STRATEGI PETANI TAMBAK DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN EKONOMI MELALUI USAHA TAMBAK
KERANG HIJAU DI DESA CAMPUREJO KECAMATAN
PANCENG KABUPATEN GRESIK
SKRIPSI
Oleh:
MOH AGUS BADRUZ ZAMAN
NIM: C04210071
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi Ekonomi Syariah
SURABAYA
ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan untuk mengetahui: Bagaimana pengelolaan usaha tambak kerang hijau di desa Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik? Bagaimana strategi yang digunakan petani tambak dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui usaha tambak kerang hijau di desa Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik?
Data penelitian diperoleh dari observasi para petani tambak kerang hijau dan karyawan dan selanjutnya dianalisis dengan tehnik deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: kerang hijau sangat berpotensi untuk dikembangkan, karena dalam pengelolaan kerang hijau sangat mudah dan sederhana, cukup dengan modal bambu dan tali. Petani tambak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya melalui usaha tersebut. Dalam pengelolaan kerang hijau dibutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga masyarakat tidak perlu bersusah paya mencari pekerjaan karena, masyarakat bisa bekerja dan berusaha, sehingga masyarakat bisa mendapatkan hasil yang baik. Dalam mengelola tambak kerang hijau, petani tambak kerang hijau mengunakan rakit tancap, sebab metode ini cocok untuk diterapkan di desa Campurejo karena mengunakan rakit tancap keuntunganya bisa maksimal dan rakitan bambu tetap utuh dan tidak terbawa arus apabila ada ombak yang besar.
Strategi yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui usaha tambak kerang hijau adalah dengan memperbanyak tambak kerang hijau, membuat beranjang adalah cara yang digunakan petani tambak kerang hijau untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, pengolahan secara mandiri untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, memperluas pasar, menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka kepada para petani tambak kerang hijau desa Campurejo disarankan: Pertama, kepada para petani tambak kerang hijau sebaiknya membuat kelompok sehingga dalam pengelolaannya bisa terorganisir dan lebih maju dan membentuk tim marketing pemasaran untuk akses pasar, sehingga dalam pendistribusian bisa mencapai pasar internasional, dalam pengelolaan kerang hijau membutuhkan inovasi produk sehingga bisa mempunyai banyak produk untuk dipasarkan kepasar internasional atau exspor ke luar negri. Kedua, petani tambak kerang hijau seharusnya mendirikan koperasi kerang hijau syariah yang bersistim bagi hasil karena dengan adanya koperasi kerang hijau yang besistim bagi hasil petani tambak dan masyarakat bisa meminjam modal untuk mengembangkan usahanya dan koperasi kerang hijau syariah bisa mendapatkan keuntungan dari usaha masyarakat sehingga terciptanya kesejahteraan semakin meningkat.
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR TRANSLITERASI ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 7
C. Rumusan Masalah. ... 8
D. Kajian Pustaka ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 12
F. Kegunaan Hasil Penelitian ... 13
G. Definisi Operasional ... 13
H. Metode Penelitian ... 14
I. Sistematika Pembahasan ... 18
BAB II STRATEGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN EKONOMI A. Strategi ... 20
1. Tujuan Strategi ... 20
2. Macam – Macam Strategi ... 21
3. Strategi Fungsional ... 22
1. Dasarkesejahteraan ... 29
2. Konsep Kesejahteraan ... 29
3. Teori Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi ... 30
4. Tujuan Kesejahteran ... 31
5. Fungsi Kesejahteraan ... 33
6. Indikator Kesejahteraan Islami ... 34
7. Ukuran kesejahteraan ... 36
C. Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Islam ... 38
1. Prinsip Tauhid ... 38
2. Prinsip Khilafah ... 38
3. Prinsip Keadilan ... 39
D. Kehalalan usaha kerang ... 39
BAB III PENGELOLAAN USAHA TAMBAK KERANG HIJAU DI DESA CAMPUREJO KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK A. GambaranUmum Desa Campurejo dan Letak Geografis ... 42
B. Profil usaha kerang hijau ... 43
C. Proses Pemasaran/ Pendistribusian Kerang Hijau ... 53
D. Hasil Usaha Kerang hijau ... 55
E. Pengeluaran Masyarakat Desa Campurejo ... 59
F. Strategi Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi masyarakat ... 60
BAB IV ANALISIS PENINGKATAN KESEJAHTERAAN EKONOMI MELALUI USAHA KERANG HIJAU A. Analisis Pengelolaan Usaha Tambak Di Desa Campurejo Panceng Gresik ... 63
B. Analisis Strategi Peningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Melalui Usaha Tambak Kerang Hijau... 64
C. Analisis Strategi Fungsional Pemasaran ... 66
E. Relefansinya Terhadap Teori Kesejahteraan dan Ukuran
Kesejahteraan ... 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 74
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Kandungan Zat Gizi Per 100 g Daging Kerang ... 48
2. Hasil Penjualan Kerang Hijau Dengan Cara Diborong... 55
3. Hasil Penjualan Kerang Hijau Dengan Gelondongan ... 55
4. Hasil Penjualan Dengan Cara Mandiri Dipenen Sendiri ... 56
5. Data Belanja Masyarakat Desa Campurejo ... 60
6. Hasil Pertanian Jagung ... 70
7. Hasil Pertanian Kacang ... 70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia tidak hanya mengatur
ibadah ritual saja, tetapi merupakan aturan lengkap yang mencakup aturan
ekonomi. Ekonomi tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, sehingga tidak
mungkin Allah tidak mengatur masalah yang demikian penting.1 Dalam
kehidupan, wawasan hidup seseorang, yakni gagasan sikap dan cita - cita
hidupnya akan terwujud apabila memiliki ketahanan hidup yakni
kemampuan, keuletan untuk menjamin kelangsungan hidupnya yang bahagia
di dalam suatu usaha pengelolaan hidup yang serasi.2
Strategi peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat diarahkan untuk
memperkuat kedudukan dan peran ekonomi masyarakat dalam perekonomian
nasional. Perubahan ini meliputi proses perubahan dari ekonomi lemah
keekonomi yang tangguh, dari ketergantungan kemandirian, perubahan
struktur ini mensyaratkan langkah-langkah dasar yang meliputi pengalokasian
sumber daya, penguatan kelembagaan, dan penguasaan teknologi. 3
Menurut Mubyarto, ekonomi masyarakat dewasa ini berada dalam
persimpangan jalan. Potensinya untuk berkembang semakin terbuka, karena
1
Hertanto Widodo, Panduan Praktis Operasional Baitul Mal Wat Tamwil (Jakarta: Mizan, 1999), 4.
2
Moh. Soerjan, et al., Lingkungan Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan (Jakarta : UI-Press, 2008), 256.
3
2
seluruh bangsa sangat menyadari mutlak perlunya pemerataan sebagai pra
kondisi perwujutan keadilan sosial. Artinya ekonomi masyarakat kecil yang
selama ini tergusur atau tertekan. Perlu benar-benar digarap jika selama ini
pembangunan yang dilakukan cenderung berformalisasi karena segala
sesuatunya telah ditetapkan dan diatur dari atas, maka dalam
pembangunan yang memihak masyarakat menuntut semua perencanaan
keputusan dan pelaksanaan dilakukan masyarakat sendiri.4
Desa Campurejo adalah desa yang letaknya strategis, karena terletak di
wilayah pantura dan dekat dengan pantai, ada beberapa usaha yang dijalankan
oleh masyarakat seperti pertanian meliputi tanaman padi, jagung dan kacang
dan ada juga usaha pertokohan seperti toko alat-alat rumah tangga akan tetapi
menurut BPD desa Campurejo. Desa Campurejo mempunyai potensi
sumberdaya pesisir dan lautan cukup besar untuk dikembangkan guna
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan
ekonomi dan aktivitas di wilayah pesisir dan lautan tersebut meliputi
budidaya perikanan (pertambakan), pencarian ikan tangkap (nelayan),
pariwisata, pasar ikan, serta kegiatan masyarakat pesisir lainnya. Dalam usaha
tambak kerang hijau harus memperhatikan pengelolaannya sehingga nantinya
akan mendapatkan keuntungan yang banyak.5 Produktivitas mengacu pada
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan seorang pekerja per jam nya,
4
Mubyarto, Reformasi Sistem Ekonomi (Yogyakarta: UII PRESS, 2000), 7.
