halaman 1 dari 66 P U T U S A N
Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi
yang memeriksa Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait dengan Tender Pembangunan Gedung Ma’had Al Jamiah II Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2011, yang dilakukan oleh : --- 1) Terlapor I, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Gedung Ma’had Al
Jamiah Tahap II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda
Propinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2011 selanjutnya disebut Panitia
Tender, berkedudukan di Jalan KH. Abdul Hasan Nomor 3 Samarinda, Kalimantan
Timur, Indonesia; --- 2) Terlapor II, PT Sarana Karya Membangun, berkedudukan di Jalan K.S. Tubun
Nomor 30, Samarinda,Kalimantan Timur, Indonesia; --- 3) Terlapor III, PT Bumi Artha Indonesia, berkedudukan di Jalan Juanda 8 Nomor 1
RT 7 Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia; --- 4) Terlapor IV, PT Maha Karuna, berkedudukan di Jalan Juanda 8 Nomor 1 RT 7
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia; ---
telah mengambil Putusan sebagai berikut: --- Majelis Komisi: ---
halaman 2 dari 66
TENTANG DUDUK PERKARA
1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah menerima laporan tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait dengan Tender Pembangunan Gedung Ma’had Al Jamiah II Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2011; --- 2. Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Klarifikasi, laporan tersebut merupakan
kompetensi absolut KPPU, telah lengkap secara administrasi, dan telah jelas dugaan pelanggaran pasal dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --- 3. Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Klarifikasi tersebut, Sekretariat Komisi
merekomendasikan untuk dilakukan penyelidikan; --- 4. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah melakukan penyelidikan terhadap Hasil Klarifikasi, dan memperoleh bukti yang cukup, kejelasan, dan kelengkapan dugaan pelanggaran yang dituangkan dalam Laporan Hasil Penyelidikan; --- 5. Menimbang bahwa setelah dilakukan pemberkasan, Laporan Hasil Penyelidikan
tersebut dinilai layak untuk dilakukan Gelar Laporan dan disusun dalam bentuk Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran; --- 6. Menimbang bahwa dalam Gelar Laporan, Rapat Komisi menyetujui Rancangan
Laporan Dugaan Pelanggaran tersebut menjadi Laporan Dugaan Pelanggaran; --- 7. Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 13/KPPU/Pen/II/2012 tanggal 9 Februari 2012 tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012 (vide bukti A2); --- 8. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor 95/KPPU/Kep/III/2012 tanggal 14 Maret 2012 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012 (vide bukti A5); --- 9. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012
halaman 3 dari 66
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 26 Maret 2012 sampai dengan tanggal 7 Mei 2012 (vide bukti A8); --- 10. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi I kepada para Terlapor (vide bukti A3, A9, A10, A11, A12, A13); --- 11. Menimbang bahwa pada tanggal 26 Maret 2012, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan Penyerahan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator kepada Terlapor (vide bukti B1); --- 12. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri oleh Investigator,
halaman 4 dari 66
f) Formulir Rekaputulasi Perhitungan TKDN --- Hal tersebut merupakan fakta yang tidak wajar mengingat dokumen-dokumen tersebut merupakan persyaratan yang harus dipenuhi, sehingga tindakan kedua perusahaan tersebut secara sesuai sengaja untuk menjadi peserta tender pendamping semata. --- 13.1.2 Adanya Kesamaan Kesalahan Penulisan pada Dokumen Penawaran
(vide C1, C2) --- Bahwa ditemukan banyak kesamaan kesalahan penulisan (pengetikan) pada dokumen penawaran Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV, antara lain: --- a) Pada lembar Rencana Anggaran dan Biaya, kesamaan kata
“Calciboat” sedangkan pada dokumen pengadaan tertulis “Calciboar”; --- b) Pada lembar Satuan Harga Bahan dan Jasa, terdapat kesamaan kata
“Tanah urung” seharusnya dalam dokumen pengadaan tertulis “ Tanah Urug”; ---
c) Pada lembar Satuan Harga Bahan dan Jasa, terdapat kesamaan kata “douwnlight” seharusnya dalam dokumen pengadaan tertulis “ downlight”; ---
d) Pada lembar Satuan Harga Bahan dan Jasa, terdapat kesamaan kata “Wastafeel” seharusnya dalam dokumen pengadaan tertulis “ Wastafel”. ---
Fakta tersebut merupakan ketidakwajaran dan menunjukkan adanya kerja sama yang dilakukan oleh Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV dalam mempersiapkan dan/atau menyusun dokumen penawaran untuk tender a quo. --- 13.1.3 Adanya Persesuaian Harga Penawaran (vide C2) ---
halaman 5 dari 66 Tabel 1.1
Nama Pekerjaan Sarana Karya
Membangun Bumi Artha Maha Karuna
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Pembersihan 5.000.000 1.590.000 1.590.000
Papan Nama Proyek 350.000 800.000 800.000
Foto Visual 692.000 350.000 350.000
Pemakaian Listrik 7.500.000 1.750.000 1.750.000
Pemakaian Air 7.000.000 1.250.000 1.250.000
Mobilisasi dan Demobilisasi 15.000.000 9.000.000 9.000.000 Pembuatan Direksi Keet 1.413.025 1.467.200 1.419.250 Sewa andang / steiger /
skavolding 12.500.000 37.500.000 37.500.000
PEKERJAAN TANAH &
PASIR
Galian tanah cadas 87.000 87.600 87.900
Galian/Cut tanah keras
(mekanik) 105.001.89 109.427,91 109.427,91
Urugan Tanah 17.350 17.350 17.400
Pemadatan tanah 31.750 31.750 32.000
PEKERJAAN PASANGAN
DAN BENANGAN
Benangan kolom lantai bawah
/ baseman 200.000 200.000 200.000
Benangan balok lantai bawah /
baseman 70.000 75.000 75.000
Benangan kolom lt. 1 200.000 200.000 200.000
Benangan listplank bawah
teras balkon lt.2 90.000 100.000 100.000
Benangan kolom teras lt. 2 200.000 200.000 200.000 Benangan listplank bawah
balok anak lt.3 90.000 100.000 100.000
Benangan kolom teras lt. 3 200.000 200.000 200.000 Benangan listplank keliling
bangunan lt.3 90.000 100.000 100.000
PEKERJAAN KOSEN
PINTU DAN JENDELA
Kozen kayu bengkirai lt. 1 70.000 65.000 65.000
Kozen alumnium lt. 1 115.000 125.000 125.000
halaman 6 dari 66 Nama Pekerjaan Sarana Karya
Membangun Bumi Artha Maha Karuna
Kozen kayu bengkirai lt. 3 70.000 65.000 65.000
Kozen alumnium lt. 3 115.000 125.000 125.000
PEKERJAAN DAUN PINTU, JENDELA DAN KACA
Daun pintu aluminium uk.
75/210 lt. 1 1800000 1.850.000 1.850.000
Daun pintu panil bengkirai uk.
70/210 lt. 1 900.000 950.000 950.000
Daun pintu panil bengkirai uk.
80/210 lt. 1 975.000 975.000 975.000
Daun pintu panil ulin uk.
70/210 lt. 1 950.000 950.000 950.000
Daun jendela kaca 70/110 lt.1 350.000 375.000 375.000 Daun pintu panil bengkirai uk.
70/210 lt. 2 900.000 950.000 950.000
Daun pintu panil bengkirai uk.
80/210 lt. 2 975.000 975.000 975.000
Daun pintu panil ulin uk.
70/210 lt. 2 950.000 950.000 950.000
Daun pintu panil bengkirai uk.
70/210 lt. 3 900.000 950.000 950.000
Daun pintu panil bengkirai uk.
80/210 lt. 3 975.000 975.000 975.000
Daun pintu panil ulin uk.
70/210 lt. 3 950.000 950.000 950.000
PEKERJAAN PENUTUP
ATAP
Rangka atap baja ringan lt. 3 205.000 200.000 200.000
Listplank GRC lt. 3 55.000 55.000 55.000
PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan Rangka Plafond lt. 1 95.300 95.300 95.300 Pekerjaan Rangka Plafond lt. 2 95.300 95.300 95.300 Pekerjaan Rangka Plafond lt. 3 95.300 95.300 95.300
PEKERJAAN INSTALASI
LISTRIK
Pekerjaan Pas. Lampu SL 18
Watt + asesoreis lt. 1 125.000 125.000 123.000
Pekerjaan Pas. Lampu Pijar 25
halaman 7 dari 66 Nama Pekerjaan Sarana Karya
Membangun Bumi Artha Maha Karuna Pekerjaan Pas.Stop Kontak lt. 1 35.000 35.000 35.000 Pekerjaan Pas.Saklar Tunggal
lt.1 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Pas.Saklar Double lt.
1 40.000 40.000 40.000
Pekerjaan Panel box PP ( MCB 3 Pas = 1 bh + MCB 1 Pas 16 A = 5 Bh) lt. 1
3.000.000 3.000.000 2.500.000
Kabel Fider 4 x 4 mm lt. 1 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Instalasi Listrik lt. 1 275.000 275.000 275.000 Pekerjaan Pas. SL 18 Watt +
asesoreis lt. 2 125.000 125.000 123.000
Pekerjaan Pas. Lampu Pijar 25
Watt + asesoreis lt. 2 65.000 65.000 65.000
Pekerjaan Pas.Stop Kontak lt. 2 35.000 35.000 35.000 Pekerjaan Pas.Saklar Tunggal
lt.2 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Pas.Saklar Double lt.
