• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN

LOMBA BUDAYA MUTU DI SEKOLAH DASAR

TAHUN 2016

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

(2)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

i

KATA PENGANTAR

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam rangka Pembinaan Peningkatan

Budaya Mutu di Sekolah Dasar akan melaksanakan pemilihan sekolah model terbaik Sekolah

Berbudaya Mutu. Pemilihan ini difokuskan pada penilaian mutu pendidikan secara keseluruhan

(whole school), dengan tetap memberikan apresiasi kepada sekolah yang memperlihatkan

katergori tertentu dari mutu yang dinilai. Kategori ini yaitu 1) budaya mutu pembelajaran, 2)

budaya mutu ekstrakurikuler, 3) budaya mutu manajemen berbasis sekolah , dan 4) budaya

mutu pengelolaan perpustakaan sekolah.

Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang penting dalam membentuk siswa menjadi

manusia yang memiliki sikap penuh optimisme, berani, terampil, berperilaku kooperatif,

individu yang ulet, disiplin, beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang. Sekolah yang

memiliki keunggulan budaya mutu dapat dilihat dari beberapa variabel seperti perolehan nilai,

perilaku siswa, proses pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler, kondisi fisik sekolah,

kinerja perpustakaan, lingkungan sekolah, budaya sekolah, dan manajemen sekolahnya, yang

berpengaruh terhadap kinerja individu dan mutu sekolah itu sendiri.

Kegiatan Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini dimaksudkan untuk memberikan

apresiasi dan motivasi para pelaku pendidikan dalam melakukan pembinaan budaya mutu

untuk mewujudkan pengembangan bakat, prestasi maupun kepribadian siswa selaras dengan

program peningkatan dan pembinaan mutu sekolah dasar pada tingkat nasional.

Agar kegiatan ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, maka disusun panduan

ini untuk dijadikan sebagai acuan pemilihan model terbaik Budaya Mutu di Sekolah Dasar.

Jakarta, 15 Februari 2016

Direktur Pembinaan Sekolah Dasar

(3)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Dasar Hukum ... 2

C.

Pengertian Sekolah Dasar Berbudaya Mutu ... 3

D.

Tujuan ... 5

E.

Hasil Lomba Budaya Mutu ... 6

F.

Sasaran ... 6

BAB II KRITERIA, PERSYARATAN, DAN MEKANISME PENILAIAN LOMBA BUDAYA

MUTU SEKOLAH DASAR ... 8

A.

Kriteria peserta lomba ... 8

B.

Persyaratan Peserta Lomba ... 8

C.

Komponen Penilaian ... 9

D.

Prosedur Pelaksanaan ... 10

(4)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini selalu menjadi perhatian berbagai kalangan, tidak

hanya kalangan pendidikan, tetapi juga masyarakat. Mereka menginginkan munculnya

perubahan dalam hal meningkatnya kualitas pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa

kualitas pendidikan kita belum sebagaimana yang diharapkan bila dibandingkan dengan di

negara lain.

Menghadapi abad 21, tuntutan terhadap peningkatan kualitas pendidikan semakin kuat. Hal

ini dikarenakan antara lain oleh: (1) kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2)

persaingan global yang semakin ketat, dan (3) kesadaran masyarakat (orang tua siswa)

akan pendidikan yang berkualitas semakin tinggi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang terjadi pada akhir-akhir ini telah membawa dampak perubahan dalam

berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga permasalahan dapat dipecahkan dengan

mengupayakan penguasaan serta peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang kurang bisa mengantisipasi

perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak mampu mengatasi

persoalan-persoalan hidup yang selalu berkembang dengan pesat.

Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam membentuk siswa

menjadi manusia yang optimis, berani, terampil, berperilaku kooperatif, ulet, disiplin,

beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang. Sekolah-sekolah yang memiliki

keunggulan budaya mutu tertentu biasanya dapat dilihat dari beberapa variabel yang

mempengaruhinya seperti perolehan nilai, kondisi fisik, lingkungan sekolah, dan budaya

sekolah. Untuk mewujudkan sekolah berbudaya mutu, setidaknya ada lima faktor penting

yang perlu mendapat perhatian, yaitu: 1) kepemimpinan yang tangguh, 2) visi-misi sekolah

yang jelas, 3) iklim budaya yang aman dan kondusif, 4) memiliki harapan yang tinggi, dan 5)

melakukan monitoring kemajuan siswa secara berkelanjutan.

Untuk mewujudkan budaya mutu di sekolah tersebut Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar

(5)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

2

pembelajaran yang bermutu, perbaikan sarana dan prasana, penataan managemen sekolah,

program pendidikan karakter, program sekolah bersih dan sehat, program optimalisasi

kinerja perpustakaan dan berbagai program lainnya. Direktorat juga telah melaksanakan

berbagai jenis lomba sebagai bentuk apresiasi pada sekolah-sekolah yang berhasil, seperti

lomba Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), sekolah dasar bersih dan sehat, dan sebagainya.

