• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF 2"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 PENDIDIKAN JASMANI  PENGETAHUAN UMUM PENDIDIKAN JASMANI

 CA. BUCHER (1960): “PENJAS MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DARI PENDIDIKAN TOTAL YANG

MENCOBA MENCAPAI TUJUAN UNTUK

MENGEMBANGKAN KEBUGARAN JASMANI, MENTAL, SOSIAL, SERTA EMOSIONAL BAGI MASYARAKAT,

MELALUI AKTIVITAS JASMASI.

(3)

SEBAB

ADANYA RASA SENANG, MJD

PEMUDAHAN USAHA PENCAPAIAN

TUJUAN PENJAS

PENJAS TERMASUK DALAM

KURIKULUM PEND. MAKA GURU SECARA

SADAR AKAN MELAKSANAKAN PROSES

MENGAJAR MENGACU PADA TUJUAN

(4)

AKIBAT

DENGAN MELAKUKAN PENJAS, ANAK

DIDIK AKAN MENGAKTUALISASIKAN

GERAK, SIKAP, SERTA PERILAKUNYA

SECARA SPONTAN DAN ALAMI.

SEHINGGA GURU PENJAS AKAN DAPAT

MEMBENTUK, MENGARAHKAN, MENGISI,

DAN MENGADAKAN KOREKSI SEHINGGA

HASILNYA AKAN SESUAI DENGAN

(5)

RIJSDORP (1971) 

1. DIKJAS MERUPAKAN BAGIAN DARI GYMNOLOGIE IALAH PENGETAHUAN TENTANG BERLATIH, DILATIH, ATAU MELATIH, YANG TERDIRI DARI TIGA BAGIAN BESAR (1) DIKJAS, (2) OLAHRAGA, (3) REKREASI

2. DIKJAS MERUPAKAN PERGAULAN PEDAGOGIK DALAM BIDANG GERAK DAN KEBUGARAN, MEMBANTU ANAK-ANAK MUDA UNTUK MENCAPAI KEDEWASAANNYA

(6)

ANNARINO, COWELL, DAN HAZELTON (1980)  “ PENJAS MERUPAKAN PENDIDIKAN LEWAT AKTIVITAS JASMANI UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI YANG TELAH DIRUMUSKAN DALAM RANAH FISIK, PSIKOMOTORIK, AFEKTIF, DAN KOGNITIF”

(7)

SIEDENTOP,HERCOWITZ, DAN RINK (1984) 

“ DEFINISI DAN ARTI DIKJAS BUKAN TAK BERUBAH”

KONDISI FISIKPEMBELAJARAN OR DAN PERMAINAN PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

TERDAPAT PENGHAMBAT PROSES BELAJAR:

1. SEBAGIAN ORANG MENGANGGAP ANAK-ANAK SEBAGAI

ORANG DEWASA YANG KECIL

2. SEBAGIAN INDIVIDU TIDAK MENGHARGAI DIKJAS SECARA

PENUH

DIKJAS SPORT EDUCATION

(8)

 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang mengalami kelainan sedemikian r upa b aik fisik,

mental, sosial maupun komb inasi dar i ketiga aspek tersebut, sehingga untuk mencapai potensi yang optimal diperlukan Pendidikan luar b iasa(PLB).

 PLB mer upakan pendidikan yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan pendidikan ABK. Adapun yang dirancang dalam PLB adalah kelas, program dan

layanannya. Sehingga PLB dapat diar tikan juga seb agai Spesial kelas, program atau layanan yang dirancang

(9)

 ABK b isa memiliki masalah dalam sensor isnya,

motor iknya, b elajar nya, dan tingkah-lakunya. Semua ini mengakib atkan terganggunya perkemb angan fisik

anak. Hal ini karena seb agian b esar ABK mengalami hamb atan dalam merespon rangsangan yang

dib er ikan lingkungan untuk melakukan gerak, menir u gerak dan b ahkan ada yang memang fisiknya

terganggu sehingga ia tidak dapat melakukan gerakan yang terarah dengan b enar.

 Di satu sisi, Anak luar Biasa har us dapat mandir i,

(10)

Tunanetra

Tunar ungu

Tunagrahita

Tunadaksa

Tunalaras

Anak berbakat

(gifted)

(11)

Program pengajaran yang sesuai dengan

kebutuhan, jenis kelainan dan tingkat

kemampuan ABK mer upakan salah satu

(12)

 Pendidikan jasmani adaptif mer upakan suatu sistem penyampaian layanan yang b ersifat menyelur uh

(comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui, menemukan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor.

