• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH : Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH : Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah

di Kota Bandung) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Sopiyanti Intan Solihat 0800924

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

(Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah

di Kota Bandung)

Oleh:

Sopiyanti Intan Solihat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sopiyanti Intan Solihat 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

(4)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

(5)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Sopiyanti Intan Solihat (0800924). Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung). Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013)

Latar belakang dari penelitian ini yaitu remaja yang mengalami hamil di luar nikah mengalami schok, cemas, malu, takut, dan merasa bersalah. Selain itu, masalah lain yang muncul adalah putus sekolah dan kemungkinan aborsi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyesuaian diri remaja yang hamil di luar nikah dengan menggunakan teori karakteristik penyesuaian diri yang normal dari Schneider. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah dua remaja yang pernah mengalami hamil di luar nikah dan berdomisili di kota Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa kehamilan di luar nikah mengakibatkan approach – avoidance conflict terhadap kehamilannya. Adapun perasaan-perasaan yang muncul didominasi oleh perasaan negatif. Untuk mengatasi kehamilan di luar nikah dilakukan percobaan aborsi oleh kedua subjek dan percobaan bunuh diri oleh subjek A, namun usaha tersebut tidak berhasil mengatasi permasalahan sehingga orang tua harus mengetahui kondisi subjek dan menikahkan dengan pasangannya. Hingga akhirnya kedua subjek memiliki harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan membahagiakan anaknya. Rekomendasi ditujukan bagi pihak-pihak yang terkait agar remaja yang mengalami hamil di luar nikah tidak merasa malu dan takut, dan tetap berusaha mempertahankan kehamilannya dengan didukung oleh kedua orang tua dan tanggung jawab dari pasangannya.

(6)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Sopiyanti Intan Solihat (0800924). Adjustment of Premarital Pregnancies Experienced By Adolescents (A Case Study Conducted To Two Adolescents Who Experinced In Premarital Pregnancies In Bandung). A Thesis. Department of Psychology Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013).

This research is based on the adolescents who got shocked, anxious, ashamed, frightened and feel guilty due to their premarital pregnancies. Besides that, other problems that come up is when they are expelled from school and their tendency to do an abortion. This research is aimed to find out how do adolescents adjustment to their premarital pregnancies by using Schneider's theory about characteristics of normal adjustment. This research used a case study as the design with qualitative approach. The subject of this research is two adolescents who experienced in premarital pregnancies and domicile in Bandung. The result of the research revealed that premarital pregnancies caused approach – avoidance conflict toward their pregnancies. The feelings that appeared are dominated by negative feelings. Both subjects have tried to do an abortion and, even, subject A has attempted to commit a suicide. However, all the efforts failed to overcome the problem until their parents found out the condition of both subjects and married them to their mates. Finally, both subjects have chance to live a better life and be happy with their child. It is recommended to related parties so that the adolescents who experienced in premarital pregnancies will have nothing to be ashamed and afraid of, and keep trying to sustain their pregnancies along with the support from their parents and the reponsibility from their mates.

(7)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGUJI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN ... i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ii

ABSTRAK ... iii

A. Latar Belakang Masalah ... B. Fokus Penelitian ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Struktur Organisasi Skripsi ...

1 2. Ciri-Ciri Masa Remaja ... 3. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja ... B. Penyesuaian Diri

1. Pengertian Penyesuaian Diri ... 2. Macam-Macam Penyesuaian Diri ... 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri ... 4. Penyesuaian Diri yang Normal ... C. Kehamilan di Luar Nikah

1. Definisi Hamil Di Luar Nikah ... 2. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kehamilan Di Luar Nikah... 3. Dampak Kehamilan Di Luar Nikah ...

12

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... B. Teknik Pengumpulan Data ... C. Instrumen Penelitian ... D. Kriteria Subjek Penelitian ... E. Teknik Analisis ... F. Pengujian Keabsahan Data ...

