Perdagangan
Sekuritas
1. Penerbitan Sekuritas2. Perdagangan Sekuritas
3. Pasar Sekuritas AS dan Negara Lain
4. Biaya Perdagangan
5. Pembelian Margin
6. Penjualan Siap Beli (Short Sell)
7. Regulasi Pasar Sekuritas
Perusahaan menerbitkan sekuritas dalam upaya
menambah modal untuk membiayai proyek/investasinya.
Terdapat dua jenis penerbitan saham biasa di
pasar perdana:
Penawaran Saham Perdana (IPO) langkah paling
pertama
Penawaran Lanjutan (Seasoned Offering) langkah
opsional jika sudah menerbitkan ke publik tapi masih butuh dana lagi.
Proses IPO yang pertama adalah book building;
memeriksa minat masyarakat luas terhadap perusahaan yang akan IPO.
Harga saham yang baru akan IPO biasanya
dipasang dibawah harga pasar (berdasarkan hasil perhitungan fundamental perusahaan dan/atau yang bisa dilihat saat proses book building) atau underpriced.
Oleh karena harganya yang dipandang ‘murah’, investor akan tertarik untuk mengalokasikan modal yang besar untuk
mengoleksi saham tersebut.
Sebagian besar yang merupakan investor ‘aji mumpung’, biasanya langsung menjualnya dalam hitungan jam atau kurang dari sehari semenjak saham tersebut pertama kali memulai debutnya di pasar sekunder.
Tidak semua IPO menjanjikan keuntungan instan, karena ada beberapa kasus dimana harga sahamnya malah langsung jatuh ketika debut di pasar sekunder. jangan jadi investor yang terlalu optimis dan over-hype
Terdapat dua jenis penerbitan obligasi :
Penawaran Publik (public offering) penerbitan
obligasi yang dijual kepada publik sehingga kemudian dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Penempatan Privat (private placement)
penerbitan obligasi untuk dijual kepada 1-2 investor besar/institusi, dan biasanya akan tetap dipegang oleh investor sampai jatuh tempo.
Mengapa penempatan privat tidak cocok
diperdagangkan di pasar sekunder?
Targetnya 1-2 orang, bukan kepada
masyarakat luas. Karena itulah likuiditasnya sangat terbatas, dan berpotensi menurunkan harga yang bersedia dibayarkan investor lain, jika seandainya dipaksakan untuk
diperdagangkan di pasar sekunder.
Biasanya, Bank investasi (investment bank) akan terlebih dulu memasarkan sekuritas tersebut ke pasar primer / perdana.
Bank investasi secara umum bertindak sebagai penjamin emisi membeli sekuritas perusahaan tersebut untuk kemudian dijual lagi ke publik dengan harga lebih tinggi
Sebelum sekuritas dapat dijual kepada publik, perusahaan harus terlebih dahulu mempublikasikan prospektus yang berisi informasi tentang prospek perusahaan tersebut.
Sekuritas yang telah diterbitkan akan
diperdagangkan di pasar sekunder, yang merupakan bursa sekuritas terorganisasi.
Misalnya, di Jakarta Stock Exchange.
Bisa juga diperdagangkan di luar bursa,
dimana kebanyakan transaksi di luar bursa itu, dilakukan dengan cara negosiasi langsung.
Ada 4 jenis pasar yang nantinya dapat
dihubungkan dengan konteks perdagangan sekuritas:
1. Pasar Pencarian Langsung
2. Pasar Berpialang
3. Pasar Dealer
4. Pasar Lelang
Pasar Pencarian Langsung tidak
terorganisasi; pembeli dan penjual harus
bertemu langsung. Hanya bisa terjadi di pasar riil individu, sehingga tidak cocok bagi
perusahaan untuk memperoleh laba.
Pasar Berpialang pada dasarnya
difasilitasi oleh para ‘perantara’ yang mengambil fee dari jasanya.
Hanya perusahaan pialang yang memiliki
lisensi di bursa, dapat berdagang di bursa tersebut.