5
3
produktivitas menjadi faktor penentu dari standar hidup dan pertumbuhan
produktivitas menjadi faktor penentu dari standar hidup.6
Desa Campurejo dekat dengan laut maka masyarakatnya mencari
penghasilan tambahan sebagai nelayan dengan mencari ikan di laut dengan
cara memancing dan menjaring. Sehingga dapat dilihat dampak dari kenaikan
BBM dan lain-lain dapat kita bayangkan ketika masyarakat harus memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
Dampak dari kenaikan BBM harga dan barang-barang kebutuhan
tersebut membumbung tinggi dan tidak stabil, sedangkan penghasilan
masyarakat tidak dapat mencukupi kebutuhan mereka lagi. Untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, maka diperlukan strategi
atau tindakan - tindakan perbaikan atau peningkatan penghasilan sehingga
kesejahteraan bisa tercapai.
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.7
Kesejahteraan hidup merupakan dambaan setiap manusia, masyarakat
yang sejahtera tidak akan terwujud jika para masyarakatnya hidup dalam
keadaan miskin. Oleh karena itu kemiskinan harus dihapuskan karena
merupakan suatu bentuk ketidak sejahteraan yang menggambarkan suatu
kondisi yang serba kurang dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. Keinginan
6
N.Gregory Mankiw, Principel of Economics Pengantar Ekonomi Makro (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006), 56.
7
4
masyarakat dalam hal peningkatan kesejahteraan Ekonomi adalah
sebagaimana diakui dalam Islam, yaitu memberi hak- hak yang pasti kepada
masyarakat dan menyediakan sebagai tata tertib sosial yang menjamin
kesejahteraan social bersama dan menghapuskan kemiskinan.8
Prinsip dasar aktualisasi prospektif terhadap bidang kelautan dan
perikanan untuk berkemampuan menjadi akar pertumbuhan perekonomian
masyarakat pesisir, Aktivitas pemanfaatan sumber daya laut dapat ditata
menjadi rantai ekonomi yang dapat memunculkan kegiatan ekonomi lainnya.9
Desa Campurejo banyak usaha petani tambak meliputi tambak ikan,
udang dan kerang. Pengelolaan tambak ikan bandeng telah lama dilakukan
para petani tambak baik secara tradisional maupun intensif. Meningkatnya
konsumsi masyarakan akan bandeng menjadikan usaha budidaya ikan
bandeng tahap demi tahap terus menunjukkan peningkatan. Perkembangan
yang pesat dari usaha budidaya bandeng di tambak harus pula diimbangi
dengan penyediaan benih (nener) secara berkesinambungan dalam jumlah
yang cukup dan berkualitas prima. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin
ketersediaan bandeng sepanjang tahun pada tingkat produksi maksimal dan
berkesinambungan, Benih bandeng (nener) merupakan salah satu sarana
produksi yang utama dalam usaha budidaya bandeng di tambak. akan tetapi
Perkembangan teknologi budidaya bandeng di tambak dirasakan sangat
lambat dibandingkan dengan usaha budidaya kerang hijau. Faktor
8
Gunawan Sumodiningrat, Membangun Perekonomian Rakyat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1998),
9
5
ketersediaan benih merupakan salah satu kendala dalam menigkatkan
teknologi budidaya bandeng dan Selama ini produksi nener alam belum
mampu untuk mencukupi kebutuhan budidaya bandeng sedangkan harga
pakan juga mahal, oleh karena itu masyarakat beralih budidaya kerang hijau
karena jika di bandingkan dengan tambak bandeng kerang hijau ini lebih
prospek untuk kedepanya.
Di antara potensi sumberdaya alam yang dapat mengangkat taraf
perekonomian masyarakat pesisir adalah usaha kerang hijau. Kerang hijau
merupakan hasil laut segar yang dikonsumsi luas oleh masyarakat, hewan ini
banyak dimanfaatkan sebagai salah satu sumber protein hewani. Budidaya
kerang hijau atau biasa dikenal dipasaran dengan nama kerang Branjang
ternyata tidaklah sulit, disamping dengan biaya murah, budidaya kerang
hijau ternyata menguntungkan Kerang hijau ini merupakan salah satu jenis
kerang yang banyak digemari untuk dikonsumsi karena memiliki kandungan
gizi yang cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan gizi daging
kerang hijau sebanding dengan daging sapi, telur ataupun daging ayam.
Dalam habitat yang normal, kandungan kerang hijau terdiri dari air, protein,
lemak serta karbohidrat. Karena itulah, kerang hijau dapat bermanfaat bagi
kehidupan manusia misalnya untuk meningkatkan kerja organ hati manusia,
mengobati rematik termasuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kerang hijau
6
Rasanya yang enak didukung kadar protein yang tinggi menjadikan kerang
hijau sebagai makanan yang menyehatkan.10
Di desa Campurejo banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya
dari hasil tambak kerang mereka, dalam usaha tersebut mereka rela
mengeluarkan modal untuk membeli bambu tali dan menancapkannya di
laut. Mereka belum memikirkan apakah modal mereka akan kembali atau
tidak, yang mereka pikirkan hanyalah memperbanyak menancapkan bambu
yang dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi
keluarganya. Setelah semua dalam masa panen memang dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarganya, tapi saat panen mereka
gagal mereka akan tidak dapat mengembalikan modal awal mereka.
Sedangkan untuk mengatasi kejatuhan ekonomi yang porak - poranda ini,
banyak dari warga masyarakat kita produktif, berinisiatif untuk
memberdayakan dan berusaha menciptakan usaha sendiri tanpa berharap
uluran tangan dari pemerintah. Salah satunya adalah warga masyarakat desa
Campurejo yang menciptakan usaha secara mandiri dan sampai saat ini
usaha tersebut masih berjalan walaupun sesekali pernah merasakan rugi,
tapi mereka akan bangkit lagi untuk memperbaikinya.
Persoalan ini menarik untuk dikaji, sebab kerang hijau lebih prospek
di banding dengan pertanian dan tambak bandeng karena dalam pengelolaan
kerang hijau tidak membutuhkan benih dan pakan usaha kerang hijau sangat
mandiri karena dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi melalui usaha
10
7
kerang hijau masyarakat tidak bekerjasama dengan lembaga keuangan
seperti koprasi BMT atau instansi terkait seperti perikanan tetapi budidaya
kerang hijau ini masih berjalan sampai sekarang dan bisa menambah
penghasilan, juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
B. Identikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah, dapat
mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
a. Kondisi perekonomian masyarakat desa Campurejo
b. Pembenihan ikan bandeng
c. Peluang kerja masyarakat
d. Pengelolaan usaha tambak kerang hijau di desa Campurejo
e. Strategi peningkatan kesejahteraan ekonomi
2. Batasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, maka penelitian ini akan
dilakukan pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan
terfokus. Penelitian ini terfokus hanya pada kegiatan strategi pengelolaan
usaha tambak kerang hijau yang dilakukan masyarakat desa Campurejo,
Kecamatan Panceng, kabupaten Gresik untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi mereka.