Lomba Budaya Mutu di sekolah dasar tahun 2016 merupakan kelanjutan dan perbaikan dari

lomba sejenis tahun 2014. Dalam Lomba tahun 2016 ini, seluruh sekolah peserta dievaluasi

dari seluruh komponen budaya mutu secara komprehensif (whole school assessment), sehingga penilaian menjadi lebih terpadu.

Lomba dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada seluruh propinsi di

Indonesia untuk mengirimkan wakil-wakil sekolah terbaiknya, yang kemudian akan dipilih

melalui tiga tahapan seleksi yaitu seleksi administratif (desk evaluation), seleksi visitasi lapangan, dan seleksi presentasi (grand final). Seleksi yang terakhir ini akan menetapkan sekolah berbudaya mutu tingkat nasional.

B.

Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar

Nasional Pendidikan, yang telah diperbarui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32

Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410;

4. Surat Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(6)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

3

C.

Pengertian Sekolah Dasar Berbudaya Mutu

Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau upaya baik yang

tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai sebagai layanan

prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik sesuai dengan Standar Nasional

Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu mencakup input (segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar), proses (berubahnya peserta didik dari belum

terdidik menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar).

Budaya mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat yang digunakan

sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang bermutu tinggi bagi masyarakat

pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-nilai dan keyakinan. Nilai merupakan

penghayatan warga sekolah tentang apa yang dianggap benar-salah, baik-buruk, keindahan

dan ketidakindahan, layak dan tidak layak; sedangkan Keyakinan merupakan sikap tentang

bagaimana cara sesuatu seharusnya dilakukan. Untuk itu keyakinan merupakan sesuatu

yang penting, berharga, bersifat konseptual yang harus diyakini dan dihayati sebagai dasar

untuk bersikap dan bertindak. Dengan demikian budaya sekolah awalnya merupakan

aturan dan tata tertib yang disepakati bersama oleh warga sekolah, dihayati dan dilakukan

terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.

Budaya sekolah memiliki core culture yaitu pengembangan karakter peserta didik, baik karakter religius, humanis, nasionalis, maupun demokratis yang didukung oleh sub culture pengelolaan manajemen yang baik, lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta media

belajar dan perpustakaan yang memadai. Baik core culture maupun sub culture-nya harus merupakan budaya yang bermutu.

Sekolah Dasar berbudaya Mutu adalah sekolah dasar yang memberikan layanan prima yang

merefleksikan budaya mutu. Budaya Mutu Sekolah Dasar tercermin pada

komponen-komponen: (1) pembelajaran dan ekstrakurikuler yang efektif dalam pembentukkan

karakter peserta didik, (2) kepemimpinan kepala sekolah disertai dengan manajemen

berbasis sekolah termasuk didalamnya sekolah bersih dan sehat (3) pengelolaan

perpustakaan mendukung keefektifan pembelajaran dan menumbuhkembangkan budaya

baca warga sekolah, dan (4) lingkungan sekolah yang merefleksikan kondisi bersih, rapih,

dan sehat.

Dengan demikian, sekolah dasar yang mengimplementasikan budaya mutu sekolah secara

(7)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

4

pembinaan bagi Dinas Pendidikan. Dalam hal ini, Depdiknas (2000) telah merumuskan

beberapa elemen budaya mutu sekolah sebagai berikut: (1) informasi kualitas untuk

perbaikan, bukan untuk mengontrol, (2) kewenangan harus sebatas tanggungjawab, (3)

hasil diikuti penghargaan atau sanksi, (4) kolaborasi, sinergi, bukan persaingan sebagai

dasar kerjasama, (5) warga sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya, (6) atmosfir

keadilan, (7) imbal jasa sepadan dengan nilai pekerjaan, dan (8) warga sekolah merasa

memiliki sekolah.

Budaya mutu sekolah dapat dikembangkan pada tataran spirit, tataran teknis dan tataran

sosial. Oleh karena itu, Budaya mutu sekolah dapat disebarluaskan, dilombakan bahkan

diadaptasi oleh sekolah lain. Lomba Budaya Mutu Sekolah merupakan kegiatan pembinaan

sekolah dasar melalui evaluasi kinerja sekolah terutama terkait aspek pembelajaran dan

ekstrakurikuler dalam pengembangan pendidikan karakter, manajemen berbasis sekolah

serta lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, dan pengelolaan perpustakaan. Untuk

itulah, agar budaya mutu sekolah tersebut terus tumbuh dan berkembang serta berimbas

pada sekolah-sekolah lain, perlu dilombakan secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah,

kecamatan/gugus, kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional. Jenis lomba budaya

mutu sekolah yang dilombakan untuk tahun 2016 adalah lomba budaya mutu secara

keseluruhan (whole school development). Meskipun demikian, sekolah-sekolah yang sudah mencapai kriteria tertentu secara keseluruhan, dan memperlihatkan keunggulan dalam

salah satu komponen budaya mutu, diberikan apresiasi dalam lomba. Keunggulan dalam

komponen lomba termasuk:

1) Budaya Mutu

komponen

Pembelajaran;

2) Budaya Mutu

komponen

Kegiatan Ekstrakurikuler;

3) Budaya Mutu

komponen

MBS;

4) Budaya Mutu

komponen

Perpustakaan Sekolah; dan

(8)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

5

Gambar 1. Komponen Lomba Budaya Mutu

D.