Perusahaan pialang yang memegang lisensi
untuk dapat berdagang di bursa tersebut akan menjual jasa mereka kepada investor individu dengan membebankan komisi atas jasa
mereka, sebagai pihak yang dapat
mengeksekusi permintaan beli dan jual dari investor individu tersebut.
Pasar Dealer para dealer bertindak
layaknya sebuah toko spesialis yang membeli beberapa barang di satu lini produk tertentu, kemudian menjualnya kembali persediaannya untuk memperoleh laba.
Dalam konteks pasar modal, selisih antara
harga beli (bid price) dan harga jual (ask price) adalah sumber laba para dealer.
Pasar Lelang pasar yang paling terintegrasi,
dimana semua orang berkumpul di satu tempat
(secara fisik atau virtual/elektronik) untuk membeli dan menjual suatu aset.
Keunggulan pasar lelang vs pasar dealer tiap orang
tak perlu lagi mencari dan membandingkan harga di antara dealer untuk mencari harga terbaik. Dan
karena banyak orang di pasar lelang, maka selisih bid price dan ask price akan semakin kecil sehingga logikanya akan menguntungkan si pembeli/investor.
Perdagangan dapat dilakukan di pasar dealer yang
menggunakan jejaring komunikasi elektronik, atau bisa juga di pasar spesialis.
Di pasar dealer, para dealer sekuritas berdagang pada
harga yang tersedia. Penawaran beli dan jual sekuritas yang telah disepakati bersama secara otomatis akan dicocokkan oleh sistem komputer di pasar.
Di pasar elektronik, limit-order book menyediakan
kondisi bagaimana perdagangan dapat dieksekusi.
Sedangkan di pasar spesialis, para spesialis bertindak
semata-mata dengan tujuan untuk mempertahankan
pasar yang teratur dengan harga kontinu.
Biasanya ada di bursa-bursa formal dan besar,
seperti NYSE, dimana mereka bertindak sebagai pialang sekaligus sebagai dealer.
Tingkat likuiditas di pasar spesialis akan bergantung
pada limit-order book, ditambah dengan persediaan sekuritas dari para spesialis itu sendiri.
Para spesialis cenderung akan berusaha
mempertahankan selisih antara bid-ask price, karena sumber pendapatan mereka bukan dari selisih harga melainkan dari tingkat aktifnya perdagangan.
Pasar modal atau bursa yang aktif = likuid; dan
disukai investor yang punya kepentingan jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk prinsip kontinuitas harga, silahkan perhatikan
contoh Order Book di kelas.
NASDAQ pada awalnya merupakan pasar dealer
dimana jejaring dealer saling bernegosiasi secara langsung dalam perdagangan sekuritas. Dan NYSE pada dasarnya merupakan pasar spesialis.
Seiring waktu, kedua bursa ini telah meningkatkan
komitmennya secara dramatis menuju
perdagangan elektronik otomatis. Dan kini, hampir semua perdagangan sekuritas di seluruh dunia
menggunakan sistem elektronik.
Pada dasarnya terdiri dari dua jenis biaya / fee:
Komisi eksplisit kepada para pialang
Komisi implisit selisih harga penawaran jual-beli (bid-ask
spread)
Pialang ada dua jenis:
Pialang layanan penuh konsultan keuangan; menyediakan
staf riset dan diberi kekuasaan yang nyaris penuh dari investor/konsumen untuk membuat keputusan investasi
Pialang diskon hanya menyediakan jasa pialang pada
umumnya, tanpa ada ciri-ciri yang dimiliki oleh pialang layanan penuh.
Kontroversi terkait biaya perdagangan,
biasanya tidak jauh-jauh dari dampak yang ditimbulkan akibat selisih dari harga beli (bid price) dan harga jual (ask price).
NYSE dianggap merupakan salah satu tempat
perdagangan sekuritas yang paling murah, pada saat kita memasukkan faktor kualitas eksekusi jual dan beli sekuritas.
Pembelian margin, secara gampangnya,
adalah mekanisme dimana kita boleh membeli lagi sekuritas yang kita inginkan pada saat kita kekurangan modal.