8
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi dan batasan
masalah, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengelolaan usaha tambak kerang hijau di desa Campurejo,
Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik?
2. Bagaimana strategi yang digunakan petani tambak dalam meningkatkan
kesejahteraan ekonomi melalui usaha tambak kerang hijau di desa
Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian
yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang akan diteliti sehingga
terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan
pengulangan atau duplikasi dari kajian atau penelitian yang telah ada.
Seperti beberapa skripsi yang pernah peneliti kaji sebelum pembuatan
skripsi di antarannya:
1. Dogarawa Ahmad Bello, “Islamic Social Welfare and the Role of Zakah
in the Family System” yang bertujuan untuk memaparkan kesejahteraan
sosial dalam Islam dan peran sosio-ekonomi zakat dalam sistem keluarga
dan efektivitas dalam memerangi kemiskinan dan sosial ancaman di
masyarakat. Jurnal ini menegaskan bahwa sistem zakat menyediakan
mekanisme permanen dari dalam ekonomi, untuk terus mentransfer
pendapatan dari orang kaya kepada orang miskin dan benar penilaiannya,
9
memecahkan masalah berbahaya seperti kemiskinan, pengangguran,
bencana, utang, dan distribusi pendapatan tidak merata dalam masyarakat
Islam. Jurnal ini merekomendasikan bahwa muslim kaya harus didorong
untuk melaksanakan kewajiban mereka baik melalui sistem terorganisir
(jika tersedia) atau secara individu. Ketika membayar iuran mereka
secara pribadi harus didorong untuk memulai dengan zakat layak anggota
keluarga dekat mereka yang bertuan sebuah kesejahteraan dalam sosial
Islam.11
Skripsi di atas dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi
masyarakat dengan distribusi zakat sistem zakat menyediakan
mekanisme permanen dari dalam ekonomi, untuk terus mentransfer
pendapatan dari orang kaya kepada orang miskin. Sedangkan skripsi
yang saya bahas adalah peningkatan kesejahteraan melalaui usaha kerang
hijau yaitu dengan usaha bisa meciptakan lapangan pekerjaan dan
cenderung produktif dan bukan mentranfer kekayaan seperti zakat,
2. Yoseph M. Laynurak, Model Diversifikasi Usaha Masyarakat Pesisir
Dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Serta Kelestarian Sumber
Daya Wilayah Pesisir Di Kabupaten Belu-NTT. Diversifikasi usaha pada
kawasan pesisir ini, diharapkan mampu menjadi penggerak
perekonomian masyarakat yang berbasis pada usaha yang selama ini
telah dijalankan, namun belum mendapat perhatian secara serius.
Penelitian ini dibatasi pada hubungan antara usaha penangkapan ikan,
11
10
usaha ternak dan eksploitasi sumber daya pesisir lainnya terhadap
kesejahteraan masyarakat pesisir dan kelestarian lingkungan pesisir di
wilayah pesisir Kabupaten Belu, selanjutnya dirumuskan permasalahan
dalam disertasi adalah: Bagaimana pengaruh diversifikasi usaha, dan
unsur usaha apa saja yang berpengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat pesisir dan kelestarian lingkungan pesisir. Apakah model
diversifikasi usaha masyarakat pesisir yang berbasis pada usaha
penangkapan ikan, usaha ternak dan eksplotasi lingkungan ini dapat
memberi jawaban terhadap kesjahteraan dan kelestarian lingkungan
pesisir. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh
diversifikasiusaha, terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir dan
kelestarian lingkungan pesisir. Diversifikasi usaha masyarakat pesisir,
ditekankan pada usaha yang telah dilaksanakan oleh masyarakat selama
ini, yaitu penangkapan ikan, beternak dan eksploitasi jasa lingkungan
lainnya. Sejauh mana usaha penangkapan ikan, ternak dan eksploitasi
jasa lingkungan lain memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan dan
kelestarian lingkungan pesisir12.
Diversifikasi usaha masyarakat pesisir dalam skripsi ini
mengukur pengaruh diversifikasi usaha, terhadap kesejahteraan
masyarakat pesisir dan kelestarian lingkungan pesisir. Sedangkan skripsi
yang saya bahas adalah meneliti cara mengelola dan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui usaha kerang hijau
12
11
3. Abdul Basith “Ekonomi Kemasyarakatan” dalam buku ini tujuannya
adalah pemberdayaan sektor ekonomi lemah,13 kemiskinan yang
membelengggu mayoritas masyarakat bukanlah masalah baru.
Penaggulangan kemiskinan telah menjadi perhatian banyak pihak untuk
sekian lama. Salah satu sebabnya adalah adanya kekeliruan dalam
setrategi besar dan kelemahan dalam pelaksanaan pembanguan nasional.
Buku ini menyajikan kajian teoritis dan empiris yang terkait dengan
ekonomi kemasyarakat. Pemberdayaan ekonomi msyarakat merupakan
perwujutan peningkatan harkat dan martabat lapisan masyarakat untuk
melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.
Pembahasan buku ini lebih di fokuskan pada masyarakat pengusaha
golongan lemah.
Buku ini adalah menjelaskan tentang pemberdayaan sektor
ekonomi lemah, sedangkan skripsi ini menjelaskan tentang peningkatan
kesejahteraan ekonomi melalui usaha kerang hijau.
4. Ari Syofwan, “Peranan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pengembangan
UMK di Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan kredit usaha rakyat
(KUR) terhadap pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK) di
Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat14
. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis peranan kredit usaha rakyat (KUR) terhadap
pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK) di Kecamatan Gebang,
13
Abdul Basith, Ekonomi Kemasyarakatan, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), 20.
14
12
Kabupaten Langkat. Berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) berpengaruh positif terhadap usaha
mikro dan kecil (UMK), ini terlihat dari beberapa indikator seperti
peningkatan omset produksi usaha mikro dan kecil (UMK) di Kecamatan
Gebang.
Dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat
mengunakan Peranan kredit usaha rakyat terhadap pengembangan UMK
dan bekerja sama dengan beberapa lembaga yaitu seperti koperasi
simpan pinjam, BMT (Baitul Ma>l Wa Tamwi>l). Sedangkan
skripsi yang penulis teliti adalah tidak ada lembaga manapun yang
bekerjasama dengan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonominya.
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui pengelolaan usaha tambak kerang hijau di desa
Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik
2. Untuk mengetahui strategi pengelolaan usaha tambak kerang hijau yang
digunakan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi
melalui usaha tambak kerang hijau di desa Campurejo, Kecamatan
Penceng, Kabupaten Gresik.
13
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat setidaknya
dalam dua (2) hal, yaitu:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
pengetahuan dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi tentang strategi peningkatan ekonomi masyarakat melalui
usaha tambak kerang hijau di desa Campurejo, Kecamatan Panceng,
Kabupaten Gresik.
G. Definisi Operasional
Tinjauan tentang strategi peningkatan kesejahteraan ekonomi
1. Strategi Petani Tambak dalam Meningkatan Kesejahteraan Ekonomi
Strategi petani tambak adalah cara-cara yang digunakan petani
tambak untuk meningkatkan kesejahteraan yang bertujuan untuk
meningkatan pendapatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat seperti
meningkatkan produktifitas yaitu dengan memperbanyak tambak kerang
hijau dan memperluas pemasaran.
