PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
NILAI ADALAH KUALITAS ATAU
NILAI ADALAH KUALITAS ATAU
KEBERHARGAAN YANG MELEKAT PADA
KEBERHARGAAN YANG MELEKAT PADA
SESUATU ( BENDA-BENDA, PERBUATAN,
SESUATU ( BENDA-BENDA, PERBUATAN,
PERASAAN MAUPUN PIKIRAN MANUSIA).
PERASAAN MAUPUN PIKIRAN MANUSIA).
NILAI ADA KARENA MANUSIA YANG
NILAI ADA KARENA MANUSIA YANG
MELAKUKAN PENILAIAN TERHADAP OBJEK
MELAKUKAN PENILAIAN TERHADAP OBJEK
YANG DINILAI.
YANG DINILAI.
SESUATU BERNILAI BERARTI SESUATU ITU
SESUATU BERNILAI BERARTI SESUATU ITU
MEMENUHI ATAU MENDEKATI HARAPAN
MEMENUHI ATAU MENDEKATI HARAPAN
IDEAL MANUSIA, PENTING BAGI HIDUP
IDEAL MANUSIA, PENTING BAGI HIDUP
MANUSIA.
LANJUTAN …
LANJUTAN …
JADI, NILAI ITU BERUPA:JADI, NILAI ITU BERUPA: PENGHARAPANPENGHARAPAN
MASIH ABSTRAK MASIH ABSTRAK MAKA PERLU DIJABARKAN MAKA PERLU DIJABARKAN
DALAM NORMA-NORMA ATAU STANDAR TERTENTU DALAM NORMA-NORMA ATAU STANDAR TERTENTU
UNTUK MENGUKURNYA ATAU MENCAPAINYA. UNTUK MENGUKURNYA ATAU MENCAPAINYA.
FAKTA FAKTA YANG SENYATANYA (DAS SEIN) YANG SENYATANYA (DAS SEIN) NILAI NILAI YANG SEHARUSNYA (DAS SOLLEN) YANG SEHARUSNYA (DAS SOLLEN)
NILAI NILAI MENJADI ACUAN DALAM MELIHAT MENJADI ACUAN DALAM MELIHAT MEWUJUDKAN DAN MENILAI FAKTA
MEWUJUDKAN DAN MENILAI FAKTA
Macam-macam Nilai
Macam-macam Nilai
Walter G. Everet membagi nilai menjadi 8
Walter G. Everet membagi nilai menjadi 8
macam:
macam:
1.
1.
Nilai ekonomis
Nilai ekonomis
2.2.
Nilai kejasmanian
Nilai kejasmanian
3.
3.
Nilai hiburan
Nilai hiburan
4.
4.
Nilai sosial
Nilai sosial
5.
5.
Nilai watak
Nilai watak
6.
6.
Nilai estetis
Nilai estetis
7.7.
Nilai intelektual
Nilai intelektual
8.
Notonagoro membagi nilai menjadi:
Notonagoro membagi nilai menjadi:
1.
1.
Nilai material, sesuatu yang berguna/berharga untuk
Nilai material, sesuatu yang berguna/berharga untuk
jasmani manusia, misal: makan,minum, rumah.
jasmani manusia, misal: makan,minum, rumah.
2.
2.
Nilai vital, sesuatu yang berharga untuk aktivitas,
Nilai vital, sesuatu yang berharga untuk aktivitas,
misalnya: semangat hidup, semangat bekerja.
misalnya: semangat hidup, semangat bekerja.
3.
3.
Nilai kerohanian dibagi menjadi empat:
Nilai kerohanian dibagi menjadi empat:
a. Nilai kebenaran
a. Nilai kebenaran
diperoleh karena manusia
diperoleh karena manusia
menggunakan akalnya (cipta).
menggunakan akalnya (cipta).
b. Nilai keindahan/estetis
b. Nilai keindahan/estetis
diperoleh karena
diperoleh karena
manusia menggunakan rasa estetis dalam dirinya
manusia menggunakan rasa estetis dalam dirinya
c. Nilai kebaikan
c. Nilai kebaikan
karena manusia mempunyai
karena manusia mempunyai
karsa/kehendak sadar untuk berbuat kebaikan
karsa/kehendak sadar untuk berbuat kebaikan
d. Nilai keagamaan
PANCASILA ADALAH KUMPULAN NILAI-NILAI
PANCASILA ADALAH KUMPULAN NILAI-NILAI
KEBAIKAN YANG SISTEMATIS, INTEGRAL
KEBAIKAN YANG SISTEMATIS, INTEGRAL
PANCASILA JUGA MEMUAT NILAI KEBENARAN,
PANCASILA JUGA MEMUAT NILAI KEBENARAN,
KARENA ADA PEMIKIRAN LOGIS YANG
KARENA ADA PEMIKIRAN LOGIS YANG
MENJADI LANDASANNYA DAN MEMENUHI
MENJADI LANDASANNYA DAN MEMENUHI
SYARAT ILMIAH DALAM PROSES
SYARAT ILMIAH DALAM PROSES
PERUMUSANNYA.
