• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar-HSBGN-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengantar-HSBGN-2016"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Jimmy S. Juwana

Jimmy S. Juwana

E-mail:

E-mail:

jimmy281

jimmy281

12000@yahoo.com

12000@yahoo.com

Hp. 081 679 4511

(2)

DASAR 

DASAR 

HUKUM

HUKUM

• Kepres R.I. No. 42 Tahun 2002Kepres R.I. No. 42 Tahun 2002 tentangtentang

Pedoman APBN. (pasal 14 ayat 4 butir d)

Pedoman APBN. (pasal 14 ayat 4 butir d)

Penetapan Standarisasi dilakukan secara

Penetapan Standarisasi dilakukan secara

berkala oleh Bupati/Walikota untuk Harga

berkala oleh Bupati/Walikota untuk Harga

Satuan BGN untuk keperluan dinas seperti

Satuan BGN untuk keperluan dinas seperti

Kantor, Rumah Dinas, Gedung Rumah Sakit,

Kantor, Rumah Dinas, Gedung Rumah Sakit,

Ged. Sekolah, Pagar dan bangunan fisik

Ged. Sekolah, Pagar dan bangunan fisik

lainnya.

lainnya.

• Permen PU No 45/2007Permen PU No 45/2007 (dulu: Kepmen(dulu: Kepmen

Kimpraswil No: 332/2002)

Kimpraswil No: 332/2002)  tentang Pedoman  tentang Pedoman

Teknis Pembangunan Bangunan Gedung

Teknis Pembangunan Bangunan Gedung

Negara. (Standar Harga satuan tertinggi

Negara. (Standar Harga satuan tertinggi

pembangunan BGN ditetapkan secara berkala

pembangunan BGN ditetapkan secara berkala

untuk setiap Kab./kota oleh Bupati / Walikota

untuk setiap Kab./kota oleh Bupati / Walikota

setempat.

(3)

DASAR 

DASAR 

HUKUM

HUKUM

• Kepres R.I. No. 42 Tahun 2002Kepres R.I. No. 42 Tahun 2002 tentangtentang

Pedoman APBN. (pasal 14 ayat 4 butir d)

Pedoman APBN. (pasal 14 ayat 4 butir d)

Penetapan Standarisasi dilakukan secara

Penetapan Standarisasi dilakukan secara

berkala oleh Bupati/Walikota untuk Harga

berkala oleh Bupati/Walikota untuk Harga

Satuan BGN untuk keperluan dinas seperti

Satuan BGN untuk keperluan dinas seperti

Kantor, Rumah Dinas, Gedung Rumah Sakit,

Kantor, Rumah Dinas, Gedung Rumah Sakit,

Ged. Sekolah, Pagar dan bangunan fisik

Ged. Sekolah, Pagar dan bangunan fisik

lainnya.

lainnya.

• Permen PU No 45/2007Permen PU No 45/2007 (dulu: Kepmen(dulu: Kepmen

Kimpraswil No: 332/2002)

Kimpraswil No: 332/2002)  tentang Pedoman  tentang Pedoman

Teknis Pembangunan Bangunan Gedung

Teknis Pembangunan Bangunan Gedung

Negara. (Standar Harga satuan tertinggi

Negara. (Standar Harga satuan tertinggi

pembangunan BGN ditetapkan secara berkala

pembangunan BGN ditetapkan secara berkala

untuk setiap Kab./kota oleh Bupati / Walikota

untuk setiap Kab./kota oleh Bupati / Walikota

setempat.

(4)

Kepres RI No. 42 tahun 2002 psl 14

Kepres RI No. 42 tahun 2002 psl 14

 :

 :

 ayat (1) : Dalam melaksanakan belanjaayat (1) : Dalam melaksanakan belanja

negara dilakukan standarisasi kompunen

negara dilakukan standarisasi kompunen

kegiatan termasuk harga satuannya.

kegiatan termasuk harga satuannya.

 ayat (2 ) Standarisasi harga satuanayat (2 ) Standarisasi harga satuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

digunakan untuk menyusun pembiayaan

digunakan untuk menyusun pembiayaan

kegiatan-kegiatan yang diusulkan dalam

kegiatan-kegiatan yang diusulkan dalam

dokumen

dokumen anggarananggaran

  Ayat  Ayat (3) (3) Dalam Dalam menyusun menyusun standarisasistandarisasi

harga satuan sedapat mungkin

harga satuan sedapat mungkin

menggunakan data dasar yang bersumber

menggunakan data dasar yang bersumber

dari penerbitan resmi Biro Pusat Statistik

dari penerbitan resmi Biro Pusat Statistik

(BPS), Kementerian/Lembaga, dan

(BPS), Kementerian/Lembaga, dan

Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah.