Tujuan

1. Tujuan Umum Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah:

Mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan

prima dan menjadi benchmark (patok duga) bagi sekolah lain di sekitarnya dan acuan bagi pembinaan para pemangku kepentingan.

2. Tujuan Khusus Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah:

a. Menemukan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dengan segala kekhasan dan

keunggulannya masing-masing sebagai model yang baik (good practices) bagi sekolah lain.

b. Menghimpun berbagai pengalaman inspiratif dari sekolah dasar yang memiliki

budaya mutu dan lingkungan yang bermutu

c. Mendokumentasikan dan mensosialisasikan pengalaman inspiratif pengembangan

budaya mutu pembelajaran, kepemimpinan dan manajemen, pengembangan

perpustakaan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler kepada sekolah dasar di

seluruh Indonesia.

Pembelajaran Manajemen Berbasis

Sekolah

Ekstra Kurikuler

Perpustakaan Sekolah

(Whole School)

Sekolah Berbudaya

Mutu

1

4

3

SEKOLAH

(9)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

6

d. Memotivasi para pemangku kepentingan, baik di satuan pendidikan sekolah dasar

maupun Pemerintah Daerah, untuk mewujudkan sekolah dasar yang memiliki

budaya mutu dalam memberikan layanan prima kepada peserta didik.

E.

Hasil Lomba Budaya Mutu

1. Hasil Jangka Pendek

a. Terpilihnya sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dengan segala kekhasan dan

keunggulannya masing-masing,

b. Terdokumentasikan dan tersosialisasikan budaya mutu ke sekolah dasar di seluruh

Indonesia.

2. Hasil Jangka Panjang

a. Bertumbuhkembangnya motivasi para pemangku kepentingan, baik di satuan

pendidikan sekolah dasar maupun Pemerintah Daerah, dalam pembinaan budaya

mutu sekolah dasar dan layanan prima kepada peserta didik,

b. Bertumbuhkembangnya sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dan dapat

dijadikan model dalam pembinaan layanan prima sekolah dasar baik di setiap

provinsi maupun kabupaten/kota.

F.

Sasaran

Sasaran kegiatan lomba budaya mutu sekolah dasar sebanyak total 510 sekolah, dengan

sasaran sebagai berikut :

1. Sekolah Dasar (SD) Negeri Pembina/Rujukan

2. Sekolah Dasar Negeri

3. Sekolah Dasar Swasta

4. Sekolah Dasar Negeri di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T)

5. Sekolah Dasar Swasta di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T)

Masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi mengirimkan Sekolah Dasar peserta lomba

dengan rincian: 2 SD Pembina/Rujukan, 5 SD Negeri, 5 SD Swasta, 2 SD Negeri di Wilayah

(10)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

7

Tabel 1: Sasaran Lomba Budaya Mutu Per Provinsi

No Kategori

Seleksi Dokumen Portofolio

Keterangan Negeri Swasta

1. SD Pembina/Rujukan 2 -- Juara 1 dan 2 di tingkat provinsi

2. Sekolah Dasar (lain) (SD Berbudaya Mutu)

5 5 Juara 1, 2, 3 dan Harapan 1 dan 2 di tingkat provinsi

3 SD di Wilayah 3T 2 1 Juara 1, dan 2 untuk SD negeri; dan Juara 1 untuk SD Swasta di tingkat provinsi

Jumlah 15 SD 15 SD hasil seleksi provinsi

dikirim ke Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.

Total Sasaran 15 x 34 = 510 SD

Dari 510 sekolah dasar peserta yang menjadi sasaran lomba tersebut, akan dilakukan

penilaian Tahap I (Desk Evaluation) untuk memilih 238 sekolah dasar. Selanjutnya, akan dilakukan penilaian Tahap II (visitasi) ke sekolah melalui validasi dokumen, observasi, dan

wawancara. Berdasar hasil visitasi akan ditetapkan sekolah dasar yang diundang mengikuti

(11)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

8

BAB II

KRITERIA, PERSYARATAN, DAN MEKANISME

PENILAIAN LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR

A.

Kriteria peserta lomba

1. Memiliki potensi budaya mutu pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler untuk

penumbuhan budi pekerti, MBS, Perpustakaan dan budaya baca.

2. Sekolah yang terbaik di lingkungannya.

3. Sekolah tidak terlibat kegiatan kekerasan (tawuran pelajar), narkoba, bulliying atau sejenisnya.

4. Sekolah mudah untuk diakses dan terjangkau oleh sekolah lain.

5. Sekolah yang layak mengikuti lomba Berbudaya Mutu di SD.

6. Sekolah mampu menyusun portofolio tentang budaya mutu yang dikembangkan di

sekolahnya.