PERUMUSANNYA.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
MORAL/KEBAIKAN ARTINYA PANCASILA
MORAL/KEBAIKAN ARTINYA PANCASILA
MENJADI ACUAN DALAM BERPERILAKU DAN
MENJADI ACUAN DALAM BERPERILAKU DAN
BERSIKAP BANGSA INDONESIA BAIK DALAM
BERSIKAP BANGSA INDONESIA BAIK DALAM
SKALA MAKRO (NASIONAL) MAUPUN MIKRO
SKALA MAKRO (NASIONAL) MAUPUN MIKRO
(PRIBADI)
SEBAGAI ARAH ATAU PEDOMAN BERPERILAKU
SEBAGAI ARAH ATAU PEDOMAN BERPERILAKU
MAKA PANCASILA DIJABARKAN KE DALAM
MAKA PANCASILA DIJABARKAN KE DALAM
NORMA-NORMA AGAR LEBIH MUDAH UNTUK
NORMA-NORMA AGAR LEBIH MUDAH UNTUK
MELAKSANAKANNYA
MELAKSANAKANNYA
..PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM
PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM
NORMA-NORMA KEHIDUPAN MELIPUTI:
NORMA-NORMA KEHIDUPAN MELIPUTI:
NORMA KESUSILAAN DAN NORMA HUKUM.
NORMA KESUSILAAN DAN NORMA HUKUM.
NORMA AGAMA TIDAK DIJABARKAN DARI
NORMA AGAMA TIDAK DIJABARKAN DARI
PANCASILA TETAPI MENJADI SUMBER NILAI
PANCASILA TETAPI MENJADI SUMBER NILAI
YANG BERDIRI SENDIRI DAN JUGA DIAKUI
YANG BERDIRI SENDIRI DAN JUGA DIAKUI
OLEH PANCASILA
OLEH PANCASILA
NILAI-NILAI PACASILA DIBENTUK DALAM
NILAI-NILAI PACASILA DIBENTUK DALAM
RANGKA UNTUK KEHIDUPAN BERNEGARA
NILAI-NILAI DASAR PANCASILA:
NILAI-NILAI DASAR PANCASILA:
NILAI KETUHANAN
NILAI KETUHANAN
NILAI KEMANUSIAAN
NILAI KEMANUSIAAN
NILAI PERSATUAN
NILAI PERSATUAN
NILAI KERAKYATAN
NILAI KERAKYATAN
NILAI KEADILAN
NILAI KEADILAN
PANCASILA BERCIRI MAJEMUK TUNGGAL, ARTINYA
PANCASILA BERCIRI MAJEMUK TUNGGAL, ARTINYA
TERDIRI DARI LIMA NILAI TETAPI MERUPAKAN SATU
TERDIRI DARI LIMA NILAI TETAPI MERUPAKAN SATU
KESATUAN.
KESATUAN.
SUSUNAN PANCASILA BERSIFAT HIERARKIS-SUSUNAN PANCASILA BERSIFAT
HIERARKIS-PIRAMIDAL, ARTINYA SILA YANG MENDAHULUI PIRAMIDAL, ARTINYA SILA YANG MENDAHULUI
MENJADI DASAR DAN MELIPUTI SILA SESUDAHNYA. MENJADI DASAR DAN MELIPUTI SILA SESUDAHNYA.
SILA SESUDAHNYA DILIPUTI ATAU DIJIWAI SILA SILA SESUDAHNYA DILIPUTI ATAU DIJIWAI SILA DIATASNYA.
DIATASNYA.
SILA PERTAMA MENDASARI SILA II, III, IV DAN VSILA PERTAMA MENDASARI SILA II, III, IV DAN V
SILA KEDUA DIDASARI SILA I DAN MENDASARI SILA SILA KEDUA DIDASARI SILA I DAN MENDASARI SILA III, IV DAN V, DST.
III, IV DAN V, DST.
SILA KELIMA DIDASARI DAN DIJIWAI SILA I, II, III, IV SILA KELIMA DIDASARI DAN DIJIWAI SILA I, II, III, IV DAN V.
PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA KE DALAM NORMA
PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA KE DALAM NORMA
HUKUM TAMPAK DALAM PERATURAN PERUNDANGAN YG
HUKUM TAMPAK DALAM PERATURAN PERUNDANGAN YG
ADA DI INDONESIA
ADA DI INDONESIA
CONTOH: SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB CONTOH: SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
DIJABARKAN KE DALAM PASAL 28, 28 A – 28 J UUD DIJABARKAN KE DALAM PASAL 28, 28 A – 28 J UUD
1945 TENTANG HAM 1945 TENTANG HAM
DIJABARKAN KE DALAM UU NO. 39 TAHUN 1999 DIJABARKAN KE DALAM UU NO. 39 TAHUN 1999
TENTANG HAM. TENTANG HAM.
PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA KE DALAM NORMA
PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA KE DALAM NORMA
KESUSILAAN/MORAL
KESUSILAAN/MORAL
CONTOH: SILA KERAKYATAN DIJABARKAN KE DALAM
CONTOH: SILA KERAKYATAN DIJABARKAN KE DALAM
NORMA MORAL SOSIAL
NORMA MORAL SOSIAL MENGHARGAI PERBEDAAN MENGHARGAI PERBEDAAN PENDAPAT, MELAKSANAKAN KEPUTUSAN BERSAMA.