2 40.000 40.000 40.000
Pekerjaan Panel box PP ( MCB 3 Pas = 1 bh + MCB 1 Pas 16 A = 5 Bh) lt. 2
3.000.000 3.000.000 2.500.000
Kabel Fider 4 x 4 mm lt. 2 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Instalasi Listrik lt. 2 275.000 275.000 275.000 Pekerjaan Pas. Lampu
downlight 25 watt lt. 3 225.000 235.000 220.000
Pekerjaan Pas. SL 18 Watt +
asesoreis lt. 3 125.000 125.000 123.000
Pekerjaan Pas. Lampu Pijar 25
Watt + asesoreis lt. 3 65.000 65.000 65.000
Pekerjaan Pas.Stop Kontak lt. 3 35.000 35.000 35.000 Pekerjaan Pas.Saklar Tunggal
lt.3 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Pas.Saklar Double lt.
3 40.000 40.000 40.000
Pekerjaan Panel box PP ( MCB 3 Pas = 1 bh + MCB 1 Pas 16 A = 5 Bh) lt. 3
3.000.000 3.000.000 2500000
Kabel Fider 4 x 4 mm lt. 3 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Instalasi Listrik lt. 3 275.000 275.000 275.000
PEKERJAAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
halaman 8 dari 66 Nama Pekerjaan Sarana Karya
Membangun Bumi Artha Maha Karuna Engsel jendela kuningan lt. 1 25.000 25.000 25.000 Kunci tanam 2 slagh
sekualitas merk SES lt.1 500.000 500.000 400.000
Grendel jendela kuningan lt.1 25.000 25.000 23.000
Handle jendela kuningan lt.1 25.000 25.000 23.000
Kait/hak angin kuningan lt.1 30.000 30.000 25.000
Espagnolet lt.1 150.000 150.000 150.000
Engsel pintu kuningan lt. 2 35.000 35.000 35.000
Engsel jendela kuningan lt. 2 25.000 25.000 25.000 Kunci tanam 2 slagh
sekualitas merk SES lt.2 500.000 500.000 400.000
Grendel jendela kuningan lt.2 25.000 25.000 23.000
Handle jendela kuningan lt.2 25.000 25.000 23.000
Kait/hak angin kuningan lt.2 30.000 30.000 25.000
Engsel pintu kuningan lt. 3 35.000 35.000 35.000
Engsel jendela kuningan lt. 3 25.000 25.000 25.000 Kunci tanam 2 slagh
sekualitas merk SES lt.3 500.000 500.000 400.000
Grendel jendela kuningan lt.3 25.000 25.000 23.000 Handle jendela kuningan lt.3 25.000 25.000 23.000
Kait/hak angin kuningan lt.3 30.000 30.000 25.000
PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan Pas. Wastavel +
asesories lt.1 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Pekerjaan Pas. Bak mandi lapis
keramik lt.1 1.500.000 1.500.000 1.500.000
Pekerjaan Pas. Bak mandi lapis
keramik lt.1 50.000 55.000 50.000
Pekerjaan Pas. Kran cabang
dua Air lt.1 125.000 125.000 120.000
Pekerjaan Pas. Shower seprot
lt.1 300.000 350.000 350.000
Pekerjaan Pas. Floor Drain lt.1 65.000 75.000 75.000 Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia.
1/2" (air bersih) lt.1 12.500 15.000 15.000
Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia.
4" (air kotor padat) lt. 1 70.000 75.000 75.000 Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia.
2" (air kotor cair) lt. 1 45.000 45.000 45.000 Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia.
halaman 9 dari 66 Nama Pekerjaan Sarana Karya
Membangun Bumi Artha Maha Karuna Pembuatan saluran air hujan
lt.1 100.000 100.000 100.000
Pembuatan bak kontrol lt. 1 175.000 175.000 170.000 Pekerjaan Pas. Wastafeel +
asesories lt.2 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Pekerjaan Pas. Kran cabang
dua Air lt. 2 125.000 125.000 120.000
Pekerjaan Pas. Shower mandi
lt. 2 500.000 550.000 500.000
Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia.
2" (air kotor cair) lt.2 45.000 45.000 45.000 Pekerjaan Pas. Wastafeel +
asesories lt.3 1.0000.00 1.000.000 1.000.000
Pekerjaan Pas. Kran cabang
dua Air lt.3 125.000 125.000 120.000
Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia.
2" (air kotor cair) lt.3 45.000 45.000 45.000
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pembuatan meja dapur utama
lapis keramik 20/20 cm lt. 1 5.000.000 7.500.000 7.500.000 Pembuatan meja dapur kecil
lapis keramik 20/20 cm lt. 1 4.000.000 4.500.000 4.500.000 Pembuatan meja dapur kecil
lapis keramik 20/20 cm lt. 3 4.000.000 4.500.000 4.500.000 Relling tangga besi hollow
kotak lt.1 ke lt. 2 500.000 550.000 550.000
Relling tangga besi hollow
kotak lt.2 ke lt. 3 500.000 550.000 550.000
Suncrean besi hollow kotak
lt.1, lt. 2 dan lt. 3 600.000 650.000 650.000
Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia. 3" (pembuangan air hujan dari dak) lt. 1-3
55.000 60.000 60.000
Pasang penangkal petir 8 split
dan 2 arde lt. 3 12.500.000 15.000.000 15.000.000
PEMBUATAN KAMAR
MANDI DAN WC
Urugan tanah 17.350 17.350 17.400
Dipadatkan 31.750 31.750 32.000
Benangan listplank 90.000 100.000 100.000
Pasang kosen kayu ulin 65.000 65.000 65.000
Pasang pintu panil ulin 70/210 950.000 950.000 950.000
halaman 10 dari 66 Nama Pekerjaan Sarana Karya
Membangun Bumi Artha Maha Karuna
Kunci pintu tanam 1 slagh 500.000 500.000 400.000
Lampu SL 10 Watt + asesories 125.000 125.000 123.000
Saklar double 40.000 40.000 40.000
Saklar triple 125.000 125.000 125.000
Instalasi listrik 275.000 275.000 275.000
Pipa PVC 1/2" untuk air bersih 12.500 15.000 15.000 Pipa PVC 2" untuk kotor cair 45.000 45.000 45.000 Pipa PVC 4" untuk kotor padat 70.000 75.000 75.000 Pipa PVC 4" untuk
pembuangan air dari dak 45.000 45.000 45.000
Pasang Floor drain stanless
sekualitas SAN EI 65.000 75.000 75.000
Kran air tunggal stanlish
Sekualitas SAN EI 350.000 350.000 350.000
Kran air cabang dua stanlish
Sekualitas SAN EI 550.000 550.000 550.000
Pekerjaan Pas. Shower seprot
lt.1 300.000 350.000 350.000
Pekerjaan Pas. Shower mandi
lt.1 500.000 550.000 500.000
Pasang wastavel sekualitas
TOTO + assesories 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Septictank besar 2.500.000 3.000.000 3.000.000
Saluran air 100.000 100.000 100.000
Bak control 175.000 175.000 170.000
Grill penutup saluran dan
tempat wudhu 150.000 150.000 150.000
Berdasarkan persesuaian penawaran harga tersebut sangat jelas terbukti adanya kerja sama guna mengatur harga penawaran dalam tender a quo. --- 13.2 Persekongkolan Vertikal --- Bentuk persekongkolan vertikal yang dilakukan dalam proses tender ini terindikasi berdasarkan fakta-fakta proses tender yang tidak wajar yang dilakukan oleh Panitia Tender yang bertujuan memfasilitasi Terlapor II menjadi pemenang tender, berupa: --- 13.2.1Panitia Tender mengeliminir peserta yang berpotensi menjadi pemenang
halaman 11 dari 66
penawaran harga di bawah harga penawaran Terlapor II sebagaimana berikut: (vide C1, C2) --- a) Panitia tender mengugurkan PT Surya Eka dan PT Sappe Wali dengan alasan Surat Jaminan Penawaran tidak sesuai dengan yang ada di dalam Dokumen Pengadaan beserta Berita Acara Aanwijzing dimana berdasarkan keterangan dari Panitia Tender bahwa PT Surya Eka dan PT Sappe Wali digugurkan dengan alasan terkait Surat jaminan Penawaran adalah tidak dicantumkannya lokasi pekerjaan (vide B 14). Tindakan Panitia Tender tersebut sangat jelas terbukti merupakan tindakan yang tidak berdasar dan cenderung sengaja mencari kesalahan peserta tender karena apabila mencermati Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing), Panitia Tender menuliskan nama paket pekerjaan tanpa adanya penyebutan lokasi pekerjaan atau tertulis “Nama Paket Pekerjaan : PEMBANGUNAN GEDUNG MA’HAD AL JAMI’AH TAHAP II. Bahkan berdasarkan keterangan ahli bahwa terkait Jaminan Penawaran, yang dituntut dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 (Tentang Pengadaan Barang dan jasa) adalah nama paket pekerjaan diwajibkan harus sama dengan nama paket yang dilelangkan, karena dalam judul dokumen lelang tidak mencantumkan nama lokasi pelelangan, sedangkan lokasi hanyalah keterangan. Jika dilakukan maka Panita Tender justru dengan sengaja menambah persyaratan pelelangan tanpa adanya penjelasan dan bahkan tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan post bidding; --- b)Panitia Tender mengugurkan PT En Handayani Group dan PT Putra
halaman 12 dari 66
halaman 13 dari 66