37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(8)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Profil Subjek A ... 2. Konflik yang Terjadi pada Subjek A Selama Dirinya Hamil Di Luar Nikah ... 3. Perasaan-Perasaan yang Muncul pada Subjek A Selama Dirinya Hamil Di Luar Nikah ... 4. Cara Subjek A Mengatasi Konflik yang Terjadi Selama Dirinya Mengalami Kehamilan Di Luar Nikah ... 5. Harapan-Harapan yang Diinginkan oleh Subjek A Setelah Dirinya Mengalami Kehamilan Di Luar Nikah .... B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Subjek B

1. Profil Subjek B ... 2. Konflik yang Terjadi pada Subjek B Selama Dirinya

Hamil Di Luar Nikah ... 3. Perasaan-Perasaan yang Muncul pada Subjek B Selama Dirinya Hamil Di Luar Nikah ... 4. Cara Subjek B Mengatasi Konflik yang Terjadi Selama Dirinya Mengalami Kehamilan Di Luar Nikah ... 5. Harapan-Harapan yang Diinginkan oleh Subjek B Setelah Dirinya Mengalami Kehamilan Di Luar Nikah ...

44 C. Proses Penyesuaian Diri Subjek A dan Subjek B

1. Proses Penyesuaian Diri Subjek A ... 2. Proses Penyesuaian Diri Subjek B ...

148 151

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... B. Rekomendasi ...

154 155

DAFTAR PUSTAKA ... 158

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 162

(9)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Bagan Alur Proses Penyesuaian Diri Subjek A ... 150

(10)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penyajian Data ... 162

Lampiran 2 Verbatim Wawancara ... 206

Lampiran 3 Pedoman Wawancara ... 232

Lampiran 4 Membercheck

Lampiran 5 Surat Pernyataan Persetujuan

Lampiran 6 SK Pembimbing

(11)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja adalah masa transisi dimana pada masa itu remaja memiliki

rasa ingin tahu yang tinggi, sedang mencari jati diri, emosi labil serta butuh

pengarahan, ingin dianggap menjadi kelompok yang sudah mandiri dan

bertanggungjawab. Masa ini merupakan periode yang kritis, karena remaja harus

berjuang melepaskan ketergantungan kepada orang tua dan berusaha mencapai

kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

sebetulnya tidak memiliki tempat yang jelas, mereka sudah tidak termasuk

golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk

ke golongan orang dewasa (Ali & Asrori, 2011). Piaget (dalam Hurlock, 1980)

mengatakan bahwa secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu

berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak-anak tidak lagi merasa

di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang

sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat

(dewasa) mempunyai banyak aspek afektif, kurang lebih berhubungan dengan

masa puber (Hurlock, 1980).

Pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dalam

aspek fisik, intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat dan moral (Ali & Asrori, 2011).

Menurut Chomaria (2011) perkembangan fisik remaja diikuti dengan proses

(12)

2

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dari dalam diri untuk menyalurkan dorongan seksual yang bersifat alamiah dan

setiap remaja mempunyai doringan ini. Pada tahap awal, remaja akan tertarik

dengan lawan jenis, remaja putri tertarik pada pria, demikian pula sebaliknya

(Chomaria, 2011: 43). Menurut Santrock (1998), masa remaja ditandai oleh

perubahan besar diantaranya kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan fisik

dan psikologis, pencarian identitas dan membentuk hubungan baru termasuk

mengekspresikan perasaan seksual.

Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku akibat dari perubahan

hormonal yang meningkatkan perasaan seksual, bentuk-bentuk tingkah laku ini

bisa bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku

berkencan, bercumbu, dan bersenggama (Sarwono, 2008).

Menurut Asti (2011), banyak remaja yang dalam gaya berpacarannya sudah

melakukan hubungan terlarang layaknya hubungan suami istri (intercourse).

Santrock (2007) juga mengemukakan bahwa terdapat kemajuan dalam perilaku

seksual yang dilakukan oleh remaja. Ciuman merupakan awal dari terjadinya

hubungan seksual, kemudian mereka saling bercumbu, ciuman lidah, memegang

payudara, memegang penis, menyentuh vagina, melakukan hubungan seksual dan

seks oral.

Sejalan dengan meningkatnya hubungan seksual yang dilakukan oleh

remaja sebelum menikah, terjadi juga peningkatan masalah-masalah seksual

lainnya seperti, penyakit kelamin, kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi dan

(13)

3

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Menurut data BKKBN tahun 2010, remaja perempuan yang kegadisannya

sudah hilang di Surabaya mencapai 54 persen, di Medan 52 persen, Bandung 47

persen, dan Yogyakarta 37 persen (Kompas.com, 28 November 2010). Dalam data

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) tahun 2003 disebutkan

bahwa dari 37.000 responden remaja dan perempuan belum menikah, 22

persennya mengalami kehamilan tak diinginkan. Sedangkan data yang

dikumpulkan oleh Mitra Citra Remaja (MCR) Bandung – PKBI Jabar dari tahun

2001 hingga 2006 terdapat 222 kasus remaja yang mengalami kemahilan tak

diinginkan.