  Ayat  Ayat (4) (4) Penetapan Penetapan standarisasi standarisasi perluperlu

dilakukan secara berkala oleh

dilakukan secara berkala oleh

Bupati/Wali

(5)

KONDISI DAERAH YANG BERBEDA

PERLUNYA:

PEDOMAN HARGA SATUAN PER M

2

BANGUNAN GEDUNG NEGARA

PEKERJA-AN YPEKERJA-ANG

BERAGAM

HS DAERAH

 YANG

BERAGAM

DESAIN YANG

BERAGAM

LATAR BELAKANG

(6)

TUJUAN

Pengendalian penyelenggaraan

bangunan gedung negara pada

tahap

pembangunan,

perawatan,

pemanfaatan dan

penghapusan

Penyediaan sistem informasi

standar harga bangunan gedung

lingkup lokal dan nasional

 Agar terwujud bangunan gedung

negara yang sesuai dengan fungsi,

keselamatan, kesehatan,

kenyamanan, kemudahan, efisien,

serasi dengan lingkungan, serta

tertib penyelenggaraan.

(7)

PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN

PENDATAAN

PEMBONGKARAN

IMB SLF RTB

PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS

PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN

Penyelenggaraan

Bangunan Gedung

KAJIAN TEKNIS PELESTARIAN PEMBANGUNAN

(8)

Harga Satuan Bangunan Gedung Negara

(HSBGN) adalah standar harga satuan

tertinggi

untuk

biaya

pelaksanaan

kontruksi fisik per-m

2

  pembangunan

bangunan

gedung

negara

dan

diberlakukan sesuai dengan klasifikasi,

lokasi, dan tahun pembangunannya.

Standar

HSBGN

ditetapkan

secara

berkala untuk setiap kabupaten/kota oleh

Bupati/Walikota setempat.

(9)

HSBGN dibedakan Klasifikasi

Harga satuan per-m

2

  tertinggi untuk

Pembangunan Gedung

Negara

klasifikasi

sederhana

dan

tidak

sederhana, lokasi Kabupaten/kota,

Bertingkat dan Tidak Bertingkat.

Harga Satuan per-m

2

  Pembangunan

Bangunan Rumah Negara dibedakan

menurut tipe rumah negara, lokasi

Kabupaten/kota.

Harga Satuan per-

m’

  Pembangunan

Pagar Bangunan Gedung Negara.

dibedakan

menurut

klasifikasi

bangunan gedung, letak pagar, tipe

rumah negara, lokasi Kabupaten/kota.

(10)

KLASIFIKASI BGN

 BG Kantor yang sudah ada disain prototipe-nya/ sd. 2 lantai/luas

sd. 500 m2

 Rumah Dinas Tipe C,D, dan E tidak bertingkat  Pelayanan kesehatan: Puskesmas

 Pendidikan: lanjutan dan dasar sd. 2 lantai

 BG Kantor belum ada prototipe-nya/ di atas 2 lantai/ > 500 m2  Rumah Dinas Tipe A & B, atau C,D,& E bertingkat

 Rumah Sakit Klas A, B, C, & D

 Universitas/Akademi. Pend lanj. & dasar > 2 lantai  Istana Negara/Wisma Negara

 Instalasi Nuklir, pertahanan, laboratorium

 Terminal udara/laut/darat, stasiun KA, stadion OR  Rumah tahanan

 Gedung benda berbahaya  Bangunan Monumental

 Gedung perwakilan negara RI di luar negeri

Klas

Penggunaan Bangunan

SEDERHANA

TIDAK

SEDERHANA

(11)

KLASIFIKASI RUMAH NEGARA

 Menteri/Kepala Lembaga Tinggi/Tertinggi Negara  Sekjen, Dirjen, Irjen, Kepala Badan, Deputi

 Pejabat yang setingkat

 Direktur, Karo, Inspektur, KaKanwil, Asisten Deputi  Pejabat yang setingkat

 Kasubdit, Kabag, Kabid  Pejabat yang setingkat  PNS gol IV a sd IV c  Kasi, Kasubag, Kasubdid  Pejabat yang setingkat  PNS gol III a sd III d  Kasubseksi