 Hampir semua jenis ketunaan ABK memiliki problem dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor seb agai akib at dar i keterb atasan kemampuan sensomotor ik,

(13)

Pendidikan jasmani disesuaikan

(adapted physical education)

Pendidikan jasmani korektif (Remedial)

(14)

Program Pengajaran Penjas adaptif disesuiakan

dengan jenis dan karakteristik kelainan siswa. Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada

siswa yang berkelainan berpartisipasi dengan aman,

sukses, dan memperoleh kepuasan. Oleh karena itu

pendidikan Jasmani adaptif akan dapat membantu dan

menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan

(15)

Program Pengajaran Penjas adaptif

harus dapat membantu dan mengkoreksi

kelainan yang disandang oleh siswa.

Kelainan pada Anak luar Biasa bisa terjadi

pada kelainan fungsi postur, sikap tubuh

dan pada mekanika tubuh. Untuk itu,

program pengajaran pendidikan Jasmani

adaptif harus dapat membantu siswa

(16)

a. Program Pengajaran Penjas adaptif harus dapat

mengembangkan dan meningkatkan kemampuan jasmani individu ABK. Untuk itu pendidikan Jasmani adaptif mengacu pada suatu program kesegaran

jasmani yang progressif, selalu berkembang dan atau latihan otot-otot besar. Dengan demikian tingkat

perkembangan ABK akan dapat mendekati tingkat kemampuan teman sebayanya.

(17)

Untuk menolong siswa mengkoreksi

kondisi yang dapat diperbaiki.

Untuk membantu siswa melindungi dir i

sendir i dar i kondisi apapun yang

memperbur uk keadaannya melalui

Penjas ter tentu.

(18)

Untuk menolong siswa memahami

keterbatasan kemampuan jasmani dan

mentalnya.

Untuk membantu siswa melakukan

penyesuaian sosial dan

mengembangkan perasaan memiliki

harga dir i.

Untuk membantu siswa dalam

mengembangkan pengetahuan dan

apresiasi terhadap mekanika tubuh

yang baik.

Untuk menolong siswa memahami dan

menghargai macam olah raga yang

(19)

Manfaat bagi jasmani

Manfaat bagi keterampilan gerak

Manfaat bagi kesegaran

Keuntungan emosional

Keuntungan sosial

(20)

A. M odifik asi Pem belajaran ABK

Dalam merancang pemb elajaran atau

Pendidikan Luar Biasa maka kita har us

menemukan dan memenuhi kebutuhan yang

unik pada setiap jenis kelainan yang ada pada

siswa. Karena itu Pendidikan Luar Biasa har us

b isa melakukan modifikasi sehingga

kebutuhan pendidikan siswa ter penuhi,

(21)

M odifik asi secara um um bisa dilak uk an pada:

1. Kur ikulumnya (total atau seb agian)

2. Strategi b elajar nya (diganti atau disesuaikan) 3. Mater i dan alatnya (medianya)

4. Pengaturan kelasnya (tehnik mengajar nya)

5. Lingkungan (arsitektur nya dan sarana fisiknya)

 Secara mendasar yang perlu dirancang dalam pemb elajaran adaptif yang dapat memenuhi

kebutuhan pendidikan ABK dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : Kelas, program, dan layanannya. Untuk itu maka dalam pemb elajaran b agi Anak

(22)

Kelas atau lok asi pengajaran ABK berlangsung

 Kelas dan lokasi pengajaran har us dirancang

sedemikian r upa sehingga ABK dapat dengan leluasa menggunakan kelas itu.

 Modifikasi kelas har us mendukung keb erhasilan proses b elajar mengajar.

 Modifikasi kelas har us memenuhi faktor keselamatan.

 Modifikasi kelas har us memenuhi kebutuhan pendidikan setiap ABK, sehingga ia efisien

(23)

2. Program pengajarannya dan layanan yang

disesuaik an dengan kebutuhan dan k arak teristik ser ta tingk at kem am puan setiap ABK.

 Didalam merancang program dan b agi pemb elajaran ABK maka komponen yang har us dilakukan dan ada:

Educational Assessment (Asesmen Pendidikan)

Langkah awal dalam menyusun program untuk

pemb elajaran adaptif didahului dengan melakukan penilaian(assessmet). Dalam asesmen kita har us menemukan tiga hal:

 Apa yang ia miliki dalam satu hal

 Apa yang ia b elum miliki dalam satu hal.

