• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Analisis SWOT di SMP Negeri 9 Salatiga T2 942010024 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Analisis SWOT di SMP Negeri 9 Salatiga T2 942010024 BAB V"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

P E N U T U P

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi yang digunakan SMP Negeri 9 dalam meningkatkan mutu adalah dengan cara memper-baiki mutu layanan melalui penerapan kurikulum SMP secara konsisten dan konsekuen. Guru yang lama harus mau berubah dalam cara mengajarnya, beradaptasi dengan kurikulum SMP yang ada. Peningkatan batas nilai calon siswa baru yang masuk ke SMP Negeri 9 Salatiga;

(2)

beragam; beberapa siswa berasal dari keluarga yang kurang mampu dan kurang peduli terhadap pendidikan anaknya; (c) Peluang yang ada antara lain terdapat pada: Terselenggaranya kegiatan intra dan ekstra kurikuler dengan pelatih berkualitas; adanya program sertifikasi untuk semua guru; Kepala Sekolah menetapkan rombel satu kelas terdiri 26 anak; Rekrutmen siswa yang berprestasi, menimbulkan motivasi siswa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi; (d) Ancaman pada komponen input adalah kehilangan guru yang berpengalaman karena ada rotasi guru ke sekolah lain; image yang beredar di masyarakat bahwa SMP Negeri 9adalah pertumbuhan yaitu memfokuskan upaya menggu-nakan kekuatan internal SMP N 9 Salatiga untuk dapat memanfaatkan peluang. Strategi yang men-jadi usulan penelitian ini disesuaikan dengan posisi kuadran dari masing-masing komponen.

(3)

pendidikan karakter, bakat, dan minat pada semua mata pelajaran’

b. Pemanfaatan fasilitas buku dan perpustakaan sebagai sumber pembelajaran, mengintensifkan pelaksanaan dan pembinaan pengembangan diri, kegiatan ekstrakurikuler, memotifasi dan memfasilitasi guru untuk melanjutkan pendidik-an ypendidik-ang lebih tinggi, mengembpendidik-angkpendidik-an dpendidik-an me-manfaatkan kemajuan teknologi untuk pengem-bangan potensi anak, menyiapkan guru untuk menggunakan teknologi informasi dalam PBM dan melengkapi sumber daya manusia dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengopti-malkan kinerja;

c. Menyiapkan guru untuk menggunakan teknologi informasi dalam PBM dan melengkapi sumber daya manusia dengan keterampilan yang diper-lukan untuk mengoptimalkan kinerja, mengem-bangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pengembangan potensi anak, memotifasi dan memfasilitasi guru untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, mengintensifkan pelaksanaan dan pembinaan kegiatan ekstra-kurikuler, pemanfaatan fasilitas buku dan per-pustakaan sebagai sumber pembelajaran.

(4)

Dari simpulan yang ditarik dapat disampaikan saran sebagai berikut:

1. Posisi skor strategi SMP Negeri 9 Salatiga yang berada pada kuadran SO (Strenght Opportunities) maka beberapa usulan strategi agresif yang mendu-kung pertumbuhan dapat digunakan sebagai masukan manajemen puncak (kepala sekolah) dalam menyusun Rencana Strategi (Renstra) dan Rencana Operasional (Renop) untuk meningkatkan mutu sekolah. Sekolah harus senantiasa berusaha memanfaatkan peluang yang ada dengan tidak menjadikan kelemahan sebagai hambatan;

2. Seluruh pengelola sekolah baik pimpinan, guru, maupun staf perlu mempunyai komitmen untuk membangun image yang positif tentang sekolah dan memperbaiki kinerja dalam rangka meningkatkan mutu sekolah;

(5)

5.3 Keterbatasan Penelitian

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arcaro, Jerome, S., 2007. Pendidikan Berbasis Mutu.

(7)

Danim, Sudarwan, 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas, 2006. Perencanaan Sekolah. Semarang. LPMP

Dhanay, 2009. Pendekatan TQM Dalam Manajemen Mutu

Layanan Pendidikan.

Feigenbaun, A.V. 1991. Total Quality Control, edisi ke-3. New York: McGraw-Hill.

Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Manajement,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gaspersz, Vincent, 2005. Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hanafiah, M. Jusuf, dkk, 1994. Pengelolaan Mutu Total

Pendidikan Tinggi, Badan Kerjasama Perguruan

Tinggi Negeri

Ihalauw, John J.O.I., 2003. Bunga Rampai Manajemen,

Salatiga: Edisi Kedua. FE-UKSW.