Dalam jurnal ilmu kesehatan oleh Sarantaki dan Koutelekos yang berjudul

Teenage Pregnancy (2007), kehamilan pada remaja bisa terjadi pada semua

lingkungan sosial, akan tetapi tingkat kehamilan dan kelahiran pada remaja akan

berbeda-beda di setiap negara. Seperti yang diungkapkan oleh Jolley (dalam

jurnal ilmu kesehatan oleh Sarantaki dan Koutelekos yang berjudul Teenage

Pregnancy, 2007) bahwa selama satu dekade teakhir remaja menjadi lebih aktif

secara seksual pada usia yang lebih muda dari dekade sebelumnya dan hampir

sepertiga dari remaja usia 15-16 tahun sudah pernah melakukan hubungan

seksual.

Remaja yang hamil di luar nikah akan merasakan dampak psiko-sosial

seperti ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial, selain itu juga akan

terjadi cemoohan dan penolakan dari lingkungan masyarakat sekitar (Sarwono,

2008).

(14)

4

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menikah ketika aku memiliki anak pertama. Aku putus sekolah dan melahirkan bayi di kota lain. Ibuku mengatur agar bayi itu diadopsi. Betapa saat itu aku sungguh-sungguh menderita, menangis dan kuatir, berada sendirian di sebuah kamar yang jauh dari rumah. Aku ingin mati, kemudian ingin hidup agar dapat melihat anak yang aku kandung. Aku melihatnya sebentar begitu ia dilahirkan, dan bertahun-tahun kemudian aku menghubunginya. Ia tidak dapat memaafkan

aku.” – Hope, refleksi seorang dewasa mengenai masa mudanya (dalam Santrock, 2007: 272).

Menurut Coleman (2006), perempuan yang mengalami kehamilan yang

tidak diinginkan, pasti akan kesulitan untuk membuat keputusan akan

kehamilannya apakah akan dilanjutkan atau melakukan aborsi. Hal ini bisa terjadi

pada semua perempuan yang mengalaminya, tanpa memandang usia. Akan tetapi,

pada saat masa remaja kesulitan dalam pengambilan keputusan ini dipengaruhi

oleh berbagai tantangan seperti kurangnya pengalaman, keterbatasan usia dan

tekanan dari lingkungan sekitar.

Tsai dan Wong pada tahun 2003 (dalam jurnal ilmu kesehatan oleh

Sarantaki dan Koutelekos yang berjudul Teenage Pregnancy, 2007)

mengemukakan bahwa kehamilan remaja merupakan salah satu isu utama pada

setiap sistem kesehatan masyarakat. Hal ini terjadi karena kehamilan remaja bisa

memberikan dampak buruk pada keadaan fisik remaja perempuan, kondisi

psikologis, keadaan ekonomi dan status sosial. Anak yang dilahirkan dari

kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja biasanya akan tumbuh dan

dibesarkan dalam keluarga single parent dan hidup dalam kemiskinan. Selain itu

juga ibu remaja sering kali diasosiasikan dengan tingkat pendidikan yang rendah,

gaji yang kecil, pekerja tingkat rendah atau tidak bekerja yang pada akhirnya akan

(15)

5

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

jurnal remaja awal oleh Coleman, 2006), pada umumnya remaja yang mengalami

kehamilan yang tidak diinginkan masih belum siap secara emosional, kognitif,

dan finansial untuk menjalani peran sebagai orangtua sehingga baik remaja

ataupun anak yang dilahirkannya akan beresiko lebih tinggi untuk mengalami

perkembangan yang kurang baik

Sarwono (2008), mengemukakan bahwa remaja yang hamil di luar nikah ini

mengalami stres emosi seperti shock, cemas, malu, takut diketahui orang lain dan

merasa bersalah. Selain itu, masalah lain yang timbul dari kehamilan di luar nikah

bagi remaja adalah putus sekolah, kemungkinan pengguguran kandungan (aborsi)

yang tidak bertanggung jawab dan membahayakan, adanya masalah seksual yang

dapat memberikan akibat di masa dewasa dan pernikahan yang dipaksakan

sehingga pernikahan tersebut tidak memiliki fondasi yang baik. Kehamilan yang

tidak diinginkan diketahui sebagai sebuah peristiwa yang membuat stress

perempuan, mau berapa pun usia mereka (Coleman, 2006).