(24)

Dengan ditemukannya jawab an ketiga per tanyaan asessment di atas, maka asesmen dapat b erfungsi:

 Menjelaskan tingkat kemampuan siswa dalam satu hal.

 Menjelaskan tentang keuntungan dan ker ugian dar i program yang dib er ikan kepada ABK.

 Menjelaskan tingkat kemajuan siswa.

 Adapun cara gur u melakukan asesmen dapat secara “ formal” yaitu dengan menggunakan tes standar t yang telah b aku, maupun dengan cara “ informal” yaitu

(25)

3. Rencana Program yang individual.

 Apapun program yang dirancang untuk ABK maka har us program yang diindividualisasi sesuai dengan karakter istik dan

kebutuhannya.

4. Gur u

 Gur u PLB yang dapat memb er ikan pelayanan Pendidikan Luar Biasa pada siswa Anak Berkebutuhan Khusus b isa gur u b iasa dengan b erkonsultasi pada gur u khusus atau Gur u pemb imb ing khusus yang memang telah dipersiapkan dengan

kompetensinya.Gur u PLB untuk ABK ada b eb erapa macam tergantung peran dan kebutuhan layanan yaitu:

a. Gur u Biasa

b. Gur u konsultan c. Gur u kunjung

(26)

5. Peran orang tua

Dalam menyusun dan merancang program

b agi ABK, orang tua har us dilib atkan dan

memiliki peran khusus. Hal ini har us menjadi

suatu paket dar i penyusun rancangan tersebut.

6. Team ahli yang lain yang dibutuhkan untuk

mendukung keb erhasilan program

(27)

7. Layanan dalam pem belajaran ABK perlu dirancang

yang sesuai dengan kebutuhan, karakter istik, tingkat kelainan dan kemampuan ABK. Rancangan ini termasuk didalamnya:

 Apa Layanan atau jenis layanan yang dibutuhkan.

 Dimana layanan dib er ikan, lokasi layanan b aik sekolahnya, kelasnya dan seb againya.

 Kapan dan b erapa lama har us dib er ikan layanan dib er ikan.

 Bagaimana har us dib er ikan dan oleh siapa layanan tersebut har us dib er ikan. Setiap jenis kelainan atau setiap anak b elum tentu sama layanan yang

(28)

Pengajaran klasikal dib er ikan kepada ABK

yang memiliki tingkat akademis sama dalam

satu kelas, sehingga kegiatan dan mater inya

b isa sama dalam satu kelas.

Pengajaran Individual adalah pengajaran

yang dib er ikan kepada perorangan dar i

Anak Berkebutuhan Khusus, karena tingkat

dan derajat kelainanya b erb eda satu sama

lainnya.

Individualisasi pengajaran adalah

(29)

Bila kita lihat masalah dar i kelainannya, jenis

Anak Berkebutuhan Khusus dikelompokkan

menjadi:

a. ABK yang memiliki masalah dalam sensor is

b. ABK yang memiliki masalah dalam gerak dan

motor iknya

(30)

Dar i masalah yang disandang dan karakter istik

setiap jenis ABK maka menuntut adanya

penyesuaian dan modifikasi dalam pengajaran

Pendidikan Jasmani b agi ABK.

Penyesuaian dan modifikasi dar i pengajaran

penjas b agi ABK dapat terjadi pada:

a. Modifikasi aturan main dar i aktifitas

pendidikan jasmani.

b. Modifikasi keterampilan dan tehniknya .

c. Modifikasi tehnik mengajar nya.

Referensi

Dokumen terkait

VLAN ini berfungsi untuk membatasi komputer-komputer yang terhubung sesuai dengan keinginan kita, bisa dianalogikan kalau terdiri banyak ruangan bisa dibuat VLAN sebanyak

Spirituality plays a role in helping the individual to accept life transformation better and spirituality in oneself is reflected in life principles and

– The earliest and latest start times for each activity which will not alter the earliest completion time of the project. – The earliest finish times for each activity which will

Selanjutnya, data dari observasi, interview, dan teks hasil kerja siswa menunjukkan beberapa kelebihan dan hambatan dalam pengimplementasian program

• Penghantar sirkit akhir yang menyuplai dua motor atau lebih tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor ditambah 125% dari arus beban penuh

Keluang Kelompok Kerja (Pokja) lll Pengadaan Barang/Jasa Tahap ll Kegiahn APBD Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012Pada Dinas Pendidikan Nasional, dengan ini

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang persiapan program studi pendidikan fisika angkatan 2015 FKIP Unsyiah; pelaksanaan magang; evaluasi

[r]