 Pejabat yang setingkat  PNS gol II d ke bawah

Klas

Penggunaan Bangunan

Khusus

A

C

D

E

B

(12)

STANDAR LUAS BGN

 Gedung Kantor Klasifikasi Tidak

Sederhana seluas 10 M2 /personil

 Gedung Kantor Klasifikasi Sederhana

seluas 9,6 m2 /personil

 Ruang Khusus atau Rg. Pelayanan

Masyarakat dihitung tersendiri

 Rincian Standar Luas Ruang Terlampir  Tipe Khusus : 400m2 / 1000m2 (LB/LT)  Tipe A : 250m2 / 600m2 (LB/LT)  Tipe B : 120m2 / 350m2 (LB/LT)  Tipe C : 70m2 / 200m2 (LB/LT)  Tipe D : 50m2 / 120m2 (LB/LT)  Tipe E : 36m2 / 100m2 (LB/LT)

 Mengikuti ketentuan yang dikeluarkan oleh

Instansi ybs.

Jenis

Luas

Gedung Kantor

Rumah Negara

(13)

DKI Jakarta

20%

Ibukota Provinsi

30%

Ibukota Kab/Kota

40%

Perdesaan

50%

(14)

 Pembiayaan pembangunan untuk

pekerjaan standar (yang ada standar harga satuan tertingginya) dan

Pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan non-standar (yang belum tersedia standar harga satuan

tertingginya).

 Pembiayaan pembangunan bangunan

gedung negara dituangkan dalam

Dokumen Pembiayaan yang terdiri atas komponen-komponen biaya untuk

kegiatan pelaksanaan konstruksi,

kegiatan pengawasan konstruksi atau manajemen konstruksi, kegiatan

perencanaan konstruksi, dan kegiatan pengelolaan proyek.

PEMBIA AAN PEMBANGUNAN BANGUNAN

GEDUNG NEGARA DIGOLONGKAN:

(15)

Harga satuan tertinggi rata-rata

per-m

2

 bangunan gedung

bertingkat adalah didasarkan

pada harga satuan lantai dasar

tertinggi per m

2

 untuk bangunan

gedung bertingkat, kemudian

dikalikan dengan koefisien/faktor

pengali untuk jumlah lantai yang

bersangkutan, sebagai berikut:

HARGA SATUAN TERTINGGI R

A RA A PER M

BANGUNAN BERTINGKAT UNTUK BANGUNAN

GEDUNG NEGARA

(16)

Jumlah

Lantai Bangunan

Harga Satuan per m

2

Tertinggi

 Bangunan 2 lantai   Bangunan 3 lantai   Bangunan 4 lantai   Bangunan 5 lantai   Bangunan 6 lantai   Bangunan 7 lantai   Bangunan 8 lantai 

 1,090 standar harga gedung bertingkat  1,120 standar harga gedung bertingkat  1,135 standar harga gedung bertingkat  1,162 standar harga gedung bertingkat  1,197 standar harga gedung bertingkat  1,236 standar harga gedung bertingkat  1,265 standar harga gedung bertingkat

HB

n

 = (1 + 0,0237)

n-1

 SHGB

(17)

Fungsi Bangunan/Ruang Harga Satuan per m2Tertinggi

ICU/ICCU/UGD/CMU 1,50 standar harga bangunan Ruang Operasi 2,00 standar harga bangunan Ruang Radiology 1,25 standar harga bangunan Rawat Inap 1,10 standar harga bangunan Laboratorium 1,10 standar harga bangunan Ruang Kebidanan & Kandungan 1,20 standar harga bangunan Ruang Gawat Darurat 1,10 standar harga bangunan Power House 1,25 standar harga bangunan Ruang Rawat Jalan 1,10 standar harga bangunan Dapur & Laundry 1,10 standar harga bangunan Bengkel 1,00 standar harga bangunan Lab. SLTP/SMA/SMK 1,15 standar harga bangunan Selasar Luar Beratap/Teras 0,50 standar harga bangunan

(18)

SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG NEGARA

 Jarak antar bangunan, KDB, KLB, Ketinggian dan GSB : sesuai Perda Setempat

 Ketinggian langit-langit: 2,80 m’

 Kelengkapan S&P: parkir, aksesibilitas, air bersih, persampahan dan limbah serta Tata Hijau

 Lantai: keramik, vinil, tegel PC

 Dinding Luar: bata, batako diplester & dicat, dan kaca

 Dinding dalam: bata, batako diplester & dicat, dan kaca, serta partisi kayu lapis

 Plafond: kayu lapis dicat

  Atap: genteng, GRC, seng, sirap, aluminium, dll.