peralatan dump truck dan Pick Up melampirkan faktur/ bukti pembelian dan STNK untuk masing-masing kendaraan. --- 13.2.3 Mengenai Dampak Persaingan; --- Dampak terjadinya tindakan persekongkolan yang dilakukan oleh sesama peserta tender dan/atau peserta tender dengan Panitia Tender secara jelas telah mengakibatkan persaingan usaha yang tidak sehat dalam proses tender itu sendiri karena merupakan tindakan tidak jujur dan melawan hukum yang mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat atau setidak-tidaknya mengurangi tingkat persaingan dalam tender tersebut. --- 14. Menimbang bahwa oleh karena Terlapor III dan Terlapor IV tidak hadir dalam
Sidang Majelis Komisi I, Majelis Komisi mengirimkan Surat Panggilan II yang dilampiri dengan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran kepada para Terlapor tersebut untuk hadir dalam Sidang Majelis Komisi II; --- 15. Menimbang bahwa pada tanggal 2 April 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi II dengan agenda sebagai berikut: (vide bukti B2); --- 15.1 Bagi Terlapor III dan Terlapor IV: Pembacaan dan Penyerahan Salinan
Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator; --- 15.2 Bagi Terlapor I dan Terlapor II: Penyerahan Tanggapan Terlapor terhadap
Laporan Dugaan Pelanggaran disertai dengan pengajuan alat bukti berupa nama saksi dan atau nama ahli dan atau surat dan/atau dokumen yang mendukung; --- 16. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri oleh Investigator,
Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV dimana Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV diwakili oleh kuasa hukum dengan surat kuasa tertanggal 30 Maret 2012 (vide bukti B2, A19, A20, A21); --- 17. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Investigator menyerahkan
Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran kepada Terlapor III dan Terlapor IV (vide bukti B2); --- 18. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Terlapor I menyerahkan
halaman 14 dari 66
18.1 Bahwa Terlapor I menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh Tim Investigator dalam hal dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persangan Usaha menyangkut Tender Pembangunan Gedung Ma’Had Al Jamiah II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Samarinda, yang terletak di Jl. HM Rifaddin Samarinda seberang, kecuali yang secara tegas dan nyata diakui kebenarannya oleh Terlapor I; --- 18.2 Bahwa dalil Tim Investigator dalam Laporan Dugaan Pelanggaran di atas; --- 18.2.1 Bahwa terhadap dalil poin (1) oleh karena sangkaan oleh Tim
Investigator KPPU menyangkut adanya persesuaian prilaku antara Terlapor III dengan Terlapor IV, dimana kedua perusahaan tersebut tidak melampirkan dokumen-dokumen lelang pengadaan dan berita Acara Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan (Aanwijzing) beserta addendumnya berupa Organisasi Kerja, Network Plening, Daftar Peralatan Minimal, Daftar Personel Inti dll, dan Terlapor I melakukan evaluasi sesuai dengan ada atau tidaknya serta memenuhi atau tidaknya syarat kelengkapan peserta lelang dengan mengacu Peraturan Presiden Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pmerintah. Dan haris di fahami pula bahwa proses lelang dilakukan melalui LPSE Provinsi Kaltim, dengan demikian Terlapor I tidak mengetahui sama sekali terlebih untuk menilai apakah kedua peserta lelang yakni Terlapor III dan Terlapor IV adalah sebagai pendamping sebagai upaya menghalang-halangi perusahaan lain, namun demikian fakta hukum yang ada bahwa yang mengikuti lelang dan/atau yang mendaftarkan diri bukan hanya kedua perusahaan tersebut namun masih banyak perusahaan lainnya yakni berjumlah 49 perusahaan; --- 18.2.2 Bahwa terhadap dalil poin 2 dan 3 yang menyatakan bahwa adanya
halaman 15 dari 66
sehingga dengan demikian dalil Tim Investigator poin 2 dan 3 haruslah ditolak dan dikesampingkan; --- 18.2.3 Bahwa terhadap dalil Nomor: (19.2) dimana dinyatakan bahwa Terlapor I diindikasikan telah melakukan persekongkolan dengan memfasilitasi Terlapor II menjadi Pemenang Tender adalah tidaklah benar dan Terlapor I dapat membuktikannya: --- a) Bahwa terhadap dugaan persekongkolan Investigator di atas dimana dinyatakan bahwa Terlapor I “melakukan tindakan mengeliminasi peserta-peserta yang mengajukan penawaran harga dibawah harga
penawaran Terlapor II seperti Terlapor I menggugurkan PT Surya
Eka dan PT Sappe Wali dengan alasan surat Jaminan penawaran
tidak sesuai dengan yang ada dalam dokumen pengadaan serta
berdasarkan Berita Acara Pemberian Penjelasan Dokumen
Pengadaan (Aanwijzing) menyangkut tidak dicantumkannya lokasi
pekerjaan” adalah benar dan sah secara hukum, Pemberian
Penjelasan Dokumen Pengadaan (Aanwijzing) Nomor: 602/02/PAN-MA’HAD-STAIN/IV/2011, tertanggal 20 April 2011 disebutkan sebagai berikut : --- “ Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh bulan April tahun Dua Ribu Sebelas (20/04/2011), di media elektronik melalu Potral LPSE Provinsi Kaltim : www.lpse.kaltimprov.go.id, panitia Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Pembangunan Gedung Ma’Had Al Jami’ah Tahap II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda Tahun Anggaran 2011 yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda Nomor: 203 Tahun 2010 tanggal 20 Desember 2010, telah mengadakan Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) untuk paket pekerjaan sebagai berikut: --- Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Gedung Ma’had Al
halaman 16 dari 66
Demikian pula pengguguran PT En Handayani Group dan PT Putra Long Iram Jaya menyangkut masalah organisasi kerja dan/atau masa kerja, adalah sebagai berikut ; --- Bahwa setelah dilakukan pengecakan pengalaman kerja PT En Handayani Group pada kerjaan yang sejenis dan ditulis oleh penyedia jasa, ditemukan bahwa Perusahaan dimaksud tidak memnuhi syarat minimal sesuai dengan dokumen pemilihan; --- Bahwa adapun terhadap PT Putra Long Iram Jaya, masa kerja masing-masing personel inti yang diusulkan dan dibuktikan dengan Curriculum Vitae pengalaman kerja sejenis, di ketahui dan atau
ditemukan tidak adanya tanggal, bulan dimulainya sampai dengan berakhirnya pelaksanaan pekerjaan. Selain itu juga menyangkut SKT, Peralatan pada PT Putra Long Iram Jaya ditemukan tidak adanya persesuaian sebagaimana yang di tentukan dalam Dokumen Pemilihan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan (Aanwijzing) Nomor: 602/02/PAN-MA’HAD-STAIN/IV/2011; --- Sehingga dengan demikian tidak ada alasan hukum bagi Tim Investigator KPPU untuk mempermasalahkan Keputusan Terlapor I; b) Bahwa terhadap dugaan pelanggaran Investigator di atas dimana
dinyatakan bahwa Terlapor I melakukan diskriminasi, namun demikian dapat dilihat sebagai berikut; --- 18.2.3.b.1.Sesuai dengan fakta yang ada PT En Handayani Group dan masa kerja sesuai dengan Curiculum Vitae personel dimulai dari tahun 2005 hingga tahun 2010, dalam hitung-hitungan Terlapor I maka kurang dari enam (6) Tahun, sehingga sangatlah jelas Projet Manager tidak memenuhi syarat sebagaimana ketentuan dalam Dokumen Pengadaan Bab.IX Lampiran A syarat-syarat khusus Kontrak (SSKK); --- 18.2.3.b.2.Begitupula untuk PT Putra Long Iram Jaya ada beberapa
halaman 17 dari 66
hitung maka kurang dari 10 tahun sehingga hal ini juga tidak memenuhi syarat sebagaimana ketentuan dalam Dokumen Pengadaan Bab.IX Lampiran A syarat-syarat khusus Kontrak (SSKK); --- 18.2.3.b.3.Bahwa benar Terlapor I telah menggugurkan PT.Putra Long
Iram Jaya pada Evaluasi Teknis dengan pertimbangan bahwa peralatan yang di usulkan PT.Putra Long Iram Jaya kurang yang diminta dan/atau tidak sesuai dengan hasil yang ada dalam dokumen penawaran dan tidak pula melampirkan bukti kepemilikan untuk beberapa alat berat, sedangkan sekalipun Terlapor II tidak melampirkan dan/atau mengusulkan Pick Up dalam daftar peralatan utama namun demikian PT.Sarana Karya Membangun telah melampirkan dan/atau mengusulkan Dump Truck yang lebaih besar dari Pick Up; --- 18.3 Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum Terlapor I selaku panitia pelelangan