Pengguguran kandungan (aborsi) dapat menyebabkan timbulnya perasaan

bersalah, depresi dan marah pada diri sendiri (Sarwono, 2008). Mereka takut

menghadapi orang tua, mencemaskan masalah pendidikannya, belum siap secara

emosional untuk menjadi ibu, dan tidak siap untuk menghidupi keluarga. Ketika

mereka melahirkan, mereka adalah ibu-ibu muda yang menghadapi faktor resiko

yang besar, kemungkinan kematian baik ibu maupun anak cukup besar. Sehingga

jalan keluar yang terpikir tak jarang adalah menggugurkan kandungan atau aborsi

dengan berbagai alasan (Asti, 2011). Winters dan Winters (2012) dalam

(16)

6

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Probelm”, menyebutkan bahwa keputusan untuk melakukan aborsi juga

dipengaruhi oleh ras dan status sosial ekonomi. Selama remaja tersebut dari ras

yang baik dan memiliki ekonomi yang sehat maka kehamilan remaja tersebut

dapat dipertahankan (Winters dan Winters, 2012). Selain itu, keputusan untuk

melakukan aborsi juga dipengaruhi oleh keinginan untuk melanjutkan pendidikan

dan pekerjaannya (Sivho, S. Dkk., 2003. dalam J Epidemiol Community Health

yang berjudul Women’s Life Cycle and Abortion Decision in Unintended

Pregnancies). Diperkirakan setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,4

juta jiwa. Parahnya, 800 ribu di antaranya terjadi di kalangan remaja. Demikian

data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

2010 ini (Tribunnews.com, 1 Desember 2010).

Asti (2011) juga mengemukakan bahwa selain aborsi, ditemukan pula kasus

pembuangan bayi dari hasil hubungan seksual di luar nikah. Pembuangan bayi itu

merupakan perilaku biadab yang sangat tidak manusiawi dan dikategorikan

sebagai perilaku kejahatan (kriminal).

Keadaan tersebut menggambarkan bahwa remaja yang mengalami hamil

diluar nikah gagal untuk melakukan penyesuaian diri dari kondisi yang penuh

dengan tekanan. Menurut Schneider (1964), penyesuaian diri adalah suatu proses

yang mencakup respon mental dan tingkah laku yang merupakan usaha individu

agar berhasil mengatasi dan menguasai kebutuhan dalam diri, ketegangan,

frustrasi dan konflik yang dialaminya. Lazarus (1991) menyatakan bahwa

penyesuaian diri adalah proses psikologis dimana seseorang melakukan tingkah

(17)

7

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dilatarbelakangi oleh sejumlah hal tersebut, peneliti bermaksud untuk

melakukan penelitian dengan judul “Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di

Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah Di Kota

Bandung)”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, fokus dalam

penelitian ini adalah bagaimana penyesuaian diri remaja yang hamil di luar nikah.

Remaja yang hamil di luar nikah mengalami schok, cemas, malu, takut dan

merasa bersalah. Selain itu, masalah lain yang muncul adalah putus sekolah dan

kemungkinan aborsi. Situasi tersebut menyebabkan remaja mengalami

ketegangan, frustrasi dan konflik, sehingga remaja tersebut harus melakukan

penyesuaian diri.

Penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan

tingkah laku yang merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi dan

menguasai kebutuhan dalam diri, ketegangan, frustrasi dan konflik yang

dialaminya. Tujuan dari usaha ini adalah untuk memperoleh keselarasan dan

keharmonisan antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan darinya

oleh lingkungan dimana ia tinggal (Schneider, 1964). Dalam penelitian ini akan

digali mengenai penyesuaian diri yang normal menurut Schneider (1964) yang

ditandai oleh beberapa aspek yaitu: a) tidak terdapat emosi yang berlebihan, b)

tidak terdapat perasaan frustrasi, c) tidak terdapat mekanisme psikologis, d)

(18)

8

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memanfaatkan pengalaman masa lalu, dan g) sikap yang realistik dan objektif.