Ishikawa, Kaoru, 1990. Pengendalian Mutu Terpadu,

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kuncoro, E.A., 2008. Leadhership sebagai Primary Forces

dalam Competitive Strength, Competitive Area, Competitive Result Guna Meningkatkan Daya Saing Perguruan Tinggi, Bandung: Alfabeta.

Kuncoro, M. 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan

Kompetitif, Jakarta; Erlangga.

Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional, Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Nasution, MN, 2000. Manajemen Mutu Terpadu, Jakarta:

Ghalia Indonesia.

_______. 2005. Pedoman Tata Tulis Usulan Penelitian dan

Tesis. Program Pasca Sarjana, Salatiga: UKSW.

Rahayu, A. 2008. Strategi Meraih Keunggulan dalam

Industri Jasa Pendidikan (Suatu Kajian Manajemen Strategik), Bandung: Alfabeta.

Rangkuti, F. 2009. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus

(8)

Sagala, S. 2010. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Sallis, E. 2006. Total Quality Management in Education,

Yogyakarta: IRCiSoD.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi

Stándar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media. Jakarta.

Sanjaya. W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slamet, PH., 2000. Karakteristik Kepala Sekolah Yang

Tangguh, Jurnal Pendidikan, Jilid 3, No. 5 (online) (http:/ / www.ut.ac.id diakses 20 Januari 2001).

Sugiyono, 2009. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung:

CV Alfabeta.

__________, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. CV Alfabeta. Bandung.

Sukmadinata, N. 2005. Metode Penelitian Pendidikan,

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumber:http:/ / www.dhanay.co.cc/ 2009/ 09/ pendekatan –

tqm - dalam-manajemen-mutu.html, Diambil: 14-11-

2011.

Sumber: http:/ / aguswibisono.com/ 2010/

analisis-swot-strength-weakness-opportunity-threat/diambil: 14

September 2011

Tjiptono, F. 2001, Prinsip-Prinsip Total Quality Service,

Yogyakarta: Andi Offset.

Tjiptono, F dan Diana, A. 2001, Total Quality Management, Yogyakarta: Andi Offset.

Triyana, D.A. 1987. Menerapkan Strategi Marketing di

Indonesi, Jakarta: Marketing Seminars.

Usman, U. 1995. Menjadi Guru Profesional, Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Usman, Husaini, Peran Baru Administrasi Pendidikan dari

(9)

dalam Jurnal Ilmu Pendidikan, Februari 2001, Jilid 8, Nomor 1.

Wibisono, Agus (2010) Analisis SWOT Strengh Weakness

Opportunity Threats

Wikipedia, (2010) Analisis SWOT. Sumber: http:/ / id.

wikipedia.org/ wiki/ Analisis_SWOT 14 Maret 2011

http:/ / www.geocities.ws/ guruvalah/ Manaj_Pening_Mutu_Pe nd.html).Diunduh 14 September 2011

Wulanningrum, Supramono, dan Loekmono. 2006. Studi

Referensi

Dokumen terkait

Membangun hubungan kerjasama yang baik dengan komite dan pihak lain yang dapat membantu dalam upaya pengembangan perpustakaan sekolah.. Permohonan bantuan diajukan

Maka simpulan dalam penelitian ini terdapat empat aspek yang berperan pada pengembangan profil layanan perpustakaan sekolah di SDN Turitempel, yaitu:.. A. Aspek Sumber

Hasil perhitungan IFAS dan EFAS dapat digunakan sebgai sumber informasi guna penentuan strategi dan posisi mutu sekolah SMP Negeri 2 Tuntang, yang dianalisis

Strategi pada sumber daya finansial sekolah meliputi: (1) Peningkatan pengelolaan keuangan melalui perencanaan anggaran secara periodik (tahunan) sebagai dasar

mendapatkan sosialisasi program MGBK yang akan di laksanakan. Sehingga pada pelaksanaan, kepala sekolah masing-masing sekolah menjadi salah satu sumber daya manusia yang

Perpustakaan SMA N 1 Boja ( berkaitan dengan sarana dan prasarana, koleksi, sumber daya manusia, kegiatan layanan dll).. Kebijakan kebijakan yang diberlakukan di Perpustakaan SMA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi peningkatan mutu sekolah dan membuat

sekolah lainnya. Melalui pembinaan yang baik dan terprogram oleh kepala sekolah dan guru, program kewirausahaan tersebut diharapkan menjadi salah satu sumber dana