 Kosen/Daun Pintu: kayu klas II dicat, atau aluminium

 Pondasi: batu belah, kayu, beton bertulang

 Struktur Lantai: beton bertulang, baja, kayu klas kuat II

 Kolom/Balok : beton bertulang, baja, kayu klas kuat II

 Rangka Atap: kayu klas kuat II, baja TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN BAHAN BANGUNAN STRUKTUR BANGUNAN

(19)

SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG NEGARA

  Air Bersih: PAM, sumur  min. 100 liter/orang/hari

 Drainase dan Pembuangan Kotoran: sesuai kebutuhan

 Sarana PPB Kebakaran: sesuai Permen PU 26/2008 dan SNI yang berlaku

 Penerangan & ventilasi sesuai SNI yang berlaku

 Penangkal Petir: lokal

 Tangga penyelamatan: lebar min. 1,20 m’

 Tanda Penunjuk Arah Keluar: jelas dasar putih huruf hijau

 Pintu: lebar min. 1,00 m’, satu ruang minimal 2 pintu & membuka keluar.

 Koridor/selasar: lebar min. 1,80 m’.

  Aksesibilitas sesuai Permen PU no 30/2006 UTILITAS

BANGUNAN

SARANA

PENYELEMATAN

(20)

KLAS TIDAK SEDERHANA KLAS SEDERHANA PARADIGMA LAMA

SURVEI LAPANGAN DI TIAP KECAMATAN

Model Teknis Bang Sederhana

PARADIGMA BARU

Rata-rata Klas A & B

(21)

Luas sama Harga bisa beda

3 x 12 m2

6 x 6 m2

Luas 36 m2

Luas 36 m2

Keliling= 30 m

Keliling 24 m

Penentuan Model Teknis HSBGN

Variant Variasi Luas Bangunan

3 x 12 m2

(22)

Penentuan Model Teknis HSBGN

(23)

Pasangan pondasi

Pasangan dinding

Plesteran

Pasangan lantai

Beton

Dst.

Upah

masing-masing

Satukan

volume

berdasarkan

tiap jenis

bahan

Satukan

koefisien upah

tenaga kerja

Data harga bahan

&

(24)

PENETAPAN BAPPENAS DAN ANGGARAN KONSEP STANDAR HARGA SUMBER LAIN DATA LAPANGAN (3 bulanan)

BPS

P&KP inflasi Keuangan negara

cek

cek

(25)

Harga Standar

Harga Non Standar

ARSITEKTUR dan FINISHING

STRUKTUR dan UTILITAS

PENYIAPAN dan PEMATANGAN LAHAN

AMDAL

PENINGKATAN ARS dan STRUKTUR PEK. KHUSUS KELENGKAPAN BANG PENYAMBUNGAN (AIR, LISTRIK,TELP.dll)

ASURANSI

MASTERPLAN dan RTBL

PENGELOLAAN PROYEK (REMOTE AREA) PERIJINAN KHUSUS

KONSULTAN VE

(26)

Pembiayaan Pekerjaan Non-Standar 

 Dihitung berdasarkan rincian

volume kebutuhan nyata dan harga pasar yang wajar ,

dengan terlebih dahulu

berkonsultasi kepada instansi Teknis Setempat;

 Besarnya biaya perencanaan,

manajemen

konstruksi/pengawasan, dihitung berdasarkan billing-rate;

 Total nilai biaya pekerjaan

non-standar maksimum sebesar

1 5 0 % dari total biaya

pekerjaan standar, dan dapat berpedoman pada Tabel

pekerjaan non standar.

