PROCEDING M AKALAH SEMINAR NASIO NAL REVITALISASI PERAN UNY DALAM MEWUJUDKAN T E N A G A K E P E N D I D I K A N P R O F E S I O N A L Pointer Revitalisasi UNY dalam Upaya Peningkatan
Profesionalisme Guru
oleh Prof. Dr. G unaw an (FBS UNY)
Harapan dan Realitas Pendidikan dalam Implementasi Sekolah Berstandar Intemasional
oleh T im b u l M ulyono, M.Pd (SMU N 10 Yogyakarta) Bermain dalam Pembelajaran Bukan Guru Profesional? oleh Sudarm aji, M.Pd (FBS UNY)
Peran LPTK dalam Mengembangkan Pendidikan Kejuruan secara Holistik dan Implikasinya Bagi Penyiapan Guru Kejuruan Profesional
oleh W agiran (FT UNY)
Upaya Peningkatan Mutu Calon Guru: Sisi kecil upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia
oleh R etno Endah SM (FBS UNY)
Pengembangan Mutu Sumber Daya Akademik Sekolah (Guru) dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan
oleh S u to p o , M.T (FT UNY)
Implementasi Transformasi Teknologi dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kejuruan Bidang Teknik
oleh Dr. S udji M unadi (FT UNY)
Peran Sentral LPTK dalam Mencetak Calon Guru Profesional oleh Senam, Ph.D (FMIPA UNY)
Menjadi 'Guru Baru’ dalam Rangka Mewujudkan Tenaga Kependidikan Profesional
oleh S um arjo, S.Pd (SMP N 9 Yogyakarta)
DPP IKA UNY
I I I I 1 1 || Kampus UNY Karangmalang (Gerbang Timur UNY)
I I I I I I I ! 1 1 Jl. AffandiGejayan, Yogyakarta
€g$€
$gisFri=.g^4fl?s=_€;€6€Hi
s
sI=ls*fl;f[F;
rst=eg+g;[€E;
i$s f =
3$Awf+8a==I*=;r =g#Ef$l=*nAE
;r
F=n*E+;FE+i;$:g
+tx;Fiii5it+
F €E
*gtiFE;sisi;ilt=
ae:FiilregfE; $" E2
g+s;q
sisFF:
is iln ;3€-3i;i1+iF
5,$F
$F
iligEEt;l+srlgl;
+:i+:s€sgE;n
F g$a
3"
arF'33F8H1E:e.6
gltr*:;d'1r-EssF€ lggsFuE€Fg+;
I Uig s=
si;{-HEgEatFiir;
$+FB'+aEEi+Es+:
;islE[*tiEfE Fa EF
ri;gfifs*c;F E sE
' . F ' E : ; :
3:5rg*{r$
qg;:Is t 5s*$
+€H
$E;HE
=i
g*$iF*g:€EsE€ifl
F;+Ftissit,eI FE
F"rssz
gt$9$FeFt
a€.+F'ltiF
:Ff
s
s3 s g
I
:perti kecepatan rana, ISO, dan diafrag-a untuk menciptdiafrag-akdiafrag-an sebuah foto yang lik. Sementara itu, dalant lornograti .uran-aturan tersebut cenderung untuk iabail<an. Lomografi lebih menekan-ln untuk menghasilkan foto-foto yang nik sehingga keindahan hasilnya purr rbyektif.
I(arnera LOMO sering digantbarkan :bagai "kamera mainan", karena ben-rknya unik serta fiturnya yang berrna-tm-macam. Dalam Lomografi, kamera OMO memiliki berbagai jenis dengan rngsinya masing-masing. Berbeda de-gan kamera SLR dende-gan berbagai lensa rmbahan, l<amera LOMO lebih istimewa engan fitur unik setiap kamera. I(ta bisa relihat fungsi dari jenis kamera Fislieye, amera 1'enis ini akan memberikan efek relengkung pada setiap gambar. I(amera )ktomat menghasilkat.r gambar dalam ilu frame, sedangl<an Action Sampler kan rnenghasilkan gambar dalam satu 'ame, serta aksi dari kamera pop 9 yang kan memberikan sembilan gambar da-tm satu frame.
I(onon, lomografi misteri. Misteri Lomor hasil jepretannya. I(oi memilil<i cacat. Namu lah yang justru memb kamera LOMO sanet I(ita bisa menemukan-yang sulit dihasilkan t Dalam kondisi pencah saja muncul unsur w kuning dan warna lair
d r k !
soTo
REII'I . BAilIG
Jl- Aftandi Gang Krtwelra ll72
trican, Gaturtrnggal, t epolq Slernan
Hp: 08t22tS651
Iene*na pernesaran: Fec*a Fenrikalrur, Prcmamn, RaptinoGtin$ dtl
ilggigigi
ElggEi;
?lggE,ggiliii
iaii
FgEgiiiiEiggii=**
ie;;f
,Fqru'Ei
iEgi
; -i ' H
'=aFtEueEcFEEa=igiff
'EEEi#fl.*EEF.
F
=Ei
g
gi'
I(onon, lomografi memiliki banyak misteri. Misteri Lomografi terletak pada hasil jepretannya. I(onon, Iensa LOMO merniliki cacat. Namun, kelemahan ini-lah yang justru membuat hasil jepretan kanrera LOMO sangat khas dan unik. I(ita bisa menemukan warna-warna khas yang sulit dihasilkan oleh kamera biasa. Dalam kondisi pencahayaan normal bisa saja muncttl unsllr warna biru, merah kuning dan warna lainnya.
