• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Burhan Nurgiyantoro

Program Pascasarjana

Universitas Negeri

(2)

Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis

Jadi, syarat pertama untuk bisa menulis dan menjadi

penulis adalah

kemauan

Jika kemauan belum muncul, padahal tuntutan

menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, kita

harus memotivasi diri sendiri

Jadi, syarat kedua untuk jadi penulis adalah

kemampuan

memotivasi diri sendiri

Bagaimana cara memotivasi diri sendiri?

Tergantung diri sendiri, tetapi keinginan-keinginan

tertentu sering manjur untuk maksud itu

Misalnya, karena ingin

cepat selesai kuliah, namanya

dikenal orang (terkenal), pendapatnya diketahui

orang, membuat tulisan karena masalah seperti itu

belum ditulis orang, menanggapi tulisan, pendapat,

atau mereaksi suatu keadaan, menambah

(3)

Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi karena memiliki pengetahuan dan kemampuan

Pengetahuan dan kemampuan adalah syarat berikutnya untuk menjadi penulis

Tetapi, jika kita telah mempunyai kemauan dan motivasi, pengetahuan dan kemampuan lebih mudah untuk

dikembangakan

Pengetahuan dan kemampuan berkaitan dengan isi tulisan, apa yang diuraikan dalam karyatulis

Namun, ia juga berkaitan dengan cara dan tatacara mengungkapnya

Yang terakhir itu berkaitan dengan kemampuan

membahasakan apa yang ingin diungkapakan dan format penulisan

Jadi, pada intinya, untuk menjadi penulis atau menghasilkan karya tulis orang harus memiliki

(4)

Pengetahuan dan kemampuan juga terkait dengan cara mengungkapkan gagasan:

aspek bahasa

Kemampuan mengungkapkan ide dalam bahasa yang benar dan komunikatif adalah kunci keberhasilan

seeseorang untuk menjadi penulis

Singkatnya, ada dua unsur pengetahuan & kemampuan yang harus dimiliki: apa yang akan diungkapkan (isi) dan bagaimana cara mengungkapkan (bentuk)

Aspek isi dan bentuk adalah dua hal yang mendukung eksistensi sebuah karya tulis; keduanya saling terkait dan saling melengkapi

Tulisan dengan bahasa yang benar jika isi tidak

meyakinkan, orang akan malas membaca karena tidak memberi nilai tambah

Tulisan dengan ide yang bagus, orisinal, dan luas, tetapi jika bahasanya tidak benar akan kacau (bahasa

menunjukkan karakter penulis)

(5)

Bentuk formal karya ilmiah (tulisan):

bahasa

Secara konkret ditandai oleh:

Diksi (diction, choice of words)

Kalimat (sentence structure and syntax)

Ejaan dan tanda baca (aturan penulisan,

(6)

Tulisan yang baik mesti diprasyarati oleh bahasa

yang indah

Tiap jenis teks memiliki keindahan, dan hal inilah

antara lain yang membedakannya dengan teks-teks

lain

Dalam banyak hal kriteria keindahan dimaknai

sebagai ketepatan, ketepatan secara kontekstual

Karena bahasa dalam suatu teks tepat, stile itu

menjadi indah, atau memenuhi tuntutan kriteria

keindahan

Kriteria keindahan suatu teks tergantung pada

ragam bahasa

(7)

Tunduk pada kaidah bahasa

Kegramatikalan struktur (morfologi dan sintaksis) terjaga Kata-kata formal, tidak memakai kata-kata kolokial

Koherensitas dan kohesitas jelas dan terjaga Singkat, sederhana, padat, tidak berbelit-belit

Kreativitas pengucapan juga penting (misal: lewat variasi struktur atau cara lain, penuturan tidak monoton)

Komunikatif dan tidak ambigu

Penggunaan makna konotatif terbatas pada yang telah lazim digunakan untuk memercepat pemahaman

