
Diskusi dengan teman sejawat bertujuan untuk memberi masukan,
bahkan kritik dari awal kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya hasil
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penyesuaian diri pada dua remaja
yang hamil di luar nikah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kedua subjek mengalami approach – avoidance conflict, yaitu konflik yang terjadi karena hanya terdapat satu pilihan yang di dalam pilihan
tersebut memiliki sifat positif dan sifat negatif terhadap kehamilannya.
Selain terhadap kehamilannya, subjek A juga mengalami approach –
avoidance conflict dengan pasangannya dan subjek B dengan
ayahnya.
2. Perasaan-perasaan yang timbul pada kedua subjek ketika dirinya mengalami hamil di luar nikah didominasi oleh perasaan-perasaan
negatif, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap pasangannya.
3. Untuk mengatasi konflik yang terjadi selama subjek A mengalami hamil di luar nikah, subjek A melakukan cara-cara sebagai berikut:
a. Mendatangi temannya untuk meminta saran atas kehamilan di
luar nikah yang dialaminya.
b. Mendatangi pasangannya untuk meminta pertanggungjawaban.
c. Melakukan percobaan aborsi.
155
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
e. Bersedia dinikahkan oleh kedua orangtuanya dengan
pasangannya, walaupun dirinya merasa jijik, benci, kecewa dan
marah terhadap pasangannya.
Sedangkan ketika mengalami hamil di luar nikah, subjek B mengatasi
konflik dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Melarikan diri dari rumah dan berusaha untuk menggugurkan
kandungannya.
b. Berhenti kuliah dan mengundurkan diri dari pekerjaannya.
c. Memutuskan untuk memberitahukan kehamilannya pada
neneknya.
d. Menikah dengan pasangannya walau tanpa wali dari ayahnya.
4. Kedua subjek memiliki harapan yang hampir sama, yaitu menjalani kehidupan yang lebih baik dan membahagiakan anaknya. Akan tetapi,
subjek A memiliki harapan lain yaitu ingin segera mendapatkan
pasangan yang lebih baik. Sedangkan subjek B berharap agar ia dapat
mewujudkan cita-citanya sebagai wanita karir yang sempat tertunda
akibat kehamilan di luar nikah yang dialaminya.
B. Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai penyesuian diri pada dua
remaja yang hamil di luar nikah, berikut ini beberapa hal yang perlu
direkomendasikan untuk berbagai pihak yang terkait dan untuk kelancaran
156
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1. Bagi Remaja yang Mengalami Hamil Di Luar Nikah
Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa remaja yang mengalami
hamil di luar nikah mengalami perasaan-perasaan negatif terhadap
dirinya sendiri maupun orang lain, seperti kesedihan, malu, ketakutan,
dan amarah. Selain itu juga memutuskan untuk mengaborsi
kehamilannya karena perasaan malu dan takut diketahui oleh orang
lain. Oleh karena itu, maka peneliti menyarankan sebaiknya remaja
yang hamil di luar nikah lebih terbuka mengenai permasalahannya
kepada orang-orang di sekitarnya, seperti teman terdekat dan orang
tua agar remaja tersebut mendapatkan masukan solusi tentang
permasalahan yang sedang dihadapinya. Peneliti juga menyarankan
agar remaja yang hamil di luar nikah berusaha untuk
mempertahankan kehamilannya, jangan terburu-buru memutuskan
untuk melakukan aborsi pada kehamilannya.
2. Bagi Orang Tua Yang Anaknya Mengalami Hamil Di Luar Nikah
Sebaiknya orang tua berada di belakang sang anak untuk memberikan
dukungan agar anak merasa tenang, tidak merasa malu untuk
menghadapi lingkungan karena kehamilannya dan mendukung sang
157
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Bagi Instansi Pendidikan
Sebaiknya diberikan pendidikan seksual yang komprehensif
(Comprehensive Sexuality Edcation, yang tidak hanya memberikan
informasi tentang kesehatan reproduksi saja, tetapi diberikan juga
materi mengenai agama, kepribadian, lingkungan sosial, dan lainnya.
Dengan demikian dapat diharapkan remaja bisa membuat keputusan
sendiri mengenai perilaku seksualnya. Selain itu, pendidikan seksual
yang komprehensif juga dapat mengubah perilaku seksual remaja ke
arah yang lebih positif (IPPF, 2010).
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat mengambil subjek dengan karakteristik yang
berbeda seperti subjek yang mengalami hamil di luar dan memutuskan
untuk aborsi, subjek yang hamil di luar nikah dan memutuskan untuk
menjadi single parent, subjek yang hamil di luar nikah dan
memutuskan untuk menikah dengan pasangannya, subjek yang hamil
di luar nikah dan memutuskan untuk menikah dengan laki-laki lain,
atau yang lainnya. Hal tersebut dilakukan agar penelitian selanjutnya
dapat memperoleh gambaran proses penyesuaian diri remaja yang
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghifari, A. (2005). Hamil Diluar Nikah Tren Atau Aib?. Bandung: Mujahid.