2. Usaha Tambak Kerang Hijau
Usaha tambak kerang hijau adalah usaha yang sangat sederhana
dan biaya murah dan usaha kerang hijau juga menguntungkan sehingga
usaha ini dilakukan masyarakat desa Campurejo, Kecamatan Panceng,
14
Strategi peningkatan kesejahteraan ekonomi dalam hal ini cara
yang akan dilaksanakan oleh masyarakat guna membuat perbaikan
dalam kemakmuran yang dapat dirasakan oleh seluruh petani tambak
dalam menjalankan usahanya. Dimana usaha yang akan dilakukan
masyarakat itu diharapkan dapat berkembang dan dapat meningkatkan
taraf kehidupannya dalam hal ekonomi.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini meliputi jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif, yakni penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan
masalah yang ada sekarang berdasarkan data - data dengan menyajikan data,
menganalisis dan menginterpretasikannya.
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip
dan penjelasan yang mengarah pada kesimpulan.15
1. Data Yang di Kumpulkan
Data ini diperoleh di desa Campurejo, Kecamatan Panceng,
Kabupaten Gresik. Peneliti mengambil partisipan dari masyarakat Petani
tambak kerang hijau dengan mempertimbangkan karena usaha tambak kerang
hijau tersebut sudah dikenal masyarakat. Faktor lain yang menjadi
15
15
pertimbangan yaitu pada lokasi tersebut bukan merupakan alur penangkapan
dan jalur lalulintas kapal sehingga apabila digunakan untuk budidaya tidak
akan tergangu.
2. Sumber Data
Dilihat dari jenis penelitiannya, maka skripsi ini termasuk penelitian
lapangan karena sumbernya diperoleh dengan cara terjun secara langsung ke
lapangan. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu:
a. Sumber Primer
Merupakan sumber yang bersifat utama dan penting yang
memungkinkan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang diperlukan
dan berkaitan dengan penelitian.16 Dalam penelitian ini, peneliti langsung
meminta informasi atau keterangan tentang strategi peningkatan
kesehajteraan ekonomi dari 30 petani tambak kerang hijau dan
karyawanya.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder diperoleh dengan cara mencari informasi yang
relevan (sesuai) dengan topik penelitian. Pengambilan data sekunder
dalam penelitian ini diperoleh dari buku model ekonomi rumah tangga
nelayan sekala kecil, dan pemerintah desa Campurejo.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah:
16
16
a. Observasi
Observasi yaitu proses peneliti dalam melihat situasi penelitian.
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang
(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa,
waktu, dan perasaan.17 Pada penelitian ini observasi dilakukan dengan
mengamati kegiatan pengelolaan tambak kerang hijau.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu.18
Dalam hal ini, peneliti melakukan
wawancara secara langsung kepada 30 petani tambak kerang hijau dan
karyawan.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukan pada subjek penelitian dokumentasi tersebut berupa
foto keramba dan proses pengelolaan kerang hijau dan data pendapatan
masyarakat.
4. Teknik Pengolahan Data
a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh
terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan antara
17
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 129.
18
17
data yang ada dan relevansi dengan penelitian.19 Dalam hal ini, penulis
akan mengambil data yang akan dianalisis dengan rumusan masalah saja.
b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam
penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah
direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis.20 Penulis
melakukan pengelompokan data yang dibutuhkan untuk dianalisis dan
menyusun data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan penulis
dalam menganalisa data.
c. Analizing yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari
penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta yang
ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari rumusan
masalah.21
5. Teknik Analisis Data
Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis
secara deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati dengan metode yang telah ditentukan.22
Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat deskripsi atau
gambaran mengenai objek penelitian secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
19
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif (Bandung: Alfa Beta, 2008), 243.
20
Ibid., 245.
21
Ibid., 246.
22
18
diselidiki.23 Dalam skripsi ini, metode deskriptif digunakan untuk
menggambarkan setrategi peningkatan kesejahteraan masyarakat, kemudian
menghubungkannya dengan usaha kerang hijau.
I. Sistematika Pembahasan
Penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab yang masing-masing bab
terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut :
Bab pertama tentang pendahuluan yanga terdiri dari latar belakang
masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka,
tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode
penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua yaitu sebagai dasar kajian mengenai teori-teori berdasarkan
tinjauan pustaka dan literatur mengenai strategi peningkatan kesejahteraan
ekonomi. Adapun yang dijelaskan dalam bab ini adalah tentang pengertian
strategi dan peningkatan kesejahteraan dalam sub bab ini membahas tentang
teori mengunakan teori pengantar kesejateraan ekonomi
Bab ketiga memuat data yang berkaitan dengan hasil penelitian
terhadap strategi penningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui
usaha tambak. Bab ini berisi tentang deskripsi umum objek penelitian
termasuk diantaranya letak geografis, proses pengelolaan usaha tambak
kerang hijau, pendistribusian hasil tambak kerang hijau.
Bab keempat merupakan kajian analisis peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat melalui usaha tambak kerang hijau.
23
19
Bab kelima penutup, bab ini merupakan bagian akhir yang berisi
kesimpulan dari uraian-uraian yang telah dibahas dalam keseluruhan
BAB II
STRATEGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN EKONOMI
A. Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia di artikan sebagai the art
of the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk
mendapatkan kemenangan atau mencapaitujuan. Strategi pada dasarnya
merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan
(ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.1 Menurut Kennet Andrew dalam buku Strategi
management, strategi merupakan pola sasaran, maksud atau tujuan dan
kebijakan serta rancana-rencana penting untuk mencapai tujuan, yang
dinyatakan dalam cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan
dianut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan ini.2
1. Tujuan Strategi
Tujuan strategi adalah untuk mencari kekuatan-kekuatan sumber
daya dan kompetensi inti internal untuk mencapai tujuan perusahaan
dalam lingkungan persaingan. Tujuan strategi ada ketika semua pegawai
dan tingkatan perubahan berkomitmen untuk mencapai kriteria kinerja
spesifik dan signifikan. Tujuan strategi telah terbentuk ketika orang-orang
1
Habib, “Pengertian Strategi” dalam http://dilihatya.com/926pengertian-strategi-menurut-para-ahli diakses pada 4 januari 2015.
2
21
percaya dengan semangat yang menyala-nyala terhadap produk dan
industri mereka dan ketika mereka memutuskan perhatian sepenuhnya
pada kemampuan perusahaan untuk mengatasi para pesaingnya.3
2. Macam – Macam Strategi
Strategi menurut Yusanto dan Widjajakusuma4 adalah:
a. Strategi Induk
Strategi induk merupakan strategi jangka panjang yang spesifik
bagi perusahaan. Berisi rumusan holistik visi, misi dan tujuan yang
menerjemahkan orientasi strategi perusahaan. Strategi induk pada
dasarnya merupakan rencana strategis untuk melihat sisi organisasi
minimal untuk lima tahun yang akan datang. Rencana jangka panjang
ini sangat diperlukan sebagai barometer atau petunjuk arah aksi
organisasi yang dikaitkan dengan kemampuan serta peluang yang ada.
Itulah sebabnya penerapan syariah dalam manajemen strategi nampak
jelas pada strategi indukyang mencakup visi, misi, dan tujuan
perusahaan.
b. Strategi Generik
Strategi ini disebut sebagai gagasan inti yang melandasi strategi
induk berkaitan dengan upaya perusahaan agar dapat bersaing
sebaik-baiknya di pasar. Apabila strategi ganerik menuntut persyaratan
adanya penataan organisasi, prosedur pengendalian dan sistem insentif.
3
Michael Hitt, Manajemen Strategi Daya Saing dan Globalisasi (Jakarta: Salemba Empat, 2001), 26.