Maka rumusan masalah dari penelitian ini dikaitkan dengan

pertanyaan-pertanyaan tentang: 1) apa saja konflik yang terjadi pada subjek selama dirinya

mengalami kehamilan di luar nikah, 2) perasaan-perasaan apa saja yang muncul

pada subjek selama dirinya mengalami kehamilan di luar nikah, 3) bagaimana

subjek mengatasi konflik yang terjadi selama dirinya mengalami kehamilan di

luar nikah, dan 4) harapan-harapan apa yang diinginkan oleh subjek setelah

dirinya mengalami kehamilan di luar nikah.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa saja konflik yang terjadi pada subjek selama dirinya

mengalami kehamilan di luar nikah.

2. Mengetahui perasaan-perasaan apa saja yang muncul pada subjek

selama dirinya mengalami kehamilan di luar nikah.

3. Mengetahui bagaimana subjek mengatasi konflik yang terjadi selama

dirinya mengalami kehamilan di luar nikah.

4. Mengetahui harapan-harapan apa yang diinginkan oleh subjek setelah

(19)

9

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu

pengetahuan khususnya pada bidang Psikologi Perkembangan Intimacy,

dimana pada masa ini individu menghadapi tugas perkembangan yang

berkaitan dengan pembentukan relasi intim dengan orang lain. Serta

Psikologi Sosial yang berkaitan dengan fenomena remaja yang mengalami

hamil di luar nikah.

2. Manfaat Praktis

Dengan diperolehnya gambaran mengenai penyesuaian diri pada remaja

yang hamil sebelum menikah, maka penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan dan informasi bagi para orang tua, pendidik maupun

individu lainnya terutama remaja akan pentingnya mengontrol dorongan

seksualnya sehingga tidak terjadi kehamilan di luar nikah.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:

1. JUDUL

2. HALAMAN PENGESAHAN

3. PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN SKRIPSI

4. KATA PENGANTAR

(20)

10

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6. ABSTRAK

7. DAFTAR ISI

8. DAFTAR GAMBAR

9. DAFTAR LAMPIRAN

10.BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Fokus Penelitian

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Struktur Organisasi Skripsi

11.BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Remaja

B. Penyesuaian Diri

C. Kehamilan di Luar Nikah

12.BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

B. Teknik Pengumpulan Data

C. Instrumen Penelitian

D. Kriteria Subjek Penelitian

E. Teknik Analisis

F. Keabsahan Data

13.BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(21)

11

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Pembahasan

14.BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

15.DAFTAR PUSTAKA

16.LAMPIRAN-LAMPIRAN

(22)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara

holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah

(Moleong, 2010). Menurut Creswell (dalam Silalahi, 2009) penelitian kualitatif

didefinisikan sebagai suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial

berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk dengan

kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam

sebuah latar alamiah.

Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kasus. Studi kasus menurut Yin

(dalam Silalahi, 2009) adalah penyelidikan empiris yang menyelidiki fenomena

atau peristiwa kontemporer dalam kontek kehidupan nyata ketika batas-batas

antara fenomena dan kontek tidak terlihat jelas dan menggunakan beberapa

sumber bukti. Studi kasus merupakan satu strategi penelitian yang secara umum

lebih cocok digunakan untuk situasi bila pokok bentuk pertanyaan suatu penelitian

berkenaan dengan “bagaimana” atau “mengapa”; bila penelitian hanya memiliki

(23)

38

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

membutuhkan kontrol terhadap peristiwa sebagaimana dalam studi eksperimen;

dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena atau peristiwa

kontemporer kehidupan nyata (masa kini) (Silalahi, 2009).

Adapun alasan penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan

kualitatif karena permasalahan yang akan dibahas bukan berupa angka-angka

tetapi mendeskripsikan secara jelas dan terperinci serta memperoleh data yang

mendalam dari perilaku yang telah diamati oleh peneliti. Hal yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah penyesuaian diri remaja yang hamil di luar nikah,

sehingga akan lebih mendalam jika disajikan berupa kalimat sesuai dengan

keadaan sebenarnya yang dilakukan oleh subjek.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara mendalam (in depth interview). Menurut Bungin (2010), metode

wawancara mendalam (in depth interview) adalah sama seperti metode wawancara

lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan dan cara

melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu

yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara

mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama

informan di lokasi penelitian, kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara

pada umumnya (Bungin, 2010).

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan wawancara

(24)

39

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

wawancara yang dirancang dengan tujuan agar pelaksanaan wawancara lebih

terarah dan topik yang dibahas tidak terlalu luas menyimpang dari tujuan

penelitian. Namun pedoman tersebut tersebut tidak digunakan secara kaku, artinya

selama wawancara berlangsung peneliti dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan

tambahan yang muncul sejalan dengan respon subjek yang diteliti. Hal ini

dilakukan dengan tujuan agar peneliti dapat menemukan permasalahan dan

jawaban yang lebih mendalam.

C. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri.

Oleh karena itu peneliti diharapkan peka dalam menggali

permasalahan-permasalahan yang muncul pada saat penelitian berlangsung. Peneliti harus

paham terhadap metode kualitatif, menguasai teori dan wawasan terhadap bidang

yang diteliti, serta memiliki kesiapan untuk memasuki lapangan (Sugiyono, 2010).

D. Kriteria Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Teknik ini

adalah teknik pengambilan sumber data dengan mengkhususkan pada subjek yang

mengalami masalah yang diteliti (Moleong, 2007). Adapun kriteria subyek

penelitian ini, yaitu:

1. Subjek A yang berusia 18 tahun ketika mengalami hamil di luar nikah.

2. Subjek B yang berusia 20 tahun ketika mengalami hamil di luar nikah.

(25)

40

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu E. Teknik Analisis

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan mulai dari sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun

dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses

pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data (Sugiono, 2010).

Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang

diwawancarai, namun apabila setelah dianalisis jawabannya kurang memuaskan,

maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi hingga datanya sudah jenuh.

Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2010), teknik analisis data

yang digunakan pada penelitian kualitatif ada tiga langkah, yaitu reduksi data,

penyajian data dan verifikasi.

1. Reduksi Data

Tahap pertama yang akan dilakukan dalam analisis data adalah

mereduksi data. Menurut Sugiyono (2010) mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya

bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

(26)

41

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Verifikasi Data

Tahap terakhir dalam analisis data kualitatif adalah verifikasi data

(penarikan kesimpulan). Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

F. Pengujian Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan

uji credibility yang terdiri dari:

1. Triangulasi

Menurut Sugiyono (2010), triangulasi diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

Triangulasi terdiri dari berberapa macam, diantaranya adalah triangulasi

sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Pada penelitian ini

triangulasi yang digunakan adalah triangulasi waktu. Peneliti melakukan

proses wawancara selama dua kali dengan rentang waktu antara 1-2 bulan

(27)

42

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Member Check

Member check dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh data yang

diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan

member check ini dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai

atau setelah mendapat suatu temuan atau kesimpulan (Sugiyono, 2010).

3. Diskusi dengan teman sejawat

Diskusi dengan teman sejawat bertujuan untuk memberi masukan,

bahkan kritik dari awal kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya hasil

(28)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penyesuaian diri pada dua remaja

yang hamil di luar nikah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kedua subjek mengalami approach – avoidance conflict, yaitu konflik yang terjadi karena hanya terdapat satu pilihan yang di dalam pilihan

tersebut memiliki sifat positif dan sifat negatif terhadap kehamilannya.

Selain terhadap kehamilannya, subjek A juga mengalami approach –

avoidance conflict dengan pasangannya dan subjek B dengan

ayahnya.

2. Perasaan-perasaan yang timbul pada kedua subjek ketika dirinya mengalami hamil di luar nikah didominasi oleh perasaan-perasaan

negatif, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap pasangannya.

3. Untuk mengatasi konflik yang terjadi selama subjek A mengalami hamil di luar nikah, subjek A melakukan cara-cara sebagai berikut:

a. Mendatangi temannya untuk meminta saran atas kehamilan di

luar nikah yang dialaminya.

b. Mendatangi pasangannya untuk meminta pertanggungjawaban.

c. Melakukan percobaan aborsi.

(29)

155

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

e. Bersedia dinikahkan oleh kedua orangtuanya dengan

pasangannya, walaupun dirinya merasa jijik, benci, kecewa dan

marah terhadap pasangannya.

Sedangkan ketika mengalami hamil di luar nikah, subjek B mengatasi

konflik dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Melarikan diri dari rumah dan berusaha untuk menggugurkan

kandungannya.

b. Berhenti kuliah dan mengundurkan diri dari pekerjaannya.

c. Memutuskan untuk memberitahukan kehamilannya pada

neneknya.

d. Menikah dengan pasangannya walau tanpa wali dari ayahnya.