Ali, M. dan Asrori. (2011). Psikologi Remaja - Perkembangan Peserta Didik.
Cetakan ketujuh. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Asti, B.M. (2011). Gurita Pornografi Membelit Remaja – Menyelamatkan Generasi Muda Islam dari Pusaran Arus Pornografi. Grobongan: Oase Qalbu.
Atkinson, R.L., dkk. (2006). Introduction to Psychology, Eighth Edition: Pengantar Psikologi I, Edisi Kedelapan – Jilid 2, Terjemahan: Nurdjannah Taufiq. Jakarta: Erlangga.
Bastaman, H. D., (2007). Logoterapi – Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Bungin, B. (2010). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Cetakan ke-4. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Chomaria, N. (2011). Saat Anakku Remaja – Solusi Islami Menghadapi Permasalahan Remaja. Solo: Tinta Media.
Coleman, P.K. (2006). Resolution of Unwanted Pregnancy During Adolescence Through Abortion Versus Childbirth: Individual and Family Predictors and Psychological Consequences, dalam Journal Youth Adolescence. 35, 903-911.
159
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hurlock, E.B. (1980). Developmental Psycology – A Life-Span Approach:
Psikologi Perkembangan – Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Terjemahan: Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.
IPPF. (2012). Comprehensive Sexuality Education (CSE). London: International Planned Parenthood Federation.
Kartono, K. (1977). Psychologi Wanita: Wanita Sebagai Ibu & Nenek. Jilid 2. Bandung: Alumni.
Koffman, O. (2012). Children Having Children? Religion, Psychology And The Birth Of The Teenage Pregnancy Problem, dalam History of the Human Sciences. 25. (1). 119-134.
Kompas.com. (2010). Separuh Gadis Jabodetabek Tidak Perawan. [Online]. Tersedia: http://megapolitan.kompas.com/read/2010/11/28/1353182/ Separuh.Gadis.Jabodetabek.Tidak.Perawan-4 [4 Mei 2011].
Krulewitch, C. J., dkk. (2003). Adolescent Pregnancy and Homicide: Findings From the Maryland Office of the Chief Medical Examiner, 1994-1998, dalam Child Maltreatment.8. (2). 122-128.
Kusumahadi, P. (1991). Hamil Sebelum Menikah, Siapa Yang Salah?. Dokumen WKBT Adhiwarga PKBI Daerah Istimewa Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.
Lazirus, R.S. (1991). Patterns of Adjusment. Tokyo: Mc Graw – Hill Kogakusha. Ltd.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
160
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PKBI Jabar. (2006). Deskripsi Singkat Kasus Konseling dan Medis MCR (Bandung) – PKBI Jabar tahun 2001-2006. Data Kasus pada MCR (Bandung): Tidak Diterbitkan.
Santelli, J. S., dkk. (2006). An Exploration of the Dimensions of Pregnancy Intentions Among Women Choosing to Terminate Pregnancy or to Initiate Prenatal Care in New Orleans, dalam Am J Public Health. 96. (11). 2009-2015.
Santrock, J.W. (1998). Life Span Development. Jakarta: Erlangga
Santrock, J.W. (2007). Adolescence, Eleventh Edition: Remaja Edisi 11 – Jilid 1,
Terjemahan: Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga.
Sarantaki, R.M., dan Koutelekos, R.N., (2007). Teenage Pregnancy, dalam Health Science Journal – International Journal of Nursing Research and Review. 1. (2). 1-6.
Sarwono, S.W. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Schneider, A.A. (1964). Personal Adjustment And Mental Health. NewYork: Holt, Rinehart and Winston.
Seminum, Y. (2006). Kesehatan Mental 1 – Pandangan Umum Mengenai Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental Serta Teori-Teori yang Terkait.
Yogyakarta: Kanisius.
Sihvo, S., dkk. 2003. Women’s Life Cycle And Abortion Decision In Unintended
Pregnancies, dalam J Epidemiol Community.57. 601-605.
Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
161
Sopiyanti Intan Solihat, 2013
Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tribunnews.com. (2010). Astaga!! 800 Ribu Remaja Lakukan Aborsi. [Online]. Tersedia: http://www.tribunnews.com/2010/12/01/astaga-800-ribu-remaja-lakukan-aborsi [14 Juni 2011].
Wijaya, A. (2006). Seks Bebas. [Online]. Tersedia: www.drawclinic.com. [4 Mei 2011].
Winters, L.I., dan Winters, P.C. (2012). Black Teenage Pregnancy: A Dynamic Social Problem, dalam Sage Open. 2. 1-14.
Wiramihardja, S.A. (2007). Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Refika Aditama.