7. Sekolah belum pernah memperoleh predikat Juara 1, 2 dan 3 Tingkat Nasional pada

lomba sejenis tahun 2014 dan 2015 baik secara keseluruhan (whole) maupun perkomponen.

8. Sekolah harus memiliki akreditasi yang masih berlaku pada saat lomba berlangsung

sebagai berikut:

a. SD Pembina/Rujukan harus akreditasi A,

b. SD Negeri dan SD Swasta harus akreditasi minimal B,

c. SD Negeri dan SD Swasta di Wilayah 3T diutamakan akreditasi B.

B.

Persyaratan Peserta Lomba

1. Sekolah yang diusulkan sebagai peserta Lomba Budaya Mutu tingkat nasional

ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

2. Sekolah menyerahkan dokumen portofolio tentang budaya mutu dalam rentang waktu

yang sudah ditetapkan.

3. Setiap provinsi mengirimkan 2 SD Pembina/Rujukan, 5 SD Negeri, 5 SD Swasta, 2 SD

Negeri di ibukota kabupaten/kota wilayah 3T, dan 1 SD Swasta di ibukota

(12)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

9

C.

Komponen Penilaian

Penilaian Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar dimaksudkan untuk melihat kuantitas dan

kualitas pelaksanaan seluruh program yang mendukung bertumbuhnya budaya mutu di

sekolah yang meliputi komponen:

Tabel 2: Komponen Penilaian Lomba Budaya Mutu

No Komponen Penilaian Aspek Yang Dinilai

1 Profil dan Program Sekolah • Cover • Visi dan Misi Sekolah • Struktur Organisasi Sekolah

• Program Makro (Renstra) pengembangan budaya mutu di sekolah dalam 4 tahunan

• Program Mikro (Rencana kegiatan tahunan/ Rencana operasional sekolah dalam 1 tahunan)

• Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)

• Program: Pembelajaran, Kegiatan ekstrakurikuler, Manajemen berbasis sekolah, Perpustakaan sekolah, Sekolah Bersih Sehat (UKS)

2 Pembelajaran • Perangkat Pembelajaran

• Pelaksanaan Pembelajaran • Evaluasi Pembelajaran

• Produk hasil pembelajaran siswa • Prestasi dalam pembelajaran

3 Manajemen Berbasis Sekolah • Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran • Manajemen Peserta Didik

• Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan • Manajemen Sarana dan Prasarana

• Manajemen Pembiayaan

• Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat • Manajemen Budaya dan Lingkungan Sekolah 4 Ekstrakurikuler • Struktur Organisasi/Pembagian Tugas pembinaan

ekstrakurikuler

• Program kegiatan ekstrakurikuler • Pelaksanaan Ekstrakurikuler • Sarana dan Prasarana

• Pelibatan/kerjasama pemangku kepentingan dan prestasi

• Prestasi bidang Ekstrakurikuler

5 Perpustakaan • Struktur Organisasi atau Pembagian Tugas Perpusatakaan

• Pengelolaan perpustakaan sekolah • Layanan perpustakaan

• Koleksi perpustakaan • Tenaga perpustakaan • Sarana dan prasarana

(13)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

10

Tambahan Komponen Penilaian untuk SD Pembina/Rujukan

Usaha Kesehatan Sekolah (khusus untuk LBM SD Pembina/Rujukan)

• Struktur organisasi UKS • Pembagian Tugas • Program UKS

• Pendidikan Kesehatan • Layanan Kesehatan

• Perilaku hidup bersih dan sehat

Peran Pembinaan • Gugus

• Kecamatan • Kabupaten/Kota

D.

Prosedur Pelaksanaan

Pelaksanaan lomba budaya mutu dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan sebagai

berikut:

1. Sosialisasi

 Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar mengirimkan surat pemberitahuan kepada 34

(tiga puluh empat) Dinas Pendidikan Provinsi tentang kegiatan dan pelaksanaan

Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar.

 Dinas Pendidikan Provinsi melakukan seleksi dan menetapkan 15 sekolah yang

diikutkan dalam Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar sesuai dengan rambu-rambu

kriteria yang ditetapkan Direktorat, sesuai Tabel 1.

2. Pengumpulan Dokumen

Masing-masing sekolah menyusun rangkuman dokumen portofolio kegiatan

(14)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

11

Tabel 3. Rangkuman Dokumen Portofolio Budaya Mutu

I. Profil Sekolah Jumlah

Halaman

Keterangan

a. Cover

Max 8 hlm Fotokopi dari dokumen asli b. Lembar Pengesahan

c. Identitas Sekolah d. Kata Pengantar e. Daftar Isi f. Pendahuluan g. Visi dan Misi Sekolah h. Struktur Organisasi Sekolah

II. Program Fotokopi dari

dokumen asli a. Program makro (Renstra) pengembangan budaya mutu

di sekolah dalam 4 tahunan

Max 8 hlm b. Program mikro (Rencana kegiatan tahunan/ Rencana

operasional sekolah dalam 1 tahunan)

c. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)

d. Program:

 Pembelajaran

 Kegiatan ekstrakurikuler  Manajemen berbasis sekolah  Perpustakaan sekolah

 UKS (khusus SD Pembina/Rujukan) III. Pelaksanaan

a. Struktur organisasi dan penanggungjawab setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu:

 pembelajaran,

 kegiatan ekstrakurikuler,  manajemen berbasis sekolah,  perpustakaan sekolah,

 UKS (khusus SD Pembina/Rujukan).