telah melakukan seleksi melalui evaluasi administrasi dan teknis sebagaimana telah di amanatkan oleh Perpres No.54 Tahun 2010, dengan demikian maka tidak masuk akal jika Terlapor I dengan menjalankan ketentuan Perpres No.54 Tahun 2010 tersebut dikualifikasi telah melakukan persekongkolan dengan pihak lain dan/atau dengan pihak salah satu peserta lelang sehinggan demikian haruslah dinyatakan ditolak dan dikesampingkan; --- 18.4 Bahwa terhadap penetapan hasil pemilihan barang/jasa, apa bila penydia
halaman 18 dari 66
18.5 Bahwa dengan adanya Penydia Jasa/peserta lelang tidak melakukan upaya hukum berupa sanggahan banding sebagaimana tersebut diatas, demi kepastian hukum maka dapat disempulkan bahwa Para Penyedia Jasa/ Peserta lelang telah menerima keputusan Terlapor I sebagai Panitia lelang dalam perkara a quo; ---
19. Menimbang bahwa pada tanggal 2 April 2012, Terlapor II (PT Sarana Karya Membangun) menyerahkan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti C5): --- 19.1 Bahwa berdasarakan Surat Panggilan Nomor : 768/SJ/P/X/2011, tanggal 14
Oktober 2011, pada diktum Dasar, dinyatakan : Memanggil PT. SARANA KARYA MEMBANGUN. Jl. Arif Rahman Hakim No. 1. RT.02 Pinang Luar 75123. Samarinda. Kalimantan Timur, jelas adalah keliru atas Subyek laporan terhadap alamat; --- 19.2 Bahwa demikian pula Surat Panggilan Nomor : 844/SJ/P/XI/2011, tanggal 14 November 2011, pada diktum Dasar, dinyatakan : Memanggil PT SARANA CITRA KARYA LESTARI. Jl. Ks, Tubun No.30 RT.003 Dadi Mulya Samarinda 75117. Jelas adalah keliru atas Subyek Laporan terhadap Nama Terlapor; --- 19.3 Bahwa berdasarkan dalil poin (1) dan (2), tersebut di atas jelas Penyelidikan
yang dilakukan oleh Tim penyelidik Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia adalah tidak berdasar hukum dan bertentangan dengan Bagian Kedua. Tentang Surat Panggilan. Pasal 36 poin (c) dan (d) Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010, tentang tata cara penanganan Perkara dimana dinyatakan bahwa: --- Surat Panggilan Paling Sedikit memuat hal-hal sebagai berikut : --- c. Nama Jelas pihak yang dipanggil; --- d. Alamat Jelas Pihak yang dipanggil; --- 19.4 Bahwa berdasarkan dalil poin 3 tersebut di atas, dimohon kepada Majelis
halaman 19 dari 66
19.5 Bahwa kami menolak dengan tegas dalil Investigator yang menyatakan bahwa Terlapor II diduga melakukan Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1999, tentang ersekongkolan yang mencakup 3 (tiga) bentuk yaitu : --- 19.5.1 Persekongkolan Horizontal. Bahwa Terlapor II secara tegas menolak
dalil adanya Persekngkolan Horizontal yang terjadi antara Pelaku Usaha atau Penyedia Barang dan Jasa dengan sesama Pelaku Usaha atau Penyedia Barang dan Jasa Pesaingnya; --- Bahwa Terlapor II dengan para Pelaku Usaha atau Penyedia barang dan Jasa lainnya tdak mempunyai hubungan Afiliasi atau merupakan satu kelompok usaha, tida ada kerjasama Operasional (KSO) dan tidak pula adanya kesamaan Kas Keuangan dan tidak ada kendali manajemen ataupun asset antara pelaku usaha yang iktu tender. Hal ini dapat dibuktikan bahwa tidak ada satupun peserta tender di dalam Akta Pendiriannya, dimana para Komisaris dan Direksi Terlapor II juga menjadi bahagian dari perusahaan peserta tender lainnya tersebut baik sebagai Komisaris maupun sebagai Direksi. Berdasarkan fakta yang sebenarnya bahwa seluruh peserta tender bersaing secara ketat dan professional. Hal ini dibuktikan bahwa jumlah penyedia jasa yang melakukan pendaftaran dan Pengambilan Dokumen pemilihan yang dilakukan melalui mengunduh aplikasi SPSE dari website LPSE di :http://lpse.kaltimprov.go.id yaitu sebanyak 49 perusahaan. Demikian pula dengan Pemasukan Dokumen Penawaran, dimana hingga batas waktu pemasukan dokumen Penawaran tanggal 29 April 2011 pukul 14.59 WITA dengan cara mengupload melalui website di :http://lpse.kaltimprov.go.id diikuti sebanyak 14 Perusahaan; --- 19.5.2 Persekongkolan Vertikal. Bahwa Terlapor II menolak dengan Tegas
halaman 20 dari 66
atau Panitia Lelang atau Pengguna Barang dan Jasa atau Pemilik atau Pemberi Pekerjaan baik langsung maupun secara tidak langsung, Sejak Tahap Pengumuman Tender Proyek hingga Tahap Pengumuman Penetapan Calon Pemenang, Kecuali pada saat Verifikasi dokumen Penawaran dimana merupakan suatu Pertemuan Resmi yang tidak melanggar Peraturan apapun juga. Bahwa Terlapor II juga tidak pernah mengenal dan tidak mempunyai hubungan kekerabatan maupun hubungan lainnya terhadap seluruh Panitia Tender Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan Proyek, sehingga sangat tidak mungkin adanya Persekongkolan Vertikal Tersebut; --- 19.5.3 Gabungan dari Persekongkolan Horizontal dan Vertikal.Bahwa
Terlapor II secara tegas menolak dalil adanya Gabungan dari persekongkolan Horizontal dan vertical sebagaimana alasan dan dalil kami pada poin (a) dan (b) tersebut di atas; --- 19.6 Bahwa adapun dalil-dalil yang dikemukakan Investigator dalam uraian dari
Unsur-unsur Ketentuan pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pada halaman (9) sampai dengan halaman (18), dengan tegas Terlapor II menolaknya, kecuali unsur-unsur yang tidak secara jelas dan tegas kami uraikan dalam pembelaan ini. Adapun unsur-unsur tersebut yang kami tolak dengan dasar dan fakta hukum yang kami uraikan sebagai berikut: ---
halaman 21 dari 66
uraian kami tersebut sangat jelas Unsur Pihak dalam melakukan Persekongkolan Vertikal adalah Tidak Terpenuhi; --- 19.6.2 Unsur Persekongkolan Horisontal adanya Persesuaian Perilaku; --- Bahwa Tidak benar Terlapor II melakukan persekongkolan Horizontal dengan pelaku Usaha lain dalam hal ini dengan Terlapor III, dan Terlapor IV. Bahwa dalil Investigator yang menyatakan adanya kesengajaan yang dilakukan Terlapor III dan Terlapor IV tidak melampirkan dokumen-dokumen antara lain Organisasi Kerja, Network Planning, Daftar Peralatan minimal, daftar personel inti, spesifikasi teknis dan Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN untuk menjadi peserta tender pendamping semata hanyalah alasan yang tidak berdasar alasan dan fakta hukum yang kuat dan benar dan cenderung diskriminatif dalam rangka penegakan hukum. Bahwa beberapa Peserta Tender juga TIDAK LULUS dalam Tahap Administrasi dengan dalil yang sama sebagaimana disebutkan oleh Investigator dalam laprodan Dugaan Pelanggaran pada Hal (4) dan (5) antara lain PT INDOCIPTA BARUGA dan PT MEGARIO ABADI, namun oleh Investigator tersebut tidak menjadikan para peserta tender tersebut sebagai Pelaku Usaha yang bersekongkol dengan Terlapor II. Bahwa berdasarkan dalil dan tanggapan kami tersebut di atas, maka unsure Persekongkolan horizontal adanya persesuaian perilaku tidak terpenuhi; --- 19.6.3 Unsur adanya Kesalahan Penulisan pada dokumen penawaran yang
halaman 22 dari 66
halaman 23 dari 66
Kuasa Hukum untuk membela pelaku usaha yakni PT EN Handayani Group dan PT Putra Long Iram Jaya; --- 19.8 Bahwa Terhadap dalil Investigator yang menyatakan Panitia Tender
melakukan diskriminasi dengan cara menerapkan standar ganda yang menguntungkan Terlapor II dengan Tegas Terlapor II menolak dalil tersebut. Bahwa khusus dalil Investigator yang menyatakan “berdasarkan alat bukti ditemukan fakta bahwa peralatan Pick Up pada dokumen Terlapor II tidak dilampirkan atau didukung bukti pembelian dan STNK”, adalah suatu dalil yang keliru dan tidak berdasar. Bahwa Terlapor II pada saat mengajukan dokumen penawaran tender proyek memang tidak mengajukan peralatan Pick Up, akan tetapi Terlapor II telah mengajukan dukungan Peralatan / kendaraan Dump Truk dengan melampirkan Faktur pembelian Dump Truck dari PT ASTRA Internasional tertanggal 31-01-2011. Adapun STNK tidak dilampirkan oleh karena pada saat Terlapor II memasukkan Dokumen Penawaran, STNK kendaraan tersebut masih dalam proses pembuatan di Kepolisian Republik Indonesia. Berdasarkan dalil tersebut sangat jelas bahwa Unsur diskrimnasi dengan cara menerapkan standar ganda yang menguntungkan Terlapor II adalah tidak terbukti. Bahwa atas uraian dan dalil-dalil yang Terlapor II kemukakan tersebut di atas, sangat jelas Bahwa Penetapan Terlapor II sebagai Pemenang Proyek Tender tidaklah terbukti adanya dampak persaingan usaha yang tidak sehat dan tidak mengurangi tingkat persaingan dalam tender antar pelaku usaha; --- 20. Menimbang bahwa pada tanggal 2 April 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi II dengan agenda untuk Terlapor III dan Terlapor IV yaitu Penyerahan Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran disertai dengan pengajuan alat bukti berupa nama saksi dan atau nama ahli dan atau surat dan/atau dokumen yang mendukung; --- 21. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri oleh Investigator,