Tunduk pada aturan penulisan, misal: ejaan dan tanda baca

(8)

Kebakuan Bahasa

Kosakata

Struktur kalimat

(9)

Tidak memergunakan kata koloqial,

kata-kata tidak baku seperti yang banyak dipakai

dalam bahasa lisan

Kata koloqial dari bahasa daerah: lho, kok, mbok,

wong (orang)

Kata koloqial dari dialek tertentu: gue, ngapain,

diberiin, atau akhiran in pada hampir semua kata

Kata koloqial bahasa Indonesia: gak, tak, gitu,

nampak, kayaknya, kamunya,

Tidak memergunakan kosakata bahasa Indonesia

kurang baku: membikin, nampaknya, bisa

(dapat),

(10)

Pemilihan kosakata dalam tulisan ilmiah harus tepat

Ketepatan kosakata dapat dilihat dari aspek:

Bentuk: harus baku, tidak menghilangkan afik tertentu di tengah kalimat; misal: Presiden resmikan projek .... Arti: kata yang secara makna paling tepat, paling

mewaikili apa yang dimaksud; hindari kata bermakna ambigu; misal: kalau maksudnya harus pakailah kata

diwajibkan dan bukan dihimbau

(11)

Tidak memergunakan kata/istilah dari bahasa lain

jika dalam bahasa Indonesia sudah ada kata yang

tepat, misal:

peragaan busana

untuk

fashion show

Penggunaan kata/istilah dari bahasa lain (daerah

dan asing) dapat dibenarkan jika:

Kata/istilah teknis yang belum ada kata/istilah Indonesia, atau jika diindonesiakan menjadi panjang; misal: sandang pangan, gladi resik, peragaan busana (Jawa), komputer, analisis, internet.

Kata/istilah teknis yang tepat benar dan sudah

mendunia; misal cum laude, way of live, l’art pour l’art.

(12)

Penggunaan kata/istilah dari bahasa asing, jika

dimungkinkan, diadaptasikan ke dalam ejaan

bahasa Indonesia; misal

:

sampel (sample),

komunikatif (communicative), morfologi

(morphology), komoditas (commodity), reliabilitas

(reliability), variabilitas (variability).

Penggunaan kata Indonesia diikuti kata/istilah

asingnya dalam kurung sebaiknya dihindari

kalau

tidak terpaksa/penting benar. Contoh:

Reliabilitas (reliability), pendekatan (approach),

pendekatan komunikatif (communicative approach),

Hal itu berarti menjelaskan Indonesia dengan

kata/istilah asing padahal kita menulis dalam

bahasa Indonesia.

Atau, kadang-kadang kita tergoda untuk

(13)

Pemilihan kosakata haruslah sesuai dengan dan

sejalan dengan pemilihan struktur kalimat.

Diksi dan kalimat secara langsung membangun

stile penuturan, dan karenanya memberikan

kesan keindahan yang tercipta.

Kata-kata paralel

Kata-kata beredundan bermakna jamak

Kata-kata beredundan bermakna mirip

Contoh di belakang

Judul karangan (judul, subjudul, sub-subjudul)

sebaiknya tidak memergunakan bentuk verbal,

melaiankan nominal. Contoh:

Usaha

Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran ...

Sebaiknya:

(14)

Kalimat dalam karya ilmiah harus formal-baku.

Kebakuan kalimat terutama ditandai oleh

adanya kelengkapan unsur: subjek-predikat:

Pola: subjek-predikat

Pola: subjek-predikat-objek

Pola: subjek-predikat-objek-keterangan.

Kejelasan koherensi (kejelasan fungsi unsur)

baik dalam intrakalimat maupun antarkalimat.

Kejelasan kohesi (hubungan makna) baik dalam

intrakalimat maupun antarkalimat.

(15)

Pastikan kalimat yang dibuat memenuhi kelengkapan

unsur minimal subjek-predikat atau

subjek-predikat-objek.