 n o

n BB

 BB  .10,0237

Jenis Pekerjaan Prosentase

 Alat Pengkondisian Udara 10-20% dari X Elevator/Eskalator 8-12% dari X Tata Suara (Sound System) 3-6% dari X Telepon & PABX 3-6% dari X Instalasi Informasi & Teknolgi (IT) 6-11% dari X Elektrikal (termasuk Genset) 7-12% dari X Sistem Proteksi Kebakaran 7-12% dari X Sistem Penangkal Petir Khusus 2-5% dari X Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 2-4% dari X Interior (termasuk Furniture) 15-25% dari X Gas Pembakaran 1-2% dari X Gas Medik 2-4% dari X Pencegahan Bahaya Rayap 1-3% dari X Pondasi Dalam 7-12% dari X Fasilitas Difabel 3-8% dari X Sarana/Prasarana Lingkungan 3-8% dari X Basement  (per m2) 120% dari Y

(27)

HARGA

STANDAR

BIAYA KOSTRUKSI FISIK

BIAYA

PENGAWASAN/MK

BIAYA PENGELOLA

PROYEK

KOMPONEN

BIAYA

(28)

LOKASI

SUMBER DAYA TRANSPORASI

BIAYA

KOMPONEN

BIAYA

(29)

BAGAN PENYUSUNAN

STANDAR HARGA

SURVEI DATA LAPANGAN (KAB/KOTA) DAN

R E M OT E A R E A

PERATURAN/STANDAR DAN KRITERIA ANG B CONTOH BANGUNAN ANALISA PEKERJAAN HARGA BAHAN DAN UPAH KLASIFIKA SI BANGUNA N GEDUNG NEGARA PENYUSUNAN MODEL TEKNIS KONSEP STANDAR HARGA MODEL TEKNIS BGN KONSEP STANDAR HARGA KOMPONEN BIAYA PEMB. KONSEP STANDAR HARGA

(30)

Harga Satuan Pembangunan Bangunan Gedung Negara (HSBGN)

T.A. 2000

dilaksanakan oleh Kab./ Kota

S-1047/A/2000

1202/D.II/03/2000

Deputi Bidang

Pembiayaan

Bappenas

Direktur Jenderal

 Anggaran

Kem. Keuangan R.I

Dalam hal Kab. / Kota

belum siap/ mampu

Lampiran

Ketentuan Teknis

Penyelenggaraan

BGN

Ketua Bappeda Provinsi &

Kanwil Anggaran setempat

(31)

KANTOR BPS DATA LAPANGAN SUMBER LAIN CEK CEK -FORM -MODEL TEKNIK - PROGRAM SURVEI PENETAPAN BUPATI/WALIKOTA KONSEP STANDAR HARGA

(32)

KEPPRES RI No 42

Th 2002 Pedoman

Pelaksanaan APBN

Ps 14 Ayat 4 butir d

Harga Satuan Pembangunan Bangunan Gedung Negara (HSBGN)

T.A. 2002

(33)

PENGEMBANGAN HSBGN

STANDAR HARGA BGN

NORMAL

MUAI SUSUT BESAR

PERBUKITAN RAWA/AIR

(34)

 Standar

Harga Satuan BGN

SISTEM INFORMASI

STANDAR HARGA

Pemerintah

Masyarakat

Dinas Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapatkan berada pada skor tinggi, yang berarti bahwa hasil menunjukkan bahwa masyarakat merasa kelengkapan fasilitas penunjang di koridor jalan kawi atas

Semoga Allah mewarnai jiw a ki"a dengan caha!a mahabbah kepada -abi ki"a $uhammad SAW !ang dengan i"u ki"a sampai pada keridhaan Allah dan kesempurnaan iman..

Makalah Forum llmiah Internasional (Disajikan tetapi Tidak Dimuat datam prosiding).. D Makalah Forum llmiah Nasionat (Disajikan tetapi Tidak Dimuat

Kapıya uygulanan gerilim P-N jonksiyonunu ters yönde kutuplar ve kapıdan çok küçük bir sızıntı akımı geçer.. Bu nedenle FET’lerde giriş direnci çok yüksektir

Kemampuan berkomunikasi dan interaksi dengan pimpinan, pihak luar dan juga rekan bisnis merupakan peranan yang sangat penting bagi seorang sekretaris, dia juga harus

“Strategi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Berbasis Kompetensi Dokter Umum Dalam Menghadapi Universal Health Coverage” Hotel Sheraton.. Gandaria City-Jakarta Selatan 20 - 22

a) Peserta Rapat adalah para pemegang saham atau kuasanya yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan dan atau pemilik saldo saham Perseroan sub

Tugas akhir yang berupa riset dalam perancangan cetakan dan simulasi pembuatan runner turbin francis dengan metoda three-piece casting semoga dapat bermanfaat bagi civitas