4. Kedua subjek memiliki harapan yang hampir sama, yaitu menjalani kehidupan yang lebih baik dan membahagiakan anaknya. Akan tetapi,

subjek A memiliki harapan lain yaitu ingin segera mendapatkan

pasangan yang lebih baik. Sedangkan subjek B berharap agar ia dapat

mewujudkan cita-citanya sebagai wanita karir yang sempat tertunda

akibat kehamilan di luar nikah yang dialaminya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai penyesuian diri pada dua

remaja yang hamil di luar nikah, berikut ini beberapa hal yang perlu

direkomendasikan untuk berbagai pihak yang terkait dan untuk kelancaran

(30)

156

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1. Bagi Remaja yang Mengalami Hamil Di Luar Nikah

Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa remaja yang mengalami

hamil di luar nikah mengalami perasaan-perasaan negatif terhadap

dirinya sendiri maupun orang lain, seperti kesedihan, malu, ketakutan,

dan amarah. Selain itu juga memutuskan untuk mengaborsi

kehamilannya karena perasaan malu dan takut diketahui oleh orang

lain. Oleh karena itu, maka peneliti menyarankan sebaiknya remaja

yang hamil di luar nikah lebih terbuka mengenai permasalahannya

kepada orang-orang di sekitarnya, seperti teman terdekat dan orang

tua agar remaja tersebut mendapatkan masukan solusi tentang

permasalahan yang sedang dihadapinya. Peneliti juga menyarankan

agar remaja yang hamil di luar nikah berusaha untuk

mempertahankan kehamilannya, jangan terburu-buru memutuskan

untuk melakukan aborsi pada kehamilannya.

2. Bagi Orang Tua Yang Anaknya Mengalami Hamil Di Luar Nikah

Sebaiknya orang tua berada di belakang sang anak untuk memberikan

dukungan agar anak merasa tenang, tidak merasa malu untuk

menghadapi lingkungan karena kehamilannya dan mendukung sang

(31)

157

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Bagi Instansi Pendidikan

Sebaiknya diberikan pendidikan seksual yang komprehensif

(Comprehensive Sexuality Edcation, yang tidak hanya memberikan

informasi tentang kesehatan reproduksi saja, tetapi diberikan juga

materi mengenai agama, kepribadian, lingkungan sosial, dan lainnya.

Dengan demikian dapat diharapkan remaja bisa membuat keputusan

sendiri mengenai perilaku seksualnya. Selain itu, pendidikan seksual

yang komprehensif juga dapat mengubah perilaku seksual remaja ke

arah yang lebih positif (IPPF, 2010).

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat mengambil subjek dengan karakteristik yang

berbeda seperti subjek yang mengalami hamil di luar dan memutuskan

untuk aborsi, subjek yang hamil di luar nikah dan memutuskan untuk

menjadi single parent, subjek yang hamil di luar nikah dan

memutuskan untuk menikah dengan pasangannya, subjek yang hamil

di luar nikah dan memutuskan untuk menikah dengan laki-laki lain,

atau yang lainnya. Hal tersebut dilakukan agar penelitian selanjutnya

dapat memperoleh gambaran proses penyesuaian diri remaja yang

(32)

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghifari, A. (2005). Hamil Diluar Nikah Tren Atau Aib?. Bandung: Mujahid.

Ali, M. dan Asrori. (2011). Psikologi Remaja - Perkembangan Peserta Didik.

Cetakan ketujuh. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Asti, B.M. (2011). Gurita Pornografi Membelit Remaja – Menyelamatkan Generasi Muda Islam dari Pusaran Arus Pornografi. Grobongan: Oase Qalbu.

Atkinson, R.L., dkk. (2006). Introduction to Psychology, Eighth Edition: Pengantar Psikologi I, Edisi Kedelapan – Jilid 2, Terjemahan: Nurdjannah Taufiq. Jakarta: Erlangga.

Bastaman, H. D., (2007). Logoterapi – Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Bungin, B. (2010). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Cetakan ke-4. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Chomaria, N. (2011). Saat Anakku Remaja – Solusi Islami Menghadapi Permasalahan Remaja. Solo: Tinta Media.

Coleman, P.K. (2006). Resolution of Unwanted Pregnancy During Adolescence Through Abortion Versus Childbirth: Individual and Family Predictors and Psychological Consequences, dalam Journal Youth Adolescence. 35, 903-911.

(33)

159

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hurlock, E.B. (1980). Developmental PsycologyA Life-Span Approach:

Psikologi Perkembangan – Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan, Terjemahan: Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

IPPF. (2012). Comprehensive Sexuality Education (CSE). London: International Planned Parenthood Federation.