4
22
c. Strategi Umum
Strategi umum menerapkan bagi tindakan terkoordinasi dan
berkesinambungan yang diharapkan untuk mencapai orientasi strategi
perusahaan dan strategi induk. Bagian-bagian dari strategi umum yaitu:
strategi pertumbuhan, stabilitas (Stability strategy), penciutan5
(retrenchment strategies) dan kombinasi.
3. Strategi Fungsional
a. Strategi fungsional operasi /produksi
Menurut Schroeder, secara umum istilah operasi megacu pada
kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa dan menjadi fungsi inti
dari setiap perusahaan. Praktiknya, fungsi operasi diperlakukan sama
seperti fungsi lainnya , seperti fungsi pemasaran dan keuangan.6
Sistem operasi yang menjadi masukan (input) adalah energi,
material, tenaga kerja, modal dan informasi. Semua masukan ini
diubah menjadi barang atau jasa melalui teknologi proses, yaitu
metode tertentu yang digunakan untuk melakukan transformasi.
Operasi, pengendalian melalui umpan balik (feed back) sangat
diperlukan agar bisa didapatkan produk yang diinginkan. Sementara
interaksi yang terjadi antara sistem transformasi dengan lingkungan
perlu pula mendapat perhatian. Konteks ini ada dua macam
lingkungan. Pertama, dalam bentuk fungsi bisnis lain atau tingkatan
manajemen yang lebih tinggi di dalam perusahaan namun di luar
5
Penciutan dalam hal inididefinisikan dengan pengelompokan ulang (regrouping) melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun.
6
23
fungsi operasi, yang dapat mengubah kebijakan, sumber daya, asumsi,
tujuan dan bahkan menjadi kendala. Kedua, lingkungan di luar
perusahaaan berupa perubahan bisnis yang terjadi sebagai akibat
perubahan politik, ekonomi, sosial, dan hukun sehingga menimbulkan
perubahaan pula pada pemasukan, pengeluaran ataupun sistem
transformasi operasi. Sebagai contoh, perubahaan kondisi ekonomi
berpotensi menyebabkan manajer operasi merevisi prakiraan
permintaan yang pada akhirnya membawa konsekuensi untuk merekrut
lebih banyak tenaga kerja dan memperbesar kapasitas produksi.7
b. Strategi fungsional pemasaran
Menurut Bygrave dalam bukunya The Portable MBA in
Entrepreneurship yang telah diterjemahan dalam 17 bahasa ii, dalam
bahasa yang lebih sederhana, fungsi suatu strategi pemasaran pada
dasarnya menunjukan bagaimana sasaran pemasaran (perusahaan)
dapat dicapai.
Untuk membangun sebuah strategi fungsional pemasaran yang
efektif, suatu perusahaan menggunakan variabel-variabel bauran
pemasaran(marketing mix), yang terdiri atas empat elemen berikut ini.
1) Produk (Product) : barang/jasa yang ditawarkan
2) Harga (price) : yang ditawarkan
3) Saluran distribusi (placement) yang digunakan (grosir, distributor,
pengeceran) agar produk tersebut tersedia bagi para pelanggang
7
24
4) Promosi (promotion) : iklan, personal selling, promosi penjualan,
dan publikasi.8
Formulasi strategi fungsional pemasaran berwujud dalam
keputusan fundamental yang memberi petunjuk sehari-hari. Keputusan
yang dimaksud terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut:
1) Strategi Fungsional Untuk Komponen Produk
Berkenaan dengan penetapan produk yang tepat dengan pasar
sasaran. Menjelaskan kualitasnya, yakni paduan manfaat atau
kepuasan yang ditimbulkan, atribut prodak yang dibawahnya, juga
perluasan produk, atau sesuai dengan yang dijanjikan, serta
memberikan pelayanan pasca jual berupa garansi, citra perusahaan
dan kenyamanan distribusi/pengirim. Pernyataan juga harus dapat
memelihara konsistensi dan kontinuitas kegiatan pemasaran
sehari-hari.
2) Strategi Fungsional Untuk Komponen Harga
Variabel harga merupakan komponen pemasaran yang
langsung mempengaruhi persepsi konsumen, reaksi pemerintah,
permintaan dan penawaran serta berujung pada pencapaian sasaran
profit perusahaan. Atas dasar ini, maka strategi ini harus dapat
memberikan keputusan harga yang tepat terhadap pelanggan.
Intinya, harga yang disajikan kompotetif. Keputusan ini
8
25
memasukan faktor biaya, persaingan dan permintaan. Penetapan
harga dilakukan setelah perusahaan memonitor harga yang
ditetapkan pesaing, agar harga yang ditentukan kompotetif, tidak
terlalu tinggi atau sebaliknya.
3) Strategi Fungsional Untuk Komponen Promosi
Promosi lebih luas dari sekedar iklan. Komponen ini
menetapkan strategi komunikasi produk dan perusahaan dengan
konsumen. Komponen ini memberikan pedoman kepada manajer
pemasaran dalam promosi. Umumnya, pedoman tersebut dapat
berupa salah satu atau kombinasi dari penggunaan promosi
penjualan, ilklan, publisitas (mencetak dan menanyangkan berita di
media), penjualan personal (presentasi penjualan secara perorangan
atau pemasaran jarak jauh). Melakukan promosi hendaknya
melakukan dengan cara islami, yaitu hindari promosi yang bersifat
porno dan bohong.9
4) Strategi fungsional untuk komponen distribusi
Perusahaan diberikan pedoman untuk memutuskan pilihan
jaringan distribusi yang dipandang efektif dan efisien untuk
menghubungkan produsen dengan konsumen tanpa harus
menzalimi pesaing lain.10
c. Strategi Fungsional Riset dan Pengembangan/ Peningkatan
9
Ibid., 81.
10
26
Strategi ini mempunyai peranan penting, khususnya dalam
mengantisipasi perkembangan teknologi yang demikian cepat dan
dalam industri yang ketat.
Strategi fungsional ini, perusahaan diberikan arahan tentang
perioritas riset yang harus dilakukan: riset dasar atau pengembangan
produk, cakupan waktu, dan tenaga pelakasanaan riset.11
B. Pengertian kesejahteraan Ekonomi
Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera. Sejahtera ini mengandung
pengertian dari bahasa Sansekerta Catera yang berarti payung. Dalam
konteks ini, kesejahteraan yang terkandung dalam arti Catera (payung)
adalah orang yang dalam hidupnya bebas dari kemiskinan, kebodohan,
ketakutan, atau kekhawatiran sehingga hidupnya aman tentram baik lahir
maupun batin.12
Menurut Friedlander, kesejahteraan sosial adalah sistem yang
terorganisasi dari pelayanan - pelayanan sosial dan institusi - institusi yang di
rancang untuk membantu individu-individu dan kelompok-kelompok guna
mencapai standar hidup dan kesehatan yang memadai dan relasi-relasi
personal dan sosial sehigga memungkinkan mereka dapat mengembangkan
kemampuan dan kesejahteraan sepenuhnya selaras dengan
kebutuhan-kebutuhan keluarga dan masyarakatnya.13
11
Ibid., 83.
12
Adi Fahrudin, “Pengantar Kesejahteraan Sosial” ( Bandung : Refika Aditama, 2012), 9.
13
27
Kesejahteraan berasal dari kata dasar sejahtera: aman sentosa dan
makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dan
sebagainya). Kesejahteraan: hal atau keadaan sejahtera; keamanan,
keselamatan, ketenteraman, kesenangan hidup, dan sebagainya;
kemakmuran14.