Prasetyo Wibowo dikutip dari berbagai sumber,
v
liafrag-to yang oografi ; untuk nekan-:o yang ya pun
barkan ra ben- bernra-<amera Cengan :da de-li lensa timerva .ita bisa risheye. an efek (amera
dalarn ampler m satu ' 9 y a n g bar
da-
nutu m d i rang :tika resia rjadi )gara yaan rreka
rlitas ;ebut I dari ahun rlitas
lega rn di
sektor yang mendukung pendidikan, baik dari tingkat pendidikan yang terendah sampai perguruan tinggi, baik di sekolah ataupun di bidang pendidikan yang lain.
Pembahasan
Pada masa lalu kata guru diberi kepanjangan oleh masyarakat Jawa yaitu digugu dan ditiru. Maksud dari digugu adalah semua kata-katanya, nasihatnya selalu dipatuhi atau diikuti oleh orang lain atau siswa. Pada jaman dahulu memang sisrva sangat patuh kepada gurunya, apa yang dikatakan oleh guru takut untuk ditolak atau dibantahnya. Sedangkan kata ditiru berarti dicontoh atau diteladani. Seorang guru harus menjadi teladan bagi siswa-siswanya, sehingga apa yang dilakukan oleh guru akan dilakukar juga oleli siswa-siswanya. Bahkan kadang-kadang seorang guru menjadi
idola bagi siswanya, karena yang dilakukan oleh guru membuat bangga siswanya.
Meski hanya lulusan SPG guru pada masa lalu sangat menguasai materi dan memiliki pengetahuan yang luas. Di samping itu rnereka juga dekat dengan siswa, mengerti siswa dan dapat menyampaikan materi kepada siswa. Ketika ada siswa yang bertanya dengan jelas guru dapat menjawabnya. Guru juga memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata kepada sisrvanya misalnya rnempraktikkan suatau dalil atau rumus yang sederhana, kemudian siswa diminta untuk melaporkannya.
Lain halnya dengan guru pada masa sekarang. Sebagian besar guru sudah berijasah 51 atau berstatus sarjana. Kompas l1 April rnenyebutkan bahwa sampai tahun 2007 tercatat guru SD yang sudah S1 sebanyak l6,5loh; SMP sebanyak 6l,3lYo; SMA sebanyak B3,34Yo dan SMK sebanyak 77,53yo. Bahkan sebagian dari mereka kini juga sudah memiliki ijasah 32.
Sayangnya apakah sekarang guru yang sudah Sl atau 32 tersebut kualitasnya lebih bagus dari guru yang belum Sl atau 52? Tentu saja jawabannya tidak, karena masih banyak guru yang belum mempunyai 3
kompetensi keguruan, yaitu kompetensi pribadi, kompetensi sosial dan kompetensi professional, yang kesemuanya itu merupakan syarat yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional.
Dalarn bukunya Yarnin (2007: 5) menjabarkan ketiga kompetensi tersebut sebasai berikut:
mpal lepan
jrgu lulus uasai
elum agian ajuan duka. nnya, siswa :njadi
luruh )ngan enuju emua
A ' + )
" ! . o o = _ y l o o c C ; - : t r
+ q G = ! s ? 9 a = a . r g : b ; - g 3 , o i n i E
E P Z ; i : 5
e E i s
- t € ? i E ; E a V z
: i
?=8-;'i:=i; I g =
;i;Eic E E 5 i *E
= b E o 3 * i e : -
H e
Ei : :itE; qE
5. i
= i s = E * i : € ; = l
$!: EEA;:
E; E
€
5EfFE9e.€:i::
;€EsiQZEEi=
E; a=
i"q
g;; i E
Y i : = t r > , = r N 6 - ' I a a 7 , - c : C = . : a :
E - E E 3 9 E g o 3 t
sr e;fi r+ p-E
t = ad
E * : E s f ; F € E : F ;
o R s " E = i I 9 Y : d - + t
c
3
#=
F c ,
g
N
o :{
* EE=
F l ; 1 < F N o ) i x
& , ! €
-, diatiag-Dto yang mografi tg untuk enekan-)to Yang nya pun nbarl<an na ben-;
berma-kamera dengan reda de-;ai lensa stimewa (ita bisa Fisheye, an efek Kamera r dalam iampler lm satu l 9 yang tbar
da-s
F
?
i*
= < r
\ t
rl r
:<E
es =E
i3q
! < J T Ysa = iD =E
' ; Y r a . - =
3 x o t r ' , E , t r
i ' < - : c - ' P b € ' r
-= x
H e ^
€ F F r G
€5 +Fg i
o - - - i P : i= FS
x S
o Y =
!
F
- , F
f \, = = k
i$
E;3
,e : S F
aS :fF s I $ i
';
Sii
$ t €. i
= Q . : R " Y * A i
d
S
o
I
$ S F
O - : i c " A R
S n s t { ' q
x i '
h * N S * : N
$$:t
= J \ : - H # ( \ -* i
G s H A €
* 5 d : y j $ *
=uart*
^ * N " * + *
\ i i D : : ' - o ) A )
Fii=Ss
5lG
b u 1
I(onon, lomografi memiliki banyak misteri. Misteri Lomografi terletak pada hasil jepretannya. I(onon, lensa LOMO memiliki cacat. Namun. kelemahan ini-lah yang justru membuat hasil jepretan kamera LOMO sangat khas dan unik. ICta bisa menemukan warna-warna khas yang sulit dihasilkan oleh kamera biasa. Dalam kondisi pencahayaan normal bisa saja muncul unsur warna biru, merah kuning dan warna lainnya.
Prasetyo Wibowo dikutip dari berbagai sumber,
pok, .. nikahan,