• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sesi 7 Proses Penyusunan UU dan Perda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sesi 7 Proses Penyusunan UU dan Perda"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PEMBENTUKAN

UNDANG-UNDANG

DAN

PERDA

Oleh:

Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PH

F a k u l t a s K e s e h a t a n M a s y a r a k a t

U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a

(2)

PERTANYAAN

• Sudahkah kita mengenal wakil kita di lembaga legislasi ?

• Sudahkah kita mengetahui cara kerja dan prosedur di lembaga legislasi?

• Sudahkah pekerjaan mereka dipertanggungjawabkan kepada publik yang memilihnya?

• Seberapa jauh kita memandang arti penting legislasi dalam kehidupan kita ?

• Bagaimana kita dapat berperan dalam mendorong pembentukan legislasi yang pro rakyat dan

demokratis ?

2 Proses Pembentukan UU dan

(3)

Lembaga Perwakilan

Lembaga yang mewakili rakyat dalam

penyelenggaraan negara

Fungsi

Legislasi

Pengawasan

(4)

Prosedur Pembuatan Undang-undang

(1)

I. Program legislasi nasional

(PROLEGNAS)

DPR dan Pemerintah menyusun

rencana dan skala prioritas UU yang

akan dibuat DPR dalam periode tertentu

Bagian dari Program Pembangunan

Nasional yang dituangkan dalam UU No.

20 Tahun 2000

(5)

II. Perancangan di luar PROLEGNAS

- Pasal 3 ayat 2 Perpres 68 /2005, Keadaan tertentu

• Menetapkan PERPU menjadi UU

• Ratifikasi konvensi atau perjanjian internasonal

• Laksanakan Putusan Mahkamah Konsititusi

• Mengatasi keadaan luar biasa, konflik atau bencana alam

• Keadaan tertentu lainnya yang memastikan urgensi nasional atas suatu RUU yang dapat disetujui bersama oleh Baleg (DPR) dan Menhuk HAM ( Pemerintah) - Lembaga yang melakukan proses perancangan : Presiden,

DPR, dan DPD

(6)

III. Pengusulan RUU

Presiden DPR

• Surat Presiden

• Keterangan Pemerintah

• Tembusan : Wapres, Menko, Pemrakarsa UU, Menhukham

• Rapat paripurna

DPD • Sidang paripurna

(7)

IV. Pembahasan RUU

 Tingkat I oleh Rapat komisi, badan legilatif, Pansus

Dapat dilakukan juga:

 Rapat dengar pendapat umum (RPDU)

 Mengundang pimpinan lembaga negara atau

lembaga lain

 Rapat intern

 Tingkat II oleh Rapat Paripurna DPR (Pengesahan)

• Badan Legislasi

• Komisi

• Gabungan komisi

• Minimal 13 anggota DPR secara kolektis

(8)

Laporan akhir pimpinan komisi, Baleg, Panitia anggaran, Pansus

Pendapat akhir fraksi

Pendapat akhir presiden

Keputusan melalui Rapat Paripurna

Proses Pembentukan UU dan 8

(9)

Masa Reses dan Perpindahan Masa Sidang

(1)

Masa Reses DPR

• Dalam 1 tahun, ada 4 masa sidang yang masing-masing berlangsung selama 3 bulan dimana terdiri atas 2 bulan masa persidangan dan 1 bulan masa reses, sehingga dalam 1 tahun ada 4 bln masa reses.

(10)

Masa Reses DPD

• DPD secara resmi tidak mengenal masa reses dan melakukan aktifitas khusus yang harus di emban selama masa tsb sebagaimana yang dilakukan DPR. Tahun sidang DPD dimulai pada 15 Agustus dan diakhiri pada 14 Agustus tahun berikutnya tanpa menjelaskan jml masa sidang yang dimiliki dan kapan waktu reses lembaga dan aktivitas yang dilakukan selama masa reses tsb berlangsung.

• DPD mengenal pembedaan tugas kerja : Tugas ke daerah, bersidang di ibukota, dan kunjungan kerja.