Max 20 hlm

Fotokopi dari dokumen asli

b. Pelaksanaan setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu:

 pembelajaran,

 kegiatan ekstrakurikuler,  manajemen berbasis sekolah,  perpustakaan sekolah,

 UKS (khusus SD Pembina/Rujukan),  Peran SD Pembina/Rujukan.

c. Laporan kegiatan setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu:

 pembelajaran,

 kegiatan ekstrakurikuler,  manajemen berbasis sekolah,  perpustakaan sekolah,

 UKS (khusus SD Pembina/Rujukan),  Peran SD Pembina/Rujukan.

(15)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

12

IV. Evaluasi

a. Hasil Evaluasi Diri Sekolah terhadap kegiatan :  Pembelajaran,

 kegiatan ekstrakurikuler,  manajemen berbasis sekolah,  perpustakaan sekolah,

 UKS dan Peran SD Pembina/Rujukan (khusus SD

Pembina/Rujukan). 7 hlm

b. Sekolah memiliki unit dan prosedur operasional standar dalam monitoring evaluasi untuk menjamin kualitas pelaksanaan seluruh jenis kegiatan pengembangan budaya mutu.

c. Sekolah menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi terhadap seluruh jenis kegiatan pengembangan budaya mutu.

V. Prestasi (3 tahun terakhir)

a. Akademik 2 hlm

b. Non-akademik

(Semua jenis prestasi yang dicapai oleh siswa, guru, KS atau sekolah yang relevan dengan pengembangan budaya mutu sekolah)

Fotokopi sertifikat

VI. Penutup 1 hlm

VII. Lampiran-Lampiran

A. Pembelajaran Semua Lampiran

dalam bentuk CD/DVD/flashdisk 1. Perangkat Pembelajaran

a. Contoh Silabus dan RPP b. Contoh Bahan Pengayaan 2. Pelaksanaan pembelajaran

a. Komponen Pembelajaran (bukti berupa daftar hadir siswa & guru, foto ruang kelas, jadual pelajaran, foto media pembelajaran yang digunakan, foto hasil karya siswa, format evaluasi siswa untuk sikap, pengetahuan & keterampilan, daftar nilai, foto sumber bahan ajar)

b. Program pendampingan (program remedial dan pengayaan) bukti berupa dokumen program remedial & pengayaan

c. Pelaksanaan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup)

d. Pembelajaran di dalam dan luar kelas 3. Penilaian

a. Dokumen penilaian siswa (Contoh Rubrik Penilaian, Contoh Rapor (1 kelas)

b. Dokumen penilaian evaluasi diri guru (bukti berupa daftar hadir guru, foto kegiatan guru/pendampingan siswa, foto KKG)

4. Foto pembelajaran di dalam dan luar kelas berbasis aktivitas

5. Foto pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

(16)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

13

B. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Program Ekstrakurikuler (memuat program ekskul yang ada di sekolah)

a. Jenis program kegiatan b. Rencana strategi 4 tahunan c. Rencana strategi 1 tahunan

d. Visi, misi ekskul (memuat program ekskul yang ada di sekolah)

e. Struktur organisasi ekskul (Dokumen struktur dan, SK/Surat Tugas Penanggung Jawab Kegiatan)

f. Pembiayaan 2. Pelaksanaan

a. Tenaga pendidik b. Peserta didik c. Jadual pelaksanaan

d. Daftar hadir pembina/instruktur dan siswa e. Implementasi kegiatan Ekskul

f. Keterlibatan warga sekolah dan stakeholders g. Evaluasi kegiatan ekskul

3. Sarana-Prasarana (Foto Sarana Prasarana) disesuaikan dengan ekskul yang dilaksanakan di sekolah

4. Prestasi kegiatan ekskul (daftar, sertifikat penghargaan/piagam/piala, foto tingkat Internasional, Nasional, Provinsi dan Kab/Kota maksimal 3 tahun terakhir)

5. Foto Kegiatan Ekskul C. Manajemen Berbasis Sekolah

1. Perencanaan MBS bukti dokumen berupa: (surat undangan rapat kegiatan sekolah, notulen rapat, daftar hadir rapat, dll)

2. Pengorganisasian MBS bukti dokumen berupa: (struktur organisasi sekolah, struktur komite sekolah, dll)

3. Pelaksanaan 7 komponen MBS a.n:

a. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran; (bukti berupa dokumen pengembangan

kurikulum dan pembelajaran melibatkan komite sekolah termasuk TOGA, TOMAS dan DUDI) b. Manajemen Peserta Didik