Hal itu berlaku baik untuk kalimat tunggal maupun

gabung, pendek maupun panjang.

Jika membuat kalimat gabung dengan memergunakan

kata tugas di awal klosa, di awal atau di tengah

kalimat, hati-hati karena kalimat sering menjadi salah.

Contoh:

Walaupun sampel kecil, tetapi data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

Jika sampel tidak memenuhi tuntutan minimal, maka

data yang diperoleh juga tidak memenuhi syarat.

(16)

Masalah paralelisme diksi dan kalimat dalam sebuah penuturan harus mendapat perhatian untuk diikuti. Paralelisme menunjukkan bahwa gagasan yang

dikemukakan sejajar dan sekaligus memerindah bahasa. Contoh paralelisme diksi dalam sebuah kalimat:

Sastra berfungsi untuk menanamkan, memupuk, dan mengembangkan perasaan keindahan dalam diri anak. Data kualitatif yang diperoleh haruslah diseleksi untuk dipilih yang akan dipergunakan dan sebaliknya dibuang yang tidak dipakai serta kemudian ditempatkan ke dalam kategori yang sesuai.

Lihat, bagaimana kesejajaran kata kerja bentuk aktif dalam contoh pertama dan pasif dalam contoh kedua.

(17)

Paralelisme juga terdapat pada penggunaan

subjek dan kata tugas di awal dengan bentuk

verbal (predikat). Contoh:

Perkuliahan

kali ini akan

membicarakan

teknik

analisis data kualitatif.

Dalam perkuliahan

ini akan

membicarakan

teknik

analisis data kualitatif.

Penggunaan predikat bentuk verba aktif-transitif

pada contoh pertama benar, tetapi pada contoh

kedua salah; kalimat yang diawali kata tugas

harus diikuti oleh bentuk verba pasif, jadi kalimat

kedua seharusnya:

Dalam perkuliahan

ini akan

dibicarakan

teknik

analisis data kualitatif.

(18)

Contoh paralelisme antarkalimat:

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian

ini dapat dikemukakan sebagai berikut.

(1) Mendeskripsikan ....

(2) Mendeskripsikan ....

(3) Menjelaskan ....

(4) Menunjukkan

....

Bentuk paralelisme kalimat amat jelas terlihat pada

bentuk kata di awal kalimat: contoh di atas bentuk

kata kerja aktif transitif semua.

Jadi, bentuk kata di awal kalimat jangan

berubah-ubah, misalnya dengan bentuk verbal dan nominal.

Namun, paralelisme juga terlihat pada susunan

struktur kalimat.

(19)

Hindari penggunaan struktur kalimat dan kosakata

yang terlihat terpengaruh struktur dan diksi bahasa

asing (Inggris):

where, whom, when, which

. Contoh:

Berbagai teknik analisis data di mana kita semua telah mengetahuinya haruslah dipergunakan sesuai dengan data yang diperoleh.

Terima kasih kepada Saudara Pengacara yang mana

telah memberikan waktu kepada saya ....

Pada pukul 20.30 WIB saat mana akan dilakukan siaran langsung dialog interaktif di TV jangan kita lewatkan.

Kata

di mana, yang mana

, dan

saat mana

pada

kalimat di atas salah, maka harus diganti atau

bahkan diganti struktur kalimatnya.

(20)

Hindari adanya makna redundan (berulang, kembar)

dalam sebuah kalimat, misalnya yang menyangkut

penjamakan, kesamaan makna, maupun yang lain.

Contoh:

Banyak data-data

yang diperoleh yang ternyata

tidak signifikan dengan tujuan penelitian.

Saudara-saudara sekalian

yang saya hormati.

Sampel harus dipilih secara cermat

agar supaya

data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

Kesalahan pembuatan kesimpulan

disebabkan oleh

karena

kekurangcermatan analisis data yang

dilakukan.