Dari ragam definisi di atas, pada intinya, kesejahteraan sosial menuntut
terpenuhinya kebutuhan manusia yang meliputi kebutuhan primer (primary
needs), sekunder (secondary needs) dan kebutuhan tersier. Kebutuhan primer
meliputi: pangan (makanan) sandang (pakaian), papan (tempat tinggal),
kesehatan dan keamanan yang layak. Kebutuhan sekunder seperti: pengadaan
sarana transportasi (sepeda, sepeda motor, mobil, dsb.), informasi dan
telekomunikasi (radio, televisi, telepon, HP, internet, dan lain sebagainya).
Kebutuhan tersier seperti sarana rekereasi, hiburan. Kategori kebutuhan di
atas bersifat materil sehingga kesejahteraan yang tercipta pun bersifat materil.
Kesejahteraan sosial yang didambakan Al-Quran menurut Qurasih Shihab
tercermin di surga yang dihuni oleh Adam dan isterinya sesaat sebelum
mereka turun melaksanakan tugas kekhalifahan di bumi. Seperti diketahui,
sebelum Adam dan isterinya diperintahkan turun ke bumi, mereka terlebih
dahulu ditempatkan di surge. Surga diharapkan menjadi arah pengabdian
Adam dan Hawa, sehingga bayang-bayang surga itu bisa diwujudkan di bumi
dan kelak dihuni secara hakiki di akhirat.15 Masyarakat yang mewujudkan
bayang-bayang surga itu adalah masyarakat yang berkesejahteraan.
14
Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), 1284
15
28
Kesejahteraan surgawi ini dilukiskan antara lain dalam QS. Thâhâ/20:
117-119, yang berbunyi:
Artinya :
“Hai adam, sesungguhnya ini (Iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali jangan sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang akibatnya engkau akan bersusah payah. Sesungguhnya engkau tidak akan kelaparan di sini (surga), tidak pula akan telanjang, dan sesungguhnya engkau tidak akan merasakan dahaga maupun kepanasan”.16
Dari ayat menurut ini jelas bahwa pangan, sandang, dan papan yang
diistilahkan dengan tidak lapar, dahaga, telanjang, dan kepanasan semuanya
telah terpenuhi di sana. Terpenuhinya kebutuhan ini merupakan unsur
pertama dan utama kesejahteraan sosial.17 Lebih lanjut dalam Undang-undang
Kesejahteraan Sosial, kriteria masalah sosial yang perlu diatasi meliputi i)
kemiskinan; ii) ketelantaran; iii) kecacatan; iv) keterpencilan; v) ketunaan
sosial dan penyimpangan perilaku; vi) korban bencana; dan vii) korban tindak
kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
1. Dasar Kesejahteraan
Dasar kesejahteraan dijelaskan dalam UU No 11 Tahun 2009
Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
16
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007), 596.
17
29
spiritual, dan sosial warga negara agardapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.18
2. Konsep Kesejahteraan
Konsep kesejahteraan menurut Nasikun, dapat dirumuskan sebagai
padanan makna dari konsep martabat manusia yang dapat dilihat dari
empat indicator yaitu:
a. Rasa aman (security)
b. Kesejahteraan (welfare)
c. Kebebasan (freedom)
d. Jati diri (Identity).19
Tingkat kepuasan dan kesejahteraan adalah dua pengertian yang
salingberkaitan. Tingkat kepuasan merujuk pada individu atau kelompok,
sedangkan tingkat kesejahteraan mengacu pada komunitas atau masyarakat
luas. Tingkat kesejahteraan meliputi pangan, pendidikan, kesehatan,
kadang juga dikaitkan dengan kesempatan kerja, perlindungan hari tua,
keterbebasan dari kemiskinan dan sebagainya. Kesejahteraan merupakan
representasi yang bersifat kompleks karena multidimensi, mempunyai
keterkaitan antar dimensi dan ada dimensi yang direpresentasikan.
Perumusan tentang batasan antara substansi kesejahteraan dan representasi
kesejahteraan ditentukan oleh perkembangan praktik kebijakan yang
dipengaruhi oleh ideologi dan kinerja negara yang tidak lepas dari
pengaruh dinamika pada tingkat global.
18
Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial 89.
19
30
3. Teori Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi
Teori kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup penting
untuk menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan
ekonomi.kondisi tersebut juga diperlukan untuk meminimalkan terjadinya
kecemburuan sosial dalam masyarakat. Selanjutnya percepatan
pertumbuhan ekonomi masyarakat memerlukan kebijakan ekonomi atau
peranan pemerintah dalam mengatur perekonomian sebagai upaya
menjaga stabilitas perekonomian.salah satu unsur penting kesejahteraan
ialah kepuasan, atau utility.20
Teori kesejahteraan secara umum dapat diklasifikasi menjadi tiga
macam, yaitu classical utilitarian, neoclassical welfare theory dan new
contractarian approach (Albert dan Hahnel dalam Darussalam 2005:77).
Pendekatan classical utillatarial menekankan bahwa kesenangan (pleasur)
atau kepuasan (utility) seseoarang dapat diukur dan bertambah.
Berdasarkan pada beberapa pandangan diatas dapat disimpulkan
bahwa tingkat kesejahteraan seseorang dapat terkait dengan tingkat
kepuasan (utility) dan kesenangan (pleasure) yang dapat diraih dalam
kehidupannya guna mencapai tingkat kesejahteraannya yang diinginkan.
Maka dibutuhkan suatu prilaku yang dapat memaksimalkan tingkat
kepuasan sesuai dengan sumberdaya yang tersedia.
Kesejahteraan hidup seseorang dalam realitanya, memiliki banyak
indicator keberhasilan yang dapat diukur. Dalam hal ini menurut Thomas
20
31
menyampaikan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah
dapat di representasikan dari tingkat hidup masyarakat ditandai oleh
terentaskannya kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik, perolehan
tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan peningkatan produktivitas
masyarakat. Kesemuanya itu merupakan cerminan dari peningkatan
tingkat pendapatan masyarakat golongan menengah kebawah. Dapat
diasumsikan bahwa kesejahteraan sosial berhubungan positif dengan
pendapatan perkapita, namun berhubungan negative dengan kemiskinan.21
4. Tujuan Kesejahteran
Tujuan utama ekonomi Islam adalah merealisasikan tujuan manusia
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (falah), serta kehidupan
yang baik dan terhormat.22 Ini merupakan definisi kesejahteraan dalam
pandangan Islam, yang tentu saja berbeda secara mendasar dengan
pengertian kesejahteraan dalam ekonomi konvensional yang sekuler dan
materialistik. Secara terperinci, tujuan ekonomi Islam dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Kesejahteraan ekonomi adalah tujuan ekonomi yang terpenting.
Kesejahteraan ini mencakup kesejahteraan individu, masyarakat dan
negara.
b. Untuk mencapai kehidupan sejahtera dalam arti tercapainya standar
kehidupan pokok atau terckupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi
makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan,
21
Siboykasaci, “Teori Kesejahteraan” dalam http://siboykasaci.wordpress.com/teori-kesejahteraan/diakses 1 juni 2014.
22
32
keamanan serta sistem negara yang menjamin terlaksananya kecukupan
kebutuhan dasar secara adil dibidang ekonomi.23
c. Penggunaan sumber daya secara optimal, efisien, efektif, hemat dan
tidak mubazir.
d. Untuk mencapai penyesuaian diri yang baik khususnya dengan
masyarakat di lingkungannya, misanya dengan menggali
sumber-sumber, meningkatkan, dan mengembangkan taraf hidup yang
memuaskan.24
e. Distribusi harta, kekayaan, pendapatan dan hasil pembangunan secara
adil dan merata.
f. Menjamin kebebasan individu.
g. Kesamaan hak dan peluang.
h. Kerjasama dan keadilan.