(tata tertib kelas, dll)

c. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

(pembagian tugas PTK, dll) d. Manajemen Sarana-Prasarana

(bukti berupa dokumen pengembangan sarana prasarana tanpa dibantu bantuan sosial) e. Manajemen Pembiayaan

f. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat (bukti berupa dokumen melibatkan orangtua yang memiliki profesi tertentu sebagai pendamping guru dalam materi tertentu) g. Manajemen Budaya dan Lingkungan Sekolah

(17)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

14

4. Penerapan Prinsip MBS:

a. Kemandirian 5. Kepemimpinan Sekolah :

Program dan pelaksanaan supervisi, kewirausahaan dan sistem informasi manajemen

6. Foto kegiatan terkait MBS D. Perpustakaan meliputi:

1. Pengelolaan Perpustakaan; a. Visi dan Misi Perpustakaan b. Struktur Organisasi 2. Layanan Perpustakaan

a. Jam Buka Perpustakaan b. Jenis Layanan

c. Jadwal kunjungan masing-masing kelas bukti berupa daftar kunjungan siswa

d. Promosi/sosialisasi perpustakaan sekolah (bukti berupa pengumuman penggunaan perpustakaan, dll)

e. Kegiatan perpustakaan terintegrasi dengan pembelajaran (bukti berupa RPP dan tugas siswa, dan foto)

f. Laporan kegiatan perpustakaan

g. Kerjasama perpustakaan sekolah dengan instansi terkait (bukti berupa surat perjanjian kerjasama, hibah)

3. Koleksi Perpustakaan

a. Jenis Koleksi meliputi (daftar buku, terbitan berkala, audio visual, multimedia)

b. Jumlah Koleksi

c. Koleksi referensi perpustakaan meliputi (buku teks pelajaran, buku panduan guru, buku pengayaan, kamus/ensiklopedi dan sumber belajar lainnya)

d. Penambahan koleksi (sumber penambahan koleksi; hibah, alumni, masyarakat, dll)

e. Kegiatan penataan/penyusunan kembali koleksi perpustakaan yang telah selesai baca (bukti berupa foto kegiatan)

f. Pemeliharaan dan perawatan Perpustakaan 4. Tenaga Perpustakaan

a. Jumlah tenaga

b. Kualifikasi tenaga perpustakaan

c. Upaya peningkatan kompetensi/kapasitas petugas perpustakaan

d. Daftar hadir petugas 5. Sarana-Prasarana Perpustakaan

a. Luas ruangan Perpustakaan (minimal 7 x 8m) b. Kelengkapan ruangan perpustakaan (area/sudut

(18)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

15

Dinas Pendidikan Provinsi dapat segera melakukan proses-proses sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan selanjutnya dokumen dikirimkan kepada Panitia Penyelenggara Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar dengan alamat:

3. Penilaian

Penilaian akan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

a) Tahap I: Penilaian Portofolio Sekolah (Bobot 20%)

Pada tahap I dokumen portofolio untuk lomba budaya mutu sebanyak 510 sekolah

dari 34 provinsi. Tim penilai menilai portofolio berdasarkan instrumen penilaian.

Tim Penilai akan memilih dan menetapkan 238 sekolah dasar dari hasil penilaian

portofolio untuk mengikuti penilaian Tahap II (Visitasi Sekolah). c. Sarana Perpustakaan: (kursi dan meja baca

pengunjung, kursi dan meja kerja pustakawan, meja sirkulasi, dan meja multimedia, rak buku, rak majalah, katalog, dll)

d. Untuk point b dan c bukti berupa dokumen inventaris di ruang perpustakaan)

e. Lokasi Perpustakaan (bukti berupa foto/denah) 6. Foto kegiatan perpustakaan

E. SD Pembina/Rujukan

Khusus SD Pembina/Rujukan semua dokumen dipenuhi sesuai komponen penilaian Lomba dan Lampiran A s.d. Lampiran D ditambah kelengkapan dokumen di bawah ini.

1.Program SD Pembina/Rujukan 2. Program UKS

a. Dokumen kegiatan pendidikan kesehatan (dokter kecil, apotik hidup, sanitasi, dll)

b. Dokumen Layanan Kesehatan (kerjasama dengan Puskesmas)

c. Dokumen Pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (operasi semut, cuci tangan, dll)

d. Foto ruang dan kegiatan UKS 3. Peran SD Pembina/Rujukan

a. Gugus b. Kecamatan c. Kabupaten/Kota

Direktur Pembinaan Sekolah Dasar

u.p. Kasubdit Kurikulum

Gedung E, Lantai 18, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270

(19)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

16

b) Tahap II: Visitasi Sekolah (Bobot 40%)

Sekolah yang terpilih pada penilaian Tahap I sejumlah 238 sekolah (34 SD

Pembina/Rujukan, 68 SD Negeri, 68 SD Swasta, dan 68 SD di Wilayah 3T) akan

dilaksanakan penilaian Tahap II (Visitasi). Visitasi dilakukan oleh tim penilai

kepada kepala sekolah, guru, siswa, orangtua dan tokoh masyarakat. Tim Penilai

melakukan validasi dan klarifikasi data yang ada di dokumen sekolah. Selanjutnya,