Kalimat-kalimat di atas salah karena terdapat

(21)

Usahakan dalam satu kalimat hanya ada satu gagasan. Jika kalimat menjadi panjang, ada kemungkinan karena ada lebih dari satu atau beberapa gagasan atau fokus, mungkin karena erat berkaitan.

Jika demikian halnya, sebaiknya kalimat dipecah

menjadi dua atau lebih tergantung banyaknya gagasan atau kompleksitas kalimat. Contoh:

Instrumen penelitian memiliki peran yang signifikan dalam perolehan data yang dapat dipertanggungjawabkan, maka ia harus dikembangkan yang sebaik-baiknya dan selain itu harus juga diujicobakan terlebih dahulu agar dapat

dipastikan sebagai instrumen yang baik.

Kalimat itu dapat dipecah menjadi dua:

Instrumen penelitian memiliki peran yang signifikan dalam perolehan data yang dapat dipertanggungjawabkan, maka ia harus dikembangkan yang sebaik-baiknya.

Untuk itu, instrumen penelitian harus diujicobakan

terlebih dahulu agar dapat dipastikan sebagai instrumen yang baik.

(22)

Di pihak lain, jika ada dua atau sejumlah kalimat

pendek yang berkaitan, mungkin dapat digabung

dijadikan satu kalimat.

Hal itu dilakukan untuk menghemat bahasa (juga

tenaga dan biaya). Contoh:

Instrumen penelitian yang baik dapat dijadikan jaminan perolehan data yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Instrumen penelitian haruslah dikembangkan sebaik-baiknya.

Kedua kalimat itu dapat digabung menjadi:

Instrumen penelitian yang baik dapat dijadikan jaminan perolehan data yang dapat

dipertanggungjawabkan, maka ia harus dikembangkan sebaik-baiknya.

(23)

CATATAN PENUTUP

23

Pembicaraan di atas sengaja tidak teoretis, melainkan

lebih bersifat praktis dan banyak menjadi

permasalahan pada kegiatan menulis.

Sebetulnya masih banyak masalah diksi dan kalimat

lain, namun Anda dapat menemukan, memelajari, dan

memergunakannya sendiri.

Salah satu cara terbaik untuk menjadi penulis yang

baik adalah banyak membaca dan praktik menulis.

Dengan banyak membaca, selain dapat memeroleh banyak pengetahuan yang menjadi bahan baku

penulisan, juga belajar bagaimana orang membahasakan secara tepat gagasannya.

Dengan banyak praktik menulis kita akan menjadi

(24)

TERIMA KASIH

(25)

Tuhan

Beri aku Mama

 

Tuhan

Beri aku Papa

 

Amin ….!

(26)

Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja

Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda  

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku

 

Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka,

Antara kita mati datang tidak membelah ....

Referensi

Dokumen terkait

• Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) adalah standar harga satuan tertinggi untuk biaya pelaksanaan kontruksi fisik per-m 2   pembangunan. bangunan gedung negara

Dokumen bisa berbentuk tulisan,gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Dokumentasi ini akan dilakukan dengan cara mencatat dokumen atau arsip-arsip yang

Pada pengujian workability, untuk nilai slump sama yaitu 75 mm, campuran beton dengan menggunakan substitusi abu dasar membutuhkan penambahan air yang lebih

Dan semua tehnik tersebut diyakini dapat mengurangi nyeri pada persalinan kala I, namun sejauh itu belum dapat diukur tehnik yang mana yang paling efektif dalam

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-analitik dengan diawali penjabaran latar belakang masalah berupa kebutuhan sebuah bangunan stadion di Kota Kediri dan

Pharmaceutical Microbiology consists of Ten Chapters : (1) Introduction and Scope ; (2) Structure and Function : Bacterial Cells ; (3) Characterization, Classification and

Dalam pengjujian sistem ini terdiri dari 5 proses utama, diantaranya adalah proses harga penawaran supplier , proses input nilai alternatif , proses nilai preferensi