5. Fungsi Kesejahteraan Sosial
Fungsi kesejahteraan sosial bertujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi tekanan-tekanan diakibatkan terjadinya perubahan-perubahan
sosio-ekonomi, menghindarensi kan terjadinya konsekuensi-konsekuesi
sosial yang negative akibat pembangunan serta menciptakan
kondisi-kondisi yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat
(Friedlander & apte) Fungsi kesejahteraan sosial antara lain :
a. Fungsi Pencegahan
23
Warkum Sumito, Asas-asas Perbankan Islam &Lembaga-lembaga Terkait. Cet ke empat, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004), 17.
24
33
Kesejahteraan di tujukn untuk memperkuat individu, keluarga,
dan masyarakat supaya terhindar dari masalah-masalah sosial baru.
Dalam masyarakat transisi, upaya pencegahan di tekankan pada
kegiatan-kegiatan untuk membantu menciptakan pola-pola baru dalam
hubungan sosial serta lembaga-lembaga sosial baru.
b. Fungsi Penyembuhan
Kesejahteraan sosial di tujukan untuk menghilangkan
kondisi-kondisi ketidak mapuan fisik, emosinal, dan sosial agar orang yang
mengalami masalah tersebut dapat berfungsi kembali secara wajar
dalam masyarakat dalam fungsi ini tercakup juga fungsi pemulihan
(rehabilitasi).
c. Fungsi Pengembangan
Kesejahteraan berfungsi untuk memberikan sumbangan langsung
ataupun tidak langsung dalam proses pembangunan atau
pengembangan tatanan dan sumber-sumber daya sosial dalam
masyarakat.
d. Fungsi Penunjang
Fungsi ini mencakup kegiatan – kegiatan untuk membantu
mencapai tujuan sector atau bidang pelayanan kesejahteraan lain
6. Indikator Kesejahteraan Islami
Kesejahteraan dalam pembangunan sosial ekonomi, tidak dapat
didefinisikan hanya berdasarkan konsep materialis dan hedonis, tetapi juga
34
tersebut tidak hanya mencakup masalah kesejahteraan ekonomi, melainkan
juga mencakup permasalahan persaudaraan manusia dan keadilan
sosial-ekonomi, kesucian kehidupan, kehormatan individu, kehormatan harta,
kedamaian jiwa dan kebahagiaan, serta keharmonisan kehidupan keluarga
dan masyarakat.
Salah satu cara menguji realisasi tujuan-tujuan tersebut adalah
dengan:
a. Melihat tingkat persamaan sosial dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi
semua.
b. Terpenuhinya kesempatan untuk bekerja atau berusaha bagi semua
masyarakat.
c. Terwujudnya keadilan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan.
d. Stabilitas ekonomi yang dicapai tanpa tingkat inflasi yang tinggi.
e. Tidak tingginya penyusutan sumber daya ekonomi yang tidak dapat
diperbaharui, atau ekosistem yang dapat membahayakan kehidupan.
Cara lain menguji realisasi tujuan kesejahteraan tersebut adalah
dengan melihat perwujudan tingkat solidaritas keluarga dan sosial yang
dicerminkan pada tingkat tanggungjawab bersama dalam masyarakat,
khususnya terhadap anak-anak, usia lanjut, orang sakit dan cacat, fakir
miskin, keluarga yang bermasalah, dan penangulangan kenakalan remaja,
kriminalitas, dan kekacauan sosial. Berlandaskan Kerangka Dinamika
Sosial Ekonomi Islami, suatu pemerintahan harus dapat menjamin
35
untuk aktualisasi pembangunan dan keadilan melalui implementasi
Syariah. Hal itu terwujud dalam pembangunan dan pemerataan distribusi
kekayaan yang dilakukan untuk kepentingan bersama dalam jangka
panjang. Sebuah masyarakat bisa saja mencapai puncak kemakmuran dari
segi materi, tetapi kejayaan tersebut tidak akan mampu bertahan lama
apabila lapisan moral individu dan sosial sangat lemah, terjadi disintegrasi
keluarga, ketegangan sosial dan anomie masyarakat meningkat, serta
pemerintah tidak dapat berperan sesuai dengan porsi dan sebagaimana
mestinya. Salah satu cara yang paling konstruktif dalam merealisasikan
visi kesejahteraan lahir dan bathin bagi masyarakat yang sebagian masih
berada di garis kemiskinan, adalah dengan menggunakan sumber daya
manusia secara efisien dan produktif dengan suatu cara yang membuat
setiap individu mampu mempergunakan kemampuan artistik dan kreatif
yang dimiliki oleh setiap individu tersebut dalam merealisasikan
kesejahteraan mereka masing-masing. Hal ini tidak akan dapat dicapai jika
tingkat pengangguran dan semi pengangguran yang tinggi tetap
berlangsung.
Ibnu Khaldun, menjadikan syariah sebagai variabel terikat di dalam
teori Model Dinamika, tetapi syariah hanya memberikan prinsip-prinsip
dasar yang dibutuhkan untuk menyusun apa yang seusai dengan kebutuhan
masyarakat yang mungkin berubah seiring perubahan tempat dan waktu.
Syariah harus diimplementasikan, dan akan terlaksana jika kaum ulama
36
syariah tidak dapat diwujudkan jika kekuasaan politik menjadi sekuler dan
korup serta tidak bersedia menjalankan perannya sebagaimana mestinya.
Apabila masyarakat terlalu miskin, acuh dan tertindas, maka mereka juga
akan menggunakan pengaruh yang ada. Jadi, syariah tidak akan efektif bila
pemerintah dan masyarakat (termasuk kaum ulama) tidak menjalankan
perannya dengan tepat.
7. Ukuran Kesejahteraan
Terdapat berbagai perkembangan pengukuran tingkat kesejahteraan
dari sisi fisik, seperti Human Development Index (Indeks Pembangunan
Manusia), Physical Quality Life Index (Indeks Mutu Hidup), Basic Needs
(Kebutuhan Dasar), dan GNP/Kapita (Pendapatan Perkapita). Ukuran
kesejahteraan ekonomi inipun bisa dilihat dari dua sisi, yaitu konsumsi dan
produksi (skala usaha). Dari sisi konsumsi maka kesejahteraan bisa diukur
dengan cara menghitung seberapa besar pengeluaran yang dilakukan
seseorang atau sebuah keluarga untuk kebutuhan sandang, pangan, papan,
serta kebutuhan lainnya dalam waktu atau periode tertentu.
Kesejahteraan hidup seseorang dalam realitanya, memiliki banyak
indikator keberhasilan yang dapat diukur. Dalam hal ini Thomas dkk,
menyampaikan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah
dapat direpresentasikan dari tingkat hidup masyarakat ditandai oleh
terentaskannya kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik, perolehan
37
masyarakat. Kesemuanya itu merupakan cerminan dari peningkatan
tingkat pendapatan masyarakat golongan menengah kebawah
Ukuran tingkat kesejahteraan manusia selalu mengalami perubahan.
Pada 1950-an, sejahtera diukur dari aspek fisik, seperti gizi, tinggi dan
berat badan, harapan hidup, serta income. Pada 1980-an, ada perubahan di
mana sejahtera diukur dari income, tenaga kerja, dan hak-hak sipil. Pada
1990-an, Mahbub Ul-Haq, sarjana keturunan Pakistan, merumuskan
ukuran kesejahteraan dengan yang disebut Human Development Index
(HDI). Dengan HDI, kesejahteraan tidak lagi ditekankan pada aspek
kualitas ekonomi-material saja, tetapi juga pada aspek kualitas sosial suatu
masyarakat.25
C. Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Menurut Umer Chapra adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Tauhid.
Tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna bahwa segala
apa yang di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja oleh
Allah SWT, bukan kebetulan, dan semuanya pasti memiliki tujuan. Tujuan
inilah yang memberikan signifikansi dan makna pada eksistensi jagat raya,
termasuk manusia yang menjadi salah satu penghuni di dalamnya. Prinsip
Tauhid menjadi landasan utama bagi setiap umat Muslim dalam
menjalankan aktivitasnya termasuk aktivitas ekonomi. Prinsip ini
25
38
merefleksikan bahwa penguasa dan pemilik tunggal atas jagad raya ini
adalah Allah SWT. Prinsip Tauhid ini pula yang mendasari pemikiran
kehidupan Islam yaitu Khilafah (Khalifah) dan‘Adalah (keadilan).26
2. Prinsip Khilafah.
Khilafah mempresentasikan bahwa manusia adalah khalifah atau
wakil Allah di muka bumi ini dengan dianugerahi seperangkat potensi
spiritual dan mental serta kelengkapan sumberdaya materi yang dapat
digunakan untuk hidup dalam rangka menyebarkan misi hidupnya. Ini
berarti bahwa, dengan potensi yang dimiliki, manusia diminta untuk
menggunakan sumberdaya yang ada dalam rangka mengaktualisasikan
kepen-tingan dirinya dan masyarakat sesuai dengan kemampuan mereka
dalam rangka mengabdi kepada Sang Pencipta, Allah SWT.27
3. Prinsip Keadilan
Keadilan adalah salah satu misi utama ajaran Islam. Implikasi dari
prinsip ini adalah: (1) pemenuhan kebutuhan pokok manusia, (2)
sumber-sumber pendapatan yang halal dan tayyib, (3) distribusi pendapatan dan
kekayaan yang merata, (4) pertumbuhan dan stabilitas.
Prinsip ‘Adalah (keadilan) menurut Chapra merupakan konsep yang
tidak terpisahkan dengan Tauhid dan Khilafah, karena prinsip ‘Adalah
adalah merupakan bagian yang integral dengan tujuan syariah (maqasid al
Syariah). Konsekuensi dari prinsip Khilafah dan ‘Adalah menuntut bahwa
semua sumberdaya yang merupakan amanah dari Allah harus digunakan
26
M. Umer Chapra, Masa Depan Ilmu Ekonomi, (terj.) Ikhwan Abidin, The Future of Economics: An Islamic Perspective, (Jakarta: Gema Insani Press 2001), 202-206.
27
39
untuk merefleksikan tujuan syariah antara lain yaitu; pemenuhan
kebutuhan (need fullfillment), menghargai sumber pendapatan (recpectable
source of earning), distribusi pendapatan dan kesejah-teraan yang merata
(equitable distribution of income and wealth) serta stabilitas dan
pertumbuhan (growth and stability).28
D. Kehalalan Usaha Kerang
Hewan merupakan salah satu makanan yang dikonsumsi manusia.
Berjuta-juta spesies dan ribuan nama dan jenis hewan menjadikan manusia
memiliki banyak pilihan untuk mengkonsumsinya. Baik hewan darat maupun
hewan laut, asalkan diracik dengan sedap, manusia tentu siap untuk
menyantapnya. Ada dari swike kodok, tikus bakar sampai sate ular pun juga
tak luput dari daftar menu makanan dewasa ini. Akan tetapi, tidak semua
hewan enak untuk dimakan, tidak semua hewan baik untuk tubuh. Oleh
karenanya, Al-qur’an dan Hadits telah memberi rambu-rambu untuk memilih
dan memilah mana hewan yang boleh dimakan, mana yang tidak boleh.
Dalam fiqh, dikenal klasifikasi tiga jenis hewan menurut habitat hidupnya.
Pertama, Al-hayawan al-maaiy (hewan air) yaitu hewan yang hanya bisa
hidup di air saja. Seperti ikan, kepiting, kerang, dll. Hewan ini halal untuk
dimakan secara mutlak. Artinya walaupun hewan tersebut tanpa disembelih
tetap boleh dimakan29. Sesuai dengan ayat Al-Quran surat Al-Maidah.
28
Ibid., 204
29
40
Artinya : Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.30
Maksudnya: binatang buruan laut yang diperoleh dengan jalan usaha
seperti mengail, memukat dan sebagainya. Termasuk juga dalam pengertian
laut disini ialah: sungai, danau, kolam dan sebagainya. Maksudnya: ikan atau
binatang laut yang diperoleh dengan mudah, karena telah mati terapung atau
terdampar dipantai dan sebagainya.
30
BAB III
PENGELOLAAN USAHA TAMBAK KERANG HIJAU DI
DESA CAMPUREJO KECAMATAN PANCENG KABUPATEN
GRESIK
A.
Gambaran Umum Desa Campurejo dan Letak GeografisPenelitian dilakukan di desa Campurejo, Kecamatan Panceng,
Kabupaten Gresik, penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
(purposive), dengan pertimbangan bahwa letaknya sangat setrategis karena
desa Campurejo ini adalah wilayah Gresik yang berda paling utara, dekat
dengan laut dan pada kawasan pantai desa Campurejo ini memiliki potensi
untuk budidaya kerang hijau. Faktor lain yang menjadi pertimbangan yaitu
pada lokasi tersebut bukan merupakan alur penangkapan dan jalur lalulintas
kapal sehingga apabila digunakan untuk budidaya tidak akan tergangu.
Desa Campurejo merupakan salah satu nama desa antara beberapa desa
yang terdapat di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Jarak antara Kota
Gresik menuju desa Campurejo ±45 km, jika ditempuh dengan kendaraan
kira-kira dalam jangka waktu 1 jam. Sedangkan, untuk akses jalan menuju
desa Campurejo bisa dikatakan lancar, karena konstruksi jalan sudah
beraspal, meskipun masih ada beberapa jalan yang masih membutuhkan
perbaikan.
Secara administratif, desa Campurejo dibagi menjadi 3 dusun, yaitu
dusun Sidorejo, dusun Rejodadi, dan dusun Karang Tumpuk, desa Campurejo
43
Panceng jumlah seluruh penduduk desa Campuerjo berjumlah 10.000
orang.1
B.
Profil Usaha Kerang HijauPada awalnya usaha kerang hijau ini ada karena para petani tambak
bandeng sulit mencari benih dan biaya pakan yang cukup memberatkan bagi
petani tambak ikan bandeng dan para nelayan, terkadang tidak bisa melaut
karena ombak yang cukup besar sehingga para nelayan dan petani tambak
ikan bandeng ini berinisiatif untuk mencari trobosan untuk meningkatkan
penghasilan mereka sehingga muncul ide untuk berbudidaya kerang hijau
dan Pada mulanya, usaha kerang hijau ini adalah menjadi mata pencaharian
sampingan bagi para nelayan. Namun, karena dirasa cukup menguntungkan,
maka semakin banyak orang yang menjadikannya sebagai sumber
penghasilan utama. Untuk memulai usaha budidaya kerang hijau dengan
bagan tancap.2
Namanya juga kerang hijau, pemeliharaannya tidak terlalu sulit.
Benihnya sudah disediakan oleh alam, juga tidak butuh pakan, karena sudah
disediakan oleh alam. Pada prinsipnya, usaha ini hanyalah pembesaran saja.
Berbeda dengan usaha budidaya perikanan lain, dimana titik kritis hampir
terdapat pada setiap tahapan, mulai dari pembenihan, pemberian pakan,
pembesaran, kualitas air, atau penyakit. “Adapun dalam budidaya kerang ini,
upaya k