halaman 24 dari 66
dengan Majelis Komisi yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti C5): --- 22.1 Bahwa kami menolak dengan tegas dalil Investigator yang menyatakan bahwa Terlapor II dan Terlapor IV diduga melakukan Pelanggaran Pasal 22 Udnang-Undang nomor : 5 Tahun 1999, tentang persekongkolan yang mencakup 3 (tiga) bentuk yaitu; --- 22.1.1 Persekongkolan Horizontal. Bahwa terlapor III dan Terlapor IV secara tegas menolak dalil adanya persekongkolan Horizontal yang terjadi antara Pelaku Usaha atau Penyedia Barang dan Jasa dengan sesama Pelaku Usaha atau Penyedia Barang dan jasa Pesaingnya. Bahwa Terlapor III dan Terlapor IV dengan para pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa lainnya tidak mempunyai hubungan afiliasi atau merupakan satu kelompok usaha, tidak ada kerjasama opersional (KSO) dan tidak pula adanya kesamaan kas keuangan dan tidak ada kendali manajemen ataupu asset antara pelaku usaha yang ikut tender. Hal ini dapat dibuktikan bahwa tidak ada satupun peserta tender di dalam Akta pendiriannya, dimana para Komisaris dan Direksi Terlapor III dan Terlapor IV juga menjadi bahagian dari perusahaan peserta tender lainnya khususnya kepada Terlapor II, baik sebagai komisaris maupun sebagai Direksi. Berdasarkan Fakta yang sebenarnya bahwa seluruh peserta tender bersaing secara ketat dan professional. Hal ini dibuktikan bahwa jumlah penyedia jasa yang melakukan pendaftaran dan pengambilan Dokumen pemilihan yang dilakukan melalui mengunduh aplikasi SPSE dari website LPSE d :http://LPSE.kaltimprov.go.id yaitu sebanyak 14 Perusahaan. Demikian pula dengan Pemasukan Dokumen Penawaran, dimana hingga batas waktu pemasukan dokumen Penawarn tanggal 29 April 2011 pukul 14.59 WITA dengan cara mengupload melalui website di :http://lpse.kaltimprov.go.id diikuti sebanyak 14 perusahaan; --- 22.1.2 Persekongkolan Vertikal. Bahwa Terlapor III dan Terlapor IV menolak
halaman 25 dari 66
beberapa pelaku Usaha atau Penyedia Barang dan Jasa dengan Panitia Tender atau Panitia Lelang atau Pengguna Barang dan Jasa atau Pemilik atau Pemberi Pekerjaan baik langsung maupun secara tidak langsung, Sejak Tahap Pengumuman Tender Proyek hingga Tahap Pengumuman Penetapan Calon Pemenang, Kecuali pada saat Verifikasi dokumen Penawaran dimana merupakan suatu Pertemuan Resmi yang tidak melanggar Peraturan apapun juga. Bahwa Terlapor III dan Terlapor IV juga tidak pernah mengenal dan tidak mempunyai hubungan kekerabatan maupun hubungan lainnya terhadap seluruh Panitia Tender Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan Proyek, sehingga sangat tidak mungkin adanya Persekongkolan Vertikal Tersebut; -- 22.1.3 Gabungan dari Persekongkolan Horizontal dan Vertikal.Bahwa Terlapor III dan Terlapor IV secara tegas menolak dalil adanya Gabungan dari persekongkolan Horizontal dan vertikal sebagaimana alasan dan dalil kami pada poin (1) dan (2) tersebut di atas; --- 22.2 Bahwa adapun dalil-dalil yang dikemukakan Investigator dalam uraian dari
Unsur-unsur Ketentuan pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pada halaman (9) sampai dengan halaman (18), dengan tegas Terlapor III dan Terlapor IV menolaknya, kecuali unsur-unsur yang tidak secara jelas dan tegas kami uraikan dalam pembelaan ini. Adapun unsur-unsur tersebut yang kami tolak dengan dasar dan fakta hukum yang kami uraikan sebagai berikut; --- 22.2.1 Unsur Pihak Lain; ---
halaman 26 dari 66
IV dinyatakan TIDAK LULUS dalam Tahap hasil EVALUASI ADMINISTRASI sehingga jelas sejak saat itu Terlapor III dan Terlapor IV tidak lagi mempunyai kepentingan terhadap para Peserta Tender dan Panitia Lelang. Adapun yang berhasil lulus untuk mengikuti Tahap Selanjutnya ada 5 (lima) peserta tender yang salah satunya akan ditetapkan menjadi Pemenang. Nagaimana mungkin Terlapor III dan Terlapor IV melakukan persekongkolan sementara pada Tahap penentuan Pemenang Terlapor III dan Terlapor IV sudah tidak mempunyai Fungsi, Pengaruh dan Kepentingan apapun juga terhadap peserta tender lainnya. Sesuai dengan uraian kami tersebut sangat jelas Unsur Pihak dalam melakukan Persekongkolan Vertikal adalah Tidak Terpenuhi; --- 22.2.2 Unsur Persekongkolan Horisontal adanya Persesuaian Perilaku; ---
halaman 27 dari 66
membuktikan bahwa tidak terbukti adanya Persekongkolan antar sesame peserta tender tersebut. Bahwa berdasarkan dalil dan tanggapan kami tersebut di atas, maka unsur Persekongkolan horizontal adanya persesuaian perilaku tidak terpenuhi; --- 22.2.3 Unsur adanya Kesalahan Penulisan pada dokumen penawaran; --- Bahwa adanya kesalahan Penulisan pada dokumen penawaran yang sama antara Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV yang dijadikan dalil alasan oleh Investigator adalah tidak mempunyai alas hukum dan fakta hukum yang kuat. Bahwa Pekerjaan Jasa Pengetikan dan atau Pembuatan Dokumen Penawaran Tender Proyek adalah sesuatu yang sangat lazim dan wajar terjadi yang dilakukan oleh Pelaku Usaha baik yang bergerak secara Perseorangan maupun Berkelompok dalam suatu wadah jasa Pelayanan pengetikan. Bahwa adanya kemungkinan kesamaan Kesalahan Penulisan pada dokumen penawaran, bisa saja terjadi oleh karena orang yang bekerja di bidang jasa pengetikan dimana Terlapor II memakai jasa tersebut juga dipakai oleh pihak Terlapor III dan Terlapor IV serta para Pelaku Usaha Lainnya. Bahwa dalil Investigator tersebut sangatlah lemah dan hanya cenderung berdalil dengan perikiraan-perkiraan tanpa adanya bukti dan fakta hukum yang jelas tentang adanya kerjasama antara Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV; --- 22.2.4 Unsur Adanya Persesuaian Harga Penawaran; ---
halaman 28 dari 66
22.3 Bahwa Terlapor III dan Terlapor IV menolak dengan tegas dalil adanya Persekongkolan Vertikal sebagaimana yang dikemukakan oleh Investigator dalam laporan Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1999, pada halaman (15). Bahwa seluruh Proses Tender Proyek adalah menjadi otoritas dan tanggung jawab penuh pihak Terlapor I. Bahwa Terlapor III dan Terlapor IV tidak pernah meminta, bermohon dan atau melakukan intervensi kepada Terlapor I agar dapat memfasilitasi Terlapor II untuk menjadi Pemenang Tender. Bahwa Penetapan Terlapor II sebagai Pemenang Tender Proyek adalah suatu hal yang sangat wajar dikarenakan kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan Peserta Tender Proyek Lainnya. Bahwa sebagaimana dalil Investigator pada halaman (16) yang menyatakan “Panitia Tender menggugurkan PT EN Handayani Group dan PT Putra Long Iram Jaya pada evaluasi Teknis dengan alasan Organisasi Kerja tidak diuraikan berdasarkan Pekerjaan masing-masing personel Inti yang diusulkan oleh Penyedia jasa, hal tersebut merupakan tindakan yang tidak berdasar” adalah merupakan dalil yang dapat menimbulkan persepsi negatif oleh Karena Investigator seakan-akan menjadi Kuasa Hukum untuk membela pelaku usaha yakni PT EN Handayani Group dan PT Putra Long Iram Jaya; --- 22.4 Bahwa atas uraian dan dalil-dalil yang Terlapor III dan Terlapor IV kemukakan tersebut di atas, sangat jelas Bahwa Penetapan Terlapor II sebagai Pemenang Proyek Tender bukanlah disebabkan kedudukan, pengaruh dan adanya Kepentingan serta terjadinya Persekongkolan yang dilakukan oleh Terlapor III dan Terlapor IV, sehingga tidaklah terbukti adanya dampak persaingan usaha yang tidak sehat dan tidak mengurangi tingkat persaingan dalam tender antara pelaku usaha; --- 23. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Majelis Komisi
menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan kepada Rapat Komisi; --- 24. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan
halaman 29 dari 66
25. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor: 24/KPPU/Pen/IV/2012 tanggal 30 April 2012 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012 (vide bukti A25); --- 26. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan
Keputusan Komisi Nomor 139/KPPU/Kep/IV/2012 tanggal 30 April 2012 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012 (vide bukti A26); --- 27. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012
menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 9/KMK/Kep/V/2012 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 7 Mei 2012 sampai dengan tanggal 31 Juli 2012 (vide bukti A42); --- 28. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide bukti A35, A36, A37, A38, A39, A40, A41,); --- 29. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Mei 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang
halaman 30 dari 66
32. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan atau dokumen yang diajukan oleh Terlapor II (PT Sarana Karya Membangun) sebagai berikut; ---
32.1 Rancangan Anggaran Biaya PT Sappe Wali (vide bukti C6); --- 33. Menimbang bahwa Terlapor III (PT Bumi Artha Indonesia) tidak mengajukan
alat-alat bukti berupa surat dan atau dokumen kepada Majelis Komisi; --- 34. Menimbang bahwa Terlapor IV (PT Maha Karuna) tidak mengajukan alat-alat bukti berupa surat dan atau dokumen kepada Majelis Komisi; --- 35. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Mei 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Inzage alat bukti; --- 36. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Mei 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi Direktur Utama PT Putra Long Iram Jaya, namun saksi tidak menghadiri pemeriksaan tanpa alasan yang dapat diterima oleh Majelis Komisi; --- 37. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Mei 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda pemeriksaan Saksi Direktur Utama PT Sappe Wali, namun saksi tidak menghadiri pemeriksaan dikarenakan suatu alasan yang dapat diterima oleh Majelis Komisi; --- 38. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Mei 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi I (Elly W/Direktur Utama PT EN Handayani Group) , yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B3); ---
38.1 Bahwa waktu aanwijzing sangat singkat dan terdapat pemunduran waktu pemasukan jaminan penawaran; --- 38.2 Bahwa BAP Aanwijzing di peroleh saksi dari mendownlod di website LPSE
Provinsi Kalimantan Timur; --- 38.3 Bahwa Tidak muncul rangking perusahaan setelah diunduhnya BAP
halaman 31 dari 66
39. Menimbang bahwa pada tanggal 31 Mei 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi II (M. Huda Y/Direktur IV PT Sappe Wali), yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B7); ---
39.1 Bahwa PT Sappe Wali membuat dokumen penawaran berdasarkan format dari Lembar Data pengadaan dari panitia; --- 39.2 Bahwa PT Sappe Wali melakukan sanggah sesuai dengan format yang sudah diberikan oleh Panitia yang sesuai dengan aturan sanggah yaitu tiga hari setelah pengumuman; --- 39.3 Bahwa PT Sappe Wali tidak mencantumkan alamat karena mengikuti format dan prosedur dari panitia; --- 39.4 Bahwa PT Sappe Wali tidak melakukan sanggah banding karena tidak
mengetahui ada sanggah banding; --- 39.5 Bahwa kejanggalan yang ditemui PT Sappe Wali adalah Terlapor III dan
Terlapor IV memiliki alamat yang sama; --- 39.6 Bahwa PT Sappe Wali melihat kejanggalan lain dari selama tender dilakukan di STAIN Samarida atas pengadaan Gedung Ma’had Al Jamiah I ataupun Gedung Ma’had Al Jamiah II STAIN Samarinda pemenangnya hanya Terlapor II; --- 39.7 Bahwa PT Sappe Wali mengetahui ada indikasi persekongkolan dari Saudara Firmansyah Nur; --- 39.8 Bahwa Saudara M. Huda yang merevisi RAB setelah dikerjakan oleh staff
kantornya; --- 39.9 Bahwa Saksi mendapat informasi mengenai adanya kerja sama antar para
terlapor dari Saudara Firmansyah Nur; --- 39.10Bahwa saksi melihat dokumen dari para terlapor yang dibawa oleh Saudara
Firmansyah Nur dan ditunjukkan kesamaan dokumen oleh Saudara Firmansyah Nur; --- 39.11Bahwa dalam pemeriksaan saksi ini kuasa hukum Terlapor memeperlihatkan
halaman 32 dari 66
39.13Bahwa menurut Terlapor I dokumen lelang hanya bisa diakses oleh panitia lelang, beberapa lembaga seperti LKPP dan LPSE saja; --- 39.14Bahwa Terlapor I tidak tahu asal darimana Terlapor II, Terlapor III dan
Terlapor IV mendapatkan dokumen lelang tersebut; --- 40. Menimbang bahwa pada tanggal 16 Juli 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Ahli yakni bapak Setyabudi Arijanta, S.H., M.H., yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B8); ---
40.1 Bahwa Sesuai PP 54 Tahun 2010 yang menggugurkan Penawaran dalam tahap administrasi adalah nama yang dijamin tidak sama dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang dengan tidak mempermasalahkan lokasi yang penting proyeknya sama dengan yang dijaminkan; --- 40.2 Bahwa PP 54 Tahun 2010 melarang syarat yang diskriminatif, seperti halnya apabila terdapat dokumen yang memiliki persyaratana berlebih maka dokumen tersebut yang salah, seperti halnya untuk membangun gedung tetapi yang disyaratkan terdapat hal yang tidak perlu untuk pembangunan gedung; --- 40.3 Bahwa Panitia tender tidak boleh menambah persyaratan kecuali diatur dalam PP 54 Tahun 2010, apabila ada penambahan maka lelang dapat dibatalkan; --- 40.4 Bahwa apabila pembangunan proyek sudah selesai maka akan ada audit karena dapat dilihat apakah akibatnya mengahalangi persaingan atau tidak; --- 40.5 Bahwa Ketentuan tidak diskriminatif yaitu panitia tidak boleh menambah,
mengganti, merubah apa yang terdapat dalam dokumen lelang; --- 40.6 Bahwa untuk tidak ada alamat dapat dikatakan post biding kriteria dokumen
halaman 33 dari 66
40.10Bahwa pencantuman syarat bukti kepemilikan peralatan seperti halnya STNK kendaraan Pick Up dapat dikatakan sebagai tindakan diskriminatif; --- 40.11Bahwa peralatan yang digunakan dalam tender dapat disubtitusi apabila
disyaratkan sebelumnya dan apabila dalam realisasi proyek ada penggantian dapat dikatakan post biding; --- 40.12Bahwa salah satu indikasi persekongkolan horizontal antara peserta lelang
dengan panitia lelang adalah peserta lelang tidak melampirkan dokumen-dokumen yang termasuk syarat tender; --- 40.13Bahwa berdasarkan kesamaan harga yang diperlihatkan investigator kepada
ahli dapat dikatakan persamaan harga tersebut termasuk indikasi persekongkolan horizontal; --- 40.14Bahwa yang mengindikasikan persekongkolan jika dokumen tender diketik
oleh orang yang sama adalah gaya bahasa dan nilai yang diketik; --- 40.15Bahwa jika proyek sudah serah terima dan diaudit BPK maka auditnya adalah audit umum yang tidak melihat tentang indikasi persekongkolan dan jika ada laporan persekongkolan akan diadakan audit khusus dan yang digunakan adalah audit khusus sebagai bahan penilaian; --- 40.16Bahwa tidak ada jaminan e-procurement tidak dapat mempertemukan peserta
tender dengan peserta tender maupun peserta tender dengan panitia tender; --- 40.17Bahwa persamaan harga untuk barang mungkin terjadi karena sesuai dengan
harga pasar, namun untuk konstruksi hampir tidak mungkin ada persamaan harga karena ada faktor-faktor lain seperti ada tenaga kerja sehingga dapat menentukan metode kerja untuk menentukan harga konstruksi; --- 41. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Agustus 2012, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor I, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B9); --- 41.1 Bahwa Tender pembangunan Gedung Ma’had Al Jamiah II Sekolah Tinggi
Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN) samarinda, Propinsi Kalimantan Timur Tahun anggaran 20111 merupakan pembangunan dengan Anggaran Tahun 2011; --- 41.2 Yang menandatangani SK pengangkatan adalah Ketua Panitia dan dengan
halaman 34 dari 66
41.3 Bahwa Pembangunan itu satu Paket dengan anggaran delapan milyar rupiah; --- 41.4 Bahwa Terlapor I sudah mencantumkan nama paket dalam dokumen lelang,
termasuk adendum yang menyebutkan alamat proyek; --- 41.5 Bahwa Pencantuman Alamat di dalam Dokumen Lelang dimaksudkan untuk
lebih memperjelas lokasi proyek karena ada dua lokasi gedung STAIN Samarinda dan masih terpengaruh dengan aturan lelang sebelumnya yang mengharuskan pencantuman alamat dnegan lengkap; --- 41.6 Bahwa alamat Lokasi pembangunan proyek berada di Jalan H.M Rifadin; --- 41.7 Bahwa di Jalan Abdul Hasan tidak ada Gedung Ma’had Aljamiah; --- 41.8 Bahwa Sistem lelang ini berdasarkan sistem lelang dengan memperhatikan
evaluasi aritmatik, administrasi, teknis kewajaran harga dan kualifikasi; --- 41.9 Bahwa pengguguran PT Sapee Wali berdasarkan ketidak lengkapan alamat
dilakukan pada saat evaluasi administrasi; --- 41.10Bahwa penghitungan pengalaman kerja personel inti menurut panitia dihitung berdasarkan tahun mulai bekerja dan di cantumkan pada curiculum vitae; --- 42. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Agustus 2012, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor II, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B10); --- 42.1 Bahwa Terlapor II mengakui yang memimpin PT Sarana Karya Mebangun
adalah Direktur dengan Komisaris, dimana direktur utama adalah Bapak Azhari dan Komisarisnya adalah Ibu Nurbaya; --- 42.2 Bahwa Terlapor II menjelaskan PT Sarana Karya Membangun berdiri pada
Tahun 2008; --- 42.3 Bahwa Pada awalnya Terlapor II diambil alih dari Ibu Ratnawati dan sudah
berbentuk Perseroan Terbatas (PT); --- 42.4 Bahwa Proyek besar yang pernah ditangani oleh Terlapor II adalah Proyek
Budhist Center senilai Sembilan Milyar; --- 42.5 Bahwa Terlapor II mengetahui Tender ini dari situs E-procurement; --- 42.6 Bahwa Terlapor II setelah membaca proyek ini Terlapor II langsung
halaman 35 dari 66
42.7 Terlapor II menjelaskan bahwa Lokasi STAIN Samarinda ada dua, yaitu di Jalan Abdul Hasan yang merupakan Kantor Pusat STAIN Samarinda dan di Jalan H.M. Rifadin yang merupakan lokasi proyek; --- 42.8 Bahwa Terlapor II memenangkan Pembangunan Tahap I yang masih
menggunakan Kepres 80; --- 42.9 Bahwa Terlapor II menegaskan yang membuat dokumen tender adalah oleh
Terlapor II (ibu Nurbaya); --- 42.10Bahwa Terlapor II menerangkan bahwa Terlapor II membuat dokumen lelang
berdasarkan pengalaman yang dia peroleh sejak tahu 1990 dengan dibantu oleh Meryati Ibnu Hajar sevagai personel Inti; --- 42.11Bahwa dalam pembuatan dokumen tender itu Ibu Nurbaya dibantu oleh
Salawati yang melakuakan scanner dan Tamrin yang mengetik; --- 42.12Bahwa dasar pembuatan dokumen lelang adalah dari download sokumen lelang dari panitia dan diketik ulang oleh Thamrin; --- 42.13Bahwa Terlapor II menjelaskan bahwa Thamrin adalah Pegawai terlapor II
yang bekerja Full Time yang masuk pada tahun 2011 dan resign pada desember setelah pekerjaan selesai; --- 42.14Bahwa Terlapor II mengisi harga satuan setelah pengetikan dokumen, dimana
harga satuan di dapat Terlapor II dari survey-survey di Toko-toko di Samarinda; --- 42.15Bahwa Terlapor II setelah melakukan survey harga dan mengetik satuan harga
di dokumen pelelangan, Terlapor II meminta Thamrin untuk mengubah file menjadi PDF; --- 42.16Bahwa Thamrin yang menjadikan satu (apendo) dokumen Lelang tersebut dan memgunggah dokumen lelang; --- 42.17Bahwa Dalam Dokumen pelelangan yang di download dari Panitia Lelang
tidak ditemukan kesamaan kesalahan pengetikan; --- 43. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Agustus 2012, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor III, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B11); ---
halaman 36 dari 66
43.2Bahwa saksi yang datang tidak mengetahui kronologis tender; --- 43.3Bahwa Majelis Komisi berdasarkan surat panggilan nomor
264/KPPU/MK-PL/VIII/2012 memanggil Direktur Utama Terlapor III; --- 44. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Agustus 2012, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor IV, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B12); ---
44.1 Bahwa Terlapor IV Menjadi Direktur Perusahaan sejak tahun 2006 yang diambil alih dari Saudara Ababa; --- 44.2 Bahwa Terlapor IV Pada tahun 2008 mengerjakan proyek Asrama Haji dan
pada tahun 2009, 2010, dan 2011 mendapat Proyek mengerjakan Dermaga; ---- 44.3 Bahwa Terlapor IV mengakui membuat dokumen Tender dengan bantuan
tenaga freelance yang bernama Ari; --- 44.4 Bahwa Terlapor IV tidak mengetahui nama Lengkap saudara Ari; --- 44.5 Bahwa Terlapor IV mengenal Saudara Ari dari dari temannya yang bernama Marjuni, S.T; --- 44.6 Bahwa Ari dikenalkan sebagai Pembuat Dokumen kepada Terlapor IV; --- 44.7 Bahwa Terlapor IV selama digelarnya perkara ini sudah tidak berhububgan
dengan Ari baik bertemu secara bertemu langsung maupun dengan alat komunikasi lainnya; --- 44.8 Bahwa Terlapor IV mengakui dokumen tender dibuat di rumah Saudara Ari; --- 44.9 Bahwa Terlapor IV mengakui sudah percaya penuh kepada Saudara Ari untuk membuat dokumen Tender dan Terlapor IV hanya memberikan data dan daftar harga untuk diolah oleh saudara Ari; --- 44.10Bahwa Terlapor IV pernah ke rumah kontrakan Saudara Ari, akan tetapi pada saat digelarnya perkara ini Ari sudah pindah kontrakan; --- 44.11Bahwa Terlapor IV mengetahui tender ini dari Internet dan terlapor melakukan
pendaftaran ke LPSE dan Ari yang mengupload dokumen tender karena sudah diberikan pasword oleh Terlapor IV; --- 44.12Bahwa setelah di bandingkan pernyataan Terlapor IV dengan BAP
halaman 37 dari 66
44.13Bahwa Terlapor IV tidak pernah membuat Spesifikasi teknis; --- 44.14Bahwa Terlapor IV menjelaskan cara mengcomfert RHS seperti berikut, data di copy ke Apendo peserta kemudian masuk ke RHS untuk enskripsi data untuk menjadi RHS; --- 44.15Bahwa Terlapor IV mengakui mempunyai dua pegawai yaitu Sagung Putu
Mariana dan Irwan Bakri yang keduanya tidak mempunya kompetensi teknis dan Terlapor IV mengakui hanya mempekerjakan pekerja frelance di bidang teknis; --- 44.16Bahwa penyebab Terlapor IV gugur dalam kualifikasi tender karena terdapat enam dokumen yang tidak di upload yang dikarenakan ketidaksengajaan Terlapor IV; --- 45. Menimbang bahwa pada tanggal 10 September 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi Kepala LPSE Kalimantan Timur, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut vide bukti B13): ---
45.1 Bahwa Tugas LPSE adalah merencanakan dan mengarahkan serta mengawasi proses E-Tendering; --- 45.2 Bahwa secara operasional pelaporan kerja LPSE ke Gubernur dan untuk
Teknis dilaporkan ke LKPP; --- 45.3 Bahwa LPSE adalah fasilitator untuk tender yang menggunakan
e-procurment dimana LPSE menyediakan hardware yang pengadaannya dari Provinsi dan untuk software dari LKPP dan untuk masalah dokumen yang di upload di jaringan LPSE kita tidak mengetahui satu-persatu isinya; --- 45.4Bahwa dokumen sebelum di upload harus di enkripsi yang dilakukan oleh
rekanan melalui appendo; --- 45.5Bahwa untuk sistem LPSE ini terkendala pada jaringan internet yang
tergantung pada provider internet, sehingga LPSE memberi kiat-kiat agar rekanan mengupload cepat agar datang ke LPSE; --- 45.6Bahwa keluhan mengenai ada gangguan saat upload dokumen yang dialami
halaman 38 dari 66
45.7Bahwa LPSE menyediakan bidding room dengan akses lokal dan untuk di luar jam kantor LPSE menyediakan outdoor internet untuk memperlancar rekanan mengupload dokumen; --- 45.8Bahwa LPSE tidak mengetahui siapa saja yang menggunakan bidding room,