Caranya?? Dengan meminjam dana dari
pialang sekuritas, tempat ia menggunakan jasa pialang tersebut untuk bisa berdagang sekuritas. ‘ngutang’ dulu, lunasi kemudian pada saat sekuritasnya sudah dijual
Jika modal sendiri dalam akun margin lebih rendah daripada batas
margin yang disyaratkan, maka investor akan terkena margin call
diminta untuk segera menambah dananya sebagai jaminan di mata perusahaan pialang.
Ada perusahaan pialang yang sejak awal menekankan kebijakan
batas margin yang harus dijaga, misalnya 30%, sampai tiba saatnya investor harus menambah margin karena harga saham yg dibelinya dengan margin terus turun biasanya mekanisme ini dihitung sendiri oleh masing-masing investor
Di Indonesia, beberapa perusahaan pialang menetapkan deadline;
kapan investor harus menjual saham yang dibeli dengan margin tersebut. Jika tak kunjung dijual setelah deadline, nantinya akan terjadi auto-sell oleh platform sistem perusahaan pialang
tersebut.
Dengan menggunakan fitur ini, investor harus siap dengan dua kemungkinan, ketika sudah saatnya sekuritas
tersebut dijual kembali:
Potensi keuntungan akan semakin besar Risiko kerugian akan semakin besar
Keduanya itu berhubungan dengan prinsip perkalian jumlah atau multiplier effect.
Soal perhitungan margin awal, batas margin yang
harus dijaga, dan potensi keuntungan/kerugian dengan margin
Penjualan Siap Beli (Short Sell) merupakan praktik
penjualan sekuritas yang tidak dimiliki oleh investor biasa.
Pelaku transaksi ini akan meminjam saham/sekuritas yang dimiliki oleh pialang atau pun broker saham/sekuritas, dan akan diminta untuk menutup posisi tersebut kapan saja diperlukan.
Hasil dari penjualan ini disimpan dalam akun kas pialang, dan pialang mensyaratkan pelaku untuk menyimpan
(deposit) tambahan dana sebagai margin (jaminan).
Di masyarakat umum, praktik ini dipahami
seolah-olah kita dapat “menjual saham dulu, setelah itu baru beli sahamnya” tidak logis?
“Bagaimana mungkin bisa menjual jika dia
sendiri tidak memiliki sahamnya sejak awal?” logika yang melarang praktik short sell di bursa saham Indonesia.
Perdagangan sekuritas di AS saat ini diatur oleh Securities and Exchange Commision (SEC). Jika di Indonesia, diatur dan diawasi juga oleh OJK dan BAPEPAM.
Banyak aturan penting dibuat terkait pengungkapan penuh seluruh informasi relevan terkait saham yang dipertanyakan.
Aturan perdagangan orang dalam (insider trading) juga melarang upaya dari para trader sekuritas untuk
memanfaatkan informasi yang didapatkannya dari ‘orang dalam’ perusahaan untuk dapat memperoleh laba yang tak normal.
1. Apakah IPO merupakan salah satu cara
investor untuk ‘menang banyak’ yang paling tepat? Mengapa?
2. Bagaimana bentuk pertanggung jawaban
perusahaan pialang jika sekuritas emisi yang dijaminnya tidak laku di pasar modal? Berikan contoh nyatanya di pasar modal Indonesia.
3. Jelaskan perbedaan jasa yang diberikan pialang layanan penuh dengan pialang diskon secara komprehensif.
4. Diketahui investor mempunyai Rp 2 juta dari modalnya sendiri dan Rp 5 juta dari pinjaman margin untuk membeli 10 lot (1.000 lembar saham) saham PT ABC yang nilainya berjumlah Rp 7 juta (harga per lembar saham adalah Rp 7.000). Tentukan:
a) Batas margin awal
b) Batas margin yang berubah jika harga per saham turun menjadi Rp 6.000 per lembar.
5. Diketahui Pialang XYZ menetapkan batas margin yang harus dijaga adalah 20%, dan P adalah simbol harga saham PT ABC. Sampai berapa jauh kejatuhan harga saham sampai investor diminta menambah margin jika nilai saham jatuh dibawah Rp 5 juta?