Proses Pembentukan UU dan 10

(11)

Advokasi dalam Proses Pemantauan Legislasi

Advokasi

Serangkaian kegiatan berupa tuntutan ataupun “perlawanan” terhadap suatu kebijakan yag dilakukan secara sistematis dan terorganisasi

3 Hal yang harus diperhatikan dalam tahap awal proses advokasi

1. Advokasi perlu tata urutan kebutuhan dan sasaran agar dapat terarah dan saling terkait

2. Proses identifikasi terhadap kapan dan berapa lama advokasi berjalan

(12)

Langkah Advokasi

Dalam hal pemantauan proses legislasi, advokasi bekerja

dalam 3 situasi :

1.

Tahap awal, saat pengusulan suatu RUU

2.

Periode pemantauan

3.

Setelah pemantauan, saat RUU telah

selesai dibahas dan disahkan

(13)

DPR dalam Aksi

Sidang Paripurna

(14)

14

Proses Penyusunan RUU dan

RaPerda (1)

1. Bagaimana RUU dibuat? Siapa yang membuat UU? Apa itu Hak Inisiatif DPR? Bagaimana mekanismenya? Identifikasi alur prosesnya

2. Bagaimana RaPerda dibuat? Siapa yang membuat Perda? Bagaimana mekanismenya? Identifikasi alur prosesnya

(15)

Proses Penyusunan UU dan

RaPerda (2)

3. Bagaimana masyarakat umum atau organisasi dapat terlibat?

4. Bagaimana kelompok sebagai sivitas akademika UI dan warga sipil dapat terlibat dalam proses tsb? Apa yang sebaiknya dilakukan?

5. Jelaskan fungsi naskah akademik dan bagian bagian yg hrs ada sesuai

ketetapan Menkumham dan berikan contoh naskah akademik terkait

(16)

16

Petunjuk Diskusi:

• Lakukan diskusi dalam kelompok

• Gunakan sumber webb resmi misal

Pusat Studi Hukum dan Kebijakan,

www.pshk.org; www.dpr.go.id;

www.parlemen.net dsb)

• Buat presentasi maks 12 slaid (naskah

atau dokuemn dlm word)

• Berikan daftar ref berupa webb dan

bahan pustaka lain

• Presentasi disepakati waktu dng

fasilitator (mgg depan)

(17)

Sekian

dan

Terima Kasih

Proses Pembentukan Undang-Undang

&

F a k u l t a s K e s e h a t a n M a s y a r a k a t

U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a

Referensi

Dokumen terkait

Bedasarkan uraian rumusan masalah, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana sasi sebagai bentuk pengelolaan ruang laut di Kepulauan

Walau tidak menutupi adanya saluran lain atas arus informasi dari luar yang masuk ke Hindia Belanda, namun media massalah -dalam hal ini media cetak berupa

Apabila manuskrip telah dipersiapkan dengan baik dan pemilihan jurnal sudah sesuai (bereputasi dan bebas predator) maka dapat disubmit dan menunggu proses review.

Dalam hal Hubungan kewenangan antara lembaga kekuasaan Legislatif antara MPR, DPR, dan DPD, misalnya antara DPR dan DPD sebagai fungsi legislasi, DPD mempunyai kewenangan

Pada penelitian ini didapatkan tingkat penerimaan orangtua dan toleransi saluran cerna yang baik terhadap pemberian formula isolat protein kedelai kepada bayi dengan

Pada hemat penulis, keteladanan, bermain, bercerita, pujian, hukuman dan sebagainya merupakan metode atau cara yang dilakukan dalam melaksanakan model tertentu yang digunakan

Hal ini disebabkan karena teknik teratai memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh daya inspirasi atau imajinasi yang dimilikinya dengan mengembangkan

Bahan umum yang digunakan pada konstruksi sekat kanal adalah galam, seiring dengan pembangunan sekat yang meningkat dan bertambahnya setiap tahun, hal ini harus