namun apabila ada kegiatan rekanan yang mencurigakan akan LPSE tegur; --- 45.9Bahwa IP addres untuk semua PC di Bidding room di LPSE adalah sama; --- 45.10 Bahwa penyediaan bidding room adalah persyaratan dari LKPP; --- 45.11 Bahwa struktur LPSE adalah Kepala, administrasi dan sistem unformasi,
verifikasi dan registrasi, pelayanan, pelatihan dan sosialisasi; --- 45.12 Bahwa bidding room berada di bawah pelayanan; --- 45.13 Bahwa saksi tidak mengetahui kalau Peserta Tender STAIN menggunakan
Bidding room untuk mengupload dokumen lelang; --- 45.14 Bahwa eksistensi LPSE secara nasional dari LKPP setelah ada Perpres 54
yang mengatur e-procurement; --- 45.15 Bahwa secara sistemik rekanan mendapat pasword diberikan ke rekanan jadi LPSE juga tidak tahu soal Pasword peserta tender; --- 45.16 Bahwa pendaftaran LPSE berlaku secara nasional, jadi orang luar daerah
bisa untuk ikut tender; --- 45.17 Bahwa LPSE diatur dalam Peraturan Kepala LKPP nomor 2 Tahun 2010
tentang LPSE dan Peraturan Nomor 1 Tahun 2011 tentang e-tendering; --- 45.18 Bahwa hubungan Panitia Tender dengan LPSE adalah, panitia tidak secara
langsung menggunakan fasilitas LPSE melainkan harus melewati admin agency yang ditempatkan di kantor-kantor; --- 45.19 Bahwa username dan pasword peserta hanya diketahui oleh peserta saja,
bahkan admin tertinggi di LPSE pusat tidak tahu username dan pasword peserta; --- 45.20 Bahwa data-data dalam tender itu bersifat rahasia dan LPSE
halaman 39 dari 66
46. Menimbang bahwa pada tanggal 10 September 2012, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor III, namun pihak Terlapor III tidak datang dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh Majelis Komisi; --- 47. Menimbang bahwa pada tanggal 17 September 2012, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Penyerahan Kesimpulan Hasil Persidangan yang diajukan baik dari pihak Investigator maupun pihak Terlapor (vide bukti, C8, C9, C10); --- 48. Menimbang bahwa Investigator menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang
pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti C8): --- 48.1 Persekongkolan Horizontal; --- 48.1.1 Bahwa persekongkolan horizontal dilakukan oleh Terlapor II, Terlapor III,
dan Terlapor IV dengan cara melakukan penyusunan dokumen penawaran secara bersama dan adanya persesuaian perilaku diantara Terlapor III dan Terlapor IV; --- 48.1.2 Adanya persamaan kesalahan pengetikan didalam dokumen penawaran
Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV. pada lembar Satuan Harga Bahan dan Jasa, terdapat kesamaan kata “URAIAN JENIS JASA BARaNG” seharusnya dalam dokumen pengadaan tertulis “URAIAN JENIS JASA BARANG”. pada lembar Rencana Anggaran dan Biaya, kesamaan kata “Calciboat” sedangkan pada dokumen pengadaan tertulis “Calciboar”. pada lembar Satuan Harga Bahan dan Jasa, terdapat kesamaan kata “Tanah urung” seharusnya dalam dokumen pengadaan tertulis “ Tanah Urug”. pada lembar Satuan Harga Bahan dan Jasa, terdapat kesamaan kata “douwnlight” seharusnya dalam dokumen pengadaan tertulis “downlight”. pada lembar Satuan Harga Bahan dan Jasa, terdapat kesamaan kata “Wastafeel” seharusnya dalam dokumen pengadaan tertulis “ Wastafel”; --- 48.1.3 Adanya persesuaian harga pada item pekerjaan Terlapor II, Terlapor III, dan
halaman 40 dari 66 Tabel 1.1
Nama Pekerjaan Sarana Karya
Membangun Bumi Artha Maha Karuna
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Pembersihan 5.000.000 1.590.000 1.590.000
Papan Nama Proyek 350.000 800.000 800.000
Foto Visual 692.000 350.000 350.000
Pemakaian Listrik 7.500.000 1.750.000 1.750.000
Pemakaian Air 7.000.000 1.250.000 1.250.000
Mobilisasi dan Demobilisasi 15.000.000 9.000.000 9.000.000 Pembuatan Direksi Keet 1.413.025 1.467.200 1.419.250 Sewa andang / steiger /
skavolding 12.500.000 37.500.000 37.500.000
PEKERJAAN TANAH &
PASIR
Galian tanah cadas 87.000 87.600 87.900
Galian/Cut tanah keras
(mekanik) 105.001.89 109.427,91 109.427,91
Urugan Tanah 17.350 17.350 17.400
Pemadatan tanah 31.750 31.750 32.000
PEKERJAAN PASANGAN
DAN BENANGAN
Benangan kolom lantai bawah /
baseman 200.000 200.000 200.000
Benangan balok lantai bawah /
baseman 70.000 75.000 75.000
Benangan kolom lt. 1 200.000 200.000 200.000
Benangan listplank bawah teras
balkon lt.2 90.000 100.000 100.000
Benangan kolom teras lt. 2 200.000 200.000 200.000
Benangan listplank bawah balok
anak lt.3 90.000 100.000 100.000
Benangan kolom teras lt. 3 200.000 200.000 200.000 Benangan listplank keliling
bangunan lt.3 90.000 100.000 100.000
PEKERJAAN KOSEN
PINTU DAN JENDELA
Kozen kayu bengkirai lt. 1 70.000 65.000 65.000
Kozen alumnium lt. 1 115.000 125.000 125.000
halaman 41 dari 66 Nama Pekerjaan Sarana Karya
Membangun Bumi Artha Maha Karuna
Kozen kayu bengkirai lt. 3 70.000 65.000 65.000
Kozen alumnium lt. 3 115.000 125.000 125.000
PEKERJAAN DAUN PINTU,
JENDELA DAN KACA
Daun pintu aluminium uk.
75/210 lt. 1 1800000 1.850.000 1.850.000
Daun pintu panil bengkirai uk.
70/210 lt. 1 900.000 950.000 950.000
Daun pintu panil bengkirai uk.
80/210 lt. 1 975.000 975.000 975.000
Daun pintu panil ulin uk.
70/210 lt. 1 950.000 950.000 950.000
Daun jendela kaca 70/110 lt.1 350.000 375.000 375.000 Daun pintu panil bengkirai uk.
70/210 lt. 2 900.000 950.000 950.000
Daun pintu panil bengkirai uk.
80/210 lt. 2 975.000 975.000 975.000
Daun pintu panil ulin uk.
70/210 lt. 2 950.000 950.000 950.000
Daun pintu panil bengkirai uk.
70/210 lt. 3 900.000 950.000 950.000
Daun pintu panil bengkirai uk.
80/210 lt. 3 975.000 975.000 975.000
Daun pintu panil ulin uk.
70/210 lt. 3 950.000 950.000 950.000
PEKERJAAN PENUTUP
ATAP
Rangka atap baja ringan lt. 3 205.000 200.000 200.000
Listplank GRC lt. 3 55.000 55.000 55.000
PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan Rangka Plafond lt. 1 95.300 95.300 95.300 Pekerjaan Rangka Plafond lt. 2 95.300 95.300 95.300 Pekerjaan Rangka Plafond lt. 3 95.300 95.300 95.300
PEKERJAAN INSTALASI
LISTRIK
Pekerjaan Pas. Lampu SL 18
Watt + asesoreis lt. 1 125.000 125.000 123.000
Pekerjaan Pas. Lampu Pijar 25
Watt + asesoreis lt. 1 65.000 65.000 65.000
halaman 42 dari 66 Nama Pekerjaan Sarana Karya
Membangun Bumi Artha Maha Karuna Pekerjaan Pas.Saklar Tunggal
lt.1 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Pas.Saklar Double lt.
1 40.000 40.000 40.000
Pekerjaan Panel box PP ( MCB 3 Pas = 1 bh + MCB 1 Pas 16 A = 5 Bh) lt. 1
3.000.000 3.000.000 2.500.000
Kabel Fider 4 x 4 mm lt. 1 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Instalasi Listrik lt. 1 275.000 275.000 275.000 Pekerjaan Pas. SL 18 Watt +
asesoreis lt. 2 125.000 125.000 123.000
Pekerjaan Pas. Lampu Pijar 25
Watt + asesoreis lt. 2 65.000 65.000 65.000
Pekerjaan Pas.Stop Kontak lt. 2 35.000 35.000 35.000 Pekerjaan Pas.Saklar Tunggal
lt.2 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Pas.Saklar Double lt.
2 40.000 40.000 40.000
Pekerjaan Panel box PP ( MCB 3 Pas = 1 bh + MCB 1 Pas 16 A = 5 Bh) lt. 2
3.000.000 3.000.000 2.500.000
Kabel Fider 4 x 4 mm lt. 2 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Instalasi Listrik lt. 2 275.000 275.000 275.000 Pekerjaan Pas. Lampu
downlight 25 watt lt. 3 225.000 235.000 220.000
Pekerjaan Pas. SL 18 Watt +
asesoreis lt. 3 125.000 125.000 123.000
Pekerjaan Pas. Lampu Pijar 25
Watt + asesoreis lt. 3 65.000 65.000 65.000
Pekerjaan Pas.Stop Kontak lt. 3 35.000 35.000 35.000 Pekerjaan Pas.Saklar Tunggal
lt.3 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Pas.Saklar Double lt.
3 40.000 40.000 40.000
Pekerjaan Panel box PP ( MCB 3 Pas = 1 bh + MCB 1 Pas 16 A = 5 Bh) lt. 3
3.000.000 3.000.000 2500000
Kabel Fider 4 x 4 mm lt. 3 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Instalasi Listrik lt. 3 275.000 275.000 275.000
PEKERJAAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
Engsel pintu kuningan lt. 1 35.000 35.000 35.000