Tim Penilai akan melakukan observasi terhadap aktivitas program-program

sekolah disesuaikan dengan dokumen yang telah dikirimkan berdasarkan

indikator penilaian lomba yang telah ditetapkan dan melakukan wawancara

dengan warga sekolah untuk melengkapi data penilaian. Hasil penilaian visitasi

akan dijadikan sebagai salah satu bahan penentuan pemenang.

c) Penilaian Tahap III: Grand Final (Bobot 40%)

Pada penilaian Tahap III (Grand Final ) peserta akan dinilai melalui presentasi dan wawancara.

Penilaian presentasi dan wawancara dilakukan kepada peserta lomba sesuai Tabel

2. Presentasi dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara lebih mendalam

serta menilai kapasitas kepemimpinan dan manajerial tentang budaya mutu

sekolah, dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan

mengevaluasi program-program di masing-masing sekolah. Waktu presentasi dan

wawancara 30 menit dengan rincian 10 menit paparan, 20 menit tanya jawab dan

wawancara untuk mendalami, mengklarifikasi, mengeksplorasi temuan-temuan

pada data yang telah dikirimkan dan hasil visitasi.

d) Stand Pameran

Peserta yang masuk penilaian Tahap III (Grand Final) harus memajangkan hasil dan proses budaya mutu dengan berbagai kreasi sekolah yang berisi pelaksanaan

program budaya mutu di sekolah masing-masing yang didukung dengan foto, film,

video, poster, leaflet, booklet, hasil karya guru, karya siswa atau bentuk lain

kegiatan program budaya mutu. Poster dibuat pada kertas karton dan atau bahan

lain yang memungkinkan untuk dibawa dan dipajang dengan ukuran sesuai

kebutuhan. Stand pameran yang terbaik akan diberikan penghargaan berdasarkan

(20)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

17

4. Menetapkan Peringkat SD Berbudaya Mutu Terbaik

Berdasarkan hasil presentasi lomba budaya mutu di sekolah dasar, Tim Penilai

menetapkan 6 (enam) peringkat SD Berbudaya Mutu Terbaik di Sekolah Dasar untuk SD

Pembina/Rujukan, SD Negeri, SD Swasta, SD Negeri di wilayah 3T, dan SD Swasta di

(21)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

18

Secara skema Pelaksanaan Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar dapat digambarkan

sebagai berikut:

SOSIALISASI

PENILAIAN

 Surat kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi  Rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi  Seleksi sekolah oleh Dinas Pendidikan Provinsi

 Dinas Pendidikan Provinsi menetapkan sekolah terpilih sebagai peserta lomba.

 Setiap provinsi mengirimkan 15 sekolah

Sekolah melengkapi dokumen portofolio sesuai panduan ini.

Penilaian Tahap I: Dokumen Portofolio Sekolah

Penilaian dokumen dari 510 SD, (68 SD Pembina/ Rujukan,170 SDN dan 170 SDS, 68 SDN di 3T, dan 34 SDS di 3T)

Penilaian Tahap II: Visitasi Sekolah

Kunjungan ke sekolah sejumlah 238 SD untuk validasi, klarifikasi data melalui observasi, dan wawancara.

Penilaian Tahap III: Grand Final

 SD yang telah lulus penilaian Tahap II akan diundang mengikuti penilaian Tahap III melalui presentasi dan wawancara.

 Penetapan 6 juara untuk SD Pembina/Rujukan, SDN, SDS, SDN 3T dan SDS 3T.

 Pemberian 6 penghargaan untuk 4 komponen lomba

kepada SD Negeri dan SD Swasta.

Dinas Pendidikan Provinsi mengumpulkan dan mengirimkan dokumen portofolio dari 15 sekolah kepada

panitia penyelenggara Dit. Pembinaan SD

(22)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

19

Berikut digambarkan secara skematis alur seleksi Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar Tahun 2016 sebagai berikut:

PENERIMAAN DOKUMEN

PORTOFOLIO LOMBA BUDAYA MUTU SD

PENILAIAN TAHAP I

Dokumen Portofolio Sekolah 510 SD

TOLAK/TIDAK LOLOS 272 SD

LOLOS

PENILAIAN TAHAP II Visitasi Sekolah

( 238 SD)

LOLOS

PENILAIAN TAHAP III

Grand Final

PEMENANG 30 JUARA LOMBA dan

54 PEMENANG KOMPONEN (PENGHARGAAN)

(23)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

20

5. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar dilaksanakan sebagai berikut :

Tabel 5: Jadwal Pelaksanaan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

No Kegiatan Waktu Tempat

kegiatan 1. Pengiriman Panduan Lomba Budaya

Mutu.