Kartono, K. (1977). Psychologi Wanita: Wanita Sebagai Ibu & Nenek. Jilid 2. Bandung: Alumni.

Koffman, O. (2012). Children Having Children? Religion, Psychology And The Birth Of The Teenage Pregnancy Problem, dalam History of the Human Sciences. 25. (1). 119-134.

Kompas.com. (2010). Separuh Gadis Jabodetabek Tidak Perawan. [Online]. Tersedia: http://megapolitan.kompas.com/read/2010/11/28/1353182/ Separuh.Gadis.Jabodetabek.Tidak.Perawan-4 [4 Mei 2011].

Krulewitch, C. J., dkk. (2003). Adolescent Pregnancy and Homicide: Findings From the Maryland Office of the Chief Medical Examiner, 1994-1998, dalam Child Maltreatment.8. (2). 122-128.

Kusumahadi, P. (1991). Hamil Sebelum Menikah, Siapa Yang Salah?. Dokumen WKBT Adhiwarga PKBI Daerah Istimewa Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.

Lazirus, R.S. (1991). Patterns of Adjusment. Tokyo: Mc Graw – Hill Kogakusha. Ltd.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(34)

160

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PKBI Jabar. (2006). Deskripsi Singkat Kasus Konseling dan Medis MCR (Bandung) – PKBI Jabar tahun 2001-2006. Data Kasus pada MCR (Bandung): Tidak Diterbitkan.

Santelli, J. S., dkk. (2006). An Exploration of the Dimensions of Pregnancy Intentions Among Women Choosing to Terminate Pregnancy or to Initiate Prenatal Care in New Orleans, dalam Am J Public Health. 96. (11). 2009-2015.

Santrock, J.W. (1998). Life Span Development. Jakarta: Erlangga

Santrock, J.W. (2007). Adolescence, Eleventh Edition: Remaja Edisi 11 – Jilid 1,

Terjemahan: Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga.

Sarantaki, R.M., dan Koutelekos, R.N., (2007). Teenage Pregnancy, dalam Health Science Journal – International Journal of Nursing Research and Review. 1. (2). 1-6.

Sarwono, S.W. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Schneider, A.A. (1964). Personal Adjustment And Mental Health. NewYork: Holt, Rinehart and Winston.

Seminum, Y. (2006). Kesehatan Mental 1 – Pandangan Umum Mengenai Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental Serta Teori-Teori yang Terkait.

Yogyakarta: Kanisius.

Sihvo, S., dkk. 2003. Women’s Life Cycle And Abortion Decision In Unintended

Pregnancies, dalam J Epidemiol Community.57. 601-605.

Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

(35)

161

Sopiyanti Intan Solihat, 2013

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tribunnews.com. (2010). Astaga!! 800 Ribu Remaja Lakukan Aborsi. [Online]. Tersedia: http://www.tribunnews.com/2010/12/01/astaga-800-ribu-remaja-lakukan-aborsi [14 Juni 2011].

Wijaya, A. (2006). Seks Bebas. [Online]. Tersedia: www.drawclinic.com. [4 Mei 2011].

Winters, L.I., dan Winters, P.C. (2012). Black Teenage Pregnancy: A Dynamic Social Problem, dalam Sage Open. 2. 1-14.

Wiramihardja, S.A. (2007). Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Refika Aditama.

Gambar

Gambar 4.2 Bagan Alur Proses Penyesuaian Diri Subjek B .....................

Referensi

Dokumen terkait

Transistor PMOS terbuat dari substrat dasar tipe-n dengan daerah source dan drain didifusikan tipe p + dan deerah kanal terbentuk pada permukaan tipe p. Positif MOS

1) Menetapkan materi layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan atau permasalahan siswa yang akan dikenai layanan. 2) Menetapkan tujuan atau hasil yang ingin dicapai. 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Oleh karena hasil tersebut, maka dilakukan kembali uji beda dengan menggunakan uji K independent sample test dengan Kruskal Wallis Test, untuk mengetahui apakah ada atau

atau materi penelitian yang sering disebut sebagai bahan hukum. f) Peraturan DPRD Kabupaten Sleman Nomor 1 tahun 2011. tentang Tata

Telah dilakukan Rekondisi turbin generator pada mini plant boiler agar daya keluaran yang dikonversikan dari Steam Boiler di Workshop Instrumentasi dapat

[r]

Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Semua penyitaan yang telah dilakukan menjadi.. hapus