Februari 2016 Direktorat

2. Sosialisasi Lomba Budaya Mutu Di Sekolah melalui rapat koordinasi dan Surat Edaran

Februari-Maret 2016 Direktorat

3. Propinsi melakukan sosialisasi, seleksi dan menetapkan calon peserta Lomba Budaya Mutu sejumlah 15 SD per propinsi.

Februari-Mei 2016 Provinsi

4. Sekolah menyusun dokumen portofolio. .... s.d. Juni 2016 Sekolah

5. Dokumen portofolio diterima paling lambat oleh panitia penyelenggara lomba (Direktorat).

Akhir Juni 2016 Direktorat

6. Penilaian Tahap I – Penilaian dokumen portofolio Lomba Budaya Sekolah

Akhir Juli 2016 Direktorat

7. Penilaian Tahap II – Visitasi Sekolah Agustus – September 2016

34 Provinsi

8. Penilaian Tahap III-Grand Final

Presentasi/Tanya Jawab dan Wawancara.

11 – 14 Oktober 2016* Balikpapan, Kalimantan

Timur

* Tanggal tentantif

6. Kejuaraan dan Penghargaan

(24)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

21

Tabel 6: Kategori Sekolah dan Komponen Penghargaan

No Kejuaraan

Kategori Sekolah Penghargaan

Bentuk Penghargaan

Whole School Komponen SDN, SDS

S

Syarat menjadi Juara Umum Lomba Budaya Mutu adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh skor kejuaraan terbanyak,

b. Adanya SD Pembina/Rujukan, SDN dan atau SDS kategori whole school yang meraih salah satu kejuaraan,

c. Kejuaraan yang diterima SD Negeri dan SD Swasta di wilayah 3T tidak menjadi

syarat dalam penentuan Juara Umum.

8. Penyelenggara

Sekretariat Panitia Penyelenggara Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar, Direktorat

Pembinaan Sekolah Dasar adalah Subdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan Sekolah

Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lantai 18, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan,

Jakarta Pusat 10270, Telepon (021) 5725989, 5725641, Faksimili (021) 5725989,

(25)

Panduan Lomba Budaya Mutu Tahun 2016

22

BAB III

PENUTUP

Panduan Pelaksanaan Lomba Budaya Mutu, difokuskan pada penilaian mutu pendidikan

secara keseluruhan (whole school), dengan tetap memberikan apresiasi kepada sekolah yang memperlihatkan komponen tertentu dari mutu yang dinilai. Komponen ini yaitu 1) budaya

mutu pembelajaran, 2) budaya mutu ekstrakurikuler, 3) budaya mutu manajemen berbasis

sekolah serta lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, dan 4) budaya mutu pengelolaan

perpustakaan sekolah.

Panduan ini disusun sebagai acuan bagi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan Lomba

Budaya Mutu di Sekolah Dasar. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penilaian Lomba Budaya

Mutu di Sekolah Dasar ini tidak terlepas dari peran serta semua pihak. Pada akhirnya hasil

pelaksanaan penilaian Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar dapat didokumentasikan agar

bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk memotivasi melaksanakan pendidikan yang

Gambar

Gambar 1. Komponen Lomba Budaya Mutu
Tabel 1: Sasaran Lomba Budaya Mutu Per Provinsi
Tabel 2: Komponen Penilaian Lomba Budaya Mutu
Tabel 3.  Rangkuman Dokumen Portofolio Budaya Mutu
+3

Referensi

Dokumen terkait

(1) Apabila hewan pembawa rabies mengigit atau menjilat orang atau hewan lain, maka pemilik atau orang yang mengetahui kejadian itu, wajib melaporkan kepada

Paling sedikit 3(tiga) kali peneliti mempersentasikan penelitiannya dihadapan riviewer sesuai dengan bidang ilmunya. Adapun proses monitoring di Institut Pertanian Bogor dilakukan

No Hari Jam Kode Nama Matakuliah Kelas SKS Dosen Pengampu Semester Prodi Konsentrasi Ruang.. 1 Senin 07.15 TIF523 Analisis dan Desain Sistem Informasi A 3 Warsun Najib,

Staf Perpustakaan dan Arsip Mangkunegaran, Perpustakaan Tembi Rumah Budaya, Perpustakaan Kota Yogyakarta, Balai Studi Kependudukan UGM, Unit Perpustakaan Pusat UGM,

Pedoman/SOP/ Juklak tentang Pelaksanaan Penugasan sejak perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil audit 2 Kegiatan pengawasan yang kami lakukan bersifat audit

Ampas yang telah kering dimaserasi kembali dengan 400 ml pelarut polar (metanol), kemudian disonikator selama 15 menit, selanjutnya dimasukkan ke dalam inkubator bergoyang

Artinya penetapan Kawasan Perhatian Investasi (KPI) Benoa dalam MP3EI yang bertujuan untuk mendorong rencana investasi berupa pembangunan pusat pariwisata baru

Saat kita mencolokkan flash disk pada komputer yang terinfeksi, maka pada flash disk tersebut akan terdapat beberapa file baru, seperti explorer.exe